PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA CATERPILLA

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA CATERPILLAR

MAKALAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
Matakuliah Hubungan Industrial

Oleh
Habibah Nurul Aulia
NIM 130910202037

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2015

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mencapai tujuannya perusahaan tentu tidak dapat melakukannya
secara sendirian. oleh karena itu perusahaan memerlukan karyawan. Keberadaan
karyawan dalam perusahaan sangatlah penting untuk mencapai tujuan, tanpa
adanya karyawan perusahaan tidak mampu berbuat apa-apa. Oleh karena itu

pemilihan karyawan yang berkompeten juga sangat diperlukan, agar perusahaan
dapat berjalan dengan baik.
Saat ini perubahan perekonomian global yang terjadi secara radikal dan
tidak dapat diprediksi menyebabkan banyak perubahan yang terjadi dalam dunia
bisnis. Salah satunya adalah harga minyak dunia yang semakin lemah selama dua
tahun terakhir, dan diprediksi akan tetap merosot hingga tahun 2018 mendatang.
Hal ini membuat banyak perusahaan dalam sektor pertambangan mengalami
kerugian, karena biaya yang dikeluarkan tidak lagi sesuai dengan profit yang
mereka dapatkan.
Hal ini pun akhirnya berimbas pada kehidupan perusahaan, profit yang tak
lagi besar menyebabkan perusahaan tak lagi mampu memberikan upah pada
karyawan, sehingga pemutusan hubungan kerja atau yang lebih dikenal dengan
PHK terjadi. PHK dilakukan agar perusahaan tetap bertahan hidup dalam terpaan
krisis yang terjadi. Pemutusan hubungan kerja tidak hanya terjadi pada perusahaan
dalam negeri namun juga perusahaan luar negeri yang bahkan

notabenenya

adalah perusahaan besar sekalipun, seperti contohnya adalah perusahaan
Caterpillar.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut.
Apa alasan Caterpillar melakukan PHK terhadap karyawannya?

1.3 Manfaat
Tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan
alasan Caterpillar melakukan PHK pada karyawannya.

BAB 2. LANDASAN TEORI
Pengertian Pemutusan Hubungan Kerja
Menurut Sondang P. Siagian : Pemutusan hubungan kerja adalah ketika
ikatan formal antara organisasi selaku pemakai tenaga kerja dan karyawannya
terputus.
Drs. Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2001.
pemutusan hubungan kerja dapat juga diartikan sebagai Pemberhentian seseorang
karyawan dengan organisasi perusahaan. Dengan pemberhentian dilakukan berarti
karyawan tersebut sudah tidak ada ikatan lagi dengan perusahaan.
Mutiara Sibarani Panggabean, Manajemen Sumber Daya Manusia,
2004. Pemutusan hubungan kerja merupakan fungsi terakhir manajer sumberdaya

manusia yang dapat didefinisikan sebagai pengakhiran hubungan kerja antara
pekerja dan pengusaha yang dapat disebabkan oleh berbagai macam alasan,
sehingga berakhir pula hak dan kewajiban di antara mereka
UU RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 1 ayat 25 :
Pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena
suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara
pekerja atau buruh dan pengusaha.

BAB 3. PEMBAHASAN
Studi Kasus Caterpillar
Caterpillar atau Cat adalah sebuah perusahaan global yang bermarkas di
Peoria, Illinois, Amerika Serikat. Komoditas utamanya adalah melayani alat berat
di seluruh negera termasuk di Indonesia. Selain itu Caterpillar juga melayani alatalat berat untuk pengeboran minyak dan pertambangan.
Selama dua tahun terakhir ini roda pergerakan ekonomi dunia mengalami
perlambatan, selain itu pula harga minyak dunia terus mengalami pelemahan yang
sangat signifikan. Jika pada tahun 2014 harga minyak mentah dunia yang berkisar
US$ 110 perbarel kini turun hingga mencapai US$55- US$65 perbarel. Sedang
pada 29 September 2015 harga minyak terus mengalami penurunan hingga
mencapai harga US$43-US$50 perbarel *(dikutip dari Bloomberg edisi sabtu,
26/09/2015), namun informasi yang didapat pada 08/10/2015 harga minyak

mentah dunia telah mengalami penguatan berkisar US$0,16 atau menjadi
US$50,16.*(dikutip dari forex.com edisi kamis, 08/10/2015).
Perubahan harga minyak dunia yang turun secara drastis berimbas
langsung pada perusahaan Caterpillar. Sebab banyak terjadi pengurangan
permintaan alat berat oleh perusahaan pertambangan dan energi yang dilatar
belakangi oleh melemahnya harga minyak dunia.
Hampir 10 persen dari total pendapatan Caterpillar diperoleh dari
perusahaan pengeboran dan pertambangan energi di China. Melemahnya roda
ekonomi dan harga minyak dunia menyebabkan industry tambang di China tidak
lagi menjalankan operasinya. Dari sebuah data dinyatakan bahwa salah satu
pertambangan dan pengeboran terbesar didunia salah satunya adalah China.
Sehingga impactnya sangat terasa bagi perusahaan Caterpillar, karena Caterpillar
adalah pemasok alat berat terbesar untuk industry pengeboran di China.
Diperkirakan pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan akan terjadi
secara terus menerus hingga tahun 2018. Diprediksikan pada tahun 2018 tenaga

kerja yang diberhentikan berjumlah 10.000 karyawan. Hingga saat ini telah terjadi
pemberhentian sekitar 5.000 karyawan. Dalam hal ini perusahaan berfikir bahwa
dengan melakukan pemangkasan maka akan membuat perusahaan berhemat
USD1,5 miliar pertahun. Selain itu perusahaan akan menutup pabriknya

dibeberapa Negara. *(dikutip dari www.houstonpublicmedia.org).

Solusi Permasalahan
Dari studi kasus diatas dapat dianalisis permasalahannya bahwa
perusahaan besar pun rentan terhadap krisis ekonomi global yang terjadi. Untuk
melakukan penghematan terhadap pengeluaran, maka salah satu solusinya adalah
dengan melakukan pemutusan hubungan kerja pada karyawannya. Namun PHK
besar-besaran nampaknya dapat dihindari oleh Caterpillar jika menerapkan
beberapa cara seperti:
1. Pembagian jam kerja pada karyawan.
Diberlakukan pembagian jam kerja pada karyawan, secara otomatis akan
jauh menghemat pengeluaran. Shif kerja dijadikan dua kali untuk jam siang dan
jam sore, selain itu pembagian jam kerja secara otomatis akan mengurangi jumlah
jam kerja pada karyawan yang berimbas juga pada pengurangan gaji. Meskipun
dirasa sedikit memberatkan karyawan, namun hal tersebut terbukti mampu
mengurangi risiko PHK pada karyawan.
2. Kerjasama dengan industri padat karya
Industry padat karya memiliki penyerapan tenaga kerja yang melimpah,
sehingga jika Caterpillar bekerja sama dengan industry tersebut, meskipun harus
melakukan PHK, para korban PHK dapat di perkerjakan di industri padat karya

yang telah menjalin kerjasama tersebut.
3. Merumahkan karyawan secara bergilir

Merumahkan sementara secara bergilir pada karyawan akan membantu
perusahaan dalam menghemat pengeluaran. Setidaknya hingga harga minyak
dunia stabil lagi.
Selain itu perusahaan Cat harus memberikan pengertian terhadap
karyawannya mengenai kondisi perusahaan yang tidak lagi baik. Sehingga ketika
perusahaan melakukan PHK para karyawan, mereka dapat memaklumi keadaan
tersebut dan tidak menimbulkan konflik baru antara pihak perusahaan dan
karyawan. Agar karyawan dapat menerima keputusan tersebut dengan baik, pihak
perusahaan harus memberikan hak dan jaminan sesuai perjanjian yang telah
disepakati pada awal pembentukan kontrak kerja. Sehingga semua dapat bersikap
legowo dengan keadaan yang terjadi.

BAB 4. KESIMPULAN
Krisis ekonomi global ternyata sangat berdampak pada kegiatan bisnis,
tidak hanya pada bisnis kecil saja, namun juga bisnis besar layaknya Caterpillar.
Setelah harga minyak dunia dan perputaran ekonomi yang melamah menyebabkan
daya beli perusahaan pertambangan terhadap alat-alat berat menurun drastis. Hal

ini berimbas pada pemberhentian karyawan secara besar-besaran. Meskipun hal
ini ingin dihindari, tetap saja perusahaan akan terkena imbasnya. Oleh karena itu
sikap pengertian antara karyawan dan perusahaan sangat diperlukan agar
perusahaan tetap bertahan hidup, meskipun dengan jalan melepas ribuan
karyawannya.

DAFTAR PUSTAKA
Moekijat. 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Bandung : Mandar
Maju.

Sindonews.2015. Caterpillar akan PHK 10.000 karyawan. Dalam
(http://ekbis.sindonews.com, diunduh pada tanggal 09 Oktober 2015).
Merah putih.2015. Sektor Minyak dan Tambang Lesu, Caterpillar PHK 10.000
karyawan. Dalam (http://news.merahputih.com, diunduh pada tanggal 09
Oktober 2015).
Houston, Public Media.2015. Downturn in texas oil production factor caterpillar
layoffs. Dalam (http://www.houstonpublicmedia.org, diakses pada tanggal
09 Oktober 2015).


Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124