STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
STATISTIKA
INFERENSI :
UJI
TUNGGAL)
Prosedur Umum Pengujian Hipotesis
- Secara umum, hipotesis statistik pernyataan mengenai distribusi probabilitas populasi.
- Kesalahan jenis pertama (type-I error) adalah bila menolak menolak hipotesis yang seharusnya diterima.
- Kesalahan jenis kedua (type-II error) adalah bila menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.
Prosedur Uji hipotesis
- Pernyataan Hipotesis nol dan hipotesis alternatif
- Pemilihan tingkat kepentingan ( level of signifcance ), α
- Penentuan distribusi yang digunakan
• Pendefnisian daerah penolakan atau daerah
kritis• Pernyataan aturan keputusan ( Decision Rule)
- Perimbangan pada data sampel dan perhitungan rasio sampel
- Pengambilan keputusan secara statistik
Pernyataan Hipotesis nol dan hipotesis alternatif
- Hipotesis nol (H ) adalah asumsi yang akan diuji.
- Hipotesis nol dinyatakan dengan hubungan sama dengan.
Jadi hipotesis nol adalah menyatakan bahwa parameter (mean, presentase, variansi dan lain-lain) bernilai sama dengan nilai tertentu.
- Hipotesis alternatif (H 1 ) adalah hipotesis yang berbeda dari hipotesis
- Hipotesis alternatif merupakan kumpulan hipotesis
Contoh
- Dalam suatu prosedur pengujian hipotesis mengenai mean dari suatu populasi, pernyataan-pernyataan mengenai hipotesis nol sebagai mean populasi bukan 100 secara umum dinotasikan : H : µ = 100, H : µ ≠100; µ > 100; µ < 100; µ = 120.
1
Pemilihan tingkat kepentingan ( level of signifcance ), α
- Tingkat kepentingan ( level of signifcance ) menyatakan suatu tingkat resiko melakukan kesalahan dengan menolak hipotesis nol.
- Dengan kata lain, tingkat kepentingan menunjukkan
probabilitas maksimum yang ditetapkan untuk menghasilkan jenis resiko pada tingkat yang pertama.
- Dalam prakteknya, tingkat kepentingan yang digunakan adalah 0.1, 0.05 atau 0.01.
- Jadi dengan mengatakan hipotesis bahwa ditolak dengan tingkat kepentingan 0.05 keputusan itu
Penentuan distribusi yang digunakan
Sebagaimana dalam masalah estimasi, pada pengujian hipotesis digunakan distribusi probabilitas teoritis.
Meliputi distribusi standart z, distribusi t dan distribusi chi-kuadrat.
Pendefnisian daerah penolakan atau daerah kritis
- Daerah penolakan atau daerah kritis : bagian daerah dari distribusi sampling yang dianggap tidak mungkin memuat suatu daerah statistik sampel jika hipotesis nol (H ) benar.
- Sedangkan daerah lainnya disebut daerah penerimaan.
- Setelah tingkat kepentingan dinyatakan dan distribusi yang cocok dipilih, dalam tahap ini perlu ditentukan batas-batas penolakan dan batas-batas penerimaan yang dinyatakan dalam satuan standard.
- Misalnya yang dinyatakan dalam hipotesis penyamaan populasi.
- Jika pernyataan dalam mean populasi dalam mean populasi yang dinyatakan dalam hipotesis nol µ
H0
memiliki nilai yang berada di daerah penolakan ( disebut juga memiliki perbedaan yang berarti (signifcant
differerence )
maka hipotesis nol ditolak.
• Pernyataan aturan keputusan ( Decision
Rule)
- Suatu keputusan adalah pernyataan formal
mengenai kesimpulan yang tepat yang akan
dicapai mengenai hipotesis nol berdasarkan
sampel yang merupakan aturan umum dari
sebuah keputusan : - ‘’Tolak H jika perbedaan yang telah di standartkan misalnya antara dan µ
H0
X berada dalam daerah penolakan dan jika sebaliknya terima H ’’.
Perhitungan pada data sampel dan perhitungan Rasio sampel
- Setelah aturan-aturan dasar ditentukan untuk melaksanakan pengujian, langkah berikutnya adalah menganalisis data aktual.
• Sebuah sampel dikumpulkan, statistic sample dihitung
dan asumsi parameter dilakukan (hipotesis nol).• Kemudian suatu rasio uji (RU) dihitung, yang kemudian
dijadikan sebagai dasar dalam menentukan apakah hipotesis akan diterima atau ditolak.- Rasio uji (RU) : perbedaan antara statistik dan parameter asumsi yang dinyatakan dalam hipotesis nol yang telah distandardkan.
Pengambilan keputusan secara
statistik- Jika Rasio uji berada di daerah penolakan
maka Hipotesis nol akan ditolak.
Uji Hipotesis dengan Mean Tunggal
• Pengujian ini dibedakan atas dua jenis yaitu :
Uji dua ujung ( two tailed test) Uji satu ujung ( one tailed test).• Pada kedua jenis statisik uji tersebut masing-
masing dapat dilakukan dengan dua kondisi
yaitu dengan nilai variansi populasi yang diketahui atau tidak diketahui.
Uji Dua Ujung
• Uji dua ujung (two tailed) adalah uji hipotesis
yang menolak hipotesis nol jika statistik sampel secara signifcant lebih tinggi atau lebih rendah dari pada nilai parameter populasi yang di asumsikan.- Dalam hal ini hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya masing-masing : H : µ = nilai yang diasumsikan H : µ ≠ nilai yang diasumsikan
1
• Dengan uji dua ujung ini maka terdapat dua
daerah penolakan.- Karena hipotesis nol akan ditolak jika nilai sampelnya terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka jumlah total resiko kesalahan dalam menolak hipotesis nol ( disebut juga tingkat kepentingan) sebesar α akan berdistribusi sama pada kedua ujung distribusi.
- Jadi luas pada setiap daerah penolakan adalah α/2.
Uji dua ujung dan variansi populasi yang diketahui
- Jika n >30 atau jika simpangan baku
( deviation standard ) diketahui dan populasi berdistribusi normal maka dapat digunakan tabel berdistribusi normal standart (tabel z) batas-batas penolakan di tentukan dengan nilai z yang bersesuaian dengan nilai α/2 ujung kiri dan
• Dalam uji hipotesis, batas penolakan biasanya dinyatakan
dengan notasi z α , yang menyatakan nilai numerik padasumbu z di mana luas daerah di bawah kurva normal bak
di sebelah kanan z dan α. α- Sebagai contoh untuk α=0.05 daerah penolakan setiap ujung adalah α/2 = 0.05/2 = 0.025.
• Dengan melihat tabel distribusi normal z dapat ditentukan
bahwa nilai z 0.025 yang membatasi luas daerah di bawah
kurva di sebelah kanannya sebesar 0.025. dengan kata lain luas daerah kurva di sebalah kirinya adalah 0,0975 adalah 1,960.- Batas batas penolakan untuk tingkat kepentingan α = 0,05 pada uji dua ujung ini adalah -z = -1,96 dan 0,025
Contoh
• Manager sebuah produk pemasaran sebuah produk
aditif bahan bakar mengatakan bahwa jumlah rata- rata produk aktif yang terjual adalah 1500 botol.- Seorang karyawan pabrik ingin menguji pernyataan manager pemasaran itu dengan mengambil sampel selama 36 hari dan dia mendapati bahwa jumlah penjualan rata ratanya adalah 1450.
- Dari catatan yang ada deviasi standard penjualan adalah 120 botol dengan menggunakan tingkat kepentingan 0,01 apakah yang bisa ditarik kesimpulan dari karyawan tersebut?
Hipotesis H : µ = 1500 H : µ ≠ 1500. 1 Tingkat kepentingan α = 0,01.
Karena n =36 >30 maka dapat digunakan distribusi z. Batas daerah penolakan uji dua ujung (two tailed) α = 0,01 maka α/2 = 0,005 dan z . 0,005 Dari table z didapatkan nilai sebagai berikut z = 0,005
±2,575 Aturan keputusan : Tolak H0 dan terima H1 jika RUz <-2,575 atau RUz > +2,575 dan
- Rasio Uji
x
1450 1500 Ho
RU
2 ,
5
/ n 120 /
36
- Pengambilan keputusan Karena RU berada di antara nilai
z ±2,575 maka H0 diterima
Dengan kata lain, pernyataan manager
tidak dapat ditolak dengan resiko tingkat kesalahan 0,01.Uji dua ujung dengan variasi populasi tidak
diketahui
- Pada kenyataanya variansi populasi jarang diketahui. Oleh karena itu uji hipotesis dengan variansi populasi tidak diketahui dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek berikut :
- – Distribusi sampling hanya dapat diasumsikan mendekati bentuk normal (Gaussian) jika ukuran sampel n > 30.
) digunakan error
- – Dalam perhitungan rasio uji (RU z
standart estimasi s/ n dengan s = simpangan baku (standard deviation) sampel.
• Selanjutnya prosedur dan langkah yang dilakukan
sama seperti uji dua ujung dengan variansi yang
Uji Satu Ujung
- Dalam uji satu ujung (one tailed test) hanya ada satu daerah penolakan dan hipotesis nol di tolak hanya jika nilai statistic sample berada dalam daerah ini. Jika daerah penolakan ini berada di ujung distribusi sampling maka uji hipotesisnya disebut ujung kanan (right test tailed ) sedangkan jika berada di ujung kiri disebut berada ujung kiri (left tailed test).
Uji satu ujung variansi populasi diketahui
- Dalam hal ini hipotesis nol dengan hipotesis alternatifnya adalah : H : µ = nilai yang diasumsikan H : µ > nilai yang diasumsikan maka uji ujung kanan atau 1 µ < nilai yang diasumsikan maka uji ujung kiri
- Prosedur pengujian hipotesis satu ujung dengan variansi populasi yang tidak diketahui sama dengan prosedur pengujian dengan variansi diketahui dengan memperhatikan aspek-aspek pengujian yang telah dibahas sebelumnya yaitu : Distribusi sampling hanya dapat diasumsikan mendekati normal (Gaussian) jika ukuran sample n > 30. Dalam perhitungan rasio uji RU digunakan error z
- – bahwa rata rata per hari penambang 4500 kg batu granit dari pertambangan milik perusahaannya.
- – Seorang investor curiga angka tersebut dibesar- besarkan untuk menarik investor baru. Kemudian ia mengambil sampel selama 40 hari
- – dan mendapati bahwa rata-rata per hari didapatkan bahwa nilanya adalah 4660 kg dengan standart deviasinya adalah 250 kg.
• Perlu di ketahui bahwa uji hipotesis harus di uji dengan satu
ujung untuk mengetahui apakah rata-rata sesungguhnyakurang dari rata-rata yang diasumsikan untuk uji hipotesis
maka dilakukan dengan langkah sebagai berikut : Hipotesis H0 : µ = 4500 H1 : µ < 4500. Tingkat signifkansi / tingkat kepentingan α = 0,01 ( misalnya dipilih tingkat kepentingan 1%). Karena n = 40 > 30 maka digunakan distribusi z. Batas daerah penolakan ujung kiri : α = 0,01.Dari tabel distribusi normal dengan z pada tabel didapatkan
- Aturan keputusan
Tolak H0 dan terima H1 jika RUz < - 2,325
jika tidak demikian maka terima H1. - Rasio Uji
- Pengambilan keputusan Karena RUz > -2,325 maka H0 diterima.
- Suatu nilai-P didefnisikan sebagai nilai
tingkat kepentingan yang teramati yang
merupakan nilai tingkat signifkan terkecil di mana hipotesis nol akan ditolak apabila suatu prosedur pengujian hipotesis tertentu pada data sampel. • Dengan demikian nilai-P diperoleh dengan
cara menentukan nilai tingkat kepentingan yang bersesuaian dengan nilai rasio uji hasil perhitungan.- Setelah nilai-P diperoleh maka penarikan kesimpulan dalam uji hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai-P tersebut dengan tingkat kepentingan α
yang telah ditentukan sebelumnya dengan
kriteria sebagai berikut : - – Jika nilai- P α maka hipotesis nol diterimauntuk tingkat kepentingan α,
- – Jika nilai-P < α maka hipotesis nol ditolak dengan tingkat kepentingan α.
- Ho : = 60 versus H1 : 60
- Tingkat signifkansi α = 5 %
- Ho ditolak jika nilai-p lebih kecil dari 5 % dan jika sebaliknya Ho diterima.
- Karena nilai-p = 0,6741 sehingga lebih besar dari 5 % berarti Ho diterima artinya rata-rata populasi sama dengan 60.
- Ho : = 40
- H1 : 40
- Tingkat signifkansi α = 5
- Ho ditolak jika nilai-p lebih kecil dari 5 % dan jika sebaliknya Ho diterima.
- Karena nilai-p = 1,331 ×
- 7
sedangkan aturan pengambilan keputusan uji hipotesis ini adalah
: Untuk uji ujung kiri“ Tolak H dan terima H jika RUz < -z jika tidak demikian terima
1 α HUntuk Uji Ujung Kanan “ Tolak H0 dan terima H1 jika RUz > +z α, jika tidak demikian terima H
Uji satu ujung dengan variansi populasi tidak diketahui
standart estimasi s/
n dengan s adalah simpangan
Contoh
Pemilik sebuah usaha batu granit mengatakan
nilai -2,325.
x 4460 4500
RU
1 , 0212
/ n 250 /
40
Hal ini berarti klaim pemilik tambang dapat
diterima dengan resiko tingkat kesalahan
Nilai-p dan uji hipotesis
Penggunaan nilai-p dalam uji
hipotesis
%
10 sehingga lebih besar dari 5 % berarti Ho diterima artinya rata-rata populasi tidak sama dengan 40.
Uji Hipotesis Variansi dengan Sampel Tunggal
TERIMA KASIH