PERAWATAN MOTOR LISTRIK PADA MESIN PENGG
PERAWATAN MOTOR LISTRIK PADA MESIN PENGGERAK SISTEM CRANE DI PT
KRAKATAU BANDAR SAMUDERA
Siswanto, Karnoto
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055
Fax. (024) 746055
E-mail: anto.grifor@gmail.com
E-mail: karnoto69@gmail.com
ABSTRAK
Mesin listrik merupakan salah satu peralatan yang
berhubungan sumber energi listrik dalam pengoperasiannya.
Motor listrik dapat dikatakan sebagai mesin listrik karena
dalam sistem kerjanya menggunakan energi listrik, yaitu
mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Motor listrik
merupakan “kuda kerja”nya dari indsutri, hal tersebut
dikarenakan beban listrik yang paling banyak digunakan
dalam suatu industri adalah untuk menggerakan motor-motor
listrik. Perawatan dan perbaikan mesin motor padasuatu
industri mutlak harus dilakukan untuk menjaga performa
mekanik
ini
bisa
digunakan
untuk
menggerakkan sebuah sistem kerja lainnya,
misalnya memutar impeller pompa, fan atau
blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dan lain lain. Motor listrik digunakan di
rumah dan juga di industri. Motor listrik
kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri
sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri dan merupakan kekuatan penggerak
yang utama dari sebuah mesin di industri.
mesin dan memperpanjang usia pakaianya. PT Krakatau
Bandar Samudera merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang jasa dan pelayanan pelabuhan di
Indonesia. PT Krakatau Bandar Samudera mengelola
pelabuhan Cigading yang berada di kota Banten dan juga
beberapa pelabuhan yang ada di Indonesia. Pelabuhan di
Cigading merupakan pelabuhan terdalam yang ada di
Indonesia yaitu dengan kedalaman air 20 M. Dengan kondisi
tersebut tentunya Cigading menjadi salah satu pelabuhan
tersibuk yang ada di Indonesia dalam melayani jasa bongkar
muat. PT Krakatau Bandar Samudera memiliki kelengkapan
alat berat untuk mendukung jalanya bisnis tersebut. Salah
satu alat berat yang dimiliki PT KBS adalah Crane, yang
digunakan untuk keperluan jasa bongkar muat barang.
Sebuah
crane
menggunakan
motor
listrik
sebagai
penggeraknya. Sistem perawatan dan perbaikan pada motormotor
tersebut
harus
dilakukan
secara
tepat
untuk
mendukung jasa pelayanan. Sistem perawatan juga harus
memiliki standar-standar tertentu yang disesuaikan dengan
kondisi yang ada di lapangan.
Kata Kunci : krakatau bandar samudera, crane, perawatan,
pelabuhan
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Motor listrik merupakan sebuah
perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
Sebuah motor listrik dalam industri
tentunya memerlukan suatu perawatan dan
perbaikan pada mesin-mesinya agar kinerja
pada sistem crane dapat berjalan dengan baik
dan tidak mengganggu kegiatan bisnis
perusahaan. Hal ini dikarenakan keterbutuhan
industri yang mengharuskan mesin-mesin pada
sistem crane selalu berfungsi baik guna
menjaga mutu perusahaan dalam memuaskan
pelanggan.
Sebagai sebuah perusahaan BUMN
yang mengelola jasa pelabuhan, PT
KRAKATAU
BANDAR
SAMUDERA
tentunya memiliki kelengkapan alat-alat yang
digunakan untuk mendukung bisnis tersebut.
Salah satu alat yang dimiliki dan digunakan
adalah crane, yang digunakan untuk
mendukung jasa bongkar dan muat di
pelabuhan
Cigading.
Sebuah
crane
menggunakan sistem penggerak berupa motormotor listrik untuk melakukan pergerakanpergerakan tertentu. Dan motor-motor
penggerak tersebut tentunya membutuhkan
sistem perawatan. Perawatan yang baik
ditujukan untuk menjaga kestabilan kerja
motor dan mencegah kerusakan. Sistem
perawatan tersebut tentunya harus dirancang
sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi di lapangan dari pelabuhan Cigading.
Sehingga performa crane akan selalu terjaga
dengan baik untuk memenuhi keterbutuhan
pelayanan setiap harinya.
Prinsip dasar motor listrik arus searah
adalah jika kumparan jangkar yang dialiri
listrik dan kumparan medan diberi penguatan,
maka akan timbul gaya lorenz pada tiap-tiap
sisi kumparan jangkar tersebut.
1.2 Tujuan
Besarnya gaya lorenz yang timbul adalah
dinyatakan
sebagai
berikut:
Tujuan dalam kerja praktek ini
adalah
untuk memperkenalkan tentang
perawatan mesin crane yang dimiliki PT
KRAKATAU BANDAR SAMUDERA.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini penulis
membatasi masalah tentang perawatan mesinmesin motor crane pada umumnya yang
digunakan untuk memastikan performa motor
penggerak pada sistem mesin crane yang
dimiliki
PT
KRAKATAU
BANDAR
SAMUDERA bekerja secara optimal.
II. Dasar Teori
Pada saat lilitan jangkar dan lilitan medan
diberi tegangan, maka kumparan jangkar akan
berputar memotong garis gaya magnet.
Berdasarkan hukum yang dikemukakan
Faraday, maka pada penghantar yang
memotong garis gaya magnet tersebut akan
diinduksikan tegangan listrik, yang arahnya
berlawanan dengan tegangan yang bekerja
padanya, tegangan induksi yang arahnya
berlawanan dengan tegangan yang bekerja
pada kumparan jangkar akan menghasilkan
gaya gerak listrik lawan (back EMF).
2.1 Motor Listrik
2.1.1 Motor DC
Motor DC adalah sebuah peralatan
listrik yang berfungsi mengubah energi listrik
DC menjadi energi mekanik. Konstruksi motor
arus searah sama dengan generator arus
searah. Oleh karena itu, mesin listrik ini dapat
berfungsi sebagai motor maupun generator.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran,
namun penggunaannya pada umumnya
dibatasi
untuk
beberapa
penggunaan
berkecepatan rendah, motor tersebut dibatasi
hanya untuk penggunaan di area yang bersih
dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api
pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal
dibanding motor AC. Pada mesin-mesin
pengangkut lebih banyak digunakan motor DC
tipe shunt, hal ini dikarenakan motor DC tipe
shunt adalah tipe motor yang cenderung
memiliki torsi yang konstan dan besar dengan
putaran motor yang rendah
Gambar 1. Stator Mesin DC dan Medan Magnet Utama
dan Medan Magnet Bantu
2.1.2 Motor AC
Motor AC memiliki fungsi yang hampir sama
motor DC. Motor AC adalah sebuah peralatan
listrik yang berfungsi mengubah energi listrik
AC menjadi energi mekanik
Motor listrik AC juga memiliki dua
buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor"
seperti motor DC. Stator merupakan
komponen listrik statis. Sedangkan rotor
merupakan komponen listrik berputar untuk
memutar as motor.
Motor AC dapat dibedakan menjadi
dua kelompok besar yaitu motor asinkron atau
yang sering disebut motor induksi dan motor
sinkron.
g. Arus tidak seimbang (unbalance current)
pada stator.
h. Out of step.
Gambar 2. Bentuk lengkap motor induksi
2.2 Proteksi pada Motor
Mesin-mesin
dengan
rancangan
terbaru pada umumnya jarang sekali
mengalami gangguan, hal ini disebabkan
karena adanya penggunaan bahan-bahan
bermutu tinggi, teknis pengerjaan dan
pengendalian mutu yang lebih baik, jika
dibanding dengan mesin-mesin buatan
terdahulu. Walaupun demikian kemungkinan
terjadinya gangguan tidak dapat dihindarkan.
Gangguan dapat menyebabkan kerusakan pada
mesin yang sedang dioperasikan dan biasanya
akan diikuti dengan pemutusan suplai.
Mengingat motor merupakan peralatan yang
penting dan nilainya juga cukup mahal (biaya
penggantian maupun perbaikan mesin lama)
maka diusahakan pengaruh gangguan dibatasi
sampai sekecil mungkin. Antara lain dengan
menditeksi keadaan gangguan secara tepat dan
mengisolasikan mesin terhadap sistem yang
sehat secara cepat.
Gangguan pada motor antara lain dapat
disebabkan oleh:
a. Hubung singkat (short-circuit) pada lilitan
stator.
b. Beban lebih (overload).
c. Panas lebih (overheating) pada lilitan dan
bearing.
d. Tegangan lebih (overvoltage) dan kecepatan
lebih.
e. Kehilangan medan penguat (loss of field).
f. Daya balik (motoring).
Sebagian besar gangguan di atas perlu
dihilangkan dengan cara melepaskan generator
terhadap sistem melalui pemutus tenaga utama
(main circuit breaker) dan bila memungkinkan
melepas pemutus tenaga medan penguat.
Untuk jenis gangguan tertentu selain cara di
atas, mesin penggerak dihentikan beroperasi.
Bila terjadi gangguan yang masih pada batas
yang diizinkan biasanya sistem hanya
memberikan peringatan saja.
Contoh single line diagram instalasi
motor listrik 3 fasa :
R
S
T
MCB
K
M
Gambar 3 single line diagram motor listrik 3 fasa
III. Sistem Perbaikan dan Perawatan Motor
pada Crane
3.1 Umum
Penyebab terbesar terjadinya kerusakan pada
motor adalah karena kurangnya tindakan
preventive, di mana seharusnya dilakukan
pengecekan secara berkala terhadap kondisi
motor agar kerusakan yang besar dapat
dihindari.
Selain itu, terjadinya kerusakan pada
motor juga dapat terjadi karena sistem
perawatan yang kurang tepat. Sistem
perawatan yang tepat sangatlah menentukan
performa dan ketahanan motor terhadap
kondisi kerjanya. Bila sistem perawatan yang
dilakukan tidak sesuai dengan kondisi kerja
yang dilakukan oleh motor, maka akan
mengakibatkan motor cepat mengalami
kerusakan bahkan bisa berakibat dilakukannya
penggantian motor secara permanen
PT. Krakatau Bandar Samudera (PT
KBS) merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang jasa pelabuhan berupa
bongkar muat, Transshipment, pengangkutan
truk, pergudangan, dan jetty management.
Sehingga dapat terlihat bahwa bahwa
pekerjaan
yang
dilakukan
dibutuhkan
penggunaan crane yang optimal dan dapat
selalu melayani jasa bongkar muat selama 24
jam. Penggunaan crane yang sangat tinggi
mengakibatkan sering terjadinya gangguan
pada motor-motor listrik yang ada pada crane.
Gambar 4 Diagram alir Prosedur Pengerjaan Perawatan Mesin
Motor Pada Crane
3.2 Prosedur Pengerjaan Perawatan Mesin
Crane di PT. KBS
3.3 Jenis-jenis Perawatan
Dalam
melakukan
pengerjaan
perawatan ada beberapa prosedur yang harus
dilewati agar proses pengerjaan perawatan
dapat berjalan dengan baik. Prosedur ini
melibatkan bagian lain, yaitu bagian
Preventive. Bagian Preventive di sini berfungsi
melakukan pengecekan bagian-bagian yang
mengalami kerusakan yang nantinya akan
dibuat suatu surat perintah kerja (Work Order),
yang berisikan tentang tindakan yang harus
dilakukan
dalam
melaksanakan
perawatan/perbaikan. Jadi di sini Bagian
elektrik, bagian di mana penulis ditempatkan,
berfungsi sebagai eksekutor dalam melakukan
perbaikan/perawatan Berikut akan sedikit
dijelaskan dengan menggunakan diagram alir
prosedur dalam melakukan pengerjaan
perawatan :
Dalam
a. Safety Instruction
melakukan
proses
pengerjaan
perawatan harus adanya intrusksi-instruksi
keamanan.
Petugas
pengerjaan
perawatan
instruksi-instruksi
yang
melaksanakan
harus
sesuai
memahami
dengan
standar
pengerjaannya, jika tidak maka bisa terjadi
kemungkinan bertambah buruknya kondisi
motor karena penanganan yang tidak sesuai.
b. General storage precautions
Tindakan pencegahaan sebelum dilakukannya
pemasangan motor mutlak harus dilakukan.
Kondisi tempat peletakan motor (motor room)
harus diperhatikan karena bila kondisinya
tidak
sesuai
maka
dapat
menimbulkan
terjadinya korosi dan kelambapan motor yang
tinggi
yang
mana
hal
mempengaruhi kinerja motor.
tersebut
dapat
pada motor sudah sesuai, kondisi komutator
c. Foundation
motor
harus
bersih, rangakain elektrik terhubung dengan
prosedur
yang
baik, komponen pelindung sudah terlihat baik,
ditetapkan oleh produsennya. Hal-hal yang
dan memiliki nilai isolasi hambatan yang
perlu diperhatikan dalam pemasangan pondasi
sesuai.
motor adalah pondasi tersebut harus mampu
f. Observation and maintenance
menahan beban mesin dan tahan terhadap
Pengecekan kondisi-kondisi komponen pada
reaksi torsi dan tekanan yang ditimbulkan dari
motor harus dilakukan secara berkala. Ada
pengkopelan. Contoh gambar pemasangan
yang dilakukan sebulan sekali dan ada yang
pasak pada motor:
dilakukan 3 kali dalam setahun, tergantung
d. Machine installation
dari komponennya.
Dalam pemasangan mesin harus sesuai dengan
g. Insulation resistance
petunjuk yang diberikan oleh pihak produsen.
Proses pengecekan nilai isolasi hambatan pada
Faktor ketepatan (alignment) pemasangan
motor harus dilakukan cukup sering. Selain
komponen-komponen motor merupakan salah
terbilang
satu hal yang mutlak harus diperhaikan.
pengecekan ini maka nilai isolasi hamabatan
Pemasangan komponen-komponen penunjang
pada motor dapat terpantau terus.
seperti kopel harus dilakukan sesuai dengan
h. Brushes and commutation
instruksi yang tertera, karena bila terjadi
Pemilihan jenis brush yang digunakan pada
ketidaksesuaian pemasangan akan berdampak
motor menjadi salah satu faktor penentu
buruk pada kinerja motor. Selain hal-hal teknis
kinerja mesin. Brush juga harus dilakukan
tersebut
penggantian
Pemasangan
dilakukan
pondasi
sesuai
ada
pada
dengan
beberapa
hal
yang
perlu
mudah,
bila
dengan
sudah
dilakuakn
habis
masa
diperhatikan juga yaitu, tempat yang akan
pemakainnya. Selain brush, kondisi komutasi
dipasang harus dipastikan dalam kondisi
(penyearahan)
bersih, siap untuk dilakukan pemasangan,
Banyak hal yang mempengaruhi kondisi
memiliki akses yang cukup untuk melakukan
tersebut, seperti kelembapan udara, partikel
perbaikan (terdapat unit pembantu lain), dan
debu, dan komposisi gas yang ada di udara.
memiliki saluran udara yang terbebas dari
i. Commutator
partikel-partikel yang dapat merusak kondisi
Bila dalam kondisi operasi komutator tidak
mesin.
memerlukan perawatan khusus. Bila kondisi
e. Commisioning
permukaan
Sebelum melakukan starting pada motor ada
biasanya akan dilakukan pengecekan, apakah
beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti,
komutator
kopel
diganti.
motor
dan
perlengkapan
mekanis
juga
harus
komutator
tersebut
diperhatikan.
sudah
sudah
kasar
saatnya
baru
untuk
lainnya sudah terpasang dengan sesuai, motor
j. Lubrication
fan berputar pada arah yang sesuai, kondisi
Proses pelumasan biasanya dilakukan selama 1
pendingin tidak tersumbat, posisi semua brush
tahun sekali, tergantung dari kondisi pelumas
itu sendiri. Parameter yang digunakan salah
profesional dan harus memiliki standar
satunya adalah suhu dari pelumas tersebut
yang jelas.
0
(biasanya suhunya kurang dari 80 C)
4.2 Saran
1. Melakukan semacam Training tentang
k. Cleaning
Faktor terpenting daritindakan pencegahan
sistem
adalah memastikan kondisi bagian-bagian
motor pada merk dan spesifikasi tertentu
motor bersih, mesin motornya itu sendiri
agar pemahaman tentang mesin menjadi
ataupun komponen penunjang lainnya. Dalam
lebih banyak.
melakukan proses ini juga harus hati-hati
perawatan
2. Melakukan
pada
peremajaan
mesin-mesin
mesin-mesin
karena bila prosesnya salah maka dapat
motor pada Crane agar kualitas jasa
memperburuk kondisi motor.
pelayanan bongakr muat di pelabuhan
l. Filter
menjadi lebih baik.
Mesin-mesin motor yang menggunakan motor
Fan
sebagai
membutuhkan
pendinginnya
filter
sebagai
pastinya
penampung
kotoran dari sisa pembuangan motor Fan.
Penggantian filter harus dialukan secara rutin
DAFTAR PUSTAKA
[1] DC Machines DMI 180 – DMI 25,
Operating and Maintenance Instructions
[2] Rashid, Muhammad H, Power
agar kotoran pada filter tidak menumpuk.
Electronics, Circuit, Devices, and
m. Dismantling and reassembling
Applications 3rd, Prentice Hall, New
Proses pembongkaran dan perakitan motor
Delhi, 2004.
harus dilakukan secara tepat. Bila tindakan-
[3] Sulasno, Ir, Dasar Teknik konversi Energi
tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan
Listrik dan Sistem Pengaturan 2nd, Badan
prosedur yang ada, maka hal tersebut dapat
Penerbit Universitas Diponegoro,
mempengaruhi kinerja motor nantinya.
Semarang, 2004.
[4] Theraja, BL dan AK, A Text Book of
IV. Penutup
Technology Volume II, Nirja
4.1 Kesimpulan
1. Crane adalah salah satu alat berat yang
digunakan
PT.
Krakatau
Bandar
Samudera untuk melakukan pelayanan
jasa bongkar muat di pelabuhan Cigading.
Construction and Development co.(p)
LTD, New Delhi, 1994.
[5] Wildi, Theodore, Electrical Machines,
Drives, and Power Sstems 3rd, Prentice-
2. Untuk menjaga agar performa pada crane
Hall International, Inc. New Jersey, 1997.
terus terjaga dan memiliki usia pakai yang
[6] http://indramugiwara’s.blogspot.com/201
panjang perlu dilakukan perawatan dan
1/11/15/proteksipadamotordangenerator/
perbaikan yang sesuai dengan kebutuhan
kerja dari Crane.
3. Perawatan mesin-mesin motor yang ada
di Crane harus dilaksanakan secara
BIODATA
Siswanto dilahirkan di Jakarta,
30 Mei 1991.Telah menempuh
studi
mulai
dari
Taman
Kanak-kanak Annursyiah, SD
Negeri 18 PG Jakarta, SMP
Negeri 7 Jakarta, SMA Negeri 21 Jakarta dan
sekarang sedng melanjutkan studi S-1 di
Jurusan
Tekinik
Elektro
Universitas
Diponegoro, Semarang.
Semarang, November 2012
Mengetahui Dosen Pembimbing
Karnoto, ST, MT
NIP. 196907091997021001
KRAKATAU BANDAR SAMUDERA
Siswanto, Karnoto
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055
Fax. (024) 746055
E-mail: anto.grifor@gmail.com
E-mail: karnoto69@gmail.com
ABSTRAK
Mesin listrik merupakan salah satu peralatan yang
berhubungan sumber energi listrik dalam pengoperasiannya.
Motor listrik dapat dikatakan sebagai mesin listrik karena
dalam sistem kerjanya menggunakan energi listrik, yaitu
mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Motor listrik
merupakan “kuda kerja”nya dari indsutri, hal tersebut
dikarenakan beban listrik yang paling banyak digunakan
dalam suatu industri adalah untuk menggerakan motor-motor
listrik. Perawatan dan perbaikan mesin motor padasuatu
industri mutlak harus dilakukan untuk menjaga performa
mekanik
ini
bisa
digunakan
untuk
menggerakkan sebuah sistem kerja lainnya,
misalnya memutar impeller pompa, fan atau
blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dan lain lain. Motor listrik digunakan di
rumah dan juga di industri. Motor listrik
kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri
sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri dan merupakan kekuatan penggerak
yang utama dari sebuah mesin di industri.
mesin dan memperpanjang usia pakaianya. PT Krakatau
Bandar Samudera merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang jasa dan pelayanan pelabuhan di
Indonesia. PT Krakatau Bandar Samudera mengelola
pelabuhan Cigading yang berada di kota Banten dan juga
beberapa pelabuhan yang ada di Indonesia. Pelabuhan di
Cigading merupakan pelabuhan terdalam yang ada di
Indonesia yaitu dengan kedalaman air 20 M. Dengan kondisi
tersebut tentunya Cigading menjadi salah satu pelabuhan
tersibuk yang ada di Indonesia dalam melayani jasa bongkar
muat. PT Krakatau Bandar Samudera memiliki kelengkapan
alat berat untuk mendukung jalanya bisnis tersebut. Salah
satu alat berat yang dimiliki PT KBS adalah Crane, yang
digunakan untuk keperluan jasa bongkar muat barang.
Sebuah
crane
menggunakan
motor
listrik
sebagai
penggeraknya. Sistem perawatan dan perbaikan pada motormotor
tersebut
harus
dilakukan
secara
tepat
untuk
mendukung jasa pelayanan. Sistem perawatan juga harus
memiliki standar-standar tertentu yang disesuaikan dengan
kondisi yang ada di lapangan.
Kata Kunci : krakatau bandar samudera, crane, perawatan,
pelabuhan
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Motor listrik merupakan sebuah
perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
Sebuah motor listrik dalam industri
tentunya memerlukan suatu perawatan dan
perbaikan pada mesin-mesinya agar kinerja
pada sistem crane dapat berjalan dengan baik
dan tidak mengganggu kegiatan bisnis
perusahaan. Hal ini dikarenakan keterbutuhan
industri yang mengharuskan mesin-mesin pada
sistem crane selalu berfungsi baik guna
menjaga mutu perusahaan dalam memuaskan
pelanggan.
Sebagai sebuah perusahaan BUMN
yang mengelola jasa pelabuhan, PT
KRAKATAU
BANDAR
SAMUDERA
tentunya memiliki kelengkapan alat-alat yang
digunakan untuk mendukung bisnis tersebut.
Salah satu alat yang dimiliki dan digunakan
adalah crane, yang digunakan untuk
mendukung jasa bongkar dan muat di
pelabuhan
Cigading.
Sebuah
crane
menggunakan sistem penggerak berupa motormotor listrik untuk melakukan pergerakanpergerakan tertentu. Dan motor-motor
penggerak tersebut tentunya membutuhkan
sistem perawatan. Perawatan yang baik
ditujukan untuk menjaga kestabilan kerja
motor dan mencegah kerusakan. Sistem
perawatan tersebut tentunya harus dirancang
sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi di lapangan dari pelabuhan Cigading.
Sehingga performa crane akan selalu terjaga
dengan baik untuk memenuhi keterbutuhan
pelayanan setiap harinya.
Prinsip dasar motor listrik arus searah
adalah jika kumparan jangkar yang dialiri
listrik dan kumparan medan diberi penguatan,
maka akan timbul gaya lorenz pada tiap-tiap
sisi kumparan jangkar tersebut.
1.2 Tujuan
Besarnya gaya lorenz yang timbul adalah
dinyatakan
sebagai
berikut:
Tujuan dalam kerja praktek ini
adalah
untuk memperkenalkan tentang
perawatan mesin crane yang dimiliki PT
KRAKATAU BANDAR SAMUDERA.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini penulis
membatasi masalah tentang perawatan mesinmesin motor crane pada umumnya yang
digunakan untuk memastikan performa motor
penggerak pada sistem mesin crane yang
dimiliki
PT
KRAKATAU
BANDAR
SAMUDERA bekerja secara optimal.
II. Dasar Teori
Pada saat lilitan jangkar dan lilitan medan
diberi tegangan, maka kumparan jangkar akan
berputar memotong garis gaya magnet.
Berdasarkan hukum yang dikemukakan
Faraday, maka pada penghantar yang
memotong garis gaya magnet tersebut akan
diinduksikan tegangan listrik, yang arahnya
berlawanan dengan tegangan yang bekerja
padanya, tegangan induksi yang arahnya
berlawanan dengan tegangan yang bekerja
pada kumparan jangkar akan menghasilkan
gaya gerak listrik lawan (back EMF).
2.1 Motor Listrik
2.1.1 Motor DC
Motor DC adalah sebuah peralatan
listrik yang berfungsi mengubah energi listrik
DC menjadi energi mekanik. Konstruksi motor
arus searah sama dengan generator arus
searah. Oleh karena itu, mesin listrik ini dapat
berfungsi sebagai motor maupun generator.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran,
namun penggunaannya pada umumnya
dibatasi
untuk
beberapa
penggunaan
berkecepatan rendah, motor tersebut dibatasi
hanya untuk penggunaan di area yang bersih
dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api
pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal
dibanding motor AC. Pada mesin-mesin
pengangkut lebih banyak digunakan motor DC
tipe shunt, hal ini dikarenakan motor DC tipe
shunt adalah tipe motor yang cenderung
memiliki torsi yang konstan dan besar dengan
putaran motor yang rendah
Gambar 1. Stator Mesin DC dan Medan Magnet Utama
dan Medan Magnet Bantu
2.1.2 Motor AC
Motor AC memiliki fungsi yang hampir sama
motor DC. Motor AC adalah sebuah peralatan
listrik yang berfungsi mengubah energi listrik
AC menjadi energi mekanik
Motor listrik AC juga memiliki dua
buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor"
seperti motor DC. Stator merupakan
komponen listrik statis. Sedangkan rotor
merupakan komponen listrik berputar untuk
memutar as motor.
Motor AC dapat dibedakan menjadi
dua kelompok besar yaitu motor asinkron atau
yang sering disebut motor induksi dan motor
sinkron.
g. Arus tidak seimbang (unbalance current)
pada stator.
h. Out of step.
Gambar 2. Bentuk lengkap motor induksi
2.2 Proteksi pada Motor
Mesin-mesin
dengan
rancangan
terbaru pada umumnya jarang sekali
mengalami gangguan, hal ini disebabkan
karena adanya penggunaan bahan-bahan
bermutu tinggi, teknis pengerjaan dan
pengendalian mutu yang lebih baik, jika
dibanding dengan mesin-mesin buatan
terdahulu. Walaupun demikian kemungkinan
terjadinya gangguan tidak dapat dihindarkan.
Gangguan dapat menyebabkan kerusakan pada
mesin yang sedang dioperasikan dan biasanya
akan diikuti dengan pemutusan suplai.
Mengingat motor merupakan peralatan yang
penting dan nilainya juga cukup mahal (biaya
penggantian maupun perbaikan mesin lama)
maka diusahakan pengaruh gangguan dibatasi
sampai sekecil mungkin. Antara lain dengan
menditeksi keadaan gangguan secara tepat dan
mengisolasikan mesin terhadap sistem yang
sehat secara cepat.
Gangguan pada motor antara lain dapat
disebabkan oleh:
a. Hubung singkat (short-circuit) pada lilitan
stator.
b. Beban lebih (overload).
c. Panas lebih (overheating) pada lilitan dan
bearing.
d. Tegangan lebih (overvoltage) dan kecepatan
lebih.
e. Kehilangan medan penguat (loss of field).
f. Daya balik (motoring).
Sebagian besar gangguan di atas perlu
dihilangkan dengan cara melepaskan generator
terhadap sistem melalui pemutus tenaga utama
(main circuit breaker) dan bila memungkinkan
melepas pemutus tenaga medan penguat.
Untuk jenis gangguan tertentu selain cara di
atas, mesin penggerak dihentikan beroperasi.
Bila terjadi gangguan yang masih pada batas
yang diizinkan biasanya sistem hanya
memberikan peringatan saja.
Contoh single line diagram instalasi
motor listrik 3 fasa :
R
S
T
MCB
K
M
Gambar 3 single line diagram motor listrik 3 fasa
III. Sistem Perbaikan dan Perawatan Motor
pada Crane
3.1 Umum
Penyebab terbesar terjadinya kerusakan pada
motor adalah karena kurangnya tindakan
preventive, di mana seharusnya dilakukan
pengecekan secara berkala terhadap kondisi
motor agar kerusakan yang besar dapat
dihindari.
Selain itu, terjadinya kerusakan pada
motor juga dapat terjadi karena sistem
perawatan yang kurang tepat. Sistem
perawatan yang tepat sangatlah menentukan
performa dan ketahanan motor terhadap
kondisi kerjanya. Bila sistem perawatan yang
dilakukan tidak sesuai dengan kondisi kerja
yang dilakukan oleh motor, maka akan
mengakibatkan motor cepat mengalami
kerusakan bahkan bisa berakibat dilakukannya
penggantian motor secara permanen
PT. Krakatau Bandar Samudera (PT
KBS) merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang jasa pelabuhan berupa
bongkar muat, Transshipment, pengangkutan
truk, pergudangan, dan jetty management.
Sehingga dapat terlihat bahwa bahwa
pekerjaan
yang
dilakukan
dibutuhkan
penggunaan crane yang optimal dan dapat
selalu melayani jasa bongkar muat selama 24
jam. Penggunaan crane yang sangat tinggi
mengakibatkan sering terjadinya gangguan
pada motor-motor listrik yang ada pada crane.
Gambar 4 Diagram alir Prosedur Pengerjaan Perawatan Mesin
Motor Pada Crane
3.2 Prosedur Pengerjaan Perawatan Mesin
Crane di PT. KBS
3.3 Jenis-jenis Perawatan
Dalam
melakukan
pengerjaan
perawatan ada beberapa prosedur yang harus
dilewati agar proses pengerjaan perawatan
dapat berjalan dengan baik. Prosedur ini
melibatkan bagian lain, yaitu bagian
Preventive. Bagian Preventive di sini berfungsi
melakukan pengecekan bagian-bagian yang
mengalami kerusakan yang nantinya akan
dibuat suatu surat perintah kerja (Work Order),
yang berisikan tentang tindakan yang harus
dilakukan
dalam
melaksanakan
perawatan/perbaikan. Jadi di sini Bagian
elektrik, bagian di mana penulis ditempatkan,
berfungsi sebagai eksekutor dalam melakukan
perbaikan/perawatan Berikut akan sedikit
dijelaskan dengan menggunakan diagram alir
prosedur dalam melakukan pengerjaan
perawatan :
Dalam
a. Safety Instruction
melakukan
proses
pengerjaan
perawatan harus adanya intrusksi-instruksi
keamanan.
Petugas
pengerjaan
perawatan
instruksi-instruksi
yang
melaksanakan
harus
sesuai
memahami
dengan
standar
pengerjaannya, jika tidak maka bisa terjadi
kemungkinan bertambah buruknya kondisi
motor karena penanganan yang tidak sesuai.
b. General storage precautions
Tindakan pencegahaan sebelum dilakukannya
pemasangan motor mutlak harus dilakukan.
Kondisi tempat peletakan motor (motor room)
harus diperhatikan karena bila kondisinya
tidak
sesuai
maka
dapat
menimbulkan
terjadinya korosi dan kelambapan motor yang
tinggi
yang
mana
hal
mempengaruhi kinerja motor.
tersebut
dapat
pada motor sudah sesuai, kondisi komutator
c. Foundation
motor
harus
bersih, rangakain elektrik terhubung dengan
prosedur
yang
baik, komponen pelindung sudah terlihat baik,
ditetapkan oleh produsennya. Hal-hal yang
dan memiliki nilai isolasi hambatan yang
perlu diperhatikan dalam pemasangan pondasi
sesuai.
motor adalah pondasi tersebut harus mampu
f. Observation and maintenance
menahan beban mesin dan tahan terhadap
Pengecekan kondisi-kondisi komponen pada
reaksi torsi dan tekanan yang ditimbulkan dari
motor harus dilakukan secara berkala. Ada
pengkopelan. Contoh gambar pemasangan
yang dilakukan sebulan sekali dan ada yang
pasak pada motor:
dilakukan 3 kali dalam setahun, tergantung
d. Machine installation
dari komponennya.
Dalam pemasangan mesin harus sesuai dengan
g. Insulation resistance
petunjuk yang diberikan oleh pihak produsen.
Proses pengecekan nilai isolasi hambatan pada
Faktor ketepatan (alignment) pemasangan
motor harus dilakukan cukup sering. Selain
komponen-komponen motor merupakan salah
terbilang
satu hal yang mutlak harus diperhaikan.
pengecekan ini maka nilai isolasi hamabatan
Pemasangan komponen-komponen penunjang
pada motor dapat terpantau terus.
seperti kopel harus dilakukan sesuai dengan
h. Brushes and commutation
instruksi yang tertera, karena bila terjadi
Pemilihan jenis brush yang digunakan pada
ketidaksesuaian pemasangan akan berdampak
motor menjadi salah satu faktor penentu
buruk pada kinerja motor. Selain hal-hal teknis
kinerja mesin. Brush juga harus dilakukan
tersebut
penggantian
Pemasangan
dilakukan
pondasi
sesuai
ada
pada
dengan
beberapa
hal
yang
perlu
mudah,
bila
dengan
sudah
dilakuakn
habis
masa
diperhatikan juga yaitu, tempat yang akan
pemakainnya. Selain brush, kondisi komutasi
dipasang harus dipastikan dalam kondisi
(penyearahan)
bersih, siap untuk dilakukan pemasangan,
Banyak hal yang mempengaruhi kondisi
memiliki akses yang cukup untuk melakukan
tersebut, seperti kelembapan udara, partikel
perbaikan (terdapat unit pembantu lain), dan
debu, dan komposisi gas yang ada di udara.
memiliki saluran udara yang terbebas dari
i. Commutator
partikel-partikel yang dapat merusak kondisi
Bila dalam kondisi operasi komutator tidak
mesin.
memerlukan perawatan khusus. Bila kondisi
e. Commisioning
permukaan
Sebelum melakukan starting pada motor ada
biasanya akan dilakukan pengecekan, apakah
beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti,
komutator
kopel
diganti.
motor
dan
perlengkapan
mekanis
juga
harus
komutator
tersebut
diperhatikan.
sudah
sudah
kasar
saatnya
baru
untuk
lainnya sudah terpasang dengan sesuai, motor
j. Lubrication
fan berputar pada arah yang sesuai, kondisi
Proses pelumasan biasanya dilakukan selama 1
pendingin tidak tersumbat, posisi semua brush
tahun sekali, tergantung dari kondisi pelumas
itu sendiri. Parameter yang digunakan salah
profesional dan harus memiliki standar
satunya adalah suhu dari pelumas tersebut
yang jelas.
0
(biasanya suhunya kurang dari 80 C)
4.2 Saran
1. Melakukan semacam Training tentang
k. Cleaning
Faktor terpenting daritindakan pencegahan
sistem
adalah memastikan kondisi bagian-bagian
motor pada merk dan spesifikasi tertentu
motor bersih, mesin motornya itu sendiri
agar pemahaman tentang mesin menjadi
ataupun komponen penunjang lainnya. Dalam
lebih banyak.
melakukan proses ini juga harus hati-hati
perawatan
2. Melakukan
pada
peremajaan
mesin-mesin
mesin-mesin
karena bila prosesnya salah maka dapat
motor pada Crane agar kualitas jasa
memperburuk kondisi motor.
pelayanan bongakr muat di pelabuhan
l. Filter
menjadi lebih baik.
Mesin-mesin motor yang menggunakan motor
Fan
sebagai
membutuhkan
pendinginnya
filter
sebagai
pastinya
penampung
kotoran dari sisa pembuangan motor Fan.
Penggantian filter harus dialukan secara rutin
DAFTAR PUSTAKA
[1] DC Machines DMI 180 – DMI 25,
Operating and Maintenance Instructions
[2] Rashid, Muhammad H, Power
agar kotoran pada filter tidak menumpuk.
Electronics, Circuit, Devices, and
m. Dismantling and reassembling
Applications 3rd, Prentice Hall, New
Proses pembongkaran dan perakitan motor
Delhi, 2004.
harus dilakukan secara tepat. Bila tindakan-
[3] Sulasno, Ir, Dasar Teknik konversi Energi
tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan
Listrik dan Sistem Pengaturan 2nd, Badan
prosedur yang ada, maka hal tersebut dapat
Penerbit Universitas Diponegoro,
mempengaruhi kinerja motor nantinya.
Semarang, 2004.
[4] Theraja, BL dan AK, A Text Book of
IV. Penutup
Technology Volume II, Nirja
4.1 Kesimpulan
1. Crane adalah salah satu alat berat yang
digunakan
PT.
Krakatau
Bandar
Samudera untuk melakukan pelayanan
jasa bongkar muat di pelabuhan Cigading.
Construction and Development co.(p)
LTD, New Delhi, 1994.
[5] Wildi, Theodore, Electrical Machines,
Drives, and Power Sstems 3rd, Prentice-
2. Untuk menjaga agar performa pada crane
Hall International, Inc. New Jersey, 1997.
terus terjaga dan memiliki usia pakai yang
[6] http://indramugiwara’s.blogspot.com/201
panjang perlu dilakukan perawatan dan
1/11/15/proteksipadamotordangenerator/
perbaikan yang sesuai dengan kebutuhan
kerja dari Crane.
3. Perawatan mesin-mesin motor yang ada
di Crane harus dilaksanakan secara
BIODATA
Siswanto dilahirkan di Jakarta,
30 Mei 1991.Telah menempuh
studi
mulai
dari
Taman
Kanak-kanak Annursyiah, SD
Negeri 18 PG Jakarta, SMP
Negeri 7 Jakarta, SMA Negeri 21 Jakarta dan
sekarang sedng melanjutkan studi S-1 di
Jurusan
Tekinik
Elektro
Universitas
Diponegoro, Semarang.
Semarang, November 2012
Mengetahui Dosen Pembimbing
Karnoto, ST, MT
NIP. 196907091997021001