HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI PEMBINAAN KEAGAMAAN DENGAN SIKAP TAWADHU’ SISWA DI MTS SUDIRMAN JIMBARAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI

PEMBINAAN KEAGAMAAN DENGAN SIKAP

TAWADHU’ SISWA DI MTS SUDIRMAN JIMBARAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

Yuliana Arum Priyani

NIM : 111 10 123

  

JURUSAN PAI

FAKULTAS TARBIYAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  KEMENTERIAN AGAMA RI

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721

  Website E-mail:

  

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqasyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dimaklumi.

  Salatiga, 5 Februari 2015 Penulis

  Yuliana Arum Priyani NIM: 111 10 123 KEMENTERIAN AGAMA RI

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721

  Website PE-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

  Prof. Dr. Mansur, M.Ag Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp : 5 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Yuliana Arum Priyani

  Kepada: Yth. Ketua IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka bersama ini, Kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Yuliana Arum Priyani NIM : 111 10 123 Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI Judul : HUBUNGAN

  INTENSITAS MENGIKUTI PEMBINAAN KEAGAMAAN DENGAN SIKAP TAWADHU’ SISWA DI MTS SUDIRMAN JIMBARAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqasyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 5 Februari 2015 Pembimbing

  Prof. Dr. Mansur, M .Ag NIP. 19680613 199403 1 004

  

SKRIPSI

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI PEMBINAAN KEAGAMAAN

DENGAN SIKAP TAWADHU’ SISWA DI MTS SUDIRMAN JIMBARAN

  

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DISUSUN OLEH

YULIANA ARUM PRIYANI

111 10 123

  Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 4 April 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag __________________ Sekretaris Penguji : Prof. Dr. Mansur, M.Ag __________________ Penguji I : Dr. Budiyono Saputro,M.Pd __________________ Penguji II : Yedi Efriadi,M.Ag __________________

  Salatiga, 4 April 2015 Dekan FKTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  

MOTTO

َالله َّنِإ ِهِسْفَنِل ُدِهاَجُي اَمَّنِإَف َدَهاَج نَمَو َنيِمَلاَعْلا ِنَع ٌّيِنَغَل

  

Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya

itu adalah untuk dirimya, sesungguhnya Allah maha kaya dari

semesta alam”. ( QS.Al-Ankabut : 6)

  

“seseorang yang baik adalah dia yang memperbaiki

kesalahannya”

( Ustadz Syarif Hidayatullah )

  PERSEMBAHAN

  Kubingkiskan karya sederhana ini untuk: Almamaterku tercinta STAIN Salatiga.

  1.

2. Kedua orang tuaku, Bapak H. Supriyadi & Ibu Hj. Rumiyati tercinta yang

  selalu menyayangiku, mendukung, dan menyemangatiku. Terima kasih atas do’a yang tiada henti terucap dari bibir dan hati Bapak & Ibu untuk kebaikan Ananda.

  Adikku tercinta, Novia Dewi Safitri semoga kamu meraih cita-cita yang 3. kamu impikan. Sahabat-sahabatku Mbak Upla, mbak Aini, Heni, Lilis, Vita, Aminah, 4. Audy, Hafidz, Eni, Matul, Risa dan Zaty yang telah mengobarkan semangat kuliah bersama-sama dan terimakasih telah menjadi sahabat yang mengajarkan banyak hal tentang persahabatan. Teman-teman seperjuangan D-Pasta, KKN, dan PPL.

  5.

  

ABSTRAK

  Priyani, Yuliana Arum, 2015, Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Terhadap Sikap

  Tawadhu’ Siswa Mts Sudirman Jimbaran Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Jurusan Tarbiyah Progam Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.

  Pembimbing Prof. Dr. Mansur,M .Ag Kata Kunci : Pembinaan Keagamaan, Sikap Tawadhu’

  Pokok masalah dalam skripsi ini adalah pengaruh intensitas mengikuti pembinaan keagamaan terhadap sikap tawadhu’ siswa MTs sudirman Jimbaran tahun pelajaran 2014/2015. Dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1)

  Bagaimanakah intensitas siswa dalam mengikuti pembinaan keagamaan di MTs Sudirman Jimbaran? 2) B agaimanakah tingkat ketawadhu’an siswa di MTs Sudirman Jimbaran? 3) Adakah pengaruh intensitas mengikuti pembinaan keagamaan terhadap sikap tawadhu

  ’ siswa di MTs Sudirman Jimbaran ? Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. subyek penelitian sebanyak 40 responden. pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa intensitas mengikuti pembinaan keagamaan mempunyai hubungan yang positif dengan pengembangan sikap tawadhu’ siswa MTs Sudirman Jimbaran tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari: 1) Intensitas siswa dalam mengikuti pembinaan keagamaan tergolong pada kategori tinggi dengan persentase 67,5% kategori sedang dengan persentase 20% dan kategori rendah pada persentase 12,5%. 2) Persentase nilai sikap tawadhu’ siswa tergolong pada kategori tinggi dengan persentase 52,5%, kategori sedang dengan persentase 40% dan kategori rendah pada persentase 7,5%. Analisa selanjutnya dengan menggunakan rumus product moment diperoleh nilai

  r xy

  =0.432 yang lebih besar dari =0,312 dengan taraf signifikan 5% dan 0,403 pada

  r t

  taraf signifikan 1%. D engan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa “ada pengaruh antara intensitas pembinaan keagamaan te rhadap sikap tawadhu’ siswa di MTs Sudirman J imbaran” diterima.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan intensitas mengikuti Pembinaan

  Keagamaan dengan Sikap Tawadhu’ Siswa di MTs Sudirman Jimbaran Tahun Pelajaran 2014/2015

  ”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmad Haryadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di MTs Sudirman Jimbaran.

  2. Bapak H. Supriyadi dan Ibu Hj. Rumiyati tercinta yang telah mencurahkan pengorbanan dan do’a restu yang tiada henti bagi keberhasilan studi penulis.

  3. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberikan nasehat, arahan, serta masukan-masukan yang sangat membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

  4. Bapak Suwardi,S. Pd. I, M.Pd, Ketua Jurusan Tarbiyah IAIN Salatiga.

  5. Bapak Rasimin, M.Pd selaku Ketua Progam studi Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  6. Seluruh dosen dan petugas admin Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.

  7. Segenap karyawan MTs Sudirman Jimbaran, Bapak Shobirin, M.Pd.I ,ibu Inayah, S.Ag, dan guru-guru MTs Sudirman Jimbaran yang telah memberikan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini.

  8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan tugas-tugas penulis selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya.

  Amin ya robbal ’alamin Salatiga, 5 Februari 2015

  Penulis Yuliana Arum Priyani

  NIM: 111 10 12

  DAFTAR ISI

  JUDUL ................................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. iv MOTTO ................................................................................................. v PERSEMBAHAN ................................................................................... vi ABSTRAK .............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ............................................................................ ix DAFTAR ISI ........................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah .........................................................

  B.

  3 Rumusan Masalah ..................................................................

  C.

  4 TujuanPenelitian ....................................................................

  D.

  4 Hipotesis Penelitian ................................................................

  E.

  5 Manfaat Penelitian ..................................................................

  F.

  6 Definisi Operasional ..............................................................

  G.

  7 Metode Penelitian ..................................................................

  H.

  11 Sistematika Penulisan ............................................................

  BAB II LANDASAN TEORI A. Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan 1.

  14 Pembinaan Keagamaan ...................................................

  2.

  14 Dasar Pembinaan Keagamaan .........................................

  3.

  16 Tujuan Pembinaan Keagamaan .......................................

  4.

  17 Macam-macam Pembinaan Keagamaan .........................

  B.

  Sikap Tawadhu’ 1.

  21 Pengertian Sikap Tawadhu’ ............................................

  2.

  23 Indikator Sikap Tawadhu’ ...............................................

  3.

  27 Cara Memperoleh Sikap Tawadhu’ ................................

  C.

  Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan terhadap Sikap

  30 Tawadhu’ Siswa di MTs Sudirman Jimbaran ......................

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Sudirman Jimbaran 1.

  33 Sejarah Berdirinya MTs Sudirman Jimbaran .................

  2.

  34 Profil MTs Sudirman Jimbaran ......................................

  3.

  35 Visi, Misi, dan Tujuan ...................................................

  4.

  36 Struktur Organisasi .........................................................

  5.

  37 Keadaan Pendidik dan Kependidikan ............................

  6.

  40 Sarana dan Prasarana......................................................

  7.

  42 Pembinaan Keagamaan di Sekolah.................................

  B.

  Penyajian Data 1.

  Data Responden..............................................................

  64 2. Daftar Hasil Jawaban Angket .........................................

  66 BAB IV ANALISIS DATA A.

  Analisis Deskriptif 1.

  Analisis Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan ..

  49 2. Analisis Sikap Tawadhu’ ...............................................

  54 B. Pengujian Hipotesis ..............................................................

  58 C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ..........................................

  61 BAB V PENUTUP A.

  Kesimpulan...........................................................................

  63 B. Saran-Saran ..........................................................................

  64 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Daftar Tenaga Pendidik Dan Kependidikan di MTs Sudirman

  Jimbaran

Tabel 3.2 : Daftar Siswa Di MTs Sudirman JimbaranTabel 3.3 : Daftar Sarana dan PrasaranaTabel 3.4 : Daftar Pembinaan Keagamaan MTs Sudirman JimbaranTabel 3.5 : Data Responden Siswa MTs Sudirman JimbaranTabel 3.6 : Data Jawaban Angket Dari Variabel Intensitas Mengikuti

  Pembinaan Keagamaan Tabel 3.7

  : Data Jawaban Angket Dari Variabel Sikap Tawadhu’

Tabel 4.1 : Daftar nilai intensitas mengikuti pembinaan keagamaanTabel 4.2 : Interval dan prosentase intensitas mengikuti pembinaan keagamaanTabel 4.3 : D aftar nilai sikap rawadhu’ siswaTabel 4.4 : Interval dan prosentase sikap tawadhu’ siswaTabel 4.5 : Tabel pembantu analisis product moment

  DAFTAR LAMPIRAN Lamp. 1 : Angket Penelitian Lamp. 2 : Daftar Riwayat Hidup Lamp. 3 : Lembar Komsultasi Lamp. 4 : Nota Pembimbing Lamp. 5 : Daftar Nilai SKK Lamp. 6 : Permohonan Izin Penelitian Lamp. 7 : Surat Tugas Pembimbing Lamp. 8 : Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan masyarakat yang semakin modern dan pluralistik telah

  memberikan warna yang bervariasi dalam berbagai segi. Kenyataan modernisasi telah merambah hampir semua nilai-nilai agama yang seharusnya telah tercermin dalam perilaku yang baik. Perubahan tersebut bukan hanya pada bidang teknologi saja, tetapi yang lebih berbahaya adalah rusaknya moral, akhlak, etika dan perilaku manusia, yang akibatnya memicu kerusakan bangsa ini. Adapun lapisan masyarakat yang sangat mudah terkena pengaruh dari luar adalah remaja, karena mereka sedang mengalami kegoncangan emosi akibat perubahan dan pertumbuhan yang mereka lalui (Zakiyah Dradjat, 1976: 94).

  Sebagaimana telah dipahami bahwa dalam perkembangan remaja sangatlah dibutuhkan orang-orang yang lebih dewasa dan juga lebih baik darinya. Agar para remaja ini dapat berkembang dengan baik lahir maupun batin, karena tak sedikit para remaja yang sering kali mengambil jalan pintas guna melampiaskan masalah batinnya. Pelarian batin ini terkadang mengarah pada perbuatan yang negatif dan merusak moral. Seperti halnya pada peserta didik yang beranjak dewasa misal peserta didik di MTS ataupun SMP. Karena, dalam pendidikan agama sudah dijelaskan bagaimana akhlak yang baik dan akhlak yang buruk, tapi siswa seringkali kurang bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama islam adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan sudah terencana oleh seseorang pendidik untuk menyiapkan peserta didik agar meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang sudah ditentukan untuk menggapai tujuan. Untuk itu pendidikan agama islam bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik tentang ajaran agama islam sehingga diharapkan menjadi manusia yang berkembang keimanan dan ketakwaannya ( Abdul Majid dan Dian Andayani, 2005:132-135).

  Dalam hal ini setiap sekolah pasti memiliki kegiatan diluar kegiatan formal seperti proses belajar mengajar, yaitu dengan mengadakan pembinaan keagamaan bagi peserta didik secara insetif dan berkesinambungan. Dengan tujuan agar siswa setelah mengikuti pembinaan keagamaan ini dapat memperbaiki akhlaknya.

  Dengan adanya masalah di atas, hendaknya setiap hari para peserta didik tertib mengikuti pembinaan keagamaan yang telah diadakan dari pihak sekolah. Dengan tujuan agar peserta didik dapat menerapkan apa yang telah diperoleh dari kegiatan keagamaan tersebut. Karena semakin sering atau tertib peserta didik mengikuti pembinaan keagamaan ini pastinya peserta didik akan berkembang dengan baik dan tentu saja sesuai dengan ajaran agama yaitu agama Islam. Sedikit kemungkinan peserta didik yang dengan tertib mengikuti pembinaan keagamaan ini mengalami hal-hal yang negatif, karna peserta diidik tau apa yang akan diperbuat saat menemui masalah terutama masalah agama.

  Seperti karena iri terhadap apa yang dimiliki temannya, peserta didik terkadang menjadikan masalah itu menjadi masalah besar dengan membuat keonaran di kelas, sehingga perbuatan tersebut sangatlah disayangkan karena secara tidak langsung peserta didik merusak moralnya sendiri. Hendaknya para remaja atau peserta didik ini bisa mengendalikan emosinya dan bersikap apa adanya saja, karena apa yang kita miliki hanyalah milik Allah swt semata, apa yang kita punya adalah titipan dari Allah swt agar digunakan dengan sebaik mungkin. Tak pantas jika menyombongkan semua harta ataupun kelebihan yang diberikan Allah swt. Dengan terciptanya sikap tawadhiu’ maka rasa sombong dan angkuh akan sirna, sehingga lahirlah kebaikan dan kemuliaan.

  Dari uraian di atas, penulis ingin mengkaji permasalahan melalui penelitian yang berjudul “HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI PEMBINAAN KEAGAMAAN DENGAN SIKAP T

  AWADHU’ SISWA DI MTS SUDIRMAN JIMBARAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015” B.

   Rumusan Masalah

  Memperhatikan latar belakang masalah yang tertulis di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah intensitas siswa dalam mengikuti pembinaan keagamaan di MTs Sudirman Jimbaran tahun pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimanakah tingkat sikap tawadhu’ siswa di MTs Sudirman

  Jimbaran tahun pelajaran 2014/2015 ? 3. Adakah hubungan intensitas mengikuti pembinaan keagamaan dengan sikap tawadhu’ siswa di MTs Sudirman Jimbaran tahun

  pelajaran 2014/2015 ? C. Tujuan Penelitian Permasalahan diatas kemudian dijadikan sebagian pijakan penelitian dan akan dijawab melalui proses penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Untuk mengetahui intensitas siswa dalam mengikuti pembinaan keagamaan di MTs Sudirman Jimbaran tahun pelajaran 2014/2015? 2. Untuk mengetahui tingkat sikap tawadhu’ siswa di MTs Sudirman

  Jimbaran tahun pelajaran 2014/2015 ?

  3. Untuk mengetahui hubungan intensitas mengikuti pembinaan keagamaan dengan sikap tawadhu’ siswa di MTs Sudirman Jimbaran tahun pelajaran 2014/2015 ? D.

   Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris. Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran (Hasan, 2004:31).

  PROSES pelaksanaan pendidikan dalam lingkungan sekolah memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangann anak dalam hidup beragama di masa yang akan datang. Dalam setiap kegiatan keagamaan dieprlukan adanya penghayatan dari dalam hati, karena dengan penghayatan mampu merubah akhlak yang belum baik menjadi lebih baik. Maka dalam penelitian ini, peneliti beranggapan bahwa ADA HUBUNGAN POSITIF ANTARA INTENSITAS

  MENGIKUTI PEMBINAAN KEAGAMAAN DENGAN SIKAP TAWADHU’ SISWA DI MTS SUDIRMAN JIMBARAN TAHUN

PELAJARAN 2014/2015 . E. Manfaat Penelitian Dari tema yang telah penulis ambil, mala penulis mengahrapkan agar penelitian ini dapat bermanfaat secara praktis maupun teoritik.

1. Secara teoritik

  Dapat memberikan tambahan wawasan dalam melaksanakan pembinaan keagamaan dalam memperbaiki sikap tawadhu’ siswa.

2. Secara praktis

  Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan serta dapat mengembangkan ilmu-ilmu yang didapat. Dengan mengikuti pembinaan keagamaan ini juga sebagai salah satu cara bagi siswa untuk memperbaiki akhlak dan perilaku.

F. Definisi Operasional

  Agar mempermudah pemahaman serta untuk menentukan arah yang jelas dalam menyusun penelitian ini, maka penulis memberikan penegasan dan maksud penelitian judul sebagai berikut : 1.

  Intensitas mengikuti pembinaan keagamaan Intensitas berasal dari kata intens yang artinya sungguh- sungguh, berniat keras dan penuh perhatian. Dalam kamus ilmiah

  (Burhani MS-Hasbi Lawrens, 221). Pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang lebih baik (Alwi, 2007:152). Sedangkan keagamaan berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan agama (Alwi, 2007:12).

  Jadi intensitas mengikuti pembinaan keagamaan adalah niat atau usaha siswa dalam memperbaiki dirinya melalui kegiatan yang berhubungan dengan agama Islam.

2. Sikap tawadhu’

  Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude adalah suatu cara berinteraksi terhadap suatu perangsang ( Ngalim Purwanto, 1987:141).

  • Tawadhu’ secara etimologi Arab kata tawadhu’ berasal dari kata ( عضتا عضاوت) yang mempunyai arti merendahkan hati / rendah hati. Selain itu ada kata lain (

  عضو) yang artinya “tempat, letaknya” (Mahmud Yunus, 1992:105). Tawadhu’ secara terminologi, tawadhu’ menurut Al- Ghazali ( 1994:350) adalah mengeluarkan kedudukan atau kita menganggap orang lain lebih utama dari pada kita.

  Jadi sikap tawadhu’ adalah rendah hati, tidak sombong terhadap apa yang dimiliki dengan menyadari bahwa apa yang dimiliki adalah milik Allah swt.

G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan rancangan penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memiliki fokus penelitian yang terletak pada hasil atau produk dari sebuah objek penelitian. Bukan dalam bentuk kategori- kategori atau dalam bentuk sebuah proses.

2. Lokasi dan waktu penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di MTs Sudirman Jimbaran, dilaksanakan pada bulan November-Februari tahun 2014/2015.

3. Populasi dan sampel a.

  Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau sobjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2007:61).

  Dalam penelitian ini yang menjadi objek dalam penelitian atau populasinya adalah seluruh siswa di MTs sudirman jimbaran tahun pelajaran 2014/2015, yang berjumlah 404 siswa.

  b.

  Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2010:174). Sampel yang diambil oleh populasi harus representif. Maka dari itu dibutuhkan teknik sampling yang tepat, dalam penelitian ini penyusun menggunakan teknik sampling proposal random sampling yaitu proses pemilihan sampel dengan cara acak secara proposional (sama). Jadi tiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel (Sugiono, 2010:64). Dalam penelitian ini sampel per unit ( perkelas) dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : Sampel per kelas =

  Apabila jumlah populasi lebih dari 100, maka sampel dapat diambil 10-15 % atau 20-25%. Apabila sampel kurang dari 10 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

4. Metode pengumpulan data

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: a.

  Metode angket Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010:194). Metode angket ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data dari responden mengenai intensitas mengikuti pembinaan keagamaan dan sikap tawadhu’ siswa di MTs Sudirman Jimbaran.

  b.

  Metode dokumentasi Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang- barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2010:201).

  5. Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 1998:151).

  Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah butir-butir pertanyaan dalam angket untuk masing-masing variabel.

  6. Analisis data Tujuan analisis adalah menyederhanakan ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasi ( Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, 1983:213).

  Untuk menganalisis data masing-masing variabel, penulis menggunakan rumus prosentase, dengan rumus sebagai berikut : P = x 100% Keterangan : P = persentase F = frekuensi N = jumlah responden

  Untuk mengetahui hubungan intensitas mengikuti pembinaan keagamaan dengan sikap tawadhu’ siswa, maka penulis menggunakan rumus product moment dengan rumus sebagai berikut : r

  xy

  Keterangan : r : koefisiensi antara x dan y

  xy

  X : jumlah variabel intensitas mengikuti pembinaan keagamaan Y

  : jumlah variabel tingkat tawadhu’ siswa

  2 X : kuadrat dari variabel x

  2 Y : kuadrat dari variabel y

  XY : produk dari variabel x dan y N : jumlah individu yang diteliti H.

   Sistematika Penulisan

  Untuk memperoleh penulisan penelitian yang sistematis dan konsisten, penulis penelitian ini di rangkai dalam lima bab, yang mana masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I pendahuluan Pada bab ini dijelaskan gambaran umum mengenai sistematika penulisan secara menyeluruh. Di mulai dengan penjelasan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan penelitian.

  BAB II Landasan teori Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian agar didapat gambaran yang jelas mengenai pengaruh intensitas mengikuti pembinaan keagamaan terhadap sik ap tawadhu’ siswa. Adapun sumber teori adalah berasal dari berbagai buku referensi, internet, dan sumber lainnya yang dianggap representative sebagai pengayaan teori penelitian.

  BAB III Laporan hasil penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum lokasi dan subjek penelitian, meliputi : sejarah berdirinya, visi dan misi, motto, keadaan sarana dan prasarana, keadaan guru, karyawan dan siswa. Penyajian data meliputi : data responden, jawaban angket keaktifan siswa mengikuti pembinaan keagamaan di sekol ah dan jawaban angket ketawadhu’an siswa.

  BAB IV Analisas data

  Dalam bab ini penulis membahas tentang analisis data yang disertai penyajian tabel-tabel dan penyajian hipotesis dengan langkah- langkah sebagai berikut (1) analisis deskriptif ( masing-masing variabel ), (2) analisis pengujian hipotesis, (3) pembahasan.

  BAB V Penutup Bab ini menguraikan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan analisis data dan saran-saran. BAB II LANDASAN TEORI A. Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan 1. Pembinaan Keagamaan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:152), pembinaan berasal dari kata dasar “bina” yang mendapatkan awalan “pe” dan akhiran “an” yang mempunyai arti perbuatan, cara. Pembinaan berarti “kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh has il yang lebih baik”.

  Sedangkan keagamaan itu sendiri ialah, bahwa keagamaan berasal dari kata “ke” dan akhiran “an”. Sehingga membentuk kata baru yaitu “keagamaan”. Jadi keagamaan di sini mempunyai arti “segenap kepercayaan (kepada Tuhan) serta dengan ajaran kebaikan dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan itu” (Hasan Alwi, 2007:12)

  Pembinaan keagamaan adalah usaha untuk membimbing dan mempertahankan serta mengembangkan atau menyempurnakan dalam segala seginya, baik segi akidah, segi ibadah, dan segi akhlak.

2. Dasar Pembinaan Keagamaan

  Dasar atau landasan pembinaan keagamaan telah dijelaskan dalam ajaran-ajaran islam yang bersumber dari al- Qur’an dan hadist.

  Dalam buku M. Quraisy Syhab (2005:63) Allah swt menjelaskan hal tersebut dalam surat Ali Imron : 104 yang berbunyi:

  ِفوُرْعَمْلاِب َنوُرُمْأَيَو ِرْيَخْلا ىَلِإ َنوُعْدَي ُُُةَّمُأ ْمُكنِّم نُكَتْلَو } 401 { َنوُحِلْفُمْلا ُمُه ِنَع َنْوَهْنَيَو

  َكِئَلْوُأَو ِرَكنُمْلا “dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyeru (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali Imron: 104).

  Dalam ayat- ayat alqur’an dibawah ini juga menegaskan perintah Allah swt untuk senantiasa bersikap tawadhu’ dan menjauhi sombong, sebagai berikut:

  َغُلْبَت نَلَو َضْرَلأْا َقِرْخَت نَل َكَّنِإ اًحَرَم ِضْرَلأْا يِف ِشْمَتَلاَو } 73 { ًلاوُط َلاَبِجْلا

  “dan janganlah kalian berjalan diatas bumi ini dengan menyombongkan diri, karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang setinggi gunung”( QS. al-Isra: 37)

  Sedangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh abdillah bin amr disebutkan:

  : ملس و هيلع الله ىلص الله لوسر لاق : لاق و رمع نب الله دبع نع ) ىذمرتلا هاور ( ةيا ولو ينع اوغلب “Dari abdillah bin amr, rasulullah saw bersabda: sampaikanlah ajaranku kepada oranglain, walaupun hanya satu ayat”. (HR. At Tirmidzi) 3.

  Tujuan Pembinaan keagamaan Tujuan pembinaan keagamaan tersebut tidak lepas dari tujuan pendidikan islam karena pembinaan keagamaan merupakan salah satu bentuk dari pendidikan islam. Tujuan pendidikan islam ialah kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran islam (Zakiyah Daradjat, 1995:72)

  Sebagaimana dikutip oleh Abdul Mujib , dkk, (2006:82) tujuan pembinaan keagamaan antara lain adalah: a.

  Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam.

  b.

  Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebaikan.

  c.

  Membantu peserta didik yang sedang tumbuh untuk belajar berpikir secara logis dan membimbing proses pemikirannya. d. dan lingkungan

  Mengembangkan wawasan relasioanal sebagaimana yang dicita-citakan dalam islam, dengan melatih kebiasaan dengan baik.

  Dalam konteks kehidupan beragama, pembinaan keagamaan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan memelihara norma agama secara terus menerus agar perilaku hidup manusia senantiasa berada pada tatanan. Namun secara garis besar, arah atau tujuan dari pembinaan keagamaan adalah meliputi dua hal, yaitu a) tujuan yang berorientasi pada kehidupan akhirat, yaitu membentuk seseorang hamba yang bertakwa kepada Allah swt; b) tujuan berorientasi pada kehidupan dunia, yaitu membentuk manusia yang mampu menghadapi segala bentuk kebutuhan dan tantangan kehidupan agar hidupnya lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain ( Armani Arif, 2002:23)

  Armani Arif mengutip pendapat Mohammad al Toumy al Syaibani (2002:25-26) tentang tujuan pembinaan keagamaan mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut: a.

  Tujuan individual Tujuan ini berkaitan dengan masing-masing individu dalam mewujudkan perubahan yang dicapai pada tingkat laku dan aktifitasnya.

  b.

  Tujuan sosial Tujuan ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan dan tingkah laku mereka secara umum.

  c.

  Tujuan profesional Tujuan ini berkatian dengan pembinaan dan pengajaran sebagai sebuah ilmu.

4. Macam-macam pembinaan keagamaan a.

  Berdo’a bersama Berdo’a sebelum melaksanakan segala kegiatan adalah merupakan suatu keharusan dalam islam. Berdo’a memohon kepada Allah agar setiap langkahnya selalu diridhoi Allah dan selalu dalam lindunganNya. Begitupun saat siswa akan belajar, sebaiknya berdo’a terlebih dahulu agar ilmunya dapat bermanfaat dan mudah dalam menerima pelajaran yang telah diajarkan seorang guru.

   Manfaat berdo’a, yaitu (Yazid, 2008 61-63):

  1) Mendatangkan keridhaan dari Allah swt

  2) Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati

  3) Mendatangkan kegembiraan dan ketentraman di dalam hati

  4) Menguatkan hati dan badan

  5) Melapangkan rizki

  6) Menimbulkan kharisma dan percaya diri

  7) Menjadi selalu ingat Allah swt

8) Menumbuhkan rasa takut kepada Allah dan memuliakanNya.

  b.

  Membaca asma’ul husna

  Asma’ul husna adalah nama-nama Allah, gelar dan sebutan yang baik, agung dan indah yang kita diperintahkan untuk memohon kepadaNya dengan menyebut nama-nama tersebut. Jumlah dari asma’ul husna ada 99.

  Seperti firman Allah dalam QS. Al- a’raf ayat 180:

  يِف َنوُدِحْلُي َنيِذَّلا اوُر َذَو اَهِب ُهوُعْداَف ىَنْسُحْلا ُءآَمْسَلأْا ِللهَو َنوُلَمْعَي اوُناَكاَم َنْوَزْجُيَس ِهِئاَمْسَأ

  

“dan Allah memliki Asma’ul husna (nama-nama yang terbaik), maka

bermohonlah kepadaNya dengan menyebut Asma’ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahkan nama-namaNya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”

  c.

  Membaca al-qur’an Al- qur’an adalah firman Allah yang berupa wahyu yang disampaikan oleh jibril kepada nabi Muhammad saw. Manfaat membaca al- qur’an (Abdul Qadir, 1985:250):

  1) Membacanya termasuk ibadah

  2) Sebagai penyejuk jiwa (ketenangan)

  3) Meningkatkan kemampuan murid membaca al-qur’an secara baik dan benar

  4) Mendekatkan hubungan murid dengan kitabullah, sehingga mereka merasa membutuhkan al- qur’an

  5) Mmbekali murid dengan membiasakan membaca al-qur’an, sehingga mereka bisa menerapkan di kehidupannya

6) Melatih kedisiplinan disekolah ataupun dirumah.

  d.

  Sholat berjama’ah Sholat jama’ah adalah apabila dua orang sholat bersama- sama dan salah seorang di antara mereka mengikuti yang lain.

  Orang yang diikuti (yang di hadapan) dinamakan imam, sedangkan yang mengikuti di belakang dinamakan makmum (Sulaiman Rasjid, 2012:106) Manfaat sholat berjama’ah : 1)

  Mendapatkan pahala dari Allah swt dua puluh tujuh derajat lebih tinggi daripada sholat sendiri 2)

  Bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang lain, memberi senyum, jabat tangan dan salam itu saja sudah besar pahalanya 3)

  Bisa sholat di awal waktu sehingga kita tidak akan takut lupa shalat. Hidup kita jauh akan lebih terang karena hidup lebih teratur, tidak perlu ingat-ingat sudah sholat apa belum

  4) Kita bisa melatih kedisiplinan dan ketaatan kita kepada Allah swt dengan rutin sholat wajib berjama’ah

  5) Bagi para guru dan karyawan, ia akan semakin dekat dengan siswanya, karena bisa mengobrol secara santai.

e. Mujahadah

  Mujahadah ialah satu bentuk usaha yang sungguh-sungguh dalam melawan hawa nafsu yang diupayakan secara optimal lahir dan batin melalui tindakan nyata dalam menjalankan suariat islam berdasarkan al- qur’an dan sunnah.

  Manfaat mujahadah: 1)

  Memperteguh keimanan dan membina jati diri muslim 2)

  Menimbulkan kesadaran jiwa 3)

  Membentuk hamba yang bertanggung jawab 4)

  Membentuk hamba yang bertanggung jawab 5)

  Mewujudkan persaudaraan, menjaga persatuan dan kesatuan serta menebarkan sifat rahmat bagi sesama manusia.

  Pembinaan keagamaan dapat dijadikan salah satu usaha dalam membentuk kepribadian dan akhlak siswa di sekolah yang di laksanakan diluar jam pelajaran. Pembinaan keagamaan ini juga sangat penting untuk di dapatkan siswa-siswa guna memperoleh ilmu agama yang lebih dari mata pelajaran agama yang diajarkan di kelas. Dengan adanya pembinaan keagamaan ini, setidaknya siswa akan terbiasa dengan kegiatan-kegiatan agama seperti berdo’a bersama sebelum memulai pelajaran di kelas, membaca asma’ul husna, membaca al-qur’an, lebih rajin sholat dzuhur berjama’ah dan mengikuti mujahadah yang dilaksanakan di sekolah yang belum tentu para siswa melaksanakan ini dirumah.

B. Sikap Tawadhu’ 1.

  Pengertian sikap tawadhu’

  Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude adalah suatu cara berinteraksi terhadap suatu perangsang ( Ngalim Purwanto, 1987:141).

  Tawadhu’ secara etimologi Arab kata tawadhu’ berasal dari kata

  عضاوت عضتا Selain itu ada kata lain (

  • ( ) yang mempunyai arti merendahkan hati/rendah hati.

  عضو) yang artinya “tempat, letaknya” (Mahmud Yunus, 1992:105). Tawadhu’ secara terminologi, tawadhu’ menurut Al-ghazali ( 1994:350 ) adalah mengeluarkan kedudukan atau kita menganggap orang lain lebih utama dari pada kita. Tawadhu’ adalah akhlak mulia, perangai terpuji, tabiat serta sifat yang baik.

  Itulah ciri-ciri orang yang beriman yang mempunyai keimanan tulus (Hasyim, 2007:568).

  Dalam pemikiran syaikh Az-zamuji te ntang tawadhu’, dikemukakan dalam kitab Ta’limul Muta’alim bahwa “tawadhu’ adalah salah satu tanda atau sikap orang yang bertaqwa. Dengan bersikap tawadhu’ orang yang bertaqwa akan semakin tingi derajatnya” (Syaikh Az-Zamuji, 2009:17).

  Sesungguhnya orang- orang yang tawadhu’ dan lemah lembut mereka itulah yang mendapatkan ketenangan serta kasih sayangNya di atas bumi ini. Seperti yang telah dijelaskan dalam QS. Al-furqon ayat 63 :

  اًن ْوَه ِض ْرَلأْا ىَلَع َنوُشْمَي َنيِذَّلا ِناَمْحَّرلا ُداَبِع َو اًمَلاَس اوُلاَق َنوُلِهاَجْلا ُمُهَبَط اَخاَذِإ َو

  

“ dan hamba-hamba Allah yang maha pengasih, yaitu mereka yang

berjalan diatas bumi dengan merendahkan diri (tawadhu’) dan apabila orang-orang bodoh berkata-kata kepada mereka, mereka mangatakan(ucapan yang penuh) ke damaian.”

  Sikap tawadhu’ merupakan salah satu akhlak terpuji, maka sangatlah penting untuk diajarkan kepada siswa melalui berbagai cara, seperti melalui kegiatan pembinaan keagamaan atau kegiatan keagamaan yang sudah dilaksanakan di sekolah-sekolah pada u mumnya. Sikap tawadhu’ sangatlah penting untuk dimiliki setiap siswa agar ia lebih bisa menghargai orang lain dan terutama nikmat yang telah ia peroleh selama ini. Sikap tawadhu’ juga dapat mencegah adanya sikap sombong dari siswa yang dengan hidup serba modern ini.

  Rosulullah adalah teladan yang tinggi dalam masalah tawadhu’ serta lemah lembut terhadap umatnya. Beliau menyarankan kepada keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya untuk senantiasa bersikap tawadhu’.

2. Indikator sikap tawadhu’

  Beberapa sikap yang mencerminkan tawadhu’(Al-Ghazali, 1994:20-21) antara lain: a.

  Berbicara santun Ciri orang yang memiliki sikap tawadhu’ adalah berbicara santun. Dalam hal ini seseorang yang berbicara santun yang tidak memandang kepada ia berbicara, walaupun dengan orang yang lebih muda ataupun tua. Ia tetaplah berbicara santun atau berbicara dengan baik dan sopan dengan tidak membentak-bentak ataupun dengan bahasa kasar dan tidak baik untuk didengan oleh yang lebih muda.

  b.

  Rendah hati Seseorang yang memiliki sikap tawadhu’ pastinya ia juga mempunyai sikap rendah hati atau tidak sombong. Ia menyadari bahwa apa yang dimiliki hanyalah milik Allah, sehingga tidak pantas jika di pamer-pamerkan kepada orang lain. Biasanya orang yang memiliki sikap rendah hati ini selalu memposisikan dirinya sama dengan orang lain. Ia tidak menganggap dirinya lebih dari orang lain, bahkan ia selalu merendahkan dirinya bukan dengan tujuan apapun melainkan menyadari bahwa apa yang ia punya hanyalah titipan dari Allah.

  Seperti yang telah difirmankan Allah pada QS. An-Nahl ayat 53:

  ِهْيَلِإَف ُّرُّضلا ُمُكَّسَم اَذِإ َّمُث ِالله َنِمَف ٍةَمْعِّن نِّم مُكِباَم َو َنوُرَئ ْجَت “dan apa saja nikmat yang ada pada kmu, maka dari Allah lah (datangnya), dan apabila kamu ditimpa oleh kemudhorotan, maka hanya kepadaNya lah kamu meminta pertolongan

  ” (Depag, 2006:272) c.

  Suka menolong Sebagai manusia yang hidup tidak sendiri, maka sebaiknya hidup itu saling tolong-menolong dengan yang lain. Manusia hidup memiliki jiwa sosial yang berbeda-beda, akan tetapi alangkah baiknya jika hidup dengan jiwa sosial yang tinggi. Memberi pertolongan bagi siapa saja yang membuutuhkan bantuan, dan memberi pertolongan kepada orang-orang yang layak ditolong.

  Seorang muslim senantiasa siap memberi pertologan bagi saudara- saudaranya seiman dengan dua landasan yang tetap, yaitu kebajikan dan ketaqwaan (Hasyim, 2007:324).

  d.

  Patuh terhadap orang tua Allah telah berfirman dalam QS al- israa’ ayat 24:

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERILAKU KEAGAMAAN ORANG TUA DENGAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 111

HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH 2MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 116

HUBUNGAN INTENSITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN PENGHAYATAN KEAGAMAAN SISWA KELAS XII SMK NU UNGARAN TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 101

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 0 93

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 1 93

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 92

PEMBINAAN KEAGAMAAN DALAM KONSEP SAPTA MARGA DI LINGKUNGAN TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 122

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS III B DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 133