PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PROFITABIL
LAPORAN KEBERLANJUTAN PERUSAHAAN TERBUKA TAHUN 2006-2015
Oleh: ESRA PERANGINANGIN 123141118
Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti, Jakarta 2017
Abstract
The purpose of this research is to analyze the effects of assets growths, and profitability on Sustainability Report of open companies listed for period 2006-2015. The research method used is hypothesis. The data type is secondary data and the data collecting techniqu e is obtained in the form of company’s annual reports at Indonesia Stock Exchange for period 2006-2015, by condition of these companies have reported sustainability report published by NCSR (National Center for Sustainability Reporting) Indonesia through its official site at www.ncsr-id.org . The data analysis technique is multiple regression method to test the effects of independent variables on dependent variable. The research results indicated that assets growths, ROA and ROE have positive and significant effects on company’s sustainability report. In this case, the higher level of assets growths, ROA and ROE, then sustainability reporting will be higher.
Keywords: Assets Growths, Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) and Sustainability Report Disclosure Index (SRDI) .
A. Pendahuluan
perusahaan berfungsi sebagai alat kontrol atas capaian
sekaligus sebagai media Menurut Susanto dan Tarigan (2013), konsep
kinerja
perusahaan
dalam mengalokasikan laporan keberlanjutan perusahaan telah muncul dari sumberdaya finansialnya. Sementara bagi pemangku tuntutan masyarakat tentang peran perusahaan dalam kepentingan lainnya (media, pemerintah, konsumen, masyarakat yang disebabkan karena terjadinya akademis dan lain-lain) laporan keberlanjutan rangkaian tragedi lingkungan dan kemanusiaan di perusahaan menjadi tolak ukur untuk menilai berbagai belahan dunia seperti Minamata (Jepang),
pertimbangan
investor
perusahaan terhadap Bhopal (India), Chernobyl (Uni Soviet), Shell (Nigeria) pembangunan berkelanjutan. Meskipun masih bersifat dan banjir lumpur Lapindo Brantas Inc di Indonesia. sukarela (voluntary disclosure, jumlah perusahaan yang
kesungguhan
komitmen
Oleh karena itu, laporan keberlanjutan perusahaan kian
mengungkapkan laporan keberlanjutan perusahaan menjadi trend dan kebutuhan bagi perusahaan progresif
meningkat dari waktu ke waktu, baik menjadi satu untuk menginformasikan perihal kinerja ekonomi, sosial dalam laporan keuangannya maupun dilaporkan secara dan lingkungannya kepada seluruh stakeholder . Selain tersendiri sebagai laporan yang terpisah (Safitri, 2015). itu, sustainability disclosure telah berkembang dan
menjadi salah satu hal yang penting bagi setiap Terdapat hubungan erat antara kinerja keuangan organisasi, dimana laporan keberlanjutan perusahaan perusahaan dengan laporan keberlanjutan perusahaan, telah menjadi media bagi perusahaan untuk
dimana perusahaan yang dapat menjaga hubungan baik menginformasikan kinerja organisasi dalam aspek
dengan stakeholder dengan mengakomodasi keinginan ekonomi, sosial dan lingkungannya kepada seluruh
dan kebutuhan yang ada dapat membantu memberi stakeholder (Tarigan dan Samuel, 2014).
kekuatan bagi perusahaan atas ketersediaan sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan
Bagi perusahaan, laporan keberlanjutan perusahaan seperti tenaga kerja, pelanggan dan pemilik (Tarigan dan merupakan alat ukur pencapaian target kerja dalam isu Semuel, 2014). Hubungan timbal balik antara kinerja Triple Bottom Line . Bagi investor, laporan keberlanjutan keuangan dengan laporan keberlanjutan perusahaan Bagi perusahaan, laporan keberlanjutan perusahaan seperti tenaga kerja, pelanggan dan pemilik (Tarigan dan merupakan alat ukur pencapaian target kerja dalam isu Semuel, 2014). Hubungan timbal balik antara kinerja Triple Bottom Line . Bagi investor, laporan keberlanjutan keuangan dengan laporan keberlanjutan perusahaan
(2009) adalah kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial. perusahaan. Temuan penelitian dari Wijayanti (2016),
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan telah membuktikan bahwa laporan keberlanjutan
dinyatakan bahwa hanya kinerja sosial saja yang perusahaan memiliki hubungan positif dan signifikan
berdampak terhadap kinerja perusahaan. Penelitian dengan profitabilitas perusahaan yang diproksikan
lainnya yang dilakukan oleh Sitepu (2009) yang dengan Return on Assets (ROA). Laporan keberlanjutan
berkaitan dengan laporan keberlanjutan perusahaan dan perusahaan sebagai praktik pengukuran, pengungkapan,
kinerja perusahaan dengan aspek ekonomi, lingkungan, dan upaya akuntabilitas dimanfaatkan perusahaan untuk
dan sosial menunjukkan hasil bahwa kinerja ekonomi mencapai pertumbuhan berkelanjutan, keberhasilan
dan lingkungan memiliki pengaruh terhadap kinerja jangka panjang, dan mempertahankan kelangsungan
perusahaan, sedangkan kinerja sosial tidak memiliki hidup, sehingga kemampuan perusahaan untuk
pengaruh.
mengkomunikasikan kegiatan dan kinerjanya secara Temuan penelitian yang dilakukan oleh Safitri efektif melalui laporan keberlanjutan perusahaan dinilai (2015) telah menunjukkan bahwa laporan keberlanjutan sebagai bentuk akuntabilitas, reponsibilitas, dan perusahaan memiliki hubungan positif dan signifikan transparansi perusahaan kepada stakeholders -nya yang dengan kinerja keuangan yang diproksikan dengan dipercaya dapat meningkatkan nilai perusahaan. return on assets (ROA) dan current ratio dan
Temuan penelitian lain dari Reddy dan Gordon berpengaruh positif terhadap kinerja pasar. Hal ini (2010) telah menunjukkan bahwa laporan keberlanjutan
didasarkan pada teori legitimasi yang dapat memberikan perusahaan ing yang dilakukan oleh perusahaan-
mekanisme yang kuat untuk memahami pengungkapan perusahaan di Australia telah memiliki hubungan dengan
sukarela untuk lingkungan dan sosial yang dilakukan abnormal return . Begitu pula dengan temuan penelitian
oleh perusahaan, dan pemahaman ini yang nantinya akan dari Welter (2011) yang telah memberikan hasil
mengarah ke debat public yang kritis, lebih jauh lagi penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang
teori legitimasi menunjukan kepada peneliti dan signifikan antara laporan keberlanjutan perusahaan ing
masyarakat luas jalan untuk lebih peka terhadap isi terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur
pengungkapan perusahaan. Temuan ini didukung oleh melalui rasio return on asset , nilai total aset, dan laba
Sudaryono (2014), yang membuktikan bahwa kinerja bersih. Bartlett (2012) dalam hasil penelitiannya
suatu perusahaan akan berdampak pada aktivitas menunjukkan bahwa aspek laporan keberlanjutan
manajemen laba, dimana manajemen laba memiliki perusahaan lingkungan dan sosial berkorelasi positif
pengaruh signifikan terhadap keberlanjutan perusahaan dengan nilai pasar. Temuan-temuan penelitian ini telah
melalui aktivitas laporan keberlanjutan perusahaan . menegaskan adanya hubungan erat antara laporan
Hasil-hasil penghitungan didasarkan pada proksi-proksi
keberlanjutan perusahaan dengan faktor-faktor lainnya,
return on assets (ROA) dan return on equity (ROE).
baik laporan keberlanjutan perusahaan sebagai faktor
yang mempengaruhi maupun sebagai faktor yang dipengaruhi oleh dan dari kinerja keuangan.
B. Perumusan Masalah
Laporan keberlanjutan perusahaan ing per dimensi Berdasarkan pada uraian latar belakangan masalah secara spesifik saat dihubungkan dengan kinerja
tersebut, maka perumusan masalah penelitian adalah keuangan perusahaan, temuan dari Natalia dan Tarigan
sebagai berikut:
(2014) telah menunjukkan hasil beragam. Temuan
1. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan aset penelitiannya telah menunjukkan bahwa adanya
terhadap laporan keberlanjutan perusahaan? pengaruh negatif signifikan untuk pengungkapan kinerja
2. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas yang ekonomi dan hubungan positif tidak signifikan untuk diproksikan dengan Return on Assets (ROA) kinerja lingkungan, serta pengaruh positif signifikan
terhadap laporan keberlanjutan perusahaan ? untuk kinerja sosial terhadap kinerja keuangan dari sisi
3. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas perusahaan profitability ratio. Penelitian yang dilakukan oleh
yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE) Soelistyoningrum (2011) berkaitan dengan pengaruh
terhadap laporan keberlanjutan perusahaan ? sustainability disclosure terhadap kinerja keuangan
perusahaan menunjukkan hasil bahwa sustainability disclosure memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA
C. Tinjauan Pustaka
dengan arah positif. Sementara penelitian oleh Burhan
1. Stakeholder Theory
(2012) menyatakan bahwa hanya aspek kinerja sosial yang
Menurut Natalia dan Tarigan (2014) stakeholder perusahaan.
berpengaruh terhadap kinerja
keuangan
theory adalah teori yang menggambarkan kepada pihak mana saja perusahaan bertanggungjawab. Dalam kaitan
Selain itu, penelitian dari Annisa dan Wiwin (2009) ini, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi yang mengkaitkan antara laporan keberlanjutan
oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder perusahaan dan kinerja perusahaan menunjukkan hasil
perusahaan tersebut. Dalam kaitan ini, Harmony (2013) bahwa perusahaan-perusahaan yang mengungkapkan
menyatakan stakeholder bertindak baik secara formal laporan berkelanjutan memiliki pengaruh terhadap
maupun secara informal, baik secara individual maupun kinerja perusahaan dilihat dari sisi profitabilitas. Aspek
secara kolektif, yang merupakan elemen kunci dalam secara kolektif, yang merupakan elemen kunci dalam
2. Social Contract Theory
karena keterkaitan antara perusahaan dengan stakeholder tersebut, maka perusahaan dituntut menunjukkan
Social contract dibangun dan dikembangkan, salah kepedulian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
satunya untuk menjelaskan hubungan antara perusahaan perusahaan. Menurut Barter (2011), terdapat dua prinsip
terhadap masyarakat (society). Di sini, perusahaan atau utama dalam teori stakeholder yaitu perusahaan harus
organisasi memiliki kewajiban pada masyarakat untuk dikelola untuk memberikan manfaat bagi para
memberi manfaat bagi masyarakat. Interaksi perusahaan stakeholder, konsumennya, supliernya, pemilik, pekerja
dengan masyarakat akan selalu berusaha untuk dan masyarakat lokal. Dan kedua, harus menjaga
memenuhi dan mematuhi aturan dan norma-norma yang hubungan baiknya untuk memenuhi kebutuhan dan
berlaku di masyarakat, sehingga kegiatan perusahaan keinginan stakeholder nya.
dapat dipandang legitimate.
Dalam perspektif manajemen kontemporer, teori kontrak sosial
Hubungan antara stakeholder theory dengan laporan menjelaskan hak kebebasan individu dan kelompok,
kebrerlanjutan perusahaan adalah bahwa pengelolaan
termasuk masyarakat yang dibentuk berdasarkan sumber daya yang digunakan oleh organisasi termasuk kesepakatan-kesepakatan yang saling menguntungkan didalamnya yang bersumber dari berbagai sumber daya (Berdufi dan Dushi, 2015). Dengan kata lain, konsep alam dan manusia harus dapat juga memiliki timbal kontrak sosial untuk menjamin kelangsungan hidup dan balik kepada lingkungan sekitarnya baik kepada kebutuhan masyarakat yang didasarkan pada hasil akhir manusia-manusia atau pihak-pihak yang berada di (output) yang secara sosial dapat diberikan kepada lingkungan sekitarnya maupun alamnya. Kepentingan- 9 masyarakat luas dan distribusi manfaat ekonomis, sosial kepentingan manusia di lingkungan sekitar perusahaan sesuai dengan kekuatan yang dimiliki. yang terganggu karena aktivitas perusahaan harus
diperhatikan oleh perusahaan tidak hanya dampaknya Hubungan antara teori kontrak sosial dengan saat ini tetapi dampaknya dalam jangka panjang. Selain
sustainability didasarkan pada hubungan yang bersifat itu, tidak hanya perusahaan harus mempertimbangkan
“saling terkait” sebagai satu kesatuan, dimana kontribusi langsungnya terhadap masyarakat dan alam di
perusahaan bukan entitas terpisah dari suatu komunitas lingkungan sekitarnya, tetapi kontribusi
melalui bagian dari komunitas itu sendiri. Sebagai langsungnya melalui pengembangan-pengembangan
tidak
bagian dari masyarakat, sehingga perusahaan memiliki sumber daya manusia di sekitar lingkungannya seperti
kedudukan yang sama dengan masyarakat lain, dimana melalui pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber
saat aktivitas bisnisnya dioperasikan pertimbangan- daya manusia yang unggul dan dapat bersaing di masa
pertimbangan atas hak-hak warga masyarakat lain harus depan.
diperhatikan. Oleh karena keberadaannya saling terkait dan saling pengaruh-mempengaruhi dengan masyarakat,
Menurut Barter (2011) terdapat dua alasan penting maka kontribusi sosial merupakan suatu keharusan dan mengapa tanggungjawab perusahaan sangat besar harus berada dalam suatu perjanjian baik secara lisan terhadap stakeholder di sekitarnya. Pertama, perusahaan maupun tulisan yang sifatnya mengikat sebagai sebuah harus dikelola didasarkan pada kepentingan suppliernya, kontrak sosial. Seperti yang ditegaskan oleh Ketschau pemiliknya, karyawannya dan masyarakat di sekitarnya. (2015), bahwa kontrak sosial merupakan bentuk Hak-hak mereka harus dapat dijamin, dan selanjutnya, keharusan terkait dengan keadilan sosial, keadilan para stakeholder tersebut harus dapat berpartisipasi ekonomi dan keberlangsungan sosial, dimana saat suatu dalam beberapa pengertian dalam keputusan-keputusan perusahaan terus mengekplorasi dan mengekploitasi yang
secara substansial
dapat mempengaruhi
berbagai sumber daya dalam suatu komunitas dimana kesejahteraannya. Hubungan timbalik balik yang saling perusahaan tersebut beroperasi, maka pertimbangan- pengaruh-mempengaruhi ini harus seimbang dan pertimbangan keadilan bagi semua pihak di dalamnya dampak dari aktivitas-aktivitas operasional bisnis harus menjadi landasan kontrak bagi kedua belah pihak perusahaan harus dipertimbangkan dalam jangka diantara perusahaan dengan komunitas. panjang. Kedua, hubungan antara perusahaan dengan
stakeholder harus dapat menjamin keberlangsungan Selain itu, kaitan antara teori kontrak sosial dengan perusahaan,
sustainability juga didasarkan pada pernyataan Ketschau memperlakukan stakeholder sebagai agen yang dapat
(2015) yang menegaskan bahwa ide keadilan lintas berperan penting dalam keberhasilan perusahaan. Disisi
generasi juga harus menjadi landasan kontrak sosial lain stakeholder dapat memperlakukan perusahaan
yang berarti bahwa setiap generasi harus dapat sebagai agen yang dapat menyelamatkan dan
memberikan solusi atas dampak perusahaan bagi mensejahterakan stakeholder dalam jangka panjang.
generasi di masa depan. Dengan kata lain, bahwa generasi bertanggungjawab tidak hanya untuk
Berdasarkan keterkaitan tersebut, maka dapat generasinya saat ini tetapi untuk mengantisipasi disimpulkan bahwa faktor mempengaruhi dan dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh dipengaruhi diantara stakeholder dengan perusahaan suatu perusahaan bagi generasi di masa depan. Oleh memunculkan kesadaran untuk saling memahami satu karena itu, keadilan ekonomi juga harus berkaitan sama lain. Laporan keberlanjutan perusahaan ing adalah dengan keadilan sosial tidak hanya saat ini tapi salah satu bentuk nyata dari pemeliharaan hubungan mencakup aspek keadilan yang harus diperoleh oleh diantara stakeholder dengan perusahaan.
generasi di masa depan.
3. Laporan Keberlanjutan
tentang Perseroan Terbatas. Pengungkapan laporan keberlanjutan dalam aturan yang telah ditetapkan berupa
Menurut Amoaka, Lord dan Dixon (2017), literatur laporan yang berdiri sendiri, meskipun masih banyaknya akuntansi menunjukkan perkembangan signifikan terkait pengimplementasian CSR yang diungkapkan bersamaan
dengan ruang lingkup laporan keberlanjutan perusahaan
dengan laporan tahunan suatu perusahaan (Susanto dan yang terus berkembang dan mendapat perhatian luas dari
Tarigan, 2013).
para akademisi yang kemudian mempengaruhi bentuk- bentuk dan konten-kontennya. Sehingga, laporan
Laporan keberlanjutan perusahaan ing menurut GRI keberlanjutan perusahaan ing telah menjadi praktek-
merupakan praktek pengukuran, pengungkapan dan praktek yang melandasi bisnis-bisnis yang pada
upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam umumnya dijalankan secara global. Menurut Abeydeera,
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada Regidga dan Kearins, (2016), melalui laporan
para pemangku kepentingan baik internal maupun keberlanjutan perusahaan ing, perusahaan-perusahaan
keberlanjutan perusahaan ing melaporkan kinerja-kinerja ekonomi, lingkungan dan
eksternal.
Laporan
merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim sosialnya yang merupakan alat potensial untuk
dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan menggambarkan citra perusahaan dan nilai-nilainya.
mengenai dampak ekonomi, lingkungan dan sosial. Laporan
(laporan keberlanjutan Menurut Schaltegger (2012), berdasarkan literatur perusahaan) merupakan praktik pengukuran penjelasan, yang terus berkembang, sikap-sikap dan pendekatan- dan menjadikan akuntabel terhadap kinerja organisasi pendekatan kearah laporan keberlanjutan perusahaan ing
keberlanjutan
tujuan pembangunan dimasukkan kedalam lingkungan-lingkungan bisnis yang
development ). dipersepsikan dan kemudian mengatur dan menjajarkan Sebuah sustainable laporan berkelanjutan memberikan gambaran yang
keberlanjutan (
laporan keberlanjutan perusahaan ing and accounting ke seimbang dan wajar terhadap kinerja berkelanjutan dari dalam perusahaan. Hal ini karena seperti yang Ferri organisasi pelapor, termasuk kontribusi positif dan (2016) jelaskan bahwa menurut teori institusional, negatif (Chindavijak, Phusavat dan Kess, 2015). organisasi-organisasi mengadopsi perilaku-perilaku
yang sama dari waktu ke waktu yang dikendalikan oleh Sustainability disclosure menurut GRI-G3 (2017) berbagai tekanan lingkungan sekitar organisasi
terdiri dari:
beroperasi. Lingkungan eksternal organisasi tersebut
1. Ekonomi
mempengaruhi prinsip-prinsip, nilai-nilai dan cara-cara kerja organisasi dalam rangka mengadopsi nilai-nilai
Kondisi ekonomi dan dampak yang dihasilkan oleh lingkungan sosial sekitar organisasi.
perusahaan baik di tingkat lokal hingga global yang meliputi penciptaan dan pendistribusian nilai
Dengan demikian,
ekonomi, kehadiran di pasar serta dampak ekonomi merupakan sebuah
sustainable
development
konsep yang luas yang
secara tak langsung.
menyeimbangkan tuntutan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan kesetaraan sosial.
2. Lingkungan
Konsep ini menegaskan bahwa manusia secara global Dampak yang dihasilkan oleh perusahaan terhadap harus menjamin pola konsumsi generasi agar tidak makhluk di bumi, lingkungan serta ekosistem alam berdampak negatif terhadap kualitas hidup generasi meliputi bahan yang digunakan, energi dan manusia di masa depan (Daizy dan Daz, 2014). Peranan konsumsinya, pembuangan, emisi, pelepasan
laporan keberlanjutan perusahaan ing adalah didasarkan limbah, produk dan jasa, kepatuhan, transport, dan pada praktek kemampuan perusahaan untuk mengukur, penilaian aspek-aspek itu secara keseluruhan. mengungkap
stakeholder atas kinerja pengembangan sustainable- nya
3. Hak Asasi Manusia
(Stanwick dan Stanwick, 2013). Perusahaan harus selalu memperhatikan kepentingan Menurut Stanwick dan Stanwick (2013), laporan
pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya dengan memperhatikan asas kesetaraan yang berbagai aplikasi untuk mengkomunikasikan komitmen
keberlanjutan perusahaan dapat digunakan untuk
meliputi praktek investasi dan pengadaan, praktek sustainability kepada stakeholder. Aplikasi-aplikasi
manajemen, penerapan prinsip non diskriminasi, tersebut
kebebasan untuk mengikuti perkumpulan, tenaga benchmarking dan tujuan-tujuan organisasional terkait
kerja anak, pemaksaan untuk bekerja, praktek dengan tindakan-tindakan sustainability, interaksi
pendisiplinan, praktek pengamanan, dan hak-hak organisasi
dengan stakeholder
terluarnya dan
masyarakat adat.
perbandingan luas industry dari komitmen sustainability
4. Masyarakat
dengan perusahaan lain. Laporan keberlanjutan perusahaan juga digunakan oleh institusi pemerintah
Dampak kegiatan perusahaan terhadap masyarakat misalnya dari pihak kementerian lingkungan untuk
dan reaksi dari lembaga sosial yang mungkin membuat penilaian atas kinerja perusahaan terhadap
muncul yang meliputi berbagai kepedulian dan lingkungan dalam setiap pelaporan organisasi. Seperti
langkah perusahaan mengantisipasi atau mengelola halnya di Indonesia, peraturan dalam pengungkapan
isu-isu seperti komunitas, korupsi, kebijakan publik, CSR dapat ditemukan dalam aturan yang dikeluarkan
serta perilaku anti-kompetitif seperti anti-trust dan oleh Bapepam dan Undang-undang nomor 40/2007
monopoli.
5. Tanggung jawab produk daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan mempengaruhi
Pelaporan produk yang dihasilkan oleh perusahaan kemampuan mempertahankan keuntungan dalam dan layanan yang diberikan kepada konsumen yaitu mendanai kesempatan-kesempatan pada masa yang akan mencakup beberapa aspek seperti kesehatan dan
datang.
keselamatan dari pengguna produk dan pelanggan pada umumnya, produk dan jasa, komunikasi untuk
Sedangkan pertumbuhan aset dapat diistilahkan pemasaran, serta customer privacy .
dengan istilah pertumbuhan perusahaan, seperti yang
6. dikemukakan oleh Indrawati dan Suhendro dalam Tenaga kerja dan pekerjaan layak Deitiana (2011), bahwa pertumbuhan perusahaan adalah
Mengenai kegiatan sosial yang dilakukan oleh perubahan total penjualan perusahaan, dimana kondisi perusahaan yang meliputi lapangan pekerjaan,
tersebut akan dapat menimbulkan konsekwensi pada kondisi pekerja (jumlah, komposisi gender, pekerja
peningkatan investasi atas aktiva perusahaan dan purna waktu dan paruh waktu), relasi buruh dengan
akhirnya meningkatnya kebutuhan dan ketersediaan manajemen, keselamatan dan kesehatan kerja,
dana untuk membeli aktiva atau aset. Dengan kata lain, pelatihan, pendidikan, pengembangan karyawan,
dapat menimbulkan serta keberagaman dan peluang.
pertumbuhan
perusahaan
konsekwensi pada keputusan investasi dan pembiayaan serta meningkatnya angka pertumbuhan, meningkatnya
jumlah produk atau jasa yang dijual kepada konsumen.
4. Pertumbuhan Aset
Pertumbuhan aset yang dapat dikaitkan dengan Menurut Aryani, Tandika dan Azib (2015), aset
pertumbuhan perusahaan ditegaskan juga oleh Ratnawati merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas
dalam Deitiana (2011), bahwa pertumbuhan perusahaan operasional perusahaan yang diharapkan, yang
yang berkelanjutan adalah tingkat dimana penjualan mencerminkan semakin besar hasil operasional
perusahaan dapat tumbuh tergantung pada bagaimana perusahaan yang dihasilkan perusahaan. Peningkatan
dukungan aset, karena pertumbuhan perusahaan juga aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin
mencerminkan pertumbuhan aset atau dengan menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan.
kesempatan investasi yang diproksikan dengan berbagai Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap
macam kombinasi nilai dan kesempatan investasi. Oleh perusahaan maka proporsi hutang semakin lebih besar
karena itu, pertumbuhan aset tersebut merupakan daripada modal sendiri. Hal ini karena keyakinan
komponen penting untuk menilai prospek perusahaan kreditor atas dana yang ditanamkan ke dalam
pada masa yang akan datang.
perusahaan dijamin oleh besarnya aset perusahaan.
Pertumbuhan aset menurut Mulviawan (2013)
5. Profitabilitas
didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total Menurut Bourgeous et al., (2014) profitabilitas aktiva. Bagi perusahaan, kesempatan untuk bertumbuh dapat didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh atau melakukan investasi akan meningkatkan kebutuhan laba dan merupakan suatu ukuran yang dipresentasikan akan dana. Ini berarti, disamping dana internal yang dalam bentuk presentase untuk menilai sejauhmana tersedia diperlukan juga tambahan dana yang berasal perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dari luar persahaan termasuk utang (Hendri Setyawan dapat diterima. Secara spesifik, Menicucci dan Paolucci dan Sutapa dalam Mulviawan, 2013). Menurut (2016) menjelaskan bahwa profitabilitas merujuk kepada Mulviawan (2013), perusahaan dengan tingkat kemampuan organisasi bisnis dalam memelihara labanya pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada dana setiap tahun, baik melalui perbandingan dengan laba dari luar perusahaan dikarenakan dana dari dalam pada tahun sebelumnya, perkembangan laba dari waktu perusahaan tidak mencukupi untuk mendukung tingkat ke waktu dan produktivitas perusahaan yang digunakan pertumbuhan yang tinggi. Dengan demikian perusahaan baik dari modal pinjaman maupun dari modal sendiri. dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan lebih
faktor yang pendanaannya daripada perusahaan dengan tingkat
banyak menggunakan
dipertimbangkan dalam menentukan struktur modal pertumbuhan yang rendah.
perusahaan. Menurut Weston dan Brigham dalam Mulviawan (2013), perusahaan dengan tingkat
Terdapat beberapa istilah-istilah lain mengenai pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan pertumbuhan aset yaitu pertumbuhan penjualan atau utang yang relatif kecil karena tingkat pengembalian
pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan aset dikaitkan
memungkinkan perusahaan untuk dengan pertumbuhan penjualan karena bertumbuhnya membiayai sebagian besar pendanaan internal. Dengan aset perusahaan dapat diartikan dengan meningkatnya laba ditahan yang besar, perusahaan akan menggunakan aset karena semakin tingginya tingkat-tingkat penjualan. laba ditahan sebelum memutuskan untuk menggunakan Hal ini seperti diungkapkan oleh Barton et al., dalam utang. Hal ini sesuai dengan Pecking Order Theory yang Deitiana (2011), bahwa pertumbuhan penjualan dapat
yang tinggi
manajer lebih senang mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi menggunakan pembiayaan yang pertama yaitu laba periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi
menyarankan
bahwa
ditahan kemudian utang.
pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan
Menurut Sujoko dan Soebiantoro dalam Deitiana profitabilitas dapat diproksikan melalui Return on Asset, (2011), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
Return on Equity, dan Net Profit Margin . Return On untuk menghasilkan laba atau profit selama satu tahun.
Assets (ROA) adalah rasio profitabilitas yang Gitman (2009) menyatakan rasio profitabilitas
menghubungkan laba dengan aset perusahaan. Jika ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
suatu perusahaan tinggi maka dapat dikatakan bahwa dalam menghasilkan profit dari suatu tingkat tertentu
perusahaan beroperasi secara efektif dan ini akan atas penjualan, aset, dan modal. Profitabilitas juga
meningkatkan daya tarik investor. Meningkatnya daya merupakan faktor yang mempengaruhi struktur modal.
tarik investor akan berdampak pula pada kenaikan harga Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi
saham dan meningkatkan return saham perusahaan. atas investasi menggunakan hutang yang kecil. Tingkat
Penelitian yang dilakukan Suhairy dalam Ginting (2012) pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk
menemukan bahwa variabel fundamental Return On membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan
Asset (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap dana yang dihasilkan (Heriyani, 2011). Sunarwi (2009)
saham. Dari hasil penelitian tersebut mengemukakan bahwa pada umumnya perusahaan lebih
return
mengindikasikan bahwa para investor mulai beralih dari menyukai pendapatan yang mereka terima digunakan
deviden oriented ke capital gain oriented. sebagai sumber utama dalam pembiayaan untuk
Return On Equity (ROE) merupakan salah satu rasio investasi. Apabila sumber dari dalam perusahaan tidak profitabilitas yang digunakan untuk mengukur mencukupi maka alternatif lain yang digunakan adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh profit dengan menggunakan
hutang
baru kemudian
berdasarkan modal. Semakin besar rasio ini maka mengeluarkan saham baru sebagai alternatif terakhir semakin besar kenaikan laba bersih perusahaan yang untuk pembiayaan. bersangkutan, selanjutnya akan menaikkan harga saham
Terdapat keterkaiatan antara profitabilitas dengan perusahaan dan semakin besar pula deviden yang stock return perusahaan. Hal ini karena laba adalah
diterima investor. ROE merupakan indikator yang amat indikator utama yang menunjukkan usaha dan kinerja
penting bagi para pemegang saham dan calon investor perusahaan sehingga akan memberikan sinyal kepada
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam investor mengenai return saham perusahaan (Marpaung
memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan dan Hadianto dalam Raningsih dan Putra, 2015).
pembayaran deviden.
Terdapat beberapa
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menunjukkan adanya keterkaitan antara profitabilitas keuntungan (profit) yang dibandingkan dengan dengan stock return perusahaan. Beberapa pengukuran penjualan bersih yang diukur melalui Net Profit Margin. profitabilitas juga beragam dari satu temuan penelitian Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi ke temuan penelitian lainnya. Salah satunya adalah diharapkan dapat menjaga kelangsungan hidup temuan penelitian dari Palupi (2015) yang telah menguji perusahaan ( going concern ). Hidayat dalam Ginting pengaruh profitabilitas yang diukur dari tingkat (2012) menemukan bahwa Net Profit Margin ( NPM) variabilitas laba terhadap stock return perusahaan. berpengaruh positif terhadap return saham. Dari sudut Temuan penelitiannya telah menunjukkan bahwa tingkat rasio profitabilitas, investor akan tertarik pada laba yang diperoleh perusahaan melalui variabilitas laba perusahaan yang memiliki rasio NPM tinggi, karena mempengaruhi stock return perusahaan. perusahaan yang memiliki rasio NPM tinggi mampu
Menurut Ginting (2012) rasio profitabilitas menghasilkan keuntungan yang lebih besar. ( profitability ratio ) merupakan rasio yang memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen. Pengukuran rasio
Variabel Independen
Variabel Dependen
Pertumbuhan
aset
H 2 Sustainability
Profitabilitas
SDRI
Kinerja Perusahaan
Gambar 1: Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis Penelitian
tinggi dapat saling pengaruh-mempengaruhi oleh respon terhadap kepuasan pelanggan, dimana semakin tinggi
Merujuk kepada stakeholder theory, maka tingkat kepuasan masyarakat atas produk yang
keterkaitan antara pertumbuhan aset dengan laporan
dihasilkan dan dijual oleh perusahaan, maka return atas
keberlanjutan perusahaan bahwa pengelolaan sumber
aset perusahaan semakin tinggi. Konsekwensinya daya yang digunakan oleh organisasi termasuk perusahaan terus memelihara hubungan baik dengan didalamnya yang bersumber dari berbagai sumber daya pelanggan tersebut dengan meningkatkan aktivitas- alam dan manusia harus dapat juga memiliki timbal
sustainability dan balik kepada lingkungan sekitarnya baik kepada melaporkannya dalam laporan keberlanjutan perusahaan manusia-manusia atau pihak-pihak yang berada di
aktivitas sosialnya melalui
agar perusahaan terus menunjukkan eksistensinya di lingkungan sekitarnya maupun alamnya. Kepentingan- masyarakat dan produknya terus dibeli dan dikonsumsi kepentingan manusia di lingkungan sekitar perusahaan
masyarakat.
yang terganggu karena aktivitas perusahaan harus diperhatikan oleh perusahaan tidak hanya dampaknya
Arjowo (2014), saat ini tetapi dampaknya dalam jangka panjang. Selain
terpeliharanya hubungan jangka panjang perusahaan- itu, tidak hanya perusahaan harus mempertimbangkan
pelanggan melalui sustainability disclosure ini dapat kontribusi langsungnya terhadap masyarakat dan alam di
perusahaan untuk lingkungan sekitarnya, tetapi kontribusi
meningkatkan
kemampuan
menghasilkan produk dengan tingkat efisiensi tinggi dan langsungnya melalui pengembangan-pengembangan
tidak
kemudahan akses atas sumber daya-sumber daya yang sumber daya manusia di sekitar lingkungannya seperti
disediakan masyarakat, yang kemudian mendorong melalui pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber
kepedulian tinggi dari perusahaan untuk menunjukkan daya manusia yang unggul dan dapat bersaing di masa
kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. depan. Kasbun, Teh dan Ong (2016: 78), bahwa laporan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis
keberlanjutan perusahaan sangat erat kaitannya dengan
kedua yang diusulkan dalam penelitian ini adalah dimensi operasional bisnis inti perusahaan, sehingga
sebagai berikut:
pendekatan untuk mengintegrasikan bisnis dengan lingkungan sosialnya harus selaras. Dengan demikian,
H 2 : Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on keterkaitan antara pertumbuhan aset dengan aktivitas
Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap
laporan keberlanjutan perusahaan memiliki hubungan
sustainability perusahaan.
positif dan signifikan.
dengan laporan Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis
keberlanjutan perusahaan didasarkan pada daya tarik pertama yang diusulkan dalam penelitian ini adalah
investor untuk menanamkan investasinya pada sebagai berikut:
perusahaan dengan melihat pada laporan keuangan perusahaan, dimana investor tidak hanya melihat pada
H 1 : Pertumbuhan aset berpengaruh positif terhadap kinerja-kinerja keuangan saja yang dilaporkan tetapi sustainability perusahaan. juga pada kinerja perusahaan terkait dengan kepedulian
Menurut Sujoko dan Soebiantoro dalam Deitiana lingkungan sosialnya yang dapat mempengaruhi (2011), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
keberlangsungan suatu perusahaan dalam suatu untuk menghasilkan laba atau profit selama satu tahun.
masyarakat. Salah satunya adalah investor melihat Gitman (2009) menyatakan rasio profitabilitas
bagaimana perusahaan dapat memenuhi harapan- digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
harapan dan tuntutan stakeholder atas peran perusahaan dalam menghasilkan profit dari suatu tingkat tertentu
dalam masyarakat (Susanto dan Tarigan, 2013). atas penjualan, aset, dan modal. Menurut Van Horne dan
Ditegaskan oleh Safitri (2015), bahwa Pemegang saham Wachowic dalam Ginting (2012) rasio profitabilitas
menginginkan agar investasi yang ditanamkannya ( profitability ratio ) merupakan rasio yang memberikan
berkembang, pemerintah berkeinginan agar perusahaan ukuran tingkat efektivitas manajemen. Pengukuran rasio
mengikuti aturan yang telah ditetapkan, masyarakat profitabilitas dapat diproksikan salah satunya adalah
umum menginginkan perusahaan mampu memberikan melalui Return on Asset (ROA). Return On Assets kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya, dan mampu (ROA) adalah rasio profitabilitas yang menghubungkan melakukan proses produksi yang ramah lingkungan.
laba dengan aset perusahaan. Jika ROA suatu Sehingga semakin tinggi ROE, maka tingkat perusahaan tinggi maka dapat dikatakan bahwa
sustainability yang dilaporkan juga akan semakin tinggi. perusahaan beroperasi secara efektif dan ini akan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis meningkatkan daya tarik investor. Meningkatnya daya ketiga yang diusulkan dalam penelitian ini adalah tarik investor akan berdampak pula pada kenaikan harga
sebagai berikut:
saham dan meningkatkan return saham perusahaan.
H 3 : Profitabilitas yang diproksikan dengan Retrun on Keterkaitan antara profitabilitas, menurut Bartlett Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap (2012) kepedulian tinggi dari perusahaan terhadap
sustainability perusahaan.
lingkungan dan para stakeholder lain perusahaan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, yaitu semakin tingginya nilai profitabilitas perusahaan.
Kemampuan perusahaan untuk memperoleh return
E. Metode Penelitian
4. Metode Analisis Data
1. Jenis/Desain Penelitian
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
berganda. Regresi Penelitian ini didesain dengan tujuan untuk
regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk
menjelaskan pengaruh variabel independen atau variabel menentukan hubungan sebab akibat antara satu variabel yang mempengaruhi yaitu Pertumbuhan aset , ROA dan
dengan variabel terikat ROE terhadap variabel dependen yaitu laporan (dependent variabel). Analisis regresi sendiri memiliki
(independent
variabel)
keberlanjutan perusahaan dengan menggunakan
pengertian teknik statistika yang berguna untuk menilai persamaan-persamaan matematis atau langkah-langkah pengaruh pertumbuhan aset, ROA dan ROE terhadap statistik.
laporan keberlanjutan perusahaan.
Tahap-tahap dalam teknik analisa data melalui uji
2. Populasi & Sampel Penelitian
analisis regresi berganda adalah sebagai berikut: Unit Analisis dalam penelitian ini adalah
a) Uji t
perusahaan-perusahaan pertambangan yang terdaftar di Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi Bursa Efek Indonesia yang melaporkan laporan dengan melihat signifikansi dari pengaruh variabel keberlanjutan perusahaan. Pemilihan sampel dalam independen terhadap variabel dependen dengan penelitian ini menggunakan metode nonprobability mengasumsikan variabel lain adalah konstan. Dasar sampling dengan jenis metode purposive sampling yaitu
pengambilan keputusannya:
teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (Sugiyono, 2012). Metode purposive sampling
Jika signifikansi > alpha 0.05, Ho diterima pada penelitian ini dilaksanakan dengan memasukkan
Jika signifikansi < alpha 0.05, Ho ditolak semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang dibatasi dengan kriteria-kriteria sebagai
b) Uji F
berikut: Uji F adalah pengujian secara simultan antara
1. Perusahaan-perusahan yang terdaftar di Bursa Efek variabel independen terhadap variabel dependen. Indonesia dari tahun 2006 hingga tahun 2015.
Dasar Pengambilan keputusan:
2. Perusahaan-perusahaan yang mempublikasikan Jika p-value < alpha 0,05 maka Ho ditolak Laporan Keuangan Tahunan secara berturut-turut
lengkap selama periode 2006 – 2015. Jika p-value > alpha 0,05 maka Ho diterima
3. Perusahaan-perusahaan yang menghasilkan Laba
selama periode 2006 – 2015.
c) Koefisien Determinasi
4. 2 Perusahaan-perusahaan yang membuat laporan Koefisien determinasi (R ) yaitu proporsi dari sustainability setiap tahun selama periode 2006-
variasi perubahan total variabel dependen yang 2015.
mampu dijelaskan oleh variasi perubahan variabel independen. Koefisien determinasi (R 2 ) berguna
untuk mengetahui besarnya presentase dari model
3. Teknik Pengumpulan Data
persamaan yang digunakan dalam penelitian ini apakah telah mampu menjelaskan informasi dengan
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang cara menghitung besarnya pengaruh langsung tiap- diperoleh dalam Laporan Keuangan Perusahaan tiap variabel independen terhadap variabel pertambangan yang diterbitkan dalam situs resmi BEI
dependen. yaitu www.idx.co.id dan untuk data laporan
keberlanjutan perusahaan diperoleh
dari situs
www.sra.ncsr.id.org . Data yang digunakan selama
sepuluh tahun yaitu dari tahun 2006-2015.
Tabel 1
Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Model
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
a. Predictors: (Constant), RETURN_ON_EQUITY, ASSET_GROWTH, RETURN_ON_ASSETS
b. Dependent Variable: SRDI
Tabel 2 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 )
Adjusted R
Std. Error of the
Model
R Square
a. Predictors: (Constant), RETURN_ON_EQUITY, ASSET_GROWTH, RETURN_ON_ASSETS
b. Dependent Variable: SRDI
Tabel 3 Hasil Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model
Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
Beta
.000 ASSETS_GROWTH
3.106 .016 a. Dependent Variable: SRDI
F. Hasil Penelitian
sebesar 3,014 dengan nilai positif. Artinya bahwa setiap kenaikan nilai pertumbuhan aset satu satuan, maka nilai
Berdasarkan pada tabel 4.6. di atas dapat diketahui sustainability perusahaan naik sebesar 3,014 dengan bahwa F hitung = 2,709 dan F tabel = 2,640 sehingga F hitung asumsi nilai variabel bebas lainnya tetap. Secara parsial lebih besar dari F tabel dan nilai signifikan adalah 0,047 variabel pertumbuhan aset memiliki nilai t hitung lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan secara sebesar 3,783 dan nilai t tabel sebesar 1,972, berarti t simultan pertumbuhan aset , Return on Assets (ROA) dan hitung lebih besar dari t tabel. Tingkat signifikansi 0,034 Return on Equity (ROE) secara simultan berpengaruh lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa H o1 signifikan terhadap sustainability perusahaan.. ditolak dan H a1 diterima yang berarti bahwa variabel
Berdasarkan pada Tabel 4.5 terlihat bahwa dari hasil pertumbuhan aset berpengaruh positif terhadap variabel perhitungan determinasi diperoleh nilai koefisien
sustainability
perusahaan. Temuan statistik ini
semakin tinggi tingkat mengartikan bahwa besarnya prosentase variasi
determinasi ( Adjusted R 2 ) sebesar 0,15. Hal ini
membuktikan
bahwa
pertumbuhan aset perusahaan, maka aktivitas sustainability (Y) dapat dijelaskan oleh ketiga variabel
sustainability yang dilaporkan perusahaan menjadi bebas yaitu Pertumbuhan aset (X 1 ), Return on Assets semakin tinggi dan begitupun sebaliknya, semakin
rendah tingkat pertumbuhan aset suatu perusahaan, sebesar 15%, sedangkan sisanya sebesar (100%-15% =
(ROA) (X 2 ) dan Return on Equity (ROE) (X 3 ) adalah
maka aktivitas sustainability yang dilaporkan 85%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar
perusahaan menjadi semakin rendah. variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Hipotesis 2
Berdasarkan pada tabel 3 uji hipotesis parsial dapat Hipotesa kedua menguji apakah terdapat pengaruh dijelaskan bahwa persamaan regresi dapat dihasilkan positif Return on Assets (ROA) terhadap sustainability sebagai berikut: perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial
Y = 0,952 + 3,014 Pertumbuhan aset + 2,029 Return melalui bantuan program SPSS, tabel 4.7 telah on Assets (ROA) + 0,004 Return on Equity (ROE)
menunjukkan bahwa nilai variabel Return on Assets (ROA) sebesar 2,029 dengan nilai positif. Artinya
Nilai konstanta sebesar 0,952 yang artinya apabila semua variabel bebas memiliki nilai nol, maka nilai
bahwa setiap kenaikan nilai ROA satu satuan, maka nilai variabel terikat sebesar 0,952. Variabel terikat pada
aktivitas sustainability naik sebesar 2,029 dengan asumsi nilai variabel bebas lainnya tetap. Secara parsial
penelitian ini adalah sustainability perusahaan. variabel ROA memiliki nilai t hitung sebesar 2,564 dan
Hipotesis 1
nilai t tabel sebesar 1,972, berarti t hitung lebih besar Hipotesa pertama menguji apakah terdapat pengaruh
dari t tabel. Tingkat signifikansi 0,003 lebih kecil dari positif pertumbuhan aset terhadap sustainability
0,05 yang menunjukkan bahwa H o2 ditolak dan H a2 perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial
diterima yang berarti bahwa variabel Return on Assets melalui bantuan program SPSS, tabel 4.7 telah
terhadap variabel menunjukkan bahwa nilai variabel pertumbuhan aset
(ROA) berpengaruh positif
sustainability
perusahaan. Temuan statistik ini perusahaan. Temuan statistik ini
ekpansi dan memperoleh semaksimal mungkin sumber pengembalian atas aset perusahaan yang dikelola dan
daya yang ada yang digunakan untuk meningkatkan diinvestasikan, maka aktivitas sustainability yang
tingkat profitabilitas perusahaan. Sehingga tingkat dilaporkan perusahaan menjadi semakin tinggi dan
pertumbuhan aset yang ada dianggarkan perusahaan begitupun sebaliknya, semakin rendah tingkat
untuk tujuan-tujuan sosial tersebut demi keuntungan pengembalian atas aset yang perusahaan investasikan,
perusahaan di masa depan. Dengan demikian, seperti maka
aktivitas sustainability yang dilaporkan temuan yang ditunjukkan dalam penelitian ini bahwa perusahaan menjadi semakin rendah.
pertumbuhan aset berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
perusahaan. Semakin tinggi
Hipotesis 3
sustainability
pertumbuhan aset, maka semakin tinggi pula peluang Hipotesa ketiga menguji apakah terdapat pengaruh
perusahaan untuk menunjukan aktivitas sustainability positif Return on Equity (ROE) terhadap sustainability
disclosure.
perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Return melalui bantuan program SPSS, tabel 4.7 telah on Assets (ROA) berpengaruh positif dan signifikan menunjukkan bahwa nilai variabel Return on Equity terhadap sustainability perusahaan. Hal ini menunjukkan (ROE) sebesar 3,004 dengan nilai positif. Artinya bahwa bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian atas aset setiap kenaikan nilai ROE satu satuan, maka nilai perusahaan yang dikelola dan diinvestasikan, maka aktivitas sustainability naik sebesar 3,004 dengan aktivitas sustainability yang dilaporkan perusahaan asumsi nilai variabel bebas lainnya tetap. Secara parsial menjadi semakin tinggi dan begitupun sebaliknya, variabel ROE memiliki nilai t hitung sebesar 3,106 dan semakin rendah tingkat pengembalian atas aset yang nilai t tabel sebesar 1,972, berarti t hitung lebih besar perusahaan investasikan, maka aktivitas sustainability dari t tabel. Tingkat signifikansi 0,016 lebih kecil dari
yang dilaporkan perusahaan menjadi semakin rendah.
0,05 yang menunjukkan bahwa H o3
ditolak dan H a3
Penerapan aktivitas laporan keberlanjutan perusahaan diterima yang berarti bahwa variabel
Return on Equity
selain didorong oleh motivasi manajer perusahaan (ROE)
berpengaruh
positif terhadap variabel
seperti yang dijelaskan dalam Teori Legitimasi, juga sustainability
perusahaan. Temuan statistik ini dijelaskan pula oleh Teori Pemangku Kepentingan membuktikan
(Stakeholder Theory), dimana Laplume, Sonpar dan Litz pengembalian atas ekuitas yang investor tanamkan pada (2008) menjelaskan aktivitas program sustainability suatu perusahaan, maka aktivitas sustainability yang yang dilakukan dan dilaporkan oleh perusahaan dilaporkan perusahaan menjadi semakin tinggi dan
sebagai bentuk begitupun sebaliknya, semakin rendah tingkat pertanggungjawaban perusahaan kepada para pemangku pengembalian atas ekuitas yang investor tanamkan pada kepentingan dimana suatu perusahaan beroperasi. suatu perusahaan, maka aktivitas sustainability yang Keuntungan baik secara ekonomi maupun finansial yang dilaporkan perusahaan menjadi semakin rendah. telah diperoleh perusahaan menuntutnya untuk dapat
melakukan aktivitas-aktivitas yang dilandasinya harus
G. Pembahasan
dapat dipertanggungjawabkan dan oleh karena itu dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan atau kegagalan
Hipotesis pertama telah menunjukkan bahwa suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. pertumbuhan aset berpengaruh positif dan signifikan
Oleh karena itu, sebagai sebuah bentuk keharusan dan terhadap sustainability perusahaan. Hal ini menunjukkan
pertanggungjawaban, maka pengembalian atas aset yang bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan aset
dikelola dan diinvestasikan dianggarkan untuk aktivitas perusahaan, maka aktivitas sustainability yang