Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Awal

  Penelitian dilakukan di kelas IV SDN 02 Duren Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah 35 siswa. Sebelum memulai penelitian untuk mengetahui hasil belajar IPA, peneliti mengambil nilai akhir ulangan IPA.

  Sebelum dilakukan penelitian, hasil belajar IPA kelas IV SDN 02 Duren Bandungan masih banyak di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69). Kurangnya kemampuan belajar IPA disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari IPA. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru mengajar, menunjukkan bahwa pembelajaran yang terjadi bersifat monoton, pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, serta guru masih menggunakan metode konvensioanl sehingga pembelajaran hanya berpusat pada satu arah, yaitu guru aktif dan siswa pasif. Tidak adanya timbal balik dari siswa untuk ikut aktif mengikuti pembelajaran dalam kelas. Adapun hasil belajar IPA pada kondisi awal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA sebelum Tindakan

  Jumlah siswa No. Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase (%)

  1. Tuntas 14 40%

  2. Tidak Tuntas 21 60% 35 100%

  Jumlah

  85 Nilai Tertinggi

  Nilai Terendah

  30 Nilai Rata-Rata

  62 Berdasarkan tabel 4.1 tentang hasil belajar IPA pada kondisi awal diketahui jumlah siswa yang tuntas dengan nilai di atas KKM ada 14 siswa (40%) dari jumlah siswa keseluruhan dan yang belum memenuhi KKM ada 21 siswa (60%) dari jumlah keseluruhan. Pada kondisi awal diperoleh juga nilai rata-rata 62 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 30.Adapun jumlah siswa yang belum tuntas dan nilai masih di bawah KKM lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa yang sudah tuntas, sehingga dalam Prasiklus belum memenuhi indikator keberhasilan belajar.

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus

  25

  20

  15

  10

5 Tuntas Tidak Tuntas

  Dengan kondisi seperti pada diagram 4.2 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan belajar IPA siswa kelas IV SDN 02 Duren Bandungan masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa disebabkan karena mengalami kesulitan dalam belajar IPA. Berdasarkan hasil observasi pada saat guru mengajar, menunjukkan bahwa pembelajaran yang terjadi cenderung bersifat monoton, pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, serta guru masih menggunakan metode konvensional sehingga anak mudah bosan dan kurang tertarik dalam belajar.

  Berdasarkan penjelasan di atas maka perlu suatu model pembelajaran yang mampu menyenangkan yang dapat meningkatkan komunikasi antara guru dengan siswa, sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam belajar. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Picture

  and Picture

  dan Think Pair Share (TPS) yang dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus memuat dua kali pertemuan.

4.2 Deskripsi Siklus I

  Penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair

  Share

  (TPS) dalam siklus I ini terdapat dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut .

4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

  Sebelum melaksanakan tindakan siklus I perlu adanya perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan supaya pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Perencanaan tindakan dalam siklus I adalah sebagai berikut.

4.2.1.1 Pertemuan 1 Siklus I

  Setelah memperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan dalam pembelajaran. Sebelum melaksanakan penelitian pada pertemuan 1, maka peneliti harus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, gambar-gambar yang sesuai dengan materi, media dan alat yang akan digunakan sebagai penunjang pembelajaran, lembar diskusi, lembar evaluasi yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan awal siswa terhadap materi IPA, lembar observasi untuk guru dan siswa, serta buku pelajaran. Peneliti merancang RPP dengan pokok bahasan “Penyebab Perubahan Lingkungan”, kemudian menentukan tujuan pembelajaran. Setelah menentukan tujuan pembelajaran dan gambar-gambar yang sesuai dengan materi, kertas-kertas undian, papan kalung yang bertuliskan tema-tema untuk setiap kelompok. Pada pertemuan pertama peneliti membuat peta konsep berisi gambar-gambar mengenai materi dan siswa harus menempelkan gambar-gambar pada papan tulis disertai penjelasan mengenai gambar bersama tim/kelompoknya. Selain melalui gambar-gambar juga penjelasan materi menggunakan power point.

4.2.1.2 Pertemuan 2 Siklus I

  Pada pertemuan 2 ini tahap perencanaan yang dilakukan adalah mengelompokkan siswa dengan timnya masing-masing yang berisi 5 orang setiap kelompok dan berjumlah 7 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan tema yang harus dibuat menjadi montase dengan waktu yang sudah ditentukan oleh guru, sehingga setiap kelompok harus berdiskusi akan dibuat seperti apa montasenya karena harus dibuat sekreatif mungkin. Setelah selesai, setiap kelompok harus mempresentasikan hasil karya mereka di depan kelas dan kelompok lain yang akan menilai hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi. Secara bergantian setiap kelompok mendapatkan gilirannya. Setelah kegiatan belajar selesai dan pemenang dalam kegiatan pembelajaran mendapatkan penghargaan yang bertujuan supaya dapat meningkatkan minat belajar siswa, maka hasil karya pemenang ditempel di mading kelas. Setelah itu, siswa mengerjakan soal evaluasi.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

  Tindakan harus dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan sebelum melakukan tindakan siklus I. Siklus I terdiri dari dua pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2 x jam pelajaran atau 2 x 35 menit, pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 17 Maret 2017 sedangkan untuk pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 18 Maret 2017 yang mana pada pertemuan ini diadakan untuk kegiatan refleksi dan evaluasi siklus I.

  4.2.2.1 Pertemuan 1 Siklus I

  Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada pertemuan 1, kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan presensi siswa. Kemudian guru memberikan motivasi dengan memberikan semangat kepada siswa. Guru melakukan apersepsi perkenalan materi awal dengan bertanya kepada siswa “Bagaimana cuaca di luar hari ini? Hujan, angin, atau cerahkah? apa kalian tahu apa saja yang menyebabkan perubahan lingkungan?

  ”. Siswa menjawab pertanyaan dari guru dan guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.

  Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi awal dengan menggunakan power point pada layar LCD, setelah itu guru membuat peta konsep di papan tulis yang berisi gambar-gambar mengenai materi penyebab perubahan lingkungan, guru menga jukan pertanyaan kepada siswa “Apa yang kalian ketahui tentang gambar ini?”, siswa mendiskusikan jawaban dengan teman sebangku, siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru maju ke depan kelas lalu siswa melanjutkan peta konsep yang dibuat oleh guru dengan menempelkan gambar-gambar penyebab perubahan lingkungan diikuti penjelasan dari siswa mengenai gambar yang mereka tempelkan di papan tulis atau dengan kata lain kegiatan pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan

  Think Pair Share

  (TPS). Setelah semua gambar sudah tertempel di papan tulis, guru melakukan refleksi dan penguatan materi. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa menyimpulkan materi bersama-sama tentang materi yang sudah dipelajari hari ini dan guru meminta siswa untuk membawa perlengkapan seperti pewarna, gunting, dan lem untuk kegiatan yang akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.

  4.2.2.2 Pertemuan 2 Siklus I

  Pada pertemuan 2, langkah-langkah pembelajaran sama seperti siklus 1, namun guru hanya mengulas kembali materi yang sudah diajarkan. Pertemuan 2 merupakan penyempurnaan dari kekurangan/kelemahan pada pertemuan 1. Pada pertemuan 2, di kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan presensi siswa. Kemudian guru memberikan motivasi dengan memberikan semangat kepada siswa. Guru melakukan apersepsi untuk memancing pengetahuan siswa tentang materi yang sudah dipelajari dengan bertanya kepada sis wa “Sebelum kita memulai pembelajaran hari ini ibu mau tanya apa kalian masih ingat apa saja penyebab perubahan lingkungan? Coba sebutkan kalau masih ingat? Selain angin, hujan, dan cahaya matahari apa lagi?

  ”. Siswa menjawab pertanyaan dari guru dan guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.

  Pada kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5 orang setiap kelompok. Setiap kelompok mempersiapkan perlengkapan yang akan dipakai seperti pewarna, gunting, dan lem. Guru mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang sudah di ajarkan (Soal-soal undian). Lalu siswa mendisukusikan pertanyaan dari guru dengan timnya. Kelompok yang bisa menjawab pertanyaan dari guru langsung memilih tema yang sudah ditempel di papan tulis oleh guru. Setiap tema berisi gambar

  • –gambar yang sesuai dengan materi. Kelompok lain bergantian mendapatkan temanya masing
  • –masing setelah
  • – menjawab pertanyan dari guru. Guru membagikan kertas HVS untuk masing masing kelompok (Berupa Lembar Kerja Siswa). Setiap kelompok harus membuat karya berupa gambar montase sesuai dengan temanya sekreatif mungkin. Siswa diberi waktu 30 menit untuk membuat karya montase. Montase yang sudah dibuat oleh masing
  • –masing kelompok dipresentasikan di depan kelas dan harus dijelaskan apa isinya. Kelompok lain memberikan penilaian untuk kelompok yang mempresentasikan hasil montasenya di depan kelas. Nilai yang paling tinggi akan diberikan reward oleh guru dan hasil karya montase dengan 3 nilai tertinggi akan ditempelkan di mading kelas.

  Pada kegiatan akhir, guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Setelah itu siswa mengerjakan soal evaluasi.

4.2.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I

  Hasil belajar siswa pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS) adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa p

  ada Siklus I (KKM ≥ 69) Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)

  Tidak Tuntas 13 37,14% ≤ 69

  Tuntas 22 62,85% ≥ 69 35 100%

  Jumlah Nilai Tertinggi

  90 Nilai Terendah

  40 Nilai Rata-Rata

  72 Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS) telah terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan kondisi awal (Prasiklus). Perolehan nilai di bawah KKM

  ≤ 69 adalah 13 siswa dengan persentase 37,14% dan perolehan nilai di atas KKM ≥ 69 adalah 22 siswa dengan persentase 62,85%. Nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 40 dengan rata-rata nilai adalah 72. Ketuntasan hasil belajar siswa dapat disajikan dalam bentuk gambar diagram batang seperti di bawah ini.

  25

  20

15 Nilai KKM

  10

  5 ≤ 69 ≥ 69

Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

  Berdasarkan diagram ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ≤ 69 adalah 13 siswa dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM

  ≥ 69 adalah 22 siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran di bawah ini.

Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

  37,14% Tuntas 62,85% Tidak tuntas

  Ketuntasan hasil belajar yang dicapai pada siklus I masih belum mencapai indikator yang diharapkan, sehingga akan dilanjutkan pada siklus II untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair

4.2.4 Refleksi Siklus I

  b.

  Siswa masih pasif dan malu untuk bertanya kepada guru

  e.

  Siswa belum terbiasa dengan kegiatan belajar kelompok karena akan gaduh dengan kelompoknya.

  d.

  Guru harus meluangkan banyak waktu untuk membuat media- media pembelajaran.

  c.

  Siswa masih belum bisa menghargai pendapat orang lain saat diskusi dengan kelompoknya.

  Pembelajaran IPA kelas IV dengan materi Perubahan Lingkungan pada siklus I belum memenuhi indkator yang diharapkan. Nilai rata-rata pada prasiklus yaitu 62 dan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 72. Pada siklus I diperoleh beberapa hal yang menjadi bahan refleksi untuk dapat melanjutkan penelitian ke siklus II yaitu:

  4.2.4.1 Kelebihan a.

  4.2.4.2 Kelemahan a.

  g. siswa belajar bekerjasama dan memiliki rasa tanggung jawab dengan kelompoknya.

  f. guru menjadi lebih kreatif karena selalu menemukan ide-ide untuk kegiatan pembelajaran.

  e. membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa, karena adanya komunikasi yang baik.

  d. menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri pada siswa saat proses diskusi dan mengemukakan pendapat.

  c. meningkatkan antusias dan minat belajar siswa di kelas.

  b. kegiatan pembelajaran menarik perhatian siswa, sehingga membuat siswa aktif mengikuti pembelajaran di kelas.

  rancangan kegiatan pembelajaran terprogram.

  masih ada siswa yang belum antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil belajar IPA serta kelemahan pembelajaran pada siklus I, maka peneliti akan memperbaikinya dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agar pembelajaran tercapai dengan optimal. Hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I diantaranya: (1) dalam penyampaian materi sebaiknya guru perlahan dan lebih menekankan pada materi yang akan diajarkan (2) memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami (3) memberikan pengarahan yang lebih kepada siswa saat akan melaksanakan diskusi dalam kelompok (4) guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk ikut partisipasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga semua siswa dapat aktif mengikuti pembelajaran di kelas.

4.3 Deskripsi Siklus II

  Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan melihat kelebihan dan kekurangan pada siklus I. Pelaksanaan pada siklus II merupakan upaya perbaikan pada siklus I dengan lebih memberikan tindakan dan penerapan keterampilan kepada siswa mengenai model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS). Pada siklus II terdapat dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.3.1Perencanaan Tindakan Siklus II

  Persiapan yang dilakukan oleh peneliti untuk melaksanakan siklus II ini meliputi: (1) Merevisi RPP berdasarkan refleksi pada siklus I (2) penyusunan skenario model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS) (3) mempersiapkan alat bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II.

4.3.1.1 Pertemuan 1 Siklus II

  Sebelum memulai pertemuan pada siklus II ini peneliti mempersiapkan RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan materi Pengaruh Perubahan Lingkungan, media pembelajaran, rangkuman materi yang dibuat pada power point, lembar kerja diskusi kelompok, lembar observasi untuk guru dan siswa, dan buku pelajaran. Media pembelajaran yang akan digunakan sama seperti siklus I, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan sama seperti siklus I, hanya gambar-gambar saja yang berbeda. Pelaksanaan siklus II ini mengacu pada kekurangan yang didapat pada siklus I, sehingga pada siklus II ini diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.

4.3.1.2 Pertemuan 2 Siklus II

  Perencanaan pembelajaran pada pertemuan 2 ini sebagai penyempurna dan tindak lanjut dari hasil belajar siswa serta kelemahan pada pertemuan 1, sebelum memulai pembelajaran peneliti akan mengulas kembali materi yang telah diajarkan kepada siswa. Sama seperti pertemuan 2 siklus I siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5 orang setiap kelompok dan bersama kelompoknya mereka berdiskusi membuat karya montase sesuai dengan tema yang didapat. Setelah itu hasil diskusi kelompok dipresentasikan di depan kelas. Kemudian guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

4.3.2.1 Pertemuan 1 Siklus II

  Pada pertemuan 1, di kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa lalu memeriksa kesiapan siswa dengan berkomunikasi dengan siswa. Setelah itu guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan a persepsi “Sebelum kita memulai pembelajaran hari ini ibu mau tanya masih ingatkah apa saja penyebab perubahan lingkungan? Adakah pengaruhnya terhadap daratan? Apa saja pengaruh dari perubahan lingkungan itu?”. Setelah siswa menjawab, guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

  Pada kegiata inti siswa membuka buku Ilmu Pengetahuan Alam menyiapkan gambar peta konsep berupa materi yang sudah dijelaskan dari kertas HVS yang ditempel di papan tulis lalu siswa mengamati gambar yang ditempelkan oleh guru di papan tulis. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan mereka berdiskusi dengan teman sebangkunya mengenai gambar materi yang ditempelkan oleh guru, siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru maju ke depan kelas melanjutkan peta konsep yang dibuat oleh guru dan menempelkan gambarnya pada papan tulis. Setelah pembelajaran selesai guru dan siswa melakukan refleksi berupa tanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru memberikan penguatan atau pembetulan yang dilakukan siswa selama kegiatan belajar mengajar.

  Pada kegiatan penutup siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami lalu guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari hai ini, Dari materi yang sudah kita pelajari hari ini, maka kita dapat :

  Mengetahui apa saja pengaruh perubahan lingkungan

  • Mengetahui akibat dari perubahan lingkungan.
  • Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa diperbolehkan istirahat.

4.3.2.2 Pertemuan 2 Siklus II

  Pada kegiatan awal sama seperti pertemuan 1, guru juga melakukan apersepsi dengan meminta siswa mengingat materi yang telah dipelajari

  “Sebelum kita memulai pembelajaran hari ini ibu mau tanya masih ingatkah materi apa saja yang kita pelajari kemarin? Ayo siapa yang masih ingat?”. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pelajaran.

  Pada kegiatan inti, siswa membuka buku Ilmu Pengetahuan Alam halaman 127. Guru dan siswa mengulas kembali materi yang kemarin dipelajari. Lalu guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5 orang setiap kelompok. (anggota pada kelompok siklus II berbeda dengan anggota pada siklus I). Setiap kelompok mempersiapkan perlengkapan yang akan dipakai seperti pewarna, gunting, dan lem. Karena kegiatan yang akan dilaksanakan sama seperti pada siklus I jadi guru hanya mengarahkan saja. Langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) yaitu siswa berdisukusi bersama kelompoknya dan menjawab pertanyaan dari guru. Kelompok yang bisa menjawab pertanyaan dari guru langsung memilih tema yang sudah ditempel di papan tulis oleh guru. Setiap tema berisi gambar

  • –gambar yang sesuai dengan materi. Kelompok lain bergantian mendapatkan temanya masing
  • –masing setelah menjawab pertanyan dari guru. Guru membagikan kertas HVS untuk masing –masing kelompok.

  Setiap kelompok harus membuat karya berupa gambar montase sesuai dengan temanya sekreatif mungkin. Siswa diberi waktu 30 menit untuk membuat karya montase. Setelah waktu habis setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan harus dijelaskan apa isinya. Kelompok lain memberikan penilaian untuk kelompok yang sedang prsentasi di depan kelas. Nilai yang paling tinggi akan diberikan reward oleh guru.Hasil karya montase dengan tiga nilai terbaik akan ditempelkan di mading kelas. Setelah kegiatan pembelajaran selesai guru dan siswa melakukan refleksi berupa tanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa dan guru memberikan penguatan atau pembetulan yang dilakukan siswa selama kegiatan belajar mengajar .

  Pada kegiatan penutup,

  guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

  “Dari materi yang sudah kita pelajari hari ini, maka kita dapat : Mengetahui apa saja penyebab perubahan lingkungan

  • Mengetahui akibat dari perubahan lingkungan.
  • Setelah menyimpulkan pelajaran hari ini guru memberikan soal evaluasi kepada siswa lalu guru dan siswa mengoreksi soal evaluasi. Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa diperbolehkan istirahat.

4.3.3 Hasil Belajar Siswa Silklus II

  Hasil belajar siswa pada siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS)

Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Be

  lajar Siswa Pada Siklus II (KKM ≥ 69) Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)

  Tidak Tuntas 3 8,57% ≤ 69

  Tuntas 32 91,4% ≥ 69

  Jumlah

  35 100%

  Nilai Tertinggi

  100

  Nilai Terendah

  60 Nilai Rata-Rata

  87 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perbaikan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS) terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan siklus I. Perolehan nilai di bawah KKM

  ≤ 69 terdapat 3 siswa dengan persentase 8,57% dan perolehan nilai di atas KKM

  ≥ 69 ada 32 siswa dengan persentase 91,4%. Nilai rata-rata kelas 87 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Ketuntasan hasil belajar dapat disajikan dalam bentuk gambar diagram batang di bawah ini.

  35

  

32

  30

  25

  20

  15

  10

  5

3 Tidak Tuntas Tuntas

  Berdasarakan diagram ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM ≤ 69 terdapat 3 siswa sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM

  ≥ 69 ada 32 siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II disajikan dalam bentuk gambar diagram lingkaran berikut ini.

  Berdasarkan gambar di atas, ketuntasan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS), ketuntasan hasil belajar siswa dengan nilai di bawah KKM

  ≤ 69 sebanyak 8,57% dan nilai yang sudah di atas KKM ≥ 69 sebanyak 91,4%.

  Setelah melaksanakan perbaikan dari siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa dengan perolehan nilai di bawah KKM

  ≤ 69 adalah 13 siswa dan persentase 37,14% dan perolehan nilai di atas KKM ≥ 69 adalah 22 siswa dengan persentase 62,85%.

  Sedangkan pada pelaksanaan siklus II perolehan nilai di bawah KKM

  ≤ 69 terdapat 3 siswa dengan persentase 8,57% dan perolehan nilai di atas KKM ≥ 69 ada 32 siswa dengan persentase

  91,4%. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share 91,40%

  8,57%

Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siklus II

  Tuntas Tidak Tuntas

4.3.4 Refleksi Siklus II

  (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena keberhasilan siswa yang mencapai KKM > 85%.

4.4 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

  Dalam tabel berikut ini disajikan perbandingan perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.9 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Prasiklus Siklus I Siklus II

  

No Kriteria Persenta Persenta Persenta

Jumlah Jumlah Jumlah se se se

  1. Tuntas 14 40% 22 62,85% 32 91,4%

  2. Tidak Tuntas 21 60% 13 37,14% 3 8,57%

  Jumlah

  35 100% 35 100% 35 100%

  Nilai Tertinggi

  85 90 100

  30

  40

  60 Nilai Terendah

  Nilai Rata-Rata

  62

  72

  87 Dari tabel di atas, dapat dilihat adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar

  IPA siswa kelas IV di SDN 02 Duren Bandungan. Sebelum dilakukan tindakan, guru masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensioanl sehingga ketuntasan hasil belajar siswa hanya ada 14 siswa (40%), selanjutnya setelah diterapkan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS) pada siklus I ketuntasan hasil belajar meningkat menjadi 22 siswa (62,85%). Hasil yang diperoleh pada siklus I masih belum memuaskan karena masih banyak kekurangan dalam menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dan

  Think Pair Share

  (TPS). Selanjutnya dilaksanakan siklus II, ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 32 siswa (91,4%). Nilai rata-rata kelas juga meningkat, dari prasiklus (kondisi awal) 62 menjadi 72 pada siklus I, dan mengalami peningkatan menjadi 87 pada siklus II. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat disajikan dalam bentuk diagram batang berikut ini.

  100% 91,40% 90% 80% 70% 62,85%

  60% 60% tase n

  50%

  Tuntas

  se 40% 37,14% er

  40%

  Tidak Tuntas

  P 30% 20%

  8,57% 10% 0%

  Prasiklus Siklus I Siklus II

Gambar 4.10 Diagram Ketuntasan Hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 02

  

Duren Bandungan Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

  Peningkatan nilai rata-rata pada prasiklus, siklus I, siklus II disajikan dalam diagram batang berikut ini.

  

87

  90

  80

  72

  70

  62

  60 Nilai

  50

  rata

  40

  a-

  Rata-Rata

  30 Rat

  20

  10 Prasiklus Siklus I

  Siklus II

Gambar 4.11 Diagram Perolehan rata-rata nilai hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 02

  

Duren Bandungan

  Nilai rata-rata pada prasiklus hanya 62, selanjutnya dilaksanakan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair

  Share

  (TPS) diperoleh hasil rata-rata nilai meningkat menjadi 72, dan pada siklus II mengalami peningkatan lagi nilai rata-rata menjadi 87.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di SDN 02 Duren Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran IPA kelas IV. Proses pembelajaran sebelum dilakukannya penelitian hanya memanfaatkan buku atau LKS saja sebagai sumber belajar dan metode yang digunakan masih konvensioanl sehingga, siswa cepat merasa bosan dan tidak ada minat dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

  Hal ini menyebabkan minat dan hasil belajar siswa rendah. Siswa yang dapat mencapai KKM ≥ 69 hanya 14 siswa atau 40%, sedangkan yang belum men capai KKM ≤ 69 ada 21 siswa atau 60%, maka perlu dilakukannya tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah.

  Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS) dapat dilihat dari hasil perolehan pada nilai siklus I dan siklus II. Pada siklus I masih ditemukan beberapa kendala serta kekurangan saat melakukan kegiatan pembelajaran. Maka dari itu dilaksanakanlah siklus II untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa SDN 02 Duren seperti yang diharapkan.

  Pada penelitian ini digunakan dua model pembelajaran yaitu model

  Picture and Picture

  dan model Think Pair Share (TPS). Ke dua model ini peneliti gunakan karena model Picture and Picture merupakan model pembelajaran yang mudah diterapkan oleh semua guru, media yang digunakan berupa gambar-gambar materi yang akan diajarkan kepada siswa, sehingga siswa tidak hanya membayangkan materi yang sedang diajarkan, tetapi mereka dapat melihatnya melalui gambar-gambar yang disajikan oleh guru. Dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture siswa dapat ikut berpartisipasi menempelkan dan mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis. Model pembelajaran ini juga efektif dan efsisen karena mudah dilaksanakan di daerah terpencil sekalipun.

  Sedangkan pada model pembelajaran Think Pair Share (TPS) juga dapat dilakukan oleh semua guru, karena model ini mengharuskan siswa berpasangan dengan temannya/berkelompok dengan timnya. Sehingga dengan menggunakan model ini siswa akan berani mengelurakan pendapat dan menghargai pendapat temannya. Model ini mengharuskan siswa berdiskusi dengan kelompoknya.

  Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode yang konvensional kurang menarik perhatian siswa untuk belajar, sehingga hasil belajar IPA rendah. Pembelajaran dengan menggunakan model yang kreatif akan menarik perhatian siswa supaya aktif dan ikut berpartisipasi dalam kelas. Sehingga apabila hanya dengan ceramah di depan kelas kurang efektif, pembelajaran

  IPA seharusnya diajarkan dengan menggunakan media-media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa utnuk ikut belajar. Maka dari itu guru harus selalu kreatif dan harus bisa menggunakan model pembelajaran yang berbeda supaya siswa merasa penasaran dengan kejutan apa yang akan dilakukan guru saat kegiatan pembelajaran.

  Kendala yang dihadapi dalam penelitian ini diantaranya masih ada beberapa siswa yang asyik sendiri dan kurang memperhatikan guru, apalagi saat kegiatan diskusi dilaksanakan. Maka dari itu guru harus mengarahkan siswa dengan baik supaya kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana. Masih ada beberapa siswa yang pasif dan belum berani mengeluarkan pendapatnya, sehingga guru harus mendorong siswa tersebut supaya berani tampil dan mengemukakan pendapatnya.

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Peran Komite Sekolah dalam Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) dengan Model in House Training di Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung

0 1 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Peran Komite Sekolah dalam Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) dengan Model in House Training di Gugus

0 0 44

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Peran Komite Sekolah dalam Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) dengan Model in House Training di Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Peran Komite Sekolah dalam Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) dengan Model in House Training di Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung

0 0 54

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Partisipasi Masyarakat Melalui Komite Sekolah di SD Negeri 2 Purbosari Temanggung

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Partisipasi Masyarakat Melalui Komite Sekolah di SD Negeri 2 Purbosari Temanggung

0 0 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Partisipasi Masyarakat Melalui Komite Sekolah di SD Negeri 2 Purbosari Temanggung

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Partisipasi Masyarakat Melalui Komite Sekolah di SD Negeri 2 Purbosari Temanggung

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS)

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS)

0 0 14