PENGARUH KEBIJAKAN ALOKASI ASET TINGKAT

PENGARUH KEBIJAKAN ALOKASI ASET,
TINGKAT RISIKO, PEMILIHAN SAHAM
DAN MARKET TIMING TERHADAP
KINERJA REKSA DANA SAHAM SYARIAH
DI INDONESIA
Yunita Tamsir
Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, 021-53696969, yunitatamsir@gmail.com

Sarwo Edy Handoyo
Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, 021-53696969, sarwoedy.h@gmail.com

ABSTRAK

This study aims to analyze the effect of asset allocation policy, risk level, stock selection and
market timing on the performance of sharia equity mutual funds. Data used in this study is
active sharia equity mutual funds in the period January 2012 to December 2014. The Sharpe
ratio is used to calculate the mutual funds performance, asset class factor models to analyze
the effect of asset allocation policy, beta models to analyze the effect of the risk level, and
Treynor and Mazuy models to analyze the effect of stock selection and market timing.
Multiple regression analysis is used as a model of statistical equations. Analysis of the data
using the classical assumption test. The hypothesis was tested using the t test, F test, and

adjusted R2 test. The results showed that asset allocation policy has positive and significant
effect on the performance of sharia equity mutual funds, the risk level does not affect the
performance of sharia equity mutual funds, stock selection and market timing does not affect
the performance of sharia equity mutual funds. Simultaneously, the asset allocation policy,
risk level, stock selection and market timing affect on the performance of sharia equity
mutual funds. Adjusted R2 test of 87% shows the performance of sharia equity mutual funds
can be explained simultaneously by the asset allocation policy, risk level, stock selection and
market timing.
Keywords : Mutual funds performance, asset allocation policy, risk level, stock selection and
market timing
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan alokasi aset, tingkat risiko,
pemilihan saham dan market timing terhadap kinerja reksa dana saham syariah. Data yang
digunakan berupa reksa dana saham syariah yang aktif pada periode Januari 2012 sampai
dengan Desember 2014. Sharpe ratio digunakan untuk menghitung kinerja reksa dana, asset
class factor model untuk menganalisis pengaruh kebijakan alokasi aset, model beta untuk
menganalisis pengaruh tingkat risiko, model Treynor dan Mazuy untuk menganalisis
pengaruh pemilihan saham dan market timing. Analisis regresi ganda digunakan sebagai
model persamaan statistik. Analisis data menggunakan uji asumsi klasik. Hipotesis diuji
menggunakan uji t, uji F, dan uji adjusted R2. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan
alokasi aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham syariah,

tingkat risiko tidak berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah, pemilihan
saham dan market timing tidak berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah.

Secara simultan, kebijakan alokasi aset, tingkat risiko, pemilihan saham dan market timing
berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah. Uji adjusted R2 menunjukan
sebesar 87% kinerja dari reksa dana saham syariah mampu dijelaskan secara serentak oleh
variabel kebijakan alokasi aset, tingkat risiko, pemilihan saham dan market timing.
Kata kunci : kinerja reksa dana, kebijakan alokasi aset, tingkat risiko, pemilihan saham dan
market timing

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan pasar yang sangat besar untuk
pengembangan industri keuangan syariah. Berinvestasi merupakan bagian dari Islamic wealth
management yang diklasifikasikan pada Wealth Accumulation (akumulasi kekayaan) yang tentunya
berlandas kepada Alquran dan Hadist dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan dan bermanfaat bagi
sesama. Praktik kegiatan ekonomi konvensional, khusunya dalam pasar modal mengandung unsur
spekulasi menjadi salah satu komponen penghambat psikologis bagi umat Islam untuk turut aktif
dalam kegiatan investasi terutama di bidang pasar modal. Perbedaan umum antara pasar modal syariah
dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme transaksinya, sedangkan perbedaan nilai indeks saham

syariah dengan nilai indeks saham konvensional tidak jauh berbeda meskipun dalam konsep pasar
modal syariah disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal dari perusahaan yang
bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria syariah dan terbebas dari unsur ribawi, serta transaksi
saham dilakukan dengan menghindarkan berbagai praktik spekulasi.
Salah satu produk syariah di pasar modal adalah reksa dana syariah. Reksa dana syariah pada
dasarnya adalah reksa dana yang yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat
Islam. Menurut peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13, reksa dana syariah didefinisikan sebagai
reksa dana sebagaimana yang dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang
pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Sebagai salah satu
instrumen investasi, reksa dana syariah memiliki kriteria yang berbeda dengan reksa dana
konvensional. Perbedaan ini terletak pada pemilihan instrumen investasi dan mekanisme investasi
yang tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Selain itu, perbedaan lainnya terdapat
pada keseluruhan proses manajemen portofolio, screening (penyaringan), dan cleansing
(pembersihan). Manajer investasi yang mengelola dana syariah harus menganut prinsip syariah antara
lain hanya membeli saham, obligasi dan pasar uang yang masuk dalam daftar efek syariah dan sesuai
dengan prinsip syariah, melakukan cleansing apabila dalam portofolio reksa dana terdapat pendapatan
atau keuntungan yang sifatnya tidak sesuai dengan prinsip syariah, dan adanya Dewan Pengawas
Syariah (DPS) yang ditunjuk untuk memastikan agar pengelolaan investasi memperhatikan kaidahkaidah syariah.
Walaupun telah berbasis syariah, pada sisi lain, harus diakui bahwa masih terdapat
permasalahan mendasar yang menjadi kendala berkembangnya instrumen pasar modal yang berprinsip

syariah di Indonesia. Kendala-kendala yang dimaksud diantaranya adalah masih belum meratanya
pemahaman atau pengetahuan masyarakat Indonesia tentang investasi di pasar modal berbasis syariah.
Masyarakat mengalami kesulitan dalam menilai dan memilih reksa dana yang mampu memberikan
kinerja dan keuntungan yang optimal. Kurangnya informasi masyarakat mengenai bagaimana
berinvestasi menjadi penyebab utama kurangnya minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal
(Anik, 2010).
Selain menilai kinerja reksa dana, investor juga harus memahami cara kerja atau kemampuan
manajer investasi, karena pada dasarnya dana yang kita investasikan akan dipercayakan
pengelolaannya kepada manajer investasi. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari kebijakan alokasi
aset, pemilihan instrumen investasi (stock selection), dan market timing. Kebijakan alokasi aset yang
diambil dapat dibedakan ke dalam instrumen di pasar uang dan pasar modal maupun campuran dari
keduanya dengan komposisi tertentu dengan tujuan untuk memberikan tingkat keuntungan investasi
yang lebih tinggi dibandingkan investasi lainnya dengan risiko tertentu. Seorang investor reksa dana
harus mampu memilih manajer investasi yang memiliki kemampuan yang baik, yaitu kemampuan
untuk mempertimbangkan saham mana yang harus dibeli (stock selection ability) dan kapan waktu
yang tepat untuk membeli dan menjual saham-saham tersebut (market timing ability). Indikator yang
tidak kalah pentingnya untuk menilai kinerja reksa dana adalah tingkat risiko. Tingkat risiko adalah

tingkat kemungkinan return aktual tidak seperti yang diharapkan (expected return) karena adanya
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Makin besar return dan makin kecil risiko yang dihasilkan,

makin tinggi rasionya, makin baik pula kinerja suatu reksa dana (Pratomo dan Nugraha., 2005).

Kajian Pustaka
Kebijakan alokasi aset merupakan penentuan alokasi aset yang menyangkut pendistribusian
dana yang dimiliki pada berbagai kelas yang tersedia (Drobetz dan Kohler, 2002). Brinson, Gary, dan
Beebower (1986) melakukan penelitian terkait seberapa penting alokasi aset dalam menentukan
kinerja portofolio dengan meneliti kinerja dari 91 dana pensiun di Amerika Serikat antara tahun 1974
sampai dengan 1983 dan hasil penelitian menunjukan bahwa alokasi aset, dibandingkan dengan
pemilihan saham atau market timing, sejauh ini merupakan faktor yang paling penting yang
menentukan tingkat pengembalian portofolio akan dihasilkan dari waktu ke waktu. Penelitian
selanjutnya dilakukan kembali oleh Brinson, Singer, dan Beebower pada tahun 1991 untuk
mengkonfirmasi hasil dari penelitian pertama mereka. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa,
secara rata-rata, alokasi aset menjelaskan lebih dari 90% dari variasi kuartal dari tingkat pengembalian
portofolio.
Mulyana (2005) melakukan penelitian terkait pengaruh kebijakan alokasi aset dan pemilihan
sekuritas terhadap kinerja reksa dana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif dengan
menggunakan Metode Sharpe ratio untuk menentukan kinerja reksa dana dan model persamaan
statistic dari analisis regresi linear ganda menggunakan model asset class factor yang dikembangkan
oleh Sharpe (1992) untuk menganalisis pengaruh kebijakan alokasi aset dan pemilihan sekuritas
terhadap kinerja reksa dana. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan alokasi aset dan pemilihan

sekuritas yang dilakukan oleh manajer investasi merupakan dua faktor paling penting untuk
menentukan kinerja reksa dana.
Penelitian juga dilakukan Catur Kuat Purnomo (2007) untuk menganalisis pengaruh kebijakan
alokasi aset dan pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana syariah dengan mengambil sampel 10
reksa dana syariah, meliputi reksa dana campuran dan reksa dana pendapatan tetap. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Sharpe ratio yang didasarkan pada return dan risikonya. Hasil
pengujian regresi antara kinerja reksa dana dengan kebijakan alokasi aset dan pemilihan sekuritas
disimpulkan bahwa kebijakan alokasi aset dan pemilihan sekuritas berpengaruh positif terhadap
kinerja reksa dana syariah. Hal tersebut menunjukkan bahwa alokasi aset dan pemilihan sekuritas
merupakan aktivitas yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja reksa dana syariah.
Gumilang dan Subiyantoro (2009) melakukan penelitian terkait kinerja reksa dana pendapatan
tetap dengan melihat kemampuan market timing dan stock selection. Pengukuran kinerja dilakukan
dengan metode pengukuran tingkat pengembalian maupun metode pengukuran dengan penyesuaian
risiko dan analisis dilakukan dengan metode Henriksson-Merton (1981) dan Trenor-Mazuy (1966).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semua kelompok manajemen investasi telah berhasil
melakukan stock selection dan market timing ability yang ditandai dengan positifnya nilai ∂ yang
mewakili tingkat pengembalian dan β yang mewakili risiko pasar masing-masing produk reksa dana
pendapatan tetap yang dikelola oleh manajer investasi, walaupun secara statistik tidak didapatkan
bukti yang signifikan.
Markowitz (1952) mengemukan teori portofolio modern bahwa investor dengan hati-hati

memilih proporsi berbagai aset untuk investasi dengan mencoba untuk memaksimalkan tingkat
pengembalian portofolio yang diharapkan untuk sejumlah tertentu resiko portofolio atau
meminimalisasi resiko secara ekuivalen dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Teori ini
mengasumsikan bahwa investor adalah risk averse, yang berarti bahwa bila investor diberi dua
portofolio yang menawarkan tingkat pengembalian (expected return) yang sama, investor akan lebih
memilih yang tingkat risikonya lebih kecil. Dengan demikian, investor akan mengambil peningkatan
risiko hanya jika dikompensasi oleh keuntungan yang diharapkan lebih tinggi. Sebaliknya, investor
yang ingin tingkat pengembalian yang diharapkan lebih tinggi harus menerima risiko lebih tinggi.
Nurcahya (2010) meneliti analisis kebijakan alokasi aset, pemilihan saham dan tingkat risiko
terhadap kinerja reksa dana saham. Sampel yang digunakan adalah 63 reksa dana saham pada periode
tahun 2006 sampai dengan tahun 2008. Pengukuran kinerja menggunakan pendekatan metode imbal
hasil investasi dan pendekatan metode penyesuaian risiko. Sharpe ratio digunakan untuk menentukan
besarnya kinerja reksa dana. Analisis regresi linear ganda digunakan sebagai model persamaan
statistik dan asset class factor model (Sharpe, 1992) digunakan untuk menganalisis kebijakan alokasi
aset, dan model Treynor dan Mazuy (1996) digunakan untuk menganalisis pengaruh pemilihan saham,
dan model Beta digunakan untuk mengukur tingkat risiko. Pengujian tersebut menghasilkan
kesimpulan berupa kebijakan alokasi aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa
dana saham; pemilihan saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham;
dan tingkat risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham.


Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, penelitian ini
menggunakan data yang lebih terkini yaitu periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dan
penelitian ini lebih memfokuskan pada reksa dana saham syariah yang belum diteliti pada penelitianpenelitian sebelumnya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disajikan di atas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah kebijakan alokasi aset berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah?
2. Apakah tingkat risiko berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah?
3. Apakah pemilihan saham dan market timing berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham
syariah?
4. Apakah kebijakan alokasi aset, tingkat risiko, pemilihan saham dan market timing secara
simultan berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah kebijakan alokasi aset berpengaruh terhadap kinerja reksa dana
saham syariah.
2. Untuk mengetahui apakah tingkat risiko berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah.

3. Untuk mengetahui apakah pemilihan saham dan market timing berpengaruh terhadap kinerja
reksa dana saham syariah.
4. Untuk mengetahui apakah kebijakan alokasi aset, tingkat risiko, pemilihan saham dan market
timing berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah.

METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah reksa dana saham syariah di Indonesia yang
dinyatakan aktif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam periode tahun 2012 sampai dengan tahun
2014.

Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data diperoleh atau
dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada, yang selanjutnya dilakukan proses analisis
terhadap data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Data harian nilai aktiva bersih (NAB)/unit yang diperlukan untuk menghitung tingkat
pengembalian (return) dapat diakses melalui pusatdata.kontan.co.id.
2. Data tingkat suku bunga bebas risiko diasumsikan sama dengan suku bunga Sertifikat Bank
Indonesia (SBI). Data tingkat suku bunga bulanan dapat diakses dari situs resmi Bank Indonesia

yaitu www.bi.go.id.
3. Data harian perkembangan Jakarta Islamic Index (JII) dari www.duniainvestasi.com.
4. Data suku bunga deposito jangka waktu 3 bulan dan 12 bulan diambil dari
pusatdata.kontan.co.id.
5. Data proporsi alokasi aset dan pemilihan saham dari masing-masing prospektus reksa dana
saham syariah.

Metode Pengumpulan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling artinya
populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan
penelitian yaitu :

1.

Sampel yang dipilih harus memiliki tanggal efektif sebelum periode penelitian yaitu Januari
2012.
2. Sampel yang dipilih beroperasi selama periode penelitian yaitu Januari 2012 sampai dengan
Desember 2014.
3. Sampel mengelola dananya dalam bentuk reksa dana saham berbasis syariah.
4. Memiliki data lengkap untuk menghitung variabel-variabel yang akan diuji.

Daftar reksa dana saham syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :

No.
1

Tabel 1 Daftar Sampel Reksa Dana Saham Syariah
Bank Kustodian
Reksa Dana Saham
Manajer Investasi
Trim Syariah Saham

PT Trimegah
Securities, Tbk.
2
Batavia Dana Saham
PT Batavia
Syariah
Prosperindo Aset
Manajemen
3
PNM Ekuitas Syariah
PT PNM Investment
Management
4
CIMB-Principal Islamic
PT CIMB-Principal
Equity Growth Syariah
Asset Management
5
Mandiri Investa Atraktif- PT Mandiri
Syariah
Manajemen Investasi
6
Cipta Syariah Equity
PT Ciptadana Asset
Management
7
Manulife Syariah
PT Manulife Aset
Sektorial Amanah
Manajemen
Indonesia
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (data diolah)

Tanggal Efektif

Deutsche Bank
AG
Deutsche Bank
AG

26-Des-06

HSBC

26-Juli-07

Deutsche Bank
AG
Deutsche Bank
AG
Deutsche Bank
AG
HSBC

06-Ags-07

16-Juli-07

19-Des-07
16-Apr-08
16-Jan-09

Metode Analisis Data
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis linier ganda dengan persamaan
sebagai berikut :
� = � + �1 �1 + �2 �2 + �3 �3 + �

Keterangan :
Y
= Kinerja reksa dana saham
Α
= Konstanta (intercept)
β1, β2, β3 = Koefisien regresi
= Kebijakan alokasi aset
X1
= Tingkat risiko
X2
= Pemilihan saham dan market timing
X3
ɛ
= Error term
Penelitian ini dianalisis dengan melihat hasil uji F, uji t, dan uji adjusted R2.

Operasionalisasi Variabel
Variabel terikat atau variabel dependen dalam penelitian adalah kinerja reksa dana saham
syariah yang diukur dengan model Sharpe ratio.

Keterangan :
=
Sp
=
rRD
=
rf

�� =

��� − ��
���

Indeks kinerja Sharpe
Return reksa dana
Return bebas risiko tingkat bunga bebas risiko / risk free rate

σRD

Total risiko yaitu hasil jumlah dari risiko sistematik dan risiko tidak sistematik
/standar deviasi reksa dana
Variabel yang tidak terikat atau variabel independen dalam penelitian ini adalah kebijakan
alokasi aset, tingkat risiko, pemilihan saham dan market timing.
a.

=

Kebijakan Alokasi Aset
Perhitungan alokasi aset dilakukan dengan menggunakan asset class factor model dengan
persamaan regresi sebagai berikut :

Keterangan :
=
Rit
=
bi1
=
bi2
=
bi3
=
F1t

b.

F2t

=

F3t

=

ɛit

=

Return aset i pada periode t
Proporsi dana reksa dana i untuk alokasi aset 1, yaitu saham
Proporsi dana reksa dana i untuk alokasi aset 2, yaitu sukuk
Proporsi dana reksa dana i untuk alokasi aset 3, yaitu deposito
Return yang diperoleh dari indeks kelas aset 1, yaitu Jakarta Islamic Index (JII)
pada periode t
Return yang diperoleh dari indeks kelas aset 2, yaitu tingkat bunga deposito 12
bulan pada periode t
Return yang diperoleh dari indeks kelas aset 3, yaitu tingkat bunga deposito 3
bulan pada periode t
Error term (pemilihan sekuritas) yang meliputi timing dan stock picking

Tingkat Risiko
Pengukuran beta suatu saham dilakukan dengan menggunakan single index model dengan
persamaan regresi sebagai berikut :

Keterangan :
=
Rp,t
=
α
βp
Rm,t
ɛ
c.

��� = [��1 �1� + ��2 �2� + ��3 �3� ] + ���

=
=
=

��,� = ∝ + �� ��,� + �

Return portofolio reksa dana pada periode t
Bagian dari tingkat keuntungan portofolio reksa dana yang tidak dipengaruhi
oleh perubahan pasar dan variabel ini merupakan variabel acak
Beta portofolio reksa dana
Return pasar pada periode t
Error term

Pemilihan Saham dan Market Timing
Pengukuran kemampuan pemilihan saham diwakili dengan nilai α dan market timing yang
diwakili dengan nilai γ dengan menggunakan model Treynor dan Mazuy dengan persamaan
regresi sebagai berikut :

Keterangan :
=
Rp
=
Rf
α
=
β
=
=
Rm
γ
=
εp

=

2

�� − �� = ∝ + ���� − �� � + ���� − �� � + ��

Return portofolio reksa dana
Return bebas risiko pada periode t
Intercept yang merupakan indikasi pemilihan saham dari manajer investasi
Koefisien regresi excess market return atau slope pada waktu pasar turun
Return pasar pada periode t
Koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market timing dari
manajer investasi
Random error

HASIL DAN BAHASAN
Hasil Uji Hipotesis
1.

Model Regresi Linier Ganda

Penelitian ini menggunakan analisis linier ganda dengan menggunakan model random effect
model. Berikut adalah model regresi linier ganda yang dihasilkan :

2.

� = 0,4217 + 0,3421�1 − 0,0197�2 + 0,4830�3 + �

Uji t
Uji t digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Dasar pengujian dilihat dari probabilitas angka signifikansi. Jika
probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel independen mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2 Hasil Uji t
Variabel Independen
t-Statistic
Kebijakan alokasi aset
11,9822
Tingkat risiko
- 0,1243
Pemilihan saham dan market timing
0,8500
Sumber : Hasil output Eviews 8.0 dan olahan Ms. Excel

Prob.
0,0000
0,9025
0,4071

Kesimpulan
Signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan

Berdasarkan hasil uji t diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Kebijakan Alokasi Aset
Angka signifikansi (prob.) variabel kebijakan alokasi aset sebesar 0,00 lebih kecil dari
0,05 menunjukan bahwa variabel kebijakan alokasi aset secara signifikan
mempengaruhi variabel kinerja reksa dana saham syariah.
2. Variabel Tingkat Risiko
Angka signifikansi (prob.) variabel tingkat risiko sebesar 0,9025 lebih besar dari 0,05
menunjukan bahwa variabel tingkat risiko tidak signifikan mempengaruhi variabel
kinerja reksa dana saham syariah.
3. Variabel Pemilihan Saham dan Market Timing
Angka signifikansi (prob.) variabel pemilhan saham dan market timing sebesar 0,4071
lebih besar dari 0,05 menunjukan bahwa variabel pemilihan saham dan market timing
tidak signifikan mempengaruhi variabel kinerja reksa dana saham syariah.
3.

Uji F
Uji F digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh dari semua variabel independen secara
simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Dasar pengujian dilihat dari probabilitas
angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen secara simultan (bersamasama) mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:
Tabel 3 Hasil Uji F
Prob.
α
Kesimpulan
(F-Statistic)
45,44085
0,000
0, 5
Signifikan
Sumber : Hasil output Eviews 8.0 dan olahan Ms. Excel

Hasil uji adjusted R2 menunjukan nilai sebesar 0,869556 menandakan bahwa variasi dari
perubahan kinerja reksa dana saham syariah (Y) mampu dijelaskan secara serentak oleh variabel
kebijakan alokasi aset (X1), tingkat risiko (X2), pemilihan saham dan market timing (X3)
sebesar 87% sedangkan sisanya sebesar 13% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk
dalam model.

Analisis Pembahasan
Hipotesis 1
Hasil regresi menunjukan bahwa variabel kebijakan alokasi aset memiliki nilai koefisien positif
sebesar 0,3421. Hasil pengujian untuk pengaruh variabel kebijakan alokasi aset terhadap variabel
kinerja reksa dana saham syariah memberikan hasil t statistik sebesar 11,9822 dengan signifikansi
0,00 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel kebijakan alokasi aset mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja reksa dana saham syariah sehingga Ha1
diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mulyana (2005), yang menunjukan bahwa ratarata pengaruh kebijakan alokasi aset terhadap kinerja reksa dana saham, pendapatan tetap, dan
campuran sebesar 57,58%. Walaupun penelitian-penelitian terdahulu yang mendukung penelitian
Mulyana (2005) memiliki pengaruh alokasi aset lebih dari 75% terhadap kinerja reksa dana tetapi
Mulyana (2005) menarik kesimpulan bahwa strategi investasi yang dilakukan manajer investasi relatif
berimbang dengan pemilihan sekuritas sebagai strategi aktif. Hal ini juga didukung oleh Assoe, et al.
(2004) yang mengemukakan bahwa alokasi aset dan pemilihan sekuritas sama pentingnya dalam
aktivitas investasi untuk manajer investasi yang mempunyai potensi sama dalam memperoleh
informasi. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Purnomo (2007). Penelitian Purnomo
(2007) menunjukan bahwa pengaruh kebijakan alokasi aset terhadap kinerja reksa dana syariah
sebesar 64,5% dengan 35,5% nya merupakan aktivitas pemilihan sekuritas. Selain itu, hasil penelitian
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Nurcahya (2010). Nurcahya (2010) menarik kesimpulan dari
hasil uji t bahwa variabel kebijakan alokasi aset memiliki nilai t-hitung sebesar 3,339 dengan p-value
sebesar 0,001 lebih rendah dari 0,05 yang berarti secara parsial terdapat pengaruh kebijakan alokasi
aset terhadap kinerja reksa dana saham.

Hipotesis 2
Hasil regresi menunjukan bahwa variabel tingkat risiko memiliki nilai koefisien negatif sebesar
-0,0197. Hasil pengujian untuk pengaruh variabel tingkat risiko terhadap variabel kinerja reksa dana
saham syariah memberikan hasil t statistik sebesar -0,1243 dengan signifikansi 0,9025 lebih besar dari
0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel tingkat risiko tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel kinerja reksa dana saham syariah sehingga Ha2 ditolak.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Nurcahya (2010). Nurcahya (2010)
melakukan penelitian terhadap 21 reksa dana saham menghasilkan kesimpulan dari hasil uji t bahwa
variabel kebijakan tingkat risiko memiliki nilai t-hitung sebesar 3,485 dengan p-value sebesar 0,001
lebih rendah dari 0,05 yang berarti secara parsial terdapat pengaruh tingkat risiko terhadap kinerja
reksa dana saham. Hasil penelitian ini juga bertentangan dengan teori pasar efisien yang menyatakan
bahwa semakin tinggi tingkat risiko juga akan diikuti dengan semakin tingginya potensi tingkat
pengembalian dan sebaliknya semakin rendah tingkat risiko akan semakin rendah pula potensi tingkat
pengembaliannya (high risk high return dan low risk low return).
Ketidaksesuaian ini mungkin disebabkan karena adanya perbedaan pola risiko antar investasi
pada umumnya dengan investasi dalam bentuk portofolio yang beragam. Manajer investasi reksa dana
dituntut untuk melakukan strategi investasi melalui kebijakan alokasi aset untuk mengurangi risiko
investasi melalui diversifikasi sehingga tingkat risiko dapat diminimalisasi tetapi tetap memperoleh

tingkat pengembalian yang tinggi. Menurut Tandelilin (2001), dengan penambahan berbagai jenis
sekuritas ke dalam portofolio, maka manfaat pengurangan risiko yang kita peroleh akan semakin besar
sampai mencapai titik tertentu dimana manfaat pengurangan tersebut mulai berkurang. Pendapat
tersebut juga sesuai dengan pengertian investasi reksa dana yaitu salah satu cara untuk melakukan
diversifikasi investasi, karena dana yang dihimpun dari masyarakat pemodal diinvestasikan ke aset
keuangan lainnya seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya. Penginvestasian dana ke
dalam beberapa aset keuangan inilah yang merupakan proses diversifikasi investasi dengan tujuan
meminimalisasi risiko investasi.

Hipotesis 3
Hasil regresi menunjukan bahwa variabel pemilihan saham dan market timing memiliki nilai
koefisien positif sebesar 0,4830. Hasil pengujian untuk pengaruh variabel pemilihan saham dan
market timing terhadap variabel kinerja reksa dana saham syariah memberikan hasil t statistik sebesar
0,8500 dengan signifikansi 0,4071 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel
pemilihan saham dan market timing tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
reksa dana saham syariah sehingga Ha3 ditolak.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Nurcahya (2010). Hasil
analisis regresi menunjukan tingkat signifikansi pemilihan sekuritas dan market timing berada pada
angka 0,004 lebih kecil dari 0,05 dengan koefisien positif sebesar 0,854 yang berarti secara parsial
variabel pemilihan sekuritas dan market timing berpengaruh signifikan terhadap kinerja reksa dana
saham. Hasil penelitian ini pun tidak sesuai dengan hasil penelitian Sari dan Purwanto (2012). Hasil
regresi terhadap kemampuan manajer investasi baik dalam pemilihan saham maupun market timing
memiliki t hitung sebesar 8,222 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 sehingga hasil penelitian
menyimpulkan kemampuan manajer investasi baik dalam pemilihan saham maupun market timing
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham.
Ketidaksesuaian ini mungkin disebabkan karena adanya perbedaan fokus dari manajer investasi
yang menghasikan risiko yang beragam. Manajer investasi yang berfokus pada strategi pemilihan
saham tertentu yang menguntungkan daripada pemilihan alokasi aset yang luas memiliki risiko
diversifikasi yang tidak beragam yang bisa berakibat pada kinerja yang buruk bila masing-masing
saham tidak bekinerja baik (Harvey, 2012). Hasil penelitian Ekholm (2012) menemukan bahwa
kinerja reksa dana dapat ditingkatkan melalui pemilihan saham tetapi diperburuk oleh kemampuan
market timing. Artinya kemampuan market timing yang buruk dapat berakibat mengurangi pengaruh
dari pemilihan saham yang baik terhadap kinerja reksa dana saham. Hasil regresi dari market timing
yang dapat dilihat pada tabel 4.3 menunjukan koefisien market timing rata-rata bernilai negatif. Sama
halnya dengan hasil penelitian Chen, et al. (2013), penelitian ini menggunakan dua model yaitu
Treynor dan Mazuy dan Henriksson dan Merton untuk mengkaji kemampuan manajer investasi baik
dari pemilihan saham dan kemampuan market timing. Hasil penelitian Chen, et al. (2013)
menyimpulkan bahwa ditemukan bukti kuat adanya kemampuan pemilihan saham yang baik tetapi
diikuti dengan kemampuan market timing yang buruk baik dengan menggunakan model Treynor dan
Mazuy atau Henriksson dan Merton.

Hipotesis 4
Hasil regresi menunjukan bahwa nilai F-statistik signifikan pada 0,00 lebih kecil dari α =
0,05 yang berarti bahwa semua variabel independen yaitu kebijakan alokasi aset, tingkat risiko,
pemilihan saham dan market timing secara simultan mampu menjelaskan variabel dependennya yaitu
kinerja reksa dana saham syariah sehingga Ha4 diterima. Hasil pengujian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Purnomo (2007) dengan hasil uji F menunjukan nilai F signifikan pada
0,027 dan hasil penelitian Nurcahya (2010) dengan hasil uji F menunjukan nilai F signifikan pada
0,00.

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan alokasi aset
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham syariah. Hal ini menunjukan
bahwa kebijakan alokasi aset yang tepat merupakan strategi investasi yang sangat penting untuk
meningkatkan kinerja atau memberikan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi. Tingkat

risiko tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja reksa dana saham syariah. Hal ini menunjukan
bahwa tinggi rendahnya tingkat risiko tidak akan mempengaruhi kinerja atau tingkat pengembalian
dari reksa dana. Pemilihan saham dan market timing tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
reksa dana saham syariah. Hal ini menujukan bahwa manajer investasi yang memiliki kemampuan
yang baik dalam memilih saham dan market timing yang tepat tidak akan mempengaruhi kinerja atau
tingkat pengembalian dari reksa dana yang dikelolanya. Secara simultan, kebijakan alokasi aset,
tingkat risiko, pemilihan saham dan market timing berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham
syariah. Hal ini menunjukan bahwa manajer investasi yang mampu mengaplikasikan kombinasi dari
ketiga faktor atau variabel tersebut dapat meningkatkan kinerja dari reksa dana saham yang
dikelolanya.
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan sebagai bahan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya maupun bagi pengguna yang akan menggunakan hasil
penelitian :
1. Hasil penelitian tidak dapat menemukan pengaruh yang signifikan antara tingkat risiko terhadap
kinerja reksa dana saham syariah. Dalam penelitian ini, tingkat risiko dihitung menggunakan
beta saham dengan single index model yang hanya memperhitungkan risiko sistematis dari suatu
portofolio investasi dengan asumsi bahwa dalam reksa dana, risiko non sistematis telah dapat
ditanggulangi dengan diversifikasi. Oleh sebab itu, pada penelitian selanjutnya, dapat juga
menggunakan standar deviasi yang dapat menghitung keseluruhan risiko baik risiko sistematis
dan non sistematis dari suatu portofolio investasi.
2. Hasil penelitian tidak dapat menemukan pengaruh yang signifikan antara pemilihan saham dan
market timing terhadap kinerja reksa dana saham syariah. Dalam penelitian ini, disimpulkan
bahwa kemampuan market timing manajer investasi rata-rata bernilai negatif sehingga dapat
berakibat mengurangi pengaruh dari pemilihan saham yang baik terhadap kinerja reksa dana
saham. Oleh sebab itu penelitian selanjutnya dapat mencoba mengabaikan variabel market
timing (γ) dalam model regresi dan hanya berfokus pada kemampuan pemilihan saham (α).
3. Penelitian ini menggunakan Sharpe ratio untuk mengukur kinerja reksa dana saham syariah.
Pada penelitian selanjutnya dapat juga digunakan metode-metode lain untuk menilai kinerja
reksa dana seperti Treynor ratio, capital asset pricing model (CAPM) dan metode lainnya
sehingga didapatkan beberapa model yang dapat diperbandingkan.
4. Penelitian ini menggunakan data 3 tahun yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
Mengingat karakteristik pada reksa dana bersifat jangka panjang sehingga diharapkan penelitian
selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian.
5. Mengingat penelitian ini membatasi sampel penelitian terhadap kinerja reksa dana saham
syariah, maka diharapkan penelitian selanjutnya dapat meneliti kinerja reksa dana campuran,
reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana pasar uang baik yang berbasis syariah maupun
konvensional.
6. Pada penelitian ini variabel bebas yang mempengaruhi kinerja reksa dana dibatasi pada 3
variabel yaitu kebijakan alokasi aset, tingkat risiko, pemilihan saham dan market timing,
sehingga diharapkan penelitian lebih lanjut dapat mengkombinasikan variabel terikat yang diuji
dengan faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi kinerja reksa dana atau menguji
variabel-variabel baru lainnya yang diduga dapat mempengaruhi kinerja reksa dana.

REFERENSI
Anik, Sri. (2010). Evaluasi Kinerja Reksa Dana dengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen Periode
2005-2007. Indonesia Scientific Journal Database, Vol. 12 (1) : 103-114.
Assoe, Kodjovi, J.F. L’Her, J.F. Plante. (2004). Is There Really a Hierarchy in Investment Choice?.
Diakses 18 Januari 2015 dari http://neumann. hec.ca/cref/pdf/c-04-15e.pdf.
Brinson, P. Gary, L.R. Hood, G.L.Beebower. (1986). Determinants of Portfolio Performance .The
Financial Analyst Journal, Vol 42 (4) : 39-44.
Brinson, P. Gary, B.D. Singer, G.L.Beebower. (1991). Determinants of Portfolio Performance II : An
Update .The Financial Analyst Journal, Vol 47 (3) : 40-48.
Chen, H. Dar, C.L. Chuang, J.R. Lin, C.L. Lan. (2013). Market Timing and Stock Selection Ability of
Mutual Fund Managers in Taiwan : Applying the Traditional and Conditional Approaches.
International Research Journal of Applied Finance, Vol. IV : 75-98.
Drobetz, Wolfgang., F. Kohler. (2002). The Contribution of Asset Allocation Policy to Portfolio
Performance. Financial Markets and Portfolio Management, Vol 16 (2) : 219-233.

Ekholm, G. Anders. (2009). Active Alpha and Active Beta – Detecting the Unobserved Actions of
Portfolio Manager. SSRN Working Paper, No. 1302329.
. (2012). Portfolio Returns and Manager Activity : How to Decompose Tracking
Error into Security Selection and Market Timing. Jounal of Empirical Finance, Vol. 19, No.
3, diakses 18 Januari 2015 dari http://ssrn.com/abstract=1302329.
Gumilang, F. Tinur, H. Subiyantoro. (2009). Reksa dana Pendapatan Tetap di Indonesia: Analisis
Market Timing dan Stock Selection – Periode 2006 – 2008. Jurnal Keuangan dan Moneter,
Vol. 11 (1) : 114-146.
Harvey, R. Campbell. (2012). Perfomance Fund. Diakses 31 Januari 2015 dari financialdictionary.thefreedictionary.com.
Herman.
(2010).
Pasar
Uang
Syariah.
Diakses
29
Januari
2015
dari
http://hermaninbismillah.blogspot.com/2010/06/pasar-uang-syariah.html.
Kabo, Muslim. (2011). Capital Asset Pricing Teori CAPM. Diakses 20 Februari 2015 dari
http://ekonomi.kabo.biz/2011/01/capital-asset-pricing-teori-capm.html.
Mulyana, Deden. (2006). Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset Dan Pemilihan Sekuritas Terhadap
Kinerja Reksa Dana Terbuka Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Skripsi tidak diterbitkan.
Tasikmalaya : Program Pascasarjana Universitas Siliwangi.
Nurcahya, P.E. Ginting. (2010). Analisis Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset, Pemilihan Saham, Dan
Tingkat Risiko Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Di Indonesia. Skripsi tidak diterbitkan.
Surakarta : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Pratomo, E.P., U. Nugraha. (2005). Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern. Jakarta
: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Purnomo, K. Catur. (2007). Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas Terhadap
Kinerja Reksadana Syariah. Diakses dari : http://www.docstoc.com/docs/48965362/
Pengaruh-Kebijakan-Alokasi-Aset-dan-Pemilihan-Sekuritas-Terhadap-Kinerja-Reksadana
Syariah.
Rosinu. (2011). Apa Itu Reksa Dana Syariah. Kompas, diakses 01 Februari 2015 dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/08/10/07564982/Apa.Itu.Reksa.Dana.Syariah.
Tim Studi Tentang Investasi Syariah Di Pasar Modal Indonesia. (2004). Studi Tentang Investasi
Syariah Di Pasar Modal Indonesia. Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan
Pengawas Pasar Modal Proyek Peningkatan Efisien Pasar Modal. Jakarta : Bapepam.
Sari, P.N. Anindita, A. Purwanto. (2012). Analisis Kebijakan Alokasi Aset, Kinerja Manajer Investasi
Dan Tingkat Risiko Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Di Indonesia. Skripsi tidak
diterbitkan. Semarang : Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Sharpe, F. William. (1992). Asset Allocation : Management Style And Performance Measurement.
Diakses 29 Januari 2015 dari http://web.stanford. edu/~wfsharpe/art/sa/sa.htm.
Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Diakses 30 Januari 2015
dari https://hadiborneo.wordpress.com/tag/investasi.
pusatdata.kontan.co.id
www.ojk.go.id
www.bi.go.id
www.duniainvestasi.com
www.panin-am.co.id
financial-dictionary.thefreedictionary.com

RIWAYAT PENULIS
Yunita Tamsir lahir di kota Palembang pada tanggal 28 Juni 1988. Penulis menamatkan
pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada tahun 2015. Saat ini
bekerja sebagai staf keuangan di PT Meta Prima Abadi.