Ikhtisar Data Keuangan Penting
Ikhtisar Data Keuangan Penting
A. Data Keuangan
(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Pendapatan Usaha
2.328 Laba (Rugi) Usaha
(431) Laba (Rugi) Komprehensif
915 Jumlah Aset Lancar
50.013 jumlah Aset
50.358 Jumlah Liabilitas
2.466 Jumlah Ekuitas
47.893 Laba (Rugi) per saham dasar
B. Rasio-Rasio Penting
(dalam persentase)
Rasio Pertumbuhan *Pendapatan Usaha
0,91 *Laba (Rugi) Usaha
(31,80) *Laba (Rugi) Komprehensif
* *Jumlah Aset
(5,06) *Jumlah Liabilitas
(59,34) *Jumlah Ekuitas
1,95 Rasio Usaha
*Laba (Rugi) Usaha terhadap Pendapatan Usaha
(18,52) *Laba (Rugi) Komprehensif terhadap Pendapatan Usaha
39,28 *Laba (Rugi) Komprehensif terhadap Aset
1,82 *Laba (Rugi) Komprehensif terhadap Ekuitas
1,91 Rasio Keuangan
2.028,42 *Liabilitas terhadap Ekuitas
*Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek
5,15 *Liabilitas terhadap Aset
* Rasio pertumbuhan laba (rugi) komprehensif tidak bisa dihitung karena pada tahun 2011 Perseroan memperoleh laba, sehingga tidak dapat diperbandingkan dengan tahun 2010 yang mengalami rugi.
Laporan Dewan Komisaris
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Tak terasa tahun 2013 segera kita tinggalkan. Sepanjang tahun ini bisa dikatakan Indonesia melewati tahun yang penuh tantangan. Berbagai peristiwa ekonomi dan bisnis disertai dengan respons kebijakan, serta dinamika politik telah mewarnai situasi di Tanah Air dengan aneka dampak yang muncul. Kondisi perekonomian yang relatif tertekan, nilai tukar rupiah melemah sehingga menembus Rp 12.000,- per dollar Amerika Serikat, sementara tingkat inflasi meroket mencapai 8,38 % (menurut Badan Pusat Statistik), sedangkan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) meningkat mencapai 7,50 %, indeks harga saham merosot dan diakhir tahun ditutup menjadi 4.274, dan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi terkoreksi mencapai 5,78 %, menjadi menu utama sepanjang tahun.
Isu tentang menurunnya kapasitas industri dan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi salah satu pemicu defisit transaksi berjalan, juga begitu dominan sepanjang tahun 2013, diluar perdebatan alot tentang pembangunan infrastruktur yang jalan di tempat, yang dipandang sebagai penyebab multikomplek bagi koreksi ekonomi Indonesia, karena tidak mampu memanfaatkan ledakan kelas menengah secara optimal.
Rupiah sempat menyentuh level terendah dalam 5 tahun terakhir ketika mencapai Rp 12.000,- pada perdagangan di bulan Desember 2013, kondisi ini seharusnya
menjadi momentum bagi otoritas pembuat kebijakan ekonomi makro, baik di sektor riil, fiskal maupun sektor keuangan dan moneter untuk melakukan peninjauan ulang secara menyeluruh. Pelemahan rupiah yang dipicu oleh defisit akun perdagangan (trade account ) dan penurunan kinerja di akun modal (capital account) menjadi faktor penyebab tertekannya nilai tukar rupiah.
Di sisi akun perdagangan defisit dipicu oleh pertama, penurunan harga komoditas seperti batubara dan minyak kelapa sawit. Kedua, ekspor produk manufaktur ternyata juga kurang elastis terhadap penurunan harga, secara teori ketika rupiah terdepresiasi semestinya daya saing produk meningkat, sehingga ekspor naik dan impor turun. Hal yang terjadi ekspor tidak tumbuh signifikan dan impor masih tinggi, akibat rendahnya daya saing produk ekspor maupun tingginya ketergantungan industri manufaktur terhadap bahan baku impor. Ketiga, impor bahan bakar minyak ternyata masih meningkat, walaupun subsidi BBM sudah dikurangi. Di sisi akun modal mengalami tekanan, aliran modal keluar baik dalam bentuk portofolio saham maupun pembayaran utang luar negeri cukup besar, sehingga ikut memberikan tekanan pada nilai rupiah.
Indonesia menurut Bank Dunia memiliki kelas menengah yang solid, jumlahnya bertambah sekitar 7 juta setiap tahun. Ciri kelas menengah Indonesia yaitu daya belinya tinggi, kemauannya untuk berhasil juga besar, dan satu hal yang terpenting yaitu sangat konsumtif. Mereka umumnya berusia muda, sehingga daya belinya langsung ditransformasikan kebelanja konsumsi. Ini yang menjelaskan mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi, bahkan meski permintaan global lesu sekalipun. Itu semua berkat kelas menengah yang lahir dari jumlah penduduk yang sangat besar dalam dekade terakhir ini. Mereka menggerakkan ekonomi, mendorong pabrik terus berproduksi dan menciptakan lapangan kerja, dan dengan sendirinya semakin mendorong daya beli dan konsumsi.
Namun perilaku konsumtif, permintaan yang tinggi akan Pada tanggal 12 Juni 2013 di Hotel Mega Anggrek – Jakarta barang dan jasa tidak seluruhnya mampu dipenuhi oleh
Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang kapasitas produksi dan kompetensi industri dalam negeri.
Saham Tahunan (RUPST). Sehubungan masa jabatan Dewan Industri nasional tidak mampu menyediakan permintaan kelas
Komisaris Perseroan telah berakhir, maka dalam RUPST menengah yang tumbuh pesat tersebut, akibatnya impor kian
diputuskan untuk mengangkat kembali seluruh anggota membanjir terutama untuk produk bernilai tambah tinggi dan
Komisaris Perseroan yang telah berakhir masa jabatannya berkandungan teknologi tinggi. Impor barang modal, barang
tersebut menjadi anggota Komisaris yang baru, sehingga antara dan bahan baku untuk produksi di dalam negeri pun
susunan anggota Komisaris Perseroan sampai dengan tanggal juga membanjir, untuk diolah lebih lanjut guna memenuhi
30 Juni 2016 adalah sebagai berikut : konsumsi kelas menengah ini, termasuk produk otomotif. Akibatnya impor bahan bakar minyak juga semakin besar,
Komisaris
karena produksi minyak di dalam negeri sudah tidak sanggup
: Johnlin Yuwono memenuhi kebutuhan konsumsi BBM untuk mobil yang
Komisaris Utama
: Oey Rivera Wijaya dimiliki oleh kelas menengah yang terus miningkat. Terakhir Dewan Komisaris menyampaikan selamat dan Maka dampaknya menjadi simultan dan efek negatifnya
Komisaris Independen
penghargaan kepada Direksi beserta seluruh jajaran terakumulasi, selain difisit transaksi berjalan yang sudah
manajemen atas prestasi yang berhasil diraih selama tahun berlangsung sejak akhir tahun 2011, pemerintah juga harus
2013 dalam meningkatkan pengelolaan dan peningkatan menanggung beban subsidi BBM yang semakin membesar.
nilai Perseroan, serta ucapan terima kasih kepada seluruh Itulah realita yang kita hadapi, kelas menengah yang tumbuh
pemegang saham, para nasabah serta seluruh mitra kerja pesat ternyata justru memicu masalah karena kapasitas
atas dukungan, saran dan masukan serta kerjasamanya, nasional yang belum siap untuk memenuhi permintaan yang
sehingga bisnis Perseroan memberikan manfaat bagi semua semakin melesat. Inilah yang oleh banyak ahli ekonomi disebut
pihak, khususnya dalam mendukung program Pemerintah sebagai gejala jebakan kelas menengah (middle income trap ).
mempercepat pembangunan pasar modal untuk mendorong memacu pertumbuhan perekonomian nasional.
Dewan Komisaris selama tahun 2013 ini telah meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan. Pengawasan Dewan Komisaris dilakukan dengan memberikan kajian dan rekomendasi untuk kemajuan Perseroan, dan dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris telah dibantu dan bekerja sama secara aktif dengan Komite Audit, yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan.
Johnlin Yuwono
Komisaris Utama
Laporan Dewan Direksi
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Sepertinya tahun 2013 akan selalu diingat pelaku pasar modal sebagai tahun penuh drama, banyak kejutan tak mudah ditebak, kejutan yang memberikan banyak
pelajaran berharga. Di bursa saham tak ada yang pernah menduga euforia di bulan Mei, berubah arah menjadi duka seketika, hanya dalam hitungan minggu tren pasar berbalik arah.
Situasi ini mudah dimengerti, ekspektasi sedari awal memang digantung tinggi. Analis pasar modal ramai-ramai menerka IHSG tembus 5.000 di akhir tahun, semua percaya
bahkan tak sedikit berharap lebih. Hingga 5 bulan pertama tahun ini, skenario itu seperti terbayar tuntas, aliran dana asing mengucur deras. Sesuai dugaan indeks terus melesat dan mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal di level 5.214 di bulan Mei. Jika dihitung sejak akhir tahun 2012, indeks telah meningkat mencapai 20.8 %.
Pencapaian imbal hasil itu membuat sebagian larut dalam kegembiraan, sisanya mulai cemas. Disamping valuasi yang terbilang ketinggian, sentimen negatif mulai berkembang. Benar saja, pesta itu terlalu dini, euforia beringsut padam, berganti kepanikan yang disulut dari Amerika Serikat. Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve ) mulai mengirimkan sinyal pemangkasan (tapering off) stimulus moneter ( quantitative easing) Amerika Serikat. Pasar panik khawatir dana asing keluar dari pasar, situasi ini diperkeruh dengan kenaikan harga BBM bersubsidi. Imbasnya pada Agustus 2013, IHSG turun ke titik terendah sepanjang tahun di level 3.967.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebetulnya tidak tinggal diam menanggapi gejala tersebut, demi merangsang kepentingan investasi jangka panjang ketentuan baru dikeluarkan, yakni perubahan satuan perdagangan (lot size ) dan fraksi harga. Dengan selisih kuotasi harga jual – harga beli yang baru, investor akan lebih mudah mengelola risiko portofolio dengan pergerakan harga yang lebih datar. Perubahan fraksi harga membuat pergerakan naik – turunnya harga saham menjadi lebih lambat.
Untuk menjaga risiko efek atau aset milik nasabah hilang, BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga merumuskan aturan dana perlindungan pemodal yang mencakup besaran klaim kehilangan dana, sebagai pengelola dibentuk PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI). Nantinya nasabah dapat melaporkan kasus kehilangan efek lantas P3IEI akan melakukan investigasi, kalau terbukti perusahaan efek harus mengganti, kalau tidak mau P3IEI akan perkarakan secara perdata. Semua upaya ini diharapkan dapat membuat pasar modal Indonesia tak lagi cepat panik, bila drama tahun ini kembali terulang.
Direksi menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG ), Direksi percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan,
Pada tahun ini laba komprehensif Perseroan mencapai Pada tanggal 12 Juni 2013 di Hotel Mega Anggrek – Jakarta Rp 1.511 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 1.080 juta
Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang atau 41,69 % dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar
Saham Tahunan (RUPST). Sehubungan masa jabatan anggota Rp 2.592 juta. Perseroan memperoleh laba bersih sebesar
Direksi telah berakhir, maka dalam RUPST diputuskan untuk Rp 3.028 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.153
mengangkat kembali seluruh anggota Direksi yang telah juta atau 61,51 % dibandingkan tahun sebelumnya yang
berakhir masa jabatannya tersebut menjadi anggota Direksi tercatat sebesar Rp 1.875 juta. Sedangkan penghasilan lain-
yang baru, sehingga susunan anggota Direksi sampai dengan lain menjadi Rp 3.354 juta ditahun 2013 yang merupakan
tanggal 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut : kenaikan sebesar Rp 1.090 juta atau 48,17 %, dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 2.263 juta. Disamping
Direksi
: Luciana yang merupakan penurunan sebesar Rp 74 juta atau 17,16 %,
itu rugi usaha dapat ditekan menjadi Rp 358 juta ditahun 2013
Direktur Utama
: Rusmady Hansa dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 432 juta. Manajemen beranggapan kinerja Perseroan di tahun ini cukup
Direktur Independen
Akhirnya atas nama Direksi kami mengucapkan terima kasih membanggakan.
dan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada semua staf dan karyawan, para pemegang saham, seluruh nasabah serta
Tahun ini Perseroan sebagai peserta sindikasi penjamin emisi para mitra kerja dan stakeholder lainnya atas kerja sama yang efek telah memperoleh 18 emiten yang mencatatkan saham
telah terjalin dengan baik untuk mencapai semua target dan perdananya di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Steel Pipe
rencana kerja Perseroan selama tahun 2013. Semoga Tuhan Industry of Indonesia Tbk, PT Dyandra Media International
Yang Maha Esa memberikan karuniaNya kepada kita semua. Tbk, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Acset Indonusa Tbk, PT Semen Baturaja Tbk, PT Electronic City Indonesia Tbk, PT Bank Maspion Indonesia Tbk, PT Cipaganti Citra Graha Tbk, PT Arita Prima Indonesia Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, PT Indomobil Multi Jasa Tbk, PT Logindo Samudramakmur Tbk, PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Bank Panin Syariah Tbk, Bank Ina Perdana Tbk, PT Capitol Nusantara Indonesia dan PT Asuransi Mitra Maparya Tbk.
Luciana
Direktur Utama
Profil Perseroan
Teknologi Informasi
Perseroan senantiasa mengoptimalkan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah dalam melakukan transaksi perdagangan efeknya, seperti dalam bidang teknologi informasi berupa fasilitas Remote Trading yang memberikan ketepatan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah. Menyadari bahwa Perseroan berada dalam bisnis yang sarat akan teknologi, Perseroan terus melakukan pengembangan di bidang informasi teknologi, baik yang disyaratkan oleh regulator maupun internal Perseroan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Pengembangan informasi teknologi dilakukan disegala lini Perseroan, mulai dari infrastruktur jaringan, perangkat keras sampai ke aplikasi dan database. Dalam hal pengembangan infrastruktur Perseroan telah menggunakan Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM) dengan jaringan fiber optic, jaringan tersebut digunakan untuk menghubungkan sistem Perseroan secara online dengan SRO (BEI, KPEI dan KSEI) untuk kelancaran transaksi serta kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, pengembangan sistem perdagangan JATS NextG 2.0 oleh BEI untuk meningkatkan kapasitas sistem perdagangan, pengembangan Disaster Recovery Center (DRC) sebagai backup (cadangan) atas sistem trading dan server milik Perseroan, dan pengembangan Business Continuity Plan (BCP) yaitu suatu perencanaan berupa langkah-langkah yang diambil untuk memastikan operasional Perseroan tetap dapat terus dilakukan walaupun adanya bencana, letaknya ada di Duta Merlin.
Perseroan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1989 berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 49. Pada tahun 1996 nama Perseroan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo.
Saat ini Perseroan terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia. Kegiatan usaha yang Perseroan jalankan adalah dalam bidang perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan kegiatan lain dengan memperhatikan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal. Perseroan memperoleh ijin usaha di bidang Penjamin Emisi Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-64/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992 dan bidang Perantara Pedagang Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992.
Tanggal 10 Desember 2004 Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta setelah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200,- per saham, dengan harga penawaran Rp 215,- per saham pada tanggal 26 November 2004.
Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja yang terbaik, antara lain melalui peningkatan kegiatan usaha dan pelayanan yang terfokus pada nasabah, serta senantiasa melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas di seluruh kegiatan utama Perseroan.
A. Perantara Pedagang Efek Pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan aspek penting bagi Perseroan dalam mencapai targetnya, dengan meningkatkan jumlah nasabah dan nilai transaksi, beberapa langkah strategis telah dan akan dilaksanakan Perseroan dalam rangka mencapai target tersebut. Pemasaran sepanjang tahun ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan jumlah nasabah, disamping meningkatkan nilai investasi tiap nasabah. Aktivitas pemasaran juga dikembangkan dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah yang sudah ada, khususnya dalam menghadapi gejolak yang terjadi di pasar modal. Tenaga pemasaran Perseroan secara intensif melakukan komunikasi dengan nasabah guna memberikan gambaran dan analisa terbaru mengenai perkembangan yang terjadi di pasar, sehingga nasabah memperoleh gambaran lebih luas mengenai kondisi pasar modal sebelum mereka mengambil keputusan investasi terhadap portofolio efek yang dimilikinya. Dalam menjalankan usahanya Perseroan sangat menaruh perhatian akan tingkat kepuasan nasabahnya, untuk jasa perantara pedagang efek nasabah Perseroan hampir 98 % merupakan nasabah perorangan. Perseroan melakukan strategi pelayanan dengan pendekatan pribadi. Dengan demikian setiap staff pemasaran dapat mengetahui karakter masing-masing nasabahnya dan tingkat layanan yang diperlukan agar nasabah dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Dan di masa mendatang perluasan jaringan pemasaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading ).
Pertumbuhan Nilai Transaksi (Milliar Rupiah)
Pertumbuhan Volume Transaksi (Juta Saham)
Pertumbuhan Frekuensi Transaksi (x)
38.456
27.492
34.430
40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000
5.000
0 2011
2012
2013
Operasional
dengan harga tertentu dan berjanji untuk menjual kembali Divisi operasional memiliki peran yang sangat penting untuk
dengan harga yang sama ditambah tingkat bunga tertentu atau memberikan dukungan kepada Perseroan untuk bersaing di
dengan harga tertentu yang lebih tinggi, selisih antara harga pasar modal yang penuh dinamika ini. Peningkatan efisiensi
beli dan harga jual kembali merupakan penghasilan bunga. dan efektifitas dalam rangka menerapkan peraturan dan
Aktivitas ini bertujuan untuk menempatkan sebagian dana kebijakan Perseroan yang didasarkan pada peraturan
Perseroan ke dalam aset produktif yang dapat meningkatkan dan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal,
pendapatan usaha, jumlah reverse repo pertanggal 30 menjadi kunci penting dalam memenangkan persaingan di
Desember 2013 adalah sebesar Rp 7.800 juta. pasar modal. Divisi operasioanl selama tahun 2013 dapat mengantisipasi dengan baik dinamika yang terjadi di pasar
c. Penjamin Emisi Efek dan Penasehat Keuangan
modal, diantaranya turut berpartisipasi dalam program yang
(Investment Banking & Corporate Finance)
disusun Bapepam & LK (OJK) dan Self Regulatory Organization Perseroan berupaya untuk meningkatkan aktivitas divisi (SRO) dengan melakukan implementasi Single Investor
corporate finance baik sebagai penjamin pelaksana emisi Identification (SID) dan pemisahan Rekening Dana Nasabah
efek, penjamin emisi efek maupun sebagai agen penjual (RDN) yang merupakan dasar bagi pengembangan pasar
untuk saham. Dalam bidang investment banking, Perseroan modal menuju penerapan Straight Throught Processing (STP)
mempunyai target untuk menangani perusahaan - perusahaan yaitu otomisasi perdagangan efek.
yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha dan kinerja yang baik, disamping upaya untuk meningkatkan
Dengan semakin tingginya pengetahuan dan pemahaman aktivitas di bidang penasehat keuangan (financial advisory) nasabah akan peluang investasi di pasar modal, nasabah
bagi institusi yang akan melakukan emisi saham. semakin cermat dalam memilih jasa keuangan, termasuk memilih perusahaan efek. Perseroan memberikan kualitas
Dalam tahun ini, Perseroan berperan dalam kegiatan Penjamin produk dan layanan khusus sehubungan dengan penyelesaian
Emisi Efek sebagai peserta penjamin emisi (underwriter ) dari transaksi efek ( settlement) yang dilakukan secara disiplin
beberapa penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia dan akurat, serta memberikan kenyamanan nasabah untuk
(BEI), perusahaan - perusahaan itu antara lain adalah sebagai menyimpan asetnya di perusahaan efek (kustodian). Akurasi
berikut :
informasi mengenai posisi transaksi efek dan dana nasabah merupakan hal
penting yang harus dipantau setiap hari. Porsi Penjaminan
No Nama Perusahaan
Kebutuhan hal tersebut membuat divisi
Lembar Rp
operasional menjalankan beberapa upaya
1.000.000 295.000.000 untuk mengelola dan menyelesaikan
1 PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
500.000 175.000.000 transaksi efek secara tepat waktu,
2 PT Dyandra Media International Tbk
30.000 36.000.000 menyediakan informasi yang bisa
3 PT Austindo Nusantara Jaya Tbk
300.000 72.000.000 diandalkan mengenai asset nasabah
4 PT Sri Rejeki Isman Tbk
100.000 250.000.000 dan limit transaksi bursa dengan sistem
5 PT Acset Indonusa Tbk
6 PT Semen Baturaja Tbk
17.000 di back office yang terintegrasi dengan 68.850.000
7 PT Electronic City Indonesia Tbk
400.000 sistem di front office, divisi operasional 128.000.000
8 PT Bank Maspion Indonesia Tbk
450.000 berperan penting dalam hal : 85.500.000
9 PT Cipaganti Citra Graha Tbk
10 PT Arita Prima Indonesia Tbk
400.000 268.000.000 • Mengelola
11 PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk
250.000 125.000.000 nasabah secara tepat dan akurat
administrasi
efek
12 PT Indomobil Multi Jasa Tbk
50.000 140.000.000 agar diperoleh informasi yang tepat
13 PT Logindo Samudramakmur Tbk
100.000 58.000.000 mengenai hak dan aset nasabah,
14 PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk
4.650.000 465.000.000 sehingga menumbuhkan rasa nyaman
15 PT Bank Panin Syariah Tbk
100.000 24.000.000 dan percaya dari nasabah.
16 PT Bank Ina Perdana Tbk
17 PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk
200.000 • Menyelesaikan transaksi nasabah 54.000.000 dengan tepat waktu dan akurat.
18 PT Asuransi Mitra Maparya Tbk
Jumlah
• Mempermudah proses adminitrasi catatan, penyimpanan dan pelaporan serta rekonsiliasi aset nasabah dari waktu kewaktu.
Di tahun mendatang walaupun beberapa tantangan mungkin • Melakukan pengkinian data nasabah agar informasi dapat
akan muncul sehubungan dengan krisis perekonomian global, langsung sampai ke nasabah.
divisi investment banking & corporate finance tetap yakin • Mengirimkan data kegiatan korporasi yang dilakukan
bahwa kondisi pasar modal akan tetap kondusif dan peluang emiten ke nasabah sesuai dengan data kepemilikan
pertumbuhan tetap terbuka. Divisi ini akan terus memperkuat nasabah.
tim dan semakin fokus dalam jasa penasehat keuangan, sambil tetap mempertahankan posisi dalam kompetisi penjaminan
b. Pendapatan Tetap
emisi saham. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan
Informasi Perseroan
Nama Perusahaan
Akuntan Publik
PT Yulie Sekurindo Tbk Kantor Akuntan Publik Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan Konica Building, Lantai 5
Alamat
Plaza Asia (d/h Plaza ABDA) Lantai 5 Jl. Gunung Sahari Raya No. 78
Jakarta 10610
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia
Biro Administrasi Efek
Tel. : 021 - 51402180, 51402181
PT Adimitra Transferindo
Fax. : 021 - 51402182
Plaza Property Lantai 2
Emai : yulie_sekurindo@cbn.net.id
Jl. Perintis Kemerdekaan
yuliesekurindo@hotmail.com Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1 corsec@yuliesekurindo.com
Jakarta Timur 13210
Website : www.yuliesekurindo.com
Kustodian
Bidang Usaha
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek
Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I, Lantai 5 Jl Jend. Sudirman Kav. 52 – 53
Kode Saham
Jakarta 12910
YULE
Sekretaris Perusahaan
Rohati
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Johnlin Yuwono, Oey Rivera Wijaya
Komite Audit
Oey Rivera Wijaya, Victor Sianipar, Deddy. G
Direksi
Luciana, Rusmady Hansa
Internal Audit Dan Compliance Sekretaris Perusahaan
Sutan Wijono
Rohati
Umum & Teknologi
Marketing
CorFin &
Akuntansi &
Kustodian
Dewan Komisaris dan Direksi
JOHNLIN YUWONO,
Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Surabaya tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Jurusan Aerospace di California State University, Amerika Serikat pada tahun 1973. Memiliki izin perorangan dari Bapepam
sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek (1995) dan Wakil Manajer Investasi (2004). Memulai karirnya di PT. Malak International Textile sebagai Direktur Operasional (1977 – 1983). Menjabat sebagai Komisaris PT Bank Alfa (1993 - 1997), sebagai Direktur Utama PT Siwani Makmur Tbk (1995 - 1997), sebagai Direktur Keuangan PT JAIC Indonesia (1998 – 2005). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris sejak tahun 2009, dan pada tanggal 10 Januari 2013 diangkat sebagai Komisaris Utama, kemudian diangkat kembali sebagai Komisaris Utama berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 Juni 2013 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2016.
OEY RIVERA WIJAYA,
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Diploma Akademi Akuntansi pada tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi di Universitas Terbuka (UT) pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Multi Pastika Abadi dengan jabatan Staff Accounting (1978 – 1980). Menjabat sebagai Konsultan Jasa Akuntansi Dan Pajak di Jakarta (1980 - 1985). Bekerja di PT Kawan Niaga Sahabat Textile Industri sebagai Accounting & Finance Manager (1988 - 1994). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Petindo Jaya Sakti (1995 – 2006). Sebagai Finance Manager di PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1996 – 1998). Bekerja sebagai Direktur di PT Bumi Mas Kencana (2006 – sekarang). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Asia Prima Packaging (2007 – sekarang). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2010, kemudian diangkat kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 Juni 2013 dengan masa jabatan
sampai dengan 30 Juni 2016.
LUCIANA
Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1966. Pada tahun 1989, menyelesaikan pendidikannya di Universitas Atmajaya, Fakultas Ilmu Administrasi. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (1994). Berpengalaman lebih dari 18 tahun dalam industri pasar modal. Memulai karirnya di PT Ramayana Artha Perkasa sebagai Finance (1990 - 1991), sebagai Firm Manager (1991 - 1996), menjabat sebagai Head of Sales Equity (1996 - 2000) dan terakhir sebagai Compliance (2002 – 2009). Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur Utama sejak tahun 2009, kemudian diangkat kembali sebagai Direktur Utama berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 Juni 2013 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2016.
RUSMADY HANSA,
Direktur Independen
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Buddhi, pada tahun 2006 dan pernah duduk di tingkat II Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, tahun 1984. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2000), Wakil Penjamin Emisi Efek (2002) dan Wakil Manajer Investasi (2006). Memulai karirnya di PT Makmur Swasembada bekerja sebagai Staff Accounting (1981 – 1983), PT Haniwell Murni Co.
sebagai Senior Accounting (1985 – 1999). Menjabat sebagai Kepala Akuntansi PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999 – 2000), Direktur Keuangan PT Kestrel Sekuritas Surabaya (2000 – 2002). Menjabat sebagai Direktur Independen sejak tahun 2003, dan diangkat kembali sebagai Direktur Independen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tanggal 12 Juni 2013 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2016.
Sumber Daya Manusia
Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui Dalam hal peningkatan produktivitas kerja serta program pelatihan yang dilaksanakan baik di luar maupun
mengikuti perkembangan pasar modal, Perseroan secara di dalam perusahaan. Pelatihan yang telah diberikan bagi
berkesinambungan memberikan kesempatan kepada karyawan karyawan front office antara lain mengenai pemahaman
untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai produk - produk pasar modal, teknik presentasi dan strategi
sarana penyegaran maupun tambahan ketrampilan. Dalam pemasaran, serta upaya mempertahankan loyalitas nasabah.
pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam Pelatihan dan pemahaman tentang Prinsip Pengenalan
seminar, lokakarya atau kursus - kursus tertentu sesuai dengan Nasabah (Know Your Customer ), seminar tentang peraturan
bidang tugasnya masing – masing.
perdagangan dan transaksi saham, seminar peraturan mengenai transaksi mencurigakan dan pencucian uang (money
Untuk meningkatkan kesejahteraan, Perseroan memberikan laundring ), seminar perubahan satuan perdagangan (lot size)
berbagai fasilitas – fasilitas seperti pemberian gaji yang telah dan fraksi harga yang baru, pengembangan Disaster Recovery
sesuai dengan ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) Center (DRC) sebagai backup (cadangan) atas sistem trading dan
tingkat propinsi, Tunjangan Hari Raya (THR), Jaminan Sosial server milik Perseroan, dan pengembangan Business Continuity
Tenaga Kerja (Jamsostek), memfasilitasi penggantian biaya Plan (BCP) yaitu perencanaan berupa langkah-langkah yang
kesehatan / berobat, memfasilitasi acara rekreasi karyawan diambil untuk memastikan operasional Perseroan tetap dapat
bersama, santunan bagi keluarga yang meninggal, pemberian terus dilakukan walaupun adanya bencana.
cuti tahunan dan cuti melahirkan, pemberian penggantian biaya transportasi dan penggantian uang makan bagi karyawan
Bagi karyawan back office, pelatihan yang telah dilakukan
yang lembur.
antara lain mengenai perpajakan, standar akuntansi dan pasar modal Syariah. Selanjutnya Perseroan bekerja sama dengan Self
Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-547/BL/2010 Regulatory Organization (SRO) yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI),
tanggal 28 Desember 2010 Tentang Perizinan Wakil Perusahaan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan
Efek, antara lain diatur keharusan adanya izin perorangan Efek Indonesia (KPEI) mengadakan pelatihan bagi karyawan
bagi para pelaku perorangan yang menjalankan profesi di mengenai pelaksanaan Single Investor Identification (SID) dan
bidang pasar modal. Sampai dengan tanggal 31 Desember pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN) yang merupakan
2013 Perseroan memiliki karyawan sebanyak 21 orang yang dasar bagi penerapan Straight Through Processing (STP) yaitu
keseluruhannya merupakan karyawan tetap, dan 11 karyawan otomatisasi pelaksanaan perdagangan efek, juga penerapan
diantaranya telah memiliki izin standar profesi pasar modal pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang sesuai
(WPPE, WPEE, WMI) yang dikeluarkan oleh Bapepam & LK dengan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE) yang
(OJK).
baru.
Analisa dan Pembahasan Manajemen
disebabkan peningkatan jumlah reverse repo yang diberikan kepada pihak ketiga, yang berasal dari pencairan deposito
berjangka yang telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang kembali.
B. BEBAN USAHA
Beban usaha Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 2.810 juta dimana terjadi kenaikan sebesar Rp 524 juta atau 22,92 % dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 2.286 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan antara lain oleh adanya kenaikan atas beban lain-lain, beban perjalanan dinas, beban kepegawaian dan beban pemeliharaan sistem, walaupun diikuti penurunan atas beban telekomunikasi dan beban penyusutan.
C. LABA (RUGI) KOMPREHENSIF RUGI USAHA
Pada tahun 2013 Perseroan mengalami rugi usaha sebesar Rp 358 juta, penurunan sebesar Rp 74 juta atau 17,16 % dibandingkan tahun 2012 yang mengalami rugi usaha sebesar Rp 432 juta. Penurunan ini terutama disebabkan antara lain oleh adanya kenaikan pendapatan usaha, walaupun juga diikuti dengan peningkatan beban usaha.
PENGHASILAN LAIN – LAIN
Pada tahun 2013 penghasilan lain – lain Perseroan adalah sebesar Rp 3.354 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 1.090 juta atau 48,17 % dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 2.263 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan atas keuntungan selisih kurs sebagai akibat kenaikan kurs Dollar di pasar, walaupun diikuti dengan penurunan atas pendapatan bunga yang disebabkan pencairan sebagian deposito berjangka yang telah jatuh tempo.
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Pendapatan komprehensif lain yang diperoleh Perseroan merupakan keuntungan atau kerugian aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang belum direalisasi. Pada tahun 2013 Perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 1.517 juta, dibandingkan tahun 2012 yang memperoleh keuntungan sebesar Rp 717 juta. Kerugian ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan harga saham-saham di pasar, yang ditandai dengan menurunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
LABA KOMPREHENSIF
Perseroan pada tahun 2013 memperoleh laba komprehensif sebesar Rp 1.511 juta, menurun sebesar Rp 1.080 atau 41,69 % dibanding tahun 2012 yang memperoleh laba komprehensif sebesar Rp 2.592 juta. Penurunan ini terutama disumbangkan oleh kerugian atas pendapatan komprehensif lainnya.
A. PENDAPATAN USAHA
Pendapatan usaha pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 2.452 juta, yang berasal dari kegiatan perantara perdagangan efek, pendapatan bunga serta kegiatan penjaminan emisi dan penjualan efek. Pendapatan usaha pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 598 juta atau 32,28 % dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 1.854 juta. Peningkatan pendapatan usaha ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan dari pendapatan bunga.
PENDAPATAN KEGIATAN PERANTARA PERDAGANGAN EFEK
Pendapatan kegiatan dari transaksi perantara perdagangan efek Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.295 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 73 juta atau 5,97 % dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 1.222 juta. Kenaikan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan atas aktivitas perdagangan saham sebagai akibat intensifitas oleh tenaga pemasaran terhadap nasabah Perseroan. Dalam pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek ini termasuk juga dari pendapatan keuntungan - bersih atas perdagangan efek dari nilai portofolio saham yang dimiliki Perseroan.
PENDAPATAN KEGIATAN PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN EFEK
Pendapatan kegiatan penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan hasil dari keikutsertaan Perseroan sebagai peserta penjamin emisi efek untuk penawaran umum saham. Pendapatan jasa penjaminan emisi Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 21 juta atau sama besarnya dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 21 juta juga, hal ini disebabkan sama besarnya porsi penjaminan yang ditanggung Perseroan dalam rangka keikutsertaan dalam sindikasi penjaminan emisi efek.
PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan bunga yang diperoleh Perseroan merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek saham dengan janji dijual kembali (pendapatan reverse repo). Pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.135 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 526 juta atau 86,30 %, dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 609 juta, hal ini
Pertumbuhan Komisi Transaksi (Juta Rupiah)
1.500
1.200
900
1.434
2011
1.222
2012
1.295
2013
Pendapatan Usaha, Rugi Usaha dan Laba Komprehensi (Jutaan Rupiah)
Pendapatan Usaha
Rugi Usaha
Laba Komprehensif
Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Investasi (Return On Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity ). Rasio ini menggambarkan kemampuan Perseroan untuk mendapatkan laba pada suatu masa tertentu.
● Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) adalah rasio dari laba komprehensif terhadap pendapatan Perseroan. ● Imbal Hasil Investasi (Return On Assets) adalah rasio dari perputaran aset dalam menghasilkan laba komprehensif. ● Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity) adalah rasio dari laba komprehensif terhadap ekuitas.
URAIAN
31 Desember
Rasio Keuangan
Net Profit Margin
Return On Assets
Return On Equity
30 Net Profit Margin
Return On Assets
E. ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 2.738 juta terutama terdiri dari penerimaan dari operasi lainnya sebesar Rp 2.257 juta, penerimaan bunga sebesar Rp 1.755 juta dan penerimaan komisi perantara perdagangan efek sebesar Rp 1.276 juta, yang diimbangi dengan berbagai pembayaran seperti pembayaran beban usaha sebesar Rp 2.636 juta dan pembayaran kepada nasabah sebesar Rp 365 juta.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.394 juta terutama terdiri dari penerimaan bunga sebesar Rp 1.787 juta, penerimaan komisi perantara perdagangan efek sebesar Rp 849 juta dan penerimaan dari operasi lainnya sebesar Rp 726 juta, yang diimbangi dengan berbagai pembayaran seperti pembayaran beban usaha sebesar Rp 2.154 juta dan pembayaran kepada nasabah sebesar Rp 509 juta.
AKTIVITAS INVESTASI
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 70 juta, terdiri dari pembayaran perolehan aset tetap sebesar Rp 70 juta.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar
Rp 8.845 juta, terdiri dari pencairan deposito berjangka sebesar Rp 8.688 juta dan penerimaan hasil penjualan aset tetap sebesar Rp 170 juta, yang diimbangi dengan pembayaran perolehan aset tetap sebesar Rp 12 juta.
AKTIVITAS PENDANAAN
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar
Rp 12.932 juta, terdiri dari pemberian pinjaman kepada pihak berelasi.
F. TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Tingkat kolektibilitas piutang merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk mendapatkan penghasilan dari penagihan
piutang, dan diukur dengan menggunakan perbandingan jumlah pendapatan usaha terhadap piutang jangka pendek Perseroan, yang berupa piutang kepada nasabah untuk transaksi efek nasabah. Jangka waktu kredit yang diberikan Perseroan adalah 3 hari, dan sampai saat ini tidak ada nasabah yang melebihi jangka waktu kredit tersebut. Disamping itu Perseroan tidak memberikan fasilitas marjin kepada nasabah berupa dana talangan untuk transaksi efek nasabah.
D. ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS ASET
Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 54.610 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 607 juta atau 1,12 % dibanding aset Perseroan pada tahun 2012 yang berjumlah Rp 54.002 juta. Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh adanya peningkatan kas dan setara kas, yang diperoleh dari penurunan piutang pada lembaga kliring dan penjaminan disebabkan sebagian piutang tersebut telah jatuh tempo. Yang termasuk aset tidak lancar adalah penyertaan pada bursa efek, aset pajak tangguhan, aset tetap dan aset lain-lain, sisanya merupakan aset lancar.
LIABILITAS
Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 2.613 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 903 juta atau 25,69 % dibanding liabilitas Perseroan pada tahun 2012 yang berjumlah Rp 3.517 juta. Penurunan jumlah liabilitas tersebut disebabkan terutama oleh adanya penurunan utang pada lembaga kliring dan penjaminan serta penurunan utang nasabah – pihak ketiga, karena sebagian utang tersebut telah jatuh tempo. Semua liabilitas Perseroan dikategorikan sebagai liabilitas jangka pendek.
EKUITAS
Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 51.996 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 1.511 juta atau 2,99 % dibandingkan ekuitas Perseroan pada tahun 2012 yang berjumlah Rp 50.485 juta. Kenaikan jumlah ekuitas tersebut disebabkan oleh adanya surplus saldo laba belum ditentukan penggunaannya sebagai akibat Perseroan memperoleh laba bersih usaha, walaupun diikuti oleh defisit komponen ekuitas lainnya sebagai akibat Perseroan mengalami kerugian pendapatan komprehensif lainnya.
Total Aset, Liabilitas Dan Ekuitas
Total Aset Liabilitas Ekuitas
I. PROSPEK USAHA DAN ASPEK PEMASARAN LIKUIDITAS
G. KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
Dalam bidang Perantara Pedagang Efek, Perseroan akan Likuiditas diukur dengan menggunakan perbandingan jumlah
menambah jumlah nasabah perorangan maupun nasabah aset lancar (diluar penyertaan pada bursa efek, aset pajak
institusi seperti Dana Pensiun, Asuransi, Fund Manager dan tangguhan, aset tetap dan aset lain-lain) terhadap liabilitas
lainnya. Pelayanan yang optimal akan terus ditingkatkan, jangka pendek dan merupakan indikator kemampuan
dengan adanya fasilitas Remote Trading, kecepatan dan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendek
ketetapan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki.
dapat terjamin. Perseroan juga akan meningkatkan dalam memberikan informasi investasi yang dapat dipercaya.
Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar 2.074,04 % dan
Perseroan akan meningkatkan aktivitas dalam bidang Penjamin 1.525,90 %. Kenaikan rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka
Emisi Efek, baik dalam penawaran umum saham maupun pendek tersebut disebabkan karena penurunan liabilitas jangka
dalam bidang Investment Banking. Perseroan menargetkan pendek pada tahun 2013 sebesar Rp 903 juta atau 25,69 % jika
perusahaan menengah yang bergerak dalam industri yang dibandingkan dengan tahun 2012, yang disebabkan antara
memiliki prospek usaha yang baik. Perseroan akan memberikan lain oleh adanya penurunan atas utang lembaga kliring dan
nilai tambah sebagai Penasehat Keuangan (Financial Advisory ) penjaminan serta utang nasabah – pihak ketiga.
bagi perusahaan menengah agar dapat terus berkembang. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan
SOLVABILITAS
kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi
dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau
saham.
ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (Solvabilitas Ekuitas) atau
Dimasa mendatang dalam usaha Perseroan memperluas membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset
jaringan pemasaran, dilakukan dengan memanfaatkan (Solvabilitas Aset).
teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading ). Keunggulan online
Perseroan memiliki Solvabilitas Ekuitas pada tanggal-tanggal trading antara lain kemampuannya menjangkau kota – kota
31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 5,02 besar di Indonesia, fasilitas ini sangat memudahkan nasabah % dan 6,96 %. Penurunan rasio liabilitas terhadap ekuitas
untuk melakukan transaksi di berbagai lokasi, sepanjang tersebut terutama disebabkan oleh penurunan total liabilitas
nasabah tersebut memiliki koneksi dengan jaringan internet. yang didapat karena penurunan utang lembaga kliring dan penjaminan serta utang nasabah - pihak ketiga.
J. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL
Sedangkan untuk Solvabilitas Aset pada tanggal-tanggal 31
LAPORAN AKUNTAN
Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar 4,78 % dan 6,51 %. Penurunan rasio liabilitas terhadap aset disebabkan
Laporan Keuangan Perseroan telah diaudit oleh Kantor Akuntan adanya penurunan jumlah liabilitas, yang diakibatkan oleh
Publik Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan pada tanggal 17 penurunan utang lembaga kliring dan penjaminan sebesar
Maret 2014 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Rp 793 juta serta penurunan utang nasabah – pihak ketiga
Sampai dengan dibuatnya Laporan Keuangan Tahunan 2013, sebesar Rp 272 juta.
Perseroan tidak mempunyai informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.
H. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN
Perseroan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan Bapepam & LK No. V.D.5 yang terlampir dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-566/BL/2011 tertanggal 31 Oktober 2011. Berdasarkan peraturan tersebut perusahaan efek wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp 25.000 juta atau 6,25 % dari jumlah liabilitas ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi. Pada tanggal 30 Desember 2013, Perseroan memiliki saldo MKBD di atas ketentuan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 36.122 juta.
Informasi Khusus
A. Pencatatan dan Harga Saham
Harga Saham
Tahun
Kwartal
Jumlah Saham
B. Dividen Tahun
Dividen per Saham
Jumlah Saham
Jumlah Dividen
Tanggal Pembayaran
C. Pemegang Saham Yang Memiliki 5 % Atau Lebih Saham Perseroan No
Nama Pemegang Saham
Alamat Pemegang Saham
Status
Jumlah Saham %
A/I
1 PT Jeje Yutrindo Utama
Plaza Asia (ABDA) Lt. 5
I 133.725.000 52,44
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta Selatan
Jumlah
D. Kepemilikan Saham Perseroan Oleh Direksi Dan Dewan Komisaris No
Nama
Jabatan
Jumlah Saham
1 Johnlin Yuwono
Komisaris Utama
2 Oey Rivera Wijaya
Komisaris Independen
3 Luciana
Direktur Utama
4 Rusmady Hansa
Direktur Independen
E. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat
No Keterangan
Jumlah Saham
1 Pemodal Nasional
2 Pemodal Asing
F. Jumlah Saham Yang Beredar Di Masyarakat No
Keterangan
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
Modal Dasar
Modal Disetor Penuh :
1 PT Jeje Yutrindo Utama
47,56 Jumlah Modal Disetor Penuh
100,00 Saham Dalam Portepel
G. Keterangan Tentang Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Johnlin Yuwono
PT Jeje Yutrindo Utama
Jonathan Yuwono
Yu Shiaw Shian
PT Yulie Sekurindo Tbk
Masyarakat
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Perseroan telah melakukan langkah - langkah dalam mencapai Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/
tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan GCG ), Perseroan percaya bahwa dengan semakin baiknya
dari Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Perseroan telah penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan
memiliki Komisaris Independen yang bekerja sama dengan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan.
Komisaris Utama dalam melaksanakan pengawasan. Perseroan telah memiliki Direktur Tidak Terafiliasi, guna menjamin
Dalam rangka menjaga dan menciptakan nilai tambah bagi adanya proses pengambilan keputusan pelaksanaan kegiatan semua pihak yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan
operasional yang lebih obyektif. Perseroan telah membentuk antara lain dengan pemegang saham, manajemen, pihak
Komite Audit yang terdiri dari Komisaris Independen yang kreditur, pemerintah, karyawan dan seluruh stakeholder
bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu lainnya, diperlukan penerapan prinsip-prinsip dari GCG. Adapun
Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan. Dan Perseroan prinsip-prinsip GCG yang senantiasa dan akan diterapkan oleh
juga telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagai media Perseroan adalah :
komunikasi antara Perseroan dengan para stakeholders.
a. Prinsip Fairness
A. Rapat Umum Pemegang Saham
• Perlindungan terhadap seluruh kepentingan pemegang Pada tanggal 12 Juni 2013 di Hotel Mega Anggrek – Jakarta saham, yaitu dengan dibentuknya Komisaris Independen
Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang yang dimaksudkan untuk melindungi pemegang saham
Saham Tahunan (RUPST). Sehubungan masa jabatan anggota minoritas.
Direksi dan Komisaris Perseroan telah berakhir, maka dalam • Pengelolaan Perseroan selalu memperhatikan kepentingan
RUPST diputuskan untuk mengangkat kembali seluruh anggota seluruh stakeholder berdasarkan prinsip keadilan dan
Direksi dan Komisaris Perseroan yang telah berakhir masa kesetaraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan