PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PENJUMLAHAN

MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL DISPLAY

(LCD) PROYEKTOR PADA SISWA

KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN

  

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

NGAUNU ROFIK

NIM 11510035

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA

LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR

  

PADA SISWA

KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NGAUNU ROFIK

  

NIM 11510035

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  Pendidikan terbaik berawal diri pribadi yang baik

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk 1.

  Bapak dan ibuku tercinta atas do’a dan kasih sayangnya kepadaku.

  2. Kakak dan Mbak yang telah memberikan dukungan untuk kelancaran studi adiknya ini, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian.

  3. Para teman karibku Ahmad Syaifuddin, Eko Riyanto, Muhamad Ikhsan, Ifa Kumala santi, Yuni Astuti, Muhamad Salikuddin, Tismiyatin, dan Nopiana yang ada di saat sedih, susah dan senang terima kasih teman- teman untuk semuanya kebaikan kalian akan selalu kukenang.

  4. Warga desa randu ares yang yang telah memberikan rumah kedua untuk diriku.

  5. Teman-teman PGMI kelas B tercinta terimakasih atas dukungannya.

  6. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2010.

KATA PENGANTAR

  Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, taufiq, hidayahnya serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan tugas penulisan Skripsi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut yang setia.

  Atas rahmat Allah SWT dan melalui proses yang cukup panjang, maka skripsi dengan judul

  “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL

DISPLAY (LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI MLILIR

BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

   dapat penulis selesaikan

  dengan baik, untuk itu penulis penulis mensyukuri atas rahmat yang telah diberikan- Nya.

  Selanjutnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Atas segala dorongan dan bantuanya penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd Selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluanhkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

  5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan FTIK Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  6. Musarofah, S.Pd.I, selaku kepala MI Mlilir Bandungan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Madrasah yang beliau pimpin.

  7. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Mlilir Bandungan yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di Madrasah tersebut.

  8. Murid-murid kelas II MI Mlilir Bandungan yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Penulis berdo’a semoga perhatian, bimbingan, dan bantuan kebaikan dari semua pihak merupakan amal saleh yang diterima Allah SAT. Demikian sekripsi ini penulis susun dengn sangat sederhana, jauh dari harapan para pembaca, maka saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Dan semoga sekripsi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pendidikan.

  Salatiga 24 Februari 2015 Penulis

  

ABSTRAK

Rofik, Ngaunu. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi

Penjumlahan Menggunakan Media LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD)

  Proyektor Pada Siswa Kelas II MI Mlilir Bandungan Tahun Pelajaran 2014/2015. Sekripsi, Jurusan Tarbiyah Program Studi pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.

  Kata kunci: prestasi belajar matematika dan media LCD Proyektor.

  Matematika menjadi pelajaran yang menakutkan di dunia pendidikan terutama pendidikan di kelas rendah. Belajar merupakan proses yang sangat penting dalam pendidikan. Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar bagi peserta didik. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang kondisif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Dalam pembelajaran matematika masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah kkm yang telah ditetapkan oleh guru. Dalam hal ini diperlukan guru yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Media LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan media LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015.

  Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun langkah-langkah dalam PTK ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Dengan objek penelitian adalah siswa kelas II sebanyak 31 siswa dan satu orang guru kolaborator yang bernama Ely Susanti.

  Hasil penelitian dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar siswa. Dari hasil nilai prasiklus menunjukan siswa yang tuntas adalah 3 orang dalam prosentase 9,68%. Pada siklus I menunjukan siswa yang tuntas sebanyak 23 orang dalam prosentase 74,19%. Pada siklus II menunjukan siswa yang tuntas sebanyak 24 orang 77,42%. Pada siklus III menunjukan siswa yang tuntas sebanyak 31 dengan prosentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015 .

  

DAFTAR ISI

  I Halaman Sampul …………………………………………………………… ii Lembar Berlogo ……………………………………………………………. iii Halaman Judul ……………………………………………………………... iv Persetujuan Persetujuan…………………………………………………….. v Pengesahan Kelulusan ……………………………………………………... vi

  Pernyataan Keaslian Tulisan ……………………………………………… vii Motto dan Persembahan ……………………………………………………. viii Kata Pengantar ……………………………………………………………... x Abstrak ……………………………………………………………………... xi

  Daftar Isi …………………………………………………………………… xiv Daftar Tabel ………………………………………………………………...

  Daftar Gambar ............................................................................................... xv Daftar Lampiran ................................................................................ xvi ……….

  BAB I PENDAHULUAN

  1 A. Latar Belakang ………………………………………………...

  5 B. Rumuasan Masalah …………………………………………...

  C. Tujuan Penelitian .....................................................................

  5 D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan .......................................

  5

  6 E. Manfaat Penelitian ……………………………........................

  F. Definisi Operasional .................................................................

  7 G. Metode Penelitian .....................................................................

  8

  H.

  13 Sistematika Penulisan …………………………………...........

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  14 Prestasi Belajar Matematika .......................................……...

  1.

  14 Pengertian Prestasi Belajar ………………………………..

  2.

  16 Ciri-Ciri Belajar …………………………………………...

  3.

  16 Prinsip-Prinsip Belajar .........................................................

  4.

  17 Jenis-Jenis Prestasi Belajar ……………………………….

  5.

  19 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .........

  B.

  22 Matematika ……………………………...................................

  1.

  22 Pengertian Matematika .......................................................

  2.

  22 Fungsi dan Tujuan Matematika ..........................................

  3.

  23 Ruang Lingkup Matematika ................................................

  4.

  24 Materi Penjumlahan .............................................................

  C.

  26 Media LCD Proyektor ...............................................................

  1.

  26 Pengertian Media LCD Proyektor .......................................

  2.

  27 Kelebihan dan Kelemahan ...................................................

  3.

  28 Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Media LCD .......

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.

  30 Deskripsi pelaksanaan siklus I ...............……………………..

  B.

  34 Deskripsi pelaksanaan siklus II …...……………………........

  C.

  38 Deskripsi pelaksanaan siklus III ……………………………...

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  42 Hasil Penelitian .........................................................................

  1.

  42 Siklus I .................................................................................

  2.

  43 Siklus II ................................................................................

  3.

  44 Siklus III ...............................................................................

  B.

  45 Pembahasan ..............................................................................

  1.

  45 Siklus I ………………………………………………….....

  2.

  47 Siklus II ……........................................................................

  3.

  48 Siklus III ...............................................................................

  4.

  49 Peningkatan Siklus I, II, dan III ...........................................

  BAB V PENUTUP A.

  51 Kesimpulan ...............................................................................

  B.

  51 Saran .........................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

  52 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  RIWAYAT HIDUP PENULIS

  DaftarTabel Table 1.1 Nilai Ulangan Matematika ..........................................................

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I …………………………………………….

  Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II …………………………………………… Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus III …………………………………………..

Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ……………………… Tabel 4.5 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ……………………...Tabel 4.6 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus III …………………….Tabel 4.7 Peningkatan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ..............................

  2

  42

  43

  44

  45

  47

  48

  49

  

Daftar Gambar

Gambar 1.1Tahapan Pelaksanaan Penelitian …………………………..…...

  9

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III Lampiran 4 : Dokumentasi Kegiatan Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Lampiran 6 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian Lampiran 8 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang

  berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran diduktif,yaitu kebenaran sustu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten (Depag RI 2004: 179). Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari (Muhsetyo, 2011).

  Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berhitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan, pengukuran, geometri, dan pengelolaan data. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dalam bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel (Depag RI, 2004: 179).

  Ruang lingkup materi pada standar kompetensi pembelajaran matematika ini adalah bilangan, pengukuran dan geometri, dan pengelolaan data (Depag RI 2004: 180). Pada dasarnya mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekarja sama (Dariyanto, 2012: 240).

  Pembelajaran matematika di MI Mlilir kecamatan bandungan ini masih tergolong sangat rendah dalam prestasi belajar matematika. Itu dikarenakan para guru masih menggunakan media papan tulia. Pembelajaran matematika umumnya gurunya menyelesaikan soal-soal di papan tulis (Siver dalam PLPG MI, 2013: 84). Selain itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru masih menggunakan paradikma pembelajaran lama kepada siswa maka cenderung pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran satu arah dan monoton sehingga mengakibatkan siswa merasa jenuh dan bosan (Dariyanto, 2012: 240).

  Berdasarkan pada temuan-temuan yang terjadi di lapangan mengenai pembelajaran matematika, banyak sekali siswa yang belum dapat mencapai nilai dengan kriteria ketuntasan yang sudah di tetapkan. Ini ditunjukkan dengan hasil nilai ulangan harian sebagai berikut.

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Matematika

  No Nama Nilai

  1 Siswa 1

  50

  2 Siswa 2

  30

  3 Siswa 3

  50

  4 Siswa 4

  20

  5 Siswa 5

  80

  6 Siswa 6

  50

  50

  21 Siswa 21

  90

  22 Siswa 22

  40

  23 Siswa 23

  30

  24 Siswa 24

  50

  25 Siswa 25

  26 Siswa 26

  50

  40

  27 Siswa 27

  20

  28 Siswa 28

  40

  29 Siswa 29

  30

  30 Siswa 30

  10

  31 Siswa 31

  80 Dari data di atas menunjukkan masih banyak anak yang belum mencapai nilai tuntas daripada yang sudah mencapai nilai tuntas. Siswa yang sudah mencapai nilai tuntas hanya ada 3 anak atau dalam persen 9,68%. Anak yang belum mencapai nilai tuntas ada 28 anak atau dalam persen 90,32%.

  20 Siswa 20

  19 Siswa 19

  10

  12 Siswa 12

  7 Siswa 7

  30

  8 Siswa 8

  20

  9 Siswa 9

  40

  10 Siswa 10

  50

  11 Siswa 11

  20

  10

  20

  13 Siswa 13

  30

  14 Siswa 14

  50

  15 Siswa 15

  30

  16 Siswa 16

  40

  17 Siswa 17

  50

  18 Siswa 18

  Membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memiliki berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Dalam proses belajar mengajar akan efektif apabila guru dan siswa saling berinteraksi satu sama lain. Hal ini dapat berlangsung dalam situasi yang kondusif, menarik, dan menyenangkan. Oleh karena itu guru harus memahami dan memilih strategi pembelajaran yang menarik dan inovatif (Dariyanto, 2012: 240).

  Media dalam pembelajaran matematika relatif sama dengan media dalam pembelajaran yang lain, yaitu dapat dikelompokkan berupa: (1) sederhana, misalnya papan tulis, papan grafik, (2) cetak, misalnya buku, modul, LKS, dan (3) media eletonik, misalnya OHP, LCD, audio (radio,tape), audio dan video (TV, VCD,DVD), kalkulator, komputer, dan internet (Muhsetyo, 2011). Media LCD Proyektor adalah salah satu media masa kini yang banyak digunakan dalam pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan (Muhsetyo ,2011). Media LCD adalah sebuah alat proyeksi yang mampu menampilkan unsur-unsur media seperti gambar, teks, video, animasi (Daryanto, 2013: 135). Media LCD yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu merefleksikan gambar atau slide yang dibuat untuk peoses pembelajaran matematika dapat menjadikan pembelajaran matematika ini menyenangkan dan tidak membosankan bagi penganjar dan siswa apabila guru dapat mengunakannya dengan baik.

  Berdasarkan urain di atas penulis berinisiatif melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ” PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN LIQUID

  

CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI

  MLILIR BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015”

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut : Apakah Media LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan media LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Media LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015.

2. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan media LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator yang dipakai peneliti dalam hal ini adalah KKM mata pelajaran Matematika di MI MLILIR BANDUNGAN. Peneliti sangat berharap siswa mampu mencapai indikator/standar yang telah ditentukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Indikator tersebut adalah sebagai berikut: a.

  Secara Individu Siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 65 dalam materi pembelajaran penjumlahan bilangan sampai 500.

  b.

  Secara Klasikal Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil apabila dalam satu kelas terse but siswa yang mendapat skor ≥ 65 mencapai persentase yang telah ditentukan yaitu sebesar 85% atau dengan kata lain, 85% dari siswa yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai KKM kelas.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis maupun praktis.

  1. Teoritis

  Dari segi teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan teori pembelajaran, khususnya dalam penggunaan media LCD Proyektor yang dilakukan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan pada mata pelajaran Matematika dan juga dapat digunakan pada mata pelajaran yang lain.

  2. Praktis a. Manfaat bagi sekolah

  Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan masukan positif dan menjadi alternatif media pembelajaran Matematika sehingga mampu meningkatkan kualitas sekolah sebagai lembaga pendidikan di masyarakat.

  b. Manfaat bagi guru

  1) Dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif menggunakan media LCD.

  2) Mendapatkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam menyampaikan materi Matematika.

  3) Sebagai masukan bagi guru Matematika dalam upaya meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

  c. Manfaat bagi siswa

  1) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.

  2) Siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran melalui media LCD Proyektor.

F. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar

  Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang di kembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukan dengan nilai test atau angka yang di berikan oleh guru (Musarofah, 2008:29).

2. Matematika

  Matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil, di mana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika disebut ilmu deduktif (Ruseffendi dalam karso, 2009).

3. Penjumlahan

  Perjumlahan adalah salah saatau lebih menjadi suatu bilangan yang merupakan jumlah

   ) 4.

  014 .

   Media LCD Proyektor

  LCD Proyektor juga disebut multimedia proyektor. Multimedia proyektor adalah sebuah alat proyeksi yang mampu menampilkan unsur- unsur media seperti gambar, teks, video, animasi, video baik terpisah maupun gabungan diantara unsur-unsur media tersebut dan dapat dikoneksikan dengan perangkat elektronika lainnya seperti Komputer, TV, Kamera, VCD/DVD Player, dan Video Player (Daryanto, 2013: 134-135).

G. Metode Penelitian 1. Rencana penelitian

  Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sesuai dengan perinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu melalui 3 siklus yang setiap siklus terdiri dari 4 tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

  Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena adanya kendala dari siswa kelas II adalah rendahnya prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika.

  

Gambar 1.1

  Tahapan Pelaksanaan Penelitian Perencanaan refleksi

  Pelaksanaan

  

Siklus I

  Pengamatan perencanaan

  refleksi

  Pelaksanaan

  

Siklus II

  Pengamatan perencanaan pelaksanaan refleksi

  

Siklus III

  pengamatan (Suyadi, 2010: 50).

2. Subjek, lokasi, dan waktu Penelitian a. Subjek Penelitian

  Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MI Mlilir Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

  b. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di MI Mlilir kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

  c. Waktu Penelitian

  Waktu penelitian adalah waktu yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian dan mencari data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan pada 03 Desember 2014 – 5 Februari 2015.

3. Langkah-langkah a. Perencanaan Tindakan

  Perencanaan adalah tahap pertama yang dilakukan peneliti secara matang dan teliti. Dalam tahap ini ada tiga hal yang harus dilakukan oleh peneliti antara lain: mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah (Suyadi, 2010: 50).

  b. Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas (Suyadi, 2010: 62).

  Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan untuk memperbaiki masalah yang sudah dirumuskan.

  c. Observasi

  Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret sejauh mana efektivitas kepemimpinan atas tindakan telah mencapai sasaran. Pada tahap ini peneliti mengamati dengan mencatat baik dan kekurangan dalam pembelajaran (Suyadi, 2010: 63).

d. Refleksi

  Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan ketika pelaksanaan tindakan telah selesai dilakukan. Refleksi akan lebih efektif jika antara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung (Suyadi, 2010: 64).

  4. Instumen Penelitian a.

  Observasi Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi, observasi (pengamat) tinggal memberikan tanda atau tally pada kolom atau tempat peristiwa muncul (Arikunto, 2002: 133).

  b.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Silabus d.

  Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002: 127).

  5. Pengumpulan Data a.

  Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa kelas

  II dalam mengikuti pembelajaran Matematika. Observasi atau pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dalam kelas baik secara langsung maupun tidak langsung.

  b.

  Tes Tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa setelah melakukan pembelajaran Matematika materi penjumlahan dengan media LCD Proyektor, baik pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3.

  c.

  Dokumentasi Mencari fakta mengenai suatu hal yang berupa benda-benda tertulis (data siswa, data guru, dan kondisi sekolah) dan foto kegiatan pembelajaran.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah menganalisa data yang telah terkumpul untuk mengetahui berapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa dan untuk membuktikan hipotesis maka hasil penilitian akan di analisis dengan rumus Keterangan P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah subjek secara keseluruhan (Suyadi 2010: 85).

H. Sistematika Penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis

  tindakan dan indikator keberhasilan, dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Berisi definisi prestasi belajar Matematika, definisi media LCD Proyektor, dan kaitan perstasi belajar Matematika dengan media LCD. BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN Berisi subjek penelitian, deskripsi siklus I yang meliputi

  perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, dan deskripsi siklus III.

  BAB IV : HASIL PENELITIAN Berisi hasil penelitian (data hasil pengamatan dan hasil belajar siswa) dan analisis hasil penelitian setiap siklus. BAB V : PENUTUP Terdiri dari kesimpulan dan saran, bagian akhir, daftar pustaka, dan lampiran serta riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar Matematika 1. Pengertian prestasi belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam

  kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat.

  Kamus besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti ” berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapat ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan, dan memiliki tentang sesuatu. (Fudyartanto dalam Baharuddin, 2008:13)

  Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperolah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2). Belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan (Suwardi, 2009: 18).

  Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:

  (i) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon pebelajar,

  (ii) Respon si pebelajar, dan

  (iii) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.

  Sebagai ilustrasi, perilaku respon si pebelajar yang baik diberi hadiah, perilaku respon yang tidak baik diberi teguran dan hukuman (Skinner dalam Mudjiono, 2002: 9). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang individu yang relatif permanen yang didapat melalui pengalaman individu itu sendiri dengan interaksi dengan lingkungannya.

  Prestasi berasal dariyang artinya hasil dari usaha.

   ).

  Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktifitas dalam belajar.

  2. Ciri-Ciri Belajar

  Dalam proses belajar pasti mempunyai ciri-ciri. Ciri-ciri belajar sebagai berikut: a.

  Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

  b.

  Perubahan tingkah laku relatif permanen. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

  c.

  Perubahan tingkah laku tidah harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

  d.

  Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  e.

  Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin, 2008: 15).

  3. Prinsip-Prinsip Belajar

  Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa perinsip belajar berikut: a.

  Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu siswa yang harus bertindak aktif.

  b.

  Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

  c.

  Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.

  d.

  Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

  e.

  Motivasi belajar siswa akan meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya (Sokamto dalam Baharuddin, 2008: 16).

4. Jenis-Jenis Prestasi Belajar

  Jenis-jenis prestasi belajar menjadi tiga jenis faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:

a. Ulangan harian

  Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD.

  Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan keluasan dan kedalaman materi.

  Sebagai tindak lanjut ulangan harian, yang diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui oleh pendidik. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga perkembangan belajar siswa dapat segera diketahui sebelum akhir semester.

  Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain dengan ulangan harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Tugas-tugas tersebut dapat didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa.

b. Ulangan Tengah Semester

  Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8

  • –9 minggu kegiatan pembelajaran.Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.

  Sebagai tindak lanjut ulangan tengah semester, nilai ulangan tersebut diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa dapat diketahui sedini mungkin. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.

c. Ulangan Akhir Semester

  Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester satu. Ulangan akhir semester dapat berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan pengamatan, tugas, produk.

  Sebagai tindak lanjut ulangan akhir semester adalah mengolah dan menganalisis nilai ulangan akahir semester. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir tahun pelajaran (Sudijono, 2011: 48).

5. Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Ada banyak hal yang dapat mempengaruh prestasi pelajar.

  Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing- masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

  1. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

  a.

  Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.

  Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan dejenisnya.

  b.

  Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orngan dalam belajar, kedekatan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antara personil sekolah dan sebagainya.

  2. Faktor internal Faktor intrnal adalah faktor-faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. a.

  Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari :

  1) Keadaan tonus jasmani pada umumnya

  Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada pada diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar . keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar. 2)

  Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.

  b.

  Faktor psikologi Faktor psikologi adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian dan lain sebagainya.

  Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar. Pengaruhnya bisa bersifat positif ( mendukung), namun bisa juga negatif ( mengahambat) (Suryabrata dalam suwardi, 2009: 23).

B. Matematika 1. Pengertian Matematika

  Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran diduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten (Depag RI, 2004: 179).

  Pentingnya tekanan pada kemampuan peserta didik berfikir intuitif dan analitik akan mencerdaskan peserta didik membuat prediksi dan terampil dalam menemukan pola dan hubungan/ keterkaiatan (Bruner dalam Gatot Muhsetyo, 2011).

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I SEMESTER II TAHUN 20142015 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI MODEL BELAJAR PICTURE AND PICTURE DI SDN 2 SURODAKAN KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQHMELALUI METODE DISKUSI DI MI SRUWEN IV KELAS 4 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008 2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 105

PENERAPAN STRATEGI LEARNING TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP PADA SISWA KELAS 3 MI MUHAMMADIYAH KEDUNG PADAS TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 133

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MENGENAL TUMBUHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III DI MI MUHAMMADIYAH KARANGPLOSO WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 161

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) PADA SISWA KELAS II SDN SIDOREJO LOR O7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 108

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PELAPUKAN BATUAN DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V DI MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarana Pendi

0 0 146

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145