BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Kebijakan pengaderan Partai Demokrat di Kota Madiun berdasarkan
Undang-Undang No 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik.
Berdasarkan kebijakan pengaderan Partai Demokrat bersama masyarakat luas
berperan mewujudkan keinginan luhur rakyat Indonesia agar mencapai pencerahan dalam
kehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur menjunjung
tinggi semangat Nasionalisme, Humanisme dan Internasionlisme, atas dasar ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam tatanan dunia baru yang damai, demokratis dan
sejahtera . Sehingga memliki Visi dan Misi dalam membangun dan mewujudkan Kota
Madiun menjadi lebih baik bagi anggota maupun kader :
VISI :
Mewujudkan Kota Madiun yang Maju, Mandiri, Modern, dan Sejahtera ( M3S1 )
MISI :
1. Meningkatkan pelayanan publik & mewujudkan inovasi pelayanan publik.
2. Meningkatkan dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Madiun.
3. Mewujudkan Good Governance melalui penegakan Pakta Integritas sebagai upaya
pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
4. Mewujudkan pembangunan berbasis pada partisipasi masyarakat (Partisipatoris).
5. Mewujudkan pemerintahan yang transparan, bersih, dan berwibawa.
6. Membangun daya saing manusia dan dunia usaha.


PROGRAM KERJA
BIDANG PENDIDIKAN


Meningkatkan derajat dan kualitas pendidikan masyarakat.



Terwujudnya studi lanjutan bagi warga pintar yang tidak mampu.



Memberikan beasiswa berbasis APBD



Memperluas penerapan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
untuk mendukung kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan.




Terwujudnya pendidikan yang berkualitas secara gratis.

BIDANG KESEHATAN


Peningkatan layanan kesehatan prima dan derajat kesehatan dan gizi.



Peningkatan fasilitas puskesmas dan fasilitas rumah sakit.



Peningkatan program akselerasi dan inovasi yang mendukung kesehatan masyarakat.



Memberikan asuransi kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.




Peningkatan keluarga sehat di masyarakat kota madiun.



Pelayanan Kesehatan antar Jemput Masyarakat tidak mampu.

BIDANG EKONOMI


Peningkatan investasi dan kemudahan perijinan usaha



Memfasilitasi pedagang kecil untuk mendapatkan kredit usaha rakyat ( KUR) berupa
kredit lunak




Peningkatan bantuan modal usaha bagi golongan yang prospektif.



Menyediakan pelayanan klinik konsultasi bisnis.



Meningkatkan pemberdayaan koperasi dan BPR dalam memberikan layanan kredit
usaha mikro



Memperluas dan meningkatkan industri kreatif dan pariwisata sebagai sumber potensi
perekonomian kota madiun yang sangat besar.

BIDANG TENAGA KERJA



Meningkatan bantuan modal usaha.



Memberi fasilitas pelayanan akses bursa tenaga kerja.



Peningkatan keterampilan, manajeral dan wawasan bisnis bagi pemuda /
pengangguran melalui balai pelatihan kerja sesusi pasar kerja.



Menjalin mitra kerja dengan perusahaan untuk mencegah PHK serta perluasan
lapangan kerja setap tahun.

BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA


Peningkatan layanan Terhadap kelompok lansia dan penyandang cacat




Melestarikan kearifan lokal ( bersih desa, ketoprak, ludruk, wayang kulit )



Membangun gedung museum.



Penyediaan fasilitas dan anggaran untuk bencana Alam.



Pengingkatan fasilitas dan mendorong tumbuh dan berkembang budaya lokal.

BIDANG KETAHANA PANGAN DAN KEAMANAN



Penguatan lembaga sosial yang ada di RT, RW, LPMK DLL



Memfasilitasi kegiatan keagamaan dalam rangka peningkatan ketaqwaan kepada
tuhan yang maha esa.



Peningkatan layanan akses informasi terhadap gejala gangguan keamanan



Penguatan ketahanan individu dan keluarga.



Adanya bantuan hukum terhadap masyarakat tidak mampu.

4.1.2 Pelaksanaan Pengaderan Partai Demokrat di Kota Madiun

berdasarkanUndang –Undang No 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik.
Partai Demokrat dalam melakukan pelaksanaan pengaderan harus memenuhi
syarat yang sudah di tentukan oleh Partai, selain syarat ada doktrin bagi calon kader
Partai Demokrat yaitu Tri Pakca Gatra Praja yang mengandung arti tiga kehendak
yang kuat atau tiga ketetapan hati yang bertujuan membentuk calon kader yag
bermutu dan berkualitas. Setelah memnuhi syarat akan di kader sebagai anggota oleh
ketua Dewan Perwakilan Cabang Kota Madiun yaitu bapak Istono selaku ketua
Dewan Perwakilan Cabang tidak ada batas pendidikan untuk seorang anggota partai
yang terpenting sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk untuk menjadi anggota partai
akan tetapi jika seorang anggota ingin mencalonkan kader ke lembaga Eksekutif
maupun Legislatif harus memiliki kriteria jenjang pendidikan yang sudah di tentukan.

Berdasarkan hasil yang telah di dapat dalam melakukan penelitian dengan
metode kualitatif bahwa dalam pelaksanaan pengaderan Partai Demokrat atau untuk



calon kader syarat-syarat yang harus di penuhi yaitu :
Batas usia minimal untuk calon kader/anggota Partai Demokrat adalah 17 tahun
Setiap warga negara Indonesia yang ingin menjadi anggota partai menyampaikan

permohonan kepada Dewan Pimipinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, atau Dewan





Pimipinan Cabang
Bersedia mengikuti kegiatan yang telah di tetapkan oleh partai
Tidak merangkap sebagai anggota dari partai politik lainya
Melakukan pendaftaran keanggotaan dengan mengisi formulir yang telah di sediakan



Setiap anggota Partai Demokrat memliki kewajiban yaitu :
Menghayati,menaati,serta mengamalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah



Tangga
Menghayati,menaati dan mengamalkan keputusan partai yang telah di tetapkan

dengan sah dan menjalankan langkah-langkah yang di tetapkan oleh Dewan Pimpinan
Partai berdasrkan keputusan tersebut dan berpastisipasi dalam kegiatan partai serta
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang di amanatkan kepadanya.




Hak anggota Partai Demokrat :
Mengikuti kegiatan partai yang di peruntukan bagi seluruh anggota
Memilih dan di pilih menjadi pengurus partai atau jabatan-jabatan lain yang di



tetapkan oleh partai
Memberikan usul,saran,atau koreksi kepada Dewan Pimpinan Partai dengan cara




sebaik-baiknya sesuai mekanisme partai.

Sanksi-Sanksi terhadap anggota Partai Demokrat apabila :
Melanggar AD/ART serta keputusan – keputusan partai
Melakukan perbuatan melanggar hokum yang berlaku di Indonesia atau melakukan
perbuatan yang merusak nama baik partai






Bentuk- Bentuk Sanksi :
Peringatan lisan
Peringatan Tertulis
Pemberhentian semenatara sebagai anggota/kader atau pengurus partai
Mekanisme Pemberian Sanksi terhadap anggota Partai Demokrat :
Bagi pengurus partai dan kader partai yang di tugasakan di lembaga eksekutif dan
legislatif di tingkat pusat dan provinsi,pemberian sanksi di lakukan oleh Dewan



Pimpinan berdasarkan hasil keputusan Dewn Kehormatan.
Bagi kader atau pengurus partai di tingkat cabang dan kader partai yang di tugaskan di
lembaga eksekutif dan legislatif di tingkat kebupaten/kota,pemberian sanksi di

lakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan pemerintaan Dewan Pimpinan


Daerah dan hasil keputusan Dewan Kehormatan Daerah
Bagi pengurus partai dan kader partai di tingkat anak Cabang,Ranting dan anak
Ranting pemberian sanksi dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah berdasarkan
permintaan Dewan Pimpinan Cabang dan hasil keputusan Rapat Pleno Pimpinan
Cabang.



Mekanisme Pembelaan diri :
Pembelaan diri oleh anggota/kader pengurus partai di tingkat pusat dan daerah yang di
kennakan sanksi,dapat diajukan kepada Dewan Pimpinan Pusat ,selanjutnya di



laporkan dan di bahas dalam Rapat Dewan Kehormatan.
Pembelaan diri oleh anggota/kader pengurus partai di tingkat cabang yang di kenakan
sanksi dapat di ajukan kepada Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan



Daerah selanjutnya di laporkan dan di bahas dalam Rapat Dewan Kehormatan.
Pembelaan diri oleh anggota/kader pengurus partai di tingkat anak cabang,ranting dan
anak ranting yang di kenakan sanksi, dapat di ajukan kepada Dewan Pimpinan Daerah
melalui Dewan Pimpinan Cabang selanjutnya di laporkan dan dibahas dalam Rapat



Dewan Kehormatan Daerah.
Tata cara dalam pemberhentian anggota Partai Demokrat :
Pemeberhentian anggota di laksanakan dengan Keputusa Dewan Pimpinan Pusat
karena alasan meninggal, mengudurkan diri, menjadi anggota partai politik lain dan
tidak di ketahui keberadaanya serta tidak dapat di hubungi dalam jangkka waktu



paling lama (enam) bulan.
Bagi anggota yang mendapatkan sanksi karena melanggar Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan peratura partai lainya dapat di berhentikan dan atau di



berhentikan sementara berdasarkan keputusan siding Dewan Kehormatan.
Keputusan pemberhentian anggota sebagaimana di atur pada ayat 2, di putuskan
setelah di berikan peringatan tertulis sebanyak 3 kali berturut-turut dalam rentang



waktu minimal 21 hari
Keputusan pelaksanaan pemberhentian di lakukan oleh Dewan Pimpinan
Pusat,sedangkan keputusan pelaksanaan pemberhentian sementara dapat di lakukan
oleh Dewan Pimpinan Partai setingkat di atas Dewan Pimpinan Partai yang
bersangkutan.
Apabila sudah memenuhi syarat yang sudah tentukan akan menghasilkan kualitas
kader yang bermutu dan dapat di jadikan sebagai calom pemimpin rakyat.

4.1.3 Kendala Yang di Hadapi Dalam Pelaksanaan Proses Pendidikan Kader
Partai Demokrat di Kota Madiun.
Terkait dengan kendalan dan permasalahan di dalam pelaksanaan Kader Partai
Demokrat ialah di mulai pada saat calon kader yang ingin mencalonkan diri masuk
kedalam partai kemudian setelah lolos dari syarat dan ketentuan partai kemudian lolos
dan menjadi anggota atau kader Partai Demokrat, masih belum terlihat kendala dalam
pelaksanaan proses pendidikan. Kendala baru di mulai ketika seorang kader ingin
dirinya maju dalam lembaga Eksekutif atau Legislatif syarat seorang kader apabila
mencalonkan diri harus bersaing dengan mengumpulkan audience pendukung untuk
mengusung dirinya menjadi calon lembaga Eksekutif maupun Yudikatif dari hasil
penelitian dan wawancara dengan narasumber seketaris syarat untuk mencalonkan diri
ke lembaga Eksekutif atau Legislatif harus mempersiapkan audience atau pendukung
calon kader pada saat rapat Pengkaderan. Kendala muncul pada saat mengumpulkan
audience atau masa karena harus mengeluarkan biaya yang banyak maupun
mengumpulkan masa.
Kendala selain itu juga ada konflik internal antara anggota dan kader yang
menyebabkan konflik pada saat proses kader, selain itu kendala yang di hadapi oleh
kader adalah menarik simpati masyarakat karena tugas seorang kader nanti adalah
mewujudkan kepentingan rakyat dan progam yang telah dia buat.

BAB 4.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa dari kajian teori yang
telah saya kumpulkan ada hubungan nya dengan hasil peneliti tapi tidak ada yang
menyangkut langsung dengan kajian teori. Karena Partai Demokrat dalam proses
pengaderan tidak membatasi anggotanya untuk mencalonkan diri sebagai kader

karena di dalam Partai Demokrat terdiri dari calon kader ialah anggota yang belum
mengikuti pengkaderan, kader muda ialah anggota yang telah mengikuti pelatihan
yang di selenggarakan oleh Dewan Pemimpin Cabang atau Dewan Pimpinan Anak
Cabang, kader madya ialah anggota yang telah mengikuti berbagai kegiatan pelatihan
yang di selenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah, kader utama yaitu anggota yang
telah mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang di selenggarakan Dewan Pimpinan
Pusat.
Semua data yang di peroleh merupakan data yang berasal dari AD,ART selain itu
memberikan garis yang jelas agar partai berfungsi secara optimal dengan peranan
yang signifikan di dalam kader yang telah berperan untuk memperjuangkan tegaknya
persamaan hak dan kewajiban warga negara tanpa membedakan ras, agama, suku dn
golongan dalam rangka menciptakan masyarakat sipil (civic society) yang kuat,
otonomi daerah yang terwujudnya reprentasi kedaulatan rakyat pada struktur lembaga
perwakilan dan permusyawaratan.

BAB 5 KESEIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan data yang telah di simpulkan bahwa pendidikan politik merupakan
proses kelanjutan dari rekuitmen politik. Yang mana anggota politik yang telah
menjadi bagian dan telah di bina dan mengikuti pendidikan agar menjadi kader-kader
potensial, dengan tujuan Partai Demokrat Kota Madiun merencanakan progam
pendidikan politik. Pelaksanaanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hak dan
kewajiban kehidupan bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara serta meningkatka
partisipasi politik dan inisiatif dalam kehidupan masyrakat untuk membangun

karakter bangssa sesuai dengan identitas nasional dan memelihara persatuann dan
kesatuan bangsa.
Terwujudnya kader yang berkualitas dan mampu menarik simpatisan di masyarakat
demi terwujudkan system kader yang telah sesuai dengan progam-progam yang
berada dalam AD dan ADRT. Penegakan dan pengembangan kehidupan politik yang
demokratis,partisipasif dan beradab, rekuitmen politik dalam proses pengisian jabatan
politik melalui mekanisme demokrasi, dengan memperhatikan intergritas, jejak rekam
dan kesetaraan
5.2 SARAN
Berdasrkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dalam melakukan
kajian, menunjukan bahwa untuk meningkatkan kader yang berkualitas dalam Partai
Demokrat haruslah menjalankan pendidikan politik serta progam- progam yang telah
di rancangkan. Memperkuat komunikasi antar pihak internal dalam partai agar tidak
terjadi konflik yang mengakibatkan perbedaan pendapat serta perbedaan antara
petinngi anggota maupun kader Partai Demokrat, untuk mengatasi hal tersebut ada
saran dari hasil penelitian yang sudah di lakukan :
1. Melakukan penanaman ideologi yang jelas terhadap anggota partai maupun
calon kader agar tidak terjadi konflik internal dalam Partai Demokrat
2. Mengadakan dialog dan musyawarah untuk mewujudkan berbagai prinsip dan
kebijakan yang telah berlaku di internal partai dalam upaya pencapaian tujuan
dan memenangkan Partai Demokrat dalam pemilu dan harus mendahulukann
kepentingan Partai di atas kepentingan pribadi untuk mewujudkan visi dan
misi Partai Demokrat

DAFTAR PUSTAKA

Affan. 2015. Demokrasi, Partai Politik, Dan Pemilihan Kepala Daerah.
Ammal, Ichlasul, 1996. Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: PT Tiara Wacana
Yogya.
Andrianus, Toni. 2006. Mengenal Teori-Teori Politik. Bandung: Nuansa.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan 14. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asshidiqie, Jimly. 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekretariat Jendral dan
Kepaniteraan MK RI.
Benyamin. 2016. Membangun Partai yang Demokratis dan Memilih Sistem Pemilu.
Darmastuti, Ari dan Tabah Maryana. 2004. Sistem Kepartaian dan Pemilu di Indonesia.
Universitas Lampung. Lampung.
Meleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Edisi Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nurazizah. 2015. Kaderisasi Partai Nasdem Dalam Menghadapi Pemilu Legislative 2014 di
Kabupaten Maros.
Pandri. 2016. Peran Partai Politik Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Ditinjau
Dari UU. No. 2 Tahun 2011.
Prof. Budiardjo, Miriam. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Roni. 2014. Sistem Kaderisasi dan Penetapan Calon Anggota Legislative Dalam Pemilu
2009: Studi Kasus Partai Golkar Kabupaten Penajan Paser Utara.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami ilmu politik. PT Grasindo. Jakarta.
.1999. Memahami ilmu politik. PT Grasindo. Jakarta.
Tohir, Syafiuddin. 2007. PMII.
www.bmpan-diy.org/kader.