ANALISA SISTEM INFORMASI TABUNGAN PADA K (1)
14
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1
Analisa Sistem Informasi
3.1.1 Pengertian Analisa
Analisa adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
mempelajari sistem yang sudah ada dan berjalan, sehingga bisa
mengetahui bagaimana proses atau alur sistem itu bekerja.
Sedangkan pengertian analisa menurut Jogiyanto (2005), analisa
adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam
bagian
–
bagian
komponenya
dengan
maksud
untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan.
Menurut Kristanto (2003) analisa adalah orang yang mempunyai
kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternative
pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan
menggunakan komputer.
3.1.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah komponen yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, dimana dapat membentuk satu kesatuan yang
utuh. Menurut Jogiyanto (2005:2), Sistem adalah sekumpulan dari
elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Sedangkan Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu
bentuk yang mempunyai arti dan manfaat bagi manusia serta data
tersebut sudah bisa dipahami maksudnya. (Husein dan Wibowo,
2002)
Jadi, Sistem Informasi adalah suatu perkumpulan data yang
terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencakup lebih
15
jauh daripada sekedar penyajian. Menurut Jogiyanto (2005) Sistem
informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan
kebutuhan
pengolahan
transaksi
harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan – laporan yang diperlukan.
3.2
Flowchart
3.2.1 Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan bagan alir yang memperlihatkan urutan
dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini
dinyatakan
dengan
simbol.
Dengan
demikian
setiap
simbol
menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses
digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program.
Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas.
Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah.
Flowchart diawali dengan penerimaan input, pemrosesan input dan
diakhiri dengan penampilan output.
Bagan alir sistem (flowchart) digambarkan dengan menggunakan
symbol – symbol sebagai berikut :
16
Tabel 3.1 Simbol Flowchart
Gambar
Nama
Flow Direction
symbol
Fungsinya
Yaitu simbol yang
digunakan untuk
menghubungkan antara
proses. Simbol ini disebut
juga connecting line.
Yaitu simbol yang
Terminator
digunakan untuk permulaan
Symbol
(start) atau akhir (stop) dari
suatu kegiatan
Yaitu simbol yang
Connector
Symbol
digunakan untuk keluar –
masuk atau penyambungan
proses dalam lembar /
halaman yang sama.
Yaitu simbol untuk keluar –
Connector
Symbol
masuk atau penyambungan
proses pada lembar /
halaman yang berbeda.
Simbol yang menunjukkan
Simbol Proses
pengolahan yang dilakukan
oleh komputer
Simbol Manual
Operation
Simbol yang menunjukkan
pekerjaan yang dilakukan
secara manual.
Simbol pemilihan proses
Simbol Decision
berdasarkan kondisi yang
ada.
Simbol yang menyatakan
Simbol InputOutput
proses input dan output
tanpa tergantung dengan
jenis peralatannya
17
Simbol Manual
Input
Simbol untuk pemasukan
data secara manual on-line
keyboard
Simbol untuk
Simbol
Preparation
mempersiapkan
penyimpanan yang akan
digunakan sebagai tempat
pengolahan di dalam
storage.
Simbol Predefine Simbol untuk pelaksanaan
suatu bagian (subProses
program)/procedure
Simbol yang menyatakan
peralatan output yang
Simbol Display
digunakan yaitu layar,
plotter, printer dan
Simbol disk and
sebagainya.
Simbol yang menyatakan
On-line Storage
input yang berasal dari disk
atau disimpan ke disk.
Simbol yang menyatakan
Simbol magnetik
tape Unit
input berasal dari pita
magnetik atau output
disimpan ke pita magnetik.
Simbol yang menyatakan
Simbol Punch
Card
bahwa input berasal dari
kartu atau output ditulis ke
kartu
Simbol yang menyatakan
Simbol Dokumen dokumen input dan output
baik manual, mekanik
maupun komputer.
18
3.2.2 Jenis – Jenis Flowchart
1. Flowchart system (system flowchart)
2. Flowchart paperwork / flowchart dokumen (flowchart document)
3. Flowchart skematik (schematic flowchart)
4. Flowchart program (program flowchart)
5. Flowchart proses (process flowchart)
3.2.3 Sturktur Flowchart
1. Stuktur Sequence / Sederhana
Diagram yang alurnya mengalir secara berurutan dari atas ke
bawah sehingga tidak adanya percabangan atau pengulangan.
2. Stuktur Branching / Percabangan
Diagram alurnya terjadi atau terdapat alih kontrol berupa
percabangan, flowchart ini digunakan untuk menyeleksi kondisi
dan menentukan pilihan proses selanjutnya.
3. Stuktur Looping / Perulangan
Flowchart
dengan
stuktur
perulangan
digunakan
untuk
mengulangi langkah – langkah sebelumnya sampai suatu kondisi
terpenuhi.
19
3.3 DFD (Data Flow Diagram)
DFD atau diagram alir data adalah alat analisis terstuktur yang
menggambarkan arus data pada suatu sistem secara terstuktur dan jelas
dengan menggunakan notasi atau symbol dalam diagram arus data tersebut
sehingga dapat membantu komunikasi antara analis sistem dengan user
dalam hal pemahaman suatu sistem secara logika dan tingkat kompleksitas
dari sistem tersebut. Berikut Tujuan DFD :
a. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasikan
pada saat data bergerak melalui sistem.
b. Menggambarkan fungsi – fungsi yang mentransformasikan aliran data.
Sedangkan manfaat DFD adalah :
a. Untuk memungkinkan analis sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama
lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
b. Sebagai alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
analis sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
3.3.1 Simbol DFD Menurut Para Ahli
Berikut beberapa simbol DFD (Data Flow Diagram) Menurut Yourdan
dan DeMarco serta Menurut Gene dan Serson :
Tabel 3.2 Simbol DFD Menurut Yourdan dan DeMarco
Gambar
Nama
Fungsinya
Digunakan untuk
menggambarkan suatu
Entitas
entitas eksternal, yang dapat
mengirim data atau
Aliran Data
menerima data dari sistem.
Digunakan untuk
menunjukkan aliran data
yang dapat berupa masukan
atau hasil dari proses
20
sistem.
Digunakan untuk
Proses
menjelaskan kegiatan
proses yang dilakukan orang
atau komputer.
Digunakan untuk menunjuk
simpanan data.
Simpanan Data
21
Tabel 3.3 Simbol DFD Menurut Gene dan Serson
Gambar
Nama
Fungsinya
Digunakan untuk
menggambarkan suatu
Entitas
entitas eksternal, yang dapat
mengirim data atau
menerima data dari sistem.
Digunakan untuk
Aliran Data
menunjukkan aliran data
yang dapat berupa masukan
atau hasil dari proses
sistem.
Digunakan untuk
Proses
menjelaskan kegiatan
proses yang dilakukan orang
atau komputer.
Digunakan untuk
menyimpan data.
Simpanan Data
22
Menurut Adi Nugroho, Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang
menggunakan notasi – notasi atau simbol – symbol untuk menggambarkan
sistem jaringan kerja antar fungsi – fungsi yang berhubungan satu sama lain
dengan aliran dan penyimpanan data.
Didalam pembuatan DFD terdapat aturan – aturan yang harus diperhatikan.
Adapun aturan – aturan adalah sebagai berikut :
1. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks merupakan Diagram paling atas yang terdiri dari suatu
proses dan menggambarkan ruang lingkup sistem atau bisa diartikan juga
gambaran dari suatu sistem yang terdapat dalam suatu organisasi yang
menunjukkan batasan sistem, entiti luar yang berintegrasi dengan sistem
secara umum mengalir diantara entiti dan sistem.
Diagram konteks juga merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh inputan ke sistem atau output dari sistem.
Didalam diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak boleh ada data
store didalam diagram konteks.
2. Diagram Nol
Diagram Nol digunakan untuk menggambarkan tahapan – tahapan proses
yang terdapat di diagram konteks. Diagram nol memberikan pandangan
menyeluruh mengenai sistem yang ada, dimana menunjukkan tentang
fungsi – fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan eksternal
entity.
Tujuan dari diagram nol
adalah untuk merinci sebuah sistem menjadi
proses yang harus dilakukan oleh analis atau programmer. Jadi diagram ini
merupakan kelanjutan dari diagram konteks yang
memperbanyak
lingkaran sedangkan jumlah dan isi terminator, jumlah dan isi data flow dari
data terminator harus tetap. Pada diagram ini pula, data store ditampilkan
untuk menyimpan data.
3. Diagram Detail
Diagram yang digunakan untuk menggambarkan arus data secara
mendetail dari tahapan proses yang ada di diagram nol. Dalam
23
penggambaran diagram detail perlu diperhatikan konsistensi jumlah input
dan output yang ada pada diagram nol dan detail.
DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flowchart). Perbedaannya adalah
sebagai berikut :
a) Proses di DFD dapat beroperasi secara parallel, sehingga beberapa
proses dapat dilakukan secara bersamaan sedangkan bagan alir
cenderung menunjukkan proses yang urut.
b) DFD lebih mencerminkan arus data dari data di suatu sistem,
sedangkan bagan alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur
dan bagan alir lebih menunjukkan arus dari algoritma.
c) DFD tidak menunjukkan proses perulangan / loop dan proses
keputusan / decision, sedangkan bagan alir menunjukkannya.
Selain itu, DFD juga memiliki kelemahan yakni :
1. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop).
2. DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision).
3. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
24
3.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram adalah sebuah gambaran yag
membentuk sebuah hubungan relasi logika antara data atau file – file program
aplikasi yang dirancang. Model ERD berisikan komponen – komponen entitas
dan himpunan relasi yang dilengkapi dengan atribut – atribut yang
mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau. Terdapat beberapa komponen
utama pembentuk ERD yakni :
1. Entitas
Merupakan sesuatu yang diperlukan untuk menyimpan data. Entitas
adalah individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan
dari sesuatu yang lain.
2. Atribut
Merupakan sifat atau karakteristik deskriptif suatu entitas. Atribut
digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci
entitas lain dalam suatu relasi.
3. Penghubung antara himpunan relasi
Dengan adanya himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk
garis.
4. Relasi atau hubungan
Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang
berasal dari himpunan entitas berbeda.
5. Cardinality
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum atribut yang dapat
berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.
Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yang terdapat pada ERD, yaitu :
a. One to One ( 1 to 1 )
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas B.
25
b. One to Many atau Many to One
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada
entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan
entitas A.
c. Many to Many
Setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B.
Berikut simbol – simbol ERD beserta penjelasannya :
Tabel 3.4 Simbol ERD
Gambar
Nama
Fungsinya
Digunakan untuk
Entitas
memberikan identitas pada
entitas yang memiliki label
dan nama.
Digunakan untuk
Relasi
mengetahui jenis hubungan
yang ada
Digunakan untuk
Atribut
memperjelas atribut yang
dimiliki oleh sebuah entitas.
Digunakan untuk
Alur
menghubungkan atribut
dengan entitas dan entitas
dengan relasi.
26
BAB IV
ANALISA SISTEM
4.1 Analisa Sistem Informasi Tabungan
Pada tahap analisa sistem yang membahas alur sistem tabungan
yang ada di KUD Ulun tanjung. Analisa ini akan menjelaskan alur sistem yang
terjadi pada proses tabungan, penambahan nasabah, dan penarikan tabungan
oleh nasabah. Hal ini dilakukan agar mempermudah memahami bagaimana
alur sistem yang berjalan pada sistem tabungan di KUD Ulun Tanjung, maka
dari itu penulis akan menggambarkan bagaimana bentuk sistem yang di
terapkan di KUD Ulun Tanjung.
4.2 Flowchart Sistem Tabungan
Gambar 4.1 Flowchart Tabungan
27
4.3 Flowchart Sistem Penarikan Tabungan
Gambar 4.2 Flowchart Penarikan Tabungan
28
4.4 Diagram Konteks Sistem Tabungan KUD Ulun Tanjung
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Tabungan
29
4.5 DFD Level 0
Gambar 4.4 DFD Level 0
30
4.6 DFD Level 1 Proses Penambahan Nasabah Baru
Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses Penambahan Nasabah
31
4.7 DFD Level 1 Proses Tabungan dan Penarikan
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Tabungan dan Penarikan
32
4.8 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan
Gambar 4.7 DFD Level 1 Pembuatan Laporan
33
4.9 ERD (Entity Relationship Diagram)
Gambar 4.8 ERD Sistem
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Analisis Sistem Informasi Tabungan yang ada di KUD Ulun Tanjung yang
dilakukan bisa ditarik kesimpulan, adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem Informasi tabungan pada KUD Ulun Tanjung,
data – data tabungan nasabah dapat dikelola secara terstuktur dan
teratur.
2. Adanya sistem tabungan ini, dapat meminimalisir kesalahan saat
mengorganisir data nasabah yang banyak.
3. Mempercepat pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai KUD Ulun
Tanjung dan memperlancar pekerjaan yang dilakukan.
5.2 Saran
Saran – saran yang dapat penulis sampaikan adalah yakni :
1.
Disarankan agar sistem yang ada bisa dikembangkan menjadi lebih
baik lagi.
2.
Disarankan adanya perawatan terhadap sistemnya, untuk menghindari
terjadinya error.
3.
Dilakukan backup data pada periode waktu tertentu untuk menghindari
hal yang tidak diinginkan.
35
Daftar Pustaka
Jogiyanto, H.M, 2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi,” Andi, Yogyakarta.
Subri Tata, 2004, “Analisa Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta.
Kristanto, Andi, 2003, “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi”, Media,
Yogyakarta.
Nugroho, Adi, 2004, “Analisis dan perancangan Sistem Informasi”, Bandung.
Jogiyanto,
H.M,
2001,
Analisa
dan
Desain
Sistem
Informasi,
Offset,Yogyakarta.
Husein dan Wibowo, 2002, “Sistem Informasi Manajemen”, Yogyakarta.
Andi
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1
Analisa Sistem Informasi
3.1.1 Pengertian Analisa
Analisa adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
mempelajari sistem yang sudah ada dan berjalan, sehingga bisa
mengetahui bagaimana proses atau alur sistem itu bekerja.
Sedangkan pengertian analisa menurut Jogiyanto (2005), analisa
adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam
bagian
–
bagian
komponenya
dengan
maksud
untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan.
Menurut Kristanto (2003) analisa adalah orang yang mempunyai
kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternative
pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan
menggunakan komputer.
3.1.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah komponen yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, dimana dapat membentuk satu kesatuan yang
utuh. Menurut Jogiyanto (2005:2), Sistem adalah sekumpulan dari
elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Sedangkan Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu
bentuk yang mempunyai arti dan manfaat bagi manusia serta data
tersebut sudah bisa dipahami maksudnya. (Husein dan Wibowo,
2002)
Jadi, Sistem Informasi adalah suatu perkumpulan data yang
terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencakup lebih
15
jauh daripada sekedar penyajian. Menurut Jogiyanto (2005) Sistem
informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan
kebutuhan
pengolahan
transaksi
harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan – laporan yang diperlukan.
3.2
Flowchart
3.2.1 Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan bagan alir yang memperlihatkan urutan
dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini
dinyatakan
dengan
simbol.
Dengan
demikian
setiap
simbol
menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses
digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program.
Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas.
Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah.
Flowchart diawali dengan penerimaan input, pemrosesan input dan
diakhiri dengan penampilan output.
Bagan alir sistem (flowchart) digambarkan dengan menggunakan
symbol – symbol sebagai berikut :
16
Tabel 3.1 Simbol Flowchart
Gambar
Nama
Flow Direction
symbol
Fungsinya
Yaitu simbol yang
digunakan untuk
menghubungkan antara
proses. Simbol ini disebut
juga connecting line.
Yaitu simbol yang
Terminator
digunakan untuk permulaan
Symbol
(start) atau akhir (stop) dari
suatu kegiatan
Yaitu simbol yang
Connector
Symbol
digunakan untuk keluar –
masuk atau penyambungan
proses dalam lembar /
halaman yang sama.
Yaitu simbol untuk keluar –
Connector
Symbol
masuk atau penyambungan
proses pada lembar /
halaman yang berbeda.
Simbol yang menunjukkan
Simbol Proses
pengolahan yang dilakukan
oleh komputer
Simbol Manual
Operation
Simbol yang menunjukkan
pekerjaan yang dilakukan
secara manual.
Simbol pemilihan proses
Simbol Decision
berdasarkan kondisi yang
ada.
Simbol yang menyatakan
Simbol InputOutput
proses input dan output
tanpa tergantung dengan
jenis peralatannya
17
Simbol Manual
Input
Simbol untuk pemasukan
data secara manual on-line
keyboard
Simbol untuk
Simbol
Preparation
mempersiapkan
penyimpanan yang akan
digunakan sebagai tempat
pengolahan di dalam
storage.
Simbol Predefine Simbol untuk pelaksanaan
suatu bagian (subProses
program)/procedure
Simbol yang menyatakan
peralatan output yang
Simbol Display
digunakan yaitu layar,
plotter, printer dan
Simbol disk and
sebagainya.
Simbol yang menyatakan
On-line Storage
input yang berasal dari disk
atau disimpan ke disk.
Simbol yang menyatakan
Simbol magnetik
tape Unit
input berasal dari pita
magnetik atau output
disimpan ke pita magnetik.
Simbol yang menyatakan
Simbol Punch
Card
bahwa input berasal dari
kartu atau output ditulis ke
kartu
Simbol yang menyatakan
Simbol Dokumen dokumen input dan output
baik manual, mekanik
maupun komputer.
18
3.2.2 Jenis – Jenis Flowchart
1. Flowchart system (system flowchart)
2. Flowchart paperwork / flowchart dokumen (flowchart document)
3. Flowchart skematik (schematic flowchart)
4. Flowchart program (program flowchart)
5. Flowchart proses (process flowchart)
3.2.3 Sturktur Flowchart
1. Stuktur Sequence / Sederhana
Diagram yang alurnya mengalir secara berurutan dari atas ke
bawah sehingga tidak adanya percabangan atau pengulangan.
2. Stuktur Branching / Percabangan
Diagram alurnya terjadi atau terdapat alih kontrol berupa
percabangan, flowchart ini digunakan untuk menyeleksi kondisi
dan menentukan pilihan proses selanjutnya.
3. Stuktur Looping / Perulangan
Flowchart
dengan
stuktur
perulangan
digunakan
untuk
mengulangi langkah – langkah sebelumnya sampai suatu kondisi
terpenuhi.
19
3.3 DFD (Data Flow Diagram)
DFD atau diagram alir data adalah alat analisis terstuktur yang
menggambarkan arus data pada suatu sistem secara terstuktur dan jelas
dengan menggunakan notasi atau symbol dalam diagram arus data tersebut
sehingga dapat membantu komunikasi antara analis sistem dengan user
dalam hal pemahaman suatu sistem secara logika dan tingkat kompleksitas
dari sistem tersebut. Berikut Tujuan DFD :
a. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasikan
pada saat data bergerak melalui sistem.
b. Menggambarkan fungsi – fungsi yang mentransformasikan aliran data.
Sedangkan manfaat DFD adalah :
a. Untuk memungkinkan analis sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama
lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
b. Sebagai alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
analis sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
3.3.1 Simbol DFD Menurut Para Ahli
Berikut beberapa simbol DFD (Data Flow Diagram) Menurut Yourdan
dan DeMarco serta Menurut Gene dan Serson :
Tabel 3.2 Simbol DFD Menurut Yourdan dan DeMarco
Gambar
Nama
Fungsinya
Digunakan untuk
menggambarkan suatu
Entitas
entitas eksternal, yang dapat
mengirim data atau
Aliran Data
menerima data dari sistem.
Digunakan untuk
menunjukkan aliran data
yang dapat berupa masukan
atau hasil dari proses
20
sistem.
Digunakan untuk
Proses
menjelaskan kegiatan
proses yang dilakukan orang
atau komputer.
Digunakan untuk menunjuk
simpanan data.
Simpanan Data
21
Tabel 3.3 Simbol DFD Menurut Gene dan Serson
Gambar
Nama
Fungsinya
Digunakan untuk
menggambarkan suatu
Entitas
entitas eksternal, yang dapat
mengirim data atau
menerima data dari sistem.
Digunakan untuk
Aliran Data
menunjukkan aliran data
yang dapat berupa masukan
atau hasil dari proses
sistem.
Digunakan untuk
Proses
menjelaskan kegiatan
proses yang dilakukan orang
atau komputer.
Digunakan untuk
menyimpan data.
Simpanan Data
22
Menurut Adi Nugroho, Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang
menggunakan notasi – notasi atau simbol – symbol untuk menggambarkan
sistem jaringan kerja antar fungsi – fungsi yang berhubungan satu sama lain
dengan aliran dan penyimpanan data.
Didalam pembuatan DFD terdapat aturan – aturan yang harus diperhatikan.
Adapun aturan – aturan adalah sebagai berikut :
1. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks merupakan Diagram paling atas yang terdiri dari suatu
proses dan menggambarkan ruang lingkup sistem atau bisa diartikan juga
gambaran dari suatu sistem yang terdapat dalam suatu organisasi yang
menunjukkan batasan sistem, entiti luar yang berintegrasi dengan sistem
secara umum mengalir diantara entiti dan sistem.
Diagram konteks juga merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh inputan ke sistem atau output dari sistem.
Didalam diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak boleh ada data
store didalam diagram konteks.
2. Diagram Nol
Diagram Nol digunakan untuk menggambarkan tahapan – tahapan proses
yang terdapat di diagram konteks. Diagram nol memberikan pandangan
menyeluruh mengenai sistem yang ada, dimana menunjukkan tentang
fungsi – fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan eksternal
entity.
Tujuan dari diagram nol
adalah untuk merinci sebuah sistem menjadi
proses yang harus dilakukan oleh analis atau programmer. Jadi diagram ini
merupakan kelanjutan dari diagram konteks yang
memperbanyak
lingkaran sedangkan jumlah dan isi terminator, jumlah dan isi data flow dari
data terminator harus tetap. Pada diagram ini pula, data store ditampilkan
untuk menyimpan data.
3. Diagram Detail
Diagram yang digunakan untuk menggambarkan arus data secara
mendetail dari tahapan proses yang ada di diagram nol. Dalam
23
penggambaran diagram detail perlu diperhatikan konsistensi jumlah input
dan output yang ada pada diagram nol dan detail.
DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flowchart). Perbedaannya adalah
sebagai berikut :
a) Proses di DFD dapat beroperasi secara parallel, sehingga beberapa
proses dapat dilakukan secara bersamaan sedangkan bagan alir
cenderung menunjukkan proses yang urut.
b) DFD lebih mencerminkan arus data dari data di suatu sistem,
sedangkan bagan alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur
dan bagan alir lebih menunjukkan arus dari algoritma.
c) DFD tidak menunjukkan proses perulangan / loop dan proses
keputusan / decision, sedangkan bagan alir menunjukkannya.
Selain itu, DFD juga memiliki kelemahan yakni :
1. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop).
2. DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision).
3. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
24
3.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram adalah sebuah gambaran yag
membentuk sebuah hubungan relasi logika antara data atau file – file program
aplikasi yang dirancang. Model ERD berisikan komponen – komponen entitas
dan himpunan relasi yang dilengkapi dengan atribut – atribut yang
mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau. Terdapat beberapa komponen
utama pembentuk ERD yakni :
1. Entitas
Merupakan sesuatu yang diperlukan untuk menyimpan data. Entitas
adalah individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan
dari sesuatu yang lain.
2. Atribut
Merupakan sifat atau karakteristik deskriptif suatu entitas. Atribut
digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci
entitas lain dalam suatu relasi.
3. Penghubung antara himpunan relasi
Dengan adanya himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk
garis.
4. Relasi atau hubungan
Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang
berasal dari himpunan entitas berbeda.
5. Cardinality
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum atribut yang dapat
berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.
Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yang terdapat pada ERD, yaitu :
a. One to One ( 1 to 1 )
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas B.
25
b. One to Many atau Many to One
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada
entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan
entitas A.
c. Many to Many
Setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B.
Berikut simbol – simbol ERD beserta penjelasannya :
Tabel 3.4 Simbol ERD
Gambar
Nama
Fungsinya
Digunakan untuk
Entitas
memberikan identitas pada
entitas yang memiliki label
dan nama.
Digunakan untuk
Relasi
mengetahui jenis hubungan
yang ada
Digunakan untuk
Atribut
memperjelas atribut yang
dimiliki oleh sebuah entitas.
Digunakan untuk
Alur
menghubungkan atribut
dengan entitas dan entitas
dengan relasi.
26
BAB IV
ANALISA SISTEM
4.1 Analisa Sistem Informasi Tabungan
Pada tahap analisa sistem yang membahas alur sistem tabungan
yang ada di KUD Ulun tanjung. Analisa ini akan menjelaskan alur sistem yang
terjadi pada proses tabungan, penambahan nasabah, dan penarikan tabungan
oleh nasabah. Hal ini dilakukan agar mempermudah memahami bagaimana
alur sistem yang berjalan pada sistem tabungan di KUD Ulun Tanjung, maka
dari itu penulis akan menggambarkan bagaimana bentuk sistem yang di
terapkan di KUD Ulun Tanjung.
4.2 Flowchart Sistem Tabungan
Gambar 4.1 Flowchart Tabungan
27
4.3 Flowchart Sistem Penarikan Tabungan
Gambar 4.2 Flowchart Penarikan Tabungan
28
4.4 Diagram Konteks Sistem Tabungan KUD Ulun Tanjung
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Tabungan
29
4.5 DFD Level 0
Gambar 4.4 DFD Level 0
30
4.6 DFD Level 1 Proses Penambahan Nasabah Baru
Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses Penambahan Nasabah
31
4.7 DFD Level 1 Proses Tabungan dan Penarikan
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Tabungan dan Penarikan
32
4.8 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan
Gambar 4.7 DFD Level 1 Pembuatan Laporan
33
4.9 ERD (Entity Relationship Diagram)
Gambar 4.8 ERD Sistem
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Analisis Sistem Informasi Tabungan yang ada di KUD Ulun Tanjung yang
dilakukan bisa ditarik kesimpulan, adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem Informasi tabungan pada KUD Ulun Tanjung,
data – data tabungan nasabah dapat dikelola secara terstuktur dan
teratur.
2. Adanya sistem tabungan ini, dapat meminimalisir kesalahan saat
mengorganisir data nasabah yang banyak.
3. Mempercepat pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai KUD Ulun
Tanjung dan memperlancar pekerjaan yang dilakukan.
5.2 Saran
Saran – saran yang dapat penulis sampaikan adalah yakni :
1.
Disarankan agar sistem yang ada bisa dikembangkan menjadi lebih
baik lagi.
2.
Disarankan adanya perawatan terhadap sistemnya, untuk menghindari
terjadinya error.
3.
Dilakukan backup data pada periode waktu tertentu untuk menghindari
hal yang tidak diinginkan.
35
Daftar Pustaka
Jogiyanto, H.M, 2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi,” Andi, Yogyakarta.
Subri Tata, 2004, “Analisa Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta.
Kristanto, Andi, 2003, “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi”, Media,
Yogyakarta.
Nugroho, Adi, 2004, “Analisis dan perancangan Sistem Informasi”, Bandung.
Jogiyanto,
H.M,
2001,
Analisa
dan
Desain
Sistem
Informasi,
Offset,Yogyakarta.
Husein dan Wibowo, 2002, “Sistem Informasi Manajemen”, Yogyakarta.
Andi