Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker ovarium pasca kemoterapi yang dirawat di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2008-2009 - USD Repository

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN KANKER OVARIUM PASCA KEMOTERAPI YANG DI RAWAT DI RSUP DR.

  

SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE 2008-2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  

Program Studi Farmasi

Oleh:

Tresa

  

NIM : 078114005

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN KANKER OVARIUM PASCA KEMOTERAPI YANG DI RAWAT DI RSUP DR.

  

SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE 2008-2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  

Program Studi Farmasi

Oleh:

Tresa

  

NIM : 078114005

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

  

Persetujuan Pembimbing

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN KANKER

OVARIUM PASCA KEMOTERAPI YANG DI RAWAT DI RSUP DR.

  

Skripsi yang diajukan oleh:

Tresa

NIM : 078114005

telah disetujui oleh:

  Pembimbing Drs. Mulyono, Apt Tanggal 26 Januari 2011

  Yesus berfirman : Aku tahu kau sedang gelisah.

  Aku tahu permasalahanmu sangat berat. Aku tahu bahwa kau hanya datang padaKu ketika kau merasa keluh, tetapi ingatlah, Aku tak pernah melupakanmu dan apa yang pernah Engkau lakukan padaKu tidaklah sia-sia (Mazmur 94:14)

  Karya ini ku persembahkan untuk: Tuhan Allah, Yesus Kristus sumber inspirasi ku, Papa, mama, ce Mery dan adik ku Jonas

yang selalu memberi perhatian, kasih sayang dan membimbingku,

  Seseorang disana yang menjadi motivasi dan semangat untuk ku, Almamater ku

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Tresa

  Nomor Mahasiswa : 07 8114 005 Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN KANKER

OVARIUM PASCA KEMOTERAPI YANG DI RAWAT DI RSUP DR.

SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE 2008-2009

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 26 Januari 2011 Yang menyatakan (Tresa)

  

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Evaluasi

  

Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi

Yang Di Rawat Di Rsup Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009”.

  Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana

Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan

tersusun dari Pengantar, Penelaahan Pustaka, Metode Penelitian, Hasil Penelitian

dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran.

  Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan motivasi, kritik dan saran sampai terselesaikannya skripsi ini,

terutama kepada:

  

1. Ipang Djunarko, S.Si., Apt., M. Sc. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

2. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan

waktu, tenaga, serta segala masukan dan saran dalam penyusunan skripsi.

  

3. dr. Fenty, M.Kes.,Sp.PK. dan Maria Wisnu Donowati, M.Si, Apt. selaku

dosen penguji atas segala arahan, kritik, saran, dan masukan, serta waktunya.

  

4. Para dosen di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan bekal kepada penulis untuk praktek kefarmasiannya kelak.

  

5. Staf administrasi dan rekam medis RSUP Dr. Sardjito (Bu Mami, Pak

Dirman, Bu Ndari) atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian.

  

6. Keluarga yang selalu memberikan semangat, motivasi,dan kasih sayang yaitu

Bapak, Ibu, Kak Mery dan adikku Jonas.

  

7. Andri Kurniawan yang selalu mendampingi dan menjadi semangat untukku.

  Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang telah diberikan.

  

8. Sahabat-sahabatku Titien, Veronica D.P, Fransiska Ayuningtyas, Sri

Ayuningsih S. dan Sartika Indriyani S. Terimakasih untuk kebersamaan dan motivasi selama penulis menyusun skripsi.

  Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini, sehingga saran, masukan, serta kritik yang membangun sangat penulis

harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat dan membantu pembaca serta

bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta, Januari 2011 Penulis Tresa

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah,

maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, Januari 2011 Penulis Tresa

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................... vi PRAKATA.................................................................................................. vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... ix DAFTAR ISI............................................................................................... xi DAFTAR TABEL....................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii

  9 4. Tanda dan gejala ......................................................................

  25 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................................

  24 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................

  22 G. Keterangan Empiris......................................................................

  20 F. Drug Related Problems................................................................

  18 E. Antibiotika ...................................................................................

  17 D. Infeksi...........................................................................................

  14 2. Efek samping kemoterapi.........................................................

  14 1. Prinsip dasar kemoterapi ..........................................................

  12 C. Kemoterapi...................................................................................

  12 7. Stadium ....................................................................................

  11 6. Prognosis ..................................................................................

  10 5. Diagnosis..................................................................................

  8 3. Patogenesis...............................................................................

  INTISARI.................................................................................................... xvi ABSTRAK .................................................................................................. xvii BAB I PENGANTAR.............................................................................

  7 2. Epidemiologi dan etiologi ........................................................

  7 1. Anatomi dan fisiologi...............................................................

  6 B. Kanker Ovarium ...........................................................................

  6 A. Kanker ..........................................................................................

  5 BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ................................................

  5 2. Tujuan khusus ..........................................................................

  5 1. Tujuan umum ...........................................................................

  4 B. Tujuan Penelitian .........................................................................

  3 3. Manfaat penelitian....................................................................

  3 2. Keaslian penelitian ...................................................................

  1 1. Perumusan masalah..................................................................

  1 A. Latar Belakang .............................................................................

  25

  D. Bahan Penelitian...........................................................................

  

27

E. Lokasi Penelitian..........................................................................

  

27

F. Tata Cara Penelitian .....................................................................

  

27

1. Tahap perencanaan...................................................................

  27 2. Tahap pengambilan data ..........................................................

  

28

3. Tahap pengolahan data.............................................................

  

29

G. Tata Cara Analisis Hasil...............................................................

  

30

1. Karakteristik pasien kanker ovarium .......................................

  

30

2. Golongan dan jenis antibiotik ..................................................

  

31

3. Kajian Drug Related Problems (DRPs) ...................................

  

31

H. Kesulitan Penelitian .....................................................................

  

32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................

  

33

A. Karakteristik Pasien Kanker Leher Rahim...................................

  

33

1. Persentase kasus berdasarkan kelompok umur ........................

  

33

2. Persentase kasus berdasarkan stadium .....................................

  

34

3. Persentase kasus berdasarkan efek samping kemoterapi .........

  36 4. Persentase kasus berdasarkan komplikasi................................

  40 B. Golongan dan Jenis Antibiotik.....................................................

  

42

C. Drug Related Problems................................................................

  

44

1. Antibiotik yang tidak diperlukan pada terapi..........................

  44 2. Dosis terlalu tinggi ..................................................................

  

45

3. Dosis terlalu rendah.................................................................

  45 4. Pemilihan antibiotik yang kurang efektif................................

  46

  5. Perlu tambahan terapi.............................................................. 48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................

  

51

A. Kesimpulan ..................................................................................

  

51

B. Saran.............................................................................................

  

52

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

  

53

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................ 102

  

DAFTAR TABEL

Tabel I Sepuluh kanker utama pada wanita dan pria di Indonesia tahun 2002.......................................................................................... 9 Tabel II Persentase stadium pasien kanker ovarium pasca kemoterapi yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito periode 2008-2009.........

  35 Tabel III Persentase efek samping kemoterapi pada pasien kanker ovarium pasca kemoterapi yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito periode 2008-2009.....................................................

  36 Tabel IV Golongan dan Jenis Antibiotika pada Pasien Kanker Ovarium pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito periode 2008-2009...............................................................................

  42 Tabel V Kasus DRPs antibiotika yang tidak diperlukan dalam terapi kanker ovarium pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  44 Tabel VI Kasus DRPs Dosis terlalu tinggi pada pasien kanker ovarium pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..................................................................

  45 Tabel VII Kasus DRPs Dosis terlalu rendah pada pasien kanker ovarium pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..................................................................

  45 Tabel VIII Kasus DRPs pemilihan antibiotika yang kurang efektif pada pasien kanker ovarium pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009.................................

  46 Tabel IX Kasus DRPs perlu tambahan terapi pada pasien kanker ovarium pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..................................................................

  48 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Anatomi ovarium...........................................................................

  8 Gambar 2 Persentase kelompok umur pasien kanker ovarium pasca kemoterapi yang mendapatkan antibiotik di RSUP Dr. Sardjito periode 2008- 2009........................................................................

  34 Gambar 3 Persentase komplikasi pada pasien kanker ovarium pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito periode 2008- 2009.................

  40

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kajian DRPs Pasien 1 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito

  Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  56 Lampiran II Kajian DRPs Pasien 2 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  57 Lampiran III Kajian DRPs Pasien 3 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  59 Lampiran IV Kajian DRPs Pasien 4 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  60 Lampiran V Kajian DRPs Pasien 5 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  62 Lampiran VI Kajian DRPs Pasien 6 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  63 Lampiran VII Kajian DRPs Pasien 7 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  64 Lampiran VIII Kajian DRPs Pasien 8 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009.............................................

  66 Lampiran IX Kajian DRPs Pasien 9 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  67 Lampiran X Kajian DRPs Pasien 10 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  69 Lampiran XI Kajian DRPs Pasien 11 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  70 Lampiran XII Kajian DRPs Pasien 12 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  71 Lampiran XIII Kajian DRPs Pasien 13 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  73 Lampiran XIV Kajian DRPs Pasien 14 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  74

  Lampiran XV Kajian DRPs Pasien 15 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  XXIV Kajian DRPs Pasien 24 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  XXIX Kajian DRPs Pasien 29 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  95 Lampiran

  XXVIII Kajian DRPs Pasien 28 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  91 Lampiran

  XXVII Kajian DRPs Pasien 27 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  89 Lampiran

  XXVI Kajian DRPs Pasien 26 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotik di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  88 Lampiran

  87 Lampiran XXV Kajian DRPs Pasien 25 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  86 Lampiran

  75 Lampiran XVI Kajian DRPs Pasien 16 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  XXIII Kajian DRPs Pasien 23 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  84 Lampiran

  83 Lampiran XXII Kajian DRPs Pasien 22 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  82 Lampiran XXI Kajian DRPs Pasien 21 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  80 Lampiran XX Kajian DRPs Pasien 20 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  79 Lampiran XIX Kajian DRPs Pasien 19 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009.............................................

  XVIII Kajian DRPs Pasien 18 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  78 Lampiran

  76 Lampira XVII Kajian DRPs Pasien 17 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  97

  Lampiran XXX Kajian DRPs Pasien 30 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  98 Lampiran Kajian DRPs Pasien 31 Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi

  XXXI yang Mendapatkan Antibiotika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2008-2009..............................................

  99

  

INTISARI

Kanker ovarium merupakan kanker yang terjadi pada ovarium dan

biasanya diketahui saat sudah pada stadium lanjut. Kemoterapi adalah salah satu

cara pengobatan yang dapat diberikan pada pasien kanker ovarium. Cara

pengobatan ini memberikan efek samping berupa myelosuppresion yang

menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga tubuh mudah terinfeksi. Oleh

karena itu, perlu pemberian antibiotika yang tepat agar dapat mengurangi resiko

kematian akibat terjadinya infeksi.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada

pasien kanker ovarium pasca kemoterapi yang di rawat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta periode 2008-2009. Penelitian ini merupakan penelitian non

eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif.

  Hasil yang diperoleh dari 22 pasien kanker ovarium pasca kemoterapi

adalah 31 kasus. Karakteristik pasien kanker ovarium pasca kemoterapi paling

banyak terjadi pada kelompok umur 43-49 tahun (35,48%), stadium IIIc

(41,94%), dengan efek samping kemoterapi terbanyak yaitu anemia (93,75%), dan

berdasarkan komplikasi terbanyak yaitu asites sebanyak 28,13%. Golongan

antibiotika yang terbanyak digunakan adalah golongan Cephalosporin (43,74%)

dengan jenis Cefixime (14,58%). Hasil analisis DRPs terdapat 7 kasus antibiotika

yang tidak diperlukan dalam terapi, 1 kasus dosis terlalu tinggi, 3 kasus dosis

terlalu rendah, 16 kasus perlu tambahan terapi, dan 10 kasus pemilihan antibiotika

yang kurang efektif.

  

Kata kunci : antibiotika, kanker ovarium, pasca kemoterapi, drug related

problems

  

ABSTRACT

Ovarian cancer is a cancer that occurs in the ovary and is usually

recognized when already at an advanced stage. Chemotherapy is one way of

treatment that can be given to patients with ovarian cancer. This treatment has

side effect, myelosuppresion that causes decreasing of immune system, so the

body is easily infected. Therefore, it needs appropriate antibiotic treatment to

reduce the risk of death due to the infection.

  This study aims to evaluate the use of antibiotics towards post-

chemotherapy ovarian cancer patients treated in Dr. Sardjito hospital Yogyakarta

period 2008-2009. This research is a non-experimental research with retrospective

evaluative descriptive design.

  The result obtained from 22 post-chemotherapy ovarian cancer patients is

31 cases. Characteristics of post-chemotherapy ovarian cancer patients occur

mostly in the age group 43-49 years (35,48%), stage IIIC (41,94%), with the most

side effect of chemotherapy is anemia (29,03%), and based on the highest

complication namely Ascites is 29,03%. The most used group of antibiotics is the

Cephalosporin (43,74%) with Cefixime (14,58%). Based on DRPs analysis result,

there are 7 cases of unnecessary antibiotic use for therapy, 1 cases of dosage too

high, 3 cases of dosage too low, 16 case of needing more therapies and 10 cases of

less effective antibiotic selection.

  

Key words: antibiotics, ovarian cancer, post-chemotherapy, drug related problems

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan kanker kelima tersering yang menyebabkan

  

kematian wanita di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru, kolorektal,

payudara, dan pankreas. Insidensinya pada wanita dibawah 50 tahun 5,3 per

100.000 dan meningkat menjadi 41,4 per 100.000 pada wanita di atas 50 tahun. Di

Indonesia kanker ovarium menduduki urutan keenam terbanyak dari keganasan

pada wanita setelah kanker serviks uteri, payudara, kolorektal, kulit dan limfoma

(Hurteau & Williams, 2001). Pada umumnya kanker ovarium ditemukan pada

stadium lanjut. Tumor membesar dan menyebar ke organ sekitarnya tanpa

keluhan. Itulah sebabnya tumor ini dikenal sebagai penyakit yang tumbuh diam-

diam namun mematikan (The Silent Lady Killer). Dari berbagai pengobatan yang

dapat diberikan pada pasien kanker ovarium maka kemoterapi merupakan salah

satu dari pengobatan tersebut.

  Kemoterapi adalah pengobatan sistemik yang melibatkan penggunaan

obat-obat sitotoksik yang biasanya diberikan melalui injeksi maupun oral

(Djoerban, Rose, Poetiray, dan Soehartati, 2004). Kemoterapi kanker sifatnya

tidak selektif, maka kemoterapi juga mengenai sel bukan sel kanker misalnya

sum-sum tulang yang disebut myelosuppression yaitu penurunan kemampuan

sum-sum tulang menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan trombosit

sehingga menimbulkan risiko infeksi (neutropenia) dan pendarahan

  Neutropenia adalah menurunnya jumlah netrofil dari batas normal.

Jumlah neutrofil normal dalam darah sekitar 2500-6000 sel/ml dan lama hidupnya

sekitar 10-20 hari (Finberg, 2005). Infeksi yang mungkin terjadi bisa semakin

serius bila neutropenia yang terjadi juga semakin lama dan semakin berat (Mehta

dan Hoffbrand, 2006). Pasien kanker yang menjalani kemoterapi sering

mengalami komplikasi berupa neutropeni febril yang mengakibatkan pasien

rentan terhadap infeksi sehingga akibatnya pasien mengalami sepsis, syok septik,

dan akhirnya meninggal (Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, Simodibrata, dan Setiati,

2006). Sekitar 90 % penderita kanker meninggal akibat terkena infeksi,

perdarahan, atau infeksi bersama perdarahan, oleh sebab itu pemilihan dan

penggunaan antibiotika haruslah tepat agar dapat mengurangi resiko kematian

akibat terjadinya infeksi (Koda-kimble, Young, Kradjan, Guglielmo, Alldrege,

Corelli, et al., 2009).

  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dipilih karena merupakan salah satu

rumah sakit unggulan dalam bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian di Asia

Tenggara di tahun 2010 yang bertumpu pada kemandirian. Rumah sakit ini juga

memiliki tempat khusus untuk pelayanan kanker terpadu “Tulip” sebagai salah

satu fasilitas pelayanan ungggulan yang dapat melayani semua jenis kanker

karena selain dukungan sarana juga didukung oleh spesialis di bidang kanker

(RSUP Dr. Sardjito, 2008).

  1. Perumusan Masalah

  a. Seperti apakah karakteristik pasien kanker ovarium pasca kemoterapi yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito yang meliputi umur, stadium, efek samping kemoterapi, dan komplikasi?

  b. Seperti apakah pola penggunaan antibiotika pada penanganan kanker ovarium yang meliputi golongan dan jenis antibiotika ? c. Apakah dalam kasus kanker ovarium pasca kemoterapi timbul “kejadian masalah berkenaan obat” (Drug Related Problems atau DRPs) yang terkait dengan penggunaan antibiotika ?

  2. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran pustaka di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, pernah dilakukan penelitian mengenai:

a. Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pada Kasus Kanker Leher Rahim di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2004 (Mexitalia, 2005).

  b. Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pasca Kemoterapi Pada Kasus Kanker Payudara di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2004 (Revianti, 2005).

  c. Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pasca Kemoterapi Pada Pasien Leukemia Tipe Acute Lymphotic Leukemia (ALL) di RSUP Dokter Sardjito Yogyakarta Tahun 2004 (Lestari, 2006).

  d. Pola Peresepan dan Drug Related Problem Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Kanker Paru di RSUP Dokter Sardjito Yogyakarta Tahun 2005 e. Evaluasi Pemilihan dan Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Kanker Paudara Pasca Kemoterapi di RSUP Dokter Sardjito Yogyakarta Tahun 2005 (Megantari, 2007).

  f. Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Kanker Leher Rahim Yang Menjalani Kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Agustus 2004-Agustus 2008 (Marlinah, 2009).

  Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis dalam

hal subyek, obyek, dan tempat. Subyek penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pasien kanker ovarium pasca kemoterapi dengan obyek yang

diteliti adalah penggunaan antibiotika. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.

  

Sardjito Yogyakarta. Penelitian mengenai Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pada

Pasien Kanker Ovarium Pasca Kemoterapi Yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode 2008-2009, sejauh ini belum pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

  Manfaat Aplikatif. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar evaluasi

farmasis di RSUP Dr. Sadjito Yogyakarta dalam memberikan pertimbangan

kepada dokter dalam hal pemberian antibiotika kepada pasien kanker ovarium

pasca kemoterapi sehingga penggunaan antibiotika semakin rasional demi

meningkatkan pelayanan kesehatan. Penelitian ini juga diharapkan dapat

memberi informasi mengenai pola penggunaan antibiotika pada pasien kanker

ovarium pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sadjito Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada

pasien kanker ovarium pasca kemoterapi yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode 2008-2009.

  2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khususnya yaitu : a. untuk mengetahui karakteristik pasien kanker ovarium pasca kemoterapi yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito meliputi umur, stadium, efek samping kemoterapi, dan komplikasi.

  b. untuk mengetahui pola penggunaan antibiotika pada penanganan kanker ovarium yang meliputi golongan dan jenis antibiotika.

  c. untuk mengetahui “kejadian masalah berkenaan obat” (Drug Related Problems atau DRPs) yang timbul, terkait dengan penggunaan antibiotika pada pasien kanker ovarium pasca kemoterapi.

BAB II PENELAHAAN PUSTAKA A. Kanker Kanker adalah penyakit dimana pembelahan sel yang terjadi tidak

  

terkontrol dan menyebar dalam tubuh sebagai sel yang abnormal dari sel tubuh itu

sendiri. Sel normal bisa berubah menjadi sel kanker karena terjadi satu atau lebih

mutasi dalam DNA yang dapat diwariskan. Ada 4 karakteristik sel kanker yang

membedakannya dari sel normal: uncontrolled proliferation, dediferentiation and

loss of function, invasiveness, dan metastasis (Rang, Dale, Ritter, Moore, 2003).

  Sel kanker tidak merespon terhadap proses normal yang mengatur

pertumbuhan dan pembelahan sel serta tidak memiliki fungsi fisiologik dari sel

yang normal. Kanker dapat tumbuh di berbagai jaringan dalam tubuh dan

diklasifikasikan atas benign atau malignant. Sel kanker yang bersifat malignant

bila terjadi pertumbuhan yang tidak terkontrol dan bisa menyebabkan kematian,

sedangkan sel kanker yang bersifat benign tidak bisa menyebar dengan cara

menginvasi jaringan atau metastasis (Koda-kimble et al., 2009).

  Neoplasia disebabkan oleh suatu interaksi kompleks antara mekanisme genetik dan mekanisme lingkungan, dapat disebabkan oleh:

  1. Predisposisi genetik.

  2. Infeksi virus.

  

3. Radiasi pengion menyebabkan mutasi DNA dan meningkatkan neoplasa

hematologis.

4. Toksin/zat kimia, misalnya benzena dan organokimia, mungkin merupakan predisposisi terjadinya leukimia dan mielodisplasia (MDS).

  

5. Obat-obatan. Agen pengalkilasi (misalnya melfalan, mustin) dan bentuk lain

kemoterapi merupakan predisposisi terjadi MDS atau leukimia mieloid akut (Neal, 2005).

B. Kanker Ovarium

1. Anatomi dan fisiologi

  Indung telur (ovarium) adalah kelenjar endokrin dengan ukuran 2,5 x 4,5 cm yang mensekresikan hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron yang langsung masuk peredaran darah. Beberapa kanker ganas ovarium mengurangi kemampuan ovarium untuk memproduksi hormon (Jong, 2005).

  Sejak lahir, sel-sel telur ada di dalam ovarium sebagai sel benih wanita. Sesudah itu tidak lagi diproduksi sel telur baru. Sel benih mematang di bawah pengaruh perubahan hormon dan sesudah itu, masing-masing dilepaskan saat ovulasi. Di dalam rahim terdapat tiga jenis sel: sel epitel yang menutupi permukaan, berbagai sel yang memproduksi hormon yang biasanya disebut sel stroma, dan sel telur yang belum matang (sel benih). Semua jenis sel ini dapat membentuk kanker ganasnya sendiri (Jong, 2005).

  Gambar 1. Anatomi ovarium ( MedlinePlus, 2009)

2. Epidemiologi dan etiologi

  Kanker ovarium berkisar 3% dari semua jenis kanker pada wanita dan menduduki peringkat kelima dalam menyebabkan kematian pada wanita di Amerika Serikat (Kumar, Abbas, Fausto, Aster, 2010). Karsinoma ovarii epitelial merupakan bagian yang paling banyak dijumpai yaitu 90% dari kanker ovarium dan biasanya menyerang wanita diatas 40 tahun (Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell, 2007).

  Penyebab kanker ovarium tidak diketahui dengan pasti. Dalam kasus-kasus tertentu terdapat predisposisi familial (Velde, Bosman, dan Wagener, 1999). Faktor herediter berperan untuk 5-10% kasus. Wanita yang memiliki kekerabatan saudara dengan yang mengidap kanker payudara pramenopause atau kanker ovarium pramenopause (pada usia berapa pun) mengidentifikasi adanya karier mutasi BRCA1 atau BRCA2 (Norwitz dan Schorge, 2006).

  Tabel I. Sepuluh kanker utama pada wanita dan pria di Indonesia tahun 2002 No. Male & Female Female Site Total Site Total

  1 Cervix 2532 Cervix 2532

  2 Breast 2254 Breast 2254

  3 Skin 1043 Ovary 829

  4 Rectum 837 Skin 546

  5 Nasopharynx 836 Thyroid 412

  6 Ovary 829 Rectum 403

  7 Lymph node 765 Lymph node 3198

  8 Colon 650 Corpus uteri 316

  9 Thyroid 522 Colon 314

  10 Soft tissue 480 Nasopharynx 289 (Aziz, 2009).

  3. Patogenesis Ada tiga pola pertumbuhan: setempat, perluasan di atas selaput perut, dan penyebaran limfogen. Biasanya tumor tumbuh dan menyusup ke dalam organ-organ berbatasan seperti rahim, usus, kandung kemih dan saluran ginjal (ureter), kemudian terjadi penyebaran difus yaitu sel kanker menyebar di atas selaput perut yang melapisi semua organ perut dan dinding rongga perut. Akhirnya terjadi perluasan sampai seluruh rongga perut.

  Biasanya juga disini terjadi asites. Perluasan juga hampir selalu terjadi ke dalam kelenjar limfe regional rongga perut, pembuluh darah besar mulai dari berdasarkan atas pola diatas: pada stadium I tumor terbatas sampai indung telur (atau kedua indung telur); pada stadium II pertumbuhan masuk ke satu atau lebih organ disekitarnya; stadium III terjadi penyebaran diluar panggul kecil diatas selaput perut dan kelenjar limfe; pada stadium IV, metastasis lewat pembuluh darah, misalnya ke dalam hati atau paru (Jong, 2005).

4. Tanda dan gejala

  Wanita penderita kanker ovarium seringkali melaporkan gejala seperti kembung, peningkatan ukuran perut, dan gejala-gejala berkemih.

  Seringkali tanda-tanda ini samar dan tidak terdeteksi oleh dokter atau pasien (Norwitz dan Schorge, 2006).

  Kanker ovarium mendapat julukan “the silent killer”. Hal ini disebabkan keluhan yang dialami pasien merupakan keluhan yang tidak khas/nonspesifik seperti rasa kurang nyaman di perut, rasa kembung, lebih sering berkemih, kurang nafsu makan, rasa capai dan kehilangan berat badan.

  Keluhan seperti ini bisa saja terjadi pada penyakit lain. Jadi dimanapun juga, tidak ada tanda papan penanda berlukiskan “awas, perhatikan indung telurmu” (Jong, 2005).

  Keluhan terpenting pada wanita di atas 40 tahun yang mengingatkan pada karsinoma ovarium adalah perut membesar atau keluhan abdominal, perdarahan abdominal, dan virilisasi (pada tumor-tumor yang memproduksi hormon). Nyeri perut akut dapat terjadi pada torsi-tangkai tumor ovarium dan biasanya disertai gejala peritoneal yang lain. Dalam stadium lanjut dijumpai anoreksia, penurunan berat badan, keluhan miksi dan defekasi serta kadang- kadang nyeri punggung (Jong, 2005).

5. Diagnosis

  Sonografi transvaginal merupakan metode paling sensitif untuk mengevaluasi keberadaan masa adneksa. Computed tomography (CT) abdomen–pelvis dan rontgen dada merupakan pemeriksaan yang paling membantu untuk merencanakan terapi pada penyakit tingkat lanjut.

  Parasentesis diagnostik ketika terdapat massa panggul tidak diindikasikan (Norwitz dan Schorge, 2006).

  Dengan melakukan pemeriksaan bimanual akan membantu dalam memperkirakan ukuran, lokasi, konsistensi dan mobilitas dari massa tumor.

  Pada pemeriksaan rektovaginal untuk mengevaluasi permukaan bagian posterior, ligamentum sakrouterina, parametrium, kavum Dauglas dan rektum. Adanya nodul di payudara perlu mendapat perhatian, mengingat tidak jarang ovarium merupakan tempat metastasis dari karsinoma payudara (Djuana, Rauf, Manuaba, 2001).

  Penanda tumor (tumor marker) membantu dalam mengevaluasi berbagai macam tipe kanker ovarium. Kadar CA-125 serum yang tinggi sangat prediktif pada pasien dengan kanker epitelial. Alfa-fetoprotein sebagai penanda hampir semua tumor sinus endodermal dan kanker sel embrional.

  Laktat dehidrogenase (LDH) berguna dalam penanganan disgerminoma (Rayburn dan Carey, 1996).

  6. Prognosis Prognosis buruk karsinoma ovarii disebabkan oleh kenyataan bahwa 70% penderita baru datang untuk penanganan pada stadium lanjut. Dalam stadium I masih dapat dicapai ketahanan hidup 5 tahun antara 60 dan 80%, dalam stadium II sudah lebih rendah (50%); prognosis menjadi sangat lebih buruk antara stadium IIa dan IIb. Perkembangan dalam kemoterapi memperbaiki harapan untuk penderita dalam stadium III dan IV. Dengan kemoterapi dapat dicapai ketahanan hidup lebih panjang ( ketahanan hidup 5 tahun 30% untuk stadium III dan IV). Yang tetap menjadi permasalahan adalah tumor yang terdeteksi dalam stadium dini sangat sedikit, sehingga perbaikan yang berarti untuk prognosis sementara ini belum dapat diharapkan (Velde et al., 1999).

  7. Stadium Pada tumor ovarium maligna stadium dilakukan atas dasar pemeriksaan histologik dan hasil pada operasi. Pembagian berdasarkan FIGO

  (Federasi Ginekologi dan Obstetri Internasional, 2010) adalah sebagai berikut: Stadium I: Pertumbuhan terbatas pada ovarium. Stadium Ia: Pertumbuhan terbatas pada satu ovarium, tidak ada asites, tidak ada tumor pada permukaan luar, kapsel utuh.

  Stadium Ib: Pertumbuhan terbatas pada dua ovarium, tidak ada asites, tidak ada tumor pada permukaan luar, kapsel utuh.

  

Stadium Ic: Seperti Ia atau Ib, tetapi telah ada tumor pada permukaan luar

dari salah satu atau kedua ovarium; atau kapsel pecah; atau ada asites yang mengandung sel-sel maligna; atau ada bilasan peritoneal positif.

  

Stadium II: Tumor mengenai satu atau kedua ovarium disertai perluasan

ke pelvis.

  

Stadium IIa: Perluasan dan/atau metastasis ke uterus dan/atau tuba saluran

telur.

  Stadium IIb: Perluasan ke organ pelvis lainnya, termasuk ke peritoneum.

Stadium IIc: Seperti IIa atau IIb, tetapi telah ada tumor pada permukaan

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ICU yang dirawat di RSH Jerman periode Januari-September 2015.

0 2 165

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 2 147

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 3 115

Evaluasi penatalaksanaan kelainan hematologi pasca kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 171

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 113

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 145

Evaluasi drug related problems [DRPs] pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 150

Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien kanker leher rahim yang menjalani kemoterapi di RSUP. DR. Sardjito Yogyakara periode Agustus 2004-Agustus 2008 - USD Repository

0 1 102

Evaluasi drug therapy problems penggunaan antibiotika pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2006-2008 - USD Repository

0 0 109

Evaluasi drug therapy problems penggunaan antibiotik pada pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi di RS Bethesda Yogyakarta periode tahun 2006-2008 - USD Repository

0 0 146