4 INFRASTRUKTUR DALAM PENGEMBANGAN WILAY
INFRASTRUKTUR DALAM
PENGEMBANGAN WILAYAH
PENGERTIAN DAN KOMPONEN INFRASTRUKTUR
FUNGSI DAN PERAN INFRASTRUKTUR
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
HIRARKI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
IMPLIKASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP SISTEM
DAN STRUKTUR SPASIAL
PENGERTIAN DAN KOMPONEN
INFRASTRUKTUR
Apakah infrastruktur wilayah?
Bentuk (fisik)
Peran (sosial, ekonomi, ruang)
Beberapa definisi:
Prasarana adalah komponen-komponen
pelayanan publik yang berfungsi
mendukung kegiatan-kegiatan publik.
Sarana adalah fasilitas umum yang
digunakan untuk menampung kegiatan
sosial dan ekonomi penduduk.
Lanjutan..
Prasarana adalah komponen perkotaan
yang penting bagi keberlangsungan
kegiatan-kegiatan penduduk.
Meskipun sifatnya mendukung kegiatankegiatan penduduk, prasarana memiliki
peran agar suatu kegiatan dapat
berlangsung dengan optimal.
Pada kenyataannya, pembangunan dan
penyediaan prasarana di banyak kota di
Indonesia masih menghadapi banyak
masalah dan kendala.
Mengapa diperlukan
Prasarana berfungsi untuk mendukung
kegiatan-kegiatan publik agar dapat
berjalan dengan optimal.
Prasarana dibangun agar ruang-ruang yang
diperuntukkan bagi kegiatan publik dapat
berfungsi dengan baik.
Keterkaita
n
prasarana
dan sistem
keruangan
Penduduk
Urbanisasi
Pertumbuhan
Kualitas
Heterogenitas
Tuntutan dan
Persepsi
PERKOTAAN
Kegiatan Prasarana Ruang
Pembangunan
Fisik
Pengembangan
Sosial
Pembangunan
Ekonomi
Penyedia
an
Kualitas
Kesinamb
ungan
Pelayanan
Keterjang
kauan
Ketersed
iaan
Keteratu
ran
Aksesibili
tas
Lokasi
Faktor Perubah
Komponen Infrastruktur
Ke-PU-an
Perkotaan
Perdesaan
Ketenagalistrikan
Telekomunikasi
N
o.
Jenis
Fungsi Pendukung
Pengelol
a
Sifat
1.
Air Bersih
Untuk memasak, makan,
minum, mencuci,
menyiram tanaman, dan
sebagainya.
PDAM
Lokal
2.
Listrik
Untuk menghidupkan
berbagai peralatan yang
membutuhkan tenaga
listrik arus kuat.
PLN
Regional dan
Nasional
3.
Telekomuka Untuk mendukung
si
kegiatan-kegiatan
komunikasi langsung,
khususnya indera
pendengaran.
PT. Telkom Nasional
4.
Sampah
Untuk membuang sisasisa kegiatan yang
berupa limbah padat.
PU
Lokal
5.
Drainase
Untuk membuang atau
mengalirkan air hujan.
PU
Lokal dan
Regional
6.
Sanitasi
Untuk mengolah dan
membuang limbah
PU
Lokal
PRASARANA
SEBAGAI
SISTEM
Pengertian
Pengertian Prasarana
Prasarana Sebagai
Sebagai Sistem
Sistem
SISTEM
KOMPONEN FISIK
PERKOTAAN
LAYANAN
PERKOTAAN
SISTEM
MANAJEMEN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
SOSIALEKONOMI
Konsep
Konsep Dasar
Dasar Prasarana
Prasarana
Sebagai
Sebagai Sistem
Sistem
Sistem fisik yang menyediakan transportasi, air,
gedung/bangunan, dan fasilitas umum lainnya untuk
memenuhi kebutuhan dasar sosial-ekonomi manusia.
Sarana-sarana fungsional khusus yang dibangun untuk
kepentingan umum yang meliputi: jaringan jalan, jembatan,
angkutan masal, instalasi pengolah air limbah tangga dan
industri, listrik, dan telekomunikasi
Tidak terbatas pada fasilitas-fasiltas fisik yang dibangun, tetapi
juga meliputi prosedur pengoperasian dan pengaturan
kebijakan pengembangannya.
Komponen-komponen fisik dan sistem administrasi aliran jasa
layanan kota.
Modal yang ditanam untuk kepentingan masyarakat perkotaan
di sektor jalan dan transportasi, sistem komunikasi, air minum,
tenaga listrik, layanan publik lain seperti kesehatan,
ketrampilan dan pendidikan dan fasilita lain untuk
meningkatkan kualitas kehidupan.
Pelayanan kepentingan umum yang memiliki masa
Plans and
Programs
Chief
Operation
Officer
Organization
& Work
Management
System
Decision
Support
System
Operation
Manageme
nt System
Budget
Financial
Manageme
nt System
Infrastructur
e System
Project
Manageme
nt System
Maintenance
Management
System
INFRASTRUCTURE SYSTEM IN INFRASTRUCTURE MANAGEMENT
SYSTEM
BEBERAPA VERSI TENTANG SISTEM PRASARANA
1. Road Group (roads, street, and bridge);
2. Transportation Service Group (transit, rail, ports, and air ports);
3. Water Group (water, waste water, all water system, incl.
waterways);
4. Waste Management Group (solid-waste management system);
5. Building and outdoor sports group;
6. Energy production and distribution system
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Street System;
Water;
Sanitary Sewer System;
Stormwater Drainage;
Energy and Communication Utilities;
Electric Utilities;
Gas System;
Telephone and Cable Television
1. Linear System (street system, drainage system; water
supply system; waste water and sanitary system
2. Non-Linear System (schools, parks, libraries, hospital, etc)
1. Prasarana (jaringan jalan, air minum, air limbah,
persampahan, drainase, listrik, telepon, gas)
2. Sarana (tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, pasar,
perpustakaan, museum dsb)
1. Sistem Primer (skala kota);
2. Sistem Sekunder (skala bagian kota);
3. Sistem Tersier (skala lokal/lingkungan
Peran Infrastruktur
Mendorong pertumbuhan ekonomi
Peningkatan kualitas hidup masyarakat
Mendorong produktivitas penduduk
Manfaat
Manfaat
Dasar
Dasar
Kegiatan penduduk
Tata Ruang Sebagai
“Wadah’ Kegiatan
Berfungsi
minimal
Prasarana Dasar
Fasilitas
Lingkungan
TATA RUANG
BERFUNGSI OPTIMAL
MENAMPUNG
KEGIATAN PENDUDUK
Pengembangan PSD dan TR
RTR
W
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN
KOTA
FORMULASI
VISI
PEMBANGUAN
KOTA
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN DAN
PERWUJUDAN RUANG
KAWASAN
FORMULASI
TUJUAN
PENGEMBANG
AN KAWASAN
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN
PELAKSANAAN
PEBANGUNAN
KAWASAN
TUJUAN
PEMB.
LINGKUNGAN
DAN MASA
BANGUNAN
Rumusan kondisi yg
akan datang:
• Estimasi kebutuhan
dan peluang
pengembangan kota
• Estimasi hubungan
fungsional kawasan
kota
Rumusan kondisi yg
akan datang:
• Estimasi kebutuhan
dan pelaksanaan
pembangunan
Perkiraan pemanfaatan
fisik dan daya dukung
lingkungan
RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN
PERKOTAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
• Pengelolaan kawasan lindung dan budidaya
• Pengelolaan kawasan tertentu
• Sistem prasarana dan sarana sekunder
TGT, TGI dan SDA lainnya
• Pentahapan dan prioritas pengembangan
untuk perwujudan struktur pemanfaatan
ruang kota
RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN
• Rencana pemanfaatan ruang kawasan
fungsional dalam blok-blok peruntukan
• Rencana struktur pelayanan
• Rencana sistem jaringan pergerakan
primer dan sekunder
• Rencana sistem utilitas
• Arahan kepadatan, ketinggian bangunan
sempadan untuk setiap blok peruntukan
• Rencana pengelolaan sarana dan
prasarana
RENCANA TEKNIK RUANG KAWASAN
PERKOTAAAN
• Rencana pemanfataan ruang berupa rencana
perpetakan dan tata letak bangunan
• Arahan letak dan penampang jalan serta
serta utilitas
• Rencana tapak, tata letak bangunan
gedung dan bukan gedung
FAKTOR DETERMINAN
DAN FAKTOR
BERPENGARUH
• PENGEMBANGAN
EKONOMI MAKRO
• KAWASAN
ANDALAN
SEKTOR
UNGGULAN
• SISTEM
PERKOTAAN
• RENSTRA dan
PROPERDA
PENGEMBANGAN
TATA RUANG
RENCANA
TATA RUANG
PERKOTAAN
PENYIAPAN PENGADAAN
PRASARANA PERKOTAAN
STRATEGI
PENGADAAN
PSD
INDIKASI
PEMANFAATAN RUANG
KAWS. PRIORITAS
SKENARIO/RENCANA
PENGEMBANGAN
PERKOTAAN
IDENTIFIKASI
KONDISI
YANG ADA
•
RENCANA
PEMBANG
UNAN
SEKTOR
IDENTIFIKASI IJIN
LOKASI
DINAMIKA
PENGEMB.KOTA
•
Fungsi &
Peran Kota
•
Arah
Pengemban
gan
•
•
Identifikasi
Kaws.
Kebijaksana
an Pddk.
SEKTOR
PRIORITAS
RIS
PSD
PERKOTAAN
•
Kinerja
PSD
•
Demand
•
Assement
•
Potential
Supply
•
Networking
PROGRAM
PENGADAAN
PSD PERKOTAAN
FS
•
Kendala
pengadaan
PSD
•
Penangana
n Kaws.
Prioritas
•
Mekanisme
pengadaan
PSD
DED
PJM
•
Identifikasi
RENCANA
Investasi
PENGADAAN
PSD
PSD JANGKA
MENENGAH
PJT
•
INDIKASI
PENGADAAN PSD
•
INDIKASI
PEMBANGUNAN
KAWS.
Masukan Teknis Bagi
REVIEW PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG
Penyediaan Infrastruktur
Dasar Pertimbangan:
Tipologi Kota (Besar, Sedang, Kecil) dalam
sistem perkotaan regional/nasional
2. Struktur Tata Ruang Kota
3. Ketersediaan Lahan
1.
Faktor
Faktor Pertimbangan
Pertimbangan
Penyediaan
Penyediaan Prasarana
Prasarana Jalan
Jalan
Tipologi Kota (Besar, Sedang, Kecil)
Struktur Tata Ruang Kota
Ketersediaan Lahan ratio luas lahan 5 % dari
luas wilayah
Klasifikasi fungsi jalan
Ratio panjang jalan / jumlah penddk panjang
0,6 Km/ 1000 jiwa
Faktor Pertimbangan Penyediaan
Prasarana Air Bersih
Jumlah penduduk
Kawasan yang diprioritaskan
Tipologi kota (besar, sedang,
kecil)
Ketersediaan sumber air bersih
Skala / cakupan pelayanan
Faktor Pertimbangan
Penyediaan Prasarana Drainase
Kepadatan penduduk dan
kepadatan permukiman.
Kawasan prioritas dan mendesak
untuk penanganan (rawan
bencana).
Luas area kawasan tergenang.
Faktor Pertimbangan Penyediaan
Prasarana Air Limbah
Kondisi fisik alami kawasan.
Tipologi kawasan (Besar, Sedang, Kecil)
Kawasan yang diprioritaskan
Program pembangunan yang sedang
berjalan.
Melayani 80 % dari seluruh jumlah
penduduk.
Faktor Pertimbangan
Penyediaan Prasarana Sampah
Jumlah penduduk
Kawasan prioritas pusat kota; permukiman
kepadatan > 100 jw/ha; kawasan industri;
kawasan dengan limbah B3 (medical waste)
Faktor Pertimbangan
Penyediaan Prasarana
Telekomunikasi
Jumlah penduduk dan perkiraan target
pengguna / pelayanan.
Klasifikasi wilayah, dan tipologi kawasan.
Tingkat pendapatan penduduk.
Faktor Pertimbangan
Penyediaan Prasarana Tanaga
Listrik
Jumlah penduduk dan perkiraan target
pengguna / pelayanan.
Sumber daya pendukung.
Jangkauan pelayanan.
Fasilitas
Fasilitas Lingkungan
Lingkungan
Fas. Masing-masing Lingk. I
SLTP
25.000
SLTA
30.000
Pasar
30.000
Taman Kec
120.000
BKIA
10.000-30.000
Kantor Polisi
30.000
Berdasarkan
penduduk pendukung
minimum (jiwa)
TK
1000
SD
6000
Warung/Toko
Balai Pengobatan
3000
Ibadah
2500
KE
L
Ke
l
Fas. Masing-masing Lingk. I dan II
Perguruan Tinggi 70.000
Perpustakaan
1 jt – 2 jt
Kantor Pos
120.000
Kantor telepon
1 jt – 2 jt
Puskesmas
120.000
Rumah Sakit
240.000
Terminal
500.000 – 2 jt
LP
1 jt – 2 jt
Taman Kota
480.000
Pemakaman
120.000
KEC.
KOTA
KOTA
KOTA
Kondisi Penyediaan
Infrastruktur
Pola penyediaan masih berorientasi pada
pemerintah
Peran swasta masih terkonsentrasi pada
komponen yang memberikan keuntungan
secara finansial
Masih belum berpihak kepada rakyat
miskin pelibatan swasta dalam membantu
penyediaan
Asumsi-asumsi yang
mendasari
Peningkatan peran swasta dalam
investasi penyediaan prasarana.
Ada peluang pemanfaatan swasta dalam
penyediaan infrastruktur bagi
masyarakat miskin.
(Dapat) diterapkan pada kawasan
perkotaan (padat)
Membutuhkan kerjasama yang baik
antar pemangku kepentingan dalam
rangka menghadirkan penyediaan
infrastruktur yang ramah lingkungan
dan menyentuh seluruh lapisan
masyarakat.
Peranan infrastruktur dalam
pengentasan kemiskinan
Infrastruktur
telah berhasil
meningkatkan pertumbuhan
ekonomi (pemacu) yang pada
gilirannya akan meningkatkan
produktivitas wilayah
Infrastruktur telah berhasil
(dibeberapa kasus) mampu
meningkatkan kualitas hidup
masyarakat
Beberapa fakta tentang
penyediaan infrastruktur
“Developing Countries have invested
4% of national output in infrastructure
BUT:
1.1 billion lack adequate access to clean
water
2.4 billion lack adequate sanitation
4 billion lack sound wastewater disposal
2 billion lack electric power”
Source:
http://www.ppiaf.org/conference/docs/Presentat
ions/Session%200-1.pdf
“dampaknya..masyarakat miskin juga
semakin kekurangan layanan infrastruktur”
”Sistem monopoli menyebabkan semakin
terbatasnya akses masyarakat miskin
terhadap infrastruktur
Subsidi lebih banyak dinikmati masyarakat
kaya
Masyarakat miskin membayar biaya yang
lebih mahal untuk mendapatkan layanan
infrastruktur
Price of water from informal vendors = 20
times as much as piped water price
KENAPA SWASTA PERLU
DILIBATKAN?:
Access to management expertise and
capital
Competition leading to more innovation,
& reduced costs
Expanded access to service
Increased labor productivity
Introduction of new technologies
There has been much expansion
of private participation in
infrastructure
BUT benefits have often been less than
expected
Permasalahan yang muncul
“In practice, the social impact of private
participation in infrastructure has been mixed.
While the poor have seen their access to
services increase in most cases, they have
generally benefited less than the rich. This has
led to job cuts, tariff increases, the end of illegal
connections, and high costs for new
connections—all of which tend to hurt the poor
disproportionately more than the better off..”
Source: ADB 2004 Infrastructure for
Development: Private Solutions for the
Poor with a focus on Asia
http://
wbln0018.worldbank.org/ppiaf/activity.nsf/files/PPI+for+the+
Poor.pdf/$FILE/PPI+for+the+Poor.pdf
solusi yang ditawarkan
Untuk rumah tangga miskin, beberapa solusi
yang dapat dikembangkan dalam rangka
meningkatkan akses akan infrastruktur
antaran lain:
1. Kebijakan perbaikan akses dan pelayanan
infrastruktur (subsidi biaya, pilihan
teknologi yang murah, dsb)
2. Dapat diterapkan secara selektif
sesuai skala prioritas Program KIP,
Sanimas dsb
3. Menciptakan sistem tarif yang inovatif
yang terjangkau oleh masyarakat miskin.
Kelistrikan
Perlu dukukungan kebijakan yang peka
terhadap masyarakat miskin.
Antara lain dengan membuat:
1. Sistem tarif yang terjangkau, subsidi
sambungan baru.
2. Mendorong penggunaan alat-alat rumah
tangga yang hemat energi untuk
menekan konsumsi energi secara
nasional
3. Pengembangan sistem pembiayaan
yang inovatif.
To help the poor, infrastructure
regulators need to…
Harus ada kompetisi antar penyedia kualitas
layanan dan tarif bersaingreduksi tarif
Target masyarakat miskin (jelas)
Subsidi pemerintah bagi rakyat miskin
yang dibayarkan kepada penyedia
prasarana
Standar pelayanan bagi rakyat miskin.
….and regulators need to:
1. Create poverty maps providing an
accurate picture of who and where the
poor are, to ensure that subsidies can be
accurately targeted and delivered.
2. Have staff capable of doing the
above But staff capacity may be weak at
local level. So a combination of local
regulation with central supervision
(“sunlight regulation”) may be necessary
Green energy for the poor?
“Renewable energy offers energy to people
who live in places with no power grid,
places that have no lights, that have to
burn scarce wood supplies to cook food. It
offers the chance for developing nations to
leap frog past the “dirty” stage of
development.”
Subsidies for solar?-contoh di
negara maju
“Inexpensive solar cells in conjunction with
government subsidies will make energy self
sufficiency a more affordable prospect and will likely be
used by off-grid people to charge essential appliances
that don’t use a lot of power including items such as
radios, mobile phones, water purifiers and bright,
efficient lamps called light emitting diodes (LEDs).
This innovation has come about as the result of The
World Bank last month announcing a private sector
competition to devise the best-value, low carbon light
source for poor households in developing countries, as a
way to flag up what it estimates is a $17 billion market
in off-grid lighting in Africa alone”.
Implikasi Pembangunan
Infrastruktur
Ekonomi:
Contoh: prasarana SDA: Bendungan,
bendung, irigasi meningkatkan produktivitas
pertanian peningkatan kesejahteraan
masyarakat perdesaan
Keruangan
Contoh: Pembangunan jalantumbuhnya
permukiman barukawasan-kawasan
perkotaan baru
Tantangan Pembangunan
Infrastruktur di Indonesia
Belum secara efektif mendorong
pertumbuhan ekonomi
Kualitas dan kuantitas layanan masih
rendah
Belum berpihak kepada masyarakat miskin
Pertanyaan
Pertanyaan Umpan-Balik
Umpan-Balik
Sebutkan pengertian prasarana, dan
bedanya dengan sarana.
Sebutkan hubungan fungsional antara tata
ruang dengan prasarana.
Sebutkan komponen-komponen prasarana
Jelaskan dampak pembangunan prasarana
terhadap pertumbuhan wilayah
PENGEMBANGAN WILAYAH
PENGERTIAN DAN KOMPONEN INFRASTRUKTUR
FUNGSI DAN PERAN INFRASTRUKTUR
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
HIRARKI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
IMPLIKASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP SISTEM
DAN STRUKTUR SPASIAL
PENGERTIAN DAN KOMPONEN
INFRASTRUKTUR
Apakah infrastruktur wilayah?
Bentuk (fisik)
Peran (sosial, ekonomi, ruang)
Beberapa definisi:
Prasarana adalah komponen-komponen
pelayanan publik yang berfungsi
mendukung kegiatan-kegiatan publik.
Sarana adalah fasilitas umum yang
digunakan untuk menampung kegiatan
sosial dan ekonomi penduduk.
Lanjutan..
Prasarana adalah komponen perkotaan
yang penting bagi keberlangsungan
kegiatan-kegiatan penduduk.
Meskipun sifatnya mendukung kegiatankegiatan penduduk, prasarana memiliki
peran agar suatu kegiatan dapat
berlangsung dengan optimal.
Pada kenyataannya, pembangunan dan
penyediaan prasarana di banyak kota di
Indonesia masih menghadapi banyak
masalah dan kendala.
Mengapa diperlukan
Prasarana berfungsi untuk mendukung
kegiatan-kegiatan publik agar dapat
berjalan dengan optimal.
Prasarana dibangun agar ruang-ruang yang
diperuntukkan bagi kegiatan publik dapat
berfungsi dengan baik.
Keterkaita
n
prasarana
dan sistem
keruangan
Penduduk
Urbanisasi
Pertumbuhan
Kualitas
Heterogenitas
Tuntutan dan
Persepsi
PERKOTAAN
Kegiatan Prasarana Ruang
Pembangunan
Fisik
Pengembangan
Sosial
Pembangunan
Ekonomi
Penyedia
an
Kualitas
Kesinamb
ungan
Pelayanan
Keterjang
kauan
Ketersed
iaan
Keteratu
ran
Aksesibili
tas
Lokasi
Faktor Perubah
Komponen Infrastruktur
Ke-PU-an
Perkotaan
Perdesaan
Ketenagalistrikan
Telekomunikasi
N
o.
Jenis
Fungsi Pendukung
Pengelol
a
Sifat
1.
Air Bersih
Untuk memasak, makan,
minum, mencuci,
menyiram tanaman, dan
sebagainya.
PDAM
Lokal
2.
Listrik
Untuk menghidupkan
berbagai peralatan yang
membutuhkan tenaga
listrik arus kuat.
PLN
Regional dan
Nasional
3.
Telekomuka Untuk mendukung
si
kegiatan-kegiatan
komunikasi langsung,
khususnya indera
pendengaran.
PT. Telkom Nasional
4.
Sampah
Untuk membuang sisasisa kegiatan yang
berupa limbah padat.
PU
Lokal
5.
Drainase
Untuk membuang atau
mengalirkan air hujan.
PU
Lokal dan
Regional
6.
Sanitasi
Untuk mengolah dan
membuang limbah
PU
Lokal
PRASARANA
SEBAGAI
SISTEM
Pengertian
Pengertian Prasarana
Prasarana Sebagai
Sebagai Sistem
Sistem
SISTEM
KOMPONEN FISIK
PERKOTAAN
LAYANAN
PERKOTAAN
SISTEM
MANAJEMEN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
SOSIALEKONOMI
Konsep
Konsep Dasar
Dasar Prasarana
Prasarana
Sebagai
Sebagai Sistem
Sistem
Sistem fisik yang menyediakan transportasi, air,
gedung/bangunan, dan fasilitas umum lainnya untuk
memenuhi kebutuhan dasar sosial-ekonomi manusia.
Sarana-sarana fungsional khusus yang dibangun untuk
kepentingan umum yang meliputi: jaringan jalan, jembatan,
angkutan masal, instalasi pengolah air limbah tangga dan
industri, listrik, dan telekomunikasi
Tidak terbatas pada fasilitas-fasiltas fisik yang dibangun, tetapi
juga meliputi prosedur pengoperasian dan pengaturan
kebijakan pengembangannya.
Komponen-komponen fisik dan sistem administrasi aliran jasa
layanan kota.
Modal yang ditanam untuk kepentingan masyarakat perkotaan
di sektor jalan dan transportasi, sistem komunikasi, air minum,
tenaga listrik, layanan publik lain seperti kesehatan,
ketrampilan dan pendidikan dan fasilita lain untuk
meningkatkan kualitas kehidupan.
Pelayanan kepentingan umum yang memiliki masa
Plans and
Programs
Chief
Operation
Officer
Organization
& Work
Management
System
Decision
Support
System
Operation
Manageme
nt System
Budget
Financial
Manageme
nt System
Infrastructur
e System
Project
Manageme
nt System
Maintenance
Management
System
INFRASTRUCTURE SYSTEM IN INFRASTRUCTURE MANAGEMENT
SYSTEM
BEBERAPA VERSI TENTANG SISTEM PRASARANA
1. Road Group (roads, street, and bridge);
2. Transportation Service Group (transit, rail, ports, and air ports);
3. Water Group (water, waste water, all water system, incl.
waterways);
4. Waste Management Group (solid-waste management system);
5. Building and outdoor sports group;
6. Energy production and distribution system
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Street System;
Water;
Sanitary Sewer System;
Stormwater Drainage;
Energy and Communication Utilities;
Electric Utilities;
Gas System;
Telephone and Cable Television
1. Linear System (street system, drainage system; water
supply system; waste water and sanitary system
2. Non-Linear System (schools, parks, libraries, hospital, etc)
1. Prasarana (jaringan jalan, air minum, air limbah,
persampahan, drainase, listrik, telepon, gas)
2. Sarana (tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, pasar,
perpustakaan, museum dsb)
1. Sistem Primer (skala kota);
2. Sistem Sekunder (skala bagian kota);
3. Sistem Tersier (skala lokal/lingkungan
Peran Infrastruktur
Mendorong pertumbuhan ekonomi
Peningkatan kualitas hidup masyarakat
Mendorong produktivitas penduduk
Manfaat
Manfaat
Dasar
Dasar
Kegiatan penduduk
Tata Ruang Sebagai
“Wadah’ Kegiatan
Berfungsi
minimal
Prasarana Dasar
Fasilitas
Lingkungan
TATA RUANG
BERFUNGSI OPTIMAL
MENAMPUNG
KEGIATAN PENDUDUK
Pengembangan PSD dan TR
RTR
W
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN
KOTA
FORMULASI
VISI
PEMBANGUAN
KOTA
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN DAN
PERWUJUDAN RUANG
KAWASAN
FORMULASI
TUJUAN
PENGEMBANG
AN KAWASAN
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN
PELAKSANAAN
PEBANGUNAN
KAWASAN
TUJUAN
PEMB.
LINGKUNGAN
DAN MASA
BANGUNAN
Rumusan kondisi yg
akan datang:
• Estimasi kebutuhan
dan peluang
pengembangan kota
• Estimasi hubungan
fungsional kawasan
kota
Rumusan kondisi yg
akan datang:
• Estimasi kebutuhan
dan pelaksanaan
pembangunan
Perkiraan pemanfaatan
fisik dan daya dukung
lingkungan
RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN
PERKOTAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
• Pengelolaan kawasan lindung dan budidaya
• Pengelolaan kawasan tertentu
• Sistem prasarana dan sarana sekunder
TGT, TGI dan SDA lainnya
• Pentahapan dan prioritas pengembangan
untuk perwujudan struktur pemanfaatan
ruang kota
RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN
• Rencana pemanfaatan ruang kawasan
fungsional dalam blok-blok peruntukan
• Rencana struktur pelayanan
• Rencana sistem jaringan pergerakan
primer dan sekunder
• Rencana sistem utilitas
• Arahan kepadatan, ketinggian bangunan
sempadan untuk setiap blok peruntukan
• Rencana pengelolaan sarana dan
prasarana
RENCANA TEKNIK RUANG KAWASAN
PERKOTAAAN
• Rencana pemanfataan ruang berupa rencana
perpetakan dan tata letak bangunan
• Arahan letak dan penampang jalan serta
serta utilitas
• Rencana tapak, tata letak bangunan
gedung dan bukan gedung
FAKTOR DETERMINAN
DAN FAKTOR
BERPENGARUH
• PENGEMBANGAN
EKONOMI MAKRO
• KAWASAN
ANDALAN
SEKTOR
UNGGULAN
• SISTEM
PERKOTAAN
• RENSTRA dan
PROPERDA
PENGEMBANGAN
TATA RUANG
RENCANA
TATA RUANG
PERKOTAAN
PENYIAPAN PENGADAAN
PRASARANA PERKOTAAN
STRATEGI
PENGADAAN
PSD
INDIKASI
PEMANFAATAN RUANG
KAWS. PRIORITAS
SKENARIO/RENCANA
PENGEMBANGAN
PERKOTAAN
IDENTIFIKASI
KONDISI
YANG ADA
•
RENCANA
PEMBANG
UNAN
SEKTOR
IDENTIFIKASI IJIN
LOKASI
DINAMIKA
PENGEMB.KOTA
•
Fungsi &
Peran Kota
•
Arah
Pengemban
gan
•
•
Identifikasi
Kaws.
Kebijaksana
an Pddk.
SEKTOR
PRIORITAS
RIS
PSD
PERKOTAAN
•
Kinerja
PSD
•
Demand
•
Assement
•
Potential
Supply
•
Networking
PROGRAM
PENGADAAN
PSD PERKOTAAN
FS
•
Kendala
pengadaan
PSD
•
Penangana
n Kaws.
Prioritas
•
Mekanisme
pengadaan
PSD
DED
PJM
•
Identifikasi
RENCANA
Investasi
PENGADAAN
PSD
PSD JANGKA
MENENGAH
PJT
•
INDIKASI
PENGADAAN PSD
•
INDIKASI
PEMBANGUNAN
KAWS.
Masukan Teknis Bagi
REVIEW PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG
Penyediaan Infrastruktur
Dasar Pertimbangan:
Tipologi Kota (Besar, Sedang, Kecil) dalam
sistem perkotaan regional/nasional
2. Struktur Tata Ruang Kota
3. Ketersediaan Lahan
1.
Faktor
Faktor Pertimbangan
Pertimbangan
Penyediaan
Penyediaan Prasarana
Prasarana Jalan
Jalan
Tipologi Kota (Besar, Sedang, Kecil)
Struktur Tata Ruang Kota
Ketersediaan Lahan ratio luas lahan 5 % dari
luas wilayah
Klasifikasi fungsi jalan
Ratio panjang jalan / jumlah penddk panjang
0,6 Km/ 1000 jiwa
Faktor Pertimbangan Penyediaan
Prasarana Air Bersih
Jumlah penduduk
Kawasan yang diprioritaskan
Tipologi kota (besar, sedang,
kecil)
Ketersediaan sumber air bersih
Skala / cakupan pelayanan
Faktor Pertimbangan
Penyediaan Prasarana Drainase
Kepadatan penduduk dan
kepadatan permukiman.
Kawasan prioritas dan mendesak
untuk penanganan (rawan
bencana).
Luas area kawasan tergenang.
Faktor Pertimbangan Penyediaan
Prasarana Air Limbah
Kondisi fisik alami kawasan.
Tipologi kawasan (Besar, Sedang, Kecil)
Kawasan yang diprioritaskan
Program pembangunan yang sedang
berjalan.
Melayani 80 % dari seluruh jumlah
penduduk.
Faktor Pertimbangan
Penyediaan Prasarana Sampah
Jumlah penduduk
Kawasan prioritas pusat kota; permukiman
kepadatan > 100 jw/ha; kawasan industri;
kawasan dengan limbah B3 (medical waste)
Faktor Pertimbangan
Penyediaan Prasarana
Telekomunikasi
Jumlah penduduk dan perkiraan target
pengguna / pelayanan.
Klasifikasi wilayah, dan tipologi kawasan.
Tingkat pendapatan penduduk.
Faktor Pertimbangan
Penyediaan Prasarana Tanaga
Listrik
Jumlah penduduk dan perkiraan target
pengguna / pelayanan.
Sumber daya pendukung.
Jangkauan pelayanan.
Fasilitas
Fasilitas Lingkungan
Lingkungan
Fas. Masing-masing Lingk. I
SLTP
25.000
SLTA
30.000
Pasar
30.000
Taman Kec
120.000
BKIA
10.000-30.000
Kantor Polisi
30.000
Berdasarkan
penduduk pendukung
minimum (jiwa)
TK
1000
SD
6000
Warung/Toko
Balai Pengobatan
3000
Ibadah
2500
KE
L
Ke
l
Fas. Masing-masing Lingk. I dan II
Perguruan Tinggi 70.000
Perpustakaan
1 jt – 2 jt
Kantor Pos
120.000
Kantor telepon
1 jt – 2 jt
Puskesmas
120.000
Rumah Sakit
240.000
Terminal
500.000 – 2 jt
LP
1 jt – 2 jt
Taman Kota
480.000
Pemakaman
120.000
KEC.
KOTA
KOTA
KOTA
Kondisi Penyediaan
Infrastruktur
Pola penyediaan masih berorientasi pada
pemerintah
Peran swasta masih terkonsentrasi pada
komponen yang memberikan keuntungan
secara finansial
Masih belum berpihak kepada rakyat
miskin pelibatan swasta dalam membantu
penyediaan
Asumsi-asumsi yang
mendasari
Peningkatan peran swasta dalam
investasi penyediaan prasarana.
Ada peluang pemanfaatan swasta dalam
penyediaan infrastruktur bagi
masyarakat miskin.
(Dapat) diterapkan pada kawasan
perkotaan (padat)
Membutuhkan kerjasama yang baik
antar pemangku kepentingan dalam
rangka menghadirkan penyediaan
infrastruktur yang ramah lingkungan
dan menyentuh seluruh lapisan
masyarakat.
Peranan infrastruktur dalam
pengentasan kemiskinan
Infrastruktur
telah berhasil
meningkatkan pertumbuhan
ekonomi (pemacu) yang pada
gilirannya akan meningkatkan
produktivitas wilayah
Infrastruktur telah berhasil
(dibeberapa kasus) mampu
meningkatkan kualitas hidup
masyarakat
Beberapa fakta tentang
penyediaan infrastruktur
“Developing Countries have invested
4% of national output in infrastructure
BUT:
1.1 billion lack adequate access to clean
water
2.4 billion lack adequate sanitation
4 billion lack sound wastewater disposal
2 billion lack electric power”
Source:
http://www.ppiaf.org/conference/docs/Presentat
ions/Session%200-1.pdf
“dampaknya..masyarakat miskin juga
semakin kekurangan layanan infrastruktur”
”Sistem monopoli menyebabkan semakin
terbatasnya akses masyarakat miskin
terhadap infrastruktur
Subsidi lebih banyak dinikmati masyarakat
kaya
Masyarakat miskin membayar biaya yang
lebih mahal untuk mendapatkan layanan
infrastruktur
Price of water from informal vendors = 20
times as much as piped water price
KENAPA SWASTA PERLU
DILIBATKAN?:
Access to management expertise and
capital
Competition leading to more innovation,
& reduced costs
Expanded access to service
Increased labor productivity
Introduction of new technologies
There has been much expansion
of private participation in
infrastructure
BUT benefits have often been less than
expected
Permasalahan yang muncul
“In practice, the social impact of private
participation in infrastructure has been mixed.
While the poor have seen their access to
services increase in most cases, they have
generally benefited less than the rich. This has
led to job cuts, tariff increases, the end of illegal
connections, and high costs for new
connections—all of which tend to hurt the poor
disproportionately more than the better off..”
Source: ADB 2004 Infrastructure for
Development: Private Solutions for the
Poor with a focus on Asia
http://
wbln0018.worldbank.org/ppiaf/activity.nsf/files/PPI+for+the+
Poor.pdf/$FILE/PPI+for+the+Poor.pdf
solusi yang ditawarkan
Untuk rumah tangga miskin, beberapa solusi
yang dapat dikembangkan dalam rangka
meningkatkan akses akan infrastruktur
antaran lain:
1. Kebijakan perbaikan akses dan pelayanan
infrastruktur (subsidi biaya, pilihan
teknologi yang murah, dsb)
2. Dapat diterapkan secara selektif
sesuai skala prioritas Program KIP,
Sanimas dsb
3. Menciptakan sistem tarif yang inovatif
yang terjangkau oleh masyarakat miskin.
Kelistrikan
Perlu dukukungan kebijakan yang peka
terhadap masyarakat miskin.
Antara lain dengan membuat:
1. Sistem tarif yang terjangkau, subsidi
sambungan baru.
2. Mendorong penggunaan alat-alat rumah
tangga yang hemat energi untuk
menekan konsumsi energi secara
nasional
3. Pengembangan sistem pembiayaan
yang inovatif.
To help the poor, infrastructure
regulators need to…
Harus ada kompetisi antar penyedia kualitas
layanan dan tarif bersaingreduksi tarif
Target masyarakat miskin (jelas)
Subsidi pemerintah bagi rakyat miskin
yang dibayarkan kepada penyedia
prasarana
Standar pelayanan bagi rakyat miskin.
….and regulators need to:
1. Create poverty maps providing an
accurate picture of who and where the
poor are, to ensure that subsidies can be
accurately targeted and delivered.
2. Have staff capable of doing the
above But staff capacity may be weak at
local level. So a combination of local
regulation with central supervision
(“sunlight regulation”) may be necessary
Green energy for the poor?
“Renewable energy offers energy to people
who live in places with no power grid,
places that have no lights, that have to
burn scarce wood supplies to cook food. It
offers the chance for developing nations to
leap frog past the “dirty” stage of
development.”
Subsidies for solar?-contoh di
negara maju
“Inexpensive solar cells in conjunction with
government subsidies will make energy self
sufficiency a more affordable prospect and will likely be
used by off-grid people to charge essential appliances
that don’t use a lot of power including items such as
radios, mobile phones, water purifiers and bright,
efficient lamps called light emitting diodes (LEDs).
This innovation has come about as the result of The
World Bank last month announcing a private sector
competition to devise the best-value, low carbon light
source for poor households in developing countries, as a
way to flag up what it estimates is a $17 billion market
in off-grid lighting in Africa alone”.
Implikasi Pembangunan
Infrastruktur
Ekonomi:
Contoh: prasarana SDA: Bendungan,
bendung, irigasi meningkatkan produktivitas
pertanian peningkatan kesejahteraan
masyarakat perdesaan
Keruangan
Contoh: Pembangunan jalantumbuhnya
permukiman barukawasan-kawasan
perkotaan baru
Tantangan Pembangunan
Infrastruktur di Indonesia
Belum secara efektif mendorong
pertumbuhan ekonomi
Kualitas dan kuantitas layanan masih
rendah
Belum berpihak kepada masyarakat miskin
Pertanyaan
Pertanyaan Umpan-Balik
Umpan-Balik
Sebutkan pengertian prasarana, dan
bedanya dengan sarana.
Sebutkan hubungan fungsional antara tata
ruang dengan prasarana.
Sebutkan komponen-komponen prasarana
Jelaskan dampak pembangunan prasarana
terhadap pertumbuhan wilayah