PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS III B DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI

BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL

EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS

  III B DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

DANANG JATMIKO

  

NIM 11510088

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  

SALATIGA

2015 ii

  

iii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI

BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL

EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS

  III B DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

DANANG JATMIKO

  

NIM 11510088

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  

SALATIGA

2015 ii

iii

iv

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO ِهْيِف ُسِمَتْلَي

ِةَّنَجْلا ىَلإ اًقْي ِرَط ُهَل ُالله َلَّهَس اًمْلِع اًقْي ِرَط َكَلَس ْنَم

  

Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya

Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk:

  1. Kedua orang tua ku tercinta (Ibu Wartin dan Bapak Kumasri) yang telah berjuang keras dalam merawat, mendidik, dan membiayai saya sampai wisuda.

  2. Kakak dan adikku tercinta.

  3. Guru-guruku semuanya.

  4. Pelatih-pelatihku (Mas Abdul Ghoni, Mas Ahmad Ulliyadi Satria R.,dll) 5. Keluarga besar PSHT Komisariat IAIN Salatiga dan PSHT Cab. Salatiga.

  6. Saudara-saudaraku di Masjid Fatimah Pengilon yang tercinta.

  7. Teman-teman PGMI angkatan 2010.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi ini yang merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi guna mendapatkan gelar kesarjanaan pada program studi PGMI STAIN Salatiga.

  Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari jaman jahiliyah menuju zaman islamiyah yang penuh dengan ilmu pengetahuan bekal hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.

  Atas rahmat Allah SWT dan melalui proses perjuangan yang cukup panjang, maka skripsi dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

  

IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL

EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS III B DI MI

MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 “

  dapat penulis selesaikan dengan baik, untuk itu penulis mensyukuri atas rahmat yang telah diberikan-Nya.

  Penulis menyadari bahwa dengan motivasi yang ada dalam diri penulis saja tidak akan terlaksana penyusunan sekripsi ini tanpa bantuan, saran dan arahan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepaa pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat:

  2. Suwardi, M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga

  3. Peni Susapti, M.Si selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah IAIN Salatiga.

  4. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, kritik dan saran serta keikhlasan dan kebijaksanaannya dalam meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

  5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah.

  6. Agus Rahmad Yuanta, S.Pd. selaku kepala MI Ma’arif Mangunsari

  Salatiga yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Madrasah yang beliau pimpin.

  7. Syafi’il Abthohi, S.Pd.I, selaku guru kelas III B yang penulis gunakan sebagai objek penelitian pada mata pelajaran IPA di kelas yang beliau pimpin.

  8. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di Madrasah tersebut.

  9. Siswa-siswi kelas III B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian

  10. Bapak, Ibuk serta adik-adiku yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan dukungan demi keberhasilan penulis.

  11. Teman seperjuangan PGMI 2010 yang selama ini telah berjuang bersama.

  12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.

  Penulis juga menyadari bahwa penulisan makalah ini masih kurang sempurna karena masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini sehingga bisa lebih baik. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 9 Desember 2014 Penulis

  

ABSTRAK

  Jatmiko, Danang. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Benda dan

  

Sifatnya dengan Model Experiential Learning pada Siswa Kelas III B di MI

Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan

  Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Fatchurrohman, M. Pd.

  Kata kunci: Prestasi belajar, Model Experiential Learning.

  Rendahnya kualitas pendidikan masih menjadi masalah utama bagi bangsa Indonesia. Sudah menjadi kewajiban bersama bagi setiap warga negara Indonesia terutama guru untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin modern, berbagai model dan metode pembelajaran aktif pun semakin banyak dan berfariasi. Salah satu pembelajaran aktif yang dapat diterapkan yaitu model Experiential Learning. Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah model dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi Benda dan

  Experiential Learning

  Sifatnya pada siswa kelas III B di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga? Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas sebanyak dua putaran (siklus). Setiap siklus dilakukan dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas III B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga dengan jumlah 30 siswa yang terdiri dari 14 laki-laki dan 16 perempuan. Data yang diperoleh yaitu berupa prestasi belajar IPA yang didapat dari tes dan lembar observasi kegiatan pembelajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Kajian ini menunjukkan bahwa: Model Experiential

  

Learning merupakan pembelajaran sebagai proses bagaimana pengetahuan

  diciptakan melalui perubahan bentuk pengalaman. Siswa melakukan secara langsung apa yang dipelajari sehingga siswa mendapatkan pengalaman nyata, kemudian pengalaman yang diperolehnnya tersebut digunakan untuk membangun pengetahuannya sendiri.

  Berdasarkan hasil penelitian dan analisis didapatkan kesimpulan bahwa penerapan model Experiential Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi Benda dan Sifatnya di kelas III B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap prestasi belajar siswa yang mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 70,83 (36,66%) menjadi 85,33 (70%) pada siklus I dan menjadi 92,16 (93,33%) pada siklus kedua.

  

DAFTAR ISI

Halaman SAMPUL ................................................................................................................... i

  LEMBAR BERLOGO ............................................................................................... ii JUDUL ....................................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................................. xi

DAFTAR ISI.............................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 7 E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7 F. Definisi Operasional ............................................................................ 8 G. Metode Penelitian................................................................................ 9

  1. Rancangan Penelitian .................................................................... 9

  2. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................... 10

  3. Langkah-langkah Penelitian .......................................................... 10

  4. Instrumen Penelitian ..................................................................... 12

  5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 13

  6. Analisis Data Penelitian ................................................................ 15

  H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 17

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar .................................................................................... 19

  1. Pengertian Prestasi .................................................................... 19

  2. Pengertian Belajar ..................................................................... 19

  3. Ciri-ciri Belajar ......................................................................... 20

  4. Prinsip-prinsip Belajar .............................................................. 20

  5. Tujuan Belajar ........................................................................... 22

  6. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................. 23

  B. Experiental Learning ........................................................................ 24

  1. Pengertian Model Experiental Learning ................................... 24

  2. Penerapan Model Experiental Learning .................................... 26

  3. Dasar-dasar Model Experiental Learning ................................. 28

  4. Tujuan Model Experiental Learning ......................................... 29

  5. Manfaat Model Experiental Learning ....................................... 29

  6. Kelebihan Model Experiental Learning .................................... 30

  7. Kelemahanan Model Experiental Learning ............................... 31

  C. Ilmu Pengetahuan Alam.................................................................... 31

  1. Pengertian IPA .......................................................................... 31

  2. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD/MI ............................ 31

  3. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI ......................................... 32

  4. Fungsi IPA ................................................................................ 33

  5. SK dan KD IPA SD/MI Kelas III .............................................. 33

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Mangunsari …….. ............................. 35

  1. Sejarah Berdirinya …….. ........................................................... 35

  2. Keadaan Geografis ..................................................................... 35

  3. Profil Madrasah .......................................................................... 35

  4. Visi dan Misi .............................................................................. 40

  5. Keadaan Guru dan Karyawan ..................................................... 41

  6. Keadaan Siswa ........................................................................... 42

  7. Data Responden ......................................................................... 42

  B. Subjek Penelitian............................................................................... 43

  C. Peran Peneliti dan Guru.....................................................................44

  1. Peran Peneliti.............................................................................. 44

  2. Peran Guru................................................................................. 44

  D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian …….. ............................................ 45

  1. Deskripsi Pra Siklus …….. ......................................................... 45

  2. Deskripsi Siklus I …….. ............................................................. 46

  3. Deskripsi Siklus II …….. ............................................................ 52

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Persiklus ..................................................................... 59

  1. Analisis Data Pra Siklus ............................................................. 59

  2. Analisis Data Siklus I................................................................. 61

  3. Analisis Data Siklus II ............................................................... 65

  B. Pembahasan ...................................................................................... 68

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 74 B. Saran ................................................................................................... 74 C. Penutup.................................................................................................76

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 77

LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................. 11Tabel 2.1 Gaya Pembelajaran Experiential Learning oleh Kolb................... 30Tabel 2.2 SK dan KD Kelas V Semester I .................................................... 35Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan MI Ma’arif Mangunsari ...................... 43Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa

  MI Ma’arif Mangunsari ................................. 44

Tabel 3.3 Daftar Responden .......................................................................... 45Tabel 4.1 Data Nilai Tes IPA Pra Siklus....................................................... 62Tabel 4.2 Data Nilai Tes IPA Siklus I .......................................................... 64Tabel 4.3 Data Nilai Tes IPA Siklus II ......................................................... 68Tabel 4.4 Data Hasil Rekapitulasi Nilai IPA Persiklus ................................ 71Tabel 4.5 Data Rekapitulasi Ketuntasan Belajar IPA ................................... 72Tabel 4.6 Diagram Hasil Belajar IPA Siklus I-III......................................... 74

DAFTAR LAMPIRAN

  Lembar Konsultasi Nota Pembimbing Surat Permohonan Izin Surat Tanda Bukti Penelitian dari Sekolah Lembar Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Soal Evaluasi Siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Soal Evaluasi Siklus II Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Siklus I Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Siklus II Foto Kegiatan Pembelajaran Daftar Nilai SKK Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas pendidikan masih menjadi masalah utama

  bagi bangsa Indonesia. Saat ini Indonesia masih tertinggal dari negara- negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Padahal sejarah telah mencatat bahwa ketika Malaysia baru merdeka, mereka mendatangkan tenaga-tenaga pendidik dari Indonesia untuk mengajarkan ilmunya kepada masyarakat Malaysia. Namun realitas yang terjadi saat ini telah berbalik, pendidikan Indonesia kalah dari negara-negara tetangga. Dari tahun ke tahun kualitas pendidikan di Indonesia tidak mengalami peningkatan tetapi sebaliknya, yaitu semakin mengalami kemunduran. Sehingga Indonesia kalah dari negara Malaysia yang kini kualitas pendidikannya sudah terbilang tinggi dan maju. Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan terus berlarut- larut. Sudah menjadi kewajiban bersama bagi setiap warga negara Indonesia terutama guru untuk memajukan pendidikan di Indonesia, seperti yang dijelaskan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 40, disebutkan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:

  1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis;

  2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

  Banyak faktor yang menjadi latar belakang penurunan kualitas pendidikan di Indonesia. Baik faktor intern maupun ekstern mulai dari pemerintah pusat, guru, maupun dari siswa itu sendiri. Dari berbagai faktor tersebut, salah satunya yaitu rendahnya kreatifitas dan inovasi guru dalam mengajar. Sebagai pengajar, guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, menguasai model dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar (Suparlan, 2005: 28).

  Dalam mengajar, guru hendaknya menggukan metode dan model pembelajaran yang baik dan disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan agar dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Allah SWT berfirman:

  

         

             

   

  Artinya:

  “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

  

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang

yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl:125).

  Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin modern, berbagai model dan metode pembelajaran aktif pun semakin banyak dan berfariasi. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum (Zaini, 2008: XIV).

  Sedangkan metode mengajar merupakan teknik yang harus dikuasai oleh guru untuk menyajikan bahan pelajaran kepada siswa agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima, dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa. Dalam memilih metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi pelajaran dan model pembelajaran (individu atau kelompok). Jenis- jenis metode pembelajaran antara lain: ceramah, diskusi, demonstrasi, dan masih banyak lagi. Pada dasarnya tidak ada metode pembelajaran yang paling bagus. Setiap metode pembelajaran masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu, dalam mengajar guru harus memilih dan memilah metode yang tepat yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Sehingga materi yang disampaikan guru dapat diterima dan dipahami oleh siswa dengan baik. Apabila guru salah dalam memilih dan menggunakan metode yang tidak sesuai dengan materi yang akan diajarkan, meteri tersebut akan sulit untuk dipahami oleh siswa. Dengan menggunakan model dan metode pembelajaran aktif tersebut diharapkan proses kegiatan belajar-mengajar bisa menjadi lebih menyenangkan bagi siswa. Selain itu, penyampaian materi pelajaran pun bisa lebih efektif dan efisien.

  Meskipun demikian, dalam praktiknya masih banyak guru yang lebih memilih menggunakan cara konvensional dalam mengajar anak didik. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered), siswa hanya disuruh duduk dan mendengarkan ceramah dari guru. Masih banyak guru yang belum mampu menggunakan model pembelajaran aktif dan pemilihan berbagai metode pembelajaran yang menarik bagi siswa.

  Dengan cara pembelajaran yang demikian mengakibatkan siswa cenderung pasif dan sulit untuk berkembang.

  Hal ini pula yang terjadi di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, mayoritas guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar. Dalam kegiatan belajar- mengajar IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku yang cenderung berpusat pada teori saja. Siswa hanya dituntut untuk mendengarkan, membaca dan menghafal materi yang ada di buku. Sehingga konsep yang tertanam pada siswa tidak kuat dan mudah lupa.

  Pada mata pelajaran IPA kelas III B khususnya materi Benda dan Sifatnya, sebanyak 19 siswa nilainya belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 80. Berdasarkan analisa yang peneliti lakukan, hal ini disebabkan karena metode yang digunakan untuk menyampaikan materi tersebut kurang tepat. Dalam menyampaikan materi tersebut guru menerapkan metode ceramah dan diskusi. Sehingga siswa hanya berfikir secara abstrak. Akibatnya konsep yang tertanam masih lemah dan siswa

  What I hear, I forget. What I hear and see, I remember a little. What I hear, see and ask questions about or discuss with some one else, I begin to understand. What I hear, see, discuss, and I do, I acquire knowledge and skill. What I teach to another, I master.

   Dalam teori perkembangan anak yang dijelaskan oleh Jean Piaget, anak yang berusiah 7-11 tahun tergolong tahap Operasional Konkrit. Pada tahap ini anak belum mampu berfikir secara abstrak, karena kemampuan berfikirnya masih dalam bentuk konkrit. Sehingga apabila guru dalam mengajar mererapkan metode ceramah dan diskusi, maka anak hanya akan berfikir secara abstrak. Akibatnya anak akan sulit untuk memahami materi dengan baik karena pada usia tersebut anak masih dalam tahap Operasional Konkrit. )

  Berkaitan dengan masalah di atas, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang berkesan bagi peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang dapat memuat keaktifan dan pengalaman belajar yang berkesan bagi peserta didik yaitu dengan model Experiential Learning.

  

Experiential Learning merupakan pembelajaran aktif dimana siswa

  dituntun untuk mengalami apa yang dipelajarinya. Dengan memberikan pengalaman belajar secara langsung, diharapkan siswa dapat membangun pengetahuan dan keterampilannya secara mendalam dan bermakna sehingga materi yang dipelajari tersebut akan menjadi pengalaman belajar yang tertanam dengan kuat pada diri siswa.

  Berdasarkan latar belakang dan kasus yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS

  III B DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah model Experiential Learning dapat meningkatkan prestasi belajar

  IPA materi Benda dan Sifatnya pada siswa kelas III B di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga?

  C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPA materi Benda dan Sifatnya dengan model Experiential Learning pada siswa kelas III B di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  1. Hipotesis Tindakan

  Menurut Soeratno (dalam Rosady, 2010: 171), hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara.

  Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan model

  Experiential Learning dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi

  Benda dan Sifatnya pada siswa kelas III B di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.

  2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan model Experiential Learning dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapaun indikator yang dituliskan penulis adalah ada peningkatan pada nilai tes siswa secara berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus kedua dan seterusnya.

  Siklus berhenti jika jumlah kelulusan sudah mencapai 80% tuntas dengan KKM 80.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, antara lain:

  1. Bagi Siswa Diharapkan hasil penelitian ini dapat mempermudah siswa dalam memahami materi Benda dan Sifatnya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

  2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta bisa menjadi bahan rujukan bagi guru dalam mengajar.

  3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam menulis karya ilmiah, serta menambah pengetahuan tentang cara memilih model dan metode pembelajaran aktif yang sesuai dan tepat dalam mata pelajaran tertentu.

F. Definisi Operasional

  1. Pengertian Prestasi Belajar

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 895) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

  2. Pengertian Pelajaran IPA

  Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam semesta beserta isinya. Sedangkan Pusat Kurikulum Depdiknas (2006) mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen.

3. Pengertian Experiential Learning

  Experiential Learning mendefinisikan belajar sebagai proses

  bagaimana pengetahuan diciptakan melalui perubahan bentuk pengalaman. Pengetahuan diakibatkan oleh kombinasi pemahaman dan mentransformasikan pengalaman (Mubarokah, 2014: 18).

  Jadi menurut peneliti, Experiential Learning merupakan model pembelajaran aktif dimana siswa melakukan secara langsung apa yang dipelajari sehingga siswa mendapatkan pengalaman nyata, kemudian pengalaman yang diperolehnnya tersebut digunakan untuk membangun pengetahuannya sendiri.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

  Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyantoro mengutip pendapat Suyanto (dalam Jamal, 2011: 24), mendefinisikan PTK sebagai bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.

  Menurut Burns (dalam Jamal, 2011: 102), Kolaborasi atau kerjasama perlu dan penting dilakukan dalam PTK, karena PTK yang dilakukan secara perorangan bertentangan dengan hakikat PTK itu sendiri.

  Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti memilih menggunakan jenis PTK Kolaboratif. Jadi dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti bekerjasama dengan guru kelas dengan tujuan untuk memperbaiki prestasi belajar siswa.

  2. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian

  a. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III B MI

  Ma’arif Mangunsari Salatiga yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 14 laki-laki dan 16 perempuan. Yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan subjek ini adalah karena siswa kelas III B nilai mata

  pelajaran IPA pada materi Benda dan Sifatnya masih banyak yang di bawah KKM, yaitu sebanyak 19 siswa nilainya kurang dari 80.

  b. Lokasi Tempat penelitian ini dilakukan di MI Ma’arif Mangunsari yang berada di Jalan Abdul Syukur No. 3 Salatiga.

  c. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai 26 Agustus 2014 sampai dengan terselesainya penelitian ini.

  3. Langkah-langkah / Siklus Penelitian

  Menurut Suryadi (2011: 50), ada empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Untuk dapat melaksanakan penelitian ini penulis melakukan berikut:

Tabel 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas

  Penjelasan alur PTK di atas adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

  Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan untuk merancang kegiatan pembelajaran IPA dengan materi pokok Benda dan Sifatnya, kegiatan ini meliputi: 1) Mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.

  2) Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran. 4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati siswa. 5) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

  b. Pelaksanaan Tindakan

  Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas.

  c. Observasi

  Pada tahap ini peneliti mengamati proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan menggunakan lembar observasi.

  Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat proses kegiatan belajar-mengajar.

  d. Refleksi

  Dalam kegiatan refleksi ini, data yang diperoleh dari proses pengamatan kemudian dikumpulkan dan dianalisis untuk mengetahui apakah pembelajaran yang telah dilaksanakan berhasil atau gagal. Dari hasil analisis tersebut dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pedoman untuk menentukan siklus selanjutnya.

4. Instrumen Penelitian

  Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah sebagai berikut: a. Silabus.

  b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  c. Lembar observasi untuk mengamati aktifitas siswa. mengajar atau melaksanakan kegiatan pembelajaran.

  e. Soal evaluasi.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

  a. Teknik Observasi

  Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan menyaksikan langsung, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang sedang ditelitinya (Rosady, 2010: 221).

  Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa, kegiatan guru dalam mengelola kelas serta penggunaan model Experiential

  Learning dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai bentuk usaha meningkatkan prestasi belajar siswa.

  b. Teknik Wawancara

  Menurut Denzin (dalam Goetz dan LeCompte dalam Rochiati, 2008: 117), wawancara merupakan pertanyaan- pertanyaan yang dilajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya-jawab secara lisan dimana dua orang atau lebih saling berhadapan secara fisik, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi guna menunjang kevalidan data yang diinginkan.

  c. Teknik Dokumentasi

  Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan buku-buku tentang pendapat, teori, dadil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah-masalah penelitian.

  Dokumentasi yang dimaksud di sini yaitu daftar nilai IPA siswa kelas III B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga. Dari data nilai tersebut diketahui bahwa sebanyak 19 siswa nilai IPA materi

  Benda dan Sifatnya masih dibawah 80.

  d. Tes Formatif

  Tes formatif yang digunakan peneliti berupa tes tertulis yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh guru kepada siswa. Tes ini diberikan disetiap akhir pelajaran yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan model

  Experiential Learning yang diterapkan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar (Bungin, 2006: 33). Analisis data ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan model Experiential Learning yang digunakan peneliti dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Benda dan Sifatnya.

  Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Data kuantitatif

  Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif presentase, nilai yang diperoleh siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu dan klasikal sesuai dengan target yang telah ditentukan.

  Data mentah yang diperoleh dari hasil tes evaluasi kemudian diolah melalui cara penyekoran dan menghitung rata- rata nilai siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai prestasi belajar IPA. Untuk menghitung nilai setiap siswa dan nilai rata-rata siswa menggunakan rumus sebagai berikut: Rumus menghitung nilai siswa

  Skor ℎ N = x 100

  Keterangan: N = Nilai Rumus menghitung nilai rata-rata siswa Hasil nilai tes yang diperoleh siswa kemudian dikonversikan terhadap KKM yang telah ditentukan untuk mengetahui apakah siswa tersebut tuntas atau tidak tuntas.

  Data yang telah dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel agar data tersebut mudah dibaca dan dipahami.

  Prestasi belajar akan terlihat dari nilai rata-rata kelas, nilai tertinggi dan nilai terendah. Data yang dianalisis secara kunatitatif yang berupa angka-angka kemudian dideskripsikan dengan teknik deskripsi presentase.

  Untuk mengetahui persentase ketercapaian hasil belajar siswa, dihitung dengan menggunakan rumus:

  R = Σ

  R N

  Keterangan: R = Nilai rata-rata Σ R

  = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa

  X = Σ

  N x

  100 % Keterangan: X = Ketuntasan belajar Σ

  = Jumlah siswa yang tuntas belajar Σ N = Jumlah siswa

b. Data kualitatif

  Data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan, digunakan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.

H. Sistematika Penulisan

  Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagian Awal Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar lampiran.

  2. Bagian inti

  BAB I : Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

  masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : Berisi kajian pustaka yang mencakup pengertian prestasi

  belajar, model Experiential Learning, ruang lingkup pelajaran IPA, SK dan KD mata pelajaran IPA kelas 3.

  Pelaksanaan penelitian mencakup deskripsi lokasi dan

BAB III : deskripsi pelaksanaan siklus I, siklus II, dan seterusnya. BAB IV : Berisi hasil penelitian dan pembahasan BAB V : Penutup mencakup kesimpulan, saran dan penutup.

  3. Bagian Akhir Pada bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar

  1. Pengertian Prestasi

  Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha. Dalam Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, prestasi mempunyai arti hasil yang telah dicapai (Meity, 2011: 427).

  2. Pengertian Belajar

  Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Slameto dalam Syaiful, 2011: 13).

  Dari pengertian dan penjelasan tentang prestasi dan belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari usaha seseorang baik berupa pengetahuan ataupun perubahan tingkah laku yang bersifat tetap sebagai akibat dari proses latihan dan interaksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar biasanya ditunjukkan dalam bentuk nilai yang diberikan oleh guru sebagai bentuk penghargaan hasil belajar siswa.

  3. Ciri-ciri Belajar

  Dari beberapa pengertian belajar di atas, aktifitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Baharudin dan Esa (dalam Lilik, 2011: 18), ciri-ciri belajar antara lain: a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

  b. Perubahan perilaku dari hasil belajar relatif tetap.

  c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial.

  d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  e. Pengalaman atau latihan tersebut dapat memberikan penguatan.

  4. Prinsip-prinsip Belajar

  Prinsip belajar merupakan petunjuk atau cara yang perlu diikuti untuk melakukan kegiatan belajar (Oemar, 1991: 17).

  Dalam bukunya, Preston (dalam Oemar, 1991: 17) mengemukakan sejumlah prinsip belajar sebagai berikut: a. The child requires a suitable background.

  b. Motivation toward learning goals increases the effectiveness of learning.

  c. Learning is promoted by reinforcement.

  d. Insight is aided through discovery.

  e. The child needs opportunity to practice and review what he has

  Oemar Hamalik (1990: 28) menyimpulkan beberapa prinsip belajar, antara lain: a. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi hubungan saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungannya.

  b. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah dan jelas bagi siswa.

  Tujuan akan menuntunnya dalam belajar untuk mencapai harapan- harapnnya.

  c. Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni dan bersumber dari dalam dirinya sendiri.

  d. Senantiasa ada rintangan dan hambatan dalam belajar, karena itu siswa harus sanggup mengatasinya secara tepat.

  e. Belajar memerlukan bimbingan. Bimbingan itu baik dari guru atau dosen atau tuntunan dari buku pelajaran sendiri.

  f. Jenis belajar yang paling utama ialah belajar untuk berfikir kritis, lebih baik dari pada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis.

  g. Cara belajar yang paling efektif adalah dalam bentuk pemecahan masalah melalui kerja kelompok asalkan masalah-masalah tersebut telah disadari bersama.

  h. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian. i. Belajar memerlukan latihan dan pengulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasai. mencapai tujuan atau hasil. k. Belajar dianggap berhasil apabila si pelajar telah sanggup mentransferkan atau menerapkannya ke dalam bidang praktik sehari-hari.

5. Tujuan Belajar

  Menurut Sardiman (1994: 28) tujuan belajar antara lain:

  a. Untuk mendapatkan pengetahuan Orang yang belajar akan ditandai dengan kemampuannya dalam berfikir. Antara pengetahuan dan kemampuan berfikir adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan. Seseorang tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir jika tanpa bahan pengetahuan, dan sebaliknya seseorang yang menggunakan kemampuan berfikirnya akan memperkaya pengetahuannya.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI LEARNING TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP PADA SISWA KELAS 3 MI MUHAMMADIYAH KEDUNG PADAS TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 133

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 143

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 161

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PELAPUKAN BATUAN DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V DI MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarana Pendi

0 0 146

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 92

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MELALUI METODE INKUIRI KELAS V MI ALBIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 142

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 239

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 210

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 2 246