PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI BERIMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADASISWA KELAS VII B SEMESTER 2SMP NEGERI 3 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MATERI BERIMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH

MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADASISWA KELAS VII B

SEMESTER 2SMP NEGERI 3 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

SI Sarjana Pendidikan Islam

OLEH:

SUSI SUSANTI

  

NIM. 11413041

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

MOTTO

ْْرُظْنُأ

  

َْلاَقْ ْنَمْْرُظْنَتَْلاَوَْلاَقْاَم

  Lihatlah apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang mengatakan

  

(atsar Sayyidina Ali, diriwayatkan oleh Ibnu Assakir)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis susun dan persembahkan kepada: 1.

  Ayahanda Daroji (almarhum ) yang belum sempat melihat penulis wisuda, semoga Allah selalu mengampuni dosa-dosa ayah dan menerima semua amal ibadah ayah dan Ibunda Sriatun yang terhormat, yang senantiasa memberikan do‟a restu serta dukungan baik secara moral maupun material terhadap keberhasilan dan kesuksesan penulis.

  2. Kakak Sulis Tyawati dan adikku Susilo serta Sutrisno yang tersayang yang selalu berpartisipasi memberikan dukungan, support dan doanya untuk penulis.

  3. Bapak K.H Fadhil Asy‟ary (al marhum) sekeluarga serta Gus Lubabbudin sekeluarga yang telah mendidik penulis selama di PP Poncol Bringin dan mendaftarkan penulis untuk kuliah.

  4. Bpk Kyai Muhdi Taufik Ali Anwar sekeluarga di PP Al Mansyur Kauman Tengah Ungaran telah sudi menampung dan mendidik penulis selama kuliah ini.

  5. Mas Efrika Wahyu Ari Wibowo sekeluarga, Kak Lutfi Hariadi sekeluarga juga Mas Dedy Aris Setiyawan, Mas Muhamad Sholeh yang selalu memberikan dukungan dan support untuk kesuksesan penulis.

  6. Bpk Suharto sekeluarga, Eyang , Mba Indu‟ sekeluarga yang selalu memberikan semangat luar biasa.

  7. Sahabat-sahabat karibku yang selalu memberikan semangat serta teman-teman

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat,taufik, hidayah serta inayah-Nya yang telah diberikan kepada hambanya yang lemah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Beriman Kepada Malaikat Allah Menggunakan Metode Jigsaw Siswa Kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017‟‟.

  Shalawat beserta salam senantiasa tersanjungkan kehadirat Nabiyullah Muhammad s aw. sebagai nabi akhir zaman yang mampu memberikan syafa‟atnya kepada seluruh umatnya. Besar harapan agar dapat menjadi salah satu golongan umat beliau yang memperoleh syafa‟at agung di hari kiamat nanti. Aamiin

  Dalam penulisan skripsi ini, banyak sekali berbagai cobaan, godaan dan rintangan yang penulis hadapi. Namun berkat dorongan, bimbingan dan bantuan berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat tersusun. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bpk Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd, Ketua IAIN Salatiga.

  2. Bpk Suwardi M.Pd, Ketua Dekan Tarbiyah IAIN Salatiga 3.

  Ibu Hj. Siti Rukhayati M.Ag selaku Dosen Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

  4. Ibu H Tatik Arlinawati. M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Ungaran.

  6. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah mengantarkan ilmu dan pengetahuan yang tak terhingga nilainya kepada penulis.

  7. Seluruh teman-teman yang senantiasa memberikan semangat dan motivasinya.

  8. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan pertolongan kepada penulis.

  Penulis menyadari skripsi ini tentu masih mengandung banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Kesalahan tersebut tentu bersumber dari peneliti sendiri. Oleh karena itu, peneliti dengan kerendahan hati memohon kritik dan saran dari pembaca dan seluruh pihak yang berkompeten dengan skripsi ini. Peneliti berharap sumbangsih saran dan kritik tersebut mampu membuat skripsi ini menjadi lebih baik dan lebih sempurna.

  Akhir kata penulis berharap, semoga skripsi ini bisa memberikan sumbangan pemikiran dalam pendidikan dan memberi kontribusi bagi para pecinta ilmu. Dan juga penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

  Ungaran, 3 Maret 2017 Penulis

  SUSI SUSANTI NIM: 11413041

  

ABSTRAK

  Susanti, Susi. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Beriman Kepada Malaikat Allah Menggunakan Metode Jigsaw Siswa Kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, S.Ag. M.Pd.

  Kata Kunci: Peningkatan Prestasi, Metode Jigsaw.

  Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang menunjukkan adanya banyak kendala yang salah satunya adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi beriman Kepada Malaikat Allah di Kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 U ngaran Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran yang berjumlah 34 siswa. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi , observasi dan tes tertulis. Analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif.

  Penelitian dilakukan pada dua siklus. dengan langkah-langkah: a) menyusun rencana kegiatan, b) pelaksanaan tindakan, c) observasi dan d) refleksi. Peningkatan prestasi belajar siswa pada pra siklus hanya 14 dari 34 siswa ( 41,17%) setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I menjadi 23 (67,64%) dan pada siklus

  II menjadi 33 siswa (97,05%). Serta meningkatnya kreatifitas siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan metode jigsaw, maka materi beriman kepada Allah lebih mudah dipahami siswa sehingga keterampilan dan keaktifan meningkat yang berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar siswa.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... i HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. ii PERNYATAAN KEASLIAN SK

  RIPSI ………………………………….. iii MOTTO ……………………………………………………………………. iv PERSEMBAHAN ………………………………………………………… v KATA PENGANTAR ................................................................................ vi ABSTRAK ………………………………………………………………. viii DAFTAR ISI ..............................................................................................

  DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ..…………………………………… DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..

  BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................... 5 C. Tujuan Masalah ....................................................................... 5 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ……………. 6 E. Kegunaan Penelitian ……………………………………….. 6 F. Definisi Operasional ………………………………………. 7 G. Metodologi Penelitian ……………………………………. . 10 H. Sistematika Penulisan …………………………………….. 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 18 A. Landasan Teori .......................................................................... 18 B. Materi Beriman Kepada Malaikat ............................................ 23 C. Metode Pembelajaran Cooperative Jigsaw ............................... 25 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................. 34 A. Subjek, Tempat, Waktu, dan Pihak yang Membantu ................ 34

  A . Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus .......................................... 50 B.

  Perbandingan Hasil Antar Siklus ............................................... 69 C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………….. 70

  BAB V PENUTUP .................................................................................... 73 A . Kesimpulan ................................................................................ 73 B. Saran dan Tindak Lanjut ………………………………………. 73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

  Gambar 1 Siklus Peneli tian Kelas ……………………………………………………… 12

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajaran ………………………………………. 37

  Gambar 2 Model Penelitian Tindakan Kelas …………………………………………….. 39 Gambar 3 Bagan Alur Pelaksanaan Tindakan Dalam PTK

  ...…………………………… 49 Gambar 4 Diagram Batang Rentang Nilai Prasiklus ..………..……………….………… 52 Gambar 5 Diagram Batang Ketuntasan Pra Siklus ……………………………………….. 53 Gambar 7 Diagram Batang Rentang Nilai Siklus I……….……………………………. . 58 Gambar 8 Diagram

  Ketuntasan Siswa Siklus 1 …………………………………………… 59 Gambar 10 Grafik Data Pengamatan Siswa ……………………………………………… 61 Gambar 11 Diagram Batang Rentang Nilai Siklus II……………………………..……… 66 Gambar 13 Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus II …………………………………. 68 Gam bar 14 Diagram Batang Perbandingan …………………………….………………. 70

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar Riwayat Hidup 2. Nota Dosen Pembimbing Skripsi 3. Lembar Konsultasi 4. Surat Ijin Penelitian 5. Surat Rekomendasi Penelitian Kantor Persatuan Bangsa dan Politik 6. Surat Ijin Rekomendasi Dinas Pendidikan 7. Surat Pernyataan Telah Meneliti 8. Daftar Jadwal Penelitian 9. Daftar Jadwal Mata Pelajaran di SMP 10.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 12. Soal Tes Siklus I 13. Soal Tes Siklus II 14. Hasil Pembelajaran Siklus I 15. Hasil Pembelajaran Siklus II 16. Daftar Nilai Hasi Evaluasi Keseluruhan Siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku melalui

  pengalaman (Hamalik, 2011). Karena merupakan sebuah proses, maka belajar bukanlah hasil atau tujuan. Belajar terjadi sepanjang manusia tersebut menginginkan suatu perubahan pada dirinya. Memperoleh pengetahuan hanyalah salah satu akibat dari aktivitas belajar tersebut, dan bukanlah belajar itu sendiri.

  Pengalaman yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku seseorang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Dengan kata lain, belajar dapat diartikan pula sebagai proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2011).

  Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat dari adanya aktivitas belajar (Hamdani, 2011). Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang. Prestasi belajar di bidang pendidikan merupakan hasil pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen tertentu berupa tes maupun nontes. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil pengukuran usaha belajar yang dilakukan siswa dan diwujudkan mengartikan metode pembelajaran sebagai cara menyajikan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran yang bervariasi menuntut penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi pula. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila materi pembelajaran disampaikan dengan cara yang tepat. Guru harus jeli dan teliti memilih metode pembelajaran karena jumlah dan jenisnya sangat banyak.

  Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

  Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran yang memuat informasi di sekitar teks yang berkaitan dengan al- Qur‟an dan al- Hadits dari Nabi Muhammad SAW.

  Rasullah SAW bersabda “telah aku

  

berpegang teguh dengan keduanya, kitabullah dan sunah Nabi-Nya, (H.R. Imam

Malik)’’.

  Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi beriman kepada Malaikat Allah merupakan pembelajaran yang mengajak siswa bukan sekedar beriman dan meyakini adanya Malaikat-malaikat Allah, namun mengajarkan siswa untuk patuh dan taat kepada Allah SWT seperti yang dilakukan Malaikat. Pembelajaran PAI yang berhasil tidak hanya membuat siswa mampu menghafal dan mengingat nama-nama Malaikat, namun siswa mampu menerapkan ketaatan dan kepatuhan dalam kehidupan sehari-hari. Aspek inilah yang paling sulit dicapai.

  Pelaksanaan pembelajaran yang penulis lakukan untuk mata pelajaran PAI belum berhasil, siswa belum menguasai konsep tersebut. Hal itu terbukti dari rendahnya nilai yang diperoleh siswa. Siswa kelas VII B semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran kurang dapat memahami pembelajaran PAI khususnya materi beriman kepada Malaikat Allah SWT dan kurang memperhatikan konsep guru.

  Berdasarkan hal itu penulis menggunakan metode jigsaw untuk peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran.

1. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan pelaksanaan observasi awal yang telah dilaksanakan di diperoleh identifikasi masalah yang meliputi kondisi peserta didik, kondisi guru dan kondisi pembelajaran sebagai berikut: a.

  Kondisi peserta didik 1) Rata-rata hasil belajar peserta didik secara klasikal masih dibawah 75. 2) Peserta didik cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran.

  b.

  Kondisi guru Kesulitan dalam mengkomunikasikan peserta didik sebagai bentuk pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan.

  c.

  Kondisi pembelajaran 1)

  Penggunaan metode pembelajaran yang kurang mengaktifkan peserta didik.

  2) Interaksi pembelajaran cenderung searah dan dominasi pembelajaran dipegang oleh guru.

  3) Perlunya pengembangan model pembelajaran yang mampu melibatkan aktivitas dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

  Berdasarkan hal tersebut penulis menggunakan metode cooperative

  jigsaw untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan.

2. Analisis Masalah

  Dari identifikasi masalah pada pembelajaran PAI materi tentang a.

  Dalam mengajar guru terlalu banyak melakukan metode ceramah, yang berakibat siswa banyak yang mengantuk dan bercerita dengan temannya.

  b.

  Guru kurang maksimal dalam menggunakan media pembelajaran.

3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah

  Dari identifikasi masalah yang dikemukakan di atas dapat dianalisa penyebabnya dan dicarikan pemecahnya sebagai berikut: pentingnya guru memberikan variasi pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode

  jigsaw pada siswa kelas VII B semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul: „‟Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Beriman Kepada Malaikat Allah Dengan Menggunakan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pel ajaran 2016/2017‟‟.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: “Apakah penggunaan metode jigsaw pada Mata Pelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B Semester 2

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  D. Hipotensis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis tindakan adalah tindakan yang diduga dapat memecahkan masalah penelitian yang ingin diatasi (Saminanto, 2010). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: “Jika metode jigsaw digunakan dengan baik pada mata pelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah dapat meningkatan prestasi belajar pada siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah: “Adanya peningkatan prestasi belajar siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran, setelah diterapkannya metode Jigsaw pada pembelajaran PAI materi beriman kep ada Malaikat Allah”. Sebanyak 97% siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75.

E. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1.

  Bagi SMP Negeri 3 Ungaran Dengan melalui metode pembelajaran Jigsaw maka diharapkan dapat dipakai sebagai meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran serta sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang bersangkutan.

  2. Bagi Guru Sebagai masukan dalam mengelola dan meningkatkan strategi belajar mengajar serta mutu pengajaran. Dengan mengetahui pola-pola cara belajar siswa maka guru dapat menyesuaikan proses belajar mengajar yang diciptakan.

  3. Bagi Siswa Dengan belajar melalui metode Jigsaw maka diharapkan siswa mampu menumbuhkan kreatifitas dan keterampilan berfikir, serta mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

  4. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.

F. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar

  Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman (Hamalik, 2011). Karena merupakan sebuah proses, maka belajar bukanlah hasil atau tujuan. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat dari adanya aktivitas belajar (Hamdani, 2011). Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang. Prestasi belajar di bidang pendidikan merupakan hasil pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen tertentu berupa tes maupun nontes. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil pengukuran usaha belajar yang dilakukan siswa dan diwujudkan dalam bentuk angka, simbol, atau kalimat.

2. Pembelajaran Cooperative

  Pembelajaran cooperative merupakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui sistem kerja kelompok yang heterogen. Pendekatan ini memanfaatkan hal yang positif dari persaingan antaranggota kelompok untuk menumbuhkan kerja sama saling membantu dan saling mendorong untuk meraih kesuksesan (Slavin, 2008). Kemampuan berkerja sama dalam tim merupakan kemampuan yang penting bagi peserta didik. Semua masalah

  Pembelajaran cooperative adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran (student centered), dengan suasana kelas yang demokratis, saling membelajarkan, memberi peluang lebih besar dalam memberdayakan potensi peserta didik secara maksimal.

  Teori yang melandasi pembelajaran koperatif adalah teori kontruktivisme ( Rusman, 2016). Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri(Slameto, 1991). Model pembelajaran ini dikembangkan dari teori belajar kontruktivisme yang mahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky.

  Berdasarkan penelitian Piaget yang pertama dikemukakan bahwa pengetahuan itu di bangun dalam pikiran anak( Ratna,1988).

3. Jigsaw

  Model pembelajaran jigsaw adalah sebuah model belajar koperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kecil. Seperti diungkapkan oleh Lie dalam Rusman

  (1999) bahwa „‟ pembelajaran koperatif model jigsaw ini merupakan model koperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri‟‟. Teknik mengajar jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Arronson dan rekan-rekannya di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan di Universitas John Hopkin (Sugianto, 2010).

  Arti Jigsaw berasal dari bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka teki yang menyusun potongan gambar ( Rusman, 2016). Pembelajaran koperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran koperatif yang terdiri beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Sudrajat, 2008).

  Belajar tipe Jigsaw (menyusun potongan gambar) merupakan tehnik yang paling banyak dipraktikkan. Tehnik ini serupa dengan pertukaran kelompok dengan kelompok, namun ada satu perbedaan penting yakni tiap siswa mengajarkan sesuatu. Ini merupakan alternatife menarik bila ada materi belajar yang biasa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan bila bagian-bagiannya harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu yang bila digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk kumpulan pengetahuan atau ketrampilan yang padu (Melvin, 2006).

G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  adalah:„‟Sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif (Kem mis dalam Saminanto, 2010)‟‟. Secara lebih sederhana dapat disimpulan bahwa PTK adalah kajian reflektif mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang bersifat meningkatkan, memperdalam, dan memperbaiki, serta dilakukan secara kolaboratif. Disebut kajian reflektif karena selalu ada tindakan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Tujuannya adalah meningkatkan, memperdalam, dan memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

  Merupakan penelitian kolaboratif karena dapat dilaksanakan dengan bantuan guru mitra.

  Peneliti memilih jenis penelitian tindakan kelas untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah. Rendahnya prestasi siswa dapat dianalisa menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Setelah penyebab masalah ditemukan, peneliti melakukan tindakan yang dianggap mampu memecahkan masalah tersebut. Pada akhir tindakan dilakukan refleksi tentang keberhasilan dan kegagalan tindakan terhadap pemecahan masalah. Pada model Kurt Lewin terdapat empat komponen yang terpisah yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi atau reflecting (Arikunto, 2010). Model Kemmis & McTaggart menganggap tahapan tindakan dan pengamatan merupakan satu kesatuan. Pada saat tindakan dilakukan, pada saat itu pula kegiatan pengamatan dimulai (Susilo dkk, 2009).

  Pada hakikatnya model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait. Komponen- komponen tersebut adalah: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

  Komponen-komponen tersebut merupakan sebuah siklus yang akan terus diulang apabila tujuan penelitian belum tercapai. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Apabila digambarkan maka alur penelitian yang tejadi adalah sebagai berikut:

  Perencanaan Siklus 1

  Refleksi Pelaksanaan tindakan & observasi

  Perencanaan Siklus 2

  Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 2. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang. Jumlah siswa adalah 34 orang dengan perincian 14 laki-laki dan 20 perempuan. Latar belakang siswa sebagian besar dari keluarga wiraswasta. Penelitian tindakan kelas ini dibantu oleh guru.

  3. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan.

  Satu siklus kegiatan terdiri dari: perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Siklus pertama dimulai dengan melakukan perencanaan.

  4. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang akan digunakan antara lain: a.

  Dokumentasi Dokumentasi berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku daftar kelas, buku daftar nilai, buku daftar hadir siswa dan catatan pembelajaran selama proses KBM.

  b.

  Observasi

  5 aspek yang mencerminkan keaktifan, kepandaian mengungkapkan pendapat, keseriusan dalam pembelajaran, tertib dalam pembelajaran, serta kebenaran konsep dalam proses pembelajaran. Setiap item diberikan skor.

  c.

  Tes Tertulis Instrumen tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.

  Instrumen ini memiliki jumlah soal 10 soal dengan kriteria skor terdiri. Siswa dinyatakan berprestasi apabila mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75.

5. Pengumpulan Data a. Sumber Data

  Data dikumpulan melalui sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah 34 orang siswa kelas VII B Semester

  2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang. Data yang diperoleh dari sumber data primer adalah data tentang keaktifan dan prestasi belajar.

  Sumber data sekunder adalah sumber data selain sumber data primer, yaitu: dokumen sekolah.

b. Jenis Data

  Jenis data diperoleh berupa: 1)

  Data kualitatif yaitu: data keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran tentang mata pelajaran PAI materi beriman kepada

  2) Data kuantitatif berupa hasil evaluasi pembelajaran PAI yang dilaksanakan sebelum dan sesudah penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan menggunakan prosentase keberhasilan prestasi belajar.

c. Cara Pengambilan Data Data penelitian diambil melalui observasi dan tes.

6. Analisis Data

  Arikunto (1998) menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus- rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Terkait hal itu maka, data dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif. Teknik kuantitatif menggunakan statistik deskriptif sederhana dalam perhitungan prestasi belajar siswa.

  Tes dilakukan untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam materi beriman kepada Malaikat Allah. Hasil tes yang diikuti oleh siswa dianalisis dengan menggunakan statistik sederhana. Skala nilai yang digunakan adalah skala seratus. Nilai maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 100. Untuk menilai hasil tes digunakan rumus:

  Skor = B × 100 N

  Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai pada rentang tuntas, seperti tabel 1.2

Tabel 1.2 Tabel Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa

  NO Nilai Ketuntasan 1 75-100 Tuntas 2 50-74 Tidak tuntas

  Hasil belajar siswa tersebut dianalisis apakah sudah tuntas (≥ 75) atau belum tuntas (< 75) kemudian dibuat prosentase. Jika siswa yang tuntas di kelas tersebut mencapai 90%, maka dikatakan bahwa ketuntasan klasikal telah tercapai.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini maka secara keseluruhan sistematika penulisan skripsi disususun menjadi tiga bagian yaitu: a.

  Bagian awal

  Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, abstrak.

  b.

Bagian inti Bagian ini terdiri dari lima bab yaitu: Bab I, PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang masalah,

  keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II, KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang prestasi belajar, mata pelajaran beriman Kepada Malaikat Allah, metode jigsaw. Bab III, PELAKSANAAN PENELITIAN berisi deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II. Bab IV, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi tentang deskripsi setiap siklus, dan pembahasan Bab V, PENUTUP berisi tentang kesimpulan mengenai hasil penelitian dan saran c.

  Bagian Akhir Daftar Pustaka, lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Peningkatan Prestasi Belajar PAI a. Peningkatan Peningkatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses,

  cara, perbuatan (meningkatkan usaha, kegiatan, dsb) Adi S ( 2004) . mengatakan „‟Peningkatan berasal dari kata tingkat yang artinya lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas

  ‟‟. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik.

  Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.

  b.

  Prestasi Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan prestasi sebagai “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”

  (Pusat Bahasa, 2008). Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

  Menurut Purwadarminta dalam Hamdani (2011) bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).

  Qohar dalam Hamdani (2011) mengatakan bahwa prestasi sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan. Harahap dalam Hamdani (2011) berpendapat bahwa prestasi sebagai “penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.” c.

  Belajar Menurut Slameto dalam Hamdani (2011), belajar adalah “proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Cronbach dalam Hamdani (2011) menjelaskan bahwa belajar adalah“learning is shown by a change in behavior as a result of

  experience” (belajar terlihat dari adanya perubahan dalam tingkah laku

  sebagai hasil dari pengalaman). Spears dalam Suryabrata (2010) mengatakan bahwa “learning is to observe, to read, to imitate, to try

  something themseleves, to listen, to follow direction

  ”, (belajar adalah berpendapat bahwa “learning is a change in performance as a result of

  practice

  ” (belajar adalah perubahan dalam kemampuan sebagai hasil dari latihan).

  Menurut Arikunto (2010), prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh sebagai akibat dari kegiatan belajar yang sangat kompleks.

  Keadaan yang sangat kompleks tersebut meliputi: siswa, guru dan personal lainnya, bahan pelajaran, metode mengajar dan sistem evaluasi, sarana penunjang, dan sistem administrasi. Dengan demikian maka prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh hasil dari kegiatan belajar mengajar semata. Kualitas pembelajaran bukanlah satu-satunya penentu bagi hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Keadaan yang kompleks tersebut dikelompokkan ke dalam empat istilah yaitu: input, output, transformasi dan umpan balik.

  Input adalah calon siswa yang akan memasuki sekolah. Dalam hal ini calon siswa dinilai kemampuannya untuk mengetahui apakah ia akan mampu mengikuti pelajaran atau tidak. Output adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan. Output dinilai apakah siswa berhak lulus atau tidak, dalam hal ini sebagai alat penyaring kualitas. Transformasi adalah mesin yang mengubah input menjadi output.

  Yang dimaksud peningkatan prestasi dalam penelitian ini adalah iktikat melakukan suatu tindakan yang menuju pada proses tingkatan yang

  Jadi, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang didapat melalui proses belajar untuk mendapatkan bukti secara kongkrit berdasarkan usaha sebagai pemicunya dan media sebagai pengantarnya.

2 Hakekat PAI

  Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama yang dianut peserta didik yang memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan antar umat beragama dalam masyarakat persatuan nasional .

  Pendidikan agama bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Ladjid, 2005).

  Ladjid (2005) mengatakan tujuan pendidikan agama Islam di SMP yaitu: Untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

  Rumusan tujuan pendidikan agama Islam pada sekolah menengah, merupakan penjabaran dari bunyi PP No 29 Bab lima pasal (2) pendidikan menengah bertujuan : a.

  Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

  b.

  Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar kehidupannya (Ladjid, 2005).

  Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Hal tersebut dilakukan dengan cara mempelajari ilmu membaca dan meyakini akan adanya Malaikat Allah. Secara substansial, mata pelajaran PAI diharapkan memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-

  Qur‟an dan Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan Menurut Nashr dalam Ali (2008), Al- Qur‟an sebagai pedoman abadi mempunyai tiga jenis petunjuk bagi manusia. Pertama adalah tentang susunan alam semesta dan posisi manusia di dalamnya. Kedua tentang ringkasan sejarah manusia, rakyat biasa, raja-raja, orang-orang suci, para Nabi sepanjang zaman dan cobaan yang menimpa mereka. Ketiga adalah tentang sesuatu yang sulit dijelaskan dengan bahasa modern. Di dalam Al-

  Qur‟an terdapat pula ajaran tentang akhlak atau moral serta hukum yang mengatur kehidupan manusia sehari-hari.

  Al-Hadits adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Al-Hadits menjelaskan dan merinci hal-hal yang telah disebutkan di dalam Al- Qur‟an.

  Hadits diartikan sebagai segala perkataan, perbuatan dan sikap diam Nabi tanda setuju. Para ahli menggolongkan hadits sebagai sunnah qauliyah (perkataan Nabi), seda ngkan sunnah fi‟liyah (perbuatan) dan sunnah taqririyah (diam tanda setuju) tidak disebut hadits melainkan sunnah saja (Ali, 2008). Dalam hal itu maka umat islam selain dianjurkan untuk mempelajari Al- Qur‟an, juga mempelajari Al-Hadist.

  Al-Hadits memiliki tiga tugas utama dalam kaitannya dengan agama Islam. Pertama adalah menegaskan lebih lanjut mengenai ketentutan-ketentuan agama Islam dalam al-

  Qur‟an, misalnya tentang hukum kewajiban shalat. Kedua sebagai penjelasan isi Al-

  Qur‟an, misalnya hadits yang menjelaskan tata cara shalat. Ketiga adalah menambahkan atau mengembangkan sesuatu tentang larangan mempermadu yaitu mengawini sekaligus atau bersamaan seorang perempuan dengan bibinya (Ali, 2008).

B. Materi Beriman Kepada Malaikat 1. Hakekat Beriman

  Dalam buku PAI kata beriman terdiri dari dua kata, yaitu imbuhan ber- dan iman. Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Makna iman dalam pengertian adalah percaya dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan dan di amalkan dalam perbuatan sehari-hari.

  Dalam hal itu menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah. Sebagai manusia yang memiliki pertanggungjawabkan kepada Allah SWT, maka iman menjadi sangat penting. Allah SWT memerintahkan kepada umat islam untuk beriman, sebagai mana firmannya dalam Q.S An-

  Nisa‟ :136 ۚ ُمْبَق ْهِم َلَزْوَأ يِذَّنا ِباَتِكْناَو ِهِنىُسَر ٰىَهَع َلَّزَو يِذَّنا ِباَتِكْناَو ِهِنىُسَرَو للهاِب اىُىِمآ آى ُى َمآ َهٌِذَّنا اَهٌَُّأ اٌَ

  ْاادٍِعَب الً َلََض َّمَض دَقَف ِزِخ َْا ِوْىٍَْناَو ِهِهُسُرَو ِهِبُتُكَو ِهِتَكِئ َلََمَو ِ َّللهاِب ْزُفْكٌَ ْهَمَو Arti nya : “wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhamad) dan kepada Kitab (Al- qur‟an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, Malaikat-malaikat- Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah dan bisa berkurang. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT adalah dengan memahami dan mempelajari Malaikat-malaikat Allah serta tugas-tugasnya.

2. Beriman Kepada Malaikat

  Beriman adalah kata yang terdiri dari dua suku kata yaitu imbuhan ber dan iman. Iman kepada malaikat dalam buku PAI (2004) adalah percaya dan yakin bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat sebagai makhluk gaib dari cahaya (nur) untuk mengatur dan mengurus alam semesta. Iman kepada malaikat termasuk rukun iman yang kedua setelah iman kepada Allah SWT.

  Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang bersifat gaib, yang diciptakan dari nur (cahaya), mereka selalu taat, tunduk, patuh kepada Allah, tidak pernah ingkar janji dan tidak membutuhkan makan dan minum. Malaikat menghabiskan waktu siang dan malam untuk mengabdi hanya untuk kepada Allah SWT.

  Malaikat diciptakan oleh Allah SWT memiliki tujuan dan tugas tertentu. Malaikat ini merupakan makhluk gaib yang memiliki sifat dan ciri-ciri berbeda dengan manusia. Malaikat adalah makhluk yang tidak berwujud, tidak dapat disentuh, dilihat dan didengar. Sebagai firman Allah dalam Q.S Fatir: 1:

  Artinya:“Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”, Q.S. Fatir: 1 (Al-Rasyid: tt). Jadi, kita sebagai umat islam diwajibkan untuk beriman kepada

  Malaikat Allah. Dengan beriman kepada Malaikat harapannya agar umat islam mampu meneladani dan menaati serta mengikuti prilaku Malaikat-malaikat Allah, dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen yang terkait

SOAL UH PAI KELAS 4 BAB IMAN KEPADA MALAIKAT SEMESTER 2

161 3389 3

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI BANGUN SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 TERAS KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20172018

0 2 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS III MI DARUL ‘ULUM REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 3 129

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MEDIA INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VIII SEMESTER II MTS RIYADLOTUL ULUM KUNIR DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARA

0 1 170

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AL-QUR’AN HADITS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI WALISONGO SIDOWANGI KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 1 125

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERCELA DENGANMETODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

1 2 112

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PAI MATERI SEJARAH PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN MASA ABBASIYAH DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII SMP IT AL-MA’RUF CANDISARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untu

0 2 125

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI MATERI HIDUP SEHAT DENGAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL SERTA BERGIZI MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING SISWA KELAS VIII E SEMESTER II SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 149

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIIIC SMPN 2 TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 135