OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI PADA PEMBUATAN

OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI PADA
PEMBUATAN KARAGINAN DARI RUMPUT
LAUT EUCHEUMA COTTONI UNTUK
MENCAPAI FOODGRADE
Kelompok
Rinto Felly (12488)
Aprilia Ratri

(12498)

Rani Artanti

(12501)

Rahmat Aulia

(12506)

Fitria Meilia (12520)
Restu Yulia (12531)


Pendahuluan


Rumput laut dikenal dengan nama seaweed merupakan bagian dari
tanaman laut. Rumput laut dimanfaatkan sebagai bahan mentah, seperti
agar – agar, karaginan dan algin. Pada produk makanan, karaginan
berfungsi sebagai stabilator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan
pengental), pembentuk gel, pengemulsi,dll.



Karaginan merupakan polisakarida yang linier atau lurus, dan merupakan
molekul galaktan dengan unit-unit utamanya adalah galaktosa.



Karaginan merupakan molekul besar yang terdiri dari lebih 1.000 residu
galaktosa. Oleh karena itu variasinya banyak sekali.




Karaginan dibagi atas tiga kelompok utama yaitu : kappa, iota, dan
lambda karaginan yang memiliki struktur yang jelas. Karaginan dapat
diperoleh dari alga merah, salah satu jenisnya adalah dari kelompok
Euchema sp



Solven merupakan faktor terpenting dalam proses ekstraksi, sehingga
pemilihan solven merupakan faktor penting. Solven ini harus saling
melarutkan terhadap salah satu komponen murninya, sehingga
diperoleh dua fasa rafinat.



ekstraksi adalah metode pemisahan suatu komponen solute (cair) dari
campurannya menggunakan sejumlah massa solven sebagai tenaga
pemisah.




Proses ekstraksi terdiri dari tiga langkah besar, yaitu proses pencampuran,
proses pembentukan fasa setimbang, dan proses pemisahan fasa
setimbang.



Beberapa faktor yang berpengaruh dalam proses ekstraksi adalah
1.

temperatur,

2.

waktu kontak,

3.

perbandingan solute,


4.

faktor ukuran partikel,

5.

pengadukan dan waktu dekantasi



Proses ekstraksi dapat berjalan dengan baik bila pelarut ideal harus
memenuhi syarat-syarat yaitu
1.

selektivitasnya tinggi,

2.

memiliki perbedaan titik didih dengan solute cukup besar,


3.

bersifat inert,

4.

perbedaan density cukup besar,

5.

tidak beracun,

6.

tidak bereaksi secara kimia dengan solute maupun diluen,

7.

viskositasnya kecil,


8.

tidak bersifat korosif,

9.

tidak mudah terbakar, murah dan mudah didapat.

• Prosedur kerja :
Varibel digunakan adalah :
Variabel berubah :

Konsentrasi solvent (0,1 % dan 0,3 %),
Jenis pengendap (etanol dan iso propil alkohol ),
Jenis pemutih (H2O2 dan tanpa pemutih).

Variabel tetap :

Jenis rumput laut Euchema cotton,
Jenis solven NaOH,

Temperatur 90 – 95 oC,
waktu ekstraksi 2 jam

Gambar 1. Rangkaian Alat Pembuatan
Karaginan
Pembuatan Karaginan

Rumput laut (Euchema cottoni)
direndam dalam air tawar selama 12 24 jam

dibilas dan ditiriskan

Rumput laut (Euchema cottoni)
direndam kembali dalam air
kapur selama ± 2 – 3 jam.

dicuci kembali dan dibilas
Euchema cottoni dikeringkan
dalam oven suhu 80oC selama 4
jam


diblender menjadi butiran
kecil dan dilakukan
pengayakan
saringan 90 mesh.

Hasilnya disaring dan
filtratnya ditambahkan HCl
hingga pH-nya netral (pH 7)

Mengekstraksi pada suhu 90 –
95 oC menggunakan larutan
NaOH dengan konsentrasi
tertentu selama 2 jam
perbandingan pelarut dan
bahan baku 20 ml : 1 gr

Timbang Euchema
cottoni 200 gr,


HASIL DAN PEMBAHASAN

Kesimpulan


Dari hasil penelitian diperoleh bahwa semakin besar konsentrasi NaOH
dan penggunaan pengendap maka semakin besar pula rendemen,
kadar abu, titik gel dan titik leleh karaginan yang dihasilkan,
sedangkan penggunaan pemutih tidak berpengaruh terhadap
rendemen, kadar abu, titk gel dan titik leleh.



Semakin besar konsentrasi NaOH dan penggunaan pengendap,
semakin kecil kadar air karaginan, sedangkan kadar air karaginan
bertambah besar dengan penggunaan pemutih.



Pengujian kekuatan gel diperoleh hasil yang terbaik pada perilaku

konsentrasi NaOH 0,3 % dan pengendap etanol dengan penambahan
pemutih (H2O2) yaitu sampel no. 3 berdasarkan parameter rendemen
39,71 %, kadar air 14,5 %, kadar abu 15,098 %, titik gel 32ºC , titik
leleh 49,5ºC dan kekuatan gel 632,084 dyne/cm 2.

Saran


1. Pada saat penyaringan perlu diperhatikan agar filtrat yang
dihasilkan murni dan bebas dari impuritas.



2. Perlu dilakukan pengujian terhadap kandungan logam dan sulfat
pada karaginan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25