Analisis Logam Timbal dan Kadmium Pada Alas Bedak yang Beredar di Kota Medan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Alas bedak muka dirancang untuk membentuk warna yang seragam,

menghasilkan penutup dasar pada kulit, dan juga menyatukan warna yang tidak
rata pada kulit wajah. Alas bedak biasanya dipakai pada seluruh bagian muka.
Untuk memuaskan keperluan konsumen, alas bedak dapat ditemukan dalam
banyak jenis dan bentuk sediaan. Alas bedak dapat berupa cairan, compact,
batang, krim, mousse, dan bedak tabur. Bentuk sediaan cairan merupakan bentuk
sediaan yang paling popular dari produk make-up (Baki dan Alexander, 2015).
Kosmetik merupakan produk yang diformulasikan dari berbagai bahan
aktif dan bahan kimia yang akan bereaksi ketika diaplikasikan pada jaringan kulit,
oleh karena itu perlu diperhatikan keamanan kosmetik dari bahan-bahan yang
berbahaya. Belakangan, ditemukan banyak bahan berbahaya yang terkandung
dalam produk kosmetik di pasaran. Bahan berbahaya ditemukan pada jenis
kosmetik pemutih, anti-aging dan beberapa kosmetik dekoratif. Keberadaan
logam berat dalam produk kosmetik dapat membahayakan manusia. Logam berat

yang terkandung dalam kosmetik umumnya merupakan zat pengotor pada bahan
dasar pembuatan kosmetik (Erasiska, dkk., 2015).
Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap produk seperti lipstik, sabun,
krim, krim rambut, eye pencils, eye liners, produk tabir surya, eye shadow, henna,
kohl dan maskara. Umar dan Caleb (2013) telah meneliti kandugan logam timbal
dan kadmium pada beberapa produk kosmetik di Nigeria. Hasil penelitian
menunjukkan kandungan logam timbal pada sampel facial cream di bawah

1
Universitas Sumatera Utara

standar yang ditetapkan WHO yaitu 10 ppm sedangkan kandungan kadmium pada
sampel facial cream di atas standar yang ditetapkan WHO yaitu 0,3 ppm
(Erasiska, dkk., 2015).
Alas bedak tersedia dalam bentuk sediaan emulsi, anhidrat dan suspensi.
Sediaan emulsi terdiri dari sedian o/w dan w/o. Sediaan anhidrat termasuk serbuk
krim, dan stick. Sediaan suspensi termasuk minyak dan air. Dasar formulasi alas
bedak yaitu emolien (30-60%), waxes (5-10%), wetting agents (0,5-1%) dan
texturing agents (30-60%) (Barel, dkk., 2001).
Logam berat yang sering terdapat dalam kosmetik yaitu logam timbal,

kadmium, merkuri dan arsen. Kandungan logam berat dalam kadar yang berlebih
dalam kosmetik baik yang ditambahkan dengan sengaja atau tidak, sangat tidak
dibenarkan karena logam berat tersebut akan kontak dengan kulit secara langsung.
Apabila terabsorpsi, logam berat akan masuk kedalam darah dan menyerang
organ-organ tubuh sehingga mengakibatkan berbagai penyakit (Erasiska, dkk.,
2015).
Menurut Chauhan, dkk. pada tahun 2010, logam berat seperti kadmium
adalah kontaminan yang umum terdapat dalam berbagai produk

kosmetik.

Kosmetik yang lebih murah cenderung memiliki kandungan logam berat
kadmium yang lebih tinggi sedangkan produk kosmetik dengan harga relatif
mahal juga tidak menjamin bebas kontaminasi logam berat (Anggita, dkk., 2010).
Kadmium dapat digunakan sebagai pengganti pigmen kuning dan sebagian besar
terdapat dalam lipstik dan bedak wajah. Penggunaan kadmium pada produk
kosmetik banyak digunakan sebagai pigmen warna (Palar, 2004).
Spektrofotometri serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsurunsur logam dalam jumlah sedikit (trace) dan sangat sedikit (ultratrace) karena

2

Universitas Sumatera Utara

mempunyai kepekaan yang tinggi (batas deteksi kurang dari 1 ppm),
pelaksanaannya relatif sederhana, dan interferensinya sedikit. Cara analisis ini
dapat menentukan kadar logam yang akan dianalisis dalam suatu sampel dan tidak
tergantung pada bentuk molekul dari logam sampel (Gandjar dan Rohman, 2008).
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah alas bedak yang beredar di pasaran kota Medan mengandung
logam timbal dan kadmium?
2. Berapa kadar logam timbal dan cadmium dari alas bedak yang beredar di
pasaran kota Medan?
1.3 Hipotesis
1. Alas bedak yang beredar di pasaran kota Medan mengandung logam
timbal dan kadmium.
2. Alas bedak yang beredar di pasaran kota Medan mengandung logam
timbal dan kadmium dengan kadar tertentu.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kadar timbal dan kadmium pada alas bedak yang
beredar di pasaran kota Medan.
2. Untuk menentukan kadar timbal dan kadmium pada alas bedak yang

beredar di pasaran kota Medan.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian, dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai kandungan logam timbal dan kadmium pada alas bedak yang beredar di
pasaran.

3
Universitas Sumatera Utara