ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MATA

÷

5wガ И動的で力8P
ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH
ANALISIS KOMPLEKS
Ribka Kariani Br Sembiring
(Dosen FKIP Prodi Pendidikan Matematika Unika St. Thomas Medan)

ABSTRACT
This research was aims to determine the errors oJ'students majoring in Mathematics
educcttion in solving problems Trigonometry as a prerequisite Analysis Complex, and the
cause of the occurrence of skills errors, concept errors andmistakes made by students of studlt
program Mathematics Education in problem solving in Complex Analysis courses. This
research uses descriptive research method, which is to describe and comparative t.vpes of
errors in solving Trigonometry problems os a prerequisite of Complex Analysis. Subjects in
this study were all students of mathematics education program even semester of academic
,vear 2016/2017 which take course Complex Analysis. The results showed that the percentage
of mistakes made by the students of Mathematics Education progrctm in solving trigonometry
problems that became the prerequisite of Complex Analysis were ll.8%, principle errors.
.followed by skill error of 20.7o/o and concept error of 27.5%. The cause of the above error in
.solving trigonometric problems that become the prerequisite of Complex Analysis is that

students can not remember the formula that vvill be used, less careful in answering the
question so thcrt it is wrong, less careful in answering the matter, no preparation for the test,
no longer remember how to solve the problem and not enough time in taking the test.
Key.word : Analysis Of Student Errors, Analysis Complex

ABSTRAK
Penelitian

ini

berlujuan untuk mengetahui kesalahan mahasiswa jurusan pendidikan

\,Iatematika dalam penyelesaian soal-soal Trigonometri sebagai prasyarat Analisis Kompleks,
rlan penyebab terjadinya kesalahan keterampilan, kesalahan konsep dan kesalahan prinsip
r ang dilakukan mahasiswa program studi Pendidikan Matematika dalam penyelesaian soalsoal pada matakuliah Analisis Kompleks. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
Jeskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan dan mengadakan komparasi jenis-jenis kesalahan
Jalam menyelesaikan soal-soal Trigonometri sebagai prasyarat Analisis Kompleks. Subjek
lalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa prodi pendidikan rnatematika semester genap
:ahun ajaran 201612017 yang mengambil matakuliah Analisis Kompleks. Hasil penelitian
nenunjukkan bahwa presentase kesalahan yang dilakukan mahasislva prodi Pendidikan

\{atematika dalam menyelesaikan soal-soal trigonometri yang menjadi prasyarat Analisis
rompleks adalah kesalahan prinsip 11,80 , diikuti kesalahan keterampilan 20,7oh dan
.esalahan konsep 27,5o . Penyebab terjadinya kesalahan tersebut diatas dalarn menyelesaikan
soal-soal trigonometri yang menjadi prasyarat Analisis Kornpleks adalah mahasiswa tidak bisa
nengingat rumus yang akan digunakan, kurang cermat dalam n-renjawab soal sehingga jadi
salah, kurang teliti dalam menjawab soal. tidak ada persiapan menghadapi tes, tidak ingat lagi
rara penyelesaian soal tersebut dan tidak cukup waktu dalam mengikuti tes.
','olume:

V No. 2 Agustus 2017

60

︸響
¨

所zr ガ Иルグκ t t BP

1. PENDAHULUAN


Anal i si s Kompl eks mcr upakan sal ah sat u mat a kul i ah yang wt t i b di i kut i 01ch semua

nl ahasi swa pr Odi Pendi di kan Mat emat i ka. Mat a kl l l i ah i ni banyak mel i bat kan hubungan i de―

i de Mat emat i ka, yai t u i de Tr i gOnomet r i , At t abar , dan GeOmct r i , Ol eh kar ena i t u, unt uk

‐l l empel at t i Anal i si s Kompl eks di per l ukan penget ahuan l ai n scbagai pr asyar at . Ada sauml ah
Pendapat ahl i ber kenaan dengal l pengat t an Mat emat i ka. Dahar ( 20H) menyt t akan bahwa

dal am menyusun kur i kul um yang bai k t er l ebi h dahul u di per l ukan anal i si s kOnsep― konsep
dal am sat u bi dang st udi , dan kemudi al l di per hat i kan hubl l ngan― hubungan t cr t ent u ant ar a
konsep― konsep t cr sebut , schi ngga dapat di ket ahui kOnsep mana yang met t adi pr asyt t at bagi
konsep yang l ai n. Hud● 0( 1998) menul i Skan, ` ` Mat er l l at i ka ber kenaan dengan i dc_i de/ konsep―
konsep abst r ak yang t er susun secar a hi r akhi dan penal ar annya dcdukt i t "
Bcr dasar kan kcdua pendapat t er sebut , dapat di si r npul kan bahwa ⅣI at emat i ka har us
di t t aよ an/ di pel aar i secar a bei aht t ber dasar kan hi r ar khi m
at er i Mat emat i ka. Dengal l
i emi ki an, akan memper mudah mahasi swa yang i ngi n bel ai ar mat emat i kao Mよ sudnya adal ah
emahal l l an t er hadap suat u konsep bi sa t cr bent uk apabi l a kOnsep i t u di hubungkan at al l


di kai t kan dengan kOnsep yang t el ah di ket ahui sebel umnya. J i ka seOr ang mahasi s、 va kur ang
■l emal l al l l i kOnsep at au mat er i sebel umnya maka akan menyul i t kan mahasi swa unt uk
■l emahami mat er i sel at t ut nya. J adi dal am pembel aar an mat emat i ka, pengal amal l bel a額
scbel umnya sangat di per l ukm sebagai dasar unt uk mempel aar i mat er i mat emat i ka l at ut an.
Secaa khusus mat a kul i ah Anal i si s Kompl eks memer l ukan sauml ah mat er i dasar
sebagai pr asyar at . Hal i ni mengacu pada pendapat Si mmOns( 1981) yang mcnyat akan bahwa
enget ahuan dasar sebagai pr asyar at mat a kul i ah Anal i si s Kompl eks adal ah Tr i gonOmet r i ,

At t abar dan Geomet r i . Lci t h01d( 2000) j uga mengat akan bt t wa dal am mcmpcl t t ar i Anal i si s
:こ O
mpl cks har ■ l s mel l l i l i ki penget ahuan t ent ang kOnsep mat emat i ka t ei cnt u yai t u
Tr i gOnomet r i , At t abar dan Gcomct r i SekOl ah Mencngah Umum.
Bcr dasar kan beber apa pendapat di at as dapat di si l l l pul kan bahwa unt l l k
11l cnguasai 2へ nal i si s

Kompl eks di per l ukan penget ahuan mat emat i ka di s卜 / 1u sepel t i
Tr i gOnOmet r i , At t abar dan Geopet r i . Ket i ga mat er i t cr sebut mer upakan pr asyar at bagi mat a
kt l l i ah Anal i si s Kompl eks. Namun dal am penel i t i an i ni , penul i s hanya membat asi pada mat er i
丁r i gonOmet r i ber dasar kan pokok_pokOk bahasan yang ada dal am 2ヽ nal i si s Kompl eks, kar ena
dal am mat er i Tr i gOnomct r i j uga t er muat mt t er i Aり abar dan Geomet r i .

Ber dast t kan pengal aman penel i t i dal al l l mengasuh mat a kul i ah zへ
nal i si s Kompl eks
di t emukan adanya kesal ahan― kcsal ahan dal am penycl esai an sOal ¨ sOal mat a kul i ah Anal i si s


01npl eks ber upa kesal ahan kOnsep l naupun bukan kOnsep Hal i ni bcr dasar kan beber apa hasi l
cnel i t i an, ant ar a l ai n, I r awan( 1991) yang menyi mpul kan bahwa masi h banyak mal l asi swa

r odi pendi di kan mat el l nat i ka l l l el akukan kcsal ahan kOnscp dan kcsal ahan bukan kOnsep pada

■l at a kul i ah Anal i si s Kompl eks. Hasi l bcl aar l l l ahasi swa Pr ogr am st udi pendi di kan
■l at emat i ka dan Fi si ka di t emukan l ebi h bai k dar i r at a_r at a bel aar mahasi swa Pr ogr al l l St udi

Pendi di kan Ki mi a dan Bi O10gi . SumamO( 1994) j uga menyi mpul kan bahwa hasi l bel aar

11l ahasi s、va

FMI PA I KI P Bandung dal anl mat a kul i ah Anal i si Kompl eks secar a kesel ur uhan

t cr gol ong sedang, secar a t er pi Sah mahasi s、 va pr ogr ar l l st udi K[ i nl i a dan Bi O10gi r el at i f l cbi h

r cndah.
2へ

bi di n ( 2012) dal am penel i t i an yang di a l akukan menyi l npul kan bah、 va penyebab

∵ol ume: V No. 2 Agust us 2017

61

: 3wJ ′

_4ルグκ

ル8P

- -r\ a kemampuan prasyarat, dalam hal ini kemampuan matematika di SMU. Ini berarli
- .1ntan belajar matematika di SMU terutama materi Trigonometri yang berhubungan

-,


.\nalisis Kompleks sangat mempengaruhi proses belajar Analisis Kompleks di
jruan Tinggi.
Dari uraian di atas. penulis mencoba menganalisis dan mengungkapkan jenis-jenis
kesalahan. kecenderungan kesalahan, dan penyebab terjadinya kesalahan keterampilan,
kesalahan konsep dan kesalahan prinsip yang dilakukan mahasiswa prodi pendidikan
inatematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidika Unika St. Thomas Medan berkaitan
Jengan penyelesaian soal-soal Trigonometri di SMU sebagai prasyarat Analisis Kompleks.
Fakta dalam Matematika menurut Hudojo (1998) adalah "suatu ide/gagasan apabila
ranya ada satu eksemplar saja ditemukan disebut fakta. Misalnya sin 900: 1 dimana 900 clan I
,lalah dua bilangan yang bukan merupakan anggota dua himpunan". Sedangkan Bell (1978)
:.engemukakan bahwa fakta merupakan kesepakatan atau ketentuan dalam Matematika
.salnya simbol-simbol dalam Matematika.
Simbol "2" merupakan simbol yang dihubungkan dengan perkataan "dua", "x" adalalt
.:o1 yang dihubungkan dengan operasi perkalian. "+" adalah simbol yang dihubungkan
,:.--3o operasi penjumlahan, ")" adalah simbol yang dihubungkan dengan perkataan lebih
- . dan sebagainya. Setiap kali kita mengatakan "tujuh", secara spontan akan tergambar
-.1o1 "7" dalam pikiran kita. Dan fakta dalam matematika dapat dipelajari antara lain
- . .lui belajar hafalan, latihan dan permainan. Mahasiswa dikatakan telah memahami fakta
- . dapat menuliskan fakta dengan benar dan dapat menggunakan dengan tepat dalam situasi
's


-; berbeda.
Bell (1978) mengemukakan bahwa

keterampilan dalam Matematika merupakan

':.:.si dan prosedur dimana mahasiswa atau matematisi diharapkan dapat menyelesaikan

', ralan dengan cepat dan tepat. Berbagai keterampilan berwujud urutan prosedur tertentu
. . disebut dengan algoritma. Sedangkan operasi itu sendiri adalah suatu aturan untttk
-:apatkan elemen tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui, misalnya
, .'.rmlahkan sin o dengan sin o, mengalikan sin cr dengan suatu bilangan real merupakan
,h dari keterampilan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Hudojo (1998)
. ,,.r. "keterampilan dimaksudkan agar pesefta didik mampu menjalankan prosedur dan
" -..si dalam matematika secara tepat dan benar" Keterampilan dalam matematika dapat
:ermainan.

Seseorang dikatakan telah menguasai suatu keterampilan apabila ia dapat
'-emonstrasikan dengan benar keterampilan tersebut dengan menyelesaikan berbagai
.\ masalah yan-q memerlukan keterampilan itu, atau dapat menerapkannya dalam

'.,Jai macam situasi.
Konsep dalam matematika menurut Hudojo (1998) adalah "suatu ide/gagasan yang
: -.:Lrk dengan lnemandang sifat-sifat yang sama dari sekumpulan eksemplar yang cocok.
-rn mengambil adanya sekumpulan eksemplar sebagai kriteria, kita mengidentifikasi
.:. Apabila kita dapat menemukan lebih dari satu eksemplar dari suatu ideigagasan, kita
-r:an suatll konsep". Contoh "x { y" merupakan konsep sebab kita dapat menyebutkan
, nisalkan 2