TINJAUAN SISTEM AKUNTANSI PIUTANG PASIEN

TINJAUAN SISTEM AKUNTANSI PIUTANG
PASIEN KONTRAK RAWAT INAP
PADA RUMAH SAKIT DEWI SRI
KARAWANG
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyusun Laporan Praktik Kerja
Lapangan Pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Singaperbangsa Karawang

Oleh :
Mega Sartika
08411734030028

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2011

ABSTRAK

Mega Sartika. 0841173403028. 2011. Tinjauan Sistem Akuntansi

Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang.
Praktik Kerja Lapangan. Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangasa
Karawang.
Penjualan merupakan faktor utama dari perusahaan, oleh karena itu maju
mundurnya perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam
melakukan penjualan. Dimana penjualan itu merupakan sumber penghasilan
utama bagi perusahaan, penjualan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu secara tunai dan secara kredit, tetapi dalam dunia usaha sudah menjadi
kebiasaan suatu perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada langgananlangganannya pada waktu melakukan penjualan. Yaitu dengan cara memberikan
penjualan secara kredit yang tentunya akan menimbulkan piutang bagi
perusahaan.
Penjualan secara kredit ini akan menguntungan perusahaan karena lebih
menarik bagi calon pembeli sehingga akan meningkatkan volume penjualan yang
berarti menaikkan pendapatan perusahaan, apalagi dalam kondisi ekonomi
seperti saat ini tentunya akan banyak mendorong terjadinya penjualan secara
kredit sehingga banyak menimbulkan piutang bagi perusahaan.
Tujuan dari peninjauan yang dilakukan untuk mengetahui tentang sistem
akuntansi piutang dan sistem pengendalin intern. Sekaligus menambah
wawasan, pengetahuan dan membandingkan antara teori yang dipelajari dengan
observasi langsung. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu

dengan penelitian lapangan yang dilakukan dengan metode wawancara dan
pengamatan, dengan mengumpulkan data dari literatur yang terkait materi
pembahasan.
Hasil peninjauan yang dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh,
sebagai berikut :
1.
Sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah Sakit
dewi Sri Karawang menggunakan sistem komputerisasi yaitu aplikasi
Visual Basic 0.5 serta dokumen-dokumen pendukung lainnya yang
merupakan pendukung dalam pencatatan piutang.
2.
Sistem pengendalian intern piutang pasien kontrak rawat inap yang
diterapkan pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, meliputi : pemisahan
fungsi-fungsi organisasi yang terkait dengan aktiva perusahaan, sistem
otorisasi yaitu memberikan wewenang kepada seseorang untuk menanda
tangani dokumen penagihan (invoice), praktik yang sehat dalam
melaksanakan tugas organisasi, menempatkan karyawan yang kompeten
sesuai dengan tanggung jawabnya.

iv


DAFTAR ISI

JUDUL ..........................................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .............................................................

iii

ABSTRAK .....................................................................................................

iv

ABSTRACT .................................................................................................


v

KATA PENGANTAR ...................................................................................

vi

DAFTAR ISI .................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................

xiii

BAB I


BAB II

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang .................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ..........................................................

2

1.3

Tujuan Peninjauan.............................................................


3

1.4

Kegunaan Peninjauan .......................................................

3

1.5

Metode Peninjauan ............................................................

3

1.6

Tempat dan Waktu Pelaksanaan .......................................

5


LANDASAN TEORI
2.1

2.2

Sistem ...............................................................................

6

2.1.1 Pengertian Sistem ..................................................

6

2.1.2 Sifat- Sifat Sistem...................................................

6

Akuntansi ..........................................................................

8


2.2.1 Pengertian Akuntansi .............................................

8

ix

2.3

2.4

2.5

BAB III

Sistem Akuntansi ...............................................................

9

2.3.1 Pengertian Sistem Akuntansi .................................


9

2.3.2 Unsur Sistem Akuntansi .........................................

9

2.3.3 Tujuan Sistem Akuntansi........................................

10

Piutang ..............................................................................

11

2.4.1 Pengertian Piutang.................................................

11

2.4.2 Klasifikasi Piutang ..................................................


12

2.4.3 Penilaian dan Pelaporan Piutang ...........................

14

Sistem Pengendalian Intern...............................................

16

2.5.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern .................

16

2.5.2 Tujuan Sistem Pengendalian Intern .......................

16

2.5.3 Jenis-Jenis Pengendalian Intern ............................


17

2.5.3 Unsur Sistem Pengendalian Intern .........................

17

OBJEK PENELITIAN
3.1

Objek Penelitian ................................................................

20

3.2

Profil Perusahaan ..............................................................

20

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ..................................

20

3.2.2 Visi dan Misi Perusahaan .......................................

21

3.3

Struktur Organisasi dan Fungsi .........................................

22

3.4

Aktivitas Praktik Kerja Lapangan .......................................

24

3.4.1 Unit Kerja Tempat Praktik Kerja Lapangan ............

25

3.4.2 Uraian Tugas Praktik Kerja Lapangan ....................

25

x

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

4.2
BAB V

Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap
Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang..............................

27

4.1.1 Naratif Flowchart
Sistem Akuntansi Piutang
Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit
Dewi Sri Karawang.................................................

29

Sistem Pengendalian Intern Piutang Pasien Kontrak
Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang ...........

32

PENUTUP
5.1

Simpulan ...........................................................................

34

5.2

Saran ................................................................................

34

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA

xi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
RS. Dewi Sri Karawang merupakan perusahaan pelayanan jasa yang

bergerak di bidang pelayanan medis seperti rawat inap. Tujuan dari RS. Dewi
Sri Karawang untuk menyediakan serta melayani kebutuhan dan kepentingan
pelanggan akan tenaga medis. Dalam memberikan manfaat medis untuk
kepentingan pelanggan, maka perusahaan harus dapat melayani setiap
kepentingan tersebut dengan cara melakukan pembayaran setelah adanya
pelayanan medis yang akan menimbulkan adanya piutang kepada perusahaan.
Piutang merupakan unsur yang sangat penting dan memerlukan kebijakan
yang baik dari manajemen dalam

pengelolaannya. Karena selain

dapat

meningkatkan volume penjualan, piutang juga mengandung suatu resiko bagi
perusahaan, yaitu resiko kerugian piutang seperti telatnya pembayaran pasien
kontrak rawat inap dalam waktu lebih dari satu bulan dan akan mengakibatkan
perputaran piutang yang besar atau pendapatan yang tidak sesuai dengan
transaksi penjualan jasa bagi perusahaan dan tentu saja akan berdampak pada
pendapatan

usaha

yang

menjadi

rendah

dan

mengakibatkan

kinerja

perusahaan yang akan semakin menurun.
Perputaran piutang merupakan hubungan antara penjualan kredit dan
piutang usaha. Dalam hal ini piutang usaha merupakan klaim perusahaan
kepada pelanggan yang timbul dari penjualan jasa dalam operasi bisnis yang
normal. Piutang usaha dicatat pada saat penjualan kredit dilakukan dan
dikurangkan pada saat perusahaan menerima kas dari pelanggan sebagai

1

2

pembayaran atas penjualan kredit tersebut. Perputaran piutang yang baik dapat
menunjukan tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam merubah aktiva
lancar dalam bentuk piutang menjadi kas yang diterima dari transaksi penjualan
secara kredit, sehingga dengan kata lain semakin tinggi nilai rasionya, maka
semakin berhasil usaha perusahaan tersebut dalam menghasilkan kas dan
semakin baik operasinya.
Permasalahan yang terjadi pada RS. Dewi Sri Karawang adalah adanya
penunggakan pembayaran pasien kontrak rawat inap yang dilakukan oleh
pasien itu sendiri. Akibatnya terjadi kemacetan pembayaran piutang yang
menyebabkan adanya penunggakan. Dengan keadaan tersebut manajemen
harus lebih memperhatikan aspek-aspek yang dapat menyebabkan pengelolaan
piutang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu aspek yang dapat
menghambat pengelolaan piutang adalah kemacetan pembayaran piutang atau
piutang yang tidak dapat dilunasi pada saat jatuh tempo.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peninjau sangat tertarik untuk
mengadakan peninjauan dengan judul “Tinjauan Sistem Akuntansi Piutang
Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang”.
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian singkat latar belakang masalah di atas, maka penulis

mengidentifikasikan masalah yang akan diangkat adalah sebagai berikut :
1.

Bagaimana sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat inap pada
RS. Dewi Sri Karawang?

2.

Bagaimana sistem pengendalian intern piutang pasien kontrak rawat
inap pada RS. Dewi Sri Karawang ?

3

1.3

Tujuan Peninjauan
Adapun tujuan penulis melakukan peninjauan ini adalah sebagai berikut :
1.

Untuk mengetahui sistem akuntansi

piutang pasien kontrak rawat

inap pada RS. Dewi Sri Karawang.
2.

Untuk mengetahui sistem pengendalian intern piutang pasien kontrak
rawat inap pada RS. Dewi Sri Karawang.

1.4

Kegunaan Peninjauan
1.

Bagi Peninjau
Untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan program studi Diploma III Akuntansi di Fakultas Ekonomi
Universitas Singaperbangsa Karawang.
2.

Bagi Perusahaan
Sebagai sumbangan pemikiran dalam menentukan langkah-langkah
yang

akan

diambil

dalam

memecahkan

permasalahan

yang

berhubungan dengan perhitungan piutang.
3.

Bagi Fakultas
Untuk melengkapi literatur sebagai bahan bacaan khususnya bagi
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

1.5

Metode Peninjauan
Untuk memudahkan dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan

yang

sesuai

perumusan

masalah,

sehingga

laporan

ini

dapat

4

dipertanggungjawabkan, maka penulis menggunakan beberapa metode sebagai
berikut :
1.

Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan proposal
ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu membuat
lembaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
yang ada.

2.

Metode pengumpulan data
Pengumpulan data yang peninjau terapkan dalam peninjauan ini
antara lain :
a. Penelitian Lapangan
Metode pengumpulan data yang penulis terapkan dalam peninjauan
ini antara lain :
1). Wawancara (interview)
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya
jawab kepada pihak yang bersangkutan.
2). Pengamatan (Observasi)
Mengumpulkan data dengan cara mengamati secara
langsung pelaksanaan tentang

perhitungan piutang pada

pasien kontrak rawat inap di RS. Dewi Sri Karawang.
b. Tinjauan Pustaka
Yaitu peninjauan dengan cara mengumpulkan data dari literatur–
literatur dengan cara mempelajarinya,

membandingkan atau

mempelajari data yang berupa landasan teoritis tentang sistem

5

perpajakan yang diperlukan sebagai dasar pembahasan dalam
peninjauan ini.
1.

Metode Pengolahan Data
Dalam peninjauan ini, peninjauan menggunakan metode deskriptif,
yaitu menjelaskan kejadian di laporan tentang sistem penyajian dan
membandingkan dengan teori yang diterima di bangku perkuliahan.

1.6

Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Dalam melakukan praktek kerja lapangan tempat yang menjadi objek

peninjauan adalah pada RS. Dewi Sri Karawang. Untuk memudahkan
peninjauan, peninjau menggambarkan dengan tabel skedul Praktik Kerja
Lapangan sebagai berikut :

TABEL 1.1
Jadwal Praktik Kerja Lapangan
Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang

Bulan
No

Kegiatan

Agustus
1

1

Pembuatan
Proposal
2
Pengurusan
Ijin
3
Pengambilan
Data
4
Pengolahan
Data
5
Penyusunan
Laporan
Sumber peninjau, 2011

2

3

September
4

1

2

3

3

Oktober
1

2

3

November
4

1

2

3

4

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem

merupakan

bagian

yang

sangat

penting

dalam

sebuah

perusahaan, karena sistem dapat menentukan berkembang atau tidaknya suatu
perusahaan. Untuk mempertahankan perusahaan dan mencapai tujuan yang
ingin dicapai, setiap perusahaaan membutuhkan penyediaan informasi yang
cukup. Dengan kata lain berkembang atau tidaknya perusahaan tergantung pada
sistem yang digunakan.
Menurut George H. Bodnar, William S. Hopwood (2000 : 1) bahwa
“Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai
tujuan tertentu”.
Menurut Mulyadi (2008 : 5) dalam bukunya menyatakan bahwa “Sistem
adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
Dari dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
kumpulan sumber daya atau jaringan prosedur yang saling berhubungan untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan guna mencapai tujuan tertentu.

2.1.2

Sifat-Sifat Sistem
Menurut Narko (2007:2) pada umumnya suatu sistem mempunyai sifat-

sifat sebagai berikut :

6

7

1.

Mempunyai tujuan
Tujuan sistem merupakan pemotivasi bekerjanya suatu sistem.
Misalnya memperoleh laba merupakan tujuan organisasi bisnis, yang
mendorong bekerjanya sistem yang berlaku pada organisasi
bersangkutan.

2.

Mempunyai input-proses-output
Input berupa masukan terhadap sistem, output merupakan keluaran
sistem, sedang proses adalah metode dengan mana input diubah
menjadi output.

3.

Mempunyai lingkungan
Setiap sistem (kecuali alam semesta, barangkali), mempunyai
lingkungan. Perusahaan sebagai suatu sistem misalnya, mempunyai
lingkungan seperti lingkungan ekonomi, politik, social budaya, hukum,
dan lain-lain.

4.

Mempunyai elemen-elemen yang saling terkait
Dengan contoh sistem peredaran darah, maka sistem jantung terkait
erat dengan sistem pembuluh darah. Bila ada penyumbatan
pembuluh darah, maka kerja jantung dapat terganggu.

5.

Mempunyai pengendali sistem
Setiap sistem harus mengatur semua sub-sistemnya agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Agar pengendalian sistem dapat
efektif maka harus tersedia umpan balik. Umpan balik tersebut
dibandingkan dengan standar yang berlaku maka dapat diketemukan
penyimpangan-penyimpangan.

8

6.

Mempunyai pengguna
Pengguna di sini harus diartikan secara luas. Sebagai contoh suatu
perusahaan memiliki pengguna seperti pemegang saham, kreditur,
pemerintah, dan serikat buruh, selain manajemen perusahaan itu
sendiri.

2.2

Akuntansi

2.2.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan suatu kegiatan jasa yang fungsinya menyediakan
data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan agar fungsi akuntansi
dapat tercapai yaitu menyediakan data yang dapat dipergunakan dalam
pengambilan keputusan perlu disusun suatu prinsip akuntansi.
Menurut Ahmad Riahi Belkaoui (2000 : 38) bahwa “Akuntansi adalah seni
pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat
keuangan dengan cara berdaya guna dalam bentuk satuan uang, dan
penginterprestasian hasil proses tersebut”.
Menurut American Accounting Association dalam Soemarso (2005 : 5)
bahwa “Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya peniliaian dan keputusan yang
jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Akuntansi yaitu:
1. Suatu kegiatan yang menyediakan dan menganalisa data keuangan
2. Menyajikan data keuangan kedalam bentuk laporan untuk pengambilan
keputusan suatu perusahaan.

9

2.3

Sistem Akuntansi

2.3.1 Pengertian Sistem Akuntansi
Mulyadi (2008 : 3) didalam bukunya “Sistem Akuntansi” menyatakan
bahwa : “Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Sedangkan tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah
sebagai berikut :
1.

Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2.

Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang ada, baik
mengenai mutu, ketetapan penyajian, maupun struktur informasinya.

3.

Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (Reliability) informasi akuntansi dan
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.

4.

Untuk mengurangi biaya dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Sistem akuntansi merupakan sub sistem informasi manajemen yang

mengelola data keuangan, untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun
pemakai ekstern.

2.3.2

Unsur Sistem Akuntansi
Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri

dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Uraian dari unsur
sistem akuntansi tersebut :

10

a.

Formulir
Formulir merupakan dokumen untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir
sering disebut dengan istilah dokumen.

b.

Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya.

c.

Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan
untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

d.

Buku Pembantu
Buku pembantu (subsidiary ledger) ini terdiri dari rekening-rekening
pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening
tertentu dalam buku besar.

e.

Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

2.3.3

Tujuan Sistem Akuntansi

1.

Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2.

Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,
baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

3.

Untuk memperbaiki pengendalian akuntnasi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki kendala dalam informasi akuntansi serta untuk
menyediakan

catatan

lengkap

mengenai

perlindungan kekayaan harta perusahaan.

pertanggungjawaban

dan

11

4.

Untuk mengurangi biaya penyelenggaraan catatan akuntansi. Sistem
akuntansi merupakan sub sistem informasi manajemen yang mengelola data
untuk memenuhi pemakai intern maupun pemakai ekstern.

2.4

Piutang

2.4.1 Pengertian Piutang
Piutang secara umum merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lain
akibat penjualan secara kredit. Piutang timbul dari beberapa jenis transaksi kredit
baik barang meupun jasa. Transaksi penjualan secara kredit biasanya disertai
dengan syarat-syarat kredit yang telah ditentukan dan disetujui baik oleh pembeli
maupun penjual yang termasuk syarat penjualan kredit antara lain adalah jangka
waktu pembayaran dan potongan penjualan. Piutang dapat dipakai senagai
agunan untuk pinjaman atau dijual (dialihkan kepada pihak ketiga) untuk
menghasilkan dana.
Piutang menduduki posisi yang penting dalam neraca karena selalin
likuidasinya tinggi, piutang juga merupakan salah satu indikator yang dapat
menunjukkan kinerja perusahaan dan pendapatan operasinya, walaupun
pendapatan tersebut tidak dikonversi langsung dalam bentuk kas melainkan
dalam bentuk akrual yang pencairannya dilakukan di masa depan setelah
piutang tersebut dilunasi. karena selalin likuidasinya tinggi, piutang juga
merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dan
pendapatan operasinya, walaupun pendapatan tersebut tidak dikonversi
langsung dalam bentuk kas melainkan dalam bentuk akrual yang pencairannya
dilakukan di masa depan setelah piutang tersebut dilunasi. Perbandingan
proporsi antara piutang dengan kas dalam neraca menunjukkan perbandingan

12

antara besaran pendapatan yang diperoleh secara kredit ataupun pandapatan
yang diperoleh secara tunai.
Menurut Rusdi Akbar, (2004 : 199) mendefinisikan sebagai berikut
“Piutang merupakan semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi
lain untuk menerima sejumlah kas, barang atau jasa dimasa yang akan
dating sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu”.
Menurut Warren, Reeve dan Fess, (2005 : 404) yang dialih bahasakan
oleh Helda Gunawan mendefinisikan sebagai berikut “Piutang meliputi semua
klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk

individu,

perusahaan atau organisasi lainnya”.
Menurut M. Munandar, (2006 : 77) mendefinisikan sebagai berikut
“Piutang merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lain yang nantinya akan
dimintakan pembayarannya bilamana telah sampai jatuh tempo”.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa piutang merupakan suatu klaim
atau tagihan perusahaan baik dalam bentuk uang, barang atu jasa kepada
pelanggan atau pihak lain sebagai akibat dari transaksi.

2.4.2 Klasifikasi Piutang
Piutang merupakan jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk barang
dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian adri operasi bisnis normal. Piutang
diklasifikasikan menjadi :
Piutang usaha
Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan
barang dagang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat denga mendebit
akun piutang usaha.

13

Ayat jurnal penjualan secara kredit :
Piutang Usaha
Penjualan

xxx
xxx

Piutang usaha (account receivable) normalnya diperkirakan akan tertagih
dalam periode waktu yang relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari.
Wesel Tagih
Wesel tagih (notes receivable) adalah jumlah yang terutang bagi
pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal.
Wesel tagih didukung oleh nota promes, yaitu janji tyertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa
depan..Wesel tagih diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar
sepanjang wesel tersebut diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu
setahun. Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit yang lebih dari
enam puluh hari. Wesel tagih dan piutang usaha kadang disebut Piutang
Dagang (trade receivable) bila keduanya berasal dari transaksi penjualan.
Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain (other receivable) disajikan secara terpisah dengan
piutang usaha dalam neraca. Piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai
aktiva lancar jika piutang tersebut diharapkan dapat tertagih dalam jangka
waktu setahun. Namun bila penagihannya lebih dari satu tahun, maka
piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan di
bawah judul Investasi. Piutang lain-lai meliputi piutang bunga, piutang
pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.

14

Piutang Bunga
Piutang bunga (Interest Receivable) adalah piutang yang timbul karena
masih harus menerima bunga akibat menyimpan uang di bank, memiliki
investasi dalam obligasi perusahaan lain, meminjamkan uang pada
perusahaan lain dan lain sebagainya.
Piutang Dividen
Piutang

dividen

(Devidend

Receivable)

adalah

hak

menerima

pembayaran dividen akibat memiliki investasi. Piutang deviden muncul
pada saat perusahaan emiten mengumumkan akan membagikan
deviden berdasarkan kinerja usaha pada tahun tertentu.
Piutang Pajak
Piutang pajak (Tax Receivable) adalah hak menerima pengembalian
kelebihan membayar pajak pada kas Negara (pajak yang direstitusi).
Pembayaran Dimuka
Pembayaran dimuka (Advance Payment) adalah hak untuk membayar
sisa pembayaran hutang kepada pihak penjual karena membayar dimuka
suatu pembelian barang atau jasa.

2.4.3

Penilaian Dan Pelaporan Piutang
Berdasarkan konsep penilaian, aktiva harus dinilai sebesar manfaat yang

akan diterima di masa yang akan dating. Untuk tujuan pelaporan, piutang dinilai
sebesar jumlah yang diharapkan dapat diterima. Jumlah ini belum tentu sama
dengan jumlah yang tercantum sebagai piutang. Perbedaan ini disebabkan
pengurangan dari jumlah piutang tersebut oleh penyisihan terhadap piutang yang
tidak akan tertagih. Piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih dicatat sebagai

15

beban. Walaupun telah dinilai sebesar jumlah bersihnya, namun biasanya kedua
jumlah tersebut (piutang dan penyisihan piutang tak tertagih) tetap disajikan
dalam pelaporannya pada neraca supaya pengguna laporan dapat mengetahui
jumlah bruto piutang dan penyisihan yang dibuat untuk piutang tak tertagih.
Contoh penyajian piutang dalam neraca :

PT X
NERACA
Per 31 Desember 2010
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas & Setara Kas
Piutang Usaha

Rp. 60.000.000
Rp. 12.500.000

Dikurangi:
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Piutang Usaha Bersih

Rp.

315.000
Rp. 11.935.000

Akun piutang tak tertagih merupakan akun kontra (contra account) dari
piutang yang disajikan dengan saldo normal kredit dan sebagai pengurang atas
akun aktiva yang bersangkutan. Piutang usaha disajikan secara terpisah dengan
piutang lain-lain. Piutang usaha pada umumnya dikategorikan sebagai aktiva
lancar (current asset) kecuali apabila diketahui piutang usaha tersebut berjangka
waktu lebih dari setahun , maka piutang tersebut digolongkan sebagai piutang
jangka panjang.

16

2.5

Sistem Pengendalian Intern

2.5.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2008 : 163) menyatakan bahwa :
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi
dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.
Menurut Marshall B. Ronney dan Paul Jhon Steinbart dalam bukunya
“Accounting Informations Systems” yang diterjemahkan oleh penerbit Salemba
Empat Edisi 9 menyatakan bahwa :
“Pengendalian Intern adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang
dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat
dan handal, mendorong kesesuaian dengan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan. (2004)
Dari definisi diatas, Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur
organisasi, metode bisnis, dan ukuran-ukuran yang dipergunakan untuk menjaga
aset, mendorong efisiensi dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

2.5.2

Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2008 : 166) menyatakan bahwa tujuan sistem

pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Pengendalian Intern Akuntansi
Merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, meliputi struktur
orgganisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama
untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan
data

akuntansi.pengendalian

intern

yang

baik

akan

menjamin

keamanankekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam

17

perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat
dipercaya.
2. Pengendalian Intern Administratif
Meliputi

struktur

organisasi,

metode

dan

ukuran-ukuran

yang

dikoorddinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya
kebijakan manajemen.

2.5.3

Jenis-Jenis Pengendalian Intern
Menurut Slamet Sugiri (2005:3) Pengendalian intern dibedakan menjadi

dua yaitu :
1.

Pengendalian

akuntansi

yaitu

pengendalian

yang

dirancang

untuk

mengamankan harta perusahaan dan meningkatkan ketelitian dan dapat
dipercayainya data akuntansi.
2.

Pengendalian administratif yaitu pengendalian yang dirancang untuk tujan
meningkatkan efisiensi operasi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan.

2.5.4

Unsur Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2008 : 166) menyatakan bahwa unsur pokok Sistem

Pengendalian Intern adalah :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian
tanggungjawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk
melaksanakan

kegiatan-kegiatan

pokok

perusahaan.

Pembagian

18

tanggungjawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsipprinsip berikut ini :
a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi.
b. Suatu

fungsi

tidak

boleh

diberi

tanggungjawab

penuh

untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2

Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan biaya. Dalam
organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat
yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.
Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur
pembagian wewenang umum otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

3.

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi. Pembagian tanggungjawab fungsional dan sistem wewenang
dan prosedur pencatatan yang telah diterapkan tidak akan terlaksana
dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara yang umumnya ditempuh oleh
perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah :
a.

Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

b.

Pemeriksaan mendadak (suprised audit).

c.

Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh
satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari satu
atau unit organisasi lain.

d.

Perputaran jabatan (job rotation).

e.

Kaharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

19

f.

Secara

periodik

diadakan

pencocokan

fisik

kekayaan

dengan

catatannya.
g.

Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengcek efektivitas
unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.

4

Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimana
pun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan,
serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat,
semuanya sangat tergantung kepada manusia yang melaksanakannya.

BAB III
OBJEK PENELITIAN

3.1

Objek Penelitian
Dalam dunia usaha sudah menjadi kebiasaan suatu perusahaan untuk

memberikan kelonggaran kepada pelanggannya pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk
memperbolehkan pelanggannya mendapatkan atau menerima dahulu kemudian
atas penjualan barang dan jasa yang dilakukan. Dalam transaksi penjualan kredit,
biasanya

perusahaan

memberikan

jangka

waktu

dalam

melakukan

pembayarannya. Karena terjadinya penjualan barang atau jasa secara kredit ini
timbullah “piutang”, untukitu penulis tertarik untuk mengambil masalah sistem
akuntansi piutang sebagai objek penelitian.
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mengadakan penelitian di
RS.Dewi Sri Karawang yang bertempat di Jl. Arif Rachman Hakim No.1A
Karawang 41315. Adapun yang menjadi objek penelitian penulisdalammenysun
Laporan Tugas Akhir ini adalah mengenai Tinjauan Sistem Akuntansi Piutang
Pasien Kontrak Rawat Inap pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang.

3.2

Profil Perusahaan

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pembentukan RS. Dewi Sri Karawang berada dibawah naungan PT.
Dewi Sri Piranti Syifa Persada. Pendiri sekaligus pemilik RS. Dewi Sri adalah dr.
Yunanto SAM’UN Bashor, beliau merupakan alumni

Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia yang lulus tahun 1973. Pernah menjabat sebagai Kepala

20

21

Kantor Departemen Kesehatan Kab. Karawang dan Kepala Ikatan Dokter
Indonesia Kab. Karawang.
Pada tanggal 31 Juli 1987 dibawah naungan Yayasan Keluarga Dewi Sri,
terbit ijin klinik dokter umum dan spesialis. Seiring dengan perkembangan kota
dan pertambahan penduduk serta tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan semakin meningkat, maka pemilik sekaligus pengelola klinik,
mengajukan izin mendirikan Rumah Sakit ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat. Pada tanggal 1 Juni 1991 mendapat izin mendirikan rumah sakit, dengan
izin operasional rumah saki sementara. Setelah melalui proses penilaian, izin
tersebut diberikan oleh menteri Kesehatan, tepatnya pada tanggal 30 juli 1997
melalui surat keputusan menteri kesehatan No. YM.02.04.3.5.3365 menetapkan
izin operasional tetap RS. Dewi Sri Karawang.

3.2.2

Visi dan Misi Perusahaan
A. Visi RS. Dewi Sri Karawang
“Menjadi Rumah Sakit Swasta yang terpercaya dan memasyarakat
didukung oleh sumber daya manusia yang profesional”.
B. Misi RS. Dewi Sri Karawang
1.

Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
berorientasi pada keselamatan pasien dan loyalitas pelanggan.

2.

Menjalin jaringan kerjasama dengan penyelenggara pelayanan
kesehatan seluas-luasnya.

3.

Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang beriman dan
kompeten dibidangnya.

22

C. MOTTO
“KEPUASAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI

3.3 Struktur Organisasi dan Fungsi
Suatu perusahaan yang baik umumnya mempunyai struktur organisasi.
Dengan adanya struktur organisasi yang teratur, maka setiap pegawai dengan
sendirinya dapat mengetahui tugas serta kedudukannya, sehingga pegawai
tersebut dapat mengetahui kepada siapa ia harus mempertanggungjawabkan
pekerjaannya tersebut. Hal ini akan berakibat baik terhadap perusahaan mereka.
Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda, hal
ini tergantung dari tujuan dan dalam bidang apa perusahaan itu bergerak. Selain
itu dipengaruhi pula oleh keadaan yang berlaku atau menurut apa yang telah
digariskan oleh masing-masing anggaran dasarnya. Namun salah satu yang
mejadi prinsip adalah bahwa struktur organisasi harus mencerminkan pemisahan
fungsi antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Struktur organisasi pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang sudah berjalan
sesuai dengan fungsinya. Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatannya,
antara lain :
1.

Direktur
Tugas Pokok :

bertanggung

jawab

penuh

terhadap

semua

urusan

perusahaan, dan controllership untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

23

2.

Kabag. Keuangan
Tugas Pokok :
a. Menetapkan kebijakan dan pngendalian sistem akuntansi, internal
control dan pelaporan keuangan.
b. Menetapkan kebikjakan dan pengendalian sistem akuntansi manajemen
untuk pengembalian keputusan bisnis.
c. Menetapkan kebijakan dan likuiditas perusahaan.
d. Menetapkan kebijakan dan pengendalian financing

dan investasi

perusahaan.
3.

Kasubag. Keuangan
Tugas Pokok :

bertanggung jawab dan mengawasi terhadap bagian kasir,

piutang dan billing.
4.

Billing
Tugas Pokok : membuat perincian rawat inap pasien kontrak dan pasien
umum.

5.

Kasir
Tugas Pokok : menerima pembayaran rawat jalan dan rawat inap pasien
umum maupun pasien kontrak.

6.

Piutang
Tugas Pokok : Menerima dan mengumpulkan dokumen-dokumen tagihan
pasien kontrak dengan lengkap dari bagian kasir pelayanan untuk diverifikasi,
meresume dan membuat tagihan sesuai dengan peraturan dan perjanjian
yang telah disepakati oleh kedua pihak dan tagihan yang akan dikirim sudah
lengkap dan benar.

24

7.

Controller (Akunting)
Tugas Pokok
a.

:

Mengecek dan mem-postingsemua penerimaan kas yang yang berasal
dari Pasien rawat inap, pasien rawat jalan, deposit, pembayaran piutang
perusahaan, selisih rawatan pasien OPD dan IPD perusahaan kontrak,
piutang keluaraga karyawan dan piutang JPK ke General Ledger New.

b.

Mem-posting laporan rekening bank.

c.

Mem-postingsemua pengeluaran biaya Rumah Sakit.

d.

Melakukan stock opname(kas dan bagian penunjang medis)setiap awal
bulan.

e.

Membuat dan melaporkan SPT dan SSP (Pajak Penghasilan) ke Kantor
Pajak.

3.4

Aktivitas Praktik Kerja Lapangan
Rumah Sakit Dewi Sri Karawang melakukan kegiatan perusahaan berupa

pelayanan medis seperti :
1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
3. Rontgen
4. Laboratorium
5. Fhisioterapi
6. Farmasi
7. Dan pelayanan medis lainnya.

25

3.4.1

Unit Kerja Tempat Praktik Kerja Lapangan
Untuk menyusun laporan praktik kerja lapangan ini penulis melakukan
peninjauan pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, untuk meninjau sistem
akuntansi piutang yang berada di bagian keuangan tepatnya di sub
bagian piutang yang meliputi :
1. Piutang (bagian entry data)
2. Piutang (bagian pencetakan voucher)

3.4.2 Uraian Tugas Unit Praktik Kerja Lapangan
1. Piutang (bagian entry data)
a. Merapihkan berkas per pasien dengan memisahkan mana berkas
untuk tagihan dan nerkas untuk arsip.
b. Mengecek kelengkapan dokumen-dokumen tagihan, diantaranya:
-

Mengecek nilai obat/R. Farmasi disesuaikan dengan jumlah
yang ada pada perincian.

-

Mengecek hasil penunjang medis, misalnya : Laboratorium
dan Rontgen

-

Mengecek biaya pengobatan yang disesuaikan dengan
peraturan masing-masing perusahaan.

c. Mengecek kembali tagihan pasien kontrak untuk meng-update
data apabila terjadi kesalahan entry di bagian kasir khusus rawat
inap sebagai bahan laporan ke bagian akutansi.
d. Meng-entry seluruh transaksi rawat inap ke program piutang
secara manual dengan di dukung bukti dan dokumen yang sudah
lengkap.

26

e. Membuat perincian dan kwitansi rawat inap sesuai dengan jumlah
biaya perawatan.
f.

Merapihkan menyusun semua tagihan pasien kontrak permasingmasing perusahaan dan permasing-masing asuransi.

g. Di print out untuk kemudian hasil rekapan tersebut di cek dan di
verifikasi oleh kaur piutang.
2. Piutang (bagian pencetakan voucher)
a. Membuat voucher seluruh pasien rawat inap yang sudah di update
sesuai dengan bukti pendukung.
b. Merapihkan (menempelkan) masing-masing voucher ke berkas
arsip untuk bahan pelaporan kebagian akuntansi.
c. Mengarsipkan data tagihan rawat inap disusun berdasarkan
tanggal, bulan dan tahun berjalan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah
Sakit Dewi Sri Karawang
Sistem akuntansi merupakan proses kegiatan dari formulir, catatan dan

laporan yang dikoordinasi untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan Rumah Sakit Dewi
Sri Karawang.
Dalam prosedur pencatan piutang pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang,
menggunakan sistem komputerisasi yaitu Visual Basic 0.5 serta dibutuhkan pula
dokumen-dokumen tagihan yang merupakan pendukung dalam pencatatan
timbulnya piutang.
1.

Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Piutang
Adapun dokumen-dokumen yang biasa digunakan dan berhubungan
dengan piutang di Rumah Sakit Dewi Sri Karawang :
a.

Bukti Pemakaian Farmasi
Dokumen ini merupakan bukti pemakaian obat dan total biaya
pengeluaran oleh pasien yang dikeluarkan oleh bagian farmasi
(Apotik).

b.

Bukti Pengeluaran Obat Per Pasien (DEPO)
Dokumen ini hampir sama dengan Bukti Pemakaian Farmasi, namun
hanya digunakan oleh pasien rawat inap baik pasien umum maupun
pasien kontrak. Dalam Bukti ini terdapat 3 jenis pemakaian yaitu Alat
Kesehatan, Cairan dan Obat-obatan.

27

28

c.

Bukti Biaya Penggunaan untuk Penunjang Medis
Dokumen ini merupakan bukti penggunaaan penunjang medis oleh
pasien rawat inap, seperti : Laboratorium, Rontgen, Ambulance, USG,
CTG, ECG, dll.

d.

Perincian Biaya Perawatan
Dokumen ini merupakan rekapitulasi biaya rawatan pasien rawat inap
yang terdiri dari Sewa Ruang Perawatan, Visite Dokter Spesialis dan
Umum, Service Medis, Biaya Administrasi, Biaya Konsultasi Gizi, Biaya
obat farmasi dan Depo, Biaya Penunjang Medis, dll.

e.

Kwitansi
Dokumen ini merupakan bukti tertulis total biaya pasien selama dirawat
inap di Rumah Sakit yang harus dibayarkan oleh perusahaan dan
menjadi dasar pengakuan piutang.

f.

Bukti Penerimaan Memorial
Dokumen ini merupakan bukti pendapatan yang diterima oleh Rumah
Sakit.

2. Organisasi yang Terkait
a.

Admission
Fungsi ini bertugas mencatat data identitas pasien dan semua
persyaratan yang dibutuhkan dalam Rawat Inap dan melakukan
konfirmasi ke perusahaan slelu menerima surat jaminan pasien dari
perusahan.

b.

Instalasi Farmasi
Fungsi ini bertugas menerima resep obat dan menyerahkan obat
pasien sesuai resep tersebut.

29

c.

Billing
Fungsi ini bertugas membuat rekapitulasi biaya perawatan pasien
selama di rawat inap maupun rawat jalan.

d.

Kasir
Fungsi ini bertugas menerima pembayaran deposit maupun selisih
biaya rawatan yang tidak ditanggung oleh perusahaan yang menjamin
pasien.

e.

Piutang
Fungsi ini bertugas meng-entry data yang diterima dari bagian Kasir.
Dan juga mengirimkan dokumen tagihan ke perusahaan kontrak setiap
per 1 minggu.

f.

Controller (Akunting)
Fungsi ini bertugas mem-posting setiap transaksi biaya perawatan
pasien rawat inap perusahaan kontrak. Dan juga melakukan
pengecekan ulang data yang diberikan oleh bagian piutang.

4.1.1 Naratif Flowchart Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak
Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang
1

Pasien datang ke Rumah Sakit, Registrasi ke bagian Rawat
jalan kemudian pasien diarahkan IGD/Poli, apabila dari Poli
(Dokter Spesilis), dokter melakukan anamnesa ke pasien,
kemudian

berdasarkan

pemeriksaan

dokter

hasilnya

menentukan bahwa pasien harus di Rawat Inap, maka dokter
memberikan Surat Pengantar.

30

2.

Pasien diarahkan ke bagian Admission setelah dari IGD/Poli
untuk melakukan registrasi Rawat Inap dengan membawa
Surat

Pengantar

dari

dokter

spesialis

dan

memenuhi

persyaratan yang dibutuhkan untuk identitas pasien tercatat di
Rumah Sakit serta Surat Jaminan dari perusahaan. Kemudian
ke Kasir untuk menyelesaikan administrasi Rawat Jalan. Lalu
petugas Admission melakukan entry data.
3.

Pasien masuk ke ruang perawatan sesuai dengan kelasnya.

4.

Admission menyerahkan semua dokumen ke bagian Billing
untuk kemudian dilakukan entry data

5.

Apabila

saat

di

ruang

perawatan

pasien

melakukan

pemeriksaan Laboratorium atau Rontgen, pemakaian obat atau
alat

kesehatan,

maka

perawat

menyerahkan

dokumen

Penunjang Medis dan Pelayanan medis ke bagian Billing.
6.

Berdasarkan dokumen dari Admission dan Perawat, Billing
melakukan Perincian Biaya Perawatan sesuai lamanya pasien
dirawat.

7.

Setelah pasien dinyatakan sudah bisa pulang, maka Billing
mengecek kembali Perincian Biaya perawatan yang kemudian
menyerahkan dokumen kepada bagian kasir dan dilakukan
entry data, untuk mencetak Kwitansi dan Bukti Penerimaan
Memorial.

31

8.

Kemudian Kasir menyerahkan semua dokumen perawatan ke
bagian Piutang, Lalu dilakukan entry data oleh Piutang
kemudian dokumen tersebut disimpan sebagai arsip dan
mencetak Invoice rangkap 2(dua).

9.

Invoice rangkap ke-1 (satu) disimpan sebagai arsip dan Invoice
rangkap ke-2 (dua) kemudian diserahkan ke bagian Controller
beserta dokumen lainnya untuk dilakukan pencatatan atau
posting atas transaksi yang sudah dilakukan.

10. Kemudian

bagian

Piutang

mengirimkan

Rekap

Tagihan

Rangkap ke-1 (satu) ke perusahaan.
11. Setelah dokumen Rekap Tagihan diterima, maka perusahaan
melakukan pembayaran dan ditransfer melalui rekening bank
milik Rumah Sakit.
12. Kemudian bank menerbitkan Rekening Koran kepada Rumah
Sakit terutama ke bagian Kasir (Bendahara Keuangan) untuk
mengetahui aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
13. Kasir (Bendahara Keuangan) menyerahkan Rekening Koran
kepada bagian Piutang dan Controller, kemudian Bagian
Controller melakukan pencatatan atas piutang yang sudah
dibayarkan oleh pelanggan dan disimpan sebagai arsip.

32

4.2

Sistem Pengendalian Intern Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada
Rumah Sakit Dewi Sri Karawang
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan mengenai pengendalian intern

terhadap sistem akuntansi piutang pasien rawat inap perusahaan kontrak.
Apakah telah mencerminkan pengendalian intern yang baik sehingga dapat
tercapai tujuan internal control : menjaga harta milik perusahaan, menjaga
ketelitian dan dapat dipercayanya data akuntansi serta mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
1.

Organisasi
Dalam Rumah Sakit Dewi Sri Karawang struktur organisasi merupakan
susunan pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi
yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan rumah sakit.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi rumah sakit yaitu :
memisahkan fungsi-fungsi. Dimana fungsi penyimpanan (Bendahara dan
Kasir) adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan dan
mengeluarkan aktiva lancar rumah sakit dan bagian Controller yang
memiliki wewenang untuk mencatat dan mem-posting setiap transaksi
keuangan. Dan fungsi Piutang yang memiliki wewenang untuk membuat
dokumen penagihan (invoice) serta melakukan penagihan piutang kepada
perusahaan
Hal diatas sudah berdasarkan pada prinsip-prinsip sistem pengendalian
intern dimana harus terlaksananya pemisahan fungsi-fungsi organisasi
secara tegas.

33

2.

Sistem Otorisasi
Dalam Rumah Sakit Dewi Sri Karawang memberikan wewenang untuk
otorisasi atas setiap transaksi. Maka untuk dokumen penagihan (invoice)
ditanda tangani oleh staff terkait yaitu kepala sub bagian treasury.
Sehingga dokumen diakui apabila tertera tanda tangan yang berwenang.

3.

Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas Organisasi
Dalam Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, pembagian tanggung jawab
fungsional dan sistem wewenang sudah terlaksana karena : penggunaan
dokumen yang bernomor urut tercetak, pemeriksaan mendadak, setiap
transaksi tidak dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu unit
organisasi.

4.

Karyawan yang Sesuai dengan Tanggung Jawabnya
Rumah Sakit Dewi Sri menerapkan karyawan yang jujur dan kompeten
sesuai dengan bidangnya untuk menciptakan pengendalian intern yang
baik. Sehingga dalam seleksi calon karyawan berdasarkan bidang
pekerjaan yang dibuthkan serta adanya pengembangan pendidikan atau
training selama menjadi karyawan.

BAB V
PENUTUP

5.1

Simpulan
Berdasarkan hasil peninjauan yang dilaksanakan oleh penulis pada Rumah

Sakit Dewi Sri Karawang, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1.

Sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah Sakit
dewi Sri Karawang menggunakan sistem komputerisasi yaitu aplikasi
Visual Basic 0.5 serta dokumen-dokumen pendukung lainnya yang
merupakan pendukung dalam pencatatan piutang.

2.

Sistem pengendalian intern piutang pasien kontrak rawat inap yang
diterapkan pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, meliputi : pemisahan
fungsi-fungsi organisasi yang terkait dengan aktiva perusahaan, sistem
otorisasi yaitu memberikan wewenang kepada seseorang untuk menanda
tangani

dokumen

penagihan

(invoice),

praktik

yang

sehat

dalam

melaksanakan tugas organisasi, menempatkan karyawan yang kompeten
sesuai dengan tanggung jawabnya.

5.2

Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil peninjauan diatas maka penulis mencoba

memberikan beberapa saran bagi Rumah Sakit Dewi Sri Karawang dan dapat
menjadi masukan dalam upaya meningkatkan kwalitas pelayanan kepada
pelanggan. Adapun saran-saran tersebut adalah :

34

35

1.

Sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah Sakit
Dewi Sri Karawang diharapkan dapat dijalankan dengan lebih baik lagi.
Dan dapat dijalankannya daftar umur piutang agar dapat mengetahui
apakah perusahaan yang bekerja sama dengan rumah sakit termasuk
pada piutang cepat tertagih atau tidak cepat tertagih.

2.

Sistem pengendalian intern piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah
Sakit Dewi Sri Karawang yaitu dengan ditingkatkan ketelitian dalam
memberikan data yang akurat agar tidak terjadi kerugian atas perusahaan
serta perusahaan klien.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Rusdi. 2004. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Belkaoui, Riahi Ahmad. 2005. Teori Akuntansi. Edisi Pertama. Jakarta:
Salemba Empat.
Carl S Warren, M. James Reeve and Philips E Fess. 2005. Accounting.
Jakarta: Salemba Empat.
George H Bodnar, William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi.
Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi, Jilid 2, Edisi 6. Yogyakarta :
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
M. Munandar. 2006. Pokok-pokok Intermediate Accounting. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Marshall B. Ronney & Paul Jhon Seinbart. 2004. Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK). Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Narko. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Yayasan Pustaka
Negara.
Sugiri, Slamet. 2005. Akuntansi Pengantar 2, Edisi ke-4. Yogyakarta : AMP
YKPN.
Soemarso, SR. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 2, Edisi 5 Revisi.
Jakarta : Salemba Empat.

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

INTERVENSI OBAT NEUROPROTEKTIF DITINJAU DARI PERBAIKAN GCS DAN CER TERHADAP PASIEN CVA Hemorrhagic DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

1 82 18