View of Penerapan Prinsip Kehati-hatian (Prudential Principle) dalam Pembiayaan Murabahah pada PT Bank BRISyariah : Studi Deskriptif Pada PT Bank BRISyariah Kantor Pusat

Prinsip kehati –hatian ( prudential dan efisien sesuai dengan ketentuan

principle ) sangat diperlukan khusus- peraturan perundang-undangan.

nya dalam hal bank hendak menyalur- PT. Bank BRISyariah merupakan

kan dana kepada masyarakat dalam bank terbesar ketiga menurut aset.

bentuk kredit atau pembiayaan. Prin- PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan

sip kehati –hatian pada hakikatnya pesat baik dari sisi aset, jumlah

juga memberikan perlindungan hukum pembiayaan dan perolehan dana pihak

bagi nasabah. Intinya adalah bahwa ketiga. Dengan berfokus pada segmen

bank harus berhati –hati dalam menya- menengah bawah, PT. Bank BRI-

lurkan dana yang dihimpun dari Syariah menargetkan menjadi bank

masyarakat agar dana tersebut terlin- ritel modern terkemuka dengan

dungi dan kepercayaan masyarakat berbagai ragam produk dan layanan

kepada bank dapat dipertahankan dan perbankan 4 .

ditingkatkan.

Bank BRISyariah dalam meyalur- Prinsip kehati –hatian ( prudential kan pembiayaan murabahah porsi

principle ) adalah pedoman dalam yang diberikan terhadap pembiayaan

pengelolaan bank yang wajib dianut murabahah lebih besar dari pada

guna mewujudkan perbankan yang pembiayaan yang lainnya. Pembia-

sehat, kuat, dan efisien sesuai dengan yaan murabahah di Bank BRISyariah

ketentuan peraturan perundang –un- dari tahun 2012 ke tahun 2013 me-

dangan. Pembiayaan yang akan disa- ngalami peningkatan, seperti yang

lurkan tidak boleh melihat dari aspek terdapat dalam tabel berikut.

profitnya saja akan tetapi dilihat dari berbagai aspek agar dikemudian hari tidak menjadi masalah bagi bank itu

4 www.brisyariah.co.id sendiri. Pelaksanaan prinsip kehati –

111 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 111 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

RadhiyAllahu ‘anhu berkata, ‚Aku pembiayaan secara mendalam dengan

bertanya, ‘Wahai Rosululloh!! Apa- menggunakan prinsip the five c

kah aku ikat dahulu unta tung- principle, yakni meliputi unsur cha-

ganganku lalu aku berTawakkal racter (watak), capital (permodalan),

kepada Allah, ataukah aku lepaskan capacity (kemampuan nasabah), colla-

begitu saja lalu aku bertawakkal?’, teral (agunan), dan condition of

Beliau menjawab, ‘Ikatlah untamu economy (kondisi perekonomian).

lalu bertawakkallah kepada Allah.‛ Pengaturan prinsip kehati-hatian

( Musnad Asy-Syihab , Qayyidha wa ( prudential principle ) pada Bank

Tawakkal , no. 633, 1/368) Syariah hanya diatur secara umum

Penulis dalam penelitian ini ingin seperti yang terdapat didalam pasal

mendeskripsikan bagaimana penerap-

35 ayat 1 UU Nomor 21 Tahun 2008 an prinsip kehati-hatian ( prudential tentang Perbankan Syariah bahwa

principle ) dalam pembiayaan mura- Bank Syariah dan UUS dalam men-

bahah pada praktek Bank Syariah. jalankan kegiatan usahanya wajib me-

Prinsip kehati-hatian ( prudential prin- nerapkan prinsip kehati-hatian. Peng-

ciple ) dalam pembiayaan murabahah aturan prinsip kehati-hatian ( pruden-

yang akan teliti lebih dalam oleh tial principle ) pada Bank Syariah

penulis mengenai penerapan prinsip tidak diatur secara rinci. Penulis tidak

kehati-hatian ( prudential principle ) menemukan literatur manapun yang

dalam pembiayaan murabahah dari mengatur secara rinci mengenai pene-

sisi administrasi pembiayaan mura- rapan prinsip kehati-hatian ( pruden-

bahah , prosedur pemberian pembia- tial principle ) pada Bank Syariah

yaan murabahah , hukum pemberian termasuk pengaturan penerapan prin-

murabahah , manajemen risiko pem- sip kehati-hatian ( prudential princip-

biayaan murabahah . le ) dalam pembiayaan murabahah.

Berdasarkan uraian di atas maka Islam mengatur bahwa kita harus

penulis tertarik untuk membahas berhati-hati dalam menjaga harta kita.

masalah dalam penerapan prinsip Sikap hati-hati ini diisyaratkan oleh

kehati –hatian dalam pelaksanaan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits.

pembiayaan Murabahah yang dilaksa- Seseorang berkata kepada Nabi Sholl

nakan oleh BRISyariah Kantor Pusat. Allahu ‘alaihi wa sallam , ‚Aku lepas-

Tujuan penelitian (1) Untuk me- kan untaku dan (lalu) aku bertawakkal

ngetahui pengaturan prinsip kehati- ?‛ Nabi bersabda, ‚Ikatlah kemudian

hatian ( prudential principle ) di Bank

b ertawakkallah kepada Allah.‛ (HR. BRISyariah. (2) Untuk mengetahui Tirmidzi dan dihasankan Al Albani

penerapan prinsip kehati-hatian dalam dalam Shohih Jami’ush Shoghir ). Da-

pembiayaan murabahah di Bank lam riwayat Imam Al- Qudha’i dise-

BRISyariah dari sisi hukum, adminis-

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 112 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 112

memperhatikan aspek hukum apakah barang yang dibeli oleh bank berten-

Temuan Penelitian tangan dengan hukum positif, fatwa

A. Temuan Penelitian Penerapan DSN-MUI dan landasan syariah atau Prinsip Kehati-hatian (Prudential

tidak. Obyek pembiayaan juga harus Principle)

diperhatikan sebelum bank memberi- Murabahah pada Bank BRISyariah

dalam

Pembiayaan

kan pembiayaan murababah kepada

1. Penerapan Prudential Principle nasabah.

dari Sisi Hukum Pemberian pembiayaan murabahah Bank BRISyariah dalam menya-

diberikan kepada calon nasabah mini- lurkan pembiayaan murabahah kepada

mal berusia 21 tahun atau telah nasabah menggunakan dua akad pem-

menikah untuk usia lebih besar atau biayaan, yaitu pertama, akad pembia-

sama dengan 18 tahun dan maksimal yaan murabahah secara langsung.

usia 65 tahun saat akhir jangka waktu Bank membeli barang secara langsung

pembiayaan. Usia 18 tahun dianggap kepada pihak ketiga kemudian dijual

mencapai masa dewasa yang dapat kembali kepada nasabah sesuai kese-

melakukan transaksi jual-beli dan pakatan bersama. Kedua, akad mura-

tidak bertentangan pemenuhan prinsip bahah disertai akad wakalah . Nasabah

syariah. Minimal usia 18 tahun telah mewakili bank dalam pembelian ba-

memasuki masa baligh dalam fiqih rang kepada pihak ketiga, setelah

muamalah dan merupakan salah satu barangnya dapat maka bank menjual

syarat melakukan transaksi pembia- kembali kepada nasabah dengan harga

yaan murabahah. dan keuntungan yang telah disepakati.

Pasal 35 ayat 1 UU No. 21 tahun Pembiayaan yang disalurkan harus

2008 bahwa Bank Syariah dan UUS berdasarkan hukum yang kuat sebagai

dalam menjalankan kegiatan usahanya landasan dalam melakukan kegiatan

wajib menerapkan prinsip kehati- usaha Bank Syariah. Kekuatan hukum

hatian. Untuk memastikan kemanan memberikan rasa aman bagi pelaku

dana dan menghasilkan return yang usaha, nasabah, bank dan bagi inves-

diharapkan nasabah deposan. Untuk tor. Bank syariah sebagai manajerial

memperkecil risiko-risiko yang mun- investasi dari nasabah deposan. Bank

cul dari pembiayaan yang disalurkan wajib menyalurkan sebagian besar

kepada nasabah pemohon pembia- dana masyarakat itu berdasarkan pe-

yaan. Landasan hukum pembiayaan nerapan prinsip kehati-hatian ( pruden-

murabahah dalam upaya penerapan tial Principle ).

prinsip kehati-hatian ( prudential prin- Pembiayaan murabahah merupa-

ciple ), antara lain sebagai berikut: (a) kan produk jual-beli bank kepada

Landasan dalam Hukum Positif (1) nasabah yang membutuhkan barang.

Pasal 19 ayat 1 pada huruf d UU

113 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

Nomor 21 tahun 2008 tentang dalam meyalurkan pembiayaan sangat Perbankan Syariah. (2) PBI Nomor

penting bagi bank, agar bank tidak 10/17/PBI/2007 tentang Produk Bank

mendapatkan kerugian dalam menja- Umum Syariah dan Unit Usaha

lankan usahanya. Satuan kerja kepa- Syariah. (3) PBI Nomor 10/17/PBI/

tuhan bagian shariah compliance me- 200 tentang Produk Bank Syariah dan

mastikan bahwa pembiayaan yang Unit Usaha Syariah. 9/19/2008 ten-

disalurkan bank kepada nasabah se- tang Pelaksanaan Prinsip Syariah

suai dengan prinsip-prinsip syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana

dan mengawasi bank dalam peng- dan Penyaluran Dana serta Pelayanan

gunaan akad pembiayaan sesuai Jasa Bank Syariah. (b) Landasan

tujuan pembiayaan dan memastikan dalam Fatwa DSN-MUI: (1) Nomor:

pembelian barang hingga pembiayaan 4/DSN-MUI/IV/2000, tanggal 1 April

dapat diimplementasikan telah sesuai 2000, tentang Murabahah. (2) No-

dengan prinsip syariah dan tidak mor: 13/DSN-MUI/IX/2000, tang-gal

terjadi pelanggaran terhadap prinsip

16 September 2000, tentang Uang

syariah.

Muka dalam Murabahah. (3) Nomor: Bank BRISyariah dalam melaku- 16/DSN-MUI/IX/2000, tanggal 16

kan kegiatan usahanya termasuk me- September 2000, tentang Diskon

nyalurkan pembiayaan murabahah ke- dalam Murabahah. (4) Nomor:17/

pada nasabah harus menerapkan prin- DSN-MUI/XI/2000, tanggal 16 Sep-

sip kehari-hatian ( prudential prin- tember 2000, tentang Sanksi atas

ciple ). Jika Bank BRISyariah tidak Nasabah Mampu yang Menunda-

menerapkan prinsip kehati-hatian nunda Pembayaran. (c) Landasan

( Prudential principle ) akibatnya bank Syariah: (1) QS. An Nisa: 29: Allah

akan mendapatkan sanksi dari Bank SWT melarang kita untuk makan

Indonesia atau sekarang beralih ke harta sesama dengan cara bathil dan

Otoritas Jasa Keuangan sebagai meyuruh kita dengan melakukan

eksternal regulator berupa denda perniagaan yang berlaku suka sama

uang, teguran, penurunan tingkat suka. (2) QS. Al Baqarah: 275: Allah

kesehatan bank, pelarangan dalam telah menghalalkan jual beli dan

kegiatan kliring, pembekuan kegiatan mengharamkan

riba. (3) Hadist usaha tertentu. Riwaya Al Baihaqi dan Ibnu Majah:

2. Penerapan Prudential Principle ‚Sesungguhnya jual-beli itu harus

dari Sisi Administrasi Pembiayaan dilakukan atas dasar suka sama suka‛.

Murabahah Dalam menjalankan kegiatan usa-

Pembiayaan murabahah merupa- hanya Bank BRISyariah harus tetap

kan salah satu pembiayaan yang ada berpegang teguh terhadap hukum baik

di bank syariah dalam menghasilkan hukum positif, fatwa DSN-MUI dan

keuntungan. Pembiayaan murabahah landasan syariah. Prinsip hati-hati

merupakan pembiayaan yang meng-

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 114 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 114

menjadi menjadi 2 (dua), yaitu: (a) menginformasikan margin yang telah

Dokumen saat permohonan pembia- ditentukan oleh bank dengan kesepa-

yaan. Dokumen standar saat permo- katan bersama. Produk pembiayaan

honan pembiayaan dapat dilihat pada Bank BRISyariah yang menggunakan

tabel berikut.

akad pembiayaan murabahah, antara Tabel 2 lain sebagai berikut: 5 (a) Pembiayaan

Dokumen Standar Permohonan Konsumtif: KPR BRISyariah iB; KPR

Pembiayaan Sejahtera BRISyariah iB; KKB (Ke- pemilikan Kendaraan Bermotor) BRI

Jenis Dokumen Nasabah Syariah

perorangan Kepemilikan Emas) BRISyariah iB;

usaha (2) Pembiayaan Produktif: Pembia-

(badan yaan Mikro 25 iB, 75 iB, dan 500 iB;

hukum Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan

dan non Usaha

Administrasi

badan pada Bank BRISyariah

pembiayaan

murabahah hukum) 1 Asli formulir untuk proses pencatatan data yang 

aplikasi

diisi

dan yang diberikan kepada nasabah.

berkaitan dengan proses pembiayaan

lengkap

benar

Penerapan prinsip kehati-hatian ( pru-

2 Fotocopy calon 

dential principle ) dalam pembiayaan

nasabah

dan

suami/istri

3 Fotocopy kartu  Adapun tujuan dokumentasi dalam

murabahah memiliki tujuan tertentu.

keluarga (KK)

pemberian pembiayaan antara lain: (c) 4 Fotocopy buku  Mengetahui kelayakan nasabah de-

nikah

ngan mudah; (c) Mengetahui peme-

jatuh  nuhan persyaratan (d) Mengetahui

dari perkembangan pembiayaan; (e) Me-

tempo

setiap pengurus ngetahui target market pembiayaan

badan usaha

nasabah 

6 Fotocopy surat

keterangan

Untuk permohonan pembiayaan

domisili

harus berdasarkan adanya permo- 7 Fotocopy surat   honan pembiayaan secara tertulis

izin

usaha (SIUP, TDP, dll)

yang ditandatangani oleh calon

nasabah disertai dengan dokumen- 

8 Fotocopy

NPWP Pribadi

dokumen untuk kelengkapan pembia-

9 Fotocopy

NPWP

5 Buku Saku Produk BRISyariah perusahaan dan

pengurus

10 Fotocopy akta 

pendirian/

anggaran dasar

115 Maslahah, Maslahah, perubahannya Vol. 6, No. 2, November 2015 Vol. 6, No. 2 November 2015

dan

11 Fotocopy

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 116

a.

b.

c.

d.

e.

a. Dokumen setelah pembia- yaan disetujui Penandatanganan akad pembia- yaan, keputusan persetujuan pembia- yaan, pengikatan agunan, bukti ke- pemilikan agunan dan kontrak kerja yang berkaitan dengan pemberian pembiayaan.

Berbagai mekanisme harus dilaku- kan bank agar bank berhati-hati dalam menyalurkan permohonan pembia- yaan kepada nasabah, selain itu Bank BRISyariah dalam penerapan prinsip kehati-hatian mensyaratkan beberapa ketentuan kepada nasabah. Adminis- trasi pembiayaan pada Bank BRI Syariah terdapat 2 (dua) jenis pembiayaan berdasarkan sifatnya, antara lain: (a) Pembiayaan Kon- sumtif, persyaratan dokumen nasabah, yaitu: Karyawan dengan penghasilan tetap, seperti: Kartu Tanda Pengenal (KTP), Kartu Keluarga dan Surat Nikah, Usia minimal pada saat pembiayaan diberikan adalah 21 tahun, Slip gaji terakhir atau Surat Keterangan Gaji, karyawan tetap

dengan pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun, Rekening koran/tabungan

3 bulan terakhir, NPWP pribadi untuk pembiayaan diatas Rp.50 juta.(b) Profesional, seperti: Kartu Tanda Pengenal (KTP), Kartu Keluarga dan Surat Nikah, karyawan tetap dengan pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun, Usia minimal pada saat pembiayaan diberikan adalah 21 tahun, Rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir, NPWP pribadi untuk pembiayaan diatas Rp.50 juta. (c) Pembiayaan produktif, persyaratan dokumen nasabah, yaitu: KTP nasa- bah dan pasangan, Akta nikah/surat keterangan belum menikah, Kartu keluarga, Surat keterangan usaha (SKU) atau SIUP, Foto 3x4 nasabah dan pasangan, NPWP, SPPT PBB 1 tahun terakhir (jika agunan tanah atau bangunan), usia minimal 21 tahun atau telah menikah untuk usia lebih besar atau sama dengan 18 tahun dan maksimal usia 65 tahun saat akhir jangka waktu pembayaran.

Bank BRISyariah dalam pene- rapan prinsip kehati-hatian ( pruden- tial principle ) pada agunan untuk dijadikan jaminan dalam pengajuan pembiayaan murabahah, memiliki be- berapa jenis agunan yang dapat dijadikan jaminan dalam pengajuan pembiayaan murabahah, antara lain: Tanah kosong; Tanah dan bangunan; Kendaraan; Kios; dan Deposito BRIS.

Dokumen agunan dalam sebuah pembiayaan memiliki peran penting, karena agunan yang bermasalah tidak akan bisa dijadikan agunan walaupun

9 Fotocopy NPWP perusahaan dan pengurus

10 Fotocopy akta pendirian/ anggaran dasar dan perubahannya

11 Fotocopy rekening tabungan/giro 3 bulan terakhir

agunan bagus, memiliki nilai jual dalam menyimpan dokumen nasabah yang tinggi. Jika agunan tidak

agar nasabah tidak kecewa dan memiliki surat kepemilikan agunan

percaya terhadap Bank BRISyariah yang jelas maka agunan tidak dapat

karena dokumen yang diserahkan dijadikan dalam pengajuan pembia-

kepada bank merupakan dokumen yaan. Dokumen agunan dalam pem-

yang dianggap penting bagi nasabah biayaan sangat berguna jika pembia-

dan bank.

yaan menjadi bermasalah dikemudian

3. Penerapan Prudential Principle hari maka bank dapat mengeksekusi

dari Sisi Prosedur Pembiayaan agunannya. Beberapa jenis dokumen

murabahah agunan yang dapat dijadikan agunan,

Adminstrasi dan dokumen persya- sebagai berikut: Sertifikat (SHM,

ratan dalam permohonan pembiayaan SHGB, SHMSRS, SHP); BPKB mo-

murabahah sudah dipenuhi oleh na- bil/motor; SIPTB, SIPTU atau sejenis

sabah. Maka Bank BRISyariah mela- (kios/lapak/dasaran); AJB/APHB dari

kukan cara-cara yang tidak merugikan girik/letter C/tanah adat yang telah

bank dalam rangka penerapan prinsip disetujui; dan Deposito BRIS.

kehati-hatian ( prudential principle ) Seluruh dokumen persyaratan da-lam

dalam pemberian pembiayaan kepada permohonan pembiayaan mura-bahah

nasabah. Prosedur dalam penyaluran harus

pembiayaan murabahah melalui bebe- pembiayaan. Hal ini dilakukan oleh

dipenuhi oleh

nasabah

rapa tahapan agar pembiayaan yang Bank BRISyariah dalam rangka mene-

akan diberikan benar-benar dianalisa rapkan prinsip kehati-hatian ( pruden-

terlebih dahulu oleh Bank BRISyariah tial principle ) dalam pembiayaan

dan meminmalisirkan pembiayaan murabahah. Dokumen persyaratan ini

yang berpotensi menjadi pembiayaan berguna untuk pengikatan akad pem-

bermasalah.

biayaan murabahah antara Bank BRI- Prosedur pembiayaan yang dilaku- Syariah dan nasabah. persyaratan

kan oleh Bank BRISyariah sebelum yang diberikan kepada bank menun-

menyalurkan kepada nasabah. Bebe- jukan ada I ’tikad baik dari nasabah

rapa tahapan yang harus dilakukan karena menyerahkan salah satu

oleh Bank BRISyariah dalam rangka dokumen nasabah yang penting kepa-

penerapan prinsip kehati-hatian ( pru-

da bank. Dokumen persyaratan yang dential principle ) dalam pemberian terkait dalam permohonan pembia-

pembiayaan, sebagai berikut: yaan harus selalu dilakukan secara

1. Prosedur permohonan pembia- terus menerus agar pembiayaan yang

yaan. Marketing pembiayaan terlibat disalurkan kepada nasabah benar-

langsung dengan nasabah yang meng- benar disalurkan kepada orang yang

ajukan pembiayaan. Pada tahapan ini tepat dan membutuhkan dana. Bank

marketing harus mengerti produk BRISyariah juga harus berhati-hati

pembiayaan yang terdapat di bank

117 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 117 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

rekening yang dimiliki oleh nasabah fasilitas, persyaratan dokumen kepada

pemohon.

nasabah agar nasabah benar-benar Marketing pembiayaan harus cer- paham terhadap akad pembiayaan

mat dalam menganalisa awal data yang akan dilakukan. Marketing

nasabah yang telah didapatkan. Mar- pembiayaan sekurang-kurangnya me-

keting membuat Memorandum Usul- miliki informasi nasabah meliputi: (a)

an Pembiayaan (MUP) untuk disam- Permohonan pembiayaan yang diaju-

paikan kepada Financing Review kan mencakup: Jumlah pembiayaan

Group (FRG).

2. Prosedur analisa dan evaluasi biayaan; dan Tujuan dari pembiayaan

yang diajukan, Jangka waktu pem-

Pembiayaan murabahah yang diinginkan, harus

Data nasabah masuk ke Financing dijelaskan secara jelas dan terperinci

Review Group (FRG) untuk dianalisa untuk kebutuhan konsumtif, untuk

dan dievaluasi lebih lanjut menda- kebutuhan barang investasi, atau

patkan data nasabah yang akurat dan untuk kebutuhan modal kerja. (b)

benar. Analisa dan evaluasi Pembia- Dokumen nasabah secara umum,

Bank BRISyariah seperti KTP, aplikasi pembiayaan

yaan

pada

berdasarkan pada prinsip 5 C yang diisi dengan benar, kartu keluarga. (c)

(a) Penilaian watak Data agunan secara umum, mengenai:

meliputi:

( character ). Untuk menilai karakter (1) Status kepemilikan agunan,

ini memang sulit, karena masing- apakah status agunan yang dimiliki

masing manusia memiliki sifat atau atas nama pribadi atau atas nama

watak yang berbeda satu sama orang lain; Agunan yang akan

lainnya. Oleh karena itu, pihak bank dijaminkan oleh nasabah dalam

atau bagian pembiayaan harus me- bentuk apa; Status legalitas agunan

nguasai sifat atau watak dari setiap dari agunan oleh nasabah pemohon.

calon nasabah pemohon pembiayaan (2) Data kekayaan calon nasabah

dan penialai harus mempunyai penga- pembiayaan, mencakup: Penghasilan

laman yang cukup dalam menilai suami/istri setiap bulan dari nasabah

karakter seseorang sehingga dapat pemohon; Penghasilan bersih sua-

mengambil kesimpulan karakter calon mi/istri setiap bulan dari nasabah

nasabah dengan benar. Karakter me- pemohon;

rupakan aspek yang penting untuk suami/istri setiap bulan dari nasabah

Penghasilan

tambahan

dianalisa karena dari karakter ter- pemohon; Mengenai angsuran lain

cermin dari sikap nasabah, kejujuran, (jika ada); Pengeluaran setiap bulan

I’tikad baik, perilaku nasabah. Bank suami/istri nasabah pemohon; Sisa

BRISyariah dalam menilai karakter penghasilan bersih suami/istri setiap

memiliki beberapa tahapan dalam bulan dari nasabah pemohon; Harta

menilai karakter nasabah, antara lain:

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 118

Personal checking; Cek lingkungan; pembayaran bank dalam membayar dan BI checking; (b) Penilaian

kewajibannya kepada bank. kemampuan ( capacity ). Bank BRI-

Intinya Bank BRISyariah meng- Syariah dalam mengukur kemampuan

inginkan adanya kemampuan mem- nasabah memiliki dua pendekatan,

bayar nasabah minimal dalam satu yaitu: (1) Pendekatan historis, yaitu

bulan dua kali angsuran. Penerapan menilai nasabah dari sejarah usaha

prinsip kehati-hatian tercermin bahwa nasabah yang bersangkutan, apakah

Bank BRISyariah menginginkan nasa- usahanya banyak mengalami kegagal-

bah tidak terbebani dalam menyele- an atau mengalami perkembangan

saikan kewajibannya kepada bank dan yang semakin maju dari waktu

dapat memperkecil pembiayaan ber- kewaktu. (2) Pendekatan finansial,

masalah.

yaitu dengan menilai posisi neraca Dalam pembiayaan produktif ti- dan laporan perhitungan laba rugi

dak menggunakan rumus ratio RPC untuk tiga bulan terakhir untuk me-

karena pembiayaan yang disalurkan ngetahui seberapa besar keuntungan

dalam jumlah besar. Pembiayaan pro- atau kerugian serta risiko usahanya.

duktif biasanya nasabah yang ber- Bank BRISyariah dalam meng-

badan hukum yang telah memiliki analisa kemampuan nasabah ( capa-

manajemen keuangan yang tersusun city ) untuk pembiayaan mikro meng-

dengan rapih. Maka Bank BRISyariah gunakan rumus sebagai berikut:

dalam menilai pembiayaan produktif lebih melihat kepada laporan keuang-

Laba kotor – (Biaya-biaya + kebutuhan) – hutang

an nasabah. Laporan keuangan bank lain (jika ada) = Laba Bersih nasabah dapat mencerminkan usaha

nasabah dalam kondisi bagus atau Laba bersih x 75% = RPC Ratio tidak, usahanya mengalami perkem-

RPC Ration = Min 2x angsuran. bangan dari waktu-kewaktu atau tidak. Laporan keuangan menggambar

posisi kemampuan nasabah dalam

1. Laba mengembalikan kewajiban kepada Laba yang dihasilkan nasabah

bank. Untuk pembiayaan non mikro setelah dikurangi biaya-biaya yang

minimal RPC ratio adalah 1,5 dari muncul dari usahanya dan kebutuhan

kewajiban nasabah kepada bank nasabah baru didapati laba bersih dari

a. Penilaian agunan ( collateral ) usahanya. Bank BRISyariah tidak

Aspek collateral yang cukup men- memakai metode bahwa laba bersih

jamin pengembalian dana yang usaha untuk membayar kewajiban

dipinjam oleh nasabah pembiayaan. kepada bank. Akan tetapi bank mem-

Oleh karena itu agunan menjadi berikan saving 25% bagi nasabah.

faktor yang penting dalam pemberian RPC Ratio itu yang dijadikan dasar

pembiayaan. Collateral sebagai salah

119 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 119 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

yaan. Kondisi seperti ini akan dikem- dalam mengurangi risiko pemberian

balikan kepada kemampuan calon pembiayaan.

dalam pengambilan sebagai faktor penting karena pada

keputusan permohonan pembiayaan. dasarnya agunan bertujuan menghi-

c. Penilaian prospek usaha langkan atau paling tidak memini-

( condition of economy ) malisir risiko yang mungkin timbul

Penilaian terhadap prospek usaha yaitu dalam hal debitur tidak melu-

dapat dilihat pada trade checking . nasi hutangnya.

Trade checking merupakan analisa Dengan adanya agunan maka bank

terhadap harga pasar atau harga mempunyai kedudukan yang kuat,

sebenarnya dari barang yang ingin aman, dan terjamin dalam memper-

dibeli oleh nasabah. trade checking ini oleh kembali dana yang telah

diperlukan untuk berjaga-jaga agar disalurkannya kepada debitur melalui

bank tidak berlebihan dalam mem- pemberian pembiayaan. Agunan yang

berikan pembiayaan sesuai dengan ideal adalah agunan yang memu-

kebutuhan nasabah pemohon. dahkan penagihan utang dan setiap

2. Persetujuan Pembiayaan waktu dapat dieksekusi sebagai pelu-

Pembiayaan yang dapat disetujui nasan utang. Agunan merupakan jalan

adalah pembiayaan yang telah me- keluar kedua ( second way out ) dalam

lengkapi semua dokumen persyaratan menyelesaikan pembiayaan bermasa-

permohonan pembiayaan oleh nasa- lah.

bah. Dalam proses persetujuan mini-

b. Penilaian permodalan ( capi- mal ada dua memorandum. Pertama, tal )

Memorandum Usulan Pembiayaan Penilaian capital ini merupakan

(MUP) yang dibuat oleh marketing analisis yang menghubungkan antara

pembiayaan. Kedua, Memorandum permohonan pembiayaan oleh calon

Analisa Pembiayaan (MAP) yang nasabah terhadap sejumlah dana yang

dibuat oleh tim reviewer Bank disetor untuk membiayai suatu barang

BRISyariah.

maka akan semakin ringan calon Kedua memorandum ini diajukan tersebut dalam melunasi pembiayaan

kepada komite pembiayaan untuk tersebut. Akan tetapi sebaliknya,

diputuskan pembiayaan layak dibiyai semakin sedikit jumlah dana yang

oleh bank atau ditolak. Persetujuan disetor maka akan semakin berat juga

pembiayaan diputuskan dengan bebe- calon nasabah tersebut dalam melu-

rapa cara, antara lain: nasi kewajibannya.

a. Rapat Bank BRISyariah menpunyai per-

Proposal pembiayaan dibahas oleh timbangan dalam analisis ini yaitu

komite pembiayaan dengan memper- jangka waktu yang diambil calon

hatikan risiko pembiayaan, jumlah

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 120 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 120

terhadap pembayaran ngan hati-hati agar pembiayaan yang

tingannya

kembali kewajibannya dan untuk diberikan sesuai dengan aturan eks-

memastikan digunakan sesuai rencana ternal dan aturan internal perusahaan.

permohonan pembiayaan. Aktivitas Pembiayaan mikro diputuskan dengan

ini memiliki aspek dan tujuan rapat, akan tetapi hanya diputuskan

tertentu.Tujuan dari pemantauan, oleh manajer pembiayaan dan kepala

yaitu:

cabang.

a. Kekayaan bank syariah akan

b. Circulate dokumen selalu terpantau dan menghindari Pembiayaan diputuskan dengan

adanya penyelewengan baik oknum cara mensirkulasikan dokumen. Doku-

dari luar maupun dari dalam bank men pembiayaan ditandatangani mu-

syariah.

lai dari pimpinan cabang sampai

b. Untuk memastikan ketelitian dengan penandatanganan oleh direk-

dan kebenaran data administratif tur utama.

dalam pemberian pembiayaan.

c. Untuk memajukan efisiensi Pembiayaan disetujui dilanjutkan

3. Pencairan Pembiayaan

di dalam pengelolaan tata laksana dengan tahapan pencairan pembia-

usaha dalam pembiayaan murabahah yaan. Nasabah mendapatkan konfir-

sasaran pencapaian yang masi dari Bank BRISyariah melalui

dan

ditetapkan bank. Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan

Bebarapa tahapan yang dilakukan (SP3). Nasabah melakukan pengikat-

Bank BRISyariah dalam melakukan an akad pembiayaan murabahah dan

pembiayaan kepada membayar biaya-biaya yang muncul

pemantauan

nasabah, sebagai berikut: dari transaksi pembiayaan. Adminis-

1. Kunjungan on the spot trasi Pembiayaan (ADP) melakukan

Kunjungan On The Spot ini pencairan sesuai dengan permohonan

merupakan tahap yang paling penting pembiayaan yang disetujui. Dalam

dalam pemantauan terhadap nasabah. melakukan pencairan pembiayaan

Hal ini ditujukan untuk memperearat Bank BRISyariah menempuh bebe-

tali silaturrahmi antara bank dan rapa cara, yaitu mencairkan dana

nasabah dan untuk memastikan peng- secara menyeluruh ke rekening

gunaan pembiayaan sesuai dengan nasabah dan mencairkan dana secara

tujuan permohonan pembiayaan. bertahap sesuai yang disyaratkan oleh

2. Pembinaan terhadap nasabah Bank BRISyariah.

pembiayaan

4. Pemantauan Pembiayaan Tujuan dari pembinaan ini agar Ketika pembiayaan itu sudah

bank dapat meneliti seberapa jauh direalisasikan bank juga tetap meng-

usaha yang dilakukan nasabah dalam awasi usaha yang dibiayai yang

mengembangkan usahanya, ketika

121 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 121 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

risiko dapat di minimalisirkan dengan dalam

cara mitigasi risiko yang benar. sasarannya tercapai.

menyalurkan

pembiayaan

Sesuai dengan PBI No. 13/23 PBI/

3. Monitoring 2011 tentang Penerapan Manajemen Kegiatan monitoring yang dilaku-

Risiko pada Bank Umum Syariah dan kan oleh Bank BRISyariah yaitu

Unit Usaha Syariah. Bahwa bank meliputi rekening nasabah, laporan

syariah menghadapi beberapa risiko, keuangan usaha yang dijalani, serta

antara lain: (1) Risiko kredit, (2) terhadap agunan yang diberikan

Risiko Pasar, (3) Risiko Likuiditas, kepada bank. Tujuan dari monitoring

(4) Risiko Operasional, (5) Risiko ini yaitu mengamankan dana bank

Hukum, (6) Risiko Reputasi, (7) yang disalurkan kepada nasabah dan

Risiko Stratejik, (8) Risiko Kepatuh- risiko kerugian yaitu dengan memberi

an, (9) Risiko Imbal Hasil ( Rate of keyakinan bahwa pembiayaan yang

Return Risk) , dan (10) Risiko telah diberikan cukup aman dari segi

Investasi ( Equity Investment Risk ). penggunanannya maupun agunannya.

Bank BRISyariah dalam memi- Prosedur pemberian pembiayaan

tigasi risiko memiliki cara, salah satu harus dilakukan secara berurutan mu-

nya menghindari sektor usaha yang lai dari prosedur permohonan pem-

dianggap berpotensi menimbulkan biayaan hingga pemantauan pembia-

risiko. Usaha yang dihindari oleh yaan. prosedur yang dilakukan dengan

Bank BRSyariah dalam pemberian benar wujud Bank BRISyariah dalam

pembiayaan, antara lain: menerapkan prinsip kehati-hatian

1. Usaha yang masuk dalam ( prudential principle ) dalam pemberi-

daftar negative list , seperti: tidak an pembiayaan. Prosedur pemberian

sesuai dengan prinsip syariah, dan pembiayaan dari setiap tahapan me-

bertentangan dengan peraturan perun- miliki peran penting agar pembiayaan

dang-undangan yang berlaku. benar-benar dijalankan sesuai dengan

2. Usaha yang berisiko tinggi, aturan perusahaan yang berlaku dan

seperti: usaha yang sudah jenuh, tidak bertentangan dengan aturan

usaha yang daya persaingannya eksternal.

tinggi, sangat tergantung dengan

4. Penerapan Prudential Principle alam, dan bisnis yang tidak dikuasai. dari Sisi Manajemen Risiko

Risiko yang dapat muncul dalam Setiap pembiayaan terdapat po-

pembiayaan pada umumnya terdapat tensi risiko yang akan muncul dari

dua risiko, yaitu pertama, risiko kre- pembiayaan yang diberikan. Semakin

dit. Risiko ini berpotensi muncul besar pembiayaan yang diberikan

terhadap pembiayaan yang diberikan kepada nasabah maka semakin tinggi

kepada nasabah. ketidakmampuan pula risiko yang akan muncul. Risiko

nasabah dalam membayar kewajiban-

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 122 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 122

an keuntungan ( margin ) yang telah patkan

disepakati bersama antara bank dan bermasalah juga dapat mempengaruhi

tingkat kesehatan bank. Maka bank Usia calon nasabah minmal ber- harus cermat dalam menilai kemam-

usia 21 tahun atau telah menikah puan nasabah dalam mengembalikan

untuk usia lebih besar atau sama dana yang telah diberikan.

dengan 18 tahun. Hal ini menjadi Kedua, risiko operasional. Terjadi-

perhatian Bank BRISyariah dalam nya risiko opersional sebagai akibat

prinsip kehati-hatian tidak berfungsinya, (1) proses internal

penerapan

( prudential principle ) karena usia dalam pemberian pembiayaan tidak

minimal 18 tahun sudah dianggap dijalankan sesuai prosedur internal

dewasa yang sudah dapat membe- perusahaan ; (2) kesalahan manusia;

dakan baik dan buruk dan dapat (3) kegagalan sistem; (4) problem

mempertanggung jawabkan perbuat- eksternal.

annya di mata hukum. Dalam hukum Bank BRISyariah dalam mencegah

fiqih juga diperbolehkan usia 18 tahun atau memperkecil risiko yang muncul

melakukan transaksi jual-beli karena dari pembiayaan yang telah diberikan

dalam usia 18 tahun sudah mencapai kepada nasabah menempuh beberapa

waktu baligh. Jadi Bank BRISyariah cara, yaitu: Memilih calon nasabah

menerapkan prinsip kehati-hatian dengan selektif; Melakukan anlisa

( prudential principle ) dalam sisi pembiayaan dengan benar; Mereview

hukum dengan memberikan pembia- dokumen nasabah dengan benar; dan

yaan kepada nasabah yang memang Memberikan pelatihan soft skill dan

sudah cukup umur baik dari hukum hard skill kepada setiap unit bisnis.

positif dan hukum syariah. Pembiayaan murabahah dalam

jumlah besar harus melakukan pen- Kehati-hatian ( Prudential Princip-

B. Analisis Penerapan

Prinsip

catatan akta notaris. Pencatatan di- le ) dalam Pembiayaan Murabahah depan notaris memberikan kepastian

pada Bank BRISyariah hukum terhadap nasabah dan bank.

1. Penerapan Prudential Principle Dengan adanya pencatatan akta dari Sisi Hukum notaris dapat memberikan rasa aman

Hukum pembiayaan murabahah dan nyaman dalam melakukan tran- dalam kegiatan usaha bank syariah

saksi pembiayaan murabahah. Mela- berlandaskan pada UU Nomor 21

kukan pencatatan didepan pihak Tahun 2008 tentang Perbankan

ketiga dalam transaksi jual-beli yang Syariah pasal 19 ayat 1 pada huruf d.

dilakukan secara tidak tunai telah Pada dasarnya pembiayaan muraba-

sesuai dengan anjuran syariah yang hah merupakan akad jual-beli dengan

terdapat didalam Al Qur’an Surat Al

123 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

Baqarah ayat 282. Dengan mencatat menyalurkan pembiayaan kepada utang piutang dihadapan pihak ketiga

nasabah.

yang dipercaya memberikan kepastian

2. Penerapan Prudential Principle bahwa transaksi jual-beli dilakukan

dari Sisi Administrasi Pembiayaan dengan hati-hati.

Murabahah Pengaturan prinsip kehati-hatian

Administrasi dalam sebuah pem- ( prudential principle ) dalam pemberi-

biayaan sebagai syarat nasabah untuk an pembiayaan pada bank syariah

melakukan permohonan pembiayaan. hanya terdapat pada pasal 35 ayat 1

Administrasi dan dokumen nasabah UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang

mempermudah nasabah dalam mem- Perbankan Syariah. Prinsip kehati-

proses permohonan pembiayaan. Ad- hatian ( prudential principle ) masih

minstrasi pembiayaan di Bank BRI bersifat umum dan tidak adanya pe-

Syariah untuk pembiayaan mikro ngaturan hukum yang secara spesifik

memiliki perbedaan dalam pengum- mengatur bagaimana bank dalam

pulan dokumen nasabah. menerapkan prinsip kehati-hatian

Pembiayaan mikro pada Bank ( prudential principle ) pada kegiatan

BRISyariah seperti mikro 25 iB tidak usahanya. Hal ini juga berdampak

perlu menyerahkan dokumen agunan pada Bank BRISyariah dalam pe-

kepada bank, dengan kata lain tidak ngaturan prinsip kehati-hatian ( pru-

ada agunan yang dijaminkan. Pem- dential principle ) dalam kegiatan

biayaan yang bersifat investasi atau usahanya hanya mengadopsi dari UU

produktif dalam jumlah besar per- Nomor 21 Tahun 2008 tentang

syaratan administrasi dan dokumen Perbankan Syariah.

agunan yang harus diserahkan oleh Penulis menggambarkan bahwa

nasabah sangat selektif dan banyak. pengaturan prinsip kehati-hatian ( pru-

Pembiayaan yang bersifat investasi dential principle ) pada Bank BRI

dalam jumlah besar nasabah wajib Syariah hanya sebagai formalitas

dokumen agunan, kepatuhan terhadap perundang-un-

menyerahkan

minimal agunan tersebut dapat menu- dangan. Satuan kerja kepatuhan harus

tupi hutang nasabah jika terjadi dapat memastikan shariah compliance pembiayaan bermasalah dikemudian

dapat dilaksanakan dengan baik

hari.

sehingga dalam menyalurkan pem- Bank BRISyariah dalam persya- biayaan bank tidak bertentangan

ratan administrasi pembiayaan cukup dengan prinsip-prinsip syariah. Shari-

banyak yang harus dilengkapi oleh

ah compliance sangat penting bagi nasabah dalam rangka menerapkan bank syariah karena perbedaan dengan

prinsip kehati-hatian ( prudential prin- bank konvensional terletak pada

ciple ) dalam pemberian pembiayaan. pemenuhan prinsip syariah dalam

Bank BRISyariah memberlakukan administrasi kepada nasabah agar

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 124 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 124

Pembiayaan yang tidak dikelola dapat dipenuhi. Administrasi ini

dengan baik maka akan berpotensi sangat penting bagi bank untuk

menjadi pembiayaan bermasalah. mendata siapa saja yang meng-

Pembiayaan bermasalah dapat meru- gunakan dana bank dapat dicek

gikan pihak bank, dapat mengurangi dikemudian hari jika pembiayaan

tingkat pendapat bank sehingga bank yang disalurkan ternyata pembiayaan

wajib mencadangkan pembiayaan yang fiktif.

yang telah disalurkan. Bank syariah seharusnya tidak

3. Penerapan Prudential Principle hanya berpedoman dengan prinsip 5 C dari Sisi Prosedur Pembiayaan

dalam menganalisa pembiayaan. Hal Murabahah

ini tidak ada bedanya dengan bank Pemberian pembiayaan dalam

konvensional dalam pemberian pem- sebuah bank harus didasarkan pada

biayaan yang berdasarkan pada prinsip kehati-hatian ( prudential prin-

prinsip 5 C. Bank BRISyariah dalam ciple ). Pemberian pembiayaan harus-

menerapkan prinsi kehati-hatian yang lah hati-hati dalam menyalurkan

berpegang pada pemenuhan prinsip pembiayaan kepada nasabah karena

syariah, namun belum secara rinci pemberian pembiayaan yang diberi-

atau ciri khas Bank BRISyariah dalam kan menggunakan dana nasabah

menganalisa pembiayaan. deposan. Pengelolaan dana nasabah

Prosedur pemberian pembiayaan deposan yang digunakan bank dalam

pada bank BRISyariah secara umum meyalurkan

hampir sama dengan bank konven- nasabah haruslah megikuti aturan

pembiayaan

kepada

sional. Perbedaan mendasar terletak yang berlaku,baik dari eksternal

pada obyek pembiayaan yang dibiayai regulator maupun peraturan internal

oleh Bank BRISyariah. Bank BRI dijalankan dengan benar dan tidak

Syariah dalam pemberian pembiayaan tergesa-gesa dalam mengeksekusi

dibatasi oleh obyek pembiayaan, pembiayaan. obyek pembiayaan harus memenuhi Pemberian pembiayaan murabahah prinsip-prinsip syariah.

pada Bank BRISyariah pada umum- Prosedur pemberian pembiayaan nya berdasarkan pada prinsip 5 C

harus dilakukan secara tertib dan ( character, capital, capacity, colla-

mematuhi peraturan yang berlaku di teral, dan condition of economy) .

perusahaan. Prosedur yang telah di- Dalam mengenal nasabah tidak hanya

tentukan oleh perusahaan dilaksa- cukup hanya berdasarkan prinsip 5 C

nakan oleh seluruh karyawan dalam saja, melainkan harus dilakukan

rangka penerapan prinsip kehati- screening untuk menangani pembia-

hatian ( prudential principle ) dalam yaan bermasalah baik dari mendeteksi

pemberian pembiayaan murabahah.

125 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

Prosedur pemberian

pembiayaan. Prospek usaha juga tidak murabahah pada Bank BRISyariah

pembiayaan

kalah penting untuk dilakukan analisa sudah cukup bagus karena tahapan

lebih dalam karena secara tidak yang dilaksanakan dari sebelum akad

langsung prospek usaha dapat berpe- pembiayaan murabahah diawasai oleh

ngaruh dalam menjalankan usahanya. financing review group, financing

Bank BRISyariah kurang konsis- support group, complance desk, legal

ten dalam menganalisa pembiayaan group . Hal ini dilakukan untuk

mikro berdasarkan prinsip 5 C. Seba- memastikan pembiayaan yang akan

gian dianalisi oleh bank akan tetapi diberikan benar-benar tepat sasaran

ada beberapa variabel tidak dianalisa dan pembiayaan tidak menimbulkan

dengan benar dan secara mendalam, permasalahan. Untuk pemantauan

seperti: permodalan dan prospek pembiayaan dilakukan oleh internal

usaha. Pada dasarnya bank harus tetap audit untuk memastikan pembiayaan

melakukan analisa terhadap permo- dijalankan oleh nasabah sesuai dengan

dalan dan prospek usaha karena jika persyaratan dan tujuan pengajuan

tidak dilakukan maka penerapan pembiayaan.

prinsip kehati-hatian pada pembia- Dalam melakukan analisis dan

yaan mikro kurang optimal. evaluasi pembiayaan seharusnya bank

Persetujuan pembiayaan diputus- syariah tidak hanya fokus pada prinsip

kan sesuai obyek pembiayaan. Dalam

5 C akan tetapi unsur-unsur peme- proses persetujuan pembiayaan tidak nuhan prinsip syariah juga tidak kalah

boleh adanya kepentingan pribadi. penting untuk dianalisa dan dieva-

Sebelum memutuskan persetujuan luasi. Bank syariah dalam pemberian

pembiayaan bank sebaiknya harus pembiayaan murabahah aspek syariah

memperhatikan baik dan buruknya harus diutamakan karena kegiatan

bagi kelangsungan kegiatan usaha usaha bank syariah berdasarkan pada

bank. Dengan memperhatikan baik prinsip syariah. Bank BRISyariah

dan buruk pemberian pembiayaan, dalam menganalisa berdasarkan pada

risiko pembiayaan, prospek usaha prinsip 5 C dalam pembiayan mikro

yang akan dibiayai dan pembiayaan permodalan dan prospek usaha tidak

tidak bertentangan dengan prinsip- dianalisa lebih dalam. Seharusnya

prinsip syariah maka Bank BRI Bank BRISyariah dalam melakukan

Syariah telah menerapkan prinsip analisa pembiayaan tetap menganalisa

kehati-hatian ( prudential principle ) permodalan nasabah karena dari per-

dengan baik.

modalan terlihat berapa modal yang Pemantauan pembiayaan juga sa- dimiliki nasabah dalam mengem-

ngat penting dalam penerapan prinsip bangkan usahanya. Permodalan juga

kehati-hatian ( prudential principle ). mengindikasikan

Pembiayaan yang telah diimplemen- memiliki keseriusan dalam pengajuan

bahwa

nasabah

tasikan oleh bank kepada nasabah

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 126 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 126

barang rusak, barang ditolak oleh hanya dilakukan oleh audit internal

nasabah, dan barang hilang. Akad saja, akan tetapi marketing pembia-

wakalah memberikan kemudahan yaan yang mengusulkan pembiayaan

bank dalam meyalurkan pembiayaan juga harus dapat bertanggung jawab

murabahah . Bank juga tetap menga- terhadap

wasi nasabah dalam membeli barang kewajiban nasabah kepada bank.

kelancaran

pembayaran

sesuai dengan harga yang ditawarkan Dengan melakukan pemantauan seca-

nasabah kepada bank, membeli barang ra berkala, maka nasabah juga merasa

sesuai dengan kebutuhan nasabah. diperhatikan oleh bank sehingga

Bank BRISyariah dalam menem- nasabah dapat menyelesaikan pemba-

patkan marketing pembiayaan dica- yaran sesuai jangka waktu yang telah

bang-cabang harus memiliki kemam- disepakati bersama.

puan dan keahlian yang cukup di

4. Penerapan Prudential Principle bidang perbankan syariah. Dalam dari Sisi Manajemen Risiko

upaya meningkatkan prinsip kehati- Bank BRISyariah dalam memper-

hatian ( prudential principle ) dalam kecil risiko yang muncul dari setiap

menyalurkan pembiayaan kepada transakasi pembiayaan yang telah

nasabah. Bank BRISyariah memberi- disalurkan, bank membentuk unit

kan pelatihan kepada marketing kerja yang khusus membidangi

pembiayaan, baik pelatihan soft skill masalah risiko. Unit kerja manajeman

dan hard skill untuk dapat mening- risiko pada Bank BRISyariah yaitu

katkan kemampuan dalam meng- Satuan Kerja Risiko Operasional dan

analisa pembiayaan. Pelatihan ini Satuan Kerja Risiko Pembiayaan dan

bertujuan untuk meningkatkan sum- Pasar. Manajemen risiko dalam

ber daya insani perbankan syariah penerapan prinsip kehati-hatian ( pru-

yang professional dan amanah . dential principle ) memiliki peranan

Dari pembahasan dan analisis data penting dalam meyalurkan pembiyaan

diatas dapat dirumuskan bahwa pene- kepada nasabah.

rapan prinsip kehati-hatian ( pruden- Bank BRISyariah dalam penerap-

tial principle ) dalam pembiayaan an prinsip kehati-hatian ( principle

murabahah pada Bank BRISyariah prudential) pemberian pembiayaan

tercermin dari sisi hukum, sisi admi- murabahah untuk memperkecil risiko

nistrasi pembiayaan, prosedur pem- yang muncul, sebaiknya mengguna-

biayaan dan manajemen risiko. kan akad wakalah. Dengan meng-

Penerapan prinsip kehati-hatian ( pru- gunakan akad wakalah dalam pem-

dential principle ) dapat dilihat pada biayaan murabahah Bank BRISyariah matriks dibawah ini.

127 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

Tabel 4.2 Syariah telah melaksanakan prinsip Matriks Penerapan Prinsip Kehati-hatian kehati-hatian ( prudential principle )

( Application of Prudential Principle )

dengan baik.

pada Bank BRISyariah Kesimpulan

Dari penjabaran yang telah

Penerapan Prinsip

dibahas pada bab-bab sebelumnya,

No Prudential Indikator

Kehati-hatian Principle Ya

dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1 Sisi Hukum 

1. Tujuan dari penerapan prin- um Positif

Tidak

Huk

sip kehati-hatian dalam rangka 

Huk

menjaga kesehatan, keamanan, dan

um syariah

2 Sisi 

Dok

kestabilan sistem perbankan nasional.

Administra

si umen permohonan

Dalam menerapkan prinsip kehati- Pembiayaa pembiayaan

hatian ( prudential principle ) seluruh n 

karyawan Bank BRISyariah ikut umen setelah pembiayaan

Dok

dalam menerapkan prinsip kehati- disetujui

hatian mulai dari karyawan, direksi,

komisaris, dewan pengawas syariah,

mohonan Pembiayaa Pembiayaan

pemegang saham dan pihak terafiliasi. n 

Penerapan prinsip kehati-hatian pada lisa dan evaluasi

Ana

Bank BRISyariah telah sesuai dengan 

pembiayaan

UU No. 21 tahun 2008 tentang Per- etujuan

Pers

bankan Syariah, PBI No. 10/ pembiayaan

16/PBI/2008 tentang Pelaksanaan airan

Penc

Prinsip Syariah dalam Kegiatan pembiayaan  Pem

Penghimpunan Dana dan Penyaluran antauan

Dana serta Pelayanan Jasa Syariah

4 Sisi pembiayaan dan Fatwa DSN-MUI Nomor 4/DSN- 

MUI/IV/2000 tentang Murabahah . Risiko operasional

Miti

Manajemen gasi risiko

2. Penerapan prinsip kehati- 

hatian ( prudential principle ) dalam pembiayaan

Miti

gasi risiko

pembiayaan murabahah pada Bank BRISyariah

telah dilaksanakan Sumber: Hasil Wawancara dan

dengan baik, dapat dilihat pada: (a) Studi Dokumentasi Internal

Sisi hukum sesuai dengan hukum Berdasarkan tabel 3 dapat diketa-

positif dan hukum syariah. (b) Sisi hui bahwa dilihat dari empat sisi

administrasi pembiayaan murabahah penerapan

dapat memudahkan bank dalam me- ( prudential principle ) dalam pembia-

prinsip

kehati-hatian

ngenal nasabah dan mengetahui tuju- yaan murabahah pada Bank BRI

an dari nasabah melakukan permo-

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 128 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 128

Indonesia No: 10/17/PBI/2007 men permohonan pembiayaan dan

tentang Produk Bank Umum dokumen

Syariah dan Unit Usaha Syariah disetujui. (c) Sisi prosedur pembia-

pembiayaan

setelah

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indo- yaan murabahah yang dilakukan oleh

nesia Nomor 11/16/PBI/2008 ten- Bank BRISyariah cukup banyak

tang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam rangka melaksanakan prinsip