MOBIL TERBANG DI KOTA BANDUNG (1)
MOBIL TERBANG DI KOTA BANDUNG
MAKALAH KARYA ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah
oleh
DERI NOVERTA (16017024)
MONICA WIDYANINGSIH (16017159)
STEPHEN (16017249)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2017
PRAKATA
Pertama-tama, penulis ingin memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Segala usaha jika tidak disertai oleh
Tuhan, tetap saja tidak akan berhasil. Selanjutnya, penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Linda Handayani Sukaemi, M. Hum selakuk dosen TTKI
yang sudah dengan sabar mengasistensi penulis. Penulis juga berterima kasih kepada
orang tua yang selalu memberi dukungan dan Bapak Kusprasapta Mutijarsa sebagai
dosen PRD yang ikut serta membantu penulis.
Karya tulis ini berjudul “Mobil Terbang di Kota Bandung”. Penulis
menyusun karya tulis ini untuk mencoba menawarkan solusi atas kemacetan yang
terjadi di Kota Bandung. Selain mengatasi kemacetan, mobil terbang juga diharapkan
menjadi transportasi masa depan yang ramah lingkungan.
Ada pepatah yang berbunyi “tak ada gading yang tak retak”.penullis juga
hanya seorang manusia biasa sehingga penulis memohon maaf jika terdapat
kesalahan dalam karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat berguna bagi kemajuan
teknologi pada bidang transportasi.
Bandung, November 2017
Penulis
1
SARI
Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki masalah kemacetan parah. Berdasarkan
permasalahan tersebut, penulis memikirkan sebuah solusi yaitu mobil terbang. Pada makalah ini,
penulis mengambil dua rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana membuat dan merancang mobil
terbang? (2) Bagaimana pengaruh mobil terbang terhadap kemacetan di Kota Bandung? Dari rumusan
masalah, diketahui bahwa penulis bertujuan untuk menemukan langkah untuk merancang mobil
terbang dan menemukan pengaruh mobil terbang terhadap kemacetan di Kota Bandung. Penulis akan
menggunakan metode deskriptif. Penulis akan mendiskripsikan data berdasarkan literatur dan fakta di
lapangan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi lapangan,
wawancara, dan kuesioner. Hasil akhir yang ingin didapat dari makalah ini adalah rancangan mobil
terbang dan efektifitasnya dalam mengurai kemcetan di Bandung.
Kata kunci: mobil terbang, kemacetan, Bandung, desain, efektivitas
2
ABSTRACT
Bandung is one of the cities that have severe congestion problem. Based on these problems, the
authors think of a solution that is flying car. In this paper, the authors take up two problem formulas:
(1) How to make and design a flying car? (2) How is the influence of flying cars against congestion in
Bandung City? From the formulation of the problem, note that the author aims to find a step to design
a flying car and find the effect of flying cars against congestion in the city of Bandung. The author
will use descriptive method. The author will describe the data based on literature and facts in the field.
The data collection techniques used are literature study, field observation, interviews, and
questionnaires. The final result to be gained from this paper is the design of flying cars and their
effectiveness in breaking the congestion in Bandung.
Keywords: flying cars, congestion, Bandung, design, effectivity
3
抽象
万隆是拥堵严重的城市之一。 基于这些问题,作者想到了一个飞行汽车的解决方案。 在本文
中,作者提出了两个问题公式:(1)如何制作和设计一款飞行器? (2)万隆市飞行汽车对
拥堵的影响如何? 从问题的提出来看,笔者希望找到一个设计飞行器的步骤,并找到飞行汽
车对万隆市区拥堵的影响。 作者将使用描述性的方法。 作者将根据该领域的文献和事实来描
述数据。 采用的数据收集技术是文献研究,现场观察,访谈和问卷调查。 本文最后得出的结
果是飞行器的设计及其在打破万隆拥堵方面的成效。
关键词:飞行汽车,拥堵,万隆,设计,有效性
4
DAFTAR ISI
PRAKATA
i
SARI ii
ABSTRACT
抽象
iii
iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GRAFIK
viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
x
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.1.1 Latar Belakang
1
1.1.2 Rumusan Masalah
2
1.2 Manfaat Penelitian
1
2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Ruang Lingkup Kajian
1.5 Anggapan Dasar
2
3
1.6 Hipotesis 3
1.7 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.7.1 Metode
3
3
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data 3
1.8 Sistematika Penulisan
4
BAB II TEORI DASAR MOBIL TERBANG
5
2.1 Pengertian Mobil Terbang 5
2.2 Perkembangan Mobil Terbang
5
2.3 Prinsip Kerja Mobil Terbang
9
BAB III ANALISIS PEMANFAATN MOBIL TERBANG 10
3.1 Transportasi di Bandung 10
5
6
3.2 Faktor Kemacetan di Bandung
12
3.3 Perancangan Mobil Terbang
15
3.4 Pemanfaatan Mobil Terbang
19
3.5 Efektivitas Mobil Terbang
20
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
22
4.1 Simpulan 22
4.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN
24
INDEKS
52
RIWAYAT PENULIS 53
DAFTAR TABEL
TABEL I
JUMLAH TRANSPORTASI DI BANDUNG ………………………10
II
KELEBIHAN BERBAGAI JENIS MOBIL TERBANG
…………....11
III
KEKURANGAN BERBAGAI JENIS MOBIL TERBANG
………...11
7
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Persentase Kendaraan di Bandung …………………………………………
11
2
Jumlah
Kendaraan
Per
Hari
………………………………………………..13
3 Efektivitas Mobil Terbang Mengatasi Kemacetan ….……………………..20
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kondisi Jalan di Kawasan Simpang Dago……..………………………..14
2 Kondisi Jalan di Kawasan Simpang Dago……..………………………..14
3 Badan Mobil Aerodinamis ………………………………………………
16
4 Sayap Aerodinamis ………………...……………………………………
17
5 Desain Mobil Keseluruhan …..…….……………………………………
17
6
Prinsip
Kerja
…………………………………...19
9
Mobil
Terbang………..
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
A TOPIK, TEMA, JUDUL ……………………………………..24
B
LEMBAR
KENDALI
………………………………………...25
C
KERANGKA
KARANGAN
……….
………………………...26
D PELENGKAP AWAL …………………………………..…...27
E
BAB
I
……………….
BAB
II
………………………………………...36
F
………………………………………………………...40
G
PELENGKAP
AKHIR
..
……………………………………...45
H HASIL KUESIONER ………………………………………..48
I TINGKAT PLAGIARISME …………………………………..51
10
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.1.1. Latar belakang
Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi berkembang
dengan sangat pesat terkhusus teknologi pada bidang transportasi.
Manusia masih menggunakan hewan seperti kuda sebagai moda
transportasi pada zaman dahulu. Sejalan dengan bergantinya waktu,
manusia mulai menemukan kendaraan bermotor. Tidak hanya
tranportasi darat saja, sekarang sudah ada transportasi laut dan
transportasi udara. Untuk ke depannya, para peneliti mengharapkan
tercipta mobil terbang.
Mobil terbang dipercaya akan menjadi transportasi masa
depan. Jika hal ini terwujud, mobilitas manusia akan berkembang
dengan sangat pesat. Selain itu, mobil terbang juga bisa digunakan
untuk mengatasi kemacetan yang ada. Akan tetapi, sampai sekarang
rancangan mobil terbang yang baik masih dicari.
Penulis sebagai mahasiswa ITB merasa gelisah dengan
kemacetan lalu lintas yang ada di kota Bandung. Dengan demikian,
penulis mencoba menawarkan sebuah solusi dalam makalah berjudul
“Mobil Terbang di Kota Bandung”. Solusinya adalah mobil terbang.
1
Tujuan akhir dari karya ilmiah ini adalah mobil terbang diharapkan
bisa mengatasi masalah kemacetan.
1.1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas,
rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana cara merancang sebuah mobil terbang?
2.
Bagaimana efek mobil terbang terhadap masalah kemacetan?
1.2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini tidak lain adalah untuk mengatasi masalah
kemacetan di Kota Bandung.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis ialah
1. menjelaskan cara merancang mobil terbang.
2. menentukan pengaruh mobil terbang terhadap masalah kemacetan.
1.4. Ruang Lingkup Kajian
Untuk mencapai tujuan dan menjawab rumusan masalah di atas,
penulis perlu melakukan pengkajian beberapa aspek. Pertama, penulis
mengkaji mengenai transportasi di Bandung, jumlah kendaraan, dan faktor
kemacetan di Bandung. Kedua, penulis juga perlu mengkaji prinsip kerja
2
mobil terbang dan perancangan mobil terbang. Ketiga, penulis mengkaji
efektifitas mobil terbang dalam mengurai kemacetan.
1.5. Anggapan Dasar
Mobil terbang merupakan suatu tipe kendaraan yang dapat bergerak di
darat maupun udara. Penelitian mobil terbang sudah diberikan perhatian
khusus oleh para peneliti. Berbagai prinsip mobil terbang sudah diajukan.
Mereka beranggapan bahwa mobil terbang merupakan terobosan yang akan
sangat bermanfaat. Mobil terbang tidak akan menghadapi kemacetan dan
bisa digunakan dalam situasi emergensi (Karthik, 2014:9).
1.6. Hipotesis
Mobil terbang bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata untuk
mengurai masalah kemacetan.
1.7. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.7.1. Metode
Metode penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Penulis
akan mendeskripsikan data berdasarkan literatur-literatur maupun
fakta di lapangan.
1.7.2. Teknik pengumpulan data
Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data berupa studi literature beberapa jurnal, observasi
3
lapangan di Simpang Dago, wawancara terhadap Bapak Kusprasapta
Mutijarsa sebagai dosen PRD, dan kuesioner kepada orang yang
pernah tinggal di Bandung.
1.8. Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini akan terbagi menjadi empat bab, yaitu
pendahuluan, teori dasar mobil terbang, analisis pemanfaatan mobil terbang,
serta simpulan dan saran. Pada bab satu akan dibahas mengenai latar
belakang, rumusan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, ruang
lingkup kajian, anggapan dasar, hipotesis, metode dan teknik pengumpulan
dara, serta sistematika penulisan. Pada bab dua akan dibahas pengertian
mobil terbang, perkembangan mobil terbang, serta prinsip kerja mobil
terbang. Pada bab tiga akan dibahas mengenai transportasi di Bandunng,
faktor kemacetan di Bandung, perancangan mobil terbang, efektifitas mobil
terbang, dan pemanfaatan mobil terbang. Bab empat berisi tentang simpulan
dan saran dari penulis mengenai permasalahan mobil terbang.
4
BAB II
TEORI DASAR MOBIL TERBANG
2.1. Pengertian Mobil Terbang
Sebelum memasuki makalah ini lebih jauh, kita perlu mengenal
definisi dari mobil terbang. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak bingung
ketika membaca makalah ini. Mobil terbang terdiri dari dua kata, antara lain
mobil dan terbang. Mobil berarti kendaraan yang digerakkan oleh tenaga
mesin yang ada padanya (biasanya beroda empat atau lebih) (KBBI,
2008:962). Terbang berarti bergerak atau melayang di udara dengan tenaga
sayap (KBBI, 2008:1507). Dari dua definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa
mobil terbang adalah kendaraan yang digerakkan oleh tenaga mesin yang
ada padanya dan berakibat bisa bergerak atau melayang di udara.
2.2. Perkembangan Mobil Terbang
Mobil terbang sangat sering diceritakan dalam berbagai film. Saat itu,
mobil terbang hanya sekadar imajinasi manusia biasa. Suatu waktu,
seseorang ahli pada bidang otomotif dari Michigan bernama Henry Ford
pernah berkata sebagai berikut
“Mark my word: a combination airplane and motorcar is coming.
You may smile, but it will come”
Terjemahan: “Ingat perkataanku: kombinasi antara pesawat
terbang dan mbil akan segera dating. Kamu bisa tersenyum,
tetapi hal tersebut pasti akan datang”
5
Perkataan Henry Ford tersebut ternyata tidak sembarangan. Mobil terbang
sungguh semakin dikembangkan oleh para peneliti. Berbagai eksperimen
dilakukan sejak tahun 1900-an. Banyak eksperimen yang gagal tentunya.
Tetapi, sekarang sudah ditemukan cara agar kendaraan bisa mengambang di
udara.
Dilansir
dari
www.popularmechanics.com,
berikut
dijabarkan
perkembangan mobil terbang berdasarkan urutan waktunya
1. Tahun 1841
Ditemukannya Henson Aerial Steam Carriage. Penemunya
merupakan dua bersaudara bernama William Samuel Henson dan
John Stringfellow. Sayangnya, mereka tidak pernah bisa
membangun kendaraan yang bisa berfungsi dengan baik.
2. Tahun 1917
Ditemukannya Curtiss Aeroplane. Penemunya bernama Glen
Curtiss.
Curtiss
Aeroplane
juga
belum
pernah
terbang
berhubungan dengan terjadinya perang duni pertama saat itu.
3. Tahun 1923
Ditemukannya Pitcairn PCA-2. Penemunya bernama Harold
Frederick Pitcairn. Pitcairn PCA-2 terekam sebagai pesawat
pertama yang berhasil terbang dan mndarat di halaman Gedung
Putih Amerika.
4. Tahun 1937
6
Ditemukannya Waterman Arrowbile. Perusahaan Waterman
Aerrowbile Co. merupakan pemanufaktur dari kendaraan tersebut.
5. Tahun 1947
.Ditemukannya ConVairCar Model 118. Penemunya adalah
Theodore P. Hall.
6. Tahun 1959
Ditemukannya Ford Levacar. Perusahaan yang didirikan oleh
Henry Ford adalah pembuat Ford Levacar tersebut
7. Tahun 1966
Ditemukannya Aerocar. Penemunya bernama Moulton Taylor.
8. Tahun 1973
Ditemukannya AVE Mizar. Desain AVE Mizar dibuat oleh Henry
Smolinski dan pemanufakturnya adalah Advanced Vehicle
Engineers.
9. Tahun 1990
Ditemukannya The Sky Commuter. The Sky Commuter
dikembangkan oleh Boeig Engineers.
10. Tahun 2003
Ditemukannya The M400 Sky Car. Penemunya bernama Paul
Moller.
11. Tahun 2011
Ditemukannya The Flying Maruti. Penemunya berasal dari India
bernama A.K. Vishwanath.
7
12. Tahun 2013
Ditemukannya
Terrafugia
Transition
Roadable
Aircraft.
Penemunya terdiri dari 5 orang antara lain Arun Prakash, Anna
Mracek Dietrich, Alex Min, Dr. Samuel Schweighart, dan Dr. Carl
Dietrich. Terrafugia merupakan salah satu mobil terbang yang
dikatakan sukses. Bahkan sekarang, Terrafugia bisa dibeli seharga
$196,000.
13. Tahun 2015
Ditemukannya The Aeromobil 3.0. Kendaraan ini merupakan
kendaraan asal Slovakia. Pemanufakturnya adalah Aeromobil
S.R.O. the Aeromobil 3.0 merupakan pengembangan dari The
Aeromobil 1.0 yang gagal. Tetapi, sekarang The Aeromobil 3.0
sudah termasuk dalam salah satu mobil terbang yang sukses dan
sudah diperjualbelikan sama seperti Terrafugia.
Selain berbagai kendaraan yang sudah disebutkan, ada lagi satu
kendaraan bernama kereta Maglev (singkatan dari magnetically levitated
train). Kereta Maglev merupakan kereta yang bisa melayang beberapa
sentimeter di udara. Kereta Maglev pertama kali berasal dari penemuan
James R. Powell dan Gordon T. Danby yang kemudian diaplikasikan dalam
bentuk kereta. Kereta Maglev sendiri sudah diterapkan di beberapa negara
seperti Jepang dan Tiongkok.
8
2.3. Prinsip Kerja Mobil Terbang
Terdapat berbagai jenis mobil terbang yang sudah dikembangkan. Dari mobil
terbang yang sudah ada, penulis menyimpulkan secara umum terdapat dua
prinsip kerja dari mobil terbang. Pertama, mobil terbang yang berprinsip
pada putaran baling-baling seperti pada pesawat terbang. Kedua, mobil
terbang yang berprinsip pada elektromagnetik.
9
BAB III
ANALISIS PEMANFAATAN MOBIL TERBANG
3.1. Transportasi di Bandung
Saat ini, ada sangat banyak transportasi yang digunakan oleh manusia
antara lain mobil, motor, bus, kereta, dan sebagainya. Pada karya tulis ini,
penulis ingin mengetahui transportasi yang umumnya digunakan di
Bandung. Penulis membaginya menjadi dua kategori yaitu transportasi
umum dan transportasi pribadi. Transportasi umum yang dimaksud adalah
angkutan kota. Transportasi pribadi yang dimaksud adalah mobil dan motor.
Untuk mendapatkan data, penulis melakukan observasi di Simpang Dago
pada tanggal 23-29 November 2017 setiap jam 17.00. Hasilnya adalah
sebagai berikut
TABEL I
JUMLAH TRANSPORTASI DI BANDUNG
Hari, tanggal
Kamis, 23 November
2017
Jumat, 24 November
2017
Sabtu, 25 November
2017
Minggu, 26 November
2017
Kategori
Transportasi Pribadi
Transportasi Umum
Lainnya
Transportasi Pribadi
Transportasi Umum
Lainnya
Transportasi Pribadi
Transportasi Umum
Lainnya
Transportasi Pribadi
Transportasi Umum
10
Jenis
Kendaraan
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Jumlah
72
101
14
13
79
112
14
14
103
112
16
15
113
124
15
Lainnya
Transportasi Pribadi
Senin, 27 November
2017
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Transportasi Umum
Lainnya
Transportasi Pribadi
Selasa, 28 November
2017
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Transportasi Umum
Lainnya
Transportasi Pribadi
Rabu, 29 November
2017
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Transportasi Umum
Lainnya
15
87
115
16
12
79
114
15
13
76
108
15
11
Asumsikan bahwa jumlah kendaraan di Bandung tersebar merata.
Asumsikan juga perbandingan kendaraan yang lewat setiap waktu adalah
sama
sehinggal
data
pada
tabel
di
atas
bisa
digunakan
untuk
merepresentasikan Bandung secara keseluruhan. Berdasarkan tabel di atas,
dibuatlah grafik sebagai berikut
Persentase Kendaraan di Bandung
6,59% 5,84%
38,23%
49,34%
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Grafik 1 Persentase Kendaraan di Bandung
11
Lainnya
Dari grafik tersebut, dapat disimpulkan motor menempati peringkat pertama
dalam transportasi di Bandung. Perhatikan bahwa masyarakat Bandung jauh
lebih memilih menggunakan transportasi pribadi (motor dan mobil).
3.2. Faktor Kemacetan di Bandung
Bandung merupakan salah satu kota termacet yang ada di Indonesia.
Menurut observasi penulis di Simpang Dago, ada beberapa faktor yang
menjadi penyebab kemacetan yaitu:
a) Kurang tertibnya pengendara
Salah satu faktor penyebab kemacetan di Bandung adalah kurang
tertibnya pengendara. Contoh perilaku yang menunjukkan kurang
tertibnya pengendara adalah menerobos lampu merah. Penulis
mengamati bahwa ada saja pengendara yang nakal untuk menerobos
lampu merah di saat tidak ada polisi. Selain itu, penulis juga melihat
banyaknya angkutan kota yang berhenti di daerah Simpang Dago
dengan harapan ada penumpang yang akan naik. Kedua hal ini
berujung pada terhambatnya arus lalu lintas.
b) Penggunaan transportasi yang mubazir
Jumlah mobil di kota Bandung terbilanng cukup banyak. Sayangnya,
penggunaan transportasi ini sering kali mubazir. Seperti diketahui
banyak orang, mobil memiliki kapasitas 5-8 orang secara umum.
Tetapi, hal yang menarik adalah penulis mengamati banyak sekali
12
mobil yang hanya berisi pengemudi itu sendiri. Hal tersebut membuat
lahan yang seharusnya bisa dimanfaatkan orang lain terbuang sia-sia.
c) Libur akhir minggu
Akhir minggu tentunya merupakan waktu bersantai bagi kebanyakan
orang. Biasanya orang-orang menghabiskan waktu dengan istirahat di
rumah, pergi ke mal, atau wisata ke luar kota terdekat. Hal yang sama
berlaku pada masyarakat Jakarta. Banyak yang memilih untuk
memanfaatkan waktu akhir minggu untuk menikmati kuliner dana
lam di Bandung. Akhirnya terjadi lonjakan jumlah kendaraan yang
cukup signifikan. Hal tersebut diperlihatkan dalam grafik 2 yang
diolah dari data tabel 1.
Jumlah Kendaraan Per Hari
140
120
100
80
60
40
20
0
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Lainnya
Grafik 2 Jumlah Kendaraan Per Hari
d) Jumlah kendaraan dan jalan tidak proporsional
Hasil observasi yang penulis lakukan menunjukkan total kendaraan
yang lewat dalam satu minggu sebanyak 1593 unit. Rata-rata
kendaraan per harinya adalah sekitar 227 kendaraan. Observasi
13
tersebut dilakukan selama lima menit. Artinya, setiap 1,3 detik ada
satu kendaraan yang lewat. Tentu hal ini menunjukkan bahwa ruang
yang diperlukan sangat banyak. Akan tetapi, kenyataan di lapangan
tidak mencukupi ruangan yang diperlukan. Lebar jalan di Simpang
Dago sekitar lima meter. Lebar jalan tersebut juga tidak bisa
digunakan seluruhnya karena ada sebagian yang digunakan sebagai
lahan parkir dan tempat jualan pedagang kaki lima sehingga yang
terjadi adalah kemacetan.
Berikut disertakan kondisi lapangan di Simpang Dago.
Gambar 1 Kondisi Jalan di Kawasan Simpang Dago
Gambar 2 Kondisi Jalan di Kawasan Simpang Dago
14
3.3. Perancangan Mobil Terbang
Pada bab II sudah dibahas mengenai sejarah dan perkembangan
teknologi mobil terbang. Berdasarkan hal tersebut, penulis menyimpulkan
ada dua tipe mobil terbang. Tipe yang pertama adalah mobil terbang dengan
sayap. Tipe yang kedua adalah mobil terbang dengan elektromagnetik.
Kedua tipe ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
TABEL II
KELEBIHAN BERBAGAI JENIS MOBIL TERBANG
Tipe
Sayap
Elektromagnetik
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Kelebihan
Biaya produksi lebih murah
Teknologinya sudah dimiliki banyak negara
Sistem kerja mobil terbang lebih mudah
Ramah lingkungan
Ruang yang dibutuhkan lebih kecil
Tidak menimbulkan polusi suara
TABEL III
KELEMAHAN BERBAGAI JENIS MOBIL TERBANG
Tipe
Sayap
Elektromagnetik
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Kekurangan
Konsumsi bahan bakar cukup banyak
Suara sayap bisa membuat orang lain terganggu
Diperlukan ruangan untuk melebarkan sayap
Masih perlu pengembangan teknologi yang lebih
lanjut
Perlu dibangun jalur khusus lagi di udara
Sistem kerjanya cukup kompleks
Sebelum membuat rancangan, penulis ingin menentukan tipe mobil
terbang yang akan dibuat terlebih dahulu. Penulis menentukannya dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe mobil
terbang. Akhirnya penulis memilih untuk merancang mobil terbang dengan
15
sayap. Alasannya adalah pertama, sistem kerjanya tidak terlalu rumit dan
kemudahan mengakses teknologi tersebut. Mengenai kelemahan tipe ini,
penulis akan mencoba mengakalinya.
Penulis membagi rancangan ini ke dalam dua bagian. Bagian pertama
yaitu desain luar. Bagian kedua yaitu sistem kerjanya.
Diketahui bahwa udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
yang lebih rendah. Selanjutnya perhatikan persamaan Bernoulli di bawah.
1 2
1 2
P1+ ρg h1+ ρ v 1=P2+ ρg h2+ ρ v 2
2
2
Dari persamaan Bernoulli, bisa disimpulkan semakin tinggi kecepatan udara,
maka tekanan akan semakin rendah. Hal ini berarti kita harus membuat
kecepatan udara di atas lebih cepat daripada kecepatan udara di bawah
supaya terjadi aliran udara yang menimbulkan gaya angkat pada benda. Cara
untuk mencapainya adalah dengan memanfaatkan konsep aerodinamika.
Konsep aerodinamika hanya bergantung kepada distribusi tekanan yang
terjadi pada benda (AkhtarKhan, 2013:1677). Konsep inilah yang akan
dipakai agar suatu benda bisa terbang.
Gambar 3 Badan Mobil Aerodinamis
16
Mobil memiliki panjang 2,3 meter, lebar 1,2 meter, dan tinggi 2 meter
Gambar 4 Sayap Aerodinamis
Sayap memiliki panjang 1 meter dan lebar 0,6 meter.
Ambicapathy pernah melakukan penelitian tentang pengaruh letak
sayap terhadap gaya angkat mobil terbang. Mobil terbang yang sayapnya
terletak di bagian atas adalah mobil terbang yang akan memberikan hasil
paling optimal (Ambicapathy, 2014:984). Oleh karena itu, penulis membuat
desain sebagai berikut.
Gambar 5 Desain Mobil Keseluruhan
17
Sistem kerja yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut.
Ketika tombol untuk beralih ke mode terbang ditekan, aktuator dan motor
akan bekerja sama dalam pengeluaran sayap. Aktuator adalah sebuah
peralatan hidrolik yang bisa melakukan kerja berat dengan gaya kecil yang
diberikan (Karthik, 2014:9). Tetapi sebelum itu, penulis menambahkan 1
langkah guna mengatasi salah satu faktor kemacetan yaitu sensor. Sensor
akan mendeteksi apakah berat mobil memenuhi syarat. Syarat yang
dimaksud adalah berat minimal 1160 kg (berat mobil diperkirakan 950 kg
ditambah minimal 3 orang penumpang dengan berat masinng-masing 70 kg).
Jika ya, maka aktuator dan motor akan bekerja lalu mengeluarkan sayap dan
terbang. Jika tidak, maka sayap tidak akan keluar. Pengeluaran sayap akan
dilakukan saat mobil memiliki kelajuan minimal 50 km/jam. Hal ini
dimaksudkan agar kerja mesin tidak terlalu berat sehingga suara yang
dihasilkan tidak terlalu kencang dan mengurangi konsumsi bahan bakar.
Sumber utama kebisingan mesin adalah dari turbulensi lapisan gerak karena
kerja oleh mesin (AkhtarKhan, 2013:1677). Ketika akan mendarat, tombol
mode jalan ditekan dan sayap akan dimasukkan kembali. Ringkasan sistem
kerja dapatdilihat pada gambar di bawah.
18
Gambar 6 Prinsip Kerja Mobil Terbang
3.4. Pemanfaatan Mobil Terbang
Mobilterbang
dapat
dimanfaatkan
sebagai
sarana
mengatasi
kemacetan. Lihat kembali faktor kemacetan di Bandung pada bagian 3.2
yaitu kurang tertibnya pengendara, penggunaan transportasi yang mubazir,
libur akhir minggu, serta jumlah kendaraan dan jalan yang tidak
proporsional. Kita tidak bisa berbuat apapun mengenai faktor kurang
tertibnya pengendara dan libur akhir minggu karena itu merupakan pilihan
setiap individu. Kita hanya bisa mencoba mengatasi dua faktor lainnya.
Perhatikan bahwa pada desain di bagian sebelumnya, mobil terbang
dilengkapi dengan sensor berat. Hal ini menyebabkan mobil yang berisi
kurang dari 3 penumpang tidak akan bisa terbang sehingga keberadaan mobil
akan terbagi menjadi jalur udara dan jalur darat. Harapan penulis adalah
pembagian terlaksana secara merata sehingga kemacetan bisa terurai.
Kuantitas
jalan
sangat
kurang
dibandingkan
dengan
jumlah
transportasi yang ada. Tetapi opsi menambah lahan di darat tidak
memungkinkan sebab banyaknya bangunan yang ada. Pilihan yang tersisa
19
adalah menambah jalan di udara. Mobil terbang bisa memanfaatkan jalur
udara sehingga akan mengurangi kemacetan di darat.
3.5. Efektivitas Mobil Terbang
Untuk mengetahui efektivitas mobil terbang, penulis menggunakan teknik
pengambilan data berupa kuesioner. Kuesioner berisikan nama, pendapat
masyarakat mengenai kemampuan mobil terbang dalam mengatasi
kemacetan beserta alasannya, dan pendapat mereka mengenai kemungkinan
terealisasinya mobil terbang beserta alasannya. Kuesioner disebar dalam
bentuk google form. Hasil lengkap kuesioner dapat dilihat pada lampiran.
Berikut ditampilkan hasil kuesioner yang sudah diolah.
Grafik 3 Efektivitas Mobil Terbang Mengatasi Kemacetan
Dari grafik, diketahui bahwa 65,4% masyarakat mengatakan mobil
terbang mampu mengatasi masalah kemacetan. Adapun alasan yang
diberikan beragam. Contohnya adalah ruangan di udara lebih luas daripada
di darat, mobil terbang dapat mengurangi pemakaian lahan, dan jumlah
20
kendaraan di darat akan berkurang. Jadi, penulis menyimpulkan bahwa
mobil terbang cukup efektif dalam mengatasi kemacetan di Bandung.
21
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, terdapat dua tipe
mobil terbang yaitu mobil terbang dengan sayap dan mobil terbang dengan
elektromagnetik. Rancangan yang penulis ajukan adalah mobil terbang
dengan sayap. Desain dari mobil terbang dibuat aerodinamis. Adapun
sistemnya menggunakan actuator, motor, dan sensor yang saling bekerja
sama dalam mengeluarkan sayap.
Mobil terbang dapat dimanfaatkan sebagai transportasi masa depan.
Selain itu, mobil terbang juga dipercaya mempu mengatasi masalah
kemacetan yang ada di Bandung. Efektivitasnya untuk mengurai kemacetan
dinilai cukup tinggi. Dari hasil kuesioner, masyarakat cukup optimis mobil
terbang dapat terealisasi.
4.2. Saran
Mobil terbang dipercaya bisa mengatasi kemacetan. Akan tetapi,
jikalau tidak ada aturan regulasi mengenai hal tersebut, bisa jadi akan terjadi
kemacetan juga di udara. Selain itu, juga diperlukan adanya jalur khusus di
udara agar lalu lintas di atas tetap tertib. Penulis juga mengharapkan adanya
kesadaran dari tiap pengendara untuk tertib agar di udara tidak terjadi
kemacetan.
22
DAFTAR PUSTAKA
AkhtarKhan, M. D., et al. “Design of Flying Car to Articulate Foreign Object with
Short Range Radar and Laser Gun.” International Journal of
Scientist&Engineering Research, vol. 4, no. 7, 2013, pp. 1676–80.
Ambicapathy, Sasitharan, et al. “3D Numerical Studies on External Aerodynamics of
a Flying Car.” World Academy of Science, Engineering and Technology,
International Journal of Mechanical, Aerospace, Industrial, Mechatronic and
Manufacturing Engineering, vol. 8, no. 5, 2014, pp. 980–86.
Karthik, B. Flying Car. Vol. 2014, 2014, pp. 9–11.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. “Kamus Bahasa Indonesia.”
Statewide Agricultural Land Use Baseline 2015, vol. 1, 2008,
doi:10.1017/CBO9781107415324.004.
23
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
TOPIK, TEMA, JUDUL
24
LAMPIRAN
LAMPIRAN B
LEMBAR KENDALI
25
LAMPIRAN
LAMPIRAN C
KERANGKA KARANGAN
26
LAMPIRAN
LAMPIRAN D
PELENGKAP AWAL
27
LAMPIRAN
28
LAMPIRAN
29
LAMPIRAN
30
LAMPIRAN
31
LAMPIRAN
32
LAMPIRAN
33
LAMPIRAN
34
LAMPIRAN
LAMPIRAN E
BAB I
35
LAMPIRAN
36
LAMPIRAN
37
LAMPIRAN
38
LAMPIRAN
LAMPIRAN F
BAB II
39
LAMPIRAN
40
LAMPIRAN
41
LAMPIRAN
42
LAMPIRAN
43
LAMPIRAN
LAMPIRAN G
PELENGKAP AKHIR
44
LAMPIRAN
45
LAMPIRAN
46
LAMPIRAN
LAMPIRAN H
HASIL KUESIONER
Ade
Apakah mobil
terbang bisa
mengatasi
kemacetan?
Ya
Renanda
Mungkin
Ilham Fajri
Mungkin
Salsabila Anafisa
Aisyah
Ya
Ya
Stephen
Ya
Sefty
Mungkin
Nama
Apakah mobil
terbang dapat
terealisasikan?
Alasan
-
Mungkin
Di satu sisi mobil terbang
memungkinkan untuk mengurangi
kemacetan khususnya di daerah
ibukota Jakarta, tetapi harus
disediakan terlebih lanjut bagaimana
pendaratannya. Jika pendaratannya
mengganggu, malah akan membuat
lebih macet. Diperlukan juga UU lalu
lintas di udara.
Karena kalu banyak yang memakai
mobil terbang maka lalu lintas udara
semakin padat.
Karena tidak menyebabkan
kemacetan.
Udara ruangannya lebih besar
dibandingkan di darat.
Ya
Karena di jalan raya sudah terlalu
padat.
Mungkin
47
Alasan
Teknologi di Indonesia masih belum
memadai.
Semakin berkembangnya inovasi
membuat mobil terbnag bisa saja
terealisasi. Saya sebagai mahasiswa
mendukung hal itu terwujud.
Ya
Karena manusia terus berinovasi
dalam menyelesaikan masalah.
Mungkin
Mungkin
Karena belum ada bayangan.
Ya
Sekarang udah ada kereta Maglev
yang bisa melayang. Jadi, ke
depannya pasti ada mobil terbang.
Karena teknologi semakin maju.
LAMPIRAN
Adela
Ya
Ayundas
Mungkin
Steve Fransiscus
Mungkin
Ryan
Faisal Ghifari
Ya
Tidak
Aida
Ya
Kenneth Alfredo
Karena ruangan di udara lebih luas
Ya
sehingga mengurangi kepadatan
kendaraan.
Mengurangi kemacetan karena
Mungkin
ruangannya lebih luas, tapi hal ini juga
dapat memberikan dampak buruk
karena tidak ada jalur khusus.
Harus ditata dulu jalur transportasi
Ya
udaranya.
Langit itu luas.
Karena penggunaan mobil terbang
akan memakan waktu lama sampai
bisa diterapkan secara penuh oleh
masyarakat. Selain itu, berpotensi
menyebabkan kemacetan di udara.
Karena kalua ada mobil terbang,
kendaraan di jalan raya berkurang
karena sebagian mobilnya di langit
Ya
Ya
Ya
Karena dengan adanya mobil terbang,
dapat mengurangi pemakaian lahan
Ya
Desty Ratna
Maulina
Ya
Karena dapat mengurangi jumlah
kendaraan yang ada di darat
Mungkin
Mutiara Shofi
Diandra
Mungkin
Ya
Transportasi dapat berkurang
Karena langit luas
Ya
Ya
48
Ya
Teknologi akan semakin maju seiring
perkembangan zaman.
Teknologi terus berkembang.
Perkembangan teknologi yang
semakin cepat dan masif
dilatarbelakangi pemikiran
revolusioner para peneliti.
Sudah ada di Youtube.
Dengan perkembangan zama seperti
sekarang, saya rasa sangat mungkin.
Karena mungkin kita bisa
menerapkan cara kerja pesawat ke
dalam mobil sehingga mobilnya bisa
terbang
Indonesia memiliki peneliti hebat
sehingga mereka dapat berinovasi
untuk merealisasikan mobil terbang
Zaman sudah canggih, tidak ada yang
tidak mungkin untuk membuat
teknologi maju seperti mobil terbang
Kemajuan teknologi
Nothing is impossible
LAMPIRAN
Masdar
Mungkin
Karena terbang
Mungkin
Evita Sonny
Mungkin
Mungkin dengan adanya mobil
terbang, lalu lintas tidak akan hanya
padat di ruas-ruas jalan
Ya
Raisa
Ainun
Hanny Yusiawati
Basri
Garda
Elsa Agustiana
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Zahira Salabila
Virginnia Ananda
Ya
Ya
Karena tidak berpatok di darat saja
Mengurangi kendaraan di darat
Karena kuota kendaraan di darat
berkurang
Jalanan akan lebih lega
Karena kendaraan di darat akan
berkurang
Karena tidak akan macet di darat
Jalanan tidak menjadi penuh
Ya
Ya
49
Ya
Ya
Mungkin
Ya
Mungkin mobil terbang akan segera
terealisasikan dalam waktu dekat
tetapi banyak yang harus diperhatikan
seperti polusi bahan bakar dan lalu
lintas langit
Era yang semakin modern ditopang
ilmu pengetahuan yang semakin pesat
dapat dipercaya mengembangkan
teknologi yang lebih mutakhir dan
canggih
Masa depan akan terus maju
Kemajuan teknologi
Karena manusia pintar
Teknologi terus berkembang
Semakin maju zaman, semakin hebat
teknologinya
Teknologi akan semakin maju
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
TINGKAT PLAGIARISME
50
INDEKS
Aerodinamika, 16
Aktuator, 18
B. Karthik, 3, 18
Kemacetan
M. D. AkhtarKhan, 16, 18
Mobil terbang, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 15, 17, 19, 20, 21, 22
Motor, 18, 22
Sasitharan Ambicaphaty, 17
Sensor, 18, 22
Transportasi 1, 2, 4, 10, 11, 12, 19, 22
51
RIWAYAT PENULIS
Deri Noverta, biasa akrab dipanggil Deri, lahir di Banyuwangi pada tanggal
28 November 1999. Deri merupakan warga negara Indonesia asli. Ia pertama kali
mengecap pendidikan di SDN Kepatihan Banyuwangi. Ia lalu melanjutkannya ke
SMPN 1 Glagah dan SMAN 1 Glagah Banyuwangi. Ia sekarang sedang melanjutkan
studinya
sebagai
mahasiswa
Institut
Teknologi
Bandung.
Selama
masa
pendidikannya, ia memiliki beberapa prestasi baik akademik. Saat tingkat SMA, dia
selalu menjadi juara. Saat kelas 1 SMA, dia menjadi peringkat 5 di kelasnya. Saat
kelas 2 SMA, dia menjadi juara 3 di kelasnya. Saat kelas 3 SMA, dia mengalami
kemajuan menjadi peringkat 2 di kelasnya.
52
RIWAYAT PENULIS
Penulis yang satu ini memiliki nama legkap Monica Widyaningsih. Monica
juga lahir di Jakarta. Ia lahir pada tanggal 12 November 1998. Monica merupakan
warga negara Indonesia asli. Pendidikan pertamanya adalah di SDN Duri Kosambi
10 Pagi Jakart. Setelah lulus dari SD, dia lalu melanjutkan pendidikan ke SMPN 75
Jakarta dan SMAN 112 Jakarta. Ia sekarang sedang melanjutkan studinya sebagai
mahasiswa Institut Teknologi Bandung di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Sejauh ini, belum ada penelitian yang pernah dilakukannya.
Berikut kontak beliau: monicawidya92@yahoo.com (email) dan 082234974039
(nomor handphone)
53
RIWAYAT PENULIS
Stephen merupakan salah seorang penulis yang berkelahiran di Jakarta dalam
makalah ini. Ia lahir tanggal 9 Februari 1999 dari ayah bernama Revlan Baguna dan
ibu bernama Henny Iskandar. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Sampai
saat ini, pendidikan terakhirnya adalah tingkat SMA di SMAK Ketapang 1 Jakarta. Ia
sekarang sedang melanjutkan studinya sebagai mahasiswa Institut Teknologi
Bandung. Selama masa pendidikannya, ia memiliki beberapa prestasi baik akademik
maupun nonakademik. Contohnya adalah juara 1 dan juara umum di kelas 3 SMA,
juara 3 lomba band di Sang Timur Cup 2015, serta pernah lolos hingga tahap OSP
bidang
Kimia.
Berikut
kontak
beliau
yang
dapat
dihubungi:
stephenbaguna9299@gmail.com (email) dan 082254204263 (nomor handphone)
54
MAKALAH KARYA ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah
oleh
DERI NOVERTA (16017024)
MONICA WIDYANINGSIH (16017159)
STEPHEN (16017249)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2017
PRAKATA
Pertama-tama, penulis ingin memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Segala usaha jika tidak disertai oleh
Tuhan, tetap saja tidak akan berhasil. Selanjutnya, penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Linda Handayani Sukaemi, M. Hum selakuk dosen TTKI
yang sudah dengan sabar mengasistensi penulis. Penulis juga berterima kasih kepada
orang tua yang selalu memberi dukungan dan Bapak Kusprasapta Mutijarsa sebagai
dosen PRD yang ikut serta membantu penulis.
Karya tulis ini berjudul “Mobil Terbang di Kota Bandung”. Penulis
menyusun karya tulis ini untuk mencoba menawarkan solusi atas kemacetan yang
terjadi di Kota Bandung. Selain mengatasi kemacetan, mobil terbang juga diharapkan
menjadi transportasi masa depan yang ramah lingkungan.
Ada pepatah yang berbunyi “tak ada gading yang tak retak”.penullis juga
hanya seorang manusia biasa sehingga penulis memohon maaf jika terdapat
kesalahan dalam karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat berguna bagi kemajuan
teknologi pada bidang transportasi.
Bandung, November 2017
Penulis
1
SARI
Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki masalah kemacetan parah. Berdasarkan
permasalahan tersebut, penulis memikirkan sebuah solusi yaitu mobil terbang. Pada makalah ini,
penulis mengambil dua rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana membuat dan merancang mobil
terbang? (2) Bagaimana pengaruh mobil terbang terhadap kemacetan di Kota Bandung? Dari rumusan
masalah, diketahui bahwa penulis bertujuan untuk menemukan langkah untuk merancang mobil
terbang dan menemukan pengaruh mobil terbang terhadap kemacetan di Kota Bandung. Penulis akan
menggunakan metode deskriptif. Penulis akan mendiskripsikan data berdasarkan literatur dan fakta di
lapangan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi lapangan,
wawancara, dan kuesioner. Hasil akhir yang ingin didapat dari makalah ini adalah rancangan mobil
terbang dan efektifitasnya dalam mengurai kemcetan di Bandung.
Kata kunci: mobil terbang, kemacetan, Bandung, desain, efektivitas
2
ABSTRACT
Bandung is one of the cities that have severe congestion problem. Based on these problems, the
authors think of a solution that is flying car. In this paper, the authors take up two problem formulas:
(1) How to make and design a flying car? (2) How is the influence of flying cars against congestion in
Bandung City? From the formulation of the problem, note that the author aims to find a step to design
a flying car and find the effect of flying cars against congestion in the city of Bandung. The author
will use descriptive method. The author will describe the data based on literature and facts in the field.
The data collection techniques used are literature study, field observation, interviews, and
questionnaires. The final result to be gained from this paper is the design of flying cars and their
effectiveness in breaking the congestion in Bandung.
Keywords: flying cars, congestion, Bandung, design, effectivity
3
抽象
万隆是拥堵严重的城市之一。 基于这些问题,作者想到了一个飞行汽车的解决方案。 在本文
中,作者提出了两个问题公式:(1)如何制作和设计一款飞行器? (2)万隆市飞行汽车对
拥堵的影响如何? 从问题的提出来看,笔者希望找到一个设计飞行器的步骤,并找到飞行汽
车对万隆市区拥堵的影响。 作者将使用描述性的方法。 作者将根据该领域的文献和事实来描
述数据。 采用的数据收集技术是文献研究,现场观察,访谈和问卷调查。 本文最后得出的结
果是飞行器的设计及其在打破万隆拥堵方面的成效。
关键词:飞行汽车,拥堵,万隆,设计,有效性
4
DAFTAR ISI
PRAKATA
i
SARI ii
ABSTRACT
抽象
iii
iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GRAFIK
viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
x
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.1.1 Latar Belakang
1
1.1.2 Rumusan Masalah
2
1.2 Manfaat Penelitian
1
2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Ruang Lingkup Kajian
1.5 Anggapan Dasar
2
3
1.6 Hipotesis 3
1.7 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.7.1 Metode
3
3
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data 3
1.8 Sistematika Penulisan
4
BAB II TEORI DASAR MOBIL TERBANG
5
2.1 Pengertian Mobil Terbang 5
2.2 Perkembangan Mobil Terbang
5
2.3 Prinsip Kerja Mobil Terbang
9
BAB III ANALISIS PEMANFAATN MOBIL TERBANG 10
3.1 Transportasi di Bandung 10
5
6
3.2 Faktor Kemacetan di Bandung
12
3.3 Perancangan Mobil Terbang
15
3.4 Pemanfaatan Mobil Terbang
19
3.5 Efektivitas Mobil Terbang
20
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
22
4.1 Simpulan 22
4.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN
24
INDEKS
52
RIWAYAT PENULIS 53
DAFTAR TABEL
TABEL I
JUMLAH TRANSPORTASI DI BANDUNG ………………………10
II
KELEBIHAN BERBAGAI JENIS MOBIL TERBANG
…………....11
III
KEKURANGAN BERBAGAI JENIS MOBIL TERBANG
………...11
7
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Persentase Kendaraan di Bandung …………………………………………
11
2
Jumlah
Kendaraan
Per
Hari
………………………………………………..13
3 Efektivitas Mobil Terbang Mengatasi Kemacetan ….……………………..20
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kondisi Jalan di Kawasan Simpang Dago……..………………………..14
2 Kondisi Jalan di Kawasan Simpang Dago……..………………………..14
3 Badan Mobil Aerodinamis ………………………………………………
16
4 Sayap Aerodinamis ………………...……………………………………
17
5 Desain Mobil Keseluruhan …..…….……………………………………
17
6
Prinsip
Kerja
…………………………………...19
9
Mobil
Terbang………..
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
A TOPIK, TEMA, JUDUL ……………………………………..24
B
LEMBAR
KENDALI
………………………………………...25
C
KERANGKA
KARANGAN
……….
………………………...26
D PELENGKAP AWAL …………………………………..…...27
E
BAB
I
……………….
BAB
II
………………………………………...36
F
………………………………………………………...40
G
PELENGKAP
AKHIR
..
……………………………………...45
H HASIL KUESIONER ………………………………………..48
I TINGKAT PLAGIARISME …………………………………..51
10
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.1.1. Latar belakang
Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi berkembang
dengan sangat pesat terkhusus teknologi pada bidang transportasi.
Manusia masih menggunakan hewan seperti kuda sebagai moda
transportasi pada zaman dahulu. Sejalan dengan bergantinya waktu,
manusia mulai menemukan kendaraan bermotor. Tidak hanya
tranportasi darat saja, sekarang sudah ada transportasi laut dan
transportasi udara. Untuk ke depannya, para peneliti mengharapkan
tercipta mobil terbang.
Mobil terbang dipercaya akan menjadi transportasi masa
depan. Jika hal ini terwujud, mobilitas manusia akan berkembang
dengan sangat pesat. Selain itu, mobil terbang juga bisa digunakan
untuk mengatasi kemacetan yang ada. Akan tetapi, sampai sekarang
rancangan mobil terbang yang baik masih dicari.
Penulis sebagai mahasiswa ITB merasa gelisah dengan
kemacetan lalu lintas yang ada di kota Bandung. Dengan demikian,
penulis mencoba menawarkan sebuah solusi dalam makalah berjudul
“Mobil Terbang di Kota Bandung”. Solusinya adalah mobil terbang.
1
Tujuan akhir dari karya ilmiah ini adalah mobil terbang diharapkan
bisa mengatasi masalah kemacetan.
1.1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas,
rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana cara merancang sebuah mobil terbang?
2.
Bagaimana efek mobil terbang terhadap masalah kemacetan?
1.2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini tidak lain adalah untuk mengatasi masalah
kemacetan di Kota Bandung.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis ialah
1. menjelaskan cara merancang mobil terbang.
2. menentukan pengaruh mobil terbang terhadap masalah kemacetan.
1.4. Ruang Lingkup Kajian
Untuk mencapai tujuan dan menjawab rumusan masalah di atas,
penulis perlu melakukan pengkajian beberapa aspek. Pertama, penulis
mengkaji mengenai transportasi di Bandung, jumlah kendaraan, dan faktor
kemacetan di Bandung. Kedua, penulis juga perlu mengkaji prinsip kerja
2
mobil terbang dan perancangan mobil terbang. Ketiga, penulis mengkaji
efektifitas mobil terbang dalam mengurai kemacetan.
1.5. Anggapan Dasar
Mobil terbang merupakan suatu tipe kendaraan yang dapat bergerak di
darat maupun udara. Penelitian mobil terbang sudah diberikan perhatian
khusus oleh para peneliti. Berbagai prinsip mobil terbang sudah diajukan.
Mereka beranggapan bahwa mobil terbang merupakan terobosan yang akan
sangat bermanfaat. Mobil terbang tidak akan menghadapi kemacetan dan
bisa digunakan dalam situasi emergensi (Karthik, 2014:9).
1.6. Hipotesis
Mobil terbang bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata untuk
mengurai masalah kemacetan.
1.7. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.7.1. Metode
Metode penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Penulis
akan mendeskripsikan data berdasarkan literatur-literatur maupun
fakta di lapangan.
1.7.2. Teknik pengumpulan data
Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data berupa studi literature beberapa jurnal, observasi
3
lapangan di Simpang Dago, wawancara terhadap Bapak Kusprasapta
Mutijarsa sebagai dosen PRD, dan kuesioner kepada orang yang
pernah tinggal di Bandung.
1.8. Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini akan terbagi menjadi empat bab, yaitu
pendahuluan, teori dasar mobil terbang, analisis pemanfaatan mobil terbang,
serta simpulan dan saran. Pada bab satu akan dibahas mengenai latar
belakang, rumusan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, ruang
lingkup kajian, anggapan dasar, hipotesis, metode dan teknik pengumpulan
dara, serta sistematika penulisan. Pada bab dua akan dibahas pengertian
mobil terbang, perkembangan mobil terbang, serta prinsip kerja mobil
terbang. Pada bab tiga akan dibahas mengenai transportasi di Bandunng,
faktor kemacetan di Bandung, perancangan mobil terbang, efektifitas mobil
terbang, dan pemanfaatan mobil terbang. Bab empat berisi tentang simpulan
dan saran dari penulis mengenai permasalahan mobil terbang.
4
BAB II
TEORI DASAR MOBIL TERBANG
2.1. Pengertian Mobil Terbang
Sebelum memasuki makalah ini lebih jauh, kita perlu mengenal
definisi dari mobil terbang. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak bingung
ketika membaca makalah ini. Mobil terbang terdiri dari dua kata, antara lain
mobil dan terbang. Mobil berarti kendaraan yang digerakkan oleh tenaga
mesin yang ada padanya (biasanya beroda empat atau lebih) (KBBI,
2008:962). Terbang berarti bergerak atau melayang di udara dengan tenaga
sayap (KBBI, 2008:1507). Dari dua definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa
mobil terbang adalah kendaraan yang digerakkan oleh tenaga mesin yang
ada padanya dan berakibat bisa bergerak atau melayang di udara.
2.2. Perkembangan Mobil Terbang
Mobil terbang sangat sering diceritakan dalam berbagai film. Saat itu,
mobil terbang hanya sekadar imajinasi manusia biasa. Suatu waktu,
seseorang ahli pada bidang otomotif dari Michigan bernama Henry Ford
pernah berkata sebagai berikut
“Mark my word: a combination airplane and motorcar is coming.
You may smile, but it will come”
Terjemahan: “Ingat perkataanku: kombinasi antara pesawat
terbang dan mbil akan segera dating. Kamu bisa tersenyum,
tetapi hal tersebut pasti akan datang”
5
Perkataan Henry Ford tersebut ternyata tidak sembarangan. Mobil terbang
sungguh semakin dikembangkan oleh para peneliti. Berbagai eksperimen
dilakukan sejak tahun 1900-an. Banyak eksperimen yang gagal tentunya.
Tetapi, sekarang sudah ditemukan cara agar kendaraan bisa mengambang di
udara.
Dilansir
dari
www.popularmechanics.com,
berikut
dijabarkan
perkembangan mobil terbang berdasarkan urutan waktunya
1. Tahun 1841
Ditemukannya Henson Aerial Steam Carriage. Penemunya
merupakan dua bersaudara bernama William Samuel Henson dan
John Stringfellow. Sayangnya, mereka tidak pernah bisa
membangun kendaraan yang bisa berfungsi dengan baik.
2. Tahun 1917
Ditemukannya Curtiss Aeroplane. Penemunya bernama Glen
Curtiss.
Curtiss
Aeroplane
juga
belum
pernah
terbang
berhubungan dengan terjadinya perang duni pertama saat itu.
3. Tahun 1923
Ditemukannya Pitcairn PCA-2. Penemunya bernama Harold
Frederick Pitcairn. Pitcairn PCA-2 terekam sebagai pesawat
pertama yang berhasil terbang dan mndarat di halaman Gedung
Putih Amerika.
4. Tahun 1937
6
Ditemukannya Waterman Arrowbile. Perusahaan Waterman
Aerrowbile Co. merupakan pemanufaktur dari kendaraan tersebut.
5. Tahun 1947
.Ditemukannya ConVairCar Model 118. Penemunya adalah
Theodore P. Hall.
6. Tahun 1959
Ditemukannya Ford Levacar. Perusahaan yang didirikan oleh
Henry Ford adalah pembuat Ford Levacar tersebut
7. Tahun 1966
Ditemukannya Aerocar. Penemunya bernama Moulton Taylor.
8. Tahun 1973
Ditemukannya AVE Mizar. Desain AVE Mizar dibuat oleh Henry
Smolinski dan pemanufakturnya adalah Advanced Vehicle
Engineers.
9. Tahun 1990
Ditemukannya The Sky Commuter. The Sky Commuter
dikembangkan oleh Boeig Engineers.
10. Tahun 2003
Ditemukannya The M400 Sky Car. Penemunya bernama Paul
Moller.
11. Tahun 2011
Ditemukannya The Flying Maruti. Penemunya berasal dari India
bernama A.K. Vishwanath.
7
12. Tahun 2013
Ditemukannya
Terrafugia
Transition
Roadable
Aircraft.
Penemunya terdiri dari 5 orang antara lain Arun Prakash, Anna
Mracek Dietrich, Alex Min, Dr. Samuel Schweighart, dan Dr. Carl
Dietrich. Terrafugia merupakan salah satu mobil terbang yang
dikatakan sukses. Bahkan sekarang, Terrafugia bisa dibeli seharga
$196,000.
13. Tahun 2015
Ditemukannya The Aeromobil 3.0. Kendaraan ini merupakan
kendaraan asal Slovakia. Pemanufakturnya adalah Aeromobil
S.R.O. the Aeromobil 3.0 merupakan pengembangan dari The
Aeromobil 1.0 yang gagal. Tetapi, sekarang The Aeromobil 3.0
sudah termasuk dalam salah satu mobil terbang yang sukses dan
sudah diperjualbelikan sama seperti Terrafugia.
Selain berbagai kendaraan yang sudah disebutkan, ada lagi satu
kendaraan bernama kereta Maglev (singkatan dari magnetically levitated
train). Kereta Maglev merupakan kereta yang bisa melayang beberapa
sentimeter di udara. Kereta Maglev pertama kali berasal dari penemuan
James R. Powell dan Gordon T. Danby yang kemudian diaplikasikan dalam
bentuk kereta. Kereta Maglev sendiri sudah diterapkan di beberapa negara
seperti Jepang dan Tiongkok.
8
2.3. Prinsip Kerja Mobil Terbang
Terdapat berbagai jenis mobil terbang yang sudah dikembangkan. Dari mobil
terbang yang sudah ada, penulis menyimpulkan secara umum terdapat dua
prinsip kerja dari mobil terbang. Pertama, mobil terbang yang berprinsip
pada putaran baling-baling seperti pada pesawat terbang. Kedua, mobil
terbang yang berprinsip pada elektromagnetik.
9
BAB III
ANALISIS PEMANFAATAN MOBIL TERBANG
3.1. Transportasi di Bandung
Saat ini, ada sangat banyak transportasi yang digunakan oleh manusia
antara lain mobil, motor, bus, kereta, dan sebagainya. Pada karya tulis ini,
penulis ingin mengetahui transportasi yang umumnya digunakan di
Bandung. Penulis membaginya menjadi dua kategori yaitu transportasi
umum dan transportasi pribadi. Transportasi umum yang dimaksud adalah
angkutan kota. Transportasi pribadi yang dimaksud adalah mobil dan motor.
Untuk mendapatkan data, penulis melakukan observasi di Simpang Dago
pada tanggal 23-29 November 2017 setiap jam 17.00. Hasilnya adalah
sebagai berikut
TABEL I
JUMLAH TRANSPORTASI DI BANDUNG
Hari, tanggal
Kamis, 23 November
2017
Jumat, 24 November
2017
Sabtu, 25 November
2017
Minggu, 26 November
2017
Kategori
Transportasi Pribadi
Transportasi Umum
Lainnya
Transportasi Pribadi
Transportasi Umum
Lainnya
Transportasi Pribadi
Transportasi Umum
Lainnya
Transportasi Pribadi
Transportasi Umum
10
Jenis
Kendaraan
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Jumlah
72
101
14
13
79
112
14
14
103
112
16
15
113
124
15
Lainnya
Transportasi Pribadi
Senin, 27 November
2017
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Transportasi Umum
Lainnya
Transportasi Pribadi
Selasa, 28 November
2017
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Transportasi Umum
Lainnya
Transportasi Pribadi
Rabu, 29 November
2017
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Transportasi Umum
Lainnya
15
87
115
16
12
79
114
15
13
76
108
15
11
Asumsikan bahwa jumlah kendaraan di Bandung tersebar merata.
Asumsikan juga perbandingan kendaraan yang lewat setiap waktu adalah
sama
sehinggal
data
pada
tabel
di
atas
bisa
digunakan
untuk
merepresentasikan Bandung secara keseluruhan. Berdasarkan tabel di atas,
dibuatlah grafik sebagai berikut
Persentase Kendaraan di Bandung
6,59% 5,84%
38,23%
49,34%
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Grafik 1 Persentase Kendaraan di Bandung
11
Lainnya
Dari grafik tersebut, dapat disimpulkan motor menempati peringkat pertama
dalam transportasi di Bandung. Perhatikan bahwa masyarakat Bandung jauh
lebih memilih menggunakan transportasi pribadi (motor dan mobil).
3.2. Faktor Kemacetan di Bandung
Bandung merupakan salah satu kota termacet yang ada di Indonesia.
Menurut observasi penulis di Simpang Dago, ada beberapa faktor yang
menjadi penyebab kemacetan yaitu:
a) Kurang tertibnya pengendara
Salah satu faktor penyebab kemacetan di Bandung adalah kurang
tertibnya pengendara. Contoh perilaku yang menunjukkan kurang
tertibnya pengendara adalah menerobos lampu merah. Penulis
mengamati bahwa ada saja pengendara yang nakal untuk menerobos
lampu merah di saat tidak ada polisi. Selain itu, penulis juga melihat
banyaknya angkutan kota yang berhenti di daerah Simpang Dago
dengan harapan ada penumpang yang akan naik. Kedua hal ini
berujung pada terhambatnya arus lalu lintas.
b) Penggunaan transportasi yang mubazir
Jumlah mobil di kota Bandung terbilanng cukup banyak. Sayangnya,
penggunaan transportasi ini sering kali mubazir. Seperti diketahui
banyak orang, mobil memiliki kapasitas 5-8 orang secara umum.
Tetapi, hal yang menarik adalah penulis mengamati banyak sekali
12
mobil yang hanya berisi pengemudi itu sendiri. Hal tersebut membuat
lahan yang seharusnya bisa dimanfaatkan orang lain terbuang sia-sia.
c) Libur akhir minggu
Akhir minggu tentunya merupakan waktu bersantai bagi kebanyakan
orang. Biasanya orang-orang menghabiskan waktu dengan istirahat di
rumah, pergi ke mal, atau wisata ke luar kota terdekat. Hal yang sama
berlaku pada masyarakat Jakarta. Banyak yang memilih untuk
memanfaatkan waktu akhir minggu untuk menikmati kuliner dana
lam di Bandung. Akhirnya terjadi lonjakan jumlah kendaraan yang
cukup signifikan. Hal tersebut diperlihatkan dalam grafik 2 yang
diolah dari data tabel 1.
Jumlah Kendaraan Per Hari
140
120
100
80
60
40
20
0
Mobil
Motor
Angkutan Kota
Lainnya
Grafik 2 Jumlah Kendaraan Per Hari
d) Jumlah kendaraan dan jalan tidak proporsional
Hasil observasi yang penulis lakukan menunjukkan total kendaraan
yang lewat dalam satu minggu sebanyak 1593 unit. Rata-rata
kendaraan per harinya adalah sekitar 227 kendaraan. Observasi
13
tersebut dilakukan selama lima menit. Artinya, setiap 1,3 detik ada
satu kendaraan yang lewat. Tentu hal ini menunjukkan bahwa ruang
yang diperlukan sangat banyak. Akan tetapi, kenyataan di lapangan
tidak mencukupi ruangan yang diperlukan. Lebar jalan di Simpang
Dago sekitar lima meter. Lebar jalan tersebut juga tidak bisa
digunakan seluruhnya karena ada sebagian yang digunakan sebagai
lahan parkir dan tempat jualan pedagang kaki lima sehingga yang
terjadi adalah kemacetan.
Berikut disertakan kondisi lapangan di Simpang Dago.
Gambar 1 Kondisi Jalan di Kawasan Simpang Dago
Gambar 2 Kondisi Jalan di Kawasan Simpang Dago
14
3.3. Perancangan Mobil Terbang
Pada bab II sudah dibahas mengenai sejarah dan perkembangan
teknologi mobil terbang. Berdasarkan hal tersebut, penulis menyimpulkan
ada dua tipe mobil terbang. Tipe yang pertama adalah mobil terbang dengan
sayap. Tipe yang kedua adalah mobil terbang dengan elektromagnetik.
Kedua tipe ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
TABEL II
KELEBIHAN BERBAGAI JENIS MOBIL TERBANG
Tipe
Sayap
Elektromagnetik
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Kelebihan
Biaya produksi lebih murah
Teknologinya sudah dimiliki banyak negara
Sistem kerja mobil terbang lebih mudah
Ramah lingkungan
Ruang yang dibutuhkan lebih kecil
Tidak menimbulkan polusi suara
TABEL III
KELEMAHAN BERBAGAI JENIS MOBIL TERBANG
Tipe
Sayap
Elektromagnetik
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Kekurangan
Konsumsi bahan bakar cukup banyak
Suara sayap bisa membuat orang lain terganggu
Diperlukan ruangan untuk melebarkan sayap
Masih perlu pengembangan teknologi yang lebih
lanjut
Perlu dibangun jalur khusus lagi di udara
Sistem kerjanya cukup kompleks
Sebelum membuat rancangan, penulis ingin menentukan tipe mobil
terbang yang akan dibuat terlebih dahulu. Penulis menentukannya dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe mobil
terbang. Akhirnya penulis memilih untuk merancang mobil terbang dengan
15
sayap. Alasannya adalah pertama, sistem kerjanya tidak terlalu rumit dan
kemudahan mengakses teknologi tersebut. Mengenai kelemahan tipe ini,
penulis akan mencoba mengakalinya.
Penulis membagi rancangan ini ke dalam dua bagian. Bagian pertama
yaitu desain luar. Bagian kedua yaitu sistem kerjanya.
Diketahui bahwa udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
yang lebih rendah. Selanjutnya perhatikan persamaan Bernoulli di bawah.
1 2
1 2
P1+ ρg h1+ ρ v 1=P2+ ρg h2+ ρ v 2
2
2
Dari persamaan Bernoulli, bisa disimpulkan semakin tinggi kecepatan udara,
maka tekanan akan semakin rendah. Hal ini berarti kita harus membuat
kecepatan udara di atas lebih cepat daripada kecepatan udara di bawah
supaya terjadi aliran udara yang menimbulkan gaya angkat pada benda. Cara
untuk mencapainya adalah dengan memanfaatkan konsep aerodinamika.
Konsep aerodinamika hanya bergantung kepada distribusi tekanan yang
terjadi pada benda (AkhtarKhan, 2013:1677). Konsep inilah yang akan
dipakai agar suatu benda bisa terbang.
Gambar 3 Badan Mobil Aerodinamis
16
Mobil memiliki panjang 2,3 meter, lebar 1,2 meter, dan tinggi 2 meter
Gambar 4 Sayap Aerodinamis
Sayap memiliki panjang 1 meter dan lebar 0,6 meter.
Ambicapathy pernah melakukan penelitian tentang pengaruh letak
sayap terhadap gaya angkat mobil terbang. Mobil terbang yang sayapnya
terletak di bagian atas adalah mobil terbang yang akan memberikan hasil
paling optimal (Ambicapathy, 2014:984). Oleh karena itu, penulis membuat
desain sebagai berikut.
Gambar 5 Desain Mobil Keseluruhan
17
Sistem kerja yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut.
Ketika tombol untuk beralih ke mode terbang ditekan, aktuator dan motor
akan bekerja sama dalam pengeluaran sayap. Aktuator adalah sebuah
peralatan hidrolik yang bisa melakukan kerja berat dengan gaya kecil yang
diberikan (Karthik, 2014:9). Tetapi sebelum itu, penulis menambahkan 1
langkah guna mengatasi salah satu faktor kemacetan yaitu sensor. Sensor
akan mendeteksi apakah berat mobil memenuhi syarat. Syarat yang
dimaksud adalah berat minimal 1160 kg (berat mobil diperkirakan 950 kg
ditambah minimal 3 orang penumpang dengan berat masinng-masing 70 kg).
Jika ya, maka aktuator dan motor akan bekerja lalu mengeluarkan sayap dan
terbang. Jika tidak, maka sayap tidak akan keluar. Pengeluaran sayap akan
dilakukan saat mobil memiliki kelajuan minimal 50 km/jam. Hal ini
dimaksudkan agar kerja mesin tidak terlalu berat sehingga suara yang
dihasilkan tidak terlalu kencang dan mengurangi konsumsi bahan bakar.
Sumber utama kebisingan mesin adalah dari turbulensi lapisan gerak karena
kerja oleh mesin (AkhtarKhan, 2013:1677). Ketika akan mendarat, tombol
mode jalan ditekan dan sayap akan dimasukkan kembali. Ringkasan sistem
kerja dapatdilihat pada gambar di bawah.
18
Gambar 6 Prinsip Kerja Mobil Terbang
3.4. Pemanfaatan Mobil Terbang
Mobilterbang
dapat
dimanfaatkan
sebagai
sarana
mengatasi
kemacetan. Lihat kembali faktor kemacetan di Bandung pada bagian 3.2
yaitu kurang tertibnya pengendara, penggunaan transportasi yang mubazir,
libur akhir minggu, serta jumlah kendaraan dan jalan yang tidak
proporsional. Kita tidak bisa berbuat apapun mengenai faktor kurang
tertibnya pengendara dan libur akhir minggu karena itu merupakan pilihan
setiap individu. Kita hanya bisa mencoba mengatasi dua faktor lainnya.
Perhatikan bahwa pada desain di bagian sebelumnya, mobil terbang
dilengkapi dengan sensor berat. Hal ini menyebabkan mobil yang berisi
kurang dari 3 penumpang tidak akan bisa terbang sehingga keberadaan mobil
akan terbagi menjadi jalur udara dan jalur darat. Harapan penulis adalah
pembagian terlaksana secara merata sehingga kemacetan bisa terurai.
Kuantitas
jalan
sangat
kurang
dibandingkan
dengan
jumlah
transportasi yang ada. Tetapi opsi menambah lahan di darat tidak
memungkinkan sebab banyaknya bangunan yang ada. Pilihan yang tersisa
19
adalah menambah jalan di udara. Mobil terbang bisa memanfaatkan jalur
udara sehingga akan mengurangi kemacetan di darat.
3.5. Efektivitas Mobil Terbang
Untuk mengetahui efektivitas mobil terbang, penulis menggunakan teknik
pengambilan data berupa kuesioner. Kuesioner berisikan nama, pendapat
masyarakat mengenai kemampuan mobil terbang dalam mengatasi
kemacetan beserta alasannya, dan pendapat mereka mengenai kemungkinan
terealisasinya mobil terbang beserta alasannya. Kuesioner disebar dalam
bentuk google form. Hasil lengkap kuesioner dapat dilihat pada lampiran.
Berikut ditampilkan hasil kuesioner yang sudah diolah.
Grafik 3 Efektivitas Mobil Terbang Mengatasi Kemacetan
Dari grafik, diketahui bahwa 65,4% masyarakat mengatakan mobil
terbang mampu mengatasi masalah kemacetan. Adapun alasan yang
diberikan beragam. Contohnya adalah ruangan di udara lebih luas daripada
di darat, mobil terbang dapat mengurangi pemakaian lahan, dan jumlah
20
kendaraan di darat akan berkurang. Jadi, penulis menyimpulkan bahwa
mobil terbang cukup efektif dalam mengatasi kemacetan di Bandung.
21
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, terdapat dua tipe
mobil terbang yaitu mobil terbang dengan sayap dan mobil terbang dengan
elektromagnetik. Rancangan yang penulis ajukan adalah mobil terbang
dengan sayap. Desain dari mobil terbang dibuat aerodinamis. Adapun
sistemnya menggunakan actuator, motor, dan sensor yang saling bekerja
sama dalam mengeluarkan sayap.
Mobil terbang dapat dimanfaatkan sebagai transportasi masa depan.
Selain itu, mobil terbang juga dipercaya mempu mengatasi masalah
kemacetan yang ada di Bandung. Efektivitasnya untuk mengurai kemacetan
dinilai cukup tinggi. Dari hasil kuesioner, masyarakat cukup optimis mobil
terbang dapat terealisasi.
4.2. Saran
Mobil terbang dipercaya bisa mengatasi kemacetan. Akan tetapi,
jikalau tidak ada aturan regulasi mengenai hal tersebut, bisa jadi akan terjadi
kemacetan juga di udara. Selain itu, juga diperlukan adanya jalur khusus di
udara agar lalu lintas di atas tetap tertib. Penulis juga mengharapkan adanya
kesadaran dari tiap pengendara untuk tertib agar di udara tidak terjadi
kemacetan.
22
DAFTAR PUSTAKA
AkhtarKhan, M. D., et al. “Design of Flying Car to Articulate Foreign Object with
Short Range Radar and Laser Gun.” International Journal of
Scientist&Engineering Research, vol. 4, no. 7, 2013, pp. 1676–80.
Ambicapathy, Sasitharan, et al. “3D Numerical Studies on External Aerodynamics of
a Flying Car.” World Academy of Science, Engineering and Technology,
International Journal of Mechanical, Aerospace, Industrial, Mechatronic and
Manufacturing Engineering, vol. 8, no. 5, 2014, pp. 980–86.
Karthik, B. Flying Car. Vol. 2014, 2014, pp. 9–11.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. “Kamus Bahasa Indonesia.”
Statewide Agricultural Land Use Baseline 2015, vol. 1, 2008,
doi:10.1017/CBO9781107415324.004.
23
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
TOPIK, TEMA, JUDUL
24
LAMPIRAN
LAMPIRAN B
LEMBAR KENDALI
25
LAMPIRAN
LAMPIRAN C
KERANGKA KARANGAN
26
LAMPIRAN
LAMPIRAN D
PELENGKAP AWAL
27
LAMPIRAN
28
LAMPIRAN
29
LAMPIRAN
30
LAMPIRAN
31
LAMPIRAN
32
LAMPIRAN
33
LAMPIRAN
34
LAMPIRAN
LAMPIRAN E
BAB I
35
LAMPIRAN
36
LAMPIRAN
37
LAMPIRAN
38
LAMPIRAN
LAMPIRAN F
BAB II
39
LAMPIRAN
40
LAMPIRAN
41
LAMPIRAN
42
LAMPIRAN
43
LAMPIRAN
LAMPIRAN G
PELENGKAP AKHIR
44
LAMPIRAN
45
LAMPIRAN
46
LAMPIRAN
LAMPIRAN H
HASIL KUESIONER
Ade
Apakah mobil
terbang bisa
mengatasi
kemacetan?
Ya
Renanda
Mungkin
Ilham Fajri
Mungkin
Salsabila Anafisa
Aisyah
Ya
Ya
Stephen
Ya
Sefty
Mungkin
Nama
Apakah mobil
terbang dapat
terealisasikan?
Alasan
-
Mungkin
Di satu sisi mobil terbang
memungkinkan untuk mengurangi
kemacetan khususnya di daerah
ibukota Jakarta, tetapi harus
disediakan terlebih lanjut bagaimana
pendaratannya. Jika pendaratannya
mengganggu, malah akan membuat
lebih macet. Diperlukan juga UU lalu
lintas di udara.
Karena kalu banyak yang memakai
mobil terbang maka lalu lintas udara
semakin padat.
Karena tidak menyebabkan
kemacetan.
Udara ruangannya lebih besar
dibandingkan di darat.
Ya
Karena di jalan raya sudah terlalu
padat.
Mungkin
47
Alasan
Teknologi di Indonesia masih belum
memadai.
Semakin berkembangnya inovasi
membuat mobil terbnag bisa saja
terealisasi. Saya sebagai mahasiswa
mendukung hal itu terwujud.
Ya
Karena manusia terus berinovasi
dalam menyelesaikan masalah.
Mungkin
Mungkin
Karena belum ada bayangan.
Ya
Sekarang udah ada kereta Maglev
yang bisa melayang. Jadi, ke
depannya pasti ada mobil terbang.
Karena teknologi semakin maju.
LAMPIRAN
Adela
Ya
Ayundas
Mungkin
Steve Fransiscus
Mungkin
Ryan
Faisal Ghifari
Ya
Tidak
Aida
Ya
Kenneth Alfredo
Karena ruangan di udara lebih luas
Ya
sehingga mengurangi kepadatan
kendaraan.
Mengurangi kemacetan karena
Mungkin
ruangannya lebih luas, tapi hal ini juga
dapat memberikan dampak buruk
karena tidak ada jalur khusus.
Harus ditata dulu jalur transportasi
Ya
udaranya.
Langit itu luas.
Karena penggunaan mobil terbang
akan memakan waktu lama sampai
bisa diterapkan secara penuh oleh
masyarakat. Selain itu, berpotensi
menyebabkan kemacetan di udara.
Karena kalua ada mobil terbang,
kendaraan di jalan raya berkurang
karena sebagian mobilnya di langit
Ya
Ya
Ya
Karena dengan adanya mobil terbang,
dapat mengurangi pemakaian lahan
Ya
Desty Ratna
Maulina
Ya
Karena dapat mengurangi jumlah
kendaraan yang ada di darat
Mungkin
Mutiara Shofi
Diandra
Mungkin
Ya
Transportasi dapat berkurang
Karena langit luas
Ya
Ya
48
Ya
Teknologi akan semakin maju seiring
perkembangan zaman.
Teknologi terus berkembang.
Perkembangan teknologi yang
semakin cepat dan masif
dilatarbelakangi pemikiran
revolusioner para peneliti.
Sudah ada di Youtube.
Dengan perkembangan zama seperti
sekarang, saya rasa sangat mungkin.
Karena mungkin kita bisa
menerapkan cara kerja pesawat ke
dalam mobil sehingga mobilnya bisa
terbang
Indonesia memiliki peneliti hebat
sehingga mereka dapat berinovasi
untuk merealisasikan mobil terbang
Zaman sudah canggih, tidak ada yang
tidak mungkin untuk membuat
teknologi maju seperti mobil terbang
Kemajuan teknologi
Nothing is impossible
LAMPIRAN
Masdar
Mungkin
Karena terbang
Mungkin
Evita Sonny
Mungkin
Mungkin dengan adanya mobil
terbang, lalu lintas tidak akan hanya
padat di ruas-ruas jalan
Ya
Raisa
Ainun
Hanny Yusiawati
Basri
Garda
Elsa Agustiana
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Zahira Salabila
Virginnia Ananda
Ya
Ya
Karena tidak berpatok di darat saja
Mengurangi kendaraan di darat
Karena kuota kendaraan di darat
berkurang
Jalanan akan lebih lega
Karena kendaraan di darat akan
berkurang
Karena tidak akan macet di darat
Jalanan tidak menjadi penuh
Ya
Ya
49
Ya
Ya
Mungkin
Ya
Mungkin mobil terbang akan segera
terealisasikan dalam waktu dekat
tetapi banyak yang harus diperhatikan
seperti polusi bahan bakar dan lalu
lintas langit
Era yang semakin modern ditopang
ilmu pengetahuan yang semakin pesat
dapat dipercaya mengembangkan
teknologi yang lebih mutakhir dan
canggih
Masa depan akan terus maju
Kemajuan teknologi
Karena manusia pintar
Teknologi terus berkembang
Semakin maju zaman, semakin hebat
teknologinya
Teknologi akan semakin maju
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
TINGKAT PLAGIARISME
50
INDEKS
Aerodinamika, 16
Aktuator, 18
B. Karthik, 3, 18
Kemacetan
M. D. AkhtarKhan, 16, 18
Mobil terbang, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 15, 17, 19, 20, 21, 22
Motor, 18, 22
Sasitharan Ambicaphaty, 17
Sensor, 18, 22
Transportasi 1, 2, 4, 10, 11, 12, 19, 22
51
RIWAYAT PENULIS
Deri Noverta, biasa akrab dipanggil Deri, lahir di Banyuwangi pada tanggal
28 November 1999. Deri merupakan warga negara Indonesia asli. Ia pertama kali
mengecap pendidikan di SDN Kepatihan Banyuwangi. Ia lalu melanjutkannya ke
SMPN 1 Glagah dan SMAN 1 Glagah Banyuwangi. Ia sekarang sedang melanjutkan
studinya
sebagai
mahasiswa
Institut
Teknologi
Bandung.
Selama
masa
pendidikannya, ia memiliki beberapa prestasi baik akademik. Saat tingkat SMA, dia
selalu menjadi juara. Saat kelas 1 SMA, dia menjadi peringkat 5 di kelasnya. Saat
kelas 2 SMA, dia menjadi juara 3 di kelasnya. Saat kelas 3 SMA, dia mengalami
kemajuan menjadi peringkat 2 di kelasnya.
52
RIWAYAT PENULIS
Penulis yang satu ini memiliki nama legkap Monica Widyaningsih. Monica
juga lahir di Jakarta. Ia lahir pada tanggal 12 November 1998. Monica merupakan
warga negara Indonesia asli. Pendidikan pertamanya adalah di SDN Duri Kosambi
10 Pagi Jakart. Setelah lulus dari SD, dia lalu melanjutkan pendidikan ke SMPN 75
Jakarta dan SMAN 112 Jakarta. Ia sekarang sedang melanjutkan studinya sebagai
mahasiswa Institut Teknologi Bandung di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Sejauh ini, belum ada penelitian yang pernah dilakukannya.
Berikut kontak beliau: monicawidya92@yahoo.com (email) dan 082234974039
(nomor handphone)
53
RIWAYAT PENULIS
Stephen merupakan salah seorang penulis yang berkelahiran di Jakarta dalam
makalah ini. Ia lahir tanggal 9 Februari 1999 dari ayah bernama Revlan Baguna dan
ibu bernama Henny Iskandar. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Sampai
saat ini, pendidikan terakhirnya adalah tingkat SMA di SMAK Ketapang 1 Jakarta. Ia
sekarang sedang melanjutkan studinya sebagai mahasiswa Institut Teknologi
Bandung. Selama masa pendidikannya, ia memiliki beberapa prestasi baik akademik
maupun nonakademik. Contohnya adalah juara 1 dan juara umum di kelas 3 SMA,
juara 3 lomba band di Sang Timur Cup 2015, serta pernah lolos hingga tahap OSP
bidang
Kimia.
Berikut
kontak
beliau
yang
dapat
dihubungi:
stephenbaguna9299@gmail.com (email) dan 082254204263 (nomor handphone)
54