HUKUM ISLAM DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOS

HUKUM ISLAM DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL
1.

A.

PENGERTIAN DAN TUJUAN HUKUM ISLAM

1.
Hukum Islam
Adalah hukum yang ditetapkan Allah melalui wahyuNya, yang kini terdapat dalam Al-Qur’an dan dijelaskan Nabi Muhammad S.A.W
sebagai RasulNya, melalui sunah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab Hadis.
1.
2. Tujuan Hukum Islam
Untuk mencegah kerusakan manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka serta mengarahkan mereka pada kebenaran. Abu Ishaq
Al-Shatibi merumuskan lima tujuan hukum islam, yakni memelihara :
1.
2.
3.
4.
5.


Agama
Jiwa
Akal
Keturunan dan
Harta yang disebut maqashid al-khamsah.

1.
B. SUMBER HUKUM ISLAM
Hukum Islam adalah kata yang sepadan dengan kata “syariah” yang kemudian disambung dengan kata Islam sehingga menjadi “syariah
Islam”.
Sumber hukum Islam, yaitu :
1.
Al-Qur’an
Kriteria-kriteria Al-Qur’an, antara lain :
Al-Qur’an adalah firman Allah atau Kalamullah, Al-Qur’anadalah mukjizat, Al-Qur’andisampaikan kapada Nabi Muhammad
S.A.W. melalui perantara malaikat jibril yang disampaikan dengan jalan mutawatir kepada orang banyak, Al-Qur’an diawali
dengan surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-nas, Al-Qur’an diperintahkan untuk dibaca, karena membaca Al-Qur’an merupakan
ibadah.
Fungsi Al-Qur’an, antara lain :
Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk (hudan), Al-Qur’an berfungsi sebagai penjelas (tibyan), Al-Qur’an berfungsi sebagai pembeda

(furqon).
1.
As-Sunah atau Al-Hadis
Sebagai sumber kedua setelah Al-Qur’an.
Fungsi sunnah/hadis, yaitu : Menetapkan dan memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al-Qur’an, Memberi penjelasan
terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, Menetapkan hukum yang tidak ada penjelasannya dalam Al-Qur’an
1.
Ijtihad
artinya berusaha sekuat tenaga, bersungguh-sungguh, berusaha keras.

Ijtihad sebagai dasar/sumber hukum islam ketiga setelah Al-Qur’an dan Sunnah, diakui keberadaannya dalam Islam.

Ruang lingkup Ijtihad, ada 2 hal prinsip yang digunakan :
a. untuk masalah yang sudah ada nash Al-Qur’an dan Hadis, tetapi penunjukan dalilnya bersifat zhanny.
b. dalam masalah yang tidak ada sama sekali penjelasannya dalam Al-Qur’an dan hadis.

Metode-metode Ijtihad, yaitu : Ijma’, Qiyas, Istihsan, Mashlahah Mursalah, Istishad, Saddudz Dzari’ah, dan Urf.

Syarat-syarat mujtahid, yaitu : mengetahui & memahami Al-Qur’an & Hadis yang baik, mengetahui serta memahami bahasa
Arab dari segala segi, mengetahui & memahami ilmu ‘usul fikih, mengetahui & memahami ilmu nasikh & mansukh, dan mengetahui

hukum-hukum yang diterapkan dengan ijma’.

Kebenaran hasil Ijtihad, adalah penggunaan akal pikiran untuk memahami nash yang penunjukannya zhanny, serta memecahkan
persoalan yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat berdasarkan prinsip dan nilai islam.
1.
ASAS PEMBINAAN HUKUM ISLAM
Al-Qur’an adalah wahyu Allah & merupakan landasan syari’at Islam. Beberapa prinsip yang mendasar dalam hukum yang terdapat dalam
Al-Qur’an, yaitu : universal, orisinal dan abadi, mudah dan tidak memberatkan, keselarasan dan keseimbangan, berproses dan bertahap.

1.
D. FUNGSI HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Fungsi ibadah, untuk beribadah kepada Allah S.W.T

Fungsi amar ma’ruf nahi munkar, menciptakan kebaikan & menghindari kemudharatan.

Fungsi zawajir, pengharaman membunuh & berzina yang disertai ancaman hukuman/sanksi hukum.

Fungsi tanzim wa Islah al-Ummah, sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan memperlancar proses interaksi social,
sehingga terwujud masyarakat yang harmonis, aman, dan sejahtera.


1.
E. PROSPEK HUKUM ISLAM DI INDONESIA
Hukum islam telah menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia yang mayoritas beragama islam.

1.
F. PROBLEMATIKA HUKUM ISLAM KONTEMPORER
Problematika hukum islam kontemporer mencoba mengetengahkan bahasan hukum islam mengenai beberapa masalah yang dihadapi oleh
masyarakat modern. Contoh :



Operasi bedah plastik dan ganti kelamin.
Bunga Bank Konvensional dalam tinjauan hukum islam.