MODEL PENINGKATAN KNOWLEDGE SHARING TERH
MODEL PENINGKATAN KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KINERJA INOVASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PEGAWAI INSTANSI BP3AKB PROVINSI JAWA TENGAH
AWAN KURNIAWAN 30401210413
ABSTRAK
This study aims to describe and analyze the influence of knowledge integration and knowledge utilization of the knowledge sharing and knowledge integration, knowledge utiization and knowledge sharing on innovation performance of Human Resources. The population in this research that all agency employees BP3AKB Central Java (83 respondents) Then the data collected through questionnaires were tabulated and tested the validity, reliability and normality data is then followed by a linear regression analysis with mediation model.
The study found that knowledege Integration, knowledege Utilization affect the knowledege Sharing. Then knowledege Integration, knowledege Utilization and Sharing knowledege can impact directly or indirectly on the Performance of Human Resources Innovations, this proves true knowledege Sharing a mediating variable. Utilization directly knowledege greatest effect on innovation performance of Human Resources. Average indirectly by mediating variables knowledege Sharing the greatest influence on the performance of Human Resources Innovations influenced by knowledege Utilization. And is a major pathway compared with the total effect knowledege Integration.
Keywords: Knowledege Integration, Knowledege Utilization, Knowledege Sharing, Human Resources Innovation Performance
I. PENDAHULUAN
pendekatan atau metode pembelajaran dalam
1.1. Latar Belakang
lingkaran organisasi.Untuk itu perusahaan Organisasi, seringkali ditemukan kurang
perlu mendorong dan memfasilitasi proses baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia
learning dengan memastikan individu-individu yang ada di dalam organisasi tersebut. Sumber
berkolaborasi dan melakukan knowledge daya seperti pengetahuan (knowledge) sangat
sharing secara optimal (Debowski, 2006). erat berhubungan dengan sumber daya manusia
Berbagi pengetahuan (knowledge sharing) yang merupakan aset dan modal intelektual
merupakan sumber penting bagi organisasi dan terpenting
merupakan fungsi utama di dalam manajemen berkem-bangnya kompleksitas manajemen,
dinamika internal dan eksternal organisasi,
proses dalam berbagi metode manajemen, dan teknologi informasi
Setiap
pengetahuan selalu berhubungan dengan organisasi sering-kali lupa dan tidak menyadari
bagaimana mengumpulkan dan memberikan bahwa aset sumber daya manusia perlu
suatu informasi atau data kepada orang lain. dikelola guna menyikapi kondisi tersebut
pengetahuan yang semakin penting (Munir, 2008).
Melalui
pertukaran
dilakukan baik secara formal maupun interaksi Konsep
tersebut, para pekerja dapat berbagi ilmu atau sebenarnya muncul sebagai upaya perusahaaan
manajemen
pengetahuan
informasi kepada sesama rekan kerjanya untuk
memformulasikan
pendekatan-
(Nonaka dan Teece, 2001).Di samping itu, (Nonaka dan Teece, 2001).Di samping itu,
yang secara keseluruhan akan berpengaruh memberi masukan bagi peningkatan kinerja
terhadap kinerja organisasi. Kondisi tahun perusahaan. Jika pekerja mampu berbagi
terakhir tingkat ke hadiran pegawai yang terhadap pekerja lainnya maka mereka akan
datang ke kantor kurang memahami apa yang mendapatkan keuntungan dari pengetahuan
harus dikerjakan (hanya untuk memenuhi tersebut. Pekerja yang terlibat dalam kerja dan
daftar hadir saja) dan terjadi ketidakhadiran mengelola proyek dapat mengakses berbagai
datang ke kantor rata-rata tiap bulannya 3,13%, informasi dengan sangat mudah jika mereka
sedangkan pulang belum waktunya rata-rata bertukar pengetahuan.
tiap bulannya sampai 3,58% (BP3AKB, Pegawai tentunya memerlukan individu
yang bisa saling melengkapi dengan kerjasama
Pemberdayaan Perempuan, yang baik diantara para pegawai, subsistem
Badan
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana maupun
Provinsi Jawa Tengah, Keluarga Berencana pengetahuan
organisasi untuk
meningkatkan
Provinsi Jawa tengah (2014) menyebutkan saat merupakan cara untuk menjaga kebutuhan
mereka.Knowledge
Sharing
lingkungan Badan integrasi dalam pendistribusian pengetahuan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dalam organisasi. Hal ini sejalan dengan visi
dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa dan misi Badan Pemberdayaan Perempuan
Tengah, kinerja pegawai belum optimal dalam Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana
pekerjaannya untuk (BP3AKB) Provinsi Jawa Tengah yaitu dalam
melaksanakan tugas
mencapai visi dan misi yang ditunjukkan mewujudkan masyarakat yang sejahtera serta
dengan: a) perempuan tidak mempunyai akses keadilan gender disetiap bidang pembangunan,
yang sama atas berbagai sumber daya dalam
pembangunan; b) terjadinya marginalisasi, Knowledge Sharing dalam mensosialisasikan
mewujud-kannya
diperluhkan
deskriminasi dan eksploitasi perempuan dalam visi dan misi dari BP3AKB sehingga
keluarga miskin; c) kualitas hidup perempuan terciptanya integarsi diantara pegawai instansi
masih lebih rendah dibandingkan laki-laki BP3AKB dengan masyarakat umum. Adapun
demikian pula anak yang belum mendapatkan visi dan misi BP3AKB adalah BP3AKB
yang layak di bidang pendidikan, kesehatan, merupakan
ekonomi, politik dan kekerasan terhadap dipelayanan publik yang memiliki visi untuk
perempuan dan anak semakin meningkat. menjadi lembaga terdepan dalam mewujudkan
Rencana Strategis (Renstra) BP3AKB kesetaraan dan keadilan gender, kesejahteran
(Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindung- dan perlindungan anak, dan keluarga kecil
an Anak dan Keluarga Berencana) Provinsi bahagia dan sejahtera.
Jawa Tengah tahun 2013-2018 menyebutkan Sedangkan
isu strategis saat ini yaitu : a). Lemahnya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di
kapasitas SDM (pendidikan dan kompetensi, semua bidang pembagunan, b) meningkatkan
habit, dan motivasi) dalam penyelenggaraan kualitas hidup perempuan, anak dan keluarga;
urusan wajib
pemberdayaan perempuan,
c) mewujudkan kebijakan tanpa kekerasan perlindungan anak dan KB, serta dalam terhadap perempuan dan anak; d) mewujudkan
pengelolaan informasi: b) Strategi PUG, perlindungan bagi perempuan dan anak; e)
PUHA, pemberdayaan perempuan, dan tumbuh mewujudkan keluarga kecil bahagia dan
kembang anak belum menjadi mainstream bagi sejahtera:
seluruh SKPD dan Pemerintah Kabupaten/ perempuan
f) meningkatkan
partisipasi
Kota; c)_Tingginya kasus kekerasan terhadap pengambilan keputusan; g) mewujudkan
dan anak
dalam
proses
perempuan; dan kekerasan, penelantaran, pengelolaan informasi gender, anak dan
eksploitasi terhadap anak belum disertai keluarga berencana yang akuntabel dan h)
dengan sistem perlindungan yang memadai, meningkatkan partisipasi lembaga masyarakat
termasuk ketersediaan pelayanan terpadu yang dalam pemberdayaan perempuan, perlindung-
d) Belum efektifnya an anak dan keluarga berencana.
belum
memadai;
kelembagaan PUG, PUHA, Pemberdayaan Salah satu indikasi menurunnya kinerja
Perempuan, Tumbuh Kembang Anak, dan KB, SDM dapat dilihat dari tingkat kehadiran
kerjanya; e) Rendahnya pegawai datang ke kantor. Semakin tinggi
serta
jejaring
partisipasi perempuan dan anak dalam proses tingkat absensi pegawai dalam bekerja, ini
pengambilan keputusan dan lembaga-lembaga pengambilan keputusan dan lembaga-lembaga
representasi, integrasi lebih berfokus pada Lemahnya sistem data dan informasi gender,
sinskripsi pemahaman subjek diberikan dari anak dan KB; g) Masih kurangnya komitmen
Juga dibutuhkan dan
perspektif
berbeda.
Knowledge Utilization yang digunakan secara kabupaten/ kota pada program pemberdayaan
dukungan kebijakan
pemerintah
maksimal agar memberikan keuntungan bagi perempuan, perlindungan anak dan KB;
sebuah organisasi.Kemudian dari beberapa Semakin berkurangnya petugas lini lapangan
Knowledge tersebut digabungkan KB; h) Rendahnya kesertaan KB yang
pokok
menjadi Kinerja Inovasi Sumber Daya menggunakan MKJP
Manusia.
BP3AKB Provinsi Jawa Tengah adalah Berdasarkan kondisi di atas perlu organisasi publik idealnya berpihak kepada
dilakukan penelitian yang berkaitan dengan kepentingan umum dan kebutuhan umum,
knowledge integration, knowledge utiization bahkan seringkali kebutuhan yang melekat
dan knowledge sharing pengaruhnya terhadap pada setiap warga negara. Kenyataannya yang
pegawai pada Badan semula untuk mempermudah pelayanan untuk
inovasi
SDM
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak masyarakat, akan tetapi dalam perkembang-
dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi annya muncul fakta lain, justru pegawai yang
Jawa Tengah.
duduk pada organisasi publik tidak dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya
1.2. Perumusan Masalah
sebagai pelayan masyarakat.Akibat lebih jauh, Berdasarkan latar belakang masalah para pegawai kurang mempunyai inisiatif baik
yang telah di uraikan diatas maka perumusan dalam pengambilan keputusan maupun dalam
penelitian ini adalah upaya-upaya memperbaiki kinerja organisasi.
masalah
dalam
“Bagaimana meningkatkan Knowledge Sharing Pegawai lebih berorientasi pada perilaku
Pengetahuan) sehingga dapat birokratis yang cenderung menungggu tanpa
(Berbagi
meningkatkan Kinerja Inovasi SDM di Badan ada upaya-upaya tertentu untuk melakukan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak pengembangan, sehingga tidak menunjukkan
Dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa efisiensi dan efektifitas organisasi.
Tengah”.
Kegiatan knowledge sharing dapat Question Reearch dalam penelitian ini, berupa kegiatan pelatihan, diskusi dalam rapat,
hal tersebut, bahwa forum
berkenaan
dengan
knowledge integration, knowledge utiization komunitas praktek, bahkan surat, e-mail,
diskusi, training,
pembentukan
dan knowledge sharing merupakan faktor- telepon, sms, mengobrol di lapangan tenis atau
faktor yang mempengaruhi kinerja inovasi lagi rehat. Substansi knowledge yang ditransfer
SDM, maka dirumuskan pertanyaan penelitian dapat dalam bentuk yang lengkap maupun
sebagai berikut :
partial. Tujuannya agar potensi dan praktek
1. Apakah knowledge integration berpengaruh transfer
terhadap knowledge sharing pegawai Badan disistematisasi dan dioptimalkan (Pasaribu,
knowledge yang
ada
dapat
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan 2009). Knowledge sharing seperti workshop,
Anak Dan Keluarga Berencana Provinsi seminar, town meeting dan sesi mentoring
Jawa Tengah?
dapat memperbaiki
2. Apakah knowledge utilization berpengaruh Szulanski (dalam Pasaribu, 2009) menyatakan
kinerja
organisasi.
terhadap knowledge sharing pegawai Badan bahwa
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan dengan baik di dalam organisasi maka
seandainya
knowledge menyebar
Anak Dan Keluarga Berencana Provinsi knowledge tersebut juga dapat bermanfaat
Jawa Tengah?
dalam meningkatkan
3. Apakah knowledge integration berpengaruh Organisasi yang tidak menguasai knowledge
kinerja
organisasi.
terhadap kinerja inovasi SDM pegawai tidak akan dapat memberi layanan yang efektif
Pemberdayaan Perempuan, dan kinerja akan menurun (Pasaribu, 2009).
Badan
Anak Dan Keluarga Selain
Perlindungan
Berencana Provinsi Jawa Tengah? Sharing sebagai
dibutuhkannya
Knowledgee
4. Apakah knowledge sharing berpengaruh pengetahuan, juga ada Knowledge Integration
peningkatan
bernagi
terhadap kinerja inovasi SDM pegawai atau disebut integrasi pengetahuan, yang
Pemberdayaan Pemberdayaan fungsinya sebagai penggabungan informasi,
Badan
Perempuan, Perlindungan
7. Pengaruh knowledge utilization terhadap Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah
sharing pegawai Badan
5. Apakah knowledge utilization berpengaruh Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan terhadap kinerja inovasi SDM pegawai
Anak Dan Keluarga Berencana Provinsi Badan
Jawa Tengah melalui kinerja inovasi Perempuan,
Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah
6. Apakah knowledge integration berpengaruh
1.4. Manfaat Penelitian
terhadap kinerja inovasi SDM pegawai Penelitian ini di harapkan dapat Badan
memberikan manfaat, antara lain: Perlindungan
1. Manfaat Teoritis
Berencana Provinsi Jawa Tengah melalui Secara teori dapat mengetahui konsep knowledge sharing ?
yang
mendukung perkembangan
7. Apakah knowledge utilization berpengaruh Globalisasi menuju ke kompetitif terkait terhadap kinerja inovasi SDM pegawai
berbagi pengetahuan di Badan
dengan
Badan Pemberdayaan Perlindungan
Perempuan, Perlindungan Anak Dan Berencana Provinsi Jawa Tengah melalui
Berencana Provinsi Jawa knowledge sharing ?
Keluarga
Tengah.Selain itu dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam ilmu manajemen khususnya dalam bidang
1.3. Tujuan Penelitian
Sharing (berbagi Tujuan yang hendak dicapai dalam
Knowledge
dalam meningkatkan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
pengetahuan)
kinerja inovasi SDM. dan menganalisis:
2. Manfaat Praktis
1. Pengaruh knowledge integration terhadap
Badan Pemberdayaan knowledge
a. Bagi
Perempuan, Perlindungan Anak Dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
sharing pegawai
Badan
Keluarga Berencana Provinsi Jawa Anak Dan Keluarga Berencana Provinsi
Tengah.Hasil penelitian diharapkan Jawa Tengah.
digunakan sebagai masukan kepada
2. Pengaruh knowledge utilization terhadap pimpinan-pimpinan Badan Pemberda- knowledge
-yaan Perempuan, Perlindungan Anak Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
sharing pegawai
Badan
Dan Keluarga Berencana Provinsi Anak Dan Keluarga Berencana Provinsi
Tenga sebagai upaya Jawa Tengah.
Jawa
peningkatan
kinerja pegawai
3. Pengaruh knowledge integration terhadap khususnya dan kinerja organisasi pada kinerja inovasi SDM pegawai Badan
umumnya.
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
b. Bagi Penulis. Hasil penelitian ini Anak Dan Keluarga Berencana Provinsi
diharapkan dapat menambah ilmu Jawa Tengah.
pengetahuan bagi penulis.
4. Pengaruh knowledge sharing terhadap
c. Bagi Peneliti Selanjutnya. Hasil
ini diharapkan dapat Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan,
kinerja inovasi SDM pegawai Badan
penelitian
sebagai referensi yang Perlindungan
berguna
bermanfaat dan dapat menjadi bahan Berencana Provinsi Jawa Tengah
kajian yang lebih mendalam bagi
5. Pengaruh knowledge utilization terhadap
peneliti lainnya .
kinerja inovasi SDM pegawai Badan
Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan,
II.
Perlindungan Anak
Dan
Keluarga
TELAAH PUSTAKA
Berencana Provinsi Jawa Tengah
2.1. Kinerja Inovasi SDM
6. Pengaruh knowledge integration terhadap Kinerja sumber daya manusia adalah
kinerja inovasi SDM pegawai Badan prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM Anak Dan Keluarga Berencana Provinsi
persatuan periode waktu dalam melaksanakan Jawa Tengah melalui knowledge sharing?
tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab
sistem pemberdayaan atau tingkat keberhasilan seseorang secara
Oleh
karenanya
karyawan sangat diperlukan dalam perilaku keseluruhan selama periode tertentu di dalam
inovatif ini.
melaksanakan tugas. Di bawah ini akan Indikator Kinerja Inovasi Sumber disebutkan pengertian kinerja dari beberapa
daya manusia :
pendapat para ahli yaitu:
1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu
1. Kinerja merupakan seperangkat hasil yang inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti dicapai dan
merujuk pada tindakan ide, program, tatanan, sistem, termasuk pencapaian serta
kemungkinan hasil yang diharapkan. pekerjaan yang diminta (Stolovitch and
pelaksanaan sesuatu
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam Keeps: 1992).
arti
suatu
inovasi harus memiliki
2. Kinerja merupakan salah satu kumpulan karakteristik sebagai sebuah karya dan buah total dari kerja yang ada pada diri pekerja.
pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas (Griffin: 1987).
dan kebaruan.
3. Kinerja dipengaruhi oleh tujuan (Mondy
3. Program inovasi dilaksanakan melalui and Premeaux: 1993). program yang terencana, dalam arti bahwa
4. Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasil- suatu inovasi dilakukan melalui suatu an dalam melaksanakan tugas serta
proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun kemampuan untuk mencapai tujuan yang
keg-inovasi dipersiapkan secara matang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik
yang jelas dan dan sukses jika tujuan yang diinginkan
dengan
program
direncanakan terlebih dahulu. dapat tercapai dengan baik (Donnelly,
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, Gibson and Ivancevich: 1994).
program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai,
2.2. Perilaku Inovatif SDM
termasuk arah dan strategi untuk
Perilaku inovatif SDM menurut Wess & Farr (dalam De Jong & Kemp, 2003) adalah
mencapai tujuan tersebut.
semua perilaku individu yang diarahkan untuk
menghasilkan, memperkenalkan, dan meng-
aplikasikan hal- hal ‘baru’, yang bermanfaat
2.3. Knowledge Sharing (Berbagi Pengeta- dalam berbagai level organisasi.
huan)
Knowledge Sharing merupakan proses mempunyai ide-ide baru, berdasarkan proses
Dalam proses
inovasi,
individu
dimana seorang individu secara kolektif, berfikir imajinatif dan didukung oleh motivasi
interaktif memperbaiki sebuah pemikiran, internal yang tinggi. Namun demikian sering
saran, gagasan, ide, sesuai dengan petunjuk kali, proses inovasi berhenti dalam tataran
pengalaman. (Jacobson :2006). Kemudian menghasilkan ide kreatif saja dan hal ini tidak
(2004) memberikan dapat dikategorikan dalam perilaku inovatif.
pemahaman tentang knowledge sharing adalah Dalam mengimplementasikan ide diperlukan
suatu proses dimana individu secara mutual keberanian
saling bertukar pikiran mengenai pengetahuan memperkenalkan ‘hal baru’ mengandung suatu
yang dimiliki (Tacit and explicit) dan secara resiko. Yang dimaksud dengan pengambilan
bersama menciptakan pengetahuan baru. resiko adalah kemampuan untuk mendorong
Knowledge sharing juga disebutkan ide
merupakan proses penciptaan pembelajran. Hal menghadang sehingga pengambilan resiko
baru menghadapi
rintangan
yang
tersebut dimaksudkan bahwa melalui kegiatan merupakan cara mewujudkan ide yang kreatif
knowledge sharing , maka se-seorang akan menjadi realitas (Bryd & Brown, 2003). Oleh
mendapatkan pemahaman, wawasan baru karenanya, jika tujuan semula melakukan
terhadap suatu hal, dan peningkatan tersebut inovasi untuk kemanfaatan organisasi, tetapi
merupakan salah satu bentuk dari adanya jika tidak dikelola dengan baik justru menjadi
pembelajaran. Fokus utama dari knowledge bumerang. Adapun inovasi yang sesuai dengan
sharing adalah kemampuan seseorang untuk perilaku inovatif adalah inovasi inkremental.
mengeksplisitkan dan meng-komunikasikan Dalam hal ini, yang melakukan inovasi bukan
pengetahuan kepada individu, grup, dan hanya para ahli saja tetapi semua karyawan
organisasi.
yang terlibat dalam proses inovasi tersebut.
Selanjutnya
dalam knowledge management system ,
seorang individu seorang individu
organisasi maka akan menimbulkan sebagai pengetahuan mereka melalui system yang telah
mengkon-tribusikan
berikut: 1. Anda akan menemukan silo disediakan oleh organisasi daripada di share
pengetahuan yang terdapat dalam organisasi secara personal atau kelompok tertentu saja.
tsb. 2. Ada kesenjangan besar antara kebijakan Knowledge mana-gement system merupakan
resmi dan apa yang anda lakukan sehari-hari. kunci utama keber-hasilan kegiatan knowledge
3. Sangat sulit untuk melakukan koordinasi sharing di organisasi. antar departemen. 4. Sangat sedikit tugas-tugas
yang bersifat standart. 5. Sulit untuk
2.4. Knowledge Integration (Integrasi
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah-
Pengetahuan
masalah operasional dn rentan terhadap Web berbasis Inquiry Sains Lingkungan
kegagalan.
( WISE ), dari University of California di Berkeley telah dikembangkan sepanjang garis
2.5. Knowledge Utilization (Pemanfaatan
pengetahuan teori
pengetahuan juga telah dipelajari sebagai Pemanfaatan pengetahuan : para peneliti proses menggabungkan informasi baru ke
dalam pemanfaatan pengetahuan menurut Kaya dalam tubuh pengetahuan yang ada dengan
1981 : 33, berusaha untuk mengukur sikap pendekatan
informasi, pengolahan dan aplikasi. Para melibatkan menentukan bagaimana informasi
peneliti di daerah ini study mempertimbangkan baru dan pengetahuan yang ada berinteraksi,
hasil dari penelitian difusi dan temuan transfer bagaimana pengetahuan yang ada harus diubah
teknologi bersama dengan study mereka dari untuk mengakomodasi informasi baru, dan
perubahan terencana, faktor penggunaan bagaimana informasi baru harus diubah dalam
menentukan dan penggunaan keputusan atau terang pengetahuan yang ada.
pemecahan masalah penggunaan oleh para Menurut
pembuat kebikjakan admistrator dan pratiksi knowledge
produk pemanfaatan pengetahuan mungkin memecahkan masalah berdasarkan peminatan.
integration berguna
untuk
termasuk namun tidak terbatas pada modal, Peminatan
faktor, strategi, dan proses menemukan pengetahuan bagian-bagaian
sebagian prediksi menghasilkan digunakan. diselenggarakan oleh
kusus
yang
dapat fokus pada penegetahuan integration mengacu kepada
berbagai sepesialis
Para
peneliti
membawa tentang rencana perubahan individu, bagamana gambar-gambar ini di berbagai
organisasi atau masyarakat mereka juga dapat tubuh pengetahuan kusus diatur. Grant (1996)
fokus pada penggunaaan praktis, penggunaan mengandalkan kemampuan pada spesialisasi
teresepsi, pengunaan adaptif, pengunaan dan kemampuan untuk mengintegrasikan
penggunaan premature dan pengetahuan khusus telah diidentifikasi sebagai
selektif,
penggunaan ditolak.
factor-faktor kritis dalam
daya
saing
organisasi. Menurut Brown dan Duguid (1991)
2.6. Penelitian Terdahulu
: pengetahuan akan mengarah pada suatu Beberapa penelitian terdahulu yang tahapan
berkaitan dengan kinerja inovasi sumber daya tentangintegrasi pengetahuan, yang pertama
kedua didalam
penelitian
knowledge sharing dan terutama memperhatikan relasional dan
manusia
dengan
diantaranya dilakukan oleh : terletak pengetahuan awal.
Zhang, Benedetto, and Hoenig (2009) Ketika pengetahuan berhasil terintegrasi
interaksi strategi dalam
meneliti
mengenai
produk, pemanfaatan menimbulkan sebagai berikut: 1. Semua
sebuah organisasi
pengetahuan, dan kinerja inovasi produk dalam pemahaman yang jelas tentang bagaimana
konteks anak Cina perusahaan multinasional. karya unik sebuah organisasi untuk dilakukan.
Ketika
perusahaan
berusaha untuk
2. Menejemen pemahaman tentang peran, mengembangkan produk-produk yang sangat tanggung jawab dan metode sesuai pemahaman
inovatif (terobosan fokus), jumlah sumber daya pekerja.
memiliki hubungan mengidentifikasi dan memeperbaiki hambatan
berbentuk U untuk selanjutnya kinerja inovasi untuk keberhasilan dan praktek terbaik dengan
produk (yaitu, imbalan pasar produk baru). cepat diidentifikasi dan dilaksanakan. Ketika
Ketika tujuan kegiatan pengembangan produk pengetahuan tidak teringrasi dalam sebuah
adalah
untuk
memperkuat dan memperkuat dan
Linlin Jina and Haifa Suna (2010) (platform fokus),
cukup
inovatif
alokasi sumber daya meneliti mengenai The effect of researchers’ meningkat menunjukkan hubungan positif
characteristics on team dengan kinerja inovasi produk. Jumlah sumber
interdisciplinary
performance: evidence from daya yang dialokasikan untuk revisi kecil
innovation
university R&D teams in China. Penelitian ini (incremental
menguji pengaruh karakteristik peneliti pada hubungan yang signifikan dengan kinerja
kinerja tim R & D, berdasarkan multi- inovasi produk. Pemanfaatan pengetahuan
perspektif perilaku dan pengetahuan organisasi merupakan prediktor penting dari manfaat
manajemen, mereka mengadopsi kerangka pengembangan yang sangat dan cukup produk-
'Masukan-Proses Output' mengenai proses dari produk inovatif. Selain itu, hal ini membantu
tim R&D sebagai penciptaan pengetahuan. untuk mengurangi kelemahan dari fokus
Survei dilakukan terhadap 80 tim R & D dari terobosan dan memperkuat dampak positif dari
empat universitas: Peking University, Beijing fokus platform.
Technology, Sun Yat-sen Chung-Jen Chen, Jing-Wen Huang and
Institute
of
University and South China University of Yung-Chang Hsiao (2010) meneliti mengenai:
Technology. Penelitian ini menggunakan “Knowledge management andinnovativeness
Structural Equation Modeling (SEM) untuk The role of organizational climate and
menganalisis hubungan antara attitudes toward structure”. Studi ini menggunakan pendekatan
research, knowledge kuesioner. sampel diambil sejumah 146 dari
interdisciplinary
sharing, knowledge populasi sejumnlah 5.000 perusahaan yang
communication and
integration dan team innovation performance. terdaftar di Taiwan dalam buku tahunan yang
Temuan penelitian menunjukan bahwa sikap diterbitkan oleh Pelayanan Informasi Kredit
terhadap penelitian interdisipliner memiliki Incorporation China. Alat analisis yang
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja digunakan yaitu regresi. Temuan - Temuan
variabel mediasi menunjukkan bahwa manajemen pengetahuan
subjektif,
Ketika
ditambahkan, variabel independen (sikap berpengaruh positif terkait dengan inovasi.
interdisipliner) tidak perusahaan Selain itu, efek dari manajemen
terhadap penelitian
signifikan penagruhnya pada variabel mediasi pengetahuan tentang inovasi juga positif
(pengetahuan komunikasi dan berbagi) dan dimoderatori oleh iklim yang mendukung dan
memiliki efek tidak signifikan pada variabel desentralisasi, terpadu, dan struktur kurang
dependen (kinerja inovasi tim). Kemudian formal. Penelitian juga meneliti efek dari iklim
ketika variabel mediasi ditambahkan, efek dari organisasi
sikap terhadap penelitian interdisipliner pada pengetahuan dan hasilnya menunjukkan bahwa
dan struktur
manajemen
kinerja tim memiliki variasi yang tidak iklim inovatif secara positif terkait dengan
integrasi pengetahuan pengetahuan manajemen.
signifikan,
tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Richard Yu-Yuan Hunga, Bella Ya-Hui
kinerja tim.
Matthew Marvel (2012) melakukan Gary N. McLean (2010) meneliti mengenai
Lienb, Shih-Chieh
Fangc
and
penelitian tentang Knowledge Acquisition “Knowledge as a facilitator for enhancing
andInnovation Radicalness. innovation performance through total quality
Asymmetries
Penelitian ini memperluas teori berbasis management”. Penelitian ini menguji
pengetahuan penemuan kesempatan untuk bagaimana inisiatif Knowledge Managemen
menggunakan tingkat (KM), Total Quality Management (TQM)
penciptaan inovasi
keradikalan dengan menggunakan alat analisis terkait kinerja inovasi. Survei dilakukan
regresi bergnda. Temuan dari sampel 166 terhadap 223 manajer dari 1.139 perusahaan
pendiri teknologi usaha baru di inkubator teknologi tinggi Taiwan. Penelitian
universitas menunjukkan bahwa asimetri dalam menggunakan model persamaan struktural
ini
akuisisi pengetahuan selama pengembangan untuk menganalisis hubungan antara KM,
usaha awal yang penting untuk penciptaan TQM dan kinerja inovasi secara bersama-sama.
inovasi. Inovasi keradikalan positif terkait Temuan penelitian menunjukan bahwa KM
dengan memperoleh pengetahuan tentang secara positif terkait dengan TQM dan inovasi
masalah pelanggan dan pasar. Namun, kinerja dan TQM yang merupakan mediator
memperoleh pengetahuan tentang cara untuk antara KM dan kinerja inovasi.
melayani pasar negatif terkait dengan inovasi keradikalan. Hal ini menunjukkan berlawanan melayani pasar negatif terkait dengan inovasi keradikalan. Hal ini menunjukkan berlawanan
individual.
perkembangan mereka, semakin besar peluang mereka menciptakan inovasi terobosan.
2.7. Hubungan Antara Variabel dan
Danang Firmaiansyah (2014) meneliti
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh berbagi Pengetahuan Terhadap
2.7.1. Hubungan Knowledge Integration dan
Kinerja Karyawan melalui Inovasi. Yang
Knowledge Sharing dengan Kinerja
bertujuan untuk menguji dan menganalisis
Inovasi SDM
apakah berbagi pengetahuan mempengaruhi Tidak dapat dipungkiri bahwa sumber kinerja karyawan melalui inovasi di PT. Semen
daya manusia memegang peranan penting Indonesia (Persero) Tbk, dengan teknik
dalam mencapai tujuan organisasi atau pengambilan sampel jenuh dengan sample
perusahaan. Kenyataan bahwa sumber daya sejumlah 76 responden. Alat analisis yang
manusia menjadi pusat perhatian organisasi digunakan SEM SmartPLS 2.0 analysis
untuk diarahkan mencapai human resources techniques. Hasil penelitian menunjukkan
champions. Karena itu, maka fungsi-fungsi bahwa
1) berbagi pengetahuan kinerja manajemen sumber daya manusia tidak lagi karyawan adalah positif dan signifikan, 2)
berjalan sendiri-sendiri akan tetapi harus positif dan signifikan dari berbagi inovasi
bersinerji satu sama lain. Pada dasarnya pengetahuan, 3) inovasi terhadap kinerja
penciptaan pengetahuan berasal dari individu. karyawan adalah positif dan signifikan, 4)
Pengetahuan yang terdapat dalam organisasi inovation tidak mencerminkan memediasi
merupakan hasil kreasi dari orang-orang yang pengaruh berbagi pengetahuan terhadap kinerja
berada dalam organisasi tersebut. Penciptaan karyawan.
pengetahuan dilakukan dengan merancang Rashinta Narulita Kumalasari (2015)
kerangkanya yang diawali dari data, informasi, meneliti
yang telah dimiliki Pengetahuan terhadap Kinerja Individu dengan
sebelumnya, sedangkan fungsi organisasi Peran Pemoderasi Kepribadian Kesetujuan dan
sendiri dalam penciptaan pengetahuan adalah Kepribadian Keterandalan. Penelitian ini
memberikan dukungan kepada individu yang bertujuan untuk menguji pengaruh berbagi
ada di dalam organisasi. pengetahuan
Ridder (2004) dengan
mendefinisikan bahwa knowledge sharing pengetahuan, pengaruh berbagi pengetahuan
adalah proses dimana para individu saling terhadap kinerja individual yang dimoderasi
mempertukarkan pengetahuan mereka (tacit oleh dua kepribadian yaitu kepribadian
knowledge dan eksplicit knowldege). Definisi kesetujuan dan kepribadian keterandalan
ini mengimplikasikan bahwa setiap perilaku dengan menggunakan teori analisis sosial. Data
terdiri atasbringing yang dikumpulkan sebanyak 171 responden
knowledge
sharing
(donating knowledge) dan getting (collecting yang
Donating knowledge yaitu didistribusikan kepada dosen-dosen yang
diperoleh dari
mengkomunikasikan modal mengajar di universitas di Provinsi Daerah
perilaku
intelektual (intellectual capital) yang dimiliki Istimewa
seseorang kepada yang lainnya dan collecting diperoleh,
knowledge yaitu perilaku individu untuk menggunakan teknik analisis regresi. Analisis
dengan individu lainnya regresi sederhana digunakan untuk menguji
berkonsultasi
mengenai modal intelektual yang dimiliki. hipotesis pertama, kemudian teknik moderated
Kedua perilaku ini memiliki sifat yang berbeda regression analysis (MRA) digunakan untuk
dan dapat memberi pengaruh yang berbeda. menguji hipotesis kedua dan ketiga. Hasil
Hooff dan Weenen (2004) mendefinisikan penelitian
knowledge sharing sebagai aktivitas para pengetahuan memiliki pengaruh positif dan
individu saling bertukar intellectual capital signifikan terhadap kinerja individual. Begitu
personal.
juga ketika terdapat variabel
Lien (2007) dalam Dian Septiani (2015) kepribadian
moderasi
menyebutkan berbagi pengetahuan dapat keterandalan,
didefinisikan sebagai budaya interaksi sosial kepribadian
hasil menunjukkan
bahwa
yang melibatkan mentransfer pengetahuan, keterandalan dapat memoderasi pengaruh
pengalaman, dan keterampilan antara anggota pengalaman, dan keterampilan antara anggota
menciptakan nilai tambah yang signifikan baik (anggota organisasi) dan organisasi itu sendiri.
secara langsung atau tidak langsung yang Pada tingkat individu, berbagi pengetahuan
memberi manfaat kepada perusahaan.” Salah adalah kegiatan komunikasi untuk semua rekan
satu penentu utama inovasi adalah tantangan kerja
dalam lingkungan organisasi, karena organisasi mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih
untuk saling
membantu
untuk
inovasi memberi tekanan kuat pada kualitas, cepat atau lebih efisien dalam melakukan tugas
dan dukungan manajerial untuk inovasi dan organisasi.
sangat menentukan apabila seluruh individu pengetahuan adalah proses yang terhubung ke
mengembangkan dan menangkap, pengorganisasian, menggunakan
ingin
mengimplementasikan ide mengenai cara baru kembali,
yang lebih baik dalam mengerjakan berbagai berdasarkan
dan mentransfer
pengalaman
hal. Mengembangkan inovasi di tempat kerja organisasi dan membuat pengetahuan diakses
dimulai dengan mengembangkan kreativitas untuk semua orang yang membutuhkan itu.
individu, sedangkan ide baru berasal dari Dian Septiani (2015) menyebutkan
motivasi, pemikiran, dan implementasi oleh Knowledge sharing baik yang bersifat spontan,
tempat kerja. Berdasarkan terstruktu maupun tidak terstruktur merupakan
individu di
penjelasan diatas maka dapat disimpulkan hal yang sangat vital bagi kesuksesan
bahwa kemampuan berinovasi (innovation organisasi. Knowledge sharing merupakan
capability) merupakan eksploitasi gagasan – salah
gagasan baru yang diupayakan agar berhasil management Sebuah organisasi seyogyanya
satu aktivitas
dalam
knowledge
meraih sukses. Interaksi antara penggagas, mengembangkan tenaga kerja untuk mengelola
pelaksana dan pengguna inovasi dapat menjadi dan menyusun pengetahuan yang dimilikinya.
sebuah mekanisme dinamis, terjadi transfer Pengombinasian
nilai (value) di antara elemen inovasi yang pengetahuan akan mengurangi pengetahuan
atau
pengintegrasian
saling mengumpan maju (fedforward) dan yag terlalu berlebihan dan tidak terkoordinasi,
(fedback) Menurut meningkatkan gambaran pengetahuan dengan
mengumpan
balik
Terziovski (2007), kemampuan inovasi ini konsisten, serta akan menngkatkan efisiensi
menyediakan potensi bagi munculnya inovasi dengan mengurangi volume yang berlebihan.
yang efektif.
Inovasi berangkat dari ide karyawan, Lebih lanjut Lawson dan Samson pemilik perusahaan, atau manajemen. Ketika
tentang kemampuan karyawan meyakini bahwa mereka, dan
(2001) menjelaskan
inovasi dimaknai pemilik perusahaan, memiliki hak kepemilikan
inovasi:“Kemampuan
kemampuan untuk ide, mereka dapat memilih untuk tetap
sebagai
secara berkelanjutan memegang idenya dan tidak menyerahkannya
mentransformasikan
pengetahuan dan gagasan ke dalam berbagai kepada pemilik perusahaan (Hannah, 2004).
bentuk proses, dan sistem yang baru, bagi Inovasi diawali dengan ide kreatif. Ide kreatif
keuntungan lembaga dan stakeholder.” ini tidak selalu harus berupa upaya penemuan
Kebutuhan untuk membentuk konsep kegiatan atau atau pencapaian sesuatu yang “besar”
berfokus pasar sebagai namun dapat juga berwujud upaya perubahan
pembelajaran
kapabilitas perusahaan memenuhi kebutuhan kecil untuk memperbaiki praktek yang sedang
pasar serta sekaligus sebagai daya-saing berlaku. Menurut West (2000) inovasi adalah :
perusahaan. Kemampuan berinovasi juga “Pengenalan cara baru yang lebih baik dalam
sebagai kemampuan melakukan perubahan dari mengerjakan berbagai hal di tempat kerja.
tingkat kebaharuan dan dari tingkat dampak Inovasi tidak mengisyaratkan pembaharuan
perubahan. Lawson dan Samson (2001) secara absolut dan perubahan bisa dipandang
mengartikan kemampuan berinovasi: “Sebagai sebagai suatu inovasi jika perubahan tersebut
kapabilitas integrasi pada tingkatan yang lebih dianggap baru bagi seseorang, kelompok, atau
kemampuan untuk organisasi yang memperkenalkannya. Inovasi
tinggi,
yaitu
mengintegrasikan kemampuan dan sumber bisa bervariasi yaitu dari inovasi kecil sampai
daya utama perusahaan untuk merangsang inovasi yang sangat penting. “
inovasi.” Inovasi bertujuan menciptakan nila- Carnegie dan Butlin (dalam Avanti
nilai baru. Inovasi juga dikatakan unik karena Fontana,
tiap proses didalamnya unik. Apabila definisi “Sebagai sesuatu yang baru atau ditingkatkan
2007) mendefinisikan
inovasi:
tersebut dikaitkan dengan kemampuan inovasi
(innovation capability), dapat dikatakan bahwa signifikan terhadap kinerja individual. Begitu pengertian innovation capability merupakan
juga ketika terdapat variabel moderasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
kesetujuan dan kepribadian ide-ide kreatif yang berguna bagi organisasi
kepribadian
menunjukkan bahwa dan dapat berdampak pada keunggulan yang
keterandalan,
hasil
kesetujuan dan kepribadian kompetitif. Organisasi yag berhasil adalah
kepribadian
keterandalan dapat memoderasi pengaruh organisasi yang mampu menyesuaikan diri
positif berbagi pengetahuan terhadap kinerja dengan perubahan dengan menerapkan strategi
individual.
yang tepat untuk membangun keunggulan yang Danang Firmaiansyah (2014) hasil kompetitif. Inovasi dapat dinilai dari besar
penelitian menunjukkan bahwa 1) berbagi kecilnya inovasi dan pengaruh yang mungkin
pengetahuan kinerja karyawan adalah positif ditimbulkan. Semakin besar inovasinya, maka
dan signifikan, 2) positif dan signifikan dari semakin besar pula : perubahan, konflik, dan
berbagi inovasi pengetahuan, 3) inovasi ancaman pada posisi masing-masing individu
terhadap kinerja karyawan adalah positif dan dalam
signifikan, 4) inovation tidak mencerminkan berinovasi merupakan proses yang terus
organisasi. Kemampuan
dalam
memediasi pengaruh berbagi pengetahuan menerus dan tidak pernah berakhir sebab selalu
terhadap kinerja karyawan. ada potensi pengembangan
telaah teori dan Penelitian yang dilakukan oleh Chung-
Berdasarkan
penelitian terdahulu diajukan hipotesis sebagai Jen Chen, Jing-Wen Huang and Yung-Chang
berikut:
H 1 : Apabila knowledge integration semakin bahwa manajemen pengetahuan berpengaruh
Hsiao (2010). Hasil penelitian menunjukkan
tinggi maka Kinerja Inovasi Sumber Daya positif terkait dengan inovasi perusahaan.
Manusia semakin tinggi pula. Selain itu, efek dari manajemen pengetahuan
H 2 : Apabila knowledge integration semakin tentang inovasi juga positif dimoderatori oleh
tinggi maka knowledge sharing semakin iklim yang mendukung dan desentralisasi,
tinggi pula.
terpadu, dan struktur kurang formal.
H 3 : Apabila knowledge sharing semakin tinggi Richard Yu-Yuan Hunga, Bella Ya-Hui
maka semakin tinggi pula Kinerja Inovasi Lienb,
Sumber Daya Manusia. Gary N. McLean (2010) menemukan (Knowledge Managemen) KM secara positif
2.7.2. Hubungan Knowledge Utilization dan
terkait dengan Total Quality Management
Knowledge Sharing dengan Kinerja
(TQM) dan inovasi kinerja dan TQM yang
Inovasi SDM
merupakan mediator antara KM dan kinerja Organisasi perlu memastikan bahwa inovasi.
knowledge diaplikasikan untuk mencapai visi Linlin Jina and Haifa Suna (2010),
dan misi organisasi. Suksesnya pendistribusian temuan penelitian menunjukan bahwa sikap
tidak dapat menjamin keberhasilan dari terhadap penelitian interdisipliner memiliki
pelaksanaanya. Hal ini deisebabkan karena pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
rintangan –rintangan dari subjektif,
banyaknya
knowledge yang ada di luar organisasi. ditambahkan, variabel independen (sikap
Tiurma, Ningky (2010), menyebutkan terhadap
kesadaran tentang pentingnya knowledge signifikan pengaruhnya pada variabel mediasi
penelitian interdisipliner)
tidak
sharing bagi kinerja sebuah organisasai sudah (pengetahuan komunikasi dan berbagi) dan
ada sejak lama. Knowledge Sharing merupakan memiliki efek tidak signifikan pada variabel
bagian dari formulasi strategi yang diciptakan dependen (kinerja inovasi tim). Kemudian
atau meminimalisir ketika variabel mediasi ditambahkan, efek dari
untuk
menghindari
rintangan yang akan dihadapi baik oleh sikap terhadap penelitian interdisipliner pada
organisasi maupun karyawannya sendiri. kinerja tim memiliki variasi yang tidak
Pengelolaan pengetahuan melalui knowledge signifikan,
sharing menjadi kebutuhan yang mutlak bagi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
tetapi integrasi
pengetahuan
organisasi karena perusahaan yang memiliki kinerja tim.
kemampuan menyerap pengetahuan akan Rashinta Narulita Kumalasari (2015),
dan mengeksploitasi hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagi
mampu
mengelola
pengetahuan pada sumber dayanya akan pengetahuan memiliki pengaruh positif dan
menghasilkan keunggulan kompetitif yang menghasilkan keunggulan kompetitif yang
dimulai dengan mengembangkan kreativitas ditengah iklim persaingan yang semakin
perusahaan
individu, sedangkan ide baru berasal dari memanas.
motivasi, pemikiran, dan implementasi oleh Tiwana
individu di tempat kerja. mengemukakan
C. Anthony Di implementasi atau penggunaan pengetahuan
Benedetto, and Scott Hoenig (2009), hasil untuk keperluanpeningkatan
penelitiannya menemukan untuk memperkuat kinerja organisasi. Knowledge sharing dari
inovasi
dan
dan mempertahankan produk cukup inovatif seorang individu atas sistem informasi atau
(platform fokus), alokasi sumber daya teknologi informasi, semakin lama akan dapat
meningkat menunjukkan hubungan positif memberikan pembaharuan bagi keseluruhan
dengan kinerja inovasi produk. Jumlah sumber knowledge suatu organisasi, yang pada
daya yang dialokasikan untuk revisi kecil gilirannya akan memberikan karakteristik
tidak menunjukkan organisasi
(incremental
fokus)
hubungan yang signifikan dengan kinerja pesaingnya
yang unik
bagi
perusahaan
inovasi produk. Pemanfaatan pengetahuan meningkatkan kinerja.
merupakan prediktor penting dari manfaat Kemampuan
pengembangan yang sangat dan cukup produk- pengetahuan (absorptive capacity) disebutkan
dalam
menyerap
produk inovatif. Selain itu, hal ini membantu sebagai alasan organisasi untuk berinvestasi di
untuk mengurangi kelemahan dari fokus bidang
terobosan dan memperkuat dampak positif dari Pengembangan dan riset ini akan mengetahui
riset dan
pengembangan.
fokus platform
sejauhmana perusahaan mampu mengelola
Marvel (2012), dalam pengetahuannya dengan melihat kreativitas dan
Matthew
penelitiannya menunjukkan bahwa asimetri inovasi yang dihasilkan Kemampuan untuk
dalam akuisisi pengetahuan selama awal mengevaluasi dan memanfatkan pengetahuan
pengembangan usaha, hal yang penting untuk yang berasal dari luar dengan lebih baik akan
penciptaan inovasi. Inovasi keradikalan positif membuka pola pikir individu dan organisasi
memperoleh pengetahuan untuk selalu berkembang menciptakan kreasi
terkait dengan
tentang masalah pelanggan dan pasar. Namun, dan inovasi guna menjadi pemenang dalam
memperoleh pengetahuan tentang cara untuk persaingan
melayani pasar berpengaruh negatif dengan Kemampuan
yang semakin
ketat
ini.
inovasi keradikalan. Hal ini menunjukkan Capability) diperlukan karena ide-ide segar
berinovasi
(Innovation
kurang tahu teknologi tentang penawaran akan terus lahir di sebuah perusahaan dan
pasar dan bagaimana menjadi sangat banyak
sebanding
di
perkembangan mereka, semakin besar peluang meningkatnya pengetahuan termasuk belajar
seiring dengan
mereka menciptakan inovasi terobosan .
dari pengalaman maka tingkat inovasi yang
dihasilkan pun akan meningkat, dimana dari Berdasarakan telaah teori dan penelitian hasil
terdahulu diajukan hipotesis sebagai berikut: menghasilkan beragam ide-ide baru.
H 4 : Apabila Knowledge Utilization semakin Carnegie dan Butlin (dalam Avanti
tinggi maka semakin tinggi pula Fontana,
knowledge sharing. “Sebagai sesuatu yang baru atau ditingkatkan
2007) mendefinisikan
inovasi:
H 5 : Apabila Knowledge Utilization semakin yang
tinggi maka semakin tinggi pula Kinerja menciptakan nilai tambah yang signifikan baik
dihasilkan oleh
organisasi
guna
Inovasi Sumber Daya Manusia secara langsung atau tidak langsung yang
memberi manfaat kepada organisasi.” Salah
2.7.3. Empirik Model Penelitian
satu penentu utama inovasi adalah tantangan Berdasarkan kajian pustaka, maka dalam lingkungan organisasi, karena organisasi
model empiric ini tampak pada gambar .ini inovasi memberi tekanan kuat pada kualitas,
pada gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa dan dukungan manajerial untuk inovasi dan
Inovasi Sumber daya manusia sangat menentukan apabila seluruh individu
Kinerja
dipengaruhi juga oleh Knowledge Sharing. ingin
Akan tetapi Knowledege Integration dan mengimplementasikan ide mengenai cara baru
mengembangkan
dan
Knowledge Utilization pun dapat langsung yang lebih baik dalam mengerjakan berbagai
mengarah pada Kinerja Inovasi Sumber daya hal. Mengembangkan inovasi di tempat kerja mengarah pada Kinerja Inovasi Sumber daya hal. Mengembangkan inovasi di tempat kerja
3.2. Variabel dan Indikator
memiliki hasil yang kurang maksimal.
Variabel
penelitian ini mencakup
Knowledege
Integration, Knowledge Utilization, Knowledge Sharing dan Kinerja
Integration Knowledge
Inovasi Sumber Daya Manusia. Adapun
(X1)
indikator adalah sebagai Knowledge
Kinerja Inovasi
(Y1)
SDM (Y2)
Variabel Tabel 1. Variabel, Konsep Dan Indikator Definisi Operasional Indikator Sumber
Knowledge Utilization Knowledge Mengandalkan kemampuan 1 Spesialisasi Grant
(X2)
Integration pada spesialisasi dan
2 Sequencing (Urutan) (1996).
4 Mekanisme mengintegrasikan Gambar 1. Model Empirik Penelitian
(x1)
kemampuan untuk
3 Rutinitas
5 Aturan dan Petunjuk
pengetahuan khusus.
Knowledge Mencakup pemanfaatan
6 (Rich,
keinginanan yang kuat untuk mengetahui
Utilization
(x2)
penelitian dan praktek
berbagai macam 1991).
berbasis bukti, berkaitan dengan penggunaan
pengetahuan
III.
7 berusaha melakukan Metode Penelitian pengetahuan yang dihasilkan
3.1. Populasi Dan Sampel
melalui penelitian untuk
sesuatu dengan cara-cara
kebijakan dan praktek
baru dan kreatif 8 bersedia menerima resiko
Populasi adalah
yang relative tinggi 9 keinginan yang kuat untuk
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek
mendapatkan umpan balik
yang mempunyai kualitas dan karakteristik dari hasil kerjanya
Knowledge
Sebuah aktifitas dimana
10 Explicit Jacobson
11 Tacit yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Sharing
pengetahuan(informasi, skill,
12 Komunikasi (2006).
13 Kontribusi pengetahuan yang kemudian ditarik kesimpulannya
(y1)
dan keahlian) ditukarkan
kerja, atau bahkan anggota
kepada orang lain, rekan
(Sugiono,2003 :73). Populasi dalam penelitian
keluarga, dan komunitas
ini adalah semua pegawai BP3AKB Provinsi pada sebuah organisasi.
14 Berfikir fleksibel Jawa Tengah, Sampel merupakan subset dari de Jong &
Kinerja
Diawali dari ide yang
Inovasi
kreatif,yang mengarah ke
15 Berfikir imajinatif
16 Kekhasan(khusus),inovasi SDM (y2) Kamp(200 3)
populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi
kreatifitas untuk
(Ferdinand, 2006). Bryd & tatanan sistem
mengembangkan ide-ide dan
memiliki memiliki ciri yang
gagasan baru.
khas dalam ide, program,
terencana Penelitian ini tidak digunakan teknik Bryman20 03)
17 Program inovasi yang
18 Inovasi yang digulirkan sampling karena sampel yang diteliti adalah
memiliki tujuan
keseluruhan dari populasi yang ada atau
disebut dengan sensus. Mengingat jumlah populasi hanya sebesar 83 pegawai, maka
3.3. Pengujian Hipotesis