View of Jual Beli Harta Benda Wakaf Menurut Madzhab Syafi’i: Studi Analisis Pemikiran Ibnu Hajar al-Haitami
1 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015
. َُّْٛجِذُر بَِِّّ اُٛمِفُْٕر َّٝزَد َّشِجٌْا ُيبََٕر ٌَْٓ hal, yakni wakaf mesjid, wakaf yang Artinya: ‚Kamu tidak akan mem-
ditentukan oleh keputusan pengadilan peroleh kebaikan, kecuali kamu belan-
dan wakaf wasiat. Selain tiga hal jakan sebagian harta yang kamu
yang tersebut, yang dilepaskan hanya senangi‛.
manfaatnya saja bukan benda itu Dan salah satu al-Hadits yang
secara utuh. Terhadap wakaf mesjid, diriwayatkan oleh Imam Muslim:
yaitu apabila seseorang mewakafkan َيُٛصَس ََّْأ ،َُٕٗػ ٌَٝبَؼَر الله َِٟضَس حَش٠َشُ٘ ِٝثَا َٓػ
hartanya untuk kepentingan mesjid, َََدآ ُٓثا َدبَِ اَرِإ :َيبَل ٍَََُّص َٚ ِٗ١ٍََػ الله ٍَّٝص الله
atau seseorang membuat pembangun- ،ٍخَ٠ِسبَج ٍخَلَذَص :ٍس٣َث ِِٓ ّ٢ِإ ٍََُُّٗػ َُٕٗػ َغَطَمٔا
an dan diwakafkan untuk mesjid, ٍُضِ ٖاٚس .ٌَُُٗٛػذَ٠ ٍخٌِبَص ٍذٌَََٚٚا ،ِِٗث ُغَفَزُٕ٠ ٍٍُِػَٚا
maka status wakaf di dalam masalah Artinya: ‚Dari Abu Hurairah bah-
ini berbeda. Karena seseorang berwa- wasanya Rasulallah saw. bersabda:
kaf untuk mesjid, sedangkan mesjid Apabila anak Adam meninggal dunia
itu milik Allah, maka secara spontan maka terputuslah amalnya kecuali
mesjid itu berpindah menjadi milik tiga perkara, shodaqoh jariyah, ilmu
Allah dan putuslah kekuasaan si wakif yang bermanfaat, dan anak saleh yang
dalam hal ini.
mendoakannya‛ (HR. Muslim). 2 Wakaf yang ditentukan keputusan Persoalan wakaf bagi ulama maz-
pengadilan, yaitu apabila terjadi suatu hab disepakati sebagai amal jariah,
sengketa tentang harta wakaf yang namun yang menjadi perbedaan mere-
tak dapat ditarik lagi oleh orang yang ka dan pengikutnya adalah perma-
mewakafkannya atau ahli warisnya. salahan pemahaman terhadap wakaf
Ka-lau pengadilan memutuskan bah- itu sendiri, apakah harta wakaf yang
wa harta itu menjadi harta wakaf, telah diberikan si wakif masih men-
terangkatlah khilafiyah setelah ada- jadi miliknya atau berpindah seketika
nya putusan hakim. Wakaf wasiat ya- saat ia menyerahkan kepada maukuf
itu bila seseorang dalam keadaan alaih . Menurut pendapat Abu Hani-
masih hidup membuat wasiat, jika ia fah, harta yang telah diwakafkan te-
meninggal dunia, harta yang telah tap berada pada kekuasaan wakif dan
ditentukannya menjadi wakaf. Maka boleh ditarik kembali oleh oleh si
dalam contoh seperti ini kedudu- wakif . Harta itu tidak berpindah hak
kannya sama dengan wasiat, tidak milik, hanya manfaatnya saja yang di-
boleh lebih dari 1/3 harta peninggalan. peruntukan untuk tujuan wakaf. Da-
Sesungguhnya yang dilarang un- lam hal ini Imam Abu Hanifah
tuk itu adalah terhadap berhala dan memberikan pengecualian pada tiga
patung. Terhadap dua inilah yang di-
larang, kata Abu Hanifah sambil
2 Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani, menjelaskan bahwa Rasul pernah Bulughu al-Maram, (Indonesia: Dar Ihya),
membatalkan wakaf untuk keperluan
h. 191. patung dan berhala. Abu Hanifah
Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 2 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 2
untuk memisahkan dan/atau menye- suatu keharusan untuk lepasnya pemi-
rahkan sebagian harta benda miliknya likan wakif, oleh sebab itu bolehlah
untuk dimanfaatkan selamanya atau rujuk dan mengambil kembali wakaf
untuk jangka waktu tertentu sesuai itu, boleh pula menjualnya, karena
dengan kepentingannya guna keper- menurut Abu Hanifah, wakaf sama
luan ibadah dan/atau kesejahteraan halnya dengan barang pinjaman dan
umum menurut syariah. 4 sebagaimana dalam soal pinjam me-
Ahmad Azhar Basyir membagi minjam, si pemilik tetap memilikinya,
wakaf menjadi dua macam, yaitu boleh menjual dan memintanya kem-
pertama: wakaf ahli ialah wakaf yang bali (seperti ‘ariyah ). Argumentasi
ditujukan kepada orang-orang terten- lain yang dijadikan Abu Hanifah
tu, seorang atau lebih, baik keluarga sebagai alasan bahwa harta wakaf
wakif atau bukan keluarga si wakif, yang telah diwakafkan tetap menjadi
kedua: wakaf khairi ialah wakaf yang milik wakif dengan menganalogikan
sejak semula ditujukan untuk kepen- dan menyamakannya dengan sa‘ibah tingan umum, tidak dikhususkan
seperti yang terdapat dalam surat AI- untuk orang-orang tertentu. Wakaf Maidah ayat 103, dan ini sangat
khairi inilah yang sejalan dengan jiwa dilarang Allah swt. Kedua argumen
amalan wakaf dalam hukum Islam Abu Hanifah bahwa wakaf sebagai
yang pahalanya akan terus mengalir, aqad tabarru’ , yaitu transaksi dengan
meskipun orang yang memberikan melepaskan hak, bukan berarti mele-
wakaf itu telah meninggal dunia asal- paskan hak atas benda pokoknya, me-
kan benda wakaf itu terus dapat lainkan yang dilepaskan hanya hasil 5 diambil manfaatnya.
dan manfaat dari benda yang diwakaf- Mengenai kedudukan harta wakaf, kan itu.
para ahli hukum Islam pun berbeda Wakaf dalam Kompilasi Hukum
pendapat, golongan Hanafiah berpen- Islam adalah perbuatan hukum sese-
dapat bahwa harta wakaf tetap milik orang atau kelompok orang atau ba-
orang yang memberi wakaf, hal ini dan hukum yang memisahkan seba-
didasarkan pada hadits dari Ibnu gian dari benda miliknya dan melem-
Abbas r.a di mana Rasulullah pernah bagakannya untuk selama-lamanya
bersabda bahwa tidak ada wakaf sete- guna kepentingan ibadah atau ke-
lah turunnya surat An Nisaa (ayat perluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam. 3
Lain hal dalam Undang-
4 Undang-undang Nomor 41 Tahun undang Nomor 41 Tahun 2004 bahwa
2004, pasal 1, ayat 1.
Hukum Islam Kompilasi Hukum Islam, pasal 215,
5 Ahmad Azhar Basyir,
tentang Wakaf, Ijarah, Syirkah. (Bandung: ayat 1.
PT. Al Ma’arif, 1987), cet. Ke-2, h. 6.
3 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 3 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015
Kabupaten Malang, Jawa Timur. 7 yang mengatakan bahwa harta wakaf
Undang-undang No. 41 Tahun dapat kembali kepada si wakif dalam
2004 tentang Wakaf pasal 40 waktu tertentu, atau waktu yang
mengenai perubahan status harta ben- ditentukan sebagaimana yang diikrar-
da wakaf yang berbunyi; kan oleh si wakif, sedangkan golong-
Harta benda wakaf yang sudah an Syafi’iyah dan Hanabillah menga-
diwakafkan dilarang dijadikan jamin- takan bahwa harta wakaf itu putus
an, disita, dihibahkan, dijual, diwaris- atau keluar dari hak milik si wakif dan
kan, ditukar, atau Dialihkan dalam menjadi milik Allah atau milik umum.
bentuk pengalihan hak lainnya. Begitu pula wewenang mutlak si
Pasal 41
wakif menjadi terputus, karena sete-
1. Ketentuan sebagaimana di- lah ikrar wakaf itu diucapkan, harta
maksud dalam pasal 40 huruf f tersebut menjadi milik Allah atau
dikecualikan apabila harta benda milik umum. 6 wakaf yang telah diwakafkan digu-
Fenomena yang terjadi saat ini nakan untuk kepentingan umum adalah jual beli atau pengalihan fung-
sesuai dengan rencana umum tata si harta benda wakaf yang dikarena-
ruang (RUTR) berdasarkan ketentuan kan sudah tidak dapat difungsikan
peraturan perundang-undangan yang lagi secara optimal sebagaimana mes-
berlaku dan tidak bertentangan tinya, seperti yang diberitakan pada
dengan syariah. tanggal 29 Mei 2012 bahwa Badan
2. Pelaksanaan ketentuan seba- Wakaf Indonesia (BWI) telah menga-
gaimana dimaksud pada ayat (1) ha- bulkan tiga permohonan rekomendasi
nya dapat dilakukan setelah memper- ruislag (penukaran/pengalihan fungsi),
oleh izin tertulis dari Menteri atas diantaranya: Permohonan penukaran
persetujuan Badan Wakaf Indonesia. tanah wakaf di Kel. Duri Pulo Kec.
3. Harta benda wakaf yang Gambir, Jakarta Pusat, Permohonan
sudah diubah statusnya karena ke- penukaran tanah wakaf di Kampung
tentuan pengecualian sebagaimana Tambun RT 10/01, Kelurahan Ujung
dimaksud pada ayat (1) wajib ditukar Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta
dengan harta benda yang manfaat dan Timur, dan Penukaran tanah wakaf di
nilai tukar sekurang-kurangnya sama dengan harta benda wakaf semula.
4. Ketentuan mengenai peru-
bahan status harta benda wakaf se-
6 Faisal Haq, Hukum Wakaf dan bagaimana dimaksud pada ayat (1), Perwakafan di Indonesia, (Pasuruan Jatim:
Garoeda Buana Indah, 1994), cet. Ke-2, h.
37. 7 http://www.bwi.or.id
Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 4 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 4
pat dalam pemikiran fuqaha tentang Perubahan status harta benda
pengalihan fungsi wakaf, penulis wakaf para ahli hukum Islam pun
tertarik mengkaji lebih lanjut tentang berbeda pendapat tentang boleh tidak-
kebolehan atau tidak diperbolehkan- nya harta wakaf itu ditukar karena
nya harta benda wakaf diperjual- tidak bermanfaat lagi. Menurut
belikan. Apakah dasar pemikiran Kompilasi Hukum Islam perubahan
tersebut berdasarkan al-Quran, al- status harta benda wakaf adalah
Hadits, Ijma, Qiyas, atau Maslahah ? sebagai berikut: (1) Pada dasarnya
Diantara tokoh yang akan penulis terhadap benda yang telah diwakafkan
teliti adalah Ibnu Hajar Al-Haitami. tidak dapat dilakukan perubahan atau
Seorang tokoh dari kalangan Madzhab penggunaan lain dari pada yang
Syafi’i, yang mana pemikirannya ten- dimaksud dalam ikrar wakaf. (2)
tang wakaf tertuang dalam kitab Penyimpangan dari ketentuan ter-
Tuhfatu al-Muhtaj bi Syarhi al- sebut dalam ayat (1) hanya dapat
Minhaj . Oleh karena itu, penulis ingin dilakukan terhadap hak-hak tertentu
mengetahui dasar-dasar argumentasi setelah terlebih dahulu mendapat
yang digunakan oleh Ibnu Hajar Al- persetujuan tertulis dari Kepala Kan-
Haitami, dalam membahas jual beli tor Urusan Agama Kecamatan
harta benda wakaf. berdasarkan saran dari Majelis Ulama
Pokok permasalahan penelitian ini Kecamatan dan Camat setempat
diperinci menjadi sub-sub masalah dengan alasan karena tidak sesuai lagi
sebagai berikut: Bagaimana pandang- dengan tujuan wakaf seperti diikrar-
an Ibnu Hajar Al-Haitami tentang jual kan oleh wakif dan karena kepen-
beli harta benda wakaf?
tingan umum. 8
Sedangkan para fuqaha di kalang- Pemikiran Ibn Hajar al-Haitami an Maliki berpendapat bahwa harta
Menurut al-Haitami dalam kitab wakaf tidak boleh ditukar (terutama
karangannya Tuhfatu al-Muhtaj Bi benda yang tidak bergerak), walaupun
Syarhi al-Minhaj jual beli dan wakaf barang tersebut sudah rusak atau
merupakan dua hal yang berbeda. tidak menghasilkan sesuatu. Tetapi
Sebagaimana definisi beliau tentang sebagian fuqaha dari golongan
jual beli secara bahasa bermakna ٌخٍََثبَمُِ Malikiyah ada yang berpendapat bah-
ٍءَٟشِث ٌءَٟش artinya tukar menukar wa menukar harta wakaf dengan yang
sesuatu dengan sesuatu lainnya. lain diperbolehkan.
Sedangkan secara istilah memiliki makna حَدبَفِزصِلا ٟر٢ا ِِٗطشَشِث يبَِّث يبَِ خٍََثبَمُِ حَذثؤُِ خَؼَفَِٕ َٚأ ٓ١َػ هٍِِ artinya tukar
8 Kompilasi Hukum Islam, pasal 225, menukar harta dengan harta dengan ayat 1-2
syarat sebagai berikut, yaitu harus ada
5 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 5 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015
Allah swt. berfirman: untuk selamanya. 9 اٍُُٛوؤَر٢ إَُِٛآ َٓ٠ِزٌَّا بَُّٙ٠آَ٠
Dasar hukum yang menjadi َُْٛىَر َْأ َّلاِإ ًِِطبَجٌبِث ُُىَٕ١َث ُُىٌَاََِٛأ landasan jual beli ialah al-Qur’an
...ُُىِِّٕ ٍضاَشَر َٓػ ًحَسبَجِر surat An-Nisa ayat 29 yang berbunyi:
Artinya: ‚Hai orang-orang yang ُُىَٕ١َث ُُىٌَاََِٛأ اٍُُٛوؤَر٢ إَُِٛآ َٓ٠ِزٌَّا بَُّٙ٠آَ٠
beriman, janganlah kamu saling ٍضاَشَر َٓػ ًحَسبَجِر َُْٛىَر َْأ َّلاِإ ًِِطبَجٌبِث
memakan harta sesamamu dengan ...ُُىِِّٕ jalan batil, kecuali dengan jalan
Artinya: ‚Hai orang-orang yang perniagaan yang berlaku dengan suka beriman, janganlah kamu saling
sama suka diantara kamu…‛ (QS. An- memakan harta sesamamu dengan
Nisa: 29)
jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
Contoh lafadz ijab diantaranya; sama suka diantara kamu…‛
َهُزؼِث atau َهُزىٍََِ artinya saya jual ini kepada kamu, sedangkan lafadz kabul
Dan hadits yang diriwayatkan oleh yaitu; َهِِٕ ُذ٠َشَزشِا atau ُذىٍَََّّر artinya al-Baihaqi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, 12 saya beli ini dari kamu.
Rasulullah saw. bersabda: 10 2) Adanya orang yang berakad .ٍضاَشَر َٓػ ُغ١َجٌا بََِّّٔإ ( ٌذِلبَػ) yaitu; ٌغِئبَث (penjual) dan ِٞشَزشُِ Artinya: ‚ Sesungguhnya jual beli
(pembeli). Syaratnya orang yang telah itu didasarkan atas suka sama suka‛
baligh dan berakal atau orang yang Al-Haitami mengatakan jual beli
lebih paham mengenai jual beli serta dapat dikatakan sah atau tidak,
kekuasaan untuk tergantung dari rukun dan syarat yang
mempunyai
melakukan jual beli dan tanpa adanya harus dipenuhi, diantaranya: 13 paksaan dari salah satu pihak.
hadits yang Syaratnya ijab dan kabul harus
1) Akad ijab dan kabul ( ٌخَغ١ِص).
Sebagaimana
diriwayatkan oleh al-Baihaqi, Ibnu dilakukan penjual dan pembeli dengan
Majah dan Ibnu Hibban, Rasulullah jelas dan tidak boleh diselingi dengan
saw. bersabda: kata-kata lain selain jual beli, harus
ٍضاَشَر َٓػ ُغ١َجٌا بَّ َِّٔإ saling
Artinya: ‚ Sesungguhnya jual beli disepakati bersama walaupun dengan
menerima harga
yang
itu didasarkan atas suka sama suka‛ cara diam atau isyarat, kabul harus
3) Adanya benda atau barang ( ٗ١ٍػ دٛمؼٌّا atau ُغ١ِجٌُّا) yang sesuai
9 Ibnu Hajar Al-Haitami, Loc. Cit., h.
12 Ibid. 85. Ibid., h. 86.
10 Ibid. 13 Ibid., h. 88.
Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 6 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 6
yang dijual memiliki manfaat, bukan yang halal dan zatnya bersih dari najis
barang hasil rampasan, barang yang atau hal-hal yang dilarang oleh syar’i,
dijual benar-benar dimiliki (kepemi- seperti jual beli daging babi atau
likan sempurna), hal ini berkaitan anjing,
sebagaimana dengan hadits shohih Rasulullah saw. bersabda:
khamar , dan
lain-lain.
yang berbunyi َهٍَِّر بَّ١ِف َّلاِإ ُغ١َث َلا (tidak َغَِّص ََُّٗٔا بََُّٕٙػ ُالله َِٟضَس الله ِذج َػ ِٓثِشِثبَج َٓػ
ada jual beli kecuali apa-apa yang ،ِخزَفٌا ََبَػ ،ُيُٛمَ٠ ٍَََُّصَٚ ِٗ١ٍََػ الله ٍََّٝص الله َيُٛصَس
kamu miliki), dan barang yang dijual ِخَز١ٌَّاَٚ ِشَّخٌا َغ١َث َََّشَد َالله َِّْإ( َخَّىَِّث ََُٛ٘ٚ
diketahui bentuk dan keberadaannya. َذ٠َاَسَا الله َيُٛصَس بَ٠ ًَ١ِمَف )َِبَٕصَلااَٚ ِش٠ِزِٕخٌاَٚ 15
harus
Dari beberapa rukun dan syarat َُُّث )ٌَاَشَد َُٛ٘ ٢( َيبَمَف ؟ُسبٌَّٕا بَِٙث ُخِجصَزضَ٠َٚ ُدٍُُٛجٌا
yang telah dijelaskan, al-Haitami juga ًََربَل( َهٌِر َذِٕػ ٍَََُّصَٚ ِٗ١ٍََػ الله ٍَّٝص الله ُيُٛصَس َيبَل
melarang beberapa bentuk jual beli بََُِٙٛذ ُش ُِٙ١ٍََػ َََّشَد بٌََّّ ٌَٝبَؼَر َالله َِّْا َدَُٛٙ١ٌا ُالله 14 karena dianggap tidak sah atau batal,
diantaranya:
1) Jual beli persetubuhan bina- bahwasanya pada tahun penaklukkan
Artinya: ‚Dari Jabir bin Abdullah
tang jantan, hal ini sama dengan jual kota Mekah dia mendengar Rasulullah
beli mani, karena mengambil upah saw. bersabda: (sesungguhnya Allah
dan harga air (sperma) dari hasil telah mengaharamkan jual beli kha-
binatang jantan mar (arak), bangkai, babi, dan patung
mengawinkan
miliknya dengan binatang orang lain berhala), kemudian ada yang berta-
tidak dapat terukur dengan jelas, 16 nya: Wahai Rasulullah bagaimana
dan telah diharamkan oleh Rasulullah, dengan lemak bangkai yang diguna-
sabda Nabi saw: kan untuk melabur perahu dan
الله ُيُٛصَس ََٝٙٔ :َيبَل بََُّٕٙػ الله َِٟضَس َشَُّػ ِٓثا َِٓػ diminyaki dengan kulitnya serta
ُٖاََٚس .ًِذَفٌا ِتضَػ َٓػ ٍََُّصَٚ ِٗ١ٍََػ الله ٍَّٝص manusia menggunakannya sebagai
17 ِّٞسبَخُجٌا penerangan? Rasulullah bersabda:
Artinya: ‚Dari ibnu Umar berkata, Jangan (tidak boleh) itu haram, kemu-
Rasulullah saw. melarang (upah) per- dian Rasulullah bersabda kembali:
setubuhan binatang jantan.‛ (HR. Allah melaknat yahudi karena se-
Bukhori)
sungguhnya Allah mengharamkan atas mereka bangkai, yang mana me- reka menjual bangkai tersebut dan
memakan uangnya.‛ (Muttafaq ‘alaih)
15 Ibnu Hajar Al-Haitami, Loc. Cit., h.
89-94.
16 Ibid., h. 110.
17 Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani, Loc.Cit., h. 159.
14 Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani,
Loc.Cit., h. 161.
7 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015
2) Jual beli yang belum jelas Kemudian secara istilah diartikan (tidak terpenuhinya salah satu syarat
sebagai berikut: jual beli), seperti jual beli binatang
َغَِ ِِٗث عبَفِزِٔلاا ِٓىُّ٠ يبَِ َشَجَد بًػشَشَٚ yang masih di dalam kandungan, atau
ٍََٝػ ِٗزَجلُس ِٟف فُشَصَزٌا ِغطِمِث َٕٗ١َػ ءبَمَث 22 jual beli binatang sampai induknya
.حبَجُِ فُشصَِ beranak dan beranak pula anaknya
‚Menurut syara’ ialah menahan ( جب َزٌَّٕا ُجبَزَٔ ) 18 harta benda (pokok) yang kekal me-
3) Jual beli (خَضََِلاٌُّا), seperti mungkinkan diperbolehkan untuk me- seorang berkata: saya jual kain ini
ngambil manfaatnya dengan terputus- dengan kain tuan, padahal kedua-
nya hak milik.‛ duanya tidak melihat kain-kain
Keterangan al-Haitami mengenai tersebut tapi hanya diraba atau dirasa.
pengertian wakaf tersebut, secara Begitu pula dengan jual beli ( حَزَثبٌَُّٕا),
bahasa lebih tepat diartikan dengan seperti jual beli dengan melempar
kata menahan, sedangakan yang batu. 19 dimaksud secara istilah yaitu harta
4) Jual beli dengan adanya yang telah telah diwakafkan akan syarat dan atau jual beli dengan dua
terputus hak milik dan hak gunanya,
dan hanya dapat diambil manfaatnya contoh barang ini harga tunainya
harga dalam satu penjualan, 20 seperti
saja.
50.000 dan harga hutangnya 75.000. Al-Haitami menyebutkan pula Adapun wakaf dalam kitabnya
beberapa dasar hukum wakaf adalah tersebut, beliau menyebutkan sebagai
sebagai berikut: berikut:
1) Al-Quran surat Ali Imran َفَلَٚأٚ ُش١ِجذَزٌاٚ ًُ١ِجضَزٌا ٗفِداَشُ٠ ،ُشجَذٌا خَغٌُ َُٛ٘
ayat 2, yang berbunyi; ًَِمُٔ بَِ ٍََٝػ َشجَد ِِٓ ُخَصفَأ َشَجدَأٚ ،خَئ٠ِدَس 21 ًخَغٌ . َُّْٛجِذُر بَِِّّ اُٛمِفُْٕر َّٝزَد َّشِجٌْا ُيبََٕر ٌَْٓ
.خَذ١ِذّصٌا ِسبَجخ٢ا ِٟف حَدَساٌَٛا َِٟ٘ َشجَد ِّٓىٌ Artinya: ‚Kamu tidak akan ‚Menurut bahasa wakaf berarti
memperoleh kebaikan, kecuali kamu tahanan, hal ini serupa dengan kata
belanjakan sebagian harta yang kamu tertawan, tertahan, dan menghentikan
senangi‛.
namun kurang tepat, dan tertahan lebih tepat dari kata menahan akan
2) Hadits yang diriwayatkan tetapi menahan merupakan keterang-
oleh Imam Muslim an yang tepat dalam khabar (hadits)
َيُٛصَس ََّْأ ،َُٕٗػ ٌَٝبَؼَر الله َِٟضَس حَش٠َشُ٘ ِٝثَا َٓػ shahih.‛
18 Ibnu Hajar Al-Haitami, Loc. Cit., h. ٍُضِ ٖاٚس .ٌَُُٗٛػذَ٠ ٍخٌِبَص ٍذٌَََٚٚا ،ِِٗث ُغَفَزُٕ٠ ٍٍُِػَٚا Artinya: ‚Apabila anak adam 111.
19 Ibid. meninggal dunia maka terputuslah
20 Ibid.
21 Ibid., h. 488. 22 Ibid.
Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 8 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 8
ma’ruf (baik).‛ (Muttafaq ‘alaih dan shodaqoh
perkara,
lafadz bagi Muslim) bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya‛ (HR. Muslim).
Wakaf memiliki rukun dan syarat,
3) Hadits yang diriwayatkan diantara rukun dan syarat yang oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim
dijelaskan al-Haitami, yaitu: َُٕٗػ الله ِٟضَس شَُّػ َةبَصَأ :َيبَل شَُّػ ِٓثا َٓػ
1) Orang yang berwakaf (فلاٚ), ٍََُّصَٚ ِٗ١ٍََػ الله ٍَّٝص ِٟجٌّٕا َٝرَؤَف ،شَج١َخِث بًضسَأ
syaratnya yaitu berakal sehat, baligh بًضسَأ ُذجَصَأ ِّٝٔإ الله يُٛصَس بَ٠ َيبَمَف بَٙ١ِف ُُٖشِِؤَزضَ٠
(bukan anak-anak), orang yang derma َيبَل ،ُِِٕٗ ِٜذِٕػ ُشَفَٔأ َُٛ٘ ّظَل َ٢بَِ تِصُأ ٌَُ شَج١َخِث
(bukan dalam keadaan tertekan dan َقّذَصَزَف َيبَل بَِٙث َذلّذَصَرَٚ بٍََٙصَأ َذضَجَد َذئِش ِْإ
terpaksa), dan bukan termasuk orang ُتَُ٘ٛ٠ َلاَٚ ُسَسُٛ٠ َلاَٚ بٍَُٙصَأ ُعبَجُ٠ َلا َُّٗٔأ شَُّػ بَِٙث
yang boros (menghambur-hamburkan ِةبَلّشٌا ِٝفَٚ َٝثشُمٌا ِٝفَٚ ءاَشَمُفٌا ِٝف بَِٙث َقّذَصَزَف 23 harta).
2) Benda yang diwakafkan َُِؼطُ٠َٚ ِفُٚشؼٌَّبِث بَِِٕٙ ًَُوؤَ٠ َْأ بََٙ١ٌَِٚ َِٓ ٍََٝػ
( فٛلِٛ), syaratnya ialah barang yang ٍُِضٌُِّ ُعفٌٍّاَٚ ،ٗ١ٍََػ ٌكَفّزُِ .ًلابَِ ٍيََّّٛزُِ َش١َغبًم٠ِذَص
diwakafkan harus dapat dilihat dan Artinya: ‚Dari Ibnu Umar berkata:
jelas, milik pribadi atau atas nama Umar ra. memperoleh sebidang tanah
pribadi, barang tersebut harus dapat di Khaibar, lalu dia menghadap Nabi
menghasilkan/diambil manfaatnya saw. dan bertanya: ‚Wahai Rasulu-
tanpa habis zat/bentuknya, memilki llah, aku telah memperoleh sebidang
kemanfaatan yang abadi, tidak tanah di Khaibar yang belum pernah
disahkan bila hanya mewakafkan kuperoleh sebaik iru, lalu apa yang
manfaatnya saja karena barang/zat akan engkau perintahkan kepadaku?‛
akan dapat berpindah Rasulullah bersabda: ‚Jika suka,
aslinya
kepemilikan, tidak boleh mewakafkan engkau tahanlah pokoknya dan eng-
makanan karena wakaf tidak boleh kau gunakanlah untuk sedekah (jadi-
dari suatu barang yang diambil kanlah wakaf)‛, kata Ibnu Umar:
manfaatnya sementara zat aslinya ‚Lalu Umar menyedekahkannya,
habis, dan tidak boleh mewakafkan tidak dijual pokoknya, tidak diwarisi
barang yang masih dalam tanggungan dan tidak pula diberikan kepada orang
sebab barang tersebut bukanlah dalam lain (dihibahkan), dia menyedekahkan
kepemilikan pribadi. 24 pada orang-orang fakir, kerabat atau
3) Penerima wakaf (ٗ١ٍػ فٛلِٛ). keluarga terdekat, hamba yang
hendaknya dilaksanakan merdeka, orang-orang yang berada di
Wakaf
dengan tujuan kebaikan, maka tidak jalan Allah, musafir, dan tamu, tidak
sah suatu wakaf bila tujuannya untuk ada halangan bagi orang yang
mengurusinya untuk
23 Ibnu Hajar Al-Haitami, sebagian darinya dengan cara yang
memakan
Loc. Cit., h.
24 Ibid., h. 489-490.
9 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 9 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015
meninggal dunia atau sudah tidak minuman yang memabukkan ( ُشَّخٌا).
mampu lagi untuk mengelola harta Wakaf seorang muslim kepada kafir
benda wakaf, maka dapat digantikan dzimmi adalah sah kecuali kepada
dengan saudaranya yang sederajat orang yang murtad dan kafir harbiy ,
namun bila telah tiada barulah karena keduanya diibaratkan seperti
digantikan oleh keturunan yang zina muhshin , hendaknya penerima
selanjutnya, wakaf tersebut tidak wakaf adalah kerabat terdekat dan
terputus hingga keturunan darinya orang-orang fakir miskin sebagaimana
putus (habis). Wakaf seperti ini penerima zakat. 25 bertujuan untuk membela nasib mere-
4) Pernyataan wakaf ( خغ١ص ka. Seseorang yang hendak mewakaf- فلٌٛا). Wakaf tidak dapat dinyatakan
kan sebagian hartanya, sebaiknya sah bila hanya dengan tulisan, tetapi
lebih dahulu melihat kepada ketu- harus dengan ucapan yang jelas.
runannya atau ahli waris atau kerabat Beberapa lafadz wakaf seperti;
dekat yang sedang membutuhkan اَزَو (saya wakafkan ini), atau dengan
pertolongannya, karena itu wakaf ini lafaz ‚saya sedekahkan ini untuk
lebih baik diberikan kepada mereka selama-lamanya atau saya sedekahkan 26 yang membutuhkan. Oleh karena
ini untuk fakir miskin‛ dengan itu, nadzir dalam hal ini harus disertai niat wakaf dalam hati, maka
memiliki syarat, diantaranya: hal ini dianggap sah. Namun tidak
a. Adil secara mutlak (خٌَاَذَؼٌا). untuk lafaz ‚saya sedekahkan ini‛
Seorang nadzir tidak boleh fasik dan tanpa ada kejelasan maupun niat,
sekecil apapun itu maka ini dianggap tidak sah, begitu
berbohong
meskipun dalam keadaan udzur pula dilarang mewakafkan sesuatu
(darurat).
dengan ك١ٍِؼَر (adanya ikatan/keter-
b. Mampu atau mencukupi kaitan), seperti ‚jika Zaid datang
pemahamannya tentang tanggung maka saya wakafkan tanah ini‛.
jawab nadzir ( خَ٠بَفِىٌا), seperti baligh Ibnu Hajar al-Haitami juga mem-
(dewasa), amanah, dan mampu secara bagi wakaf menjadi dua macam,
jasmani serta rohani. yaitu:
c. Ahli dalam mengelola ( ءاَذِزِ٘لاا
1) Wakaf secara lafdziyah فُش َصّزٌا ٌَِٝإ ). Nadzir harus mampu (lafaz), yaitu wakaf yang dikhususkan
mengelola harta benda wakaf dengan untuk keluarga atau kerabat dekat,
sebaik mungkin, sehingga adanya seperti dikatakan aku wakafkan untuk
income yang dihasilkan agar dapat anakku, cucuku, dan keturunan
dikembangkan untuk keperluan wakaf selanjutnya hingga akhir. Apabila
25 Ibid., h. 491-493. 26 Ibid., h. 502-506.
Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 10 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 10
Disisi lain wakaf juga bertujuan untuk Setelah terpenuhinya syarat-syarat
membina dan meningkatkan ketakwa- nadzir, maka nadzir harus dapat men-
an baik bagi si wakif maupun jalankan tugasnya dengan baik.
penerima wakaf itu sendiri, agar Beberapa tugas nadzir ialah: 27 benar-benar dapat memelihara dan
a. حَسبَجِلاا (memberikan upah) menjalankan amanah wakaf umat kepada orang-orang (pihak) yang
sesuai dengan hukum dan tujuan turut serta dalam pemanfaatan harta
wakaf itu sendiri, supaya amalan benda wakaf.
wakaf senantiasa mengalir selama
b. حَسبَّؼٌا (mengembangkan) harta wakaf tersebut dimanfaatkan. 28 pemanfataan harta wakaf yang
Berdasarkan pada hadits di atas hasilnya digunakan sebagai biaya
Ibnu Hajar al-Haitami mempertegas pemeliharaan harta benda wakaf.
keberadaan wakaf dengan mengata-
kan sebagai berikut: (menghasilkan pemasukan/ pendapat-
c. بَٙزَّضِلَٚ خٍَغٌا
شَج١َخِث بََٙثبَصَأ بًضسَأ ،َُٕٗػ الله َِٟضَس شَُّػ َفَلََٚٚ an dan dibagikan kepada yang ber-
بًطُٚشُش بَٙ١ِف طشَشَٚ ،ٍَُّصَٚ ٗ١ٍََػ الله ٍَّٝص ِِٖشَِؤِث hak).
2) Wakaf secara ma’nawiyah بًم٠ِذَص ُِؼطُ٠ َٚأ ،فُٚشؼٌَّبِث بَِِٕٙ ًُوؤَ٠ بَٙ١ٌَِٚ َِٓ َّْأ (hakikat), yaitu harta yang diwakaf-
ِٟف فلَٚ يَّٚأ ََُٛ٘ٚ ،ِْبَخ١ّشٌا ُٖاََٚس ،ِٗ١ِف يََّّٛزُِ ش١َغ 29 kan seseorang atau kelompok orang
.َ٣صِلإا berarti telah lepas hak miliknya dari
‚Dan Umar ra. mewakafkan tanah benda tersebut dan beralih menjadi
miliknya di Khaibar atas perintah kepunyaan Allah. Walaupun benda
Nabi saw, dan syarat-syarat dari tersebut dapat diambil manfaatnya
padanya ialah: bahwasanya ia tidak untuk kepentingan umum, namun
menjual zat/barang aslinya, tidak benda yang diwakafkan itu harus
diwarisi dan tidak dihibahkan, dan tetap dan tidak bisa dimiliki oleh
tidak ada halangan bagi orang yang siapapun. Dikatakan pula oleh
mengurusinya untuk memakan sebagi- pengarang kitab yakni Ibnu Hajar Al-
an darinya dengan cara yang ma’ruf Haitami bahwa apabila sesesorang
(baik). Hal tersebut adalah permulaan mewakafkan tanahnya misal sebagai
wakaf dalam Islam.‛ tempat pendidikan (seperti pondok
Untuk memperkuat kedudukan pesantren), maka atas segala keku-
wakaf, Ibnu Hajar al-Haitami juga rangan dari yang diwakafkan si wakif
mengutip pendapat-pendapat ulama maupun kerusakan atas harta benda
(tokoh) terdahulu di kalangan Madz- wakaf harus dipenuhi/ditambahkan
hab Syafi’i, sebagai berikut: oleh nadzir agar harta yang telah
28 Ibid., h. 507-511.
27 Ibid., h. 516. 29 Ibid., h. 488.
11 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015
فلٌَٛا اَز٘ َّْأ ٌَِٝإ ،َُٕٗػ الله َِٟضَس ِٟؼِفبّشٌا سبَشَأَٚ menolak praktik jual beli harta benda َٓػَٚ .خّ١ٍِِ٘بَجٌا ُٗفِشؼَر ٌَُ خّ١ِػشَش خَم١ِمَد فُٚشؼٌَّا
wakaf. Beliau mengatakan sebagai عبَجُ٠ ٢ َّٗٔأ شَُّػ َشجَخ َغَّص بٌَّ َّٗٔأ فُصُٛ٠ ِٟثَأ 30 berikut:
َٞأ ،ًَّذٌا َغَضَٚ َٚأ ش١ِثؤّزٌا َذؼَث َغَلَٚ َغ١َجٌا َّْأ ‚Dan Asy-Syafi’i
٣َف ٌءَٟش َُٗضَسبَؼُ٠ َْأ ِش١َغ ِِٓ َُٗىٍُِ ءبَمَث ًُص٢ا 34 bahwa hakikat wakaf telah jelas seca-
menjelaskan
.بََِِٙذَؼٌِ ٢َٚ ٍذَ١ٌِ ٍزِئَٕ١ِد شظَٔ ra syar’i sebelum diketahui orang-
‚Bahwasanya jual beli itu terjadi orang terdahulu. Dan dari Abi Yusuf
setelah ta’bir atau memberikan barang bahwasanya saat beliau mendengar
(yang dimilikinya kepada orang lain/ kabar Umar (mewakafkan tanahnya)
pembeli), berarti pokok (wakaf) itu sesungguhnya ia tidak menjual pokok-
selamanya dimiliki/ditahan dan tidak nya.‛
digantikan/dijual dengan sesuatu yang ،صبَخٌا شِظبٌّٕا ًَِث :ِٟػَسر٢ا َيبَلَٚ
lain, maka seorang nadzir tidaklah َّْؤِث ساَٛٔ٤ا تِدبَص ِٗ١ٍََػ َٜشَج ِْإَٚ دُشَ٠ٚ 32 memiliki kuasa (kepemilikan) dan
tidak boleh menghilangkan (pokok) ‚Al-Adzra’i mengatakan: se-
nya.‛
orang nadzir tidak boleh meng- Pendapat kedua juga dikata-kan hilangkan zat asli (pokok) wakaf
al-Haitami dengan karena harta wakaf telah menjadi
Ibnu
Hajar
mengutip dari sebuah hadits shohih milik Allah swt.‛
sebagai berikut: Dari pendapat Ibnu Hajar al-Haita-
شَجَخٌٍِ ًٌِطبَث هٌِبٌَّا َٓػ ٌَِّٟٚ ٢َٚ ًٍ١ِوَِٛث َش١ٌَ َِٓ 35 mi di atas, memaparkan bahwa ke-
.)هٍَِّر بَّ١ِف ٢ِإ َغ١َث ٢ ( خ١ِذّصٌا pemilikan harta benda wakaf ini bu-
‚Disebutkan dalam khabar (hadits) kan pada kepemilikan individu me-
shahih (janganlah menjual sesuatu lainkan berubah menjadi kepemilikan
(barang) selain dari apa-apa yang Allah swt. Hal inilah yang menjadikan
kamu miliki)‛
Ibnu Hajar al-Haitami bersikap Sungguhpun harta benda wakaf
tidak boleh diperjual-belikan, namun
30 Ibid. beliau memperbolehkan untuk disewa-
31 Asy-Syafi’i (Imam Syafi’i) : pendiri kan. Beliau mengatakan: Madzhab Syafi’i. (Sumber: Dari Buku ,
ًمٌّٕا ًَجمَ٠ بًىٍُِ ًخَوٍَُِّٛ ًخَّٕ١َؼُِ بًٕ١َػ َُُٗٔٛو ُفُٛلٌَّٛا Imam Syafi’i, Biografi dan Pemikirannya
ّخِصَر خَؼَفَِٕ َٚأ حَذِئبَف بََٕٙ١َػ ِءبَمَث َغَِ بَِِٕٙ ًُِصذَ٠ 36 dalam Masalah Akidah, Politik, dan Fiqih
.بَٙرَسبَجِإ karya Abdul Syukur dkk)
32 ‚Barang yang diwakafkan harus
33 Ibid., h. 511. Al-Adzra’i : ulama Madzhab Syafi’i terlihat dengan jelas, milik pribadi /atas nama sendiri, dapat menghasil- yang menimba ilmu bersama Tajuddin as-
Subkiy dan salah satu guru besarnya
adalah Taqiyuddin as-Subkiy. (Sumber:
35 Ibid., h. 509. Dari Kitab Thabaqat As-Syafi’iyyah Ibid., h. 93. karya Tajuddin as-Subkiy)
36 Ibid., h. 489.
Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 12 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 12
Subkiy yang mana mereka mengait- Kemudian beliau menjelaskan
kan hal tersebut kemudian merujuk kembali sebagai berikut:
kepadanya, sebab secara mutlak َْؤِث ِحُّٛمٌبِث ٌََٛٚ ،ُِِٕٗ دُٛصمٌَّا ِِٗثُسُٛوزٌَّا 37 (sewa) tidak sulit untuk menambah
.بًجٌِبَغ ِسبَجئِزصِلإبِث ذُصمَر حّذُِ َٝمجَ٠ pendapatan dan karena (sewa) tidak ‚Maksud dari yang telah disebut-
merubah pokok wakaf.‛ kan di atas yaitu sekalipun dengan mengusahakan/menguatkan untuk me-
A. Ketidakbolehan Pengalihan ngekalkan (pokok wakaf) selamanya,
Status Kepemilikan Harta Benda berarti dengan menyewakan secara
Wakaf
umum (sewa umum)‛ Wakaf merupakan bentuk ibadah Untuk memperkuat pendapat di
yang nilai pahalanya terus mengalir atas, Ibnu Hajar al-Haitami juga me-
kepada wakif . Oleh karena itu, haki- ngutip pendapat tokoh/ulama terda-
kat harta benda yang telah diwakaf- hulu yang semadzhab dengannya,
kan ialah milik Allah dan hilangnya
hak kepemilikan serta hanya dapat Rif’ah 39 . Beliau mengatakan: mengambil manfaat darinya saja.
seperti pendapat as-Subkiy 38 dan Ibnu
حَسبَجِلإا ِٟف خَؼَفٌَّٕا ٍََُػ طاَشِزشا ًِصَف ِٟف ّشََِٚ Ketidakbolehan menjual harta ،ُٗؼِجاَشَف َهٌِزِث َكٍَّؼَر ٌَُٗ بَِ ِٟىجّضٌاَٚ خَؼفِس ِٓثا َٓػ
benda wakaf menurut al-Haitami ٌُبَؼَِ شّ١َغَر ٢ بَّٙٔ٤ بًمٍَطُِ حَدبَ٠ّزٌا غَٕزَّر ٌَُ بَِّّٔإَٚ 40 sebagaimana yang telah dibahas di
atas, memiliki dasar atau pun alasan ‚Dan penjelasan pada bab syarat-
yang mengacu pada teks ( nash ) berupa syarat pemanfaatan (harta wakaf)
hadits Nabi saw. yang mana di dengan disewakan, yang merupakan
dalamnya terkandung makna bahwa
harta wakaf tidak boleh dijual
37 Ibid. pokoknya, tidak diwarisi, dan tidak
38 Taqiyuddin ‘Ali bin Abdul Kafy as- pula diberikan kepada orang lain Subkiy (683-756 H) : ulama Madzhab
(dihibahkan). Hadits ini merupakan Syafi’i dan menjadi rujukan umat Islam
hadits shahih yang diriwayatkan oleh dizamannya karena ketinggian ilmu dan
Imam Bukhari dan Imam Muslim, kemulian akhlak yang dimilikinya.
yang berbunyi: (Sumber: Dari Kitab Thabaqat As-
َُٕٗػ الله ِٟضَس شَُّػ َةبَصَأ :َيبَل شَُّػ ِٓثا َٓػ Syafi’iyyah karya Tajuddin as-Subkiy)
39 Ibnu Rif’ah: ulama Madzhab Syafi’i ٍََُّصَٚ ِٗ١ٍََػ الله ٍَّٝص ِٟجٌّٕا َٝرَؤَف ،شَج١َخِث بًضسَأ yang semasa dengan as-Subkiy dan 3
بًضسَأ ُذجَصَأ ِّٝٔإ الله يُٛصَس بَ٠ َيبَمَف بَٙ١ِف ُُٖشِِؤَزضَ٠ (tiga) dari salah satu ulama yang
َيبَل ،ُِِٕٗ ِٜذِٕػ ُشَفَٔأ َُٛ٘ ّظَل َ٢بَِ تِصُأ ٌَُ شَج١َخِث memberikan julukan kepada as-Subkiy
َقّذَصَزَف َيبَل بَِٙث َذلّذَصَرَٚ بٍََٙصَأ َذضَجَد َذئِش ِْإ sebagai Imam Muhaditsin, Imam Fuqaha
ُتَُ٘ٛ٠ َلاَٚ ُسَسُٛ٠ َلاَٚ بٍَُٙصَأ ُعبَجُ٠ َلا َُّٗٔأ شَُّػ بَِٙث dan Imam Ushuliyyin. (Sumber: Idem)
40 Ibid.. h. 508. ٍََٝػ َحبَُٕج َلا ،ِف١ّضٌاَٚ ًِ١ِجّضٌا ِٓثاَٚ الله ًِ١ِجَص ِٝفَٚ
13 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015
َُِؼطُ٠َٚ ِفُٚشؼٌَّبِث بَِِٕٙ ًَُوؤَ٠ َْأ بََٙ١ٌَِٚ َِٓ milik pribadi. Sebagaimana hadits ُعفٌٍّاَٚ ،ٗ١ٍََػ ٌكَفّزُِ .ًلابَِ ٍيََّّٛزُِ َش١َغبًم٠ِذَص
Nabi saw. yaitu:
الله َِٟضَس ِّٖذَج َٓػ ِٗ١ِثَأ َٓػ ت١َؼُش ٓث ُٚشَّػ َٓػ Artinya: ‚Dari Ibnu Umar berkata:
٢ ٍَُّصَٚ ٗ١ٍََػ الله ٍَّٝص الله ُيُٛصَس َيبَل :َيبَل بََُّٕٙػ Umar ra. memperoleh sebidang tanah
ُخثِس ٢َٚ ،ٍغ١َث ِٟف ِْبَطش َش ٢َٚ ،ٌغ١َثَٚ ٌفٍََص ًِّذَ٠ di Khaibar, lalu dia menghadap Nabi
خَضَّخٌا ُٖاََٚس .نَذِٕػ َش١ٌَ بَِ ُغ١َث ٢َٚ ،َّٓضَ٠ ٌَُبَِ 42 saw. dan bertanya: ‚Wahai Rasulu-
.ُِوبَذٌاَٚ َخَّ٠َزُخ ُٓثاَٚ ِّٜزِِشّزٌا َُٗذّذَصَٚ llah, aku telah memperoleh sebidang
Artinya: ‚Dari ‘Amr bin Syu’aib tanah di Khaibar yang belum pernah
dari bapaknya dari kakeknya ra. ia kuperoleh sebaik iru, lalu apa yang
berkata: Rasulullah saw bersabda: akan engkau perintahkan kepadaku?‛
tidak halal pinjam dan jual, tidak Rasulullah bersabda: ‚Jika suka,
(halal) dua syarat dalam satu engkau tahanlah pokoknya dan eng-
penjualan, tidak (halal) keuntungan kau gunakanlah untuk sedekah
dari barang yang ia (penjual) tidak (jadikanlah wakaf)‛, kata Ibnu Umar:
tanggung, dan (halal) menjual barang ‚Lalu Umar menyedekahkannya, ti-
yang bukan milikmu.‛ (Diriwayatkan dak dijual pokoknya, tidak diwarisi
oleh Lima dan disahkan oleh Imam dan tidak pula diberikan kepada orang
Tarmidzi, Ibnu Khuzaimah dan lain (dihibahkan), dia menyedekahkan
Hakim)
pada orang-orang fakir, kerabat atau Pengakuan al-Haitami terhadap keluarga terdekat, hamba yang merde-
hadits tersebut menunjukkan bahwa ka, orang-orang yang berada di jalan
beliau tidak setuju dengan adanya jual Allah, musafir, dan tamu, tidak ada
beli harta benda wakaf. Sebab harta halangan bagi orang yang mengurusi-
benda yang telah diwakafkan sepe- nya untuk memakan sebagian darinya
nuhnya telah menjadi milik Allah swt, dengan cara yang ma’ruf (baik).‛
sehingga nadzir tidak memiliki kuasa (Muttafaq ‘alaih dan lafadz bagi
(hak milik) atas pokoknya melainkan Muslim)
yang dapat digunakan hanya manfaat Alasan al-Haitami atas larangan
dari benda itu sendiri. menjual harta wakaf juga mengacu
Hal ini dikarenakan Ibnu Hajar Al- pada teks ( nash ) berupa hadits Nabi
Haitami merupakan ulama golongan saw. yang diriwayatkan oleh Imam
syafi’iyah yang memiliki pemikiran Bukhari dan Imam Muslim lainnya,
memelihara tradisi khususnya membahas syarat sah akad
yang
tetap
intelektualnya. Al-Haitami hidup di jual beli salah satunya ialah barang
zaman kemunduran Islam, tepatnya yang akan diperjual-belikan harus
pada abad modern saat umat Islam harus menghadapi kekuatan bangsa- bangsa Eropa Barat sepeninggalnya
41 Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Loc. Cit., h. 159.
42 Ibid., h. 162.
Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 14
Ibnu Khaldun. 43 Dimana terjadi Ibnu Qasim al-Ghazy dalam kitab keprihatinan yang mendalam tentang
Hasyiyatu al-Bajury serta salah satu degradasi sosio moral umat muslim
murid al-Haitami yang bernama atau
Zainuddin al-Malibari pengarang modernis . Pemikiran Al-Haitami lebih
disebut revivalisme
pra
kitab Fathu al-Mu’in , yang menjelas- cenderung pada teks dari pada melihat
kan dalam kitab karangannya masing- kenyataan yang terjadi di lapangan
masing yaitu membolehkan menjual atau situasi yang berhubungan dengan
harta benda wakaf jika terjadi dalam suatu kejadian (konteks), demi
situasi dan kondisi darurat dan hasil menjaga keaslian yang diajarkan
penjualannya dibelikan/digantikan de- dalam al-Quran dan al-Hadits serta
ngan barang yang sama atau barang menjaga keutuhan pokok benda
yang lebih baik (bermanfaat). wakaf.
Adapun beberapa pendapat lain- Pendapat
nya yang membolehkan jual beli harta larangan menjual harta benda wakaf
al-Haitami
tentang
benda wakaf, ialah: selain mengacu pada teks ( nash ),
a. Sebagian para fuqaha pendapat beliau juga melihat pada
golongan Malikiyah yang berpendapat pendapat Abu Yusuf dan Imam
bahwa menukar harta benda wakaf Syafi’i, sebagaimana beliau paparkan
dengan yang lain diperbolehkan, jika dalam kitab karangannya yaitu kitab
dipandang barang tersebut sudak Tuhfatu al-Muhtaj Bi Syarhi al-
tidak bermanfaat lagi, sebab dengan Minhaj yang merupakan syarah adanya penukaran maka barang wakaf
(penjelasan) dari kitab al-Minhaj 44 tidak menjadi sia-sia. karangan Imam Nawawi.
b. Para ahli hukum di kalangan Akan tetapi, ada beberapa ulama
Madzhab Hambali mengatakan bahwa golongan syafi’iyah lainnya yang
pada dasarnya perubahan peruntukan memiliki sudut pandang berbeda,
dan status tanah wakaf tidak yang membolehkan menjual harta
diperbolehkan, kecuali apabila tanah benda wakaf dengan pengecualian.
wakaf tersebut sudah tidak dapat lagi Diantaranya: Syeikh Imam Romli
dimanfaatkan sesuai dengan tujuan yang juga mensyarahkan kitab al-
wakaf. Demikian juga perdebatan Minhaj dalam kitab karangannya
tentang boleh tidaknya menjual Nihayatu al-Muhtaj ‘Ala Syarhi al-
masjid, dalam hal ini sebagian para Minhaj , Syeikh Sulaiman bin Umar
fuqaha di kalangan Madzhab Hambali dalam kitab Hasyiyatu al-Bujairami
memperbolehkan menjual masjid bila ‘Ala Syarhi Minhaji ath-Thulab dan
masjid tersebut sudah tidak sesuai
44 Muhammad Abu Zahrah, Intelektual Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
43 Nurcholis Madjid, Khazanah
Muhadharatun al-Waqfi, (Kairo: Dar al- 1984), h. 56.
Fikri Arabi, 1977), h. 163.
15 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 15 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015
dimaksud pada ayat (1) wajib ditukar sahabat Nabi saw. yakni Umar bin
dengan harta benda yang manfaat dan Khattab yang telah mengganti Masjid
nilai tukar sekurang-kurangnya sama Kufah yang lama dengan masjid yang
dengan harta benda wakaf semula. baru,
4) Ketentuan mengenai peru- pindahkan sehingga tempat masjid
juga tempatnya
beliau
bahan status harta benda wakaf yang lama menjadi pasar. 45 sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih kalangan golongan Hanafiyah bahwa
c. Sedangan pendapat
di
lanjut dengan Peraturan Pemerintah. dalam hal penukaran tanah wakaf sangat tergantung pada ikrar yang
B. Pemberdayaan Harta Benda dilakukan oleh si wakif, apabila pada
Wakaf Secara Ekonomi waktu ikrar ada disebutkan boleh
Penegasan al-Haitami mengenai ditukar maka penukaran itu sah dilak-
larangan jual beli harta benda wakaf, sanakan. 46 tidak menyudutkan pemikirannya
d. Undang-undang Nomor 41 untuk dapat lebih berkembang, sebab Tahun 2004 tentang Wakaf pasal 41,
beliau memperbolehkan harta benda yang berbunyi:
wakaf untuk disewakan dengan syarat
1) Ketentuan sebagaimana di- barang yang disewakan secara umum maksud dalam pasal 40 huruf f
(sewa umum). Dikarenakan beliau dikecualikan apabila harta benda
mengacu pada pendapat Ibnu Rif’ah wakaf yang telah diwakafkan digu-
dan as-Subkiy serta Imam Nawawi nakan untuk kepentingan umum
dalam pemberdayaan harta benda wa- sesuai dengan rencana umum tata
kaf dengan cara disewakan, dimak- ruang (RUTR) berdasarkan ketentuan
sudkan bahwa dengan disewakan peraturan perundang-undangan yang
harta benda wakaf akan memiliki berlaku dan tidak bertentangan
pendapatan dalam pemanfaatannya dengan syariah.
tanpa mengurangi pokok harta wakaf.
2) Pelaksanaan ketentuan seba- Hal ini dipaparkan beliau dalam kitab gaimana dimaksud pada ayat (1)
Tuhfatu al-Muhtaj Bi Syarhi al- hanya
dapat dilakukan
setelah
Minhaj .
memperoleh izin tertulis dari Menteri Pendapat al-Haitami dengan mem- atas persetujuan Badan Wakaf
perbolehkan penyewaan harta benda Indonesia.
wakaf merupakan pemikiran yang
3) Harta benda wakaf yang futuristik dan banyak memiliki sudah diubah statusnya karena
kemaslahatan. Terbukti di era modern
ini, yang mana pengembangan harta
45 Sayid Sabiq, Op. Cit., h. 1074. benda wakaf secara produktif lebih
46 Ibid., h. 40. banyak
dilakukan dengan cara
Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 16 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 16
ruko di Zona Madina – Parung dan 15 wakaf produktif telah rampung.
unit rumah sewa di Ciater – Sejumlah empat belas unit rumah 47 Serpong.
sewa di bilangan Jl. Kramat Tajur, Ciledug ini pun telah siap dihuni. Menghabiskan dana Rp. 900 juta,
Analisis
komplek rumah sewa di atas lahan
A. Keabsahan Akad Ditinjau Dari 640 m2 ini berpotensi menghasilkan
Hukum Islam pendapatan hingga Rp. 100 juta di
Telah kita ketahui bahwa dalam tahun pertama. Rumah sewa berbasis
suatu muamalah akan terjadi adanya wakaf ini merupakan hasil kombinasi
akad, yakni perikatan ijab dan kabul wakaf tanah dan wakaf melalui uang.
dibenarkan syara’ yang Tanah wakaf yang tersedia merupa-
yang
menetapkan kerelaan kedua belah kan donasi dari Ibu Nila Utami.
pihak. 48 Begitu pula sama halnya Sementara, dana investasi pemba-
dengan wakaf, sah atau tidaknya harta ngunan berasal dari donasi wakaf
benda yang akan diwakafkan salah melalui uang yang diperoleh dari
satunya ialah dengan adanya akad donatur-donatur Dompet Dhuafa.
(ijab dan kabul). Dalam akad terdapat Pendapatan dari rumah-rumah sewa
beberapa rukun dan syarat yang harus ini selanjutnya akan diperuntukkan
dipenuhi, seperti halnya dengan dalam tiga kategori. Alokasi 50%
wakaf, jika salah satu rukun tidak pendapatan akan disalurkan kepada
dapat dipenuhi maka hal tersebut program sosial, baik pendidikan,
dianggap tidak sah. kesehatan maupun pemberdayaan
Para ulama fiqih mengemukakan ekonomi bagi dhuafa. Alokasi 40%
bahwa akad itu dapat dibagi dilihat pendapatan akan dicadangkan untuk
dari beberapa segi. Jika dilihat dari biaya pemeliharaan dan pengembang-
segi keabsahannya menurut syara’, an
akad terbagi dua, 49 yaitu: operasional pengelola wakaf (nadzir),
program wakaf.
Sementara
a. Akad Shahih , ialah akad akan dialokasikan dari 10% penda-
yang telah memenuhi rukun-rukun patan sewa. Rumah sewa yang akan
dan syarat-syaratnya. Hukum dari diberi nama Griya Sakinah Ciledug
akad shahih ini adalah berlakunya ini merupakan aset wakaf produktif
akibat hukum yang baru yang dimiliki Tabung Wakaf
seluruh
ditimbulkan akad itu mengikat Indonesia Dompet Dhuafa. Aset ini
menjadi pelengkap atas aset-aset
47 http://www.tabungwakaf.com properti produktif lain yang sudah ada
48 Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Op. seperti ruko, foodcourt dan lapangan
Cit., h. 51.
futsal. Saat ini, aset wakaf produktif
49 Wahbah al-Zuhaily, Op. Cit., h. 240.
17 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 17 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015
b. Tujuan atau maksud pokok Jika dilihat dari sisi mengikat atau
akad yang telah tidaknya akad yang shahih itu, para
mengadakan
dilakukan diawal tidak dapat diganti, ulama fiqih membaginya kepada dua
berbeda akad maka berbeda pula macam, 50 yaitu:
tujuan pokok akad, sebab tujuan
1) Akad yang bersifat mengikat pokok akad wakaf ialah mengambil bagi pihak-pihak yang berakad,
manfaatnya, barang/benda asalnya sehingga salah satu pihak tidak boleh
tetap, tidak boleh dijual, diwariskan membatalkan akad itu tanpa seizin
atau dihibahkan. Apabila terjadi pihak lain. Seperti akad jual beli dan
pengalihan fungsi harta benda wakaf sewa menyewa.
seperti dijual, maka tujuan atau
2) Akad yang tidak bersifat maksud pokok akad wakaf akan mengikat bagi pihak-pihak yang
berubah.
berakad, seperti akad al-wakalah c. Akad jual beli harta benda (perwakilan),
wakaf pada dasarnya memiliki meminjam), dan al-wadhi’ah (barang
al’ariyah (pinjam-
larangan dalam syara’ , sebagaimana titipan).
hadits Nabi saw. yang telah dijelaskan
b. Akad Ghair Shahih , yaitu pada pembahasan sebelumnya yang akad yang terdapat kekurangan pada
menjelaskan tentang asal permulaan rukun atau syarat-syaratnya ( fasid ),
wakaf dan syarat-syaratnya. Oleh sehingga seluruh akibat hukum akad
karena itu, keabsahan akad jual beli itu tidak berlaku dan tidak mengikat
harta benda wakaf adalah fasid. pihak-pihak yang berakad. Jika kita melihat dari penjelasan di
B. Orientasi Akad Tabarru’ (اؤ ّرَبَت) atas, jual beli harta benda wakaf
dan Tijarah ( ةَراَجِت) Wakaf Menurut termasuk kepada akad ghair shahih ,
Hukum Islam sebab terdapat kekurangan pada rukun
Wakaf bukan seperti sedekah dan syarat, diantaranya:
biasa, tapi lebih besar ganjaran dan
a. Harta benda wakaf bukanlah manfaatnya terutama bagi diri si pe- milik pribadi sehingga kepemilikan
wakaf. Karena pahala wakaf terus harta benda wakaf tidak dimiliki
mengalir selama masih dapat diguna- secara pribadi karena bersifat umum
kan, dan bukan hanya itu saja, wakaf dan nadzir tidak mempunyai kekua-
sangat bermanfaat bagi masyarakat saan atas benda tersebut, sedangkan
sebagai jalan kemajuan. Hal ini dalam hukum Islam dan menurut
termasuk pada akad tabarru’, sebab kesepakatan kebanyakan ulama bah-
pada hakikatnya akad tabarru’ adalah wa syarat barang yang diperjualbeli-
akad melakukan kebaikan yang meng- kan harus miik seseorang (pribadi).
harapkan balasan dari Allah swt.
semata. Pewakaf dalam akad ini
50 Ibid., h. 241. memberikan sesuatu kepada orang
Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 18 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 18
wakaf saat ini tidak terbatas pada karena itu, harta benda wakaf adalah
benda tidak bergerak tetapi juga untuk memfasilitasi secara kekal
benda bergerak termasuk uang. Di semua jalan kebaikan untuk mencapai
beberapa negara muslim seperti kemajuan umat Islam.
Mesir, Yordania, Saudi Arabia, Turki, Namun demikian, bukan berarti
dan Kuwait, wakaf selain berupa akad tabarru’ sama sekali tidak dapat
sarana dan prasarana ibadah dan digunakan dalam kegiatan komersil
pendidikan juga berupa tanah per- (mencari keuntungan). Bahkan pada
tanian, perkebunan, flat, hotel, pusat kenyataannya
perbelanjaan, uang, saham, real estate, tabarru’ sering sangat vital dalam
penggunaan
akad
dan lain-lain yang semuanya dikelola transaksi komersil, Karena akad
secara produktif dan hasilnya benar- tabarru’ ini dapat digunakan untuk
benar dapat dipergunakan untuk menjembatani atau memperlancar
mewujudkan kesejahteraan umat. 52 akad-akad tijarah, salah satunya yaitu
Kemaslahatan dalam menyewakan pada pemanfaatan harta benda wakaf.
benda wakaf sangat dirasakan diban- Pemanfaatan harta benda wakaf ke
dingkan dengan hanya sekedar digu- dalam akad tijarah yaitu dengan