Tugas Makalah_IMPLIKASI ETIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

MAKALAH
IMPLIKASI ETIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Yang dibina oleh Drs. Bapak Mohammad Arief, M.Si

Kelompok 8
1.
2.
3.
4.

Viska Nuur Fadilla
Wahyu Kawitaning Kinasih
Wardah Apriani
Wenny Kurniawati

(160412607045)
(160412607124)
(160412607123)
(160412607101)


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
APRIL 2018

DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.3 Tujuan................................................................................................. 2
BAB II: PEMBAHASAN............................................................................... 3
2.1 Definisi Moral dan Etika................................................................... 3
2.2 Etika Komputer di Indonesia............................................................. 3
2.3 Menetapkan Moral dan Etika dalam Sistem Informasi..................... 5
2.4 Kode Etik dalam Sistem Informasi.................................................. 6
BAB III: PENUTUP....................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari
orang-orang, hardware, softwarejaringan komunikasi dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah,dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Proses
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan
dasar yang muncul dan dikenal sebagai Informatika Masyarakat.
Masyarakat informatika melibatkan diri lebih dari sekedar
pengadopsian teknologi informasi dan komunikasidi dalamnya,
tetapi ikut dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi
demi keuntungan masyarakat lokal. Michael Gurstein, (Gurstein,
2000), mendeskripsikan masyarakat informasi dengan cara
berikut: Masyarakat Informatika adalah aplikasi teknologi
informasi
dankomunikasi
untuk
memungkinkan

proses
masyarakat dan pencapaian tujuan masyarakat yang mencakup
pembagian digital di dalam maupun antar masyarakat.
Masyarakat informatika muncul sebagai kerangka untuk
mendekati Sistem Informasi secara sistematis dari perspektif
masyarakat dan sejajar dengan Sistem Informasi Manajemen
dalam pengembangan strategi dan teknik untuk manajemen
penggunaan dan aplikasi sistem informasi masyarakat.
Masyarakat informatika adalah bagian dari struktur masyarakat
di dunia yang muncul dan memiliki peran di sejumlah tingkat
fundamental dalam masyarakat yang berkembang. Masyarakat
informatika dapat dideskripsikan sebagai penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi untuk praktik masyarakat, yang
didefinisikan oleh Glen (1993)) sebagai Penyampaian Layanan
Masyarakat, dan Tindakan Masyarakat.Khususnya, Praktik
Masyarakat semakin dianggap fundamental untuk masalahmasalah sosial karena masyarakat di suatu tempat menghadapi
dunia perdagangan modern yang kurang menjadi subyek
negara/ bangsa.
Komunikasi telah memainkan peranan penting dalam
mengembangkan

dan
mempertahankan
kesehjateraan
masyarakat secara geografis sepanjang sejarah. Informatika
Masyarakat adalah sebuah fenomena terkini pada masyarakat
jaringan modern, dapat dilacak pada pemrakarsa komunikasi
masyarakat akhir 1980 sampaiawal 1990. Sejak permulaan,

tujuan utama teknologi masyarakat adalah untuk menggunakan
prasarana, aplikasi, dan layanan informasi dan komunikasi untuk
memberdayakan dan melestarikan modal sosial masyarakat
lokal (jaringan, organisasi,kelompok, aktivitas, dan nilai yang
mendasari kehidupan masyarakat). Namun, terkadang terdapat
beberapa
pihak
dalam
masyarakat
yang
kurangtepat
menggunakan teknologi informasi secara bijak. Hal itu terlihat

pada beberapa penyalahgunaan mereka dalam beberapa hal
yang tidak sesuai dengan nilai, dan norma yang ada dalam
masyarakat. Pentingnya pengetahuan etis dalam penggunaan
teknologi inormasi menjadi kajian lanjut yang perlu dipelajari
demi tercapainya tujuan awal teknologi informasi untuk
mempermudah kehidupan manusia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Untuk membatasi makalah ini, pembahasan yaitu meliputi antara lain :
1. Definisi Moral dan Etika
2. Etika komputer di Indonesia
3. Menetapkan Moral dan Etika dalam sistem informasi
4. Kode Etik dalam sistem informasi
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Memahami definisi moral dan etika
2. Mengetahui etika komputer di Indonesia
3. Mengetahui sistem penetapan moral dan etika dalam sistem informasi
4. Mengetahui kode etik dalam sistem informasi

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Moral dan Etika
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku benar dan salah. Moral adalah
institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Kita mulai mempelajari
peraturan-peraturan dari prilaku moral sejak kecil atau anak-anak. Walau berbagai
masyarakat tidak mengikuti satu set moral yang sama, terdapat keseragaman kuat yg
mendasar. ”Melakukan apa yang benar secara moral” merupakan landasan prilaku sosial
kita.
Kata Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berarti karakter. Etika adalah satu
set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau
masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas prilaku mereka.
Masyarakat dapat berupa suatu kota,negara atau profesi. Tindakan kita juga diarahkan
oleh etika.
Tidak seperti moral, etika dapat sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat
lain. Kita melihat perbedaan ini di bidang komputer dalam bentuk perangkat lunak
bajakan (perangkat lunak yang digandakan secara illegal lalu digunakan atau dijual).
Pada tahun 1994 diperkirakan 35 % perangkat lunak yang digunakan di Amerika Serikat
telah dibajak, dan angka ini melonjak menjadi 92 % di Jepang dan 99 % di Tailand.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa para pemakai komputer di Jepang dan
Tailand kurang etis dibandingkan pemakai Amerika Serikat. Namun tidak pasti

demikian. Beberapa kebudayaan, terutama di negara-negara Timur yang menganjurkan
sikap berbagi.
2.2 Etika Komputer di Indonesia
A. ETIKA dan TEKNOLOGI INFORMASI
Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti
revolusi yang memberikan banyak perubahan pada cara berpikir manusia, baik dalam
usaha pemecahan masalah, perencanaan, maupun dalam pengambilan keputusan.
Ada beberapa dampak pemanfaatan teknologi informasi yang tidak tepat yaitu
1. Ketakutan terhadap teknologi informasi yang akan menggantikan fungsi manusia
sebagai pekerja
2. Tingkat kompleksitas serata kecepatan yang sudah tidak dapat di tangani secara
manual
3. Pengangguran dan pemindahan kerja
4. Kurangnya tanggung jawab profesi
5. Adanya golongan minoritas yang miskin informasi mengenai teknologi informasi

1.
2.
3.
4.


Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut maka dapat dilakukan :
Di rancang sebuah teknologi yang berpusat pada manusia
Adanya dukungan dari suatu organisasi, kompleksitas dapat ditangani dengan
Teknologi Informasi
Adanya pendidikan yang mengenalkan teknologi informasi sehingga dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kemajuan teknologi informasi.
Jika adanya peningkatan pendidikan maka akan adanya umpan balik dan imbalan
yang diberikan oleh suatu organisasi

5. Perkembangan teknologi akan semakin meningkat namun hal ini harus di
sesuaikan dengan hukum yang berlaku sehingga etika dalam berprofesi di bidang
teknologi informasi dapat berjalan dengan baik.
B. Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi
1) Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama mengapa masyarakat berminat
untuk menggunakan komputer yaitu;
a. Kelenturan logika (logical malleability),
Memiliki kemampuan untuk membuat suatu aplikasi untuk melakukan apapun
yang diinginkan oleh programmer untuk penggunannya.
b. Faktor Transformasi (transformation factors)

Memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cepat kemanapun pengguna akan
menuju ke suatu tempat.
c. Faktor tak kasat mata (invisibility factors).
Memiliki kemampuan untuk menyembunyikan semua operasi internal computer
sehingga tidak ada peluang bagi penyusup untuk menyalahgunakan operasi
tersebut.
Dengan adanya ketiga faktor tersebut di atas maka terdapat implikasi etis
terhadap penggunaan teknologi informasi meliputi moral, etika dan hukum.
Sebelum di bahas mengenai hukum yang berlaku, ada hak sosial dan komputer
(Deborah Johnson) dan hak atas informasi (Richard O. Masson) yang harus
dijabarkan:
2) Hak Sosial dan Komputer (Deborah Johnson)
a. Hak atas akses computer
Setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer dengan tidak harus
memilikinya.
b. Hak atas keahlian computer
Pada awal komputer dibuat, terdapat kekawatiran yang luas terhadap masyarakat
akan terjadinya pengangguran karena beberapa peran digantikan oleh komputer.
Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian di bidang komputer dapat membuka
peluang pekerjaan yang lebih banyak;

c. Hak atas spesialis computer
Pemakai komputer tidak semua menguasai akan ilmu yang terdapat pada
komputer yang begitu banyak dan luas. Untuk bidang tertentu diperlukan
spesialis bidang komputer,
d. Hak atas pengambilan keputusan computer
Meskipun masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
mengenai bagaimana komputer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak
tersebut.
3) Hak atas Informasi (Richard O. Masson)
a. Hak atas privasi,
Sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupun dalam
suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas hukum tentang kerahasiannya;
b. Hak atas Akurasi.
Komputer dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa dicapai
oleh sistem nonkomputer, potensi ini selalu ada meskipun tidak selalu tercapai;
c. Hak atas kepemilikan.

Ini berhubungan dengan hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk
program-program computer yang dengan mudahnya dilakukan penggandaan
atau disalin secara ilegal. Ini bisa dituntut di pengadilan;

d. Hak atas akses.
Informasi memiliki nilai, dimana setiap kali kita akan mengaksesnya harus
melakukan account atau izin pada pihak yang memiliki informasi tersebut.
Sebagai contoh kita dapat membaca data-data penelitian atau buku-buku online
di Internet yang harus bayar untuk dapat mengaksesnya.
Kedua hak tersebut tidak dapat diambil oleh siapapun, namun sebagai
pengguna teknologi ini, pengguna harus belajar bagaimana mempunyai etika yang
baik dalam berkomputer.
Berikut etika berkomputer, yang nantinya akan mengurangi dampak negatif dari
penggunaan komputer, yaitu
 Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
 Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
 Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya
 Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
 Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
 Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar
 Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan
yang bersangkutan
 Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain
 Pertimbangkan
konsekuensi
dari
program
yang
dibuat
atau
sistem komputer yang dirancang
 Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat
menggunakan Komputer.
C. Peranan Etika
Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:
1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang
perilaku manusia.
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok
dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.
3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita
hadapi sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan
aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita
bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
2.3 Menetapkan Moral dan Etika dalam Sistem Informasi
Kita dapat melihat bahwa penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh
nilai-nilai moral dan etika seorang manajer, spesialis informasi dan pemakai serta
hukum yang berlaku. Hukum paling mudah diinterpretasikan karena bentuknya
tertulis. Di pihak lain, etika tidak didefinisikan secara persis dan tidak disepakati
oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang sukar dari etika komputer inilah
yang sedang memperoleh banyak perhatian.

Pendapat umum dalam bisnis bahwa perusahaan mencerminkan kepribadian
pemimpinnya. Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya
etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua
tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi
contoh. Prilaku ini adalah budaya etika.
1) Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
Tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya
menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua
pegawai. Hal tersebut dicapai melalui metode tiga lapis yaitu :
a. Menetapkan credo perusahaan
Merupakan pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan
perusahaan, yang diinformasikan kepada orang-orang dan organisasiorganisasi baik di dalam maupun di luar perusahaan.
b. Menetapkan program etika
Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk
mengarahkan pegawai dalam melaksanakan lapis pertama. Misalnya
pertemuan orientasi bagi pegawai baru dan audit etika.
c. Menetapkan kode etik perusahaan
Setiap perusahaan memiliki kode etiknya masing-masing. Kadang-kadang
kode etik tersebut diadaptasi dari kode etik industri tertentu.
2)

Etika Dan Jasa Informasi
Etika komputer, menurut James H. Moor merupakan analisis mengenai
sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi
kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Oleh karena itu,
etika komputer terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu :
1. Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat;
2. Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi
tersebut digunakan secara tepat.

3)

Kontrak sosial jasa informasi
Guna memecahkan permasalahan etika komputer, Mason menyarankan bahwa
jasa informasi harus msuk ke dalam suatu kontrak sosial yang memastikan
bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial. Kontrak tersebut
menyatakan bahwa :
a. Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi
seseorang.
b. Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan komputer.
c. Hak milik intelektual akan dilindungi.
d. Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar
dari ketidaktahuan informasi.
Dengan demikian, masyarakat jasa informasi harus bertanggung jawab atas
kontrak sosial yang timbul dari sistem yang dirancang dan diterapkannya.

2.4 Kode Etik dalam Sistem Informasi
Ada empat asosiasi profesional komputer AS telah membuat kode etik sebagai
panduan bagi para anggotanya, yaitu :

a. Kode etik ACM (Association for Computing Machinery - 1947)
Kode perilaku profesionalnya menyatakan bahwa seorang anggota
ACM selalu bertindak dengan integritas, berusaha meningkatkan
kemampuannya serta kemampuan dan prestise profesinya, bertanggung
jawab atas pekerjaannya, bertindak dengan tanggung jawa profesional, dan
menggunakan pengetahuan dan keahlian khususnya untuk kesejahteraan
umat manusia.
b. Kode etik DPMA (Data Processing Management Association – 1951)
Misi dari DPMA adalah menjunjung manajemen informasi yang
efektif dan bertanggung jawab untuk kebaikan para anggotanya, para
pemberi kerja, dan masyarakat bisnis. Kode etik DPMA terdiri dari standar
prilaku yang menguraikan kewajiban manajer pengolahan data pada
manajemen perusahaan, rekan anggota DPMA dan profesi, masyarakat dan
pemberi kerja.
c. Kode etik ICCP (Institute for Certification of Komputer Professionals –
1973)
Maksud dari ICCP adalah memberi sertifikasi kepada para profesional
komputer, yang meliputi certified computer programmer (CCP), certified
in data processing (CDP). Hal tersebut harus ditempuh dengan ujian dan
harus setuju dengan kode etik ICCP. Kode etik ICCP ada yang bersifat
permanen dan dapat diperbaharui secara berkala. Kode etik ICCP yang
menyatakan bahwa para anggotanya bertanggung pada pprofesi, pemberi
kerja dan kliennya. Bile terjadi pelanggaran maka dapat mengakibatkan
sertifikasinya dicabut.
d. Kode etik ITAA (Information Technology Association America – 1961)
ITAA merupakan suatu asosiasi bagi organisasi-organisasi yang
memasarkan perangkat lunak dan jasa yang berkaitan dengan komputer.
Kode etik ITAA terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang mengatur penilaian,
komunikasi, dan kualitas jasa dengan klien. Perusahaan dan pegawai
diharapkan menegakkan integritas profesional industri komputer.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Definisi Morals dln tiial
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku benar dan salah.
Moral adalah institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar
peraturan. Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berarti
karakter. Etika adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran
yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Semua
individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas prilaku mereka.
B. tiial Pemlnflliln Teanorsorgi Inforamlsi
1) Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama mengapa
masyarakat berminat untuk menggunakan komputer yaitu;
a. Kelenturan logika (logical malleability),
b. Faktor Transformasi (transformation factors)
c. Faktor tak kasat mata (invisibility factors).
Selain itu, ada hak sosial dan komputer (Deborah Johnson) dan
hak atas informasi (Richard O. Masson) yang harus dijabarkan:
a. Hak Sosial dan Komputer (Deborah Johnson)
b. Hak atas akses computer
c. Hak atas keahlian computer
d. Hak atas spesialis computer
e. Hak atas pengambilan keputusan computer
f. Hak atas Informasi (Richard O. Masson)
g. Hak atas privasi,
h. Hak atas Akurasi.
i. Hak atas kepemilikan.
j. Hak atas akses.
Berikut etika berkomputer, yang nantinya akan mengurangi
dampak negatif dari penggunaan komputer, yaitu
 Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
 Jangan
melanggar atau
mengganggu
hak
atau
karya komputer orang lain
 Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya
 Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
 Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian
palsu
 Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa
membayar
 Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa
sepengetahuan yang bersangkutan

Pealnln tiial
Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:
1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan
penilaian tentang perilaku manusia.
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang
atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau
aktivitasnya sebagai mahasiswa.
3). Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan
moral yang kita hadapi sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa
dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan
dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam
masyarakat.

C. Sisiem peneilpln
inforamlsi

morals

dln

eiial

dlslm

sisiem

Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh.
Prilaku ini adalah budaya etika.
1) Blglimlnl Budlyl tiial Diiealpaln
Tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep
etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua
tingkatan dan menyentuh semua pegawai. Hal tersebut dicapai
melalui metode tiga lapis yaitu :
a. Menetapkan credo perusahaan
b. Menetapkan program etika
c. Menetapkan kode etik perusahaan
2) tiial Dln Jlsl Inforamlsi
a. Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi
masyarakat;
b. Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan
bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat.
3) Korniala sorsils jlsl inforamlsi
Kontrak tersebut menyatakan bahwa :
a. Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk
mengganggu privasi seseorang.
b. Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi
pemrosesan komputer.
c. Hak milik intelektual akan dilindungi.

D. Korde tiia dlslm Sisiem Inforamlsi
Ada empat asosiasi profesional komputer AS telah membuat
kode etik sebagai panduan bagi para anggotanya, yaitu :
a. Kode etik ACM (Association for Computing Machinery 1947)
b. Kode
etik
DPMA
(Data
Processing
Management
Association – 1951)
c. Kode etik ICCP (Institute for Certifcation of Komputer
Professionals – 1973))
Kode etik ITAA (Information Technology Association America – 1961)

Daftar Pustaka

Dokumen yang terkait

VARIASI PENGGUNAAN AGREGAT BENTUK PECAH DAN BENTUK BULAT PADA CAMPURAN ASPAL BETON TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

6 148 2

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

PENGGUNAAN BAHASA JURNALISTIK PADA TERAS BERITA HEADLINE HARIAN UMUM GALAMEDIA

8 75 43

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59