ISTILAH ISTILAH HUKUM DALAM PERSIDANGAN

ISTILAH-ISTILAH HUKUM DALAM PERSIDANGAN
Pertanyaan :
Istilah-istilah hukum pada putusan hakim dalam mengadili perkara seperti : pasal, juncto,
subsider dan istilah-istilah yang sering muncul pada suatu sidang.
Terima
Kasih
S. Rahardjo
Jawaban :
Pasal yang disebut di dalam persidangan merupakan suatu ketentuan yang dihubungkan atau
dikaitkan dengan perbuatan yang telah dilakukan oleh terdakwa (Pidana) atau tergugat (Perdata).
Juncto diartikan "dihubungankan/dikaitkan" dapat berupa undang-undang, pasal, ketentuanketentuan yang satu dengan undang-undang, pasal, ketentuan-ketentuan yang lainnya dan
biasanya disingkat dengan "jo".
Misalnya : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta
sebagaimana telah diubah dengan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta sebagaimana
telah diubah dengan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas UndangUndang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta, dalam hal ini dapat
disingkat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 jo Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 jo
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1982.
Di dalam suatu persidangan seringkali terdakwa diancam lebih dari 1 (satu) dakwaan maka
dibuat ada beberapa dakwaan:
Primair dan Subsidair merupakan tingkatan dakwaan. Primair merupakan dakwaan yang paling

berat dan harus dibuktikan terlebih dahulu sedangkan Subsidair Subsidair dakwaan yang lebih
ringan.
Misalnya :
Terdakwa terkena 3 kasus :
Primair pasal 340 KUHP merupakan pembunuhan yang direncanakan.
Subsidair pasal 338 KUHP merupakan pembunuhan biasa
Lebih Subsidair pasal 351 KUHP penganiayaan yang menyebabkan matinya orang lain.
Sehingga jika dalam pembuktian terdakwa tidak terbukti melakukan dakwaan Primair maka

Jaksa dapat menjerat terdakwa dengan dakwaan Subsidair dan jika terdakwa tidak terbukti
melakukan dakwaan Subsider maka Jaksa dapat menjerat dengan dakwaan Lebih Subsidair dan
seterusnya.
Eksepsi merupakan sanggahan/keberatan-keberatan terdakwa atau penasehat hukum terdakwa
terhadap surat dakwaan tetapi belum menyangkut pokok perkara.
Replik adalah tanggapan dari Jaksa Penuntut Umum terhadap isi dari Eksepsi
terdakwa/penasehat hukum terdakwa.
Duplik adalah tanggapan dari terdakwa atau penasehat hukum terdakwa terhadap isi dari
dakwaan.
Amar atau diktum yaitu isi dari putusan pengadilan.
Eksekusi adalah pelaksanaan putusan pengadilan yang harus dilaksanakan oleh terpidana (kasus

pidana) tergugat (kasus perdata).