PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 09 SUNGAI RAYA

PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 09 SUNGAI RAYA
Mardianto, H. Mashudi, Hj. Sulistyarini
Program Magister Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak
(email:mardianto1108@gmail.com)
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah pembelajaran tematik dengan
pendekatan saintifik di kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Kecamatan Sungai
Raya Kabupaten Kubu Raya. Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskrisptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah:
observasi langsung, komunikasi langsung, dan studi dokumenter. Alat
pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: panduan
observasi, panduan wawancara dan dokumentasi. Hasil temuan sebagai
berikut: 1) Perencanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik
kelas III sudah direncanakan seperti: terdapat komponen- komponen yang
cukup lengkap. 2) pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan
saintifik kelas III guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran
tematik dengan menerapkan pendekatan saintifik 3) penilaian pembelajaran
tematik dengan pendekatan saintifik kelas III. Guru sudah melakukan tahap
penilaian yang terdiri dari penilaian aspek sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan peserta didik.
Kata Kunci : Pembelajaran Tematik, Pendekatan Saintifik.

Abstract: The purpose of this study is thematic learning with a scientific approach
in class III State Elementary School 09 Sungai Raya Kubu Raya. This type of
research is is Descriptive qualitative approach. Data collection techniques were:
direct observation, direct communication, and documentary studies. Data collection
tool used in this research are: manual observation, interview and documentation.
Findings are as follows: 1) Planning thematic learning with a scientific approach to
class III are planned such as: there are components that are complete enough. 2)
implementation of the thematic learning with the scientific approach is not
maximized third grade teacher in implementing the thematic learning by applying a
scientific approach 3) assessment of thematic learning with the scientific approach to
class III. Teachers are already doing the assessment phase consists of assessment
attitude aspect, the aspect of knowledge and skills aspects of learners.

Keywords: Learning Scientific, Thematic Approach

P

embelajaran tematik pada intinya menekankan kepada penerapan konsep
belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu guru
perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi

kebermaknaan belajar peserta didik. Konsep tentang kurikulum yang
mengutamakan perkembangan anak sebagai individu dalam segala aspek
kepribadiannya ini juga dikenal sebagai kurikulum yang humanistik.Undangundang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
1

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah Dasar merupakan
salah satu bentuk lembaga pendidikan pada jalur pendidikan formal yang
melandasi jenjang pendidikan menengah. Sekolah Dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
(Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006).
Implikasi diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 32 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan ialah perubahan model pendekatan pembelajaran yang
dilakukan di Sekolah Dasar. Pendekatan pembelajaran tersebut adalah
pendekatan pembelajaran tematik terpadu atau yang seringkali disebut sebagai
tematik integratif.Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan

pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran dalam berbagai tema.Pendekatan pembelajaran ini digunakan untuk
seluruh kelas pada sekolah dasar. Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini
mencakup seluruh kompetensi mata pelajaran yaitu: PPKn, Bahasa Indonesia,
IPA, IPS, Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni
Budaya dan Prakarya kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti. Kompetensi mata pelajaran IPA pada kelas I-III diintegrasikan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, sedangkan untuk mata
pelajaran IPS diintegrasikan ke mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn dan
Matematika. Kompetensi dasar IPA dan IPS di kelas IV-VI masing-masing
berdiri sendiri.
Pelaksanaan model pembelajaran tematik terpadu pada kurikulum 2013
diperkuat dengan penggunaan pendekatan saintifik. Dalam Permendikbud
Nomor
81A
Tahun
2013,
proses
pembelajaran
dengan

pendekatan saintifik terdiri atas lima kegiatan belajar yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Melalui
kelima kegiatan pembelajaran tersebut diharapkan peserta didik dapat terdorong
untuk mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui
setelah menerima materi pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat menunjang
keberhasilan penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik
terpadu ini adalah profesionalisme guru. Hal itu dikarenakan guru merupakan
ujung tombak penerapan kurikulum 2013, sehingga diharapkan guru mampu
mempersiapkan dan membuka diri terhadap perubahan-perubahan yang sedang
berlangsung.
Guru wajib merancang dan menyajikan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan untuk mendorong peserta didik melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengomunikasikan. Oleh karena itu diperlukan suatu pembahasan
tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik terpadu. Melalui
tulisan ini, penulis akan membahas tentang pendekatan santifik dalam
pembelajaran tematik terpadu sebagai bahan referensi untuk mempelajari hal

2


tersebut. Dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dan pihak sekolah di
Sekola Dasar Negeri 09 Sungai Raya pada pembelajaran tematik dengan
pendekatan saintifik kelas III diharapkan peserta didik mampu memahami dan
menguasai mata pelajaran dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
Penerapan pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan untuk
menumbuhkembangkan sikap saling mengahargai, bekerjasama dan sekaligus
mengarah pada keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan
tersebut ialah adanya interaksi dan saling tukar pendapat antara sesama peserta
didik dalam kegiatan yang terarah dan bertujuan.Suryosubroto (2009: 55)
mengatakan “Rendahnya hasil belajar siswa tidak semata-mata disebabkan
kurang berhasilnya guru dalam mengajar”. Hanya dengan cara yang baiklah
dapat dijamin keberhasilan penyajian bahan pelajaran itu. Sejalan dengan uraian
di atas, maka guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu
peserta didik mencapai tujuan yang telah direncanakan.Salah satu usaha guru,
supaya peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pelajaran adalah bahwa guru
tersebut hendaknya dalam menyajikan bahan pelajaran dapat memilih model
yang tepat.Namun berdasarkan keadaan di lapangan timbul gejala-gejala bahwa
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang optimal, yaitu masih
terdapat interaksi belum berjalan dengan lancar. Gejala-gejala ini terlihat dalam

proses pembelajaran guru hanya fokus menyampaikan materi saja dengan tidak
memperhatikan iklim kelas, dan sebagian tidak memperhatikan penjelasan guru,
cara mengajar guru yang tidak variatif yang mengakibatkan lingkungan belajar
yang kurang kondusif, inilah yang perlu diidentifikasi.
Dengan mengidentifikasi beberapa masalah yang terjadi dalam
pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dan hasil belajar, serta agar
lebih mendalam tentang hal yang diharapkan dan yang hendak dicapai.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya
dijumpai bahwa penerapan pembelajaran tematik pada pendekatan saintifik yang
dilakukan oleh guru masih membingungkan terutama dalam penentuan
menghubungkan antara tema pembelajaran dengan langkah-langkah pendekatan
saintifik, sulit dalam menyelesaikan tema, pembelajaran yang dilakukan oleh
guru cenderung merumuskan tema yang dangkal, dalam pembelajaran guru lebih
memusatkan perhatian kepada kegiatan daripada pengembangan konsep. Selain
itu RPP yang dibuat oleh guru belum sesuai dengan tuntutan dan harapan dari
kurikulum 2013 yaitu: 1) Pengembangan indikator dari kompetensi dasar (KD)
belum sesuai dengan persyaratan dari pembelajaran saintifik, 2) tidak adaya
kejelasan hubungan antar tema dengan pendekatan saintifik, 3)Tidak terdapat
indikator saintifik dari kegiatan inti, 4) Belum adanya penggunaan model atau
strategi pembelajaran dalam pendekatan pembelajaran saintifik. Pembelajaran

tematik, menuntut kemampuan yang optimal bagi guru karena kurikulum dengan
pendekatan saintifik memberi peluang bagi guru dan peserta didik untuk
melakukan inovasi di sekolah berkaitan dengan masalah kurikulum,
pembelajaran dan pendekatan saintifik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin
melakukan penelitian tentang “Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan

3

Saintifik di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu
Raya”.
METODE
Pendekatan dalam penelitian ini adalah usaha untuk mencapai tujuan
penelitian.pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif, karena dalam analisis data, peneliti tidak menggunakan
teknik statistik melainkan dalam bentuk verbal. ini sesuai dengan pendapat Ulber
Silalahi (2009:77) yang menyatakan bahwa “penelitian kualitatif dapat
dikonstruksikan sebagai satu strategi penelitian yang biasanya menekankan katakata daripada kuantifikasi dalam pengumpulan dan analisis data, menekankan
pendekatan induktif untuk hubungan antara teori dan penelitian, yang tekanannya
pada penempatan penciptaan teori.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian deskriptif. Menurut Moleong (2012: 11) “penelitian deskriptif mendasar
analisisnya pada data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan
angka-angka untuk mendapatkan deskripsi yang objektif”. Penelitian ini hanya
meneliti dan bertujuan mendeskripsikan Pembelajaran Tematik dengan
Pendekatan Saintifik di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya
Kabupaten Kubu Raya.
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya.
Fasilitas di dalam ruang kelas cukup memadai dengan berbagai peralatan
pendukung pembelajaran, tetapi ruang belajar SD Negeri 09 Sungai Raya masih
perlu mendapatkan perhatian yang serius terutama dari segi jumlah ruang
dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar.
Menurut Moloeng (2012:36), mengartikan data sebagai fakta atau
informasi yang diperoleh dari yang didengar , diamati, dirasakan, dan dipikirkan
peneliti dari aktor, aktifitas, dan tempat yang diteliti. Sumber data yang akan
peneliti tetapkan ada 2 (dua), yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah guru,
sedangkan yang menjadi sumber dataKepala Sekolah Dasar Negri 09 Sungai
Raya.
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman (2000:69)

mengatakan bahwa teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi
data, display data, dan verfikasi data.Data yang berhasil dikumpulkan tidak
selamanya mengandung unsur kebenaran dan sesuai dengan fokus penelitian, bisa
jadi masih ada kekurangan dan kesalahan dalam data. Untuk itu diperlukan
pemeriksaan keabsahan data agar data benar-benar valid. Agar data yang
diperoleh objektif dan teruji keabsahan datanya, maka diperlukan adanya
pemeriksaan keabsahan data. Dari sembilan cara pemeriksaan data yang
dikemukakan oleh Moleong (2012: 175-183), peneliti hanya menggunakan lima
cara pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini.
Peneliti melakukan dengan cara: 1) Membandingkan data hasil wawancara
guru kelas yang satu dengan guru kelas lainnya 2) Membandingkan data hasil
observasi dengan hasil wawancara, 3) Membandingkan data hasil wawancara

4

dengan sumber data dari pihak-pihak yang lain yang berhubungan dengan
penelitian ini.
Setelah data dianalisis, data-data diuji keakuratannya, keabsahan, dan
kevalidannya, sehingga data-data tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah kebenarannya, sehingga hasil data bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan. Salah satu cara untuk menguji keabsahan data tersebut adalah
melalui member check, yaitu mengecek kembali data-data yang sudah dianalisis,
apakah data –data tersebut benar-benar akurat dan valid. Data tersebut adalah
mengenai Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik di Kelas III
Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Rayabaik data yang
diperoleh dari interviu peneliti dengan guru kelas, maupun data yang diperoleh
dari data observasi, dokumentasi, setelah dianalisis, ditafsirkan, dan disimpulkan
kemudian peneliti mengadakan pengecekan kembali atau pengecekan ulang
untuk mengetahui benar atau tidaknya data tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian ini menitikberatkan pada pembelajaran tematik dengan
pendekatan saintifik di kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya
Kabupaten Kubu Raya, dimana data dideskripsikan menggunakan kata-kata
sehingga terpenuhi kriteria penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dari
wawancara, obsevasi, dokumen dijabarkan dalam pembelajaran tematik dengan
pendekatan saintifik di kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya
Kabupaten Kubu Raya.Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data
dalam bentuk narasi/kalimat. Cakupan informasi yang ditelaah dari hasil
wawancara didukung hasil observasi dan dokumentasi mengenai pembelajaran

tematik dengan pendekatan saintifik di kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai
Raya Kabupaten Kubu Raya.Pembelajaran tematik ini peserta didik didorong
untuk melihat keterhubungan antar berbagai kompetensi yang diintegrasikan
dalam suatu tema tertentu. Masalah yang ditemukan di lapangan antara lain:
instansi pendidikan belum optimal dalam memfasilitasi praktisi pendidikan untuk
pelaksanaan pembeljaran tematik. Belum optimalnya pengalaman guru dalam
merancang ataupun melaksanakan suatu pembelajaran tematik. Pembelajaran
tematik yang berlangsung lebih terpusat kepada guru.
Peserta didik kurang dilibatkan dalam pembelajaran. Inilah yang
menyebabkan minimnya pengalaman yang diperoleh peserta didik.Padahal,
pengalaman yang nyata dan bermakna sangat dibutuhkan peserta didik untuk
mencapai hasil belajar yang optimal dalam pembelajaran tematik khususnya pada
pembelajaran yang sudah dipadukan.Untuk ketercapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan, materi-materi yang terdapat pada pembelajaran
menekankan adanya praktik secara langsung seperti halnya pada materi tentang
energi panas, laporan hasil pengamatan. Penyajian materi-materi tersebut tidak
cukup disampaikan secara ceramah saja karena hal tersebut dapat mengakibatkan
peserta didik hanya paham secara teori pengetahuan secara praktiknya kurang.
Selain itu, pembelajaran tematik yang berlangsung masih terpisah-pisah atau
dengan kata lain materi yang disampaikan dalam suatu tema ataupun subtema

5

tertentu masih berdiri sendiri, kurang menunjukkan adanya penginterasian antara
materi yang satu dengan materi yang lainnya.
Lingkungan belajar kurang memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
aktifitas pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan, sehingga hal tersebut
mengakibatkan mereka kurang tertarik dan termotivasi dalam belajar. Hal
tersebut membuat peserta didik merasa bosan dan jenuh untuk mengikuti
pembelajaran. Faktor lain yang memicu rendahnya hasil belajar peserta didik
yaitu belum optimalnya guru dalam memilih dan menggunakan model
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum, karakteristik dan kebutuhan peserta
didik. Rencana pembelajaran Tematik yang digunakan oleh guru kelas III adalah
RPP Tematik sesuai dengan kurikulum 2013 dan dikembangkan berdasarkan
silabus dan langkah-langkah pembelajaran yang terdapat pada buku guru yang
telah disediakan oleh pemerintah.
RPP tersebut dirancang berdasarkan jaringan tema yang terdapat di buku
guru dan berisikan komponen-komponen yang meliputi: Identitas sekolah,
kelas/semester, tema, subtema, pembelajaran, alokasi waktu, kompetensi inti (KI
1, KI 2, KI 3 dan KI 4), Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan/ langkah-langkah
pembelajaran (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup),
sumber dan media pembelajaran, serta penilaian hasil belajar.Kompetensi Inti
(KI) yang tercantum dalam RPP tersebut sudah mencakup 4 KI yang terdapat
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah yaitu KI-1, KI-2, KI-3, KI-4, demikian juga dengan Kompetensi Dasar
(KD) sudah mencakup setiap mata pelajaran. Sedang indikator yang dicantumkan
dalam RPP adalah indikator yang terdapat pada jaringan tema yang ada di buku
guru.
Tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru di dalam RPP yang diamati
peneliti sudah menggunakan rumus ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition
dan Degree.Rumusan tujuan pembelajaran yang dibuat guru sudah
mengakomodir kemampuan peserta didik dan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur.Kegiatan pembelajaran sudah dirancang guru
dengan tiga tahap yaitu: 1) kegiatan pendahuluan (15 menit) berupa salam,
berdoa bersama, mengecek kesiapan peserta didik, mengecek kehadiran,
mengecek kerapian pakaian, posisi tempat duduk, menginformasikan tema,
menyampaikan tahapan–tahapan kegiatan pembelajaran seperti: mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengkomunikasikan, dan menyimpulkan, 2) kegiatan
inti (75 menit) berupa skenario kegiatatan pembelajaran yang akan dilalui peserta
didik selama kegiatan pembelajaran serta sudah menggambarkan pendekatan
saintifik yaitu: mengamati, menanya, menggali informasi, menalar, dan
mengkomunikasikan. Skenario pembelajaran dalam kegiatan ini tersebut dibuat
guru menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami dan
dilaksanakan, sistimatis serta mengutamakan keaktifan peserta didik; 3) kegiatan
penutup (15 menit) yang meliputi kegiatan bersama peserta didik membuat
kesimpulan, tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari hari ini, memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang

6

pembelajaran yang elah dilakukan, serta memberi evaluasi secara lisan klasikal,
kemudian mengajak peserta didik berdo’a bersama sesuai kepercayaan masingmasing sebagai penutup kegiata pembelajaran hari tersebut.
Hasil penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat
guru dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1
Hasil Penilaian RPP

No

Komponen/Aspek

1

Identitas dan kelengkapan dokumen

2
3
4
5
6
7
8

Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar dan Indikator
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Media, Alat dan Sumber
LangkahKegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
2) Menanya
3) Mengumpulkan informasi
4) Mengasosiasi
5) Mengkomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
Penilaian

9

Hasil Observasi
Pert 1
Pert 2
Pert 3
3 x 35’
3 x 35’ 3 x 35’
4
4
4
4
3
3,5
3
3
2,5

4
3,5
3,5
3
3
3

4
4
4
4
3
3

3
2,7
2,8
2,6
2,8
2,6
2,7
2,8
2,5

3
3,3
3,4
3,2
3,4
3,3
3,2
3
2,7

3
3,7
3,8
3,7
3,6
3,7
3,7
3,5
3

Pada sintak pendekatan saintifik pada awal pembelajaran yang
dilasanakan oleh guru antara pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik
belum mencapai kesesuaian, sehingga belum mencapai hasil yang
diinginkan.Pada pembelajaran selanjutnya guru sudah mulai menyesuaikan
pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik.Dalam hal hubungan
pembelajaran tematik dengan langkah pertama yaitu langkah mengamati sudah
mulai tampak hubungan keduanya bahwa guru sudah mulai memahami hubungan
keduanya. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperhatikan dan mengamati gambar yang diperlihatkan kepada peserta didik,
dan diberikan waktu untuk mengamatinya yang disesuaian dengan tema yang
ditetapkan oleh guru. Selain itu peserta didik diberikan waktu untuk
mendengarkan dan menyimak cerita yang disampaikan oleh guru.
Langkah kedua pendekatan pembelajaran dengan menanya guru sudah
melaksanakan dengan menghubungkan antara pembelajaran tematik dengan tema
yang sudah ditetapkan dengan pendekatan saintifik pada sintak menanya.
7

Aktivitas peserta didik pada kegiatan ini berjalan dengan interaksi peserta didik
dan aktivitas peserta didik di kelas dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh peserta didik.Dari jumlah peserta didik yang ada sebagian kecil saja yang
megajukan pertanyaan.Kemudian guru meminta peserta didik untuk
mendisksikan informasi atau materi yang belum dipahami dengan jelas.Namun
guru yang tampil dalam pembelajaran, masih belum menunjukkan proses
pembelajaran saintifik secara optimal. Sebagian guru masih menekankan transfer
pengetahuan (memberi tahu), hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang
muncul dalam kelas yang sebagian besar masih menekankan pertanyaan apa
(what), bukan mengapa (why) dan bagaimana (how). Padahal yang diharapkan,
peserta didik tidak saja tahu apa (ranah kognitif), tetapi juga tahu mengapa (ranah
afektif), dan tahu bagaimana (ranah psikomotor) dengan proses pembelajaran
yang “memberdayakan”.
Pada langkah ke tiga yaitu mencari informasi, kegiatan yang terjadi
adalah bahwa peserta didik cukup aktif karena peserta didik diminta untuk
membaca buku sebagai sumber data/informasi. Dari hasil informasi yang
diperoleh para peserta didik selanjutnya diminta untuk mendemonstasikan di
depan kelas kepada peserta didik lain untuk mendengarkan dan memperhatikan
dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh peserta didik. Pada langkah
keempat yaitu mengasosiasikan/menalar, peserta didik diminta untuk mengolah
informasi dari hasil pengumpulan data yang diperoleh peserta didik dalam bentuk
membuat kategori atau membuat kesimpulan bersama.Proses menalar dilakukan
dengan dorongan guru dalam bertanya jawab dan memancing peserta didik untuk
berpikir komplek misalnya seperti saat guru dan peserta didik membahas
masalah kehidupan nelayan, di suatu tempat dimana mereka mengamati daerah
pantai, apa yang bisa dilakukan guru dalam membimbing peserta didik untuk
belajar menalar secara ilmiah. Pada langkah kelima yaitu mengkomunikasikan,
peserta didik diminta untuk menyajikan laporan secara lisan atau tertulis dalam
bentuk kesimpulan secara lisan. Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik
dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara
bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil kesimpulan
yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini diklarifikasi oleh
guru agar peserta didik akan mengetahui secara benar apakah jawaban yang telah
dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki.
Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dapat
dilihat pada tabel 2
Tabel 2
Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

No

Komponen/Aspek

1
2

Pra Pembelajaran
Membuka pembelajaran (Kegiatan
pendahuluan)

Hasil Observasi
Pert 1
Pert 2
Pert 3
3 x 35’
3,5
3,5

3 x 35’
3,5
3,5

3 x 35’
4
4

8

3

4

Melaksanakan
pembelajaran
saintifik (kegiatan inti)
Penguasaan materi
a. Penerapan
pendekatan/strategi
pembelajaran
b. Penggunaan media, alat dan
sumber belajar
c. Penerapan skenario pembelajaran
saintifik
1) Mengamati
2) Menanya
3) Mencari informasi
4) Mengasosiasi
5) Mengkomunikasikan
d. Pelaksanaan penilaian proses dan
hasil belajar
e. Penggunaan bahasa
Menutup pembelajaran (kegiatan
penutup
a. Melakukan refleksi pembelajaran
dengan melihatkan peserta didik
b. Menyusun dengan rangkuman
dengan melihatkan peserta didik
c. Melakukan penilaian akhir
d. Melaksanakan tindak lanjut

3

3

3,5

3
3

3
3

3,5
3

3

3

3

3

3

3,5

3
3
3
3
3
3

3
3
3
3
3
3

3,5
3,5
3,5
3,5
3,5
3,5

3
3,5

4
3,5

4
3,5

3

3

4

3

3

3,5

3
3

3
3

3
4

Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak tiga kali
pertemuan (3 hari) dan atas ijin kepala sekolah dan kesepakatan dengan guru
kelas III. Pertemuan pertama yaitu pada hari Rabu, tanggal 13 Afril 2016. Pada
hari tersebut yang di observasi adalah guru kelas III. Observasi kedua
dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 23 Afril 2016. Sedangkan observasi yang
ketiga dilakukan pada hari Rabu, tanggal 27 Afril 2016, dengan alokasi waktu 3 x
35 menit. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan
bahwa Proses Pelaksanaan Pembelajaran di kelas III Sekolah Dasar Negeri 09
Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya di laksanakan pembelajaran tematik dengan
pendekatan saintifik sebagaimana yang diamanatkan dalam kurikulum 2013 dan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara umum sudah sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran
tersebut melalui tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Kegiatan awal meliputi pemberian salam, pengecekan
kehadiran peserta didik, selanjutnya guru melakukan appersepsi dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari atau dikaitkan dengan materi yang lalu, selanjutnya guru
menyampaikan tema yang akan dipelajari pada hari tersebut.

9

Pelaksanaan kegiatan inti dilakukan sesuai dengan pendekatan saintifik
yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau eksperimen,
mengolah informasi/mengasosiasi atau menalar dan mengkomunikasikan.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berariasi., sesuai lima urutan yang
terdapat pada rencana pembelajaran yang dirancang oleh guru. Kegiatan ilmiah
dilakukan tidak selalu secara urutan tergantung dari materi pelajaran yang akan
disampaikan atau dibahas. Guru melaksanakan pembelajaran dengan berbagai
strategi yang menarik dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengajak peserta
didik aktif dalam proses pembelajaran.
Pada setiap tahap kegiatan ilmiah guru membimbing dan mengarakan apa
yang harus dilakukan peserta didik. Selanjutnya pada kegiatan penutup guru
mengajak peserta didik membuat kesimpilan dari apa yang telah dipelajari pada
hari tersebut dengan pancingan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang mengarah
pada mateateri yang telah dipelajari.Berdasarkan temuan penelitian dalam
pelaksanaan pembelajaran bahwa materi yang disajikan dalam RPP sudah relevan
dengan tujuan pembelajaran dan tertulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
indikator dan KD, KI, dan SKL, demikian juga dengan metode yang digunakan
sudah sesuai dengan pendekatan saintifik. Pembelajaran tematik sudah sesuai
dengan tema-tema. Tetapi dijumpai bahwa guru belum sepenuhnya meguasai
pembelajaran tematik dengan cara menghubungkan dengan pendekatan saintifik.
Hal ini terjadi pada saat guru mengajar masih mengalami kesulian dengan
mengikuti sintax pendekatan saintifik, dalam arti bahwa guru masih belum
memahami cara menggunakan pendekatan saintifik secara baik.
Tabel 3
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Aspek yang Dinilai
Ketaatan Pada Perencanaan (10)
Pengelolaan Kelas (25)
Keberanian (25)
Proses Pembelajaran (25)
Evaluasi Otentik (15)
Total

Skor
9
16
19
20
13
77

Keterangan
90%
64%
76%
80%
87%

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu memperoleh aspek: 1)
ketaatan pada perencanaan dengan skor 9 (90%, 2) pengelolaan kelas dengan
skor 16 (64%), 3) keberanian dengan skor 19 (76%), 4) proses pembelajaran
dengan skor 20 (80%), dan evaluasi otentik dengan skor 13 (87%).
Penilaian yang dilakukan oleh guru adalah dengan mengadakan evaluasi
berdasarkan prosedur, tetapi kurang relevan dengan tujuan pembelajaran, dan
tidak melibatkan guru dan kepala sekolah dalam hal meminta masukan untuk
pembuatan evaluasi, serta kurang mengetahui dampak dari hasil evaluasi yang
dibuat terlihat dari hasi-hasil yang diperoleh peserta didik. Penilaian yang
dilakukan guru kepada peserta didik dalam bentuk lisan dengan maksud agar
dapat menilai aktivitas peserta didik pada saat interaksi. Tetapi tidak dilakukan

10

guru dengan baik, karena tidak secara lengkap membuat evaluasi tematik.Selain
itu guru menilai peserta didik secara tertulis dengan caramemberikan soal-soal
yang bergubungan dengan materi pelajaran. Penilaian pembelajaran tematik
dengan pendekatan saintifik sebagaimana yang diamati peneliti pada peserta
didik kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya
dapat dibedakan menjadi penilaian proses dan penlaian hasil belajar. Penilaian
proses dapat dilakukan denganmenggunakan rubrik penilaian pada keterampilanketerampilan dan sikap yang diharapkan akan muncul pada peserta didik.
Penilaian hasil dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung,
yaitu dengan mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang terdapat pada buku
peserta didik.Sedangkan pada penilaian sikap, pada pengamatan yang dilakukan,
peneliti menemukan bahwa penilaian sikap yang dikembangkan dalam
pembelajaran adalah sikap tekun, teliti dan meghargai diri sendiri. Penilaian sikap
yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian sikap yang
dilakukan guru dicatat menggunakan rubrik penilaian yang dibuat tabel dengan
masing-masing aspek sikap terseut terdiri dari empat bagian yaitu skor BM atau
Belum Mncul, MM atau Mulai Muncul, MB atau Mulai Berkembang dan M atau
Membudaya. Sedangkan pada pertemuan berikutnya peneliti tidak menemukan
guru melakukan penilaian sikap. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi
KI 2 dalam proses pembelajaran selama penerapan kurikulum 2013 telah
dilaksanakan, maka selama melakukan observasi peneliti melakukan penilaian
sikap terhadap peserta didik dengan menggunakan instrumen yang telah
disediakan oleh peneliti.
Pembahasan
Perencanaan Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik
Kegiatan pembelajaran yang dirancang guru terdiri dari tiga tahap yaitu
tahap pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.Pada kegiatan inti skenario yang
dirancang guru sudah menggambarkan kegiatanilmiah atau pendekatan saintifik
(mengamati, menanya, menggali informasi, menalar dan mengkomnikasikan)
walaupun kegiatan tersebut tidak dirancang secara berurutan. Penilaianyang
dilakukan guru hanya penilaian proses dengan berbagai rubrik penilaian dan skor
nilai.Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi dan
gambaran tentang rancangan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik
pada peserta didikkelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten
Kubu Raya maka berdasarkan temuan bahwa RPP yang dibuat secara umum
sudah sesuai dengan ketentuan sesuai dengan amanat Permendikbud Nomor 81A
2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran.
Ini sesuai dengan pendapat Moore (2001: 126) bahwa komposisi format
rencana pembelajaran meliputi komponen topik bahasan, tujuan pembelajaran
(kompetensi dan indikator kompetensi), materi pelajaran, kegiatan pembelajaran,
alat/media yang dibutuhkan, dan evaluasi hasil belajar. Menurut Adam Khoo
(2016: 10) mengatakan “tidak akan dapat mencapai tanpa perencanaan dan
penjadwalan waktu yang akan menuntun untuk mengetahui kapan harus
melakukan sesuatu”Dalam kegiatan tersebut secara terperinci dijelaskan ke mana
peserta didik itu akan dibawa (tujuan), apa yang harus dipelajari (isi bahan

11

pelajaran), bagaimana peserta didik mempelajarinya (metode dan teknik), dan
bagaimana kita mengetahui bahwa peserta didik telah mencapainya
(penilaian).Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa unsur-unsur yang
amat penting masuk dalam rencana pengajaran adalah: (1) apa yang akan
diajarkan, pertanyaan ini menyangkut berbagai kompetensi yang harus dicapai,
indikator-indikatornya, serta materi bahan ajar yang akan disampaikan untuk
mencapai kompetensi tersebut; (2) bagaimana mengajarkannya, pertanyaan ini
berkenaan dengan berbagai strategi yang akan dikembangkan dalam proses
pembelajaran, termasuk pengembangan berbagai aktivitas opsional bagi peserta
didik dalam menyelesaikan tugas-tugasnya; (3) bagaimana mengevaluasi hasil
belajarnya, pertanyaan ini harus dijawab dengan merancang jenis evaluasi untuk
mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang mereka pelajari pada
sesi tersebut.
Dengan demikian, kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran yang
dijadikan kajian dalam penelitian ini meliputi indikator, (1) merumuskan tujuan
pengajaran, (2) memilih dan mengembangkan bahan pengajaran, (3)
merencanakan kegiatan belajar mengajar, termasuk di dalamnya merencanakan
pendekatan dan metode pengajaran, langkah-langkah kegiatan belajar mengajar,
alat dan sumber belajar serta (4) merencanakan penilaian.
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik
Berdasarkan Permendikbud nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, kegiatan pembelajaran dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan
seumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud mealui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik.Sesuai dengan tujuan penelitian ini
yaitu untuk memperoleh informasi dan gambaran tentang pelaksanaan
pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik pada peserta didik kelas III
Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, peneliti telah
mengamati kondisi nyata pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan
saintifik dan mendapatkan gambaran bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik
dengan pendekatan saintifik pada peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri
09 Sungai Raya Dalam Kabupaten Kubu Raya telah terlihat dilakukan walaupun
belum secara optimal.
Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah dimana peserta didikaktif
dalam pembelajaran.Lima kegiatan ilmiah dilakukan secara acak sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah dirancang guru, materi yang disampaikan
berdasarkan tema yang mencakup beberapa mata pelajaran dan pendekatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.Dalam penyampaian materi tidak
terlihat jelas pemisahan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya. Sesuai
pendapat yang dikemukakan oleh Rusman, (2014: 258-259) karakteristik
pembelajaran tematikadalah berpusat pada siswa, memberi pengalaman langsung,
pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai
mata pelajaran, bersifat fleksibel hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan

12

kebutuhan siswa., menggunakan prinsip-prinsip sambil bermain dan
menyenangkan.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat dijabarkan bahwa guru Sekolah
Dasar Negeri 09 dalam pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan
saintifik sudah melakukan sesuai dengan yang sudah direncanakan.Ini berarti
guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik sesuai dengan aspek
kemampuan yang dipersyaratan seorang guru yang profesional. Mengingat tugas
guru yang begitu kompleks maka diperlukan suatu persyaratan khusus untuk
menjadi guru yang profesional.Mulyasa (2013:103) mengemukakan pelaksanaan
pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar sesama subjek
pembelajaran sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikasi. mengikuti
prosedur memulai pelajaran, mengelola kegiatan belajar mengajar,
mengorganisasikan waktu, siswa, dan fasilitas belajar, melaksanakan penilaian
proses dan hasil pelajaran, dan mengakhiri pelajaran. Mulyasa (2013: 103)
pelaksanaan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu tes awal, proses,
dan tes akhir. Pelaksanaan pembelajaran tematik disesuaikan dengan pendekatan
saintifik dengan langkah mengamati, menanya, mencari informasi, mengasosiasi,
dan menkomunikasikan.
Penilaian Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
karya berupa tugas. Selama proses pembelajaran berlangsung guru mengamati
aktifitas peserta didik damelakkan penilaian sikap. Hasil penilaian sikap
dituangkan dalam lembar observasi penilaian sikap. Selain itu guru juga
melkukan penilaian proses dengan menggunakan rubrik penilaian sesuai dengan
aspek-aspek yang akan dinilai. Penilaian hasil dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Dengan demikian penilaian yang dilakukan telah
mencakup tiga ranah pembelajaran yaitu kognitif, afektif dan psykomotor.
Selanjunya dari hasil penilaian perilaku peserta didik yang dilakukan oleh
peneliti dapat diketahui bahwa implementasi penilaian sikap (KI 2) yaitu jujur,
disiplin,tanggung jawab, santun,dan percaya diri, sudah terlihat dan berkembang.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dijabarkan bahwa penilaian yang
telah dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan rencangan atau prosedur, tetapi
masih belum secara maksimal. Penilaian dalam pembelajaran tematik dengan
pendekatan saintifik adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi
secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui
program kegiatan belajar (Depdiknas, 2006: 14). Penilaian merupakan
serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. (Trianto, 2015: 123). Mulyasa (2013: 108) menyatakan
bahwa evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan
pembentukan peserta didik, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes
kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi,

13

benchmarking serta penilaian program, yang dievaluasi adalah karakteristik
peserta didik dengan menggunakan suatu tolak ukur tertentu. Karakteristikkarakteristik tersebut dalam ruang lingkup kegiatan belajar-mengajar adalah
tampilan peserta didik dalam bidang kognitif (pengetahuan dan intelektual),
afektif (sikap, minat, danmotivasi), dan psikomotor (ketrampilan, gerak, dan
tindakan).Tampilan tersebut dapat dievaluasi secara lisan, tertulis, mapupun
perbuatan.Dengan demikian penilaian disiniadalah menentukan apakah tampilan
peserta didik telah sesuai dengan tujuan pembelajaran tematik dengan pendekatan
saintifik yang telah dirumuskan atau belum.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah “Pembelajaran Tematik dengan
Pendekatan Saintifik di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya
Kabupaten Kubu Raya telah dilaksanakan oleh guru, dengan rincian sebagai
berikut: 1) Perencanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik kelas
III di Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya sudah
direncanakan seperti: terdapat komponen- komponen yang cukup lengkap,
diantaranya: (a) Identitas RPP, (b) Kompetensi inti/KI, (c) Materi pembelajaran,
(d) Pendekatan/metode (e) Alat dan Media dan sumber yang digunakan, 2)
Pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik kelas III di
Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Pada pelaksanaan
pembelajaran guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran tematik
dengan menerapkan pendekatan saintifik, hal ini terlihat dari kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan, masih terdapat komponen pendekatan saintifik
yang belum dilaksanakan yaitu menanya dan mencoba, 3) Penilaian pembelajaran
tematik dengan pendekatan saintifik kelas III di Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai
Raya Kabupaten Kubu Raya. Guru sudah melakukan tahap penilaian yang terdiri
dari penilaian aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan peserta
didik. Hal ini terlihat dari hasil penelitian, guru sudah melakukan penilaian ketiga
aspek tersebut dengan menggunakan instrumen penilalian masing-masing dari
setiap aspek.
Saran
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dilakukan penelitian, maka
peneliti menyarankan sebagai berikut, 1) Perencanaan pembelajaran lebih
ditingkatkan lagi dengan cara melengkapi komponen- komponen yang belum
optimal/ lengkap dengan memaparkan indikator setiap komponen agar lebih
memperjelas tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran, 2) Sebaiknya guru
lebih memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran, karena
terlihat belum
maksimal dalam melaksanakan pembelajaran tematik dengan menerapkan
pendekatan saintifik, hal ini terlihat dari kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan, masih terdapat komponen pendekatan saintifik yang belum
maksimal dilaksanakan yaitu menanya dan mencoba, 3) Guru juga belum
maksimal dalam melakukan tahap evaluasi yang terdiri dari penilaian aspek
sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan peserta didik. Hal ini terlihat

14

dari hasil penelitian, guru belum melakukan penilaian ketiga aspek tersebut
secara maksimal dengan menggunakan instrumen penilaian masing-masing dari
setiap aspek, 4) Guru dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran tematik dengan menerapkan pendekatan saintifik, masih
kurang dan perlu ditingkatkan, sehingga peserta didik dapat lebih aktif dalam
pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN

.

Adam Khoo (2016). I Gifted So are You. Singapore: Published Marshal
Cavendish International
Depdikbud.(2006). Pedoman Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Desertasi, Artikel,
Makalah, Laporan Penelitian. Malang: IKIP
Moleong, (2012). Penelitian Kualilatif, Bandung: Rosda Karya
Moore, Kenneth, D. (2001). Classroom Teaching Skill.New York: McGraw
Hill
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum (K13). (Online)
http://urip.files.wordpress.com/2013/ 06 / salinan – permendikbud nomor-81a- tahun - 2013- tentang - implementasi-kurikulumgaruda.pdf, di \akses pada tanggal 2 Juni 2014.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Jenjang Pendidikan Sekolah
Dasar
Rusman. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik dan Penilaian.
Jakarta: Raja Grasindo Persada
Suryobroto, B . (2003), Proses Belajar di Sekolah, Jakarta : Rhineka Cipta
Trianto.(2015). Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.
Ulber Silalahi. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT.Refica Aditama

15