ANALISA SISTEM INFORMASI TABUNGAN PADA K (1)

14

BAB III
LANDASAN TEORI

3.1

Analisa Sistem Informasi
3.1.1 Pengertian Analisa
Analisa adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
mempelajari sistem yang sudah ada dan berjalan, sehingga bisa
mengetahui bagaimana proses atau alur sistem itu bekerja.
Sedangkan pengertian analisa menurut Jogiyanto (2005), analisa
adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam
bagian



bagian

komponenya


dengan

maksud

untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan.
Menurut Kristanto (2003) analisa adalah orang yang mempunyai
kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternative
pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan
menggunakan komputer.
3.1.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah komponen yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, dimana dapat membentuk satu kesatuan yang
utuh. Menurut Jogiyanto (2005:2), Sistem adalah sekumpulan dari
elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.

Sedangkan Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu
bentuk yang mempunyai arti dan manfaat bagi manusia serta data
tersebut sudah bisa dipahami maksudnya. (Husein dan Wibowo,
2002)
Jadi, Sistem Informasi adalah suatu perkumpulan data yang
terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencakup lebih

15

jauh daripada sekedar penyajian. Menurut Jogiyanto (2005) Sistem
informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan

kebutuhan

pengolahan

transaksi

harian,


mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan – laporan yang diperlukan.

3.2

Flowchart
3.2.1 Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan bagan alir yang memperlihatkan urutan
dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini
dinyatakan

dengan

simbol.

Dengan

demikian


setiap

simbol

menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses
digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program.
Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas.
Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah.
Flowchart diawali dengan penerimaan input, pemrosesan input dan
diakhiri dengan penampilan output.
Bagan alir sistem (flowchart) digambarkan dengan menggunakan
symbol – symbol sebagai berikut :

16

Tabel 3.1 Simbol Flowchart
Gambar


Nama

Flow Direction
symbol

Fungsinya
Yaitu simbol yang
digunakan untuk
menghubungkan antara
proses. Simbol ini disebut
juga connecting line.
Yaitu simbol yang

Terminator

digunakan untuk permulaan

Symbol

(start) atau akhir (stop) dari

suatu kegiatan
Yaitu simbol yang

Connector
Symbol

digunakan untuk keluar –
masuk atau penyambungan
proses dalam lembar /
halaman yang sama.
Yaitu simbol untuk keluar –

Connector
Symbol

masuk atau penyambungan
proses pada lembar /
halaman yang berbeda.
Simbol yang menunjukkan


Simbol Proses

pengolahan yang dilakukan
oleh komputer

Simbol Manual
Operation

Simbol yang menunjukkan
pekerjaan yang dilakukan
secara manual.
Simbol pemilihan proses

Simbol Decision

berdasarkan kondisi yang
ada.
Simbol yang menyatakan

Simbol InputOutput


proses input dan output
tanpa tergantung dengan
jenis peralatannya

17

Simbol Manual
Input

Simbol untuk pemasukan
data secara manual on-line
keyboard
Simbol untuk

Simbol
Preparation

mempersiapkan
penyimpanan yang akan

digunakan sebagai tempat
pengolahan di dalam

storage.
Simbol Predefine Simbol untuk pelaksanaan
suatu bagian (subProses
program)/procedure
Simbol yang menyatakan
peralatan output yang
Simbol Display

digunakan yaitu layar,
plotter, printer dan

Simbol disk and

sebagainya.
Simbol yang menyatakan

On-line Storage


input yang berasal dari disk
atau disimpan ke disk.
Simbol yang menyatakan

Simbol magnetik
tape Unit

input berasal dari pita
magnetik atau output
disimpan ke pita magnetik.
Simbol yang menyatakan

Simbol Punch
Card

bahwa input berasal dari
kartu atau output ditulis ke
kartu
Simbol yang menyatakan


Simbol Dokumen dokumen input dan output
baik manual, mekanik
maupun komputer.

18

3.2.2 Jenis – Jenis Flowchart
1. Flowchart system (system flowchart)
2. Flowchart paperwork / flowchart dokumen (flowchart document)
3. Flowchart skematik (schematic flowchart)
4. Flowchart program (program flowchart)
5. Flowchart proses (process flowchart)

3.2.3 Sturktur Flowchart
1. Stuktur Sequence / Sederhana
Diagram yang alurnya mengalir secara berurutan dari atas ke
bawah sehingga tidak adanya percabangan atau pengulangan.
2. Stuktur Branching / Percabangan
Diagram alurnya terjadi atau terdapat alih kontrol berupa
percabangan, flowchart ini digunakan untuk menyeleksi kondisi
dan menentukan pilihan proses selanjutnya.
3. Stuktur Looping / Perulangan
Flowchart

dengan

stuktur

perulangan

digunakan

untuk

mengulangi langkah – langkah sebelumnya sampai suatu kondisi
terpenuhi.

19

3.3 DFD (Data Flow Diagram)
DFD atau diagram alir data adalah alat analisis terstuktur yang
menggambarkan arus data pada suatu sistem secara terstuktur dan jelas
dengan menggunakan notasi atau symbol dalam diagram arus data tersebut
sehingga dapat membantu komunikasi antara analis sistem dengan user
dalam hal pemahaman suatu sistem secara logika dan tingkat kompleksitas
dari sistem tersebut. Berikut Tujuan DFD :
a. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasikan
pada saat data bergerak melalui sistem.
b. Menggambarkan fungsi – fungsi yang mentransformasikan aliran data.
Sedangkan manfaat DFD adalah :
a. Untuk memungkinkan analis sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama
lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
b. Sebagai alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
analis sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
3.3.1 Simbol DFD Menurut Para Ahli
Berikut beberapa simbol DFD (Data Flow Diagram) Menurut Yourdan
dan DeMarco serta Menurut Gene dan Serson :
Tabel 3.2 Simbol DFD Menurut Yourdan dan DeMarco
Gambar

Nama

Fungsinya
Digunakan untuk
menggambarkan suatu

Entitas

entitas eksternal, yang dapat
mengirim data atau

Aliran Data

menerima data dari sistem.
Digunakan untuk
menunjukkan aliran data
yang dapat berupa masukan
atau hasil dari proses

20

sistem.

Digunakan untuk
Proses

menjelaskan kegiatan
proses yang dilakukan orang
atau komputer.
Digunakan untuk menunjuk
simpanan data.

Simpanan Data

21

Tabel 3.3 Simbol DFD Menurut Gene dan Serson
Gambar

Nama

Fungsinya
Digunakan untuk
menggambarkan suatu

Entitas

entitas eksternal, yang dapat
mengirim data atau
menerima data dari sistem.
Digunakan untuk

Aliran Data

menunjukkan aliran data
yang dapat berupa masukan
atau hasil dari proses
sistem.
Digunakan untuk

Proses

menjelaskan kegiatan
proses yang dilakukan orang
atau komputer.
Digunakan untuk
menyimpan data.

Simpanan Data

22

Menurut Adi Nugroho, Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang
menggunakan notasi – notasi atau simbol – symbol untuk menggambarkan
sistem jaringan kerja antar fungsi – fungsi yang berhubungan satu sama lain
dengan aliran dan penyimpanan data.
Didalam pembuatan DFD terdapat aturan – aturan yang harus diperhatikan.
Adapun aturan – aturan adalah sebagai berikut :
1. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks merupakan Diagram paling atas yang terdiri dari suatu
proses dan menggambarkan ruang lingkup sistem atau bisa diartikan juga
gambaran dari suatu sistem yang terdapat dalam suatu organisasi yang
menunjukkan batasan sistem, entiti luar yang berintegrasi dengan sistem
secara umum mengalir diantara entiti dan sistem.
Diagram konteks juga merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh inputan ke sistem atau output dari sistem.
Didalam diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak boleh ada data
store didalam diagram konteks.
2. Diagram Nol
Diagram Nol digunakan untuk menggambarkan tahapan – tahapan proses
yang terdapat di diagram konteks. Diagram nol memberikan pandangan
menyeluruh mengenai sistem yang ada, dimana menunjukkan tentang
fungsi – fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan eksternal
entity.
Tujuan dari diagram nol

adalah untuk merinci sebuah sistem menjadi

proses yang harus dilakukan oleh analis atau programmer. Jadi diagram ini
merupakan kelanjutan dari diagram konteks yang

memperbanyak

lingkaran sedangkan jumlah dan isi terminator, jumlah dan isi data flow dari
data terminator harus tetap. Pada diagram ini pula, data store ditampilkan
untuk menyimpan data.
3. Diagram Detail
Diagram yang digunakan untuk menggambarkan arus data secara
mendetail dari tahapan proses yang ada di diagram nol. Dalam

23

penggambaran diagram detail perlu diperhatikan konsistensi jumlah input
dan output yang ada pada diagram nol dan detail.
DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flowchart). Perbedaannya adalah
sebagai berikut :
a) Proses di DFD dapat beroperasi secara parallel, sehingga beberapa
proses dapat dilakukan secara bersamaan sedangkan bagan alir
cenderung menunjukkan proses yang urut.
b) DFD lebih mencerminkan arus data dari data di suatu sistem,
sedangkan bagan alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur
dan bagan alir lebih menunjukkan arus dari algoritma.
c) DFD tidak menunjukkan proses perulangan / loop dan proses
keputusan / decision, sedangkan bagan alir menunjukkannya.
Selain itu, DFD juga memiliki kelemahan yakni :
1. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop).
2. DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision).
3. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.

24

3.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram adalah sebuah gambaran yag
membentuk sebuah hubungan relasi logika antara data atau file – file program
aplikasi yang dirancang. Model ERD berisikan komponen – komponen entitas
dan himpunan relasi yang dilengkapi dengan atribut – atribut yang
mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau. Terdapat beberapa komponen
utama pembentuk ERD yakni :
1. Entitas
Merupakan sesuatu yang diperlukan untuk menyimpan data. Entitas
adalah individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan
dari sesuatu yang lain.
2. Atribut
Merupakan sifat atau karakteristik deskriptif suatu entitas. Atribut
digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci
entitas lain dalam suatu relasi.
3. Penghubung antara himpunan relasi
Dengan adanya himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk
garis.
4. Relasi atau hubungan
Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang
berasal dari himpunan entitas berbeda.
5. Cardinality
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum atribut yang dapat
berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.
Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yang terdapat pada ERD, yaitu :
a. One to One ( 1 to 1 )
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas B.

25

b. One to Many atau Many to One
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada
entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan
entitas A.
c. Many to Many
Setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B.
Berikut simbol – simbol ERD beserta penjelasannya :
Tabel 3.4 Simbol ERD
Gambar

Nama

Fungsinya
Digunakan untuk

Entitas

memberikan identitas pada
entitas yang memiliki label
dan nama.
Digunakan untuk

Relasi

mengetahui jenis hubungan
yang ada

Digunakan untuk
Atribut

memperjelas atribut yang
dimiliki oleh sebuah entitas.

Digunakan untuk
Alur

menghubungkan atribut
dengan entitas dan entitas
dengan relasi.

26

BAB IV
ANALISA SISTEM

4.1 Analisa Sistem Informasi Tabungan
Pada tahap analisa sistem yang membahas alur sistem tabungan
yang ada di KUD Ulun tanjung. Analisa ini akan menjelaskan alur sistem yang
terjadi pada proses tabungan, penambahan nasabah, dan penarikan tabungan
oleh nasabah. Hal ini dilakukan agar mempermudah memahami bagaimana
alur sistem yang berjalan pada sistem tabungan di KUD Ulun Tanjung, maka
dari itu penulis akan menggambarkan bagaimana bentuk sistem yang di
terapkan di KUD Ulun Tanjung.
4.2 Flowchart Sistem Tabungan

Gambar 4.1 Flowchart Tabungan

27

4.3 Flowchart Sistem Penarikan Tabungan

Gambar 4.2 Flowchart Penarikan Tabungan

28

4.4 Diagram Konteks Sistem Tabungan KUD Ulun Tanjung

Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Tabungan

29

4.5 DFD Level 0

Gambar 4.4 DFD Level 0

30

4.6 DFD Level 1 Proses Penambahan Nasabah Baru

Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses Penambahan Nasabah

31

4.7 DFD Level 1 Proses Tabungan dan Penarikan

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Tabungan dan Penarikan

32

4.8 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan

Gambar 4.7 DFD Level 1 Pembuatan Laporan

33

4.9 ERD (Entity Relationship Diagram)

Gambar 4.8 ERD Sistem

34

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari Analisis Sistem Informasi Tabungan yang ada di KUD Ulun Tanjung yang
dilakukan bisa ditarik kesimpulan, adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem Informasi tabungan pada KUD Ulun Tanjung,
data – data tabungan nasabah dapat dikelola secara terstuktur dan
teratur.
2. Adanya sistem tabungan ini, dapat meminimalisir kesalahan saat
mengorganisir data nasabah yang banyak.
3. Mempercepat pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai KUD Ulun
Tanjung dan memperlancar pekerjaan yang dilakukan.

5.2 Saran
Saran – saran yang dapat penulis sampaikan adalah yakni :
1.

Disarankan agar sistem yang ada bisa dikembangkan menjadi lebih
baik lagi.

2.

Disarankan adanya perawatan terhadap sistemnya, untuk menghindari
terjadinya error.

3.

Dilakukan backup data pada periode waktu tertentu untuk menghindari
hal yang tidak diinginkan.

35

Daftar Pustaka
Jogiyanto, H.M, 2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi,” Andi, Yogyakarta.
Subri Tata, 2004, “Analisa Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta.
Kristanto, Andi, 2003, “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi”, Media,
Yogyakarta.
Nugroho, Adi, 2004, “Analisis dan perancangan Sistem Informasi”, Bandung.
Jogiyanto,

H.M,

2001,

Analisa

dan

Desain

Sistem

Informasi,

Offset,Yogyakarta.
Husein dan Wibowo, 2002, “Sistem Informasi Manajemen”, Yogyakarta.

Andi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25