STRATEGI PEMASARAN DALAM BISNIS BERBASIS

STRATEGI PEMASARAN DALAM BISNIS BERBASIS ONLINE MELALUI MEDIA
SOSIAL

Oleh
Mega Alfiah
Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia
alfiah.mega@gmail.com

Abstract

This scientific paper discusses about marketing strategies online based business through social media.
According to the background of the scientific paper, this study aims to discusses what is the meaning
of marketing strategy, what is the meaning of online business and social media, and what is a
marketing strategy in an online-based business through social media. Based on the study of literature
that has been done, obtained the definition of marketing strategies and online business and social
media. Marketing strategy is a long-term, forward-looking approach to planning with the fundamental
goal achieving a sustainable competitive advantage. Online business is an electronic business
transaction via internet as the main communication media. The social media is a media for socializing
online that allows interaction without limited space and time. The results of this study shows that the
marketing strategy through social media is a great opportunity for business success by making their
own marketing methods, different from others and be open to every change of the times in order to

accommodate the market desires that always change with the changing times
Keywords: marketing strategic, online, social media.

1. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Manusia adalah salah satu dari
banyaknya makhluk di muka bumi yang telah
Tuhan (Allah) ciptakan. Mereka diciptakan
secara beragam dengan bentuk fisik dan watak
yang berbeda-beda untuk dapat saling
melengkapi antara satu individu dengan
individu yang lainnya. Manusia adalah
makhluk yang paling sempurna jika
diibandingkan dengan makhluk lainnya karena
mereka diberikan akal sebagai media untuk
berpikir.
Demi mempertahankan kelangsungan

hidup, manusia membutuhkan makhluk lain
sebagai penunjang bagi kehidupan mereka,

sebagai contoh yakni hewan dan tumbuhan.
Manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup
mereka dengan bantuan akal, berupa sandang
dan pangan dengan cara memanfaatkan
tumbuhan dan hewan yang hidup di sekeliling
mereka.
Manusia yang hidup pada zaman
dahulu secara leluasa memanfaatkan alam
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
karena pada saat itu alam tidak terbatas hanya
dimiliki oleh perorangan atau kelompok
tertentu. Mereka bisa memenuhi kebutuhan
hidup mereka hanya dengan modal usaha
mandiri yakni dengan cara berburu atau
melakukan transaksi jual-beli. Orang zaman
dahulu belum memiliki alat tukar (uang) yang
sah seperti saat ini, sehingga mereka


melakukan transaksi jual-beli dengan sistem
barter (tukar-menukar). Barter adalah sebuah
sistem dimana penjual dan pembeli saling
menukarkan barang yang mereka miliki
kepada calon penjual atau pembeli untuk
ditukarkan dengan barang yang mereka
butuhkan sehingga akan menghasilkan dua
hubungan dimana keduanya sama-sama
mendapatkan keuntungan.
Berbeda dengan saat ini, seiring
dengan perkembangan teknologi dan cara
berpikir manusia yang semakin maju, manusia
yang semula hanya membutuhkan sandang dan
pangan sebagai kebutuhan primer mereka
setelah kebutuhan tersebut terpenuhi, mereka
mulai membutuhkan papan sebagai kebutuhan
sekunder . Tak berhenti sampai di situ, setelah
kebutuhan sekunder terpenuhi kebutuhan
mereka justru semakin meningkat karena

munculnya tuntutan-tuntutan akibat perubahan
zaman.
Saat ini, manusia telah menciptakan
alat tukar berupa uang sebagai media resmi
dalam melakukan transaksi jual-beli agar
kegiatan tersebut dapat lebih memudahkan
mereka. Namun, untuk mendapatkan uang
tentu saja manusia perlu bekerja, dari sana
mereka akan mendapatkan uang sebagai upah
dari usaha yang telah mereka lakukan atau
selesaikan. Masalahnya saat ini timbul
problematika di tengah-tengah masyarakat
mengenai minimnya lapangan pekerjaan.
Keinginan manusia untuk bekerja terbilang
tinggi, karena mendapatkan uang melalui
bekerja dipandang merupakan cara yang harus
mereka tempuh bila mereka ingin memenuhi
kebutuhan mereka. Tetapi jumlah tenaga kerja
yang tidak seimbang dengan keinginan mereka
untuk mempekerjakan orang lain atau dengan

kata lain membuka lapangan pekerjaan telah
membuat hal tersebut dapat menjadi ancaman
besar bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Rata-rata masyarakat Indonesia lebih
memilih menjadi pegawai dengan gaji tetap
tanpa mau repot untuk mengambil risiko
mengalami kegagalan dalam merintis usaha
mandiri dan mempekerjakan pegawai dengan
mereka sebagai pemimpinnya. Padahal, saat ini
peluang terbuka lebar bagi mereka yang
memiliki keinginan untuk menjadi pengusaha

atau wirausahawan dengan memanfaatkan
teknologi yang ada saat ini yakni media sosial.
Dewasa ini, hampir setiap manusia
dari berbagai kalangan baik remaja maupun
orang tua, bahkan anak yang masih duduk di
sekolah dasar sudah merasakan canggihnya
teknologi komunikasi jarak jauh semisal
telepon genggam. Melalui telepon genggam

mereka bertukar informasi dengan bantuan
koneksi internet sehingga mereka dapat saling
terhubung satu dengan yang lainnya. Jika
memandang hal tersebut, seorang dengan
mental petualang tentunya akan melihat celah
bagi mereka untuk membuka usaha dengan
media sosial sebagai alat bagi mereka untuk
mengiklankan usaha mereka sehingga mereka
juga berpeluang untuk merekrut pegawai yang
kelak dapat mengurangi tingkat pengangguran
sekaligus kemiskinan yang ada di Indonesia.
Berdasarkan
pemaparan
singkat
tersebut, Penulis merasa tertarik untuk
membahas hal ini menjadi topik utama dalam
tugas pembuatan karya tulis ilmiah
Entrepreneurship dengan tema pengusaha dan
strategi pemasaran yang diberi judul
“STRATEGI

PEMASARAN
DALAM
BISNIS BERBASIS ONLINE MELALUI
MEDIA SOSISAL”.
1.2

Rumusan Masalah

Agar pembahasan karya tulis ilmiah
ini tidak terlalu meluas, maka penulis
mengidentifikasi
beberapa
pembatasan
masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan strategi
pemasaran?
2. Apa yang dimaksud dengan bisnis online
dan media sosial?
3. Bagaimanakah strategi pemasaran dalam

bisnis berbasis online melalui media
sosial?
1.3

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai
penulis dalam karya tulis ilmiah ini
berdasarkan rumusan masalah yang telah
dibuat sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui makna dari strategi
pemasaran.
2. Untuk mengetahui makna bisnis online
dan media sosial.
3. Untuk mengetahui strategi pemasaran
dalam bisnis berbasis online melalui media
sosial.
1.4


Tinjauan Pustaka

1.4.1 Strategi Pemasaran
Bisnis adalah aktivitas yang
banyak dilakukan manusia sebagai
sarana alternatif bagi mereka untuk
mendapatkan
materi.
Dengan
berbisnis, manusia dapat meraih
keuntungan dan memenuhi segala
kebutuhan
hidupnya.
Namun,
membangun atau menjalankan sebuah
bisnis –sebagaimana disinggung pada
bahasan sebelumnya– tidak dapat
dibilang mudah. Salah satu hal penting
yang harus ada dalam sebuah bisnis
adalah strategi pemasaran. Sebelum

masuk pada strategi pemasaran,
penulis akan memaparkan terlebih
dahulu masing-masing definisi dari
strategi dan pemasaran.
Strategi menurut John A
Byrne
dalam
Suyanto,
2007
mendefinisikan strategi sebagai sebuah
pola yang mendasar dari sasaran yang
berjalan dan yang direncanakan,
penyebaran sumber daya dan interaksi
organisasi dengan pasar, pesaing dan
faktor-faktor lingkungan. Sementara
itu Jack Trout dalam Suyanto, 2007
mengartikan inti dari strategi adalah
bagaimana bertahan hidup dalam
dunia kompetitif, bagaimana membuat
persepsi yang baik di benak kosumen,

menjadi berbeda, mengenali kekuatan
dan kelemahan pesaing, menjadi
spesialisasi, menguasai satu kata yang
sederhana di kepala, kepemimpinan
yang memberi arah dan memahami
realitas pasar dengan menjadi yang
pertama dari pada menjadi yang lebih
baik.

Pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok memperoleh apa yang
mereka
butuhkan
dengan
menginginkan, menawarkan, dan
saling bertukar nilai dengan orang lain.
Kebutuhan manusia adalah
keadaan
kekurangan
beberapa
kepuasan dasar. Orang membutuhkan
makanan, pakaian, tempat tinggal,
keamanan, kepemilikan, dan harga
diri. Kebutuhan ini tidak diciptakan
oleh masyarakat atau oleh pemasar.
Mereka ada dalam tekstur biologi
manusia dan kondisi manusia.
Keinginan adalah keinginan
untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Meski kebutuhan masyarakat sedikit,
keinginan mereka banyak. Mereka
terus-menerus dibentuk dan dibentuk
kembali oleh kekuatan sosial dan
institusi, termasuk gereja, sekolah,
keluarga dan perusahaan bisnis.
Orang-orang di masyarakat yang
berbeda berbeda dalam cara mereka
memenuhi kebutuhan mereka.
Permintaan ingin produk yang
didukung oleh kemampuan dan
kemauan
untuk
membelinya.
Perusahaan harus mengukur tidak
hanya berapa banyak orang yang
menginginkan produk mereka tapi,
yang lebih penting, berapa banyak
yang bersedia membelinya. Tujuan
pemasaran
harus
berdasarkan
keputusan-keputusan mengenai pasar
sasaran, penentuan posisi pasar, dan
bauran pasar. (Kotler, 1999)
Definisi lainnya, menurut Fox,
2007
pemasaran
adalah
mengidentifikasi, mendapatkan, dan
memelihara konsumen yang baik
sehingga menghasilkan keuntungan.
Mengidentifikasi,
menarik,
dan
mendapatkan
termasuk
fungsi
prapenjualan, sedangkan memelihara
mencakup
semua
fungsi
pascapenjualan.
“The American Marketing
Association defines marketing as an
organisational function and set of

processes for creating, communicating
and delivering value to customers and
for managing customer relationships
in ways that benefit the organisation
and its stakeholders.”
American
Marketing
Association mendefinisikan pemasaran
sebagai
fungsi
organisasi
dan
serangkaian
proses
untuk
menciptakan, mengomunikasikan dan
memberikan nilai kepada pelanggan
dan untuk mengelola hubungan
pelanggan
dengan
cara
yang
menguntungkan
organisasi
dan
pemangku kepentingannya. (Prasad,
2015)
“Marketing strategy is a longterm, forward-looking approach to
planning with the fundamental goal
achieving a sustainable competitive
advantage. Strategic planning involves
an analysis of the company's strategic
initial situation prior to the
formulation, evaluation and selection
of
market-oriented
competitive
position that contributes to the
company's goals and marketing
objectives.”
Strategi pemasaran adalah
pendekatan jangka panjang dan
berpandangan ke depan terhadap
perencanaan dengan tujuan mendasar
untuk mencapai keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan.
Perencanaan
strategis melibatkan analisis situasi
awal strategis perusahaan sebelum
melakukan perumusan, evaluasi dan
pemilihan posisi kompetitif yang
berorientasi pasar yang berkontribusi
pada tujuan dan sasaran pemasaran
perusahaan.
Bicara soal berbisnis, tentu
sudah banyak orang yang terjun di
bidang tersebut. Seseorang yang
menjalankan sebuah bisnis akan
mengalami beberapa fase dinamika
berbisnis, yaitu pengenalan, brand,
puncak, kemudian menurun. Dengan
kata lain, jika seseorang menjalankan
sebuah bisnis tanpa memiliki strategi
dalam memasarkan produk mereka –

minim berinovasi–, membuat sebuah
terobosan baru yang tidak akan
membuat konsumen jenuh, maka
sudah barang pasti bisnis tersebut akan
cepat hancur tergerus oleh pengusahapengusaha lain yang pandai menarik
perhatian konsumen dengan rutin
melahirkan inovasi-inovasi baru yang
menyegarkan.

1.4.2 Bisnis Online dan Media Sosial
“Business may be defined as
an
activity
involving
regular
productionor purchase of goods and
services for sale, transfer and
exchangewith the object of earning
profit.”
Bisnis dapat didefinisikan
sebagai kegiatan yang melibatkan
produksi reguler atau pembelian
barang dan jasa untuk dijual, ditransfer
dan ditukar dengan objek laba
produktif. (Prasad, 2015)
Di bawah ini banyak sekali
pengertian dan definisi dari bisnis
online, media sosial dan lain
sebagainya. Satu dan lainnya saling
melengkapi satu sama lain. Berikut
pemaparannya:
Bisnis online, yaitu aktivitas
bisnis yang dilakukan tidak secara
langsung atau dilakukan melalui
internet sebagai sarana komunikasi
antara produsen dan konsumen.
Bisnis online adalah suatu
tindakan melakukan transaksi bisnis
secara
elektronik
dengan
menggunakan internet sebagai media
komunikasi yang paling utama. Para
pelaku bisnis online ini lebih banyak
fokus dengan gadget mereka agar
dapat tetap terhubung dengan para
(calon) pembeli. (J. Robert. E, 2001)
“Social media is participatory
online media where news, photos,
videos, and podcasts are made public
via social media websites through
submission. normally accompanied by

a voting process to make media items
become "popular" .”
Media sosial adalah media
online partisipatif dimana berita, foto,
video, dan podcast dipublikasikan
melalui situs media sosial melalui
penyerahan. Biasanya disertai dengan
proses pemungutan suara untuk
membuat barang media menjadi
"populer". (W. John & Sons, 2012)
Di Indonesia, telah menjamur
marketplace atau tempat kegiatan
usaha berupa toko internet di mal
internet sebagai tempat jual beli
barang dan/atau jasa (Sakti, 2014),
misalnya saja L***da dan Shop**.
Marketplace-marketplace
ini
kemudian dimanfaatkan oleh para
pebisnis online agar mereka memiliki
ruang yang lebih luas untuk dapat
memasarkan produk yang mereka jual.
Namun tentu saja, mereka perlu
bersaing untuk dapat mempertahankan
posisi yang telah mereka raih karena
tentu pebisnis online di Indonesia
ribuan jumlahnya.
Sarana bagi pebisnis online
untuk memasarkan produk juga tidak
hanya berhenti di marketplace.
Dengan berbekal akal, manusia mulai
berpikir dan memunculkan ide-ide
baru. Di samping membuka toko
online di mal internet pebisnis online
juga mulai merambah ke ranah media
sosial yang banyak digandrungi
masyarakat dari berbagai kalangan
semisal facebook, Instagram, dan
media sosial lainnya.
Media sosial adalah sebuah
media untuk bersosialisasi satu sama
lain dan dilakukan secara online yang
memungkinkan manusia untuk saling
berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan
waktu. Sosial media menghapus
batasan-batasan
manusia
untuk
bersosialisasi, batasan ruang maupun
waktu, dengan media sosial ini
manusia
dimungkinkan
untuk
berkomunikasi
satu
sama
lain
dimanapun mereka bereda dan
kapanpun, tidak peduli seberapa jauh

jarak mereka, dan tidak peduli siang
atau pun malam (Rustian, 2012).
Bak gayung bersambut, media
sosial-media sosial hari ini beradaptasi
dengan baik dalam mengimbangi
keinginan pasar, tidak kaku, dan mulai
berinovasi karena banyaknya pebisnis
online yang menggunakan jasa media
sosial, mereka menyediakan fitur baru
khusus bagi pebisnis online untuk
lebih memudahkan dalam memasarkan
produk mereka. Facebook dan
Instagram telah membuat satu fitur
iklan berbayar di mana iklan tersebut
akan mereka atur sedemikian rupa agar
pas dengan target calon pembeli yang
ditargetkan oleh setiap online shop.
Sekarang ini, bisnis tidak
hanya terbatas dengan harus memiliki
perusahaan, harus memiliki pegawai,
atau bahkan toko. Semuanya menjadi
lebih mudah ketika teknologi ikut
andil dalam kehidupan manusia. Salah
satunya adalah internet. Dengan
bantuan internet –khususnya dalam
konteks ini–, manusia menjadi lebih
mudah dalam menyelesaikan urusan
jual-beli mereka. Kegiatan sederhana
tersebut sudah dapat dikategorikan ke
dalam bisnis online.
2. METODE
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini,
metode yang penulis gunakan adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif adalah metode
yang menggambarkan atau menguraikan suatu
keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan
terhadap objek yang diteliti (Kountur, 2002).
Metode
deskriptif
bertujuan
untuk
menggambarkan secara tepat suatu keadaan,
gejala, atau topik tertentu, atau untuk
menentukan frekuensi adanya hubungan
tertentu antara suatu gejala dengan gejala
lainnya (Koentjaraningrat, 1991).
Sementara
teknik
penulisan
yang
digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah
teknik bibliografi atau telaah pustaka, yaitu
teknik yang hanya mengkaji sumber-sumber
tertulis. Menurut Pawito, 2008 telaah pustaka
adalah melakukan jelajahan literatur guna

menemukan beberapa hal semisal gambaran
bagaimana penelitian dengan topik yang sama
atau mirip telah dilakukan oleh peneliti lain,
penggunaan konsep-konsep tertentu oleh
peneliti lain yang juga akan digunakan atau
setidaknya dianggap relevan, dan temuantemuan empirik oleh peneliti lain yang
mungkin dapat dirujuk.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Strategi Pemasaran Dalam Bisnis
Berbasis Online
Sebuah tim sepak bola akan
melangsungkan sebuah pertandingan. Setiap
orang dalam tim senantiasa berlatih jauh-jauh
hari demi mempersiapkan fisik mengahadapi
musuh. Mereka menghabiskan hampir
sebagian besar waktunya dalam sehari untuk
berlatih agar bida memenangkan pertandingan.
Akan tetapi, latihan-latihan yang mereka
lakukan tidak akan berarti apa-apa tanpa
adanya pelatih yang mengajarkan mereka
untuk bertanding berstrategi. Bertanding tidak
hanya dengan fisik dan kekuatan tetapi
dibarengi dengan taktik dan strategi. Pelatih
akan mengarahkan timnya untuk mempelajari
kekuatan lawan, kelemahan lawan, taktik
permainan lawan dan sebagainya. Dengan
begitu, mereka akan paham bagaimana
gambaran
pergerakan
lawan
dalam
pertandingan sehingga tim dapat membuat
strategi yang tepat menghadapi lawan.
Bisnis, seperti halnya permainan sepak
bola membutuhkan perencanaan strategi dalam
setiap aspeknya termasuk perencanaan
strategis pemasaran. “Strategic planning has
been defined as a process that describes the
direction an organization will pursue within its
choosen environment and guides the allocation
of resources and efforts.”
Perencanaan
strategis
telah
didefinisikan
sebagai
proses
yang
menggambarkan arah yang akan diikuti sebuah
organisasi dalam lingkungan yang dipilihnya
dan memandu alokasi sumber daya dan upaya.
(Learning, 2007)
Dalam dunia bisnis, persaingan pasar
masyarakat memprediksi peran yang jauh lebih
besar dalam mengantisipasi perkembangan

jangka panjang organisasi, dengan basis
manajemen strategis, efisiensi, proses bisnis
dan modal organisasi.
Perusahaan yang beroperasi dalam
ekonomi pasar modern, demi memperbaiki
hasil agar maksimal perlu diadakannya sistem
terus-menerus menganalisa tindakan yang
bersifat baik itu internal maupun eksternal juga
pesaing, menjalankan bisnis apapun, seseorang
perlu membuat sebuah strategi agar bisnisnya
tetap berjalan dan berdiri kokoh di saat
persaingan semakin ketat.
Media sosial, sebagaimana sudah
dibahas dalam pembahasan sebelumnya telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan manusia. Dia merupakan hasil dari
perkembangan zaman dan teknologi yang lahir
untuk mempermudah menusia menjalani
kehidupan kesehariannya. Hampir dapat
dikatakan masyarakat hari ini dari semua
kalangan baik tua maupun muda, laki-laki atau
perempuan sangat dekat dengan media
sosialnya. Berangkat dari fakta tersebut maka
media sosial sangat bisa dijadikan media
pemasaran bisnis. Bagaimana tidak? Perhatian
masyarakat hari ini telah berpindah dari mediamedia “tradisional” semisal koran, majalah,
tabloid, dans sejenisnya kepada media
“modern” yakni media sosial dan media-media
elektronik lainnya. Manusia tak perlu lagi
repot-repot
membeli
atau
berat-berat
membawa koran atau majalah hanya untuk
mencari informasi atau meng-update berita
terbaru. Cukup dengan mengetik satu atau dua
kata dalam gadget di tangan mereka sudah bisa
mendapatkan informasi apapun yang mereka
mau dalam berbagai sumber dan referensi
dalam waktu yang sangat singkat.
Kedekatan masyarakat dengan media
elektronik khususnya media sosial ini menjadi
celah besar bagi para pebisnis untuk
memasarkan produk atau jasa yang mereka
miliki melalui media sosial. Maka tak heran
jika kita temui banyak sekali iklan-iklan
berseliweran di akun-akun media sosial kita.
Peluang ini merupakan peluang besar bagi
kesuksesan pemasaran bisnis yang sudah
banyak dilihat orang.

Adapun
cara
bagaimana
agar
pemasaran melalui media sosial ini dapat
bertahan di tengah ramainya para pebisnis
menggunakan media sosial sebagai media
pemasaran
produk/jasa
mereka
dapat
dilakukan dengan mempelajari metode
pemasaran lawan-lawan bisnis. Dengan
mempelajari metode pemasaran lawan bisnis
kita dapat mengetahui keunikan mereka yang
membuat
konsumen
tertarik
membeli
produk/jasa mereka setelah itu kita buat
metode baru sendiri dan menciptakan keunikan
sendiri yang dapat membuat konsumen tertarik
pada produk/jasa yang kita jual. Dengan
mempelajari metode pemasaran online lawan
bisnis kita juga dapat mengetahui contohcontoh mana pemasaran yang kurang disenangi
konsumen dan mana pemasaran yang
disenangi konsumen. Dengan begitu kita dapat
menghindari hal-hal yang mungkin kurang
menarik perhatian konsumen pada metode
pemasaran kita.
4. KESIMPULAN
Strategi menurut John A Byrne dalam
Suyanto, 2007 mendefinisikan strategi sebagai
sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang
berjalan dan yang direncanakan, penyebaran
sumber daya dan interaksi organisasi dengan
pasar, pesaing dan faktor-faktor lingkungan.
Pemasaran, menurut Philip Kotler adalah
proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dengan menginginkan, menawarkan,
dan saling bertukar nilai dengan orang lain.
Kebutuhan manusia adalah keadaan
kekurangan beberapa kepuasan dasar. Orang
membutuhkan makanan, pakaian, tempat
tinggal, keamanan, kepemilikan, dan harga
diri. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh
masyarakat atau oleh pemasar. Mereka ada
dalam tekstur biologi manusia dan kondisi
manusia.
Keinginan adalah keinginan untuk
memenuhi
kebutuhan
tertentu.
Meski
kebutuhan masyarakat sedikit, keinginan
mereka banyak. Mereka terus-menerus
dibentuk dan dibentuk kembali oleh kekuatan
sosial dan institusi, termasuk gereja, sekolah,
keluarga dan perusahaan bisnis. Orang-orang

di masyarakat yang berbeda berbeda dalam
cara mereka memenuhi kebutuhan mereka.
Permintaan ingin produk yang
didukung oleh kemampuan dan kemauan untuk
membelinya. Perusahaan harus mengukur tidak
hanya
berapa
banyak
orang
yang
menginginkan produk mereka tapi, yang lebih
penting, berapa banyak yang bersedia
membelinya.
Tujuan pemasaran
harus
berdasarkan keputusan-keputusan mengenai
pasar sasaran, penentuan posisi pasar, dan
bauran pasar.
Bisnis online adalah suatu tindakan
melakukan transaksi bisnis secara elektronik
dengan menggunakan internet sebagai media
komunikasi yang paling utama. Adapun media
sosial merupakan sebuah media untuk
bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan
secara online yang memungkinkan manusia
untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang
dan waktu, menghapus batasan-batasan
manusia untuk bersosialisasi baik batasan
ruang maupun waktu. Manusia dimungkinkan
untuk berkomunikasi satu sama lain dengan
media sosial ini kapanpun mereka berada baik
siang atau pun malam dan di manapun mereka
berada tak peduli seberapa jauh jarak mereka
satu sama lain.
Dalam berbisnis diperlukan strategi
pemasaran sebagai bentuk pertahanan agar
bisnis tetap berjalan. Menghadapi persaingan
tersebut, maka diperlukan adanya strategi dan
orang-orang atau sumber daya manusia yang
ditempatkan di sebuah bagian tertentu dengan
fungsi mereka sebagai penyusun strategi.
Di samping itu, ada juga yang disebut
bagian kreatif, mereka bertugas untuk
memunculkan ide-ide baru sehingga dapat
memunculkan inovasi bagi produk yang
mereka pasarkan agar tetap bisa bersaing
dengan produk serupa di masyarakat.
5. REFERENSI
[1] Bartlett & Jones. Chapter 2: Marketing
Strategy. 2007.
[2] Evans, Dave. Social media marketing: An
hour a day. John Wiley & Sons, 2010.

[3] Fox, Jeffrey J. How to become a marketing
superstar: essential rules of business success.
Random House, 2010.
[4] Johnson, Robert E. Business Economics.
2001.
[5] Kotler, Philip. "Kotler on marketing: How
to create, win, and dominate markets." Р.
Kotler.–282 с (1962).
[6] Prasad, Dr Piyush. Senior Secondary
Course Business Studies (319) 2. 2015.