Analisis kepuasan mahasiswa terhadap atribut jasa yang ditawarkan bioskop XXI : studi kasus konsumen cinema XXI Jl. Urip Soemoharja No. 104 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

  SKRIPSI

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP ATRIBUT JASA

YANG DITAWARKAN BIOSKOP XX1

  

(Studi kasus : konsumen bioskop Cinema XX1 Jl.Urip Soemoharja No.104

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  

Program Studi Manajemen

DISUSUN OLEH:

MARKUS YEFTA BHASKARA

  

05 2214 116

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Aku percaya bahwa tiada hal sia-sia, tiada keberhasilan tanpa kegagalan yang

kita perlukan hanyalah mencoba, meyakini apa yang ingin kita buat, semakin

banyak rintangan yang kita lalui semakin kuat kita, semakin banyak kegagalan

semakin kita mendekat pada keberhasilan, karena keberhasilan hanyalah suatu

titik di puncak gunung kegagalan.

  

(Bob Sadino)

Jika kita berusaha untuk mengejar sesuatu impian dengan

sekuat tenaga, namun belum berhasil meraihnya walaupun

telah mengorbankan segala-galanya demi impian itu,

sadarkanlah diri kita bahwa yang sesungguhnya kita cari

adalah kenyataan bahwa kita tidak dapat meraihnya.

  

(SUPERNOVA)

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

  

ABSTRAK

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA

YANG DITAWARKAN BIOSKOP XX1

Studi Kasus konsumen bioskop Cinema XX1 di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  

Markus Yefta Bhaskara

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa

terhadap atribut jasa yang ditawarkan bioskop XX1 di Universitas Sanata

Dharma, dan juga untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat kepuasan

mahasiswa laki-laki dan perempuan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan

jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang responden.

  Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100

responden yang dibagi sama rata untuk mahasiswa laki-laki dan mahasiswa

perempuan. Teknik analisis yang digunakan adalah 1) Analisis persentase untuk

mengetahui karakteristik responden, 2) IKP untuk mengetahui tingkat kepuasan

mahasiswa, 3)Uji t dua sampel independen untuk menguji perbedaan tingkat

kepuasan mahasiswa laki-laki dan perempuan.

  Dari Analisis persentase diperoleh hasil yaitu laki - laki sebanyak 50 orang

(50%) dan perempuan 50 orang (50%), mayoritas mahasiswa biasa menonton

dengan teman yakni 43 orang (43%), mayoritas mahasiswa memiliki pengeluaran

diantara Rp500.000,00 s.d Rp749.000,00 sebanyak 52 orang (52%), mayoritas

mahasiswa menonton di bioskop XX1 dalam 2 bulan terakhir yaitu 2-4 kali

sebanyak 64 orang (64%). Dari analisis Analisis Uji Beda Mean (Independent

Samples Test) menunjukan bahwa adanya perbedaan persepsi yang signifikan

antara tingkat kepuasan mahasiswa laki-laki dan perempuan dimana laki-laki

memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi dibanding wanita.

  

ABSTRACK

ANALYSIS OF CUSTOMER SATISFACTION WITH SERVICE

ATTRIBUTES OFFERED BY THE CINEMA XX1

A Case Studies is Consumer of Cinema XX1 movie theater at the University

of Sanata Dharma Yogyakarta

  

Markus Yefta Bhaskara

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2010

  The study aimed to determine the level of student satisfaction attributes of

the services offered at cinema XX1 Sanata Dharma, and also to see if there are

differences in student satisfaction levels of men and women. The research was

case study with a sample size is 100 respondents.

  The research was conducted by distributing questionnaires to 100

respondents who shared equally for male students and female students. The

analysis technique used were 1) Analysis of percentages to determine the

characteristics of respondents, 2) IKP to know the level of student satisfaction, 3)

two independent samples t test to examine differences in student satisfaction

levels of men and women.

  Analysis of the results obtained from the percentage of men - men as many

as 50 people (50%) and women's 50 men (50%), the majority of students used to

watch with a friend that is 43 people (43%), spending the majority of students

have among Rp500.000, 00 sd Rp749.000, 00 of 52 people (52%), the majority of

students watching at the cinema XX1 in the last two months that is 2-4 times as

many as 64 people (64%). From the analysis of Mean Difference Test Analysis

(Independent Samples Test) indicates that there was a significant difference in

perception between students' satisfaction level of men and women where men

have higher satisfaction levels than women.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Bapa di surga atas segala

limpahan anugerah, berkat, rahmat, dan kasih-Nya yang begitu besar sehingga

pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang dalam dan tulus

kepada:

  1. Bapak Drs. YP Supardiyono., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

  Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

  6. Kedua Orang Tuaku, terima kasih atas pengorbanannya, sudah saatnya saya yang akan berkorban untuk kalian.

  7. Teman-teman MPT, ternyata enak juga pusing bareng-bareng.

  8. Buat teman-temanku anak Manajemen 2005 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan persahabatan yang diberikan selama ini.

  9. Mz Chandra, MzGembuk, Mz Pranoto, Mz Kocek, Mz Putra, Mz Jo Sebastian, Mz Anton, Mz Gokdi, Mz Ipung, Jeng Ita, Jeng Windy, makasih ya semuanya. Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat

berterima kasih atas segala masukan baik yang berupa saran maupun kritik yang

bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna

bagi semua pihak.

  Yogyakarta, Penulis Markus Yefta Bhaskara

  

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v

ABSTRAK................................................................................................... vi

ABSTRACK................................................................................................ vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... viii

KATA PENGANTAR................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

  

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….………… 1

A. Latar belakang Masalah..……………….………….…1 B. Rumusan Masalah……………………….………….…3 C. Tujuan Penelitian.……………………….………….…3 D. Batasan Masalah…..………………..……….…...……4 D. Manfaat Penelitian…..……………….……….….……4 E. Sistematika Penulisan….………….……………..……5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen……….…………….……….……6 B. Pengertian Pemasaran ……….……………..…….………6 C. Konsep Pemasaran…………….………………….………7 D. Pengertian Jasa………………………………….……….10 E. Karakteristik Jasa…………………………….………….10 F. Kepuasan Konsumen..………………………..………….12 G. Bioskop ………………………………….………..17 I. Hipotesis ...................................................................18

  

BAB III METODE PENELITIAN ..…………………….…………..18

A. Jenis Penelitian…………………….…………………….18 B. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………….18 C. Subjek dan Objek Penelitian……………………..………18 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……………19 E. Jenis dan Sumber Data ……………………………21 F. Teknik Pengumpulan Data ……………………………21 G. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ……………23 H. Teknik Pengujian Instrumen ………………………..…..25 I. Teknik Analisis Data ........................................................26 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................

  31 A. Sejarah Sineplex ……………………………………31

  B. Operasional dan Pemasaran ……………………………36

  C. Perkembangan XX1 ……………………………36 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .....................................

  38 A. Karakteristik Responden…………………………………38

  B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ……………………41

  C. Analisis Kepuasan Konsumen ……….......………………45

  D. Analisis Uji Beda Mean (Independent Samples Test)……52 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN...................

  60 A. Kesimpulan ……………………………………………60

  B. Saran ……………………………………………………62

  C. Keterbatasan ……………………………………63 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

  65 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Hal TABEL V.1 Distribusi Skor Jenis Kelamin ............................................

  35 TABEL V.2 Distribusi Skor Kebiasaan Menonton ................................

  35 TABEL V.3 Distribusi Skor Pengeluaran Rata-rata per Bulan.............

  36 TABEL V.4 Distrbusi skor frekuensi menonton ....................................

  37 TABEL V.5 Uji Validitas Atribit Jasa di Bioskop Cinema XX1............

  38 TABEL V.6 Uji Reabilitas .......................................................................

  40 TABEL V.7 Tingkat Kepuasan Mahasiswa ...........................................

  42 TABEL V.8 Tingkat Kepuasan Mahasiswa Laki-laki ...........................

  43 TABEL V.9 Tingkat Kepuasan Mahasiswa Perempuan .......................

  45 TABEL V.10 Hasis t-test perbedaan tingkat kepuasan konsumenmahasiswa

laki-laki dan perempuan ........................................................................... 46

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi yang terjadi sekarang ini dimana arus ilmu

  

pengetahuan yang masuk di Indonesia semakin terasa kemajuannya. Dengan

lajunya pembangunan ilmu pengetahuan diiringi dengan perkembangan di segala

bidang termasuk di dunia bisnis.

  Dewasa ini lingkungan bisnis menjadi sebuah lingkungan yang berubah

sangat cepat dan penuh ketidakpastian. Lingkungan bisnis menuntut para pemasar

bertindak cepat dan jeli dalam melihat perubahan tersebut. Perubahan lingkungan

bisnis merupakan peluang dan kesempatan bagi pemasar untuk menjalankan suatu

bisnis yang penuh dengan persaingan. Pemasar harus mampu bersaing dan

berlomba untuk memperoleh volume penghasilan yang setinggi-tingginya.

  

Terlepas dari semua itu, suatu bisnis yang dijalankan harus mampu memberikan

suatu nilai lebih bagi konsumen, yaitu kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen

merupakan kunci keberhasilan yang paling penting khususnya khususnya bagi

suatu bisnis yang bergerak di bidang jasa. Kepuasan konsumen yang semakin

tinggi akan menunjukan bahwa suatu bisnis yang dijalankan berhasil atau sesuai

dengan harapan dan besar kemungkinan bisnis yang dijalankan tidak akan

berhenti dan terus berkembang.

  Di banyak negara terbukti, bahwa industri kreatif adalah industri yang

fleksibel dan mampu bertahan dalam persaingan dunia usaha khususnya industri

Perfilm-an.

  Perkembangan film Indonesia selama empat tahun terakhir

memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan. Tahun 2008 tercatat 87

judul film Indonesia yang diproduksi. Begitu pula dengan jumlah penonton,

antusias penonton terhadap film semakin besar. Pada tahun 2008 jumlah

penonton "Laskar Pelangi" tercatat mencapai 4.200.000 penonton itu menandakan

saat ini antusiasme orang terhadap Film. Film dapat ditonton melalui Media

seperti DVD atau menonton langsung di bioskop.

  Banyaknya DVD yang berada di pasaran, secara langsung mempengaruhi

pasar dari Bioskop. Menurut (Saif,2008:dalam wordpress.com) Berdasarkan pada

analisis, beberapa hal yang menjadi faktor-faktor konsumen memilih bioskop,

yaitu: kualitas sound system, ketajaman gambar film, kualitas suara, kecepatan

akses film box office, respon konsumen pada film box office di Bioskop, harga,

dan paket hemat. Sedangkan kelemahan pada Bioskop terletak pada: kenyamanan

menyaksikan film, sensor film, dubbing bahasa (terjemahan bahasa dalam teks),

dan kemudahan menjangkau lokasi Bioskop. Untuk itu berbagai cara dilakukan

oleh bioskop untuk menarik minat orang menonton di bioskop tertentu.

Berdasarkan dari faktor-faktor konsumen memilih bioskop menunjukkan bahwa

faktor-faktor tersebut perlu mendapatkan perhatian dari Bioskop, untuk

meningkatkan kepuasan konsumen.

  Berkaitan dengan usaha-usaha bioskop meningkatkan Kepuasan konsumen

maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Kepuasan

Mahasiswa terhadap Atribut Jasa yang ditawarkan bioskop XX1”. Studi

kasus : Konsumen Bioskop cinema XX1 Jl.Urip Soemoharjo No.104 Yogyakarta

di Universitas Sanata Dharma.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan dari latar belakang masalah, maka dapat dibuat perumusan masalah, yaitu :

  1. Bagaimana karakteristik konsumen bioskop cinema XX1?

  2. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen bioskop cinema XX1?

  3. Adakah Perbedaan antara tingkat kepuasan konsumen Mahasiswa Laki- laki dan Perempuan?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian yaitu :

  1. Untuk mengetahui karakteristik mahasiswa sebagai konsumen bioskop cinema XX1.

  2. Untuk mengetahui tingkat kualitas jasa bioskop cinema XX1.

  

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepuasan Mahasiswa

Laki-laki dan Perempuan.

D. Batasan Masalah

  Agar pemecahan masalah yang akan dilakukan tidak menyimpang dari

ruang lingkup yang ditentukan, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai

1. Atribut variabel jasa yang diteliti adalah : Bukti Langsung, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati.

  2. Atribut variabel kepuasan mahasiswa yang diteliti adalah : perbandingan antara harapan dan kenyataan pada jasa yang ditawarakan bioskop cinema

  XX1.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi bioskop XX1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi manajemen sebagai bahan pembanding terhadap kebijaksanaan yang ada dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi kebijaksanaan yang akan disusun.

  2. Bagi Universita Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

  3. Bagi Penulis Penelitian dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan sebagai tinjauan dari penerapan teori yang diperoleh dibangku kuliah khususnya menyangkut bidang pemasaran.

F. Sistematika Penulisan

  BABI : PENDAHULUAN

  Bab ini mencakup latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

  BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini mengemukakan teori-teori yang menjadi acuan dalam melaksanakan penelitian dan

perumusan hipotesis.

  BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian subjek penelitian, variabel penelitian, sumber data, populasi, sample, dan teknik pengambilan sample, teknik pengumpulan data, metode pengujian instrumen, analisis data.

  BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang pengelolaan data, analisis data dan jawaban dari masalah yang diajukan.

BAB V : KESIMPULAN Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil dari

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Menurut Stoner (dalam skripsi Lisa,1999:7), manajemen adalah proses

  

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para

anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

B. Pengertian Pemasaran

  Untuk mengetahui tentang konsep inti Manajemen pemasaran perlu juga

untuk mengetahui tentang konsep pasar dan pemasaran terlebih dahulu secara

jelas. Pengertian pasar secara umum yaitu suatu tempat antara penjual dan

pembeli, barang dan jasa yang dijual dan terjadinya perpindahan kepemilikan.

  

Pasar menurut Philip Kotler (1997, hlm.12) yaitu pasar terdiri dari semua

pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama,

yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginannya. Menurut Stanton ( 1997, hlm.12 ), pasar sebagai

orang atau organisasi yang mempunyai kebutuhan untuk dipuaskan, uang untuk

dibelanjakan, dan kemauan membelanjakan uang tersebut.

  Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran atau suatu sistem

total dari kegiatan bisnis yang dipromosikan dan mendistribusikan barang-barang

  

yang dapat memuaskan keinginan dan jasa, baik kepada para konsumen saat ini

maupun konsumen potensial.

  Arti kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan manusia yang

berhubungan dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan

maksud memberikan kepada keinginan dan kebutuhan manusia. Kegiatan

pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen jika

menginginkan usahanya lancar terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang

lebih baik terhadap perusahaan.

  Pemasaran merupakan suatu usaha penjualan yang direncanakan dan dapat

membantu kecepatan penjualan sesuai dengan kecepatan pembuatan. Kita dapat

dianggap berhasil dalam usaha pemasaran jika kita memberikan apa yang

pelanggan inginkan dengan harga yang pantas, menyediakan di tempat yang tepat

dan dalam jumlah yang tepat pula (Parkinson,1998:5).

C. Konsep Pemasaran

  Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih

efektif dibanding para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilah.

  Konsep pemasaran masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi adalah

menentukan kebutuhan, keinginan dan minat dari pasar sasaran dan memberikan

kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing

dengan tetap memelihara atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

  Konsep pemasaran merupakan upaya pemasaran terkoordinir yang

berfokus pada pasar dan berorientasi pada konsumen dengan tujuan memberikan

kepuasan kepada konsumen, untuk mencapai tujuan pemasaran.

  Ada tiga ketetapan pokok yang mendasari konsep pemasaran adalah sebagai berikut :

  1. Semua perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi kepada konsumen.

  2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan.

  3. Semua kegiatan pemasaran di sebuah perusahaan harus terkoordinasi secara organisasi.

  Menurut konsep pemasaran, sebuah organisasi harus mencoba

menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen melalui sekelompok

kegiatan yang terkoordinasi yang memungkinkan organisasi tersebut untuk

mencapai sasaran-sasarannya (William dan Ferrel, dalam skripsi Agung, 2007:8).

  Menurut kotler (1997:17) konsep pemasaran bersandar pada empat pihak adalah sebagai berikut :

  1. Orientasi Pelanggan Berorientasi pada pelanggan mengharuskan perusahaan untuk cermat dalam menentukan pelanggan dari sudut pandang pelanggan. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang terkadang tidak disadari dan mereka tidak dapat mengutarakan kebutuhannya.

  2. Target Pasar Perusahaan akan berhasil apabila perusahaan itu menetapkan target pasar yang ingin dicapai dengan baik dan menyusun program pemasaran yang sesuai dengan pasar sasaran.

  3. Pemasaran Terpadu Dalam pemasaran terpadu, berbagai fungsi pemasaran harus dikoordinasi dari segi pelanggan. Perusahaan akan mampu bekerja dengan baik apabila perusahaan mampu terkoordinasi dan bekerja sama dengan bagian-bagian yang terdapat dalam perusahaan itu sendiri.

  4. Keuntungan Konsep pemasaran dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan selain mencapai tujuan yang direncanakan, juga mempunyai tujuan utama yaitu mencari laba.

  D. Pengertian Jasa Menurut Philip Kotler, Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud

dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berhubungan

dengan produksi fisik maupun tidak (Kotler 1994).

  E. Karateristik Jasa Jasa memiliki empat karateristik utama menurut (Stanton 1993) sebagai berikut :

  1. Tidak berwujud (intangible), merupakan karateristik jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa tersebut dikonsumsi atau digunakan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia hanya dapat menggunakan, memanfaatkan atau menyewa jasa tersebut.

  Untuk mengurangi ketidakpastian konsumen akan memperhatikan tanda atau bukti kualitas jasa dari tempat, orang, peralatan, bahan komunikasi dan harganya.

  2. Tidak dapat dipisahkan (inseparability), umumnya jasa yang dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan saat konsumen membeli jasa itu.

  3. Variabilitas (variability), jasa sangat bervariasi karena tergantung pada

siapa yang menyediakan dan kapan serta dimana jasa itu dilakukan.

  3. Tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan (perishability), jasa merupakan sesuatu yang tidak dapat disimpan.

  Seringkali dikatakan bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang

membedakannya dari barang atau produk–produk manufaktur. Empat

karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang

pada umumnya adalah (Payne, 2001:9):

  1. Tidak berwujud Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.

  2. Heteregonitas Jasa merupakan variabel non standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.

  3. Tidak dapat dipisahkan Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut.

  4. Tidak tahan lama Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa.

F. Kepuasan Konsumen

  Setiap perusahaan yang memasarkan suatu produk berupa barang atau jasa

selalu menginginkan konsumen atau pelanggan merasa puas terhadap jasa yang

ditawarkan. Menurut Gasperz (1997) pelanggan adalah semua orang yang

menuntut perusahaan untuk memenuhi standar kualitas tertentu dan karena itu

akan memberikan pengaruh pada performance perusahaan. Foster (2001)

memberikan beberapa definisi tentang pelanggan yaitu :

  1. Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung kepada kita, tetapi kita yang tergantung kepadanya.

  

2. Pelanggan adalah seseorang yang membawa kita kepada keinginannya.

  3. Tidak ada satu orang pun yang menang beradu argumentasi dengan pelanggan.

  4. Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan.

  Kemudian dikenal terdapat tiga macam pelanggan dalam sistem kualitas modern, yaitu :

  1. Pelanggan internal yaitu orang yang berada dalam perusahaan dan mempunyai pengaruh terhadap performansi pekerjaan atau perusahaan.

  2. Pelanggan antara yaitu orang yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir suatu produk.

  3. Pelanggan eksternal yaitu seseorang yang memakai produk akhir.

  Pada umumnya pelanggan menginginkan produk yang memiliki

karateristik lebih cepat, lebih murah, lebih baik. Karateristik lebih cepat biasanya

berkaitan dengan dimensi waktu yang menggambarkan kecepatan kemudahan

atau kenyamanan untuk memperoleh produk tersebut. Karateristik lebih murah

berkaitan dengan dimensi biaya yang menggambarkan biaya atau ongkos dari

suatu produk yang dibayarkan oleh pelanggan. Karateristik lebih baik berkaitan

dengan dimensi kualitas produk yang paling sulit digambarkan secara tepat

(Gasperz, 1997).

  Sedangkan kepuasan menurut Westbrook (1980) adalah suatu hasil atas

  

biaya, dengan kata lain kepuasan pelanggan adalah suatu evaluasi pengalaman

atau hasil yang dihubungkan setelah mengunakan suatu barang atau jasa.

  

Kepuasan konsumen secara sederhana (Gasperz, 1997). didefinisikan sebagai

suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat

terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Dengan demikian apabila dinyatakan

sebagai suatu rasio, maka dapat dirumuskan persamaan kepuasan konsumen

sebagai berikut : Z = X / Y, dimana Z adalah kepuasan konsumen, X adalah

kualitas yang dirasakan konsumen, Y adalah kebutuhan, keinginan dan harapan

pelanggan.

  Kepuasan konsumen adalah penilaian dan perbandingan pelanggan, yaitu

suatu pengamatan kondisi yang mengevaluasi umpan balik apakah yang dirasakan

pantas setelah pelanggan melakukan pembelian (Howard dan Sheth, 1969).

Kepuasan konsumen juga dapat diartikan sebagai evaluasi konsumen setelah

melakukan pembelian (Anderson, Fornell dan Lehman, 1994). Kepuasan

konsumen sangat tergantung pada expectation dan perceived , faktor-faktor yang

mempengaruhi expectation dan perceived pelanggan (Gasperz, 1997 dalam Agung

:2007) ) adalah :

  1. Kebutuhan atau keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen atau pemasok produk.

2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi atau menggunakan produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.

  3. Pengalaman dari kerabat dimana mereka akan menceritakan kualitas produk dari perusahaan yang akan dibeli oleh konsumen.

  4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran yang mempengaruhi persepsi konsumen.

Gambar 2.2 The Satisfaction Process

  Expectation Perceived Quality Disconfirmation (gap)

  Satisfaction

Sumber : Roland T. Rust, Anthony J, Timothy L

  Selanjutnya Gasperz (1997) menyatakan bahwa sebuah kepuasan

konsumen terhadap kualitas dapat diperhatikan dari beberapa dimensi atau atribut

sebagai berikut :

  1. Ketepatan waktu pelayanan, dimana hal-hal yang harus diperhatikan adalah berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses.

  2. Akurasi pelayanan, yang berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan terbebas dari kesalahan-kesalahan.

  3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan, terutama bagi mereka yang berinteraksi langsung dengan pelayanan eksternal.

  4. Tanggung jawab, berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan keluhan dari pelanggan.

  5. Kelengkapan, menyangkut tingkat pelayanan ketersediaan sarana pendukung serta pelayanan komplementer lainnya.

  6. Kemudahan mendapatkan pelayanan, berkaitan dengan banyaknya outlet, petugas yang melayani fasilitas pendukung dan lainnya.

  7. Variasi model pelayanan, berkaitam dengan inovasi untuk memberikan

pola-pola baru dalam pelayanan, features dari pelayanan dan lainnya.

  8. Pelayanan pribadi, berkaitan dengan fleksibilitas yaitu penanganan permintaan khusus.

  9. Kenyamanan dalam mengelola pelayanan, berkaitan dengan lokasi, ruang tempat pelayanan, kemudahan menjangkau dan ketersediaan informasi.

  10. Atribut pendukung pelayanan lainnya, seperti lingkungan, kebersihan, ruang tunggu, AC dan lainnya.

  Perwujudan kepuasan konsumen dapat didefinisikan secara lebih

sederhana melalui lima dimensi kualitas pelayanan, bagaimana dikemukakan oleh

Parasuman, Berry dan Zethaml ( Kotler, 1995 dalam skripsi Dicky:2006) dalam

penelitian mereka, yaitu :

  1. Tangible (berwujud) yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil dalam mendapatkan pelayanan, kenyamanan dan atribut pelayanan lainnya..

  2. Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya

  3. Responsiveness (tanggapan) yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa yang cepat. ini meliputi kategori ketepatan waktu pelayanan dan tanggung jawab. Misalnya kemampuan karyawan dalam memberikan informasi yang jelas dan cepat menanggapi kebutuhan dan keluhan.

  4. Assurance (keyakinan) yaitu pengetahuan, kesopanan karyawan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pelanggan. Misalnya seberapa besar karyawan mampu melakukan komunikasi dan pelayanan yang baik terhadap pelanggan.

  5. Empaty (empati) yaitu syarat untuk peduli, memberikan perhatian pribadi terhadap pelanggan. Dimensi ini meliputi kategori variasi model pelayanan dan pelayanan pribadi. Misalnya dengan memberikan perhatian secara individu kepada pelanggan dan bertanggung jawab terhadap keamanan barang dan jiwa.

  Kepuasan pelanggan merupakan tujuan dari perusahaan yang memiliki

komitmen terhadap kualitas. Dengan kepuasan pelanggan berarti akan diperlukan

upaya secara berkesinambungan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan,

  

tersebut diolah untuk menciptakan produk yang berkualitas. Produk berkualitas

dengan harga kompetitif akan menarik pelanggan dan akhirnya akan

meningkatkan volume penjualan sekaligus kualitas yang dirasakan pelanggan

meningkat.

  G. Bioskop ‘Bioskop’ adalah adaptasi bahasa Indonesia terhadap kata bioscope dari

Afrika Selatan (kemungkinan juga dari Belanda). Pada awalnya film di bioskop

adalah rangkaian gambar bergerak yang berdurasi pendek, bisu, dan diputar di

lapangan atau ruangan / hall. Genre yang diusung biasanya adalah seni drama,

komedi slapstick (bodoh-bodohan, seperti Caplin), sulap, dan percintaan (saif,

2008: dalam wordpress.com).

  H. Hipotesis Untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara kepuasan

konsumen laki-laki dan perempuan yaitu dengan cara uji t untuk uji dua sampel

independen: Adapun Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

  Ho : Tidak ada perbedan tingkat kepuasan mahasiswa laki-laki dan perempuan.

  H : Ada perbedan tingkat kepuasan konsumen mahasiswa laki- a laki dan perempuan.

  Kategori penerimaan dan penolakan Ho : Ho diterima apabila : t hitung < t α,

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengunakan jenis penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus berarti bahwa kesimpulan yang akan diperoleh dari

  

penelitian ini hanya berlaku pada hal-hal yang berkaitan dengan objek yang

diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

  Waktu dan tempat dalam penelitian ini adalah:

  1. Tempat penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Mahasiswa yang pernah menonton Bioskop Cinema XX1 Jl.Urip Soemoharjo No.104.

2. Waktu penelitian Rencana penelitian akan dilakukan pada bulan Februari-maret 2010.

C. Subjek dan Objek Penelitian

  1. Subjek Penelitian Subjek Penelitian adalah orang yang menjadi sasaran dalam penelitian dan yang akan memberikan informasi kepada penulis. Subyek dalam penelitian ini adalah semua orang dewasa baik pria maupun wanita yang pernah menonton di bioskop XX1.

  2. Objek Penelitian Objek Penelitian ini adalah data yang akan diteliti oleh penulis. Objek penelitian ini adalah persepsi konsumen pada Atribut Jasa yang ditawarkan Bioskop Cinema XX1 dan Kepuasan Konsumen yaitu selisih harapan dan kenyataan mahasiswa.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek

penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang

diteliti sesuai dengan rumusan masalah. Variabel penelitian dalam penelitian ini

antara lain:

1. Kepuasan konsumen

  Variabel ini untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen bioskop XX1 terhadap atribut jasa yang ditawarkan bioskop XX1. Menurut Kotler (2002:42), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi / kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Adapun atribut jasa yang diteliti sebagai berikut :

1. Bukti Langsung meliputi :

  a. Lokasi

  b. Area parkir

  c. Fasilitas fisik bioskop

  d. Kebersihan bioskop

2. Keandalan a. Ketepatan Pemutaran Film.

  b. Kecepatan pelayanan karyawan.

  c. Adanya pemberitahuan informasi yang dibutuhkan

3. Daya Tanggap

a. Respon terhadap keluhan b. Perhatian karyawan pada antrian pembelian tiket.

  c.

  Kemauan karyawan untuk menunjukan tempat duduk yang dipesan saat terlambat dan film telah di putar.

4. Jaminan a. Keamanan area parkir.

  b. Kelancaran film yang diputar

  c. Kesesuaian nomor tiket

  d. Kesesuaian kategori umur e. Kecepatan akses film box office.

5. Empati

  a. Keramahan karyawan

  b. Tanggung jawab pihak bioskop terhadap keamanan dan kenyamanan penonton.

E. Jenis dan Sumber Data

  1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perusahaan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oeh peneliti (Husein Umar,2003:99).

  Data primer tersebut meliputi:

  a. Karakteristik responden, meliputi nama, jenis kelamin, kebiasaan

menonton, frekuensi menonton di XX1, pengeluaran perbulan.

  b. Data mengenai harapan dan kenyataan pada atribut jasa yang ditawarkan bioskop Cinema XX1.

  c. Data mengenai Tingkat Kepuasan mahasiswa pada atribut jasa yang ditawarkan bioskop Cinema XX1.

  2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh perusahaan (Suharsimi,1996:98). Dalam data-data diperoleh dari Bioskop XX1. Yang meliputi sejarah pendirian, pemasaran dan promosi.

F. Teknik Pengumpulan Data

  Data yang diperoleh berasal dari:

Dokumen yang terkait

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma : studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pemakai jasa Perpustakaan Kampus I Mrican.

0 1 126

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan perpustakaan : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6 66 205

Analisis sikap konsumen terhadap atribut jasa warnet : studi kasus pada warnet Shooternet Jl. Ampel 10 Yogyakarta 55281 - USD Repository

0 0 103

Persepsi konsumen terhadap atribut produk Teh Sosro : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican - USD Repository

0 0 127

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap kualitas jasa pelayanan Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 171

Analisis sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha Jupiter Z : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 117

Analisis sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha Jupiter Z : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 117

Analisis atribut yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih rumah kos : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta - USD Repository

0 0 57

Analisis atribut yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih rumah kos : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta - USD Repository

0 0 57

Analisis sikap konsumen terhadap ekstensi merek Gosh : studi kasus terhadap mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 171