MAKALAH SEJARAH ISLAM DI VIETNAM

MAKALAH
SEJARAH ISLAM DI VIETNAM
Di Ajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Mata Kuliah Sejarah
islam di Asia Tenggara

DOSEN PENGAMPU
Lisa Aisya Rasyid, M.Hum.
DISUSUN OLEH
Ricky Domili

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO
FAKULTAS USHULUDDIN
JURUSAN SPI
2017

DAFTAR ISI

Bab I ……………………………………………………………………… 1
Pendahuluan……………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………..... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….... 2

Bab II……………………………………………………………………….. 3
Pembahasan…………………………………………………………………3
1.
2.
3.
4.
5.

Kerajaan Champa………………………………………………......3
Masuknya Islam Pertama Kali Di Champa……………………….5
Kedudukan Islam Vietnam dalam konteks kemazhaban………...6
Islam di Vietnam pada massa sekarang…………………………...7
Isu-isu primer dan uatama umat muslim Vietnam……………………7

Bab III……………………………………………………………………......8
Penutup………………………………………………………………………8
A. Kesimpulan…………………………………………………………..8
B. Daftar pustaka……………………………………………………….9

BAB I


PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Vietnam artinya negeri selatan. Negeri ini mempunyai luas 329.556 km, dengan 54.427.000
jiwa. Negara ini merupakan sebuah republik sosialis dengan kepala Negara Presiden, dan
kepala pemerintahannya Perdana Menteri. Ibukota Hanoi, dan satuan mata uang Vietnam
adalah dong (100 sau), bahasa resmi Vietnam. Lagu kebangsaannya Tien Quan Ca (The
March To The Front). Dalam bahasa Vietnam negara ini dikenal dengan sebutan
lengkap Cong Hua Xa Hoi Chu Nghia Vietnam. Sebelum 1954, Vietnam merupakan salah
satu dari 3 negara Indo-China jajahan Perancis, di samping Laos dan Kamboja, wilayah ini
juga diseut Coachin China, Annam, atau Tonkin. Wilayah Negara ini di sebelah utara
berbatasan dengan wilayah China, di barat dengan Laos dan Kampuchea, dan di selatan serta
timur dengan Laut China Selatan dan Teluk Tonkin.
Vietnam telah tumbuh sebagai bangsa tersendiri pada abad II SM. Bangsa Vietnam mendiami
daerah-daerah bersejarah, seperti Tonkin (Utara), Annam (Tengah), dan Cochin China
(Selatan). Lebih kurang pada Abad I SM, Tonkin dan Annam ditaklukkan oleh China.
Kemudian, pada abad II, Kerajaan Campa muncul di Vietnam tengah.
Selanjutnya, pada 939, China diusir. Keadaan ini telah memungkinkan Kerajaan Annam
berkembang dan kemudian mengalahkan Campa (1471) dan meluas ke selatan hingga ke
wilayah Cochin China. Pedagang dan minoritas Barat mendarat di wilayah Vietnam pada

1500. Pada 1859, Saigon (sekarang Bandar Ho Chi Min) direbut Perancis dan demikian juga
seluruh Cochin China pada 1862. Sesudah perang dunia II dan dalam penduduk Jepang, Ho
Chi Min memproklamirkan Negara Vietnam merdeka (1945).

B. Rumusan Masalah

1. Berdirinya Kerajaan Champa
2. Masuknya Islam pertama kali di Vietnam melalui kerajaan Champa
3. Kedudukan Islam Vietnam dalam konteks kemazhaban
4. Islam di Vietnam pada massa sekarang
5. Isu-isu primer dan uatama umat muslim Vietnam

BAB II

PEMBAHASAN
1. Kerajaan Champa
Sebelum terbentuknya kerajaaan Champa di daerah tersebut terdapat kerajaan Lin-Yi
(Lam Ap). Akan tetapi saat ini saat belum diketahui secara pasti apa hubungan antara
kedua kerajaan tersebut. Lin-Yi didirikan oleh seorang pejabat lokal bernama Ku-Lien
yang memberontak terhadap kekaisaran Han pada tahun 192 masehi, yaitu di daerah

kota Hue sekarang. Penduduk Lin-Yi bertutur dalam bahasa Cham, sejak awal Lin-yi
merupakan negeri yang takluk pada China dan membayar upeti kepadanya Nama
Champa pertama kali di sebut dan dipakai dalam dua buah inskripsi bahasa sansekerta
yang bertarikh 658 M yang ditemukan di bagian tengah Vietnam dan satu lagi
ditemukan Kamboja pada tahun 668 M. Penguasa pertama kerajaan Champa yang
diketahui secara pasti dan tertulis dalam prasasti adalah BHADRAVARMAN, yang
memerintah antara tahun 380-413 m.
Champa merupakan sebuah kerajaan persekutuan yang terdiri dari lima kerajaan ;
Indrapura, Amarawati, Vijaya, Kauthara, dan Panduranga yang masing-masing
mempunyai wilayah otonom dengan ibu Negara Indrapura yang sekarang kita kenal
dengan Quang Nam.
Daerah Champa meliputi area pegunungan di sebelah barat daerah pantai IndoChina,
yang dari waktu ke waktu meluas meliputi wilayah Laos sekarang akan tetapi bangsa
Champa lebih berfokus pada laut dan memiliki beberapa kota berbagai ukuran di
sepanjang pantai. Setelah abad ke-7 Champa meliputi wilayah provinsi-provinsi
modern Quang Nam, Quang , Noai,Binh, Dinh Phu, Yen Khanh, Hoa NInh, Thuan,
dan Binh Thuan di Vietnam.
Kerajaan champa mempunyai hubungan diplomatic dengan kerajaan-kerajaan
tetangganya dengan kerajaan China dan Vietnam di utara, Kamboja di barat dan
Nusantara di selatan.Disini Champa secara teratur mengirim utusan-utusannya dan


mengadakan hubungan Ekonomi dan keagamaan dengan China.Ajaran Agama yang
dianut oleh masyarakat champa pada abad ke VIII dan XI adalah Bhuda Mahayana,
yang merambah champa melalui pendeta Bhuda yang datang dari China.
Pada abad ke-XI disini terjadi peralihan orientasi Champa China ke India. Ini
disebabkan karena peperangan dan penaklukan terhadap wilayah tetangganya yaitu
kerajaan Funan disini telah menyebabkan masuknya budaya india.Mulai jaman ini
kebudayaan Champa termasuk sistem sosial, keagamaan dan lainnya dipengaruhi oleh
budaya India dan agama hindu dan Bhuda. Pada 939 M muncul kekuatan baru di
wilayah ini yakni Dai-Viet (Kemudian menjadi Vietnam).Mulai saat itu terjadi
peperangan yang berkepanjangan antara Vietnam dan Champa.Pada tahun 982
Vietnam berhasil menaklukan ibu kota Indrapura dan Raja Champa memindahkannya
jauh ke selatan yakni ke Vijaya.Namun pada 1044 Dai Viet berhasil memasuki
kembali kota Vijaya dan membunuh Rajanya.Kemudian berbagai usaha di lakukan
oleh Raja-Raja Champa untuk membalaskan dendamnya namun pada kenyataanya
semakin mereka menyerang justru Vietnam yang semakin dapat memperbesar
wilayahnya dan mencaplok Champa.Satu kali Champa pernah kembali kepada
kejayaannya namun hanya dalam durasi singkat yaitu ketika Champa diperintah oleh
Che Bong Nga yaitu sekitar tahun 1360-1390.
Setelah penaklukan Champa oleh Le Thanh Tong raja Vietnam Yang menghancurkan

VIjaya pada tahun 1471 dan menghancurkan segala sesuatu sisa-sisa kebudayaan
Champa

yang

sangat

dipengaruhi

oleh Agama

Hindu

dan

Bhuda

dan

menggantikannya dengan kebudayaan China/Vietnam.Setelah Invasi besar-besaran

yang dilakukan Le Thanh Tong ini kemudian kerajaan Champa yang masih bertahan
adalah sisa-sisa kerajaan Champa dari belahan selatan yakni Kauthara dan panduraga
yang diperintah oleh Bo Tri Tri. Dan kemudian disinilah kerajaan Champa mulai
menerima kebudayaan melayu serta Islam yang masuk melalui pelabuhan Panduranga

dan Kauthara, dan meningkatkan hubungan dengan Negri-negri di melayu dan
Nusantara.
2. Masuknya Islam pertama kali di Champa
Khalifah ketiga Islam, yang mengirm pertama Muslim resmi utusan ke Vietnam dan
Dinasti Tang Cina di 650. Pedagang Laut Muslim yang dikenal pernah berhenti di
pelabuhan di Kerajaan Champa dalam perjalanan ke China pada awal sejarah Islam
namun, yang bahan bukti pertama dari penyebaran Islam terjadi pada era Dinasti
Song, dokumen dari China yang mencatat bahwa Cham membiasakan diri dengan
Islam di akhir tahun ke-10 dan awal abad ke 11. jumlah pengikut mulai meningkat
karena kontak dengan Kesultanan Malaka meluas pada tahun 1471 pada saat
runtuhnya Kerajaan Champa, tapi Islam tidak akan menjadi agama utama di kalangan
Cham sampai pertengahan abad ke-17.
Kemudian ada juga yang mengatakan Masuknya islam di Champa menurut beberapa
sumber yang dihimpun memiliki beberapa pendapat yaitu:



Menurut Al- Dimasqhi 727/1327 m. dikatakan bahwa wakil muslim resmi
pertama yang diutus ke Vietnam adalah pada jaman khalifa Uthman Ibn
‘Affan pada tahun 29/650, diikuti jaman Bani Umaiyyah dan Al-Hajjaj, dan
dikatakan bahwa para pelarian yang melarikan diri dari pada penindasan dan
pembunuhan masal oleh Bani Umaiyyah yang terdiri dari keturunan



Alawiyyah.
Dikatakan pada abad ke-10 Para pedagang muslim dari timur tengah telah
biasa menjadikan pelabuhan-pelabuhan Sanf dalam kerajaan Champa dan
juga

kepulauan

Sanf

sebagai


tempat

persinggahan

sebelum

ke

China.Dikatalan bahwa salah stau factor pengislaman Champa adalah karena
para pelayar Champa turut mengadakan hubungan dengan masyarakat muslim
dalam persinggahan mereka di pelabuhan- pelabuhan kepulawan melayu.


Para pedagang dari Brunei dan Banten juga pernah berdagang di Champa.
Di Champa dikatakan bahwa islam telah ada disana berdassarkan penemuan
batu Nissan yang bertarikh 431/1039 di daerah Pang Rang atau Pandurangga
yang merupakan kota pelabuhan penting Champa pada jaman silam dan
diajarkan menurut aliran Syi’Ah.Golongan Syi’ah Alawiyyah yang menuju ke
kepulawan.


Pada abad ke 17 ini merupakan puncak islamisasi sendiri ketika masyarakat telah
mengenal budaya-budaya melayu serta islam dan para pedagang dari timur tengah
sering menjadikan pelabuhan-pelabuhan di Champa menjadi tempat persinggahan
mereka sebelum ke China karena jalur perdagangan bangsa arab ke Indochina
melewati wilayah tersebut dan kemudian juga berdagang di wilayah tersebut Setelah
itu Raja-Raja Champa dan para Bangsawan Champa kemudian memeluk Ajaran Islam
dan ini memicu orientasi keagamaan orang Cham dan Pada Saat Aneksasi yaitu
penggabungan antara wilayah-wilayah kekuasaan politi Vietnam orang-orang cham
mayoritas telah memeluk Agama Islam.

3. Kedudukan Islam Vietnam dalam konteks kemazhaban
Lazimnya, Muslim Melayu Cham menyebutkan mereka bermazhab alSyafi’i.Namun demikian, ia sebenarnya merujuk kepada apa yang biasanya difahami
kaum muslimin seperti di Malaysia juga, yiaitu merujuk kepada Al-Sunnah wa alJama‘ah dalam akidah dan al-Syafi’I dalam fiqh.Mazhab fiqh al-Hanafi

turut

mendapatkan tempat disebabkan faktor pengaruh luar khususnya dari India dan
Pakistan.
Dalam konteks akidah dan pemikiran Islam, Muslim Melayu Cham tidak begitu
memahami peranan dan kedudukan mazhab al-Asy’ariyyah sebagai salah sebuah

mazhab yang penting dalam pembentukan akidah dan pemikiran Islam bagi
masyarakat ini di Vietnam dan bahkan dalam Islam itu sendiri. Oleh sebab itu, tidak
banyak maklumat diperolehi berhubung dengan aliran pemikiran atau mazhab alAsya’irah atau al-Asy’ariyyah di Vietnam.Justeru, maklumat dan informasi
mengenainya difahami dalam kerangka al-Syafi’i semata-mata.
4. Islam di Vietnam pada massa sekarang
Masyarakat muslim Vietnam biasanya dibedakan menjadi 2 golongan yang pertama
yaitu golongan muslim pendatang yang berkembang di kota-kta besar seperti Ho Chi
Minh(dahulu Saigon), Tay Ninh, dan An Giang yang berbatasan dengan Kamboja
mereka kebanyakan merupakan pedagang dan pengusaha yang berasal dari berbagai
negeri. Dan yang kedua yaitu Golongan Muslim Cham, yang merupakan penduduk
local dan komunitas muslim tertua yang menempati wilayah dataran pesisir Vietnam

Tengah, di Annam lama, wilayah Thun Hai, Phan Rang, dan Nha Trang, Serta juga
kawasan selatan, seperti Chau Doc dan phan Thiet. Jumlah masyarakat Muslim
Vietnam sekitar 1% dari seluruh populasi Vietnam.
Setelah Vietnam memasuki era baru dan politik terbuka, umat Islam juga ikut
menikmati perubahan politik tersebut baik secara internal dalam bentuk semakin
terbukanya kegiatan keagamaan dan semakin pulihnya posisi sosial umat Islam;
maupun eksternal, relasi yang dimilikinya dengan dunia internasional, khususnya
hubungan dengan kelompok cham di kamboja dan pusat-pusat Islam Asia tenggara,
Serta Islam Arab. Dengan dibangunnya pusat pengkajian da pendidikan Islam di kota
Ho Chi Minh dan dibukanya berbagai kantor perwakilan Negara-negara sahabat yang
mayoritas penduduknya Muslim suasana di kota tersebut tidak lagi mencerminkan
suasana anti tuhan.
5. Isu-isu primer dan uatama umat muslim Vietnam
Islam dianggap salah sebuah agama daripada beberapa buah agama dan kepercayaan
di Ho Chi Minh dan Vietnam umumnya.Ia kelihatan disamararakan dengan berbagai
agama dan kepercayaan lain.Pemerintah Vietnam lebih menekankan idelogi komunis
sebagai prinsip fundamental mereka dan aspek-aspek keagamaan tidak diberikan
penekanan. Walaupun agama kelihatan tidak dominan, namun Islam diberikan
kebebasan untuk diamalkan sama seperti kepercayaan Buddhisme yang menjadi
anutan dan kepercayaan mayoritas rakyat Vietnam. Bagaimanapun dari segi
peruntukan, ia tidaklah berbeda. Dengan kata-katanya, semua agama dan penganutnya
diberikan layanan yang sama.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

 Kerajaan Champa menurut literature China dari Negeri yang bernama Lin Yi,
kerajaan Lin-Yi didirikan oleh pejabat local yang bernama Ku-Lien yang

memberontak kepada kekaisaran Han pada tahun 192 M yaitu di daerah Hue



sekarang.
Nama “Champa” pertama kali dipakai dalam dua buah inskripsi bahasa sansekerta
yang bertarikh 658 m. Penguasa pertama kerajaan Champa yang diketahui secara pasti
yang tertulis dalam sebuah prasasti adalah Bhadravarman yang memerintah antara



tahun 380-413 m.
Masuknya islam di Champa ini menurut beberapa sumber yaitu;
Menurut Al- Dimasqhi 727/1327 m. dikatakan bahwa wakil muslim resmi pertama
yang diantar ke Vietnam adalah pada jaman khalifa Uthman Ibn ‘Affan pada tahun
29/650, diikuti jaman Bani Umaiyyah dan Al-Hajjaj, dan dikatakan bahwa para
pelarian yang melarikan diri dari pada penindasan dan pembunuhan masal oleh Bani
Umaiyyah yang terdiri dari keturunan Alawiyyah.
Dikatakan pada abad ke-10 Para pedagang muslim dari timur tengah telah biasa
menjadikan pelabuhan-pelabuhan Sanf dalam kerajaan Champa dan juga kepulauan
Sanf sebagai tempat persinggahan sebelum ke China.Dikatalan bahwa salah stau
factor pengislaman Champa adalah karena para pelayar Champa turut mengadakan
hubungan dengan masyarakat muslim dalam persinggahan mereka di pelabuhanpelabuhan kepulawan melayu. Para pedagang dari Brunei dan Banten juga pernah
berdagang di Champa.
Di Champa dikatakan bahwa islam telah ada disana berdassarkan penemuan batu
Nissan yang bertarikh 431/1039 di daerah Pang Rang atau Pandurangga yang
merupakan kota pelabuhan penting Champa pada jaman silam dan diajarkan menurut
aliran Syi’Ah.Golongan Syi’ah Alawiyyah yang menuju ke kepulawan.

Daftar Pustaka



MASYARAKAT MUSLIM MELAYU CHAM DI VIETNAM: KAJIAN
MENGENAI ISU DAN CABARAN DALAM PEMIKIRAN ISLAM ERA
GLOBALISASI, WAN ZAILAN KAMARUDDIN WAN ALI, Desember
2013.



DR.H, SAIFULLAH, SA. MA.’SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
DI ASIA TENGGARA,



Http://id.m.wikipedia.org ISLAM DI VIETNAM.