PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI PENGGUNAAN SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN TERHADAP PROSES PELAYANAN KEPEGAWAIAN KENAIKAN PANGKAT DI BKPP PEMKAB. PULANG PISAU

PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI PENGGUNAAN
SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN
TERHADAP PROSES PELAYANAN KEPEGAWAIAN KENAIKAN PANGKAT
DI BKPP PEMKAB. PULANG PISAU
Yuke Julianti1)

yuke_julie@yahoo.com
PNS Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau Kalteng
M.Ma’ruf Abdullah2)
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin
Deli Anhar3)
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin

ABSTRACT
Communication within an organization is an activity that is always present (never
absent), the conditio Sinne quanon, because communication is the means used by
employees, either formally or informally, to discuss, exchange ideas, make a report to
superiors, to provide direction to subordinates and etc. In the submitted proposal for a
promotion and regular salary it is still done using the district government Home Knives
SAPK application program to assist in overcoming delays. But the facts that occurred
after the use of SAPK on staffing service process takes a long time because the process is

long.This research is a quantitative research that emphasizes the analysis of numerical
data (numbers) are processed with statistical methods. The method used in this study is
a survey method. Results of the study are partial effect on the communication strategy
undertaken in the use SAPK to the process of staffing services in BKPP Pemkab
promotion. Home Knives simultaneous influences of the communication strategy
undertaken in the use SAPK to the process of staffing services in BKPP Pemkab
promotion. Home Knives it can be seen from the results obtained from the ANOVA
table that F count = 19,192 with sig = 0,000. The communication strategy of the most
dominant group in affecting the increase in staffing services.

Key words: Communication Strategies, Employee Application System, Promotion

PENDAHULUAN

Pegawai Negeri Sipil Kab. Pulang Pisau

Kabupaten Pulang Pisau merupakan

sebanyak 3.838 orang yang tersebar di 8


bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan

(delapan) kecamatan.

Tengah. Kabupaten Pulang Pisau adalah

Badan

Kepegawaian,

Pendidikan

kabupaten pemekaran yang berpisah dari

dan Pelatihan (BKPP) Kab. Pulang Pisau

kabupaten

Kabupaten


adalah salah satu dari lembaga Teknis

Kapuas pada tahun 2002. Berdasarkan

Daerah yang dibentuk dengan Peraturan

rekapitulasi per 31 Desember 2013, total

Daerah Nomor 09 Tahun 2008. BKPP

induknya

yaitu

55

Pemkab. Pulang Pisau adalah unit kerja

bawahan


yang

merupakan suatu faktor yang utama dalam

berkedudukan

penunjang

sebagai

Pemerintah

unsur

Daerah

dan

sebagainya.


yang

organisasi.

Hampir

tidak

dipimpin oleh seorang Kepala yang berada

organisasi

yang

tidak

di bawah dan bertanggung jawab kepada

komunikasi.


Bupati melalui Sekretariat Daerah. BKPP

Adapun

tujuan

Komunikasi
ada

aspek

melibatkan

dari

program

Pemkab. Pulang Pisau sebagai salah satu

aplikasi SAPK untuk membantu dalam


dari

dalam

mengatasi keterlambatan dalam pengajuan

melaksanakan kegiatannya berhubungan

kenaikan gaji berkala dan pengusulan

dengan kelembagaan, tupoksi, sumber daya

kenaikan pangkat serta pembuatan SKKPT

manusia,

dan SKKGB, dan pencarian data bisa

Lembaga


Teknis

Daerah

ketatalaksanaan,

sarana

dan

prasarana.

langsung dilakukan dengan memasukan

Pengembangan

SAPK

dapat


nama dan password kemudian komputer

dilakukan oleh masing masing instansi

akan

sesuai

dibutuhkan

dengan

kebutuhan

layanan

memberikan
karena


informasi

yang

komputer

telah

kepegawaian, seperti penyusunan DUK,

terhubung ke server, sehingga pencarian

DP3,

data dengan menggunakan arsip tidak

fungsi

presensi,


penggajian,

dan

sejenisnya. Jika dilihat dari tujuan SAPK

diperlukan

tersebut,

dirancang lebih efektif dan akurat.

sistem

ini

nantinya

dapat

lagi,

karena

sistem

yang

bermanfaat banyak, baik dalam pengelolaan

Namun fakta yang terjadi setelah

data maupun penyajian informasi yang

penggunakan SAPK pada proses pelayanan

lebih cepat dan akurat.

kepegawaian kenaikan pangkat periode

Sebagaimana

diketahui

teknologi

April

2014

adalah

realisasi

kenaikan

informasi memiliki peran penting dalam

pangkat diterima dibulan Agustus 2014

menentukan keberhasilan suatu organisasi,

padahal seharusnya diterima tepat waktu

baik di lingkungan swasta maupun lembaga

yaitu sebelum atau tepat dibulan April 2014.

pemerintah, besarnya sumber daya yang

Maka tidak sedikit pegawai negeri sipil

dimiliki oleh suatu organisasi tanpa di

yang enggan mengurusnya. Belum lagi

dukung

menunggu hasilnya yang memakan waktu

oleh

komunikasi

dalam

mensosialisikan yang baik dapat diduga
akan menghambat informasi dalam suatu

cukup lama karena prosesnya yang lama.
Selain itu juga di temukan pada saat
pengimputan

organisasi tersebut.

data

biasanya

terjadi

Komunikasi dalam suatu organisasi

kegagalan jaringan dan itu membuat proses

merupakan aktivitas yang selalu hadir

pengimputan data ke BKN jadi terhambat

(tidak pernah absen), conditio sinne quanon,

dan jika sudah terjadi kegagalan jaringan

karena komunikasi adalah sarana yang

tersebut maka proses pengimputan data

digunakan para pegawai, baik secara formal

dilakukan secara manual dengan membawa

maupun

langsung berkas ke kantor BKN Regional.

informal,

untuk

berdiskusi,

bertukar pikiran, membuat laporan kepada
atasan,

memberikan

arahan

kepada

56

TINJAUAN PUSTAKA

ditempat

a. Teori Komunikasi

jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat

yang

relatif

jauh

ataupun

atau

kabar, majalah, radio, televisi, film, dan

Inggris

banyak lagi adalah media kedua yang

berasal dari kat Latin communis yang

sering digunakan dalam komunkasi. Pada

berarti “sama,” communico, communication

umumnya kalau kita berbicara dikalangan

atau communicare yang berarti “membuat

masyarakat,

sama”

komunikasi

Kata

komunikasi
dalam

communication

(to

bahasa

Istilah

common).

pertama

(communis) paling sering disebut sebagai

yang
itu

dinamakan

adalah

media

media
kedua

sebagaimana diterangakan diatas.

asal kata komunikasi, yang merupakan

Jarang sekali orang menganngap

akar dari kata-kata Latin lainnya yang

bahasa sebagai media komunikasi. Hal ini

mirip. Komunikasi menyarankan bahwa

disebabkan oleh bahasa sebagai sebagai

suatu pikiran, suatu makna, atau suatu

lambing (symbol) seserta isi (content) –

pesan dianut secara sama. Akan tetapi

yakni pikiran dan atau perasaan – yang

definisi-definis kontemporer menyarankan

dibawanya

bahwa komunikasi merujuk pada cara

(message),

berbagai hal-hal tersebut, seperti dalam

dipisahkan. Tidak seperti media dalam

kalimat

“Kita

bentuk

“Kita

lainlainnya.

“Kita

berbagi

mendiskusikan

pikiran”

makna,”

dan

mengirimkan pesan”.
Dalam

Buku

menjadi
yang

surat,

Pengantar

Ilmu

tampak

tak

telepon,

Yang

dipergunakan.

totalitas

radio,

jelas

tidak

Tampaknya

pesan
dapat
dan
selalu

seolah-olah

orang tak mungkin berkomunikasi tanpa

Komunikasi (Cangara, 2006 :119), media

bahasa,

adalah alat atau sarana yang digunakan

berkomunikasi tanpa surat, atau telepon,

untuk

dari

atau televisi, dan sebagainya. (Effendy,

Ada

2003 : 11-17).

menyampaikan

komunikator

kepada

pesan
khalayak.

tetapi

orang

mungkin

dapat

beberapa pakar psikologi memandang
bahwa dalam komunikasi antarmanusia,

b. Strategi Komunikasi
Strategi pada hakekatnya adalah

maka media yang paling dominasi dalam
berkomunikasi

adalah

pancaindera

guna meraih suatu target atau sasaran.

manusia seperti mata dan telinga.
Pesan–

pesan

yang

rencana cermat tentang suatu kegiatan

diterima

Sasaran atau target tidak akan mudah

selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya

dicapai

diproses oleh pikiran manusia untuk

dasarnya segala tindakan atau perbuatan

mengontrol

sikapnya

itu tidak terlepas dari strategi, terlebih

terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan

dalam target komunikasi. (Rafi’udin dan

dalam tindakan.

Maman Abdul Djaliel, 1997: 77)

dan

menentikan

Seorang

tanpa

strategi,

karena

pada

Namun untuk mencapai sasaran

komunikator
dalam

atau

karena

berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

komunikan sebagai sasarannya berada

menunjukkan arah saja, tetapi hanya

menggunakan
melancarkan

media

kedua

komunikasinya

target

tersebut,

strategi

tidak

57

menunjukkan

bagaimana

taktik

khalayak secara tepat dan seksama yang

operasionalnya. Secara etimologi, kata

meliputi :

komunikasi berasal dari bahasa Latin

1. Strategi komunikasi yang dilakukan

communication, dari kata communis yang

dalam penggunaan SAPK terhadap

berarti sama, yaitu sama makna mengenai

proses

suatu hal.(Effendy, 1993: 4-5)

kenaikan pangkat di BKPP. Pulang

Gerald

A.

Miller

dan

Stainer

pelayanan

kepegawaian

Pisau antara lain : Strategi komunikasi

menjelaskan bahwa komunikasi adalah

personal,

proses dan yang disampaikan bukan

kelompok,

hanya sekedar informasi, tetapi juga

organisasi dan strategi komunikasi

gagasan, emosi dan ketrampilan. Dalam

massa.

karyanya,

berjudul

Communication

:

“On

Another

Defining

Stab”,

strategi

 Secara

komunikasi

strategi

komunikasi

konstektual,

komunikasi

yang

interpersonal digambarkan sebagai suatu

dimuat dalam Journal of Communication

komunikasi antara dua individu atau

menyatakan bahwa: “Pada pokoknya,

sedikit

komunikasi

berinteraksi,

mengandung

keperilakuan
dimana

sebagai

seseorang

menyampaikan

suatu

situasi

individu,yang

mana

saling

saling

memberikan

minat

sentral,

umpanbalik satu sama lain. Namun,

sebagai

sumber

memberikan definisi konstektual saja

kepada

tidak

kesan

cukup

untuk

menggambarkan

seseorang atau sejumlah penerima yang

komunikasi interpersonal karena setiap

secara sadar bertujuan mempengaruhi

interaksi antara satu individu dengan

perilakunya.” Dalam definisinya itu Miller

individu

memperluas

Muhammad(2005:159)

pengertian

komunikasi

lain

berbeda-beda.

Arni

menyatakan

dengan tujuan perubahan perilaku. Ini

bahwa“komunikasi interpersonal adalah

berarti komunikasi menurut Miller bukan

proses pertukaran informasi diantara

sekedar upaya memberi tahu, tetapi juga

seseorang dengan paling kurang seorang

upaya mempengaruhi, agar seseorang

lainnya atau biasanya diantara dua orang

atau sejumlah orang melakukan kegiatan

yang

atau tindakan tertentu.

balikannya”.

Strategi komunikasi harus mampu

dapat

diketahui

 Strategi komunikasi kelompok, yaitu

menunjukkan bagaimana operasionalnya

komunikasi

secara

kelompok

kecil

dan

maksudnya

berbagai

komunikasi kelompok besar. Strategi

(approach)bisa

berbeda

komunikasi

praktis,

pendekatan

langsung

kelompok

strategi

dan kondisi. (Effendy, 2004: 32)

berlangsung antara tiga orang atau lebih

kepentingan

menciptakan
para

persamaan

pegawai,

maka

anggotanya
sama

pengalaman

kelompok

kerangka

referensi

yang

secara tatap muka dimana anggota-

komunikator harus mengerti kerangka
dan

komunikasi

adalah

sewaktu-waktu bergantung pada situasi
Untuk

proses

kecil

saling

lain.
kecil

berinteraksi

Strategi
dengan

satu

komunikasi
sendirinya

58

melibatkan pula strategi komunikasi

berurusan tidak mengetahui tentang

antar pribadi.

penggunaan SAPK namun hasilnya

 Strategi komunikasi organisasi terjadi

up to date sebagai database .
3. Strategi Komunikasi yang paling

dalam suatu organisasi, bersifat formal
dan informal, dan berlangsung dalam

dominan

mempengaruhi

jaringan komunikasi yang lebih besar

pelayanan

kepegawaian

dari

kelompok..

pangkat menggunakan SAPK yaitu

diadik,

strategi komunikasi personal. Hal ini

strategi

komunikasi

Melibatkan

komunikasi

komunikasi

antar

komunikasi

publik.

formal

adalah

organisasi

pribadi

dikarenakan

dan

yaitu

maupun

komunikasi

dengan

berurusan

dinilai

horizontal. Komuniksi informal tidak

dalam

proses

tergantung

kepegawaian.

seperti

struktur organisasi

komunikasi

dengan

rekan

Secara
komunikasi

massa

pegawai

yang

paling

efektif

pelayanan

c. Bentuk-Bentuk Strategi Komunikasi

sejawat.
 Strategi

komunikasi

SAPK BKPP Pemkab Pulang Pisau

struktur

kebawah dan ke atas serta komunikasi
pada

kenaikan

tatap muka antara sesama Petugas

Komunikasi

menurut

strategi

proses

garis

besar

strategi

adalah

komunikasi dibagi menjadi empat bentuk,

strategi komunikasi yang menggunakan

yaitu strategi komunikasi personal, strategi

media massa, baik cetak (surat kabar,

komunikasi kelompok, strategi komunikasi

majalah) atau elektronik (radio, televisi),

organisasi dan strategi komunikasi massa.

yang dikelola oleh suatu
yang

ditujukan

besar

orang

banyak

kepada

yang

lembaga
sejumlah

tersebar

tempat,anonim

di
dan



Strategi komunikasi personal dibagi
menjadi dua bentuk, yaitu strategi
komunikasi dengan diri sendiri dan
antar

pribadi.

Strategi

komunikasi

menggunakan

dengan diri sendiri adalah proses

media website untuk SAPK karena

komunikasi yang terjadi dalam diri

website mempunyai kelebihan

individu (dengan diri sendiri). Strategi

2. Strategi

komunikasi

heterogen.

BKN

komunikasi

pelayanan

dengan

diri

sendiri

kepegawaian kenaikan pangkat pada

merupakan landasan untuk melakukan

BKPP Pemkab. Pulang Pisau sebelum

strategi

diterapkan

SAPK

Keberhasilan komunikasi kita dengan

terhitung lebih cepat penyelesaian

orang lain bergantung pada keefektifan

prosesnya

komunikasi kita dengan diri sendiri.

penggunakan
karena

tidak

ada

komunikasi

penggunaan SAPK yang mempunyai

Strategi

komunikasi

banyak

proses

antar

antar

pribadi

dalam

proses

adalah

sedangkan

setelah

berlangsung antara dua orang atau

diterapkan SAPK penyelesaiannya

lebih secara tatap muka. Bentuk khusus

lebih lambat yang dikarenakan juga

dari komunikasi ini adalah komunikasi

masih

diadik yaitu dengan karakteristik :

tahapan

pengerjaannya

banyak

pegawai

yang

komunikasi

pribadi.

yang

59

proses

komunikasi

yang

horizontal. Komuniksi informal tidak

antara

orang

tergantung

berlangsung

dua

dalam situasi tatap muka, dibagi atas

seperti

percakapan,

sejawat.

dialog,

wawancara.

Komunikasi diadik memiliki ciri :
pihak-pihak



yang

berkomunikasi



Strategi

pada

struktur organisasi

komunikasi

dengan

rekan

komunikasi

massa

adalah

strategi

komunikasi

yang

berada dalam jarak dekat dan pihak-

menggunakan media massa, baik cetak

pihak

dan

(surat kabar, majalah) atau elektronik

menerima pesan secara spontan dan

(radio, televisi), yang dikelola oleh

simultan.Komunikasi

suatu

yang

mengirimkan

antar pribadi

lembaga

yang

ditujukan

sangat potensial untuk mempengaruhi

kepada sejumlah besar orang yang

atau membujuk orang lain.

tersebar di banyak tempat,anonim

Strategi

komunikasi

Komunikasi
menjadi
komunikasi

kelompok.

kelompok

dua

bentuk,

kelompok

komunikasi

dibagi
yaitu

kecil

kelompok

dan
besar.

dan heterogen. Proses komunikasi
yang

berlangsung

dimana

pesannya dikirim dari sumber yang
melembaga

kepada

khalayak

yang

sifatnya massal melalui alat-alat yang

Komunikasi kelompok kecil adalah

bersifat

proses komunikasi yang berlangsung

televisi,

antara tiga orang atau lebih secara tatap

Pesan-pesan

bersifat

umum,

muka

disampaikan

secara

cepat,

dimana

anggota-anggotanya

mekanik
surat

seperti;

kabar

radio,

dan

film.

saling berinteraksi satu sama lain.

serentak dan selintas (khususnya

Tidak ada jumlah batasan anggota

media elektronik).

yang pasti, dua sampai tiga orang
atau duapuluh sampai tiga puluh



d. Pengertian Efektivitas Komunikasi

orang tetapi tidak lebih dari lima puluh

Efektivitas dapat diartikan sangat

orang. Strategi komunikasi kelompok

beragam terkait dengan bidang keahlian

kecil dengan sendirinya melibatkan

dan tergantung pada konteks apa efektivitas

pula strategi komunikasi antar pribadi.

tesebut

Strategi komunikasi organisasi terjadi

(1978:44) efektivitas adalah suatu tingkatan

dalam suatu organisasi, bersifat formal

yang sesuai antara keluaran secara empiris

dan informal, dan berlangsung dalam

dalam suatu sistem dengan keluaran yang

jaringan komunikasi yang lebih besar

diharapkan.

dari strategi komunikasi kelompok..

dengan

Melibatkan

komunikasi

dengan benar demi tercapainya hasil yang

komunikasi

antar

komunikasi

publik.

diadik,

pribadi

digunakan.

Menurut

Efektivitas

suatu

kegiatan

Drucker

berkaitan
untuk

erat

bekerja

dan

lebih baik sesuai dangan tujuan semula.

Komunikasi

Sementara itu menurut Bernard (dalam

formal adalah menurut struktur

Gybson

organisasi

pencapaian sasaran dari upaya bersama,

yaitu

komunikasi

1997:

56),

efektivitas

adalah

kebawah dan ke atas serta komunikasi

60

dimana derajat pencapaian menunjukkan



derajat efektivitas.

Menggunakan satu basis data PNS
yang digunakan secara bersama.

Efektif memiliki arti berhasil atau



Menggunakan struktur data dan tabel

tepat guna. Efektif merupakan kata dasar,

referensi yang sama sesuai standar

sementara kata sifat dari efektif adalah

baku yang disusun oleh BKN pusat.

efektivitas. Makna lain dari efektivitas yakni
daya

pesan

untuk

mempengaruhi

komunikan, karena itu diperlukann syarat –



Sistem

yang

dibangun

dikembangkan

dapat

sesuai

dengan

kebutuhan instansi pengguna

syarat agar komunikasi yang dilakukan

Jaringan

yang

dibutuhkan,

efektif. Efektivitas menurutt Onong Uchjana

Implementasi SAPK memerlukan jaringan

Effendy, adalah :

komunikasi

Menurut Wilbur Schramm dalam

data

antara

BKN

dengan

Kantor Regional, BKN dengan Instansi

Effendy menyatakan faktor komunikasi

Pusat,

efektif adalah:

Instansi Daerah. Instansi pengguna SAPK

1. Pesan

harus

dirancang

dan

perlu

Kantor

Regional

menyiapkan

BKN

dengan

jaringan

dengan

disampaikan sedemikian rupa sehingga

bandwith minimal 2X64 kbps, network

menarik perhatian komunikan.

switch dengan spesifikasi standar.

2. Pesan harus menggunakan lambanglambang tertuju kepada pengalaman

f. Pelayanan

sehingga

sama-sama

mengerti.
3. Pesan

Secara umum pelayanan dapat
diartikan dengan melakukan perbuatan
yang

harus

membangkitkan

hasilnya

ditujukan

maupun

kelompok

menyarankan

beberapa

Menurut

Keputusan

memperoleh

kebutuhan

untuk

tersebut.

(Effendy, 2004: 32).

untuk

kepentingan orang lain, baik perorangan,

kebutuhan pribadi komunikan dan
cara

Kenaikan

Pangkat

yang sama antara komunikan dan
komunikator

Kepegawaian

atau

masyarakat.

Menteri

Negara

Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003
disebutkan

bahwa:

"Pelayanan

adalah

Segala bentuk kegiatan pelayanan yang
e. Sistem

Aplikasi

Pelayanan

Kepegawaian (SAPK)

dilaksanakan oleh instansi pemerintah di
pusat, di daerah, dan di lingkungan badan

Adalah sistem informasi berbasis

usaha milik negara/daerah dalam bentuk

komputer yang disusun sedemikian rupa

barang atau jasa dalam rangka pemenuhan

untuk

kebutuhan masyarakat maupun dalam

pelayanan

kepegawaian.

SAPK

mempunyai karakteristik sebagai berikut:


rangka pelaksanaan ketentuan peraturan

Sistem yang terkoneksi secara on-line

perundang-undangan".

antara BKN Pusat, Kantor Regional

Menurut

BKN

dan

menggunakan
data.

instansi
jaringan

Gronroos

(dalam

dengan

Ratminto, 2005:2): "Pelayanan adalah suatu

komunikasi

aktivitas atau serangkaian aktivitas yang
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat
diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya

61

interaksi

antar

karyawan

atau

disediakan

oleh

pelayanan

yang

memecahkan

konsumen
hal-hal

dengan

lain

organisasi

dibuat

berdasarkan

pelayanan

yang

sesungguhnya dilapangan. Alur kerja

pemberi

adalah cetak biru pelayanan, sehingga

dimaksudnya
untuk

yang

untuk

memecahkan

permasalahan konsumen atau pelanggan".
Menurut penjelasan umum dalam

semua

pihak

yang

terkait

dapat

mempunyai pandangan seragam secara
visual tentang :


Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun

Kegiatan (Jenis, uraian, urutan dan
banyaknya)

dimaksud



Para pelaku/profil setiap kegiatan

dengan Kepegawaian adalah segala hal-hal



Dimensi waktu (waktu rata-rata yang

1974

disebut

bahwa

yang

mengenai kedudukan, kewajiban, hak, dan

dibutuhkan setiap kegiatan, waktu

pembinaan

mulai setiap layanan, tenggat waktu,

pegawai

negeri".

Jadi

pelayanan kepegawaian adalah melakukan
perbuatan

yang

hasilnya

ditujukan

mengenai hal – hal kepegawaian.

periode)


Data,

informasi,

laporan,

semua

dokumentasi yang diperlukan dan
dihasilkan.

g. Pengertian Kenaikan Pangkat
1. Pangkat adalah Kedudukan yang
menunjukan

tingkat

seseoran

Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
jabatannya

dalam

rangkaian

METODE PENELITIAN
a) Metoda Pendekatan dan Spesifikasi
Penelitian
Jenis

penelitian

ini

adalah

dan

penelitian kuantitatif yang menekankan

digunakan sebagai dasar penggajian;

analisisnya pada data-data numerikal

susunan

kepegawaian

2. Kenaikan

Pangkat

adalah

(angka) yang diolah dengan metoda

Penghargaan yang diberikan atas

statistika.

prestasi

kerja

digunakan dalam penelitian ini adalah

Pegawai

Negeri

dan

pengabdian

Sipil

terhadap

metode

Metode
survai.

penelitian
(Effendi,

yang
1989:3)

Penelitian ini mengkaji lima variabel,

negeri;
3. Kenaikan Pangkat Reguler adalah

yakni variabel bebas berupa Strategi

Penghargaan yang diberikan kepada

komunikasi

Negawai Negeri Sipil yang telah

komunikasi kelompok (X2), Strategi

memenuhi syarat yang ditentukan

komunikasi

tanpa terikat pada jabatan;

variabel Strategi komunikasi massa

4. Kenaikan Pangkat Pilihan adalah
Kepercayan dan penghargaan yang

personal
organisasi

(X1),

Strategi

(X3),

serta

(X4) sebagai varibel bebas dan Kualitas
Pelayanan (Y) sebagai varibel terikat.

diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil atas prestasi kerjanya yang

b) Populasi dan Sampel
1. Populasi

tinggi.
pemetaan

Terkait dengan penelitian ini,

serangkai kegiatan (input-proses-output)

populasi yang dimaksud adalah

Alur

kerja

adalah

62

seluruh

pegawai

Pemkab

Pulau

Jika probabilitas < 0,05 atau nilai

Pisau, golongan III sebanyak 350

rhitung > rtabel maka butir pertanyaan

orang

valid.

2. Sampel

Jika probabilitas > 0,05 atau nilai

Pengambilan sampel dalam
penelitian

ini

dilakukan

dengan

menggunakan probability sampling,

rhitung < rtabel maka butir pertanyaan
tidak valid
b. Uji Reliabilitas

Teknik sampling yang digunakan

Reliabilitas digunakan untuk mengukur

adalah proportionate stratified random

suatu kuesioner dikatakan reliable atau

sampling. (Sugiyono, 2003:75)

handal jika jawaban seseorang terhadap

Cara

menentukan

ukuran

sampel menggunakan rumus Slovin.
Untuk menentukan ukuran

pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu.
Teknik

uji

dengan

sampel dari populasi yang diketahui

koefisien Cronbach Alpha, dengan taraf

jumlahnya. Rumusnya adalah:

signifikan 0,05 (α = 5%).

N

3. Analisis statistik deskriptif

n=

Analisis
2

1 + Ne

statistik

mendeskripsikan

Dari jumlah populasi tersebut dengan
tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar
10% (0,10), maka dengan menggunakan
rumus diatas diperoleh sampel sebesar : 78
PNS.

digunakan

atau

menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya

tanpa

bermaksud

membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi (Sugiyono, 2009:147).
4. Analisis Regresi
Dalam penelitian ini digunakan metode
regresi linier berganda digunakan untuk
menguji besarnya sumbangan (kontribusi)
yang ditunjukkan oleh X terhadap Y.
Model regresi linier sederhana dalam

c) Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penelitian

penelitian ini sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 +e
Dimana :

a. Uji Validitas
Untuk mengetahui validitas dari
butir-butir pertanyaan yang dinyatakan
kuesioner,

deskriptif

untuk menganalisis data dengan cara

Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian

dalam

menggunakan

digunakan

teknik

statistik korelasi product moment uji satu
pihak (one tail) dari Karl Pearson
Pengujian dilakukan pada taraf α = 0,05
dengan kriteria pengujian :

Y = variabel terikat
X1 = variabel bebas
X2 = variabel bebas
a = nilai intercept (konstanta)
b1 = koefisien arah regresi
b2 = koefisien arah regresi
5. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis t (Uji Parsial)

63

Pengujian hipotesis yang bersifat terpisah

digunakan untuk mengukur apa yang

atau secara parsial ini menggunakan uji t,

seharusnya diukur, Sugiyono (2003:109).

yaitu untuk menguji signifikansi secara

Untuk mengetahui validitas dari

parsial hubungan variabel bebas terhadap

butir-butir pertanyaan yang dinyatakan

variabel terikat. Taraf signifikan yang

dalam

digunakan adalah 5%,

statistik korelasi product moment uji

kuesioner,

digunakan

teknik

satu pihak (one tail) dari Karl Pearson
b. Uji Hipotesis F (Uji Simultan)
Uji

simultan

dengan

untuk semua item pertanyaan adalah

menggunakan Uji F yang bertujuan untuk

valid karena rhitung > rtabel sehingga

menguji signifikansi hubungan variabel

dapat digunakan sebagai instrument

bebas

penelitian.

secara

dilakukan

Dari tabel di atas hasil uji validitas

simultan/keseluruhan

terhadap variabel terikat.
Dengan taraf signifikan (α) = 0,05

2. Uji Reliabilitas

Melakukan pengujian signifikansi dengan

Teknik uji dengan menggunakan

menggunakan program SPSS, dengan

koefisien Cronbach Alpha, dengan taraf

kesimpulan bahwa:

signifikan 0,05 (α = 5%). Dengan criteria

1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil

jika koefisien korelasi lebih besar dari

atau sama dengan nilai probabilitas Sig

nilai kritis atau apabila nilai alpha

atau *0,05 ≤ Sig+, maka Ho diterima dan

cronbach > 0,60 maka item tersebut

Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

dinyatakan

reliabel

(Suharsimi

2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar

Arikunto, 2002:171). hasil uji reliabilitas

atau sama dengan nilai probabilitas Sig

adalah reliabel karena Nilai Koefisien.

atau *0,05 ≤ Sig+, maka Ho ditolak dan

Hasil

Ha diterima, artinya signifikan.

instrument

ini

menerangkan
penelitian

bahwa
memiliki

kehandalan yang bisa diterima.
d) Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian dilakukan

3. Analisis Regresi

pada BKPP Pemkab. Pulang Pisau, yang

Dari hasil regresi diperoleh R =

berlokasi di Jl. W.A.D. Duha Mantaren I

0,716, dan nilai R Square = 0,486 atau

Pulang Pisau sejak bulan Januari sampai

48,6%. Artinya 48,6%.

dengan Agustus 2014.

Kualitas Pelayanan (Y) sebagai varibel

Model regresi

terikat dipengaruhi oleh variabel bebas
HASIL DAN PEMBAHASAN

dan sisanya 51,4% dipengaruhi oleh

1. Uji Validitas

faktor lain yang tidak dprediksikan

Instrumen yang valid berarti alat
ukur

yang

digunakan

dalam penelitian ini dan dapat diterima.

untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrument tersebut dapat

4. Uji Hipotesis t (Uji Parsial)


Berdasarkan nilai yang diperoleh
nilai thitung sebesar 1.214. Karena

64





nilai thitung (1.214) lebih kecil dari

kenaikan pangkat di BKPP Pemkab.

ttabel

(4.303) maka pada tingkat

Pulang Pisau diketahui dari a). karena

kekeliruan 5% diputuskan untuk

nilai t hitung dari variabel strategi

menolak Ha dan menerima Ho.

komunikasi personal (x1) 1.214 lebih

Berdasarkan nilai yang diperoleh

besar t tabel b) karena nilai t hitung

nilai thitung sebesar 1.051. Karena

dari

nilai thitung (1.051) lebih kecil dari

kelompok (x2) 1.051 lebih besar t tabel

ttabel

(4.303) maka pada tingkat

c). karena nilai t hitung dari variabel

kekeliruan 5% diputuskan untuk

strategi komunikasi organisasi (x3)

menolak Ha dan menerima Ho.

1.024 lebih besar t tabel d) karena nilai

Berdasarkan nilai yang diperoleh

t

nilai thitung sebesar 1.024. Karena

komunikasi massa (x4) 1.014 lebih

nilai thitung (1.024) lebih kecil dari

besar t tabel.

ttabel



(4.303) maka pada tingkat

variabel

hitung

strategi

dari

komunikasi

variabel

strategi

2. Terdapat pengaruh secara simultan

kekeliruan 5% diputuskan untuk

pada

menolak Ha dan menerima Ho.

dilakukan dalam penggunaan SAPK

Berdasarkan nilai yang diperoleh

terhadap

nilai thitung sebesar 1.054. Karena

kepegawaian kenaikan pangkat di

nilai thitung (1.054) lebih kecil dari

BKPP Pemkab. Pulang Pisau hal ini

ttabel

dapat

(4.303) maka pada tingkat

strategi

komunikasi

proses

diketahui

yang

pelayanan

dari

Dari

tabel

kekeliruan 5% diputuskan untuk

ANOVA diperoleh hasil bahwa F

menolak Ha dan menerima Ho.

hitung =19,192 dengan sig = 0,000.
Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak

5. Uji Hipotesis F (Uji Simultan)

Ha, diterima artinya ada pengaruh

Dari tabel ANOVA diperoleh hasil
bahwa F hitung =19,192 dengan sig =

positif
3. Strategi komunikasi kelompok paling

0,000. Dapat disimpulkan bahwa Ho

dominan

ditolak

proses

Ha,

diterima

artinya

ada

dalam

mempengaruhi

pelayanan

kepegawaian

pangkat

menggunakan

pengaruh positif strategi komunikasi

kenaikan

yang

SAPK karena ditemukan bahwa nilai

dilakukan

dalam

penggunaan
pelayanan

signifikansi

variabel

strategi

kepegawaian kenaikan pangkat di BKPP

komunikasi

kelompok

diantara

Pemkab. Pulang Pisau.

variabel strategi yang lain.

SAPK

terhadap

proses

Saran-saran

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Terdapat

Berdasarkan
pengaruh

parsial

pada

strategi komunikasi yang dilakukan
dalam penggunaan SAPK terhadap
proses

pelayanan

kepegawaian

hasil

penelitian,

beberapa saran dapat disampaikan
sebagai berikut:
1. Kepada BKPP Pemkab. Pulang Pisau
diharapkan dapat mempertahankan

65

dan meningkatkan hubungan yang
akrab dan harmonis pada semua
pegawai Pemkab Pulang Pisau, baik di
dalam maupun di luar tempat kerja
serta menciptakan komunikasi yang
lebih efektif dan memberikan motivasi
kepada

pegawai

lainnya

guna

menumbuhkan semangat dan gairah
kerja

serta

meningkatkan

kinerja

pegawai.
2. Kepada para pegawai, diharapkan
agar

dapat

meningkatkan
team,

selalu

yang

baik

menjaga

dan

kekompakan
menjalin

dengan

kerja

komunikasi

rekan

sekerja

maupun atasannya langsung untuk
memotivasi
memperoleh

dirinya

sendiri

kepuasan

kerja

agar
dan

suasana kerja yang kondusif.

DAFTAR PUSTAKA
Arief Furchan. 1982. Pengantar penelitian
dalam pendidikan. Surabaya :Usaha
Nasional
Canggara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu
Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Devito,Joseph.,1996.Komunikasi
Antar
Manusia, Edisi 5 (alih bahasa Maulana
A).Harper Collin Publisher,New York
Drucker, peter, F.1978. Manajemen: Tugas
dan Tanggung jawab Praktek. Jakarta:
Penerbit Gramedia.
Deddy Mulyana, M.A., Ph.D, Solatun, Dr,
M.Si,
2008,
Metode
Penelitian
Komunikasi,
Remaja
Rosdakarya,
Bandung.

Djarwanto. 1984. Capital
Yogyakarta: BPFE

budgeting.

Effendi,
O.U.,2004.Dinamika
Komunikasi.Remaja
Rosdakarya,Bandung.
Effendi, O.U.,1993. Ilmu Komunikasi Teori
dan
Praktek.
Remaja
Rosdakarya,Bandung
Mardalis. 1990. Metode penelitian : suatu
pendekatan proposal. Jakarta : Bumi
Aksara
Moleong, Lexi J, Dr.MA, 2007, Metodologi
Penelitian
Kuantitatif,
Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel. 1997,
Prinsip dan Strategi Dakwah, CV.
Pustaka Setia, Bandung.
Rachmat Kriyantono, S.Aod., M.Si, 2010,
Riset Komunikasi, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta
Sudjana, Nana, 1990, Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar (Edisi ke-2). Bandung,
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2005. Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Bandung: PT Alfa Beta.
Suharsimi
Arikunto.
2002.
Prosedur
penelitian: suatu pendekatan praktek,
Jakarta : Rineka Cipta
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi.
Metode penelitian survai, Jakarta:
LP3ES, 1982
Umar, Husein., 2003, Riset Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi. Cetakan
kelima Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Deddy Mulyana, M.A., Ph.D, 2012, Ilmu
Komunikasi
:
Suatu
Pengantar,
PT.Remaja Rosdakarya Bandung.

66