Minat pekerjaan siswa-siswi kelas X SMA BOPKRI I Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 sebagai dasar usulan topik-topik bimbingan karier [menurut teori klasifikasi bidang pekerjaan Anne Roe] - USD Repository

  

MINAT PEKERJAAN SISWA-SISWI KELAS X

SMA BOPKRI I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

SEBAGAI DASAR USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER

(menurut teori klasifikasi bidang pekerjaan Anne Roe)

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya.

  

(Mazmur 37 : 23-24)

Kupersembahkan karya ini kepada: Tuhan Yesus yang selalu menopang tanganku.

  

ABSTRAK

MINAT PEKERJAAN SISWA-SISWI KELAS X

SMA BOPKRI I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

SEBAGAI DASAR USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER

  

(menurut teori klasifikasi bidang pekerjaan Anne Roe)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat pekerjaan siswa-siswi

kelas X SMA BOPKRI I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Hasil penelitian

yang diperoleh akan menjadi dasar usulan topik-topik bimbingan karier yang

dibutuhkan oleh siswa dan usulan topik-topik bimbingan karier yang dibutuhkan

oleh siswa-siswi.

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 200 siswa-siswi kelas X SMA BOPKRI I

Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Instrumen penelitian ini adalah skala minat

pekerjaan yang terdiri dari 88 butir yang dikembangkan berdasarkan teori

klasifikasi bidang pekerjaan Anne Roe. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah distribusi normal (mean, standard deviasi) dan

pengkategorisasian jenjang minat berdasarkan mean.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang sangat tidak Situasi di atas menjadi dasar untuk mengusulkan topik-topik berikut: 1. a. Pandanganku terhadap pekerjaan-pekerjaan yang ada di Indonesia.

  b. Membangun pandangan yang tepat tentang pekerjaan. 2. a. Membangun kesadaran tentang perlunya memilih pekerjaan.

  b. Tugas, tanggungjawab dan keahlian yang dibutuhkan dari pekerjaan tersebut. 3. a. Pemilihan pekerjaan yang sesuai dengan faktor-faktor dalam diri.

  b. Pemilihan pekerjaan yang mempertimbangkan faktor-faktor luar diri.

  

ABSTRACT

OCCUPATIONAL INTERESTS OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF

SENIOR HIGH SCHOOL BOPKRI I YOGYAKARTA ON THE

ACADEMIC YEAR 2008/2009 AS FOUNDATION OF

CAREER GUIDANCE TOPICS PROPOSAL

  

(based on theory of classification occupation field to Anne Roe).

  The objective of this research was to understand the occupational interest

of the tenth grade students BOPKRI I Senior Highs School Yogyakarta in the

academic year of 2008/2009. The results of this research will be the foundation of

career guidance topics proposal needed by the students.

  This research was a descriptive study using a survey method. Population of

this research was 200 of the tenth grade students BOPKRI I Senior High School

Yogyakarta in the academic year of 2008/2009. The research instrument used in

this research was occupational interest scale consists of 88 items developed based

on theory of classification occupation field to Anne Roe. In this thesis, researcher

used normal distibution and to analyze (mean, standard deviation) and ordinal

categorization to analyze the data.

  The results of this research indicates that 4 occupations were highly

  

3. a. The occupation election which accordance by factors in self.

b. The occupation election which consider by factors out self.

KATA PENGANTAR

  Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Yesus Kristus yang mengasihi

hidupku selama mengikuti kegiatan perkuliahan terutama pada saat penulisan

skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan bantuan selama penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

  

1. Bapak Fajar Santoadi, S.Pd sebagai Dosen Pembimbing yang telah

membimbing penulis dari awal sampai akhir penulisan skripsi.

  

2. Panitia penguji skripsi yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk

mempertanggungjawabkan dan mempertahankan skripsi ini.

  

3. Ibu Dr. M.M Sri Hastuti, M.Si sebagai Kaprodi Bimbingan dan Konseling

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk menulis skripsi ini.

  

4. Bapak Drs. Priyanto sebagai kepala sekolah SMA BOPKRI I Yogyakarta

yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah SMA BOPKRI I Yogyakarta.

  

5. Ibu Dra. Tyas Rahwinarni sebagai koordinator BK SMA BOPKRI I

Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada siswa-siswi kelas X

  

9. Bapak Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A., Golda , teman-teman FIB UGM seperti

Ari, Elsa dan Nova, dan Elisabeth UNY, yang telah membantu dalam penulisan skripsi dari segi bahasa.

  

10. Keluargaku Bapak Reinhard Kodoatie, Ibu Ellen Koessoy, dan keempat

kakakku Noldi, Junike, Melky dan Maria, serta kakak iparku Ana dan keponakanku Michell yang selalu memberikan dukungan dalam bentuk apapun.

  

11. Keluarga besar yang ada di Cirebon, Jakarta, Manado, Soroako dan Jayapura

yang memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi dengan baik dan bermutu.

  

12. Teman-teman se-almamater SD YPS Singkole Soroako, SMP YPS Singkole

Soroako, SMA BOPKRI I Yogyakarta, dan teman-teman BK Sanata Dharma yang seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi.

  

13. Teman-teman kost lama di Pringgodani (Mba Teti, Mba Dora dan Dian),

teman-teman kost baru di Kepuh (Kak Adel, Kak Tina, Kak Widya, Kak Ina,

Kak Eka, Klaudi, Gita dan Lin) yang menghibur dikala sedih dan senang.

  

14. Teman-teman PPL SMP BOPKRI III Yogyakarta, PLBK I SMA N I Depok

Yogyakarta, dan PLBK II P.A Betlehem Temanggung yang memberikan warna selama bersama.

  

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN……...................…………….…...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................vi

ABSTRAK.............................................................................................................vii

ABSTRACT...........................................................................................................ix

KATA PENGANTAR…………………………………………………………....xi

DAFTAR ISI………………………………………………………………….....xiv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xvi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii

  

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………1 B. Rumusan Masalah .................................................................................5 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................5

  C. Klasifikasi Bidang Pekerjaan ………………………………………..20

  1. Klasifikasi Bidang Pekerjaan Menurut Anne Roe ………….......20

  

2. Klasifikasi Bidang Pekerjaan Menurut Klasifiaksi Jabatan

Indonesia (KJI) .............................................................................24 D. Bimbingan Karier…………………………………………………….26

  1. Pengertian Bimbingan Karier ……………………………………26

  2. Tujuan Bimbingan Karier di SMA ………………………………26

  

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……………………………………….28

A. Jenis Penelitian ……………………………………………………...28 B. Populasi Penelitian ………………………………………………….28 C. Instrumen Penelitian ………………………………………………...29

  1. Jenis Alat Ukur ……………………………………………….....29

  2. Pemberian Skor ……………………………………………........30

  3. Kisi-kisi Skala …………………………………………….....….30

  D. Pertanggungjawaban Mutu Alat Ukur ……………………….............34

  1. Validitas Alat Ukur ………………………………………….......34

  2. Reliabilitas …………………………………….............................35

  E. Prosedur Pengumpulan Data …………………………..……….........38

  1. Tahap Persiapan............................................................................38

  3. Peneliti lain ...................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................69

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvi

DAFTAR TABEL...............................................................................................xvii

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Minat Pekerjaan ......................................................................71

Lampiran 2. Skor Belahan Ganjil (X) dan Genap (Y)...........................................77

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian.......................................................................105

Lampiran 4. Hasil Kategorisasi Item-item Skala Minat Pekerjaan......................133

Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Penelitian....................................................136

Lampiran 6. Surat Pemberitahuan Penelitian.......................................................137

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penyebaran Skala Minat Pekerjaan..........................................................29

Tabel 2. Kisi-kisi Skala Minat Pekerjaan...............................................................32

Tabel 3. Koefisien Reliabilitas...............................................................................38

Tabel 4. Norma Kategorisasi Skala Minat Pekerjaan............................................41

Tabel 5. Usulan Topik-topik Bimbingan Karier....................................................60

BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Memilih pekerjaan bagi masyarakat di masa lampau bukanlah suatu

  tantangan karena hanya mengikuti tradisi keluarga secara turun-temurun. Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang, misalnya jika orang tuanya adalah pengusaha sepeda maka sang anak tinggal meneruskan usaha yang telah dirintis oleh orangtuanya. Situasi masyarakat sekarang sudah

berbeda. Masyarakat sekarang telah cukup banyak mengetahui pekerjaan-

pekerjaan yang ada. Pekerjaan yang ada harus dipilih karena tidak mungkin

  Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan lembaga pendidikan

umum sebagai kelanjutan dari SMP dan sebagai persiapan ke Perguruan

Tinggi. Siswa-siswi SMA adalah calon tenaga produktif yang perlu dan

sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi sesuai dengan minat

pekerjaan mereka (bagi yang akan melanjutkan pendidikan) dan memasuki

dunia kerja (bagi yang langsung kerja).

  Salah satu tugas perkembangan siswa-siswi SMA yang tertulis dalam

Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah “Mengembangkan penguasaan ilmu,

teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karier atau

melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat

yang lebih luas, yang pada akhirnya mampu mencapai kematangan dalam

pilihan karier” (Depdiknas, 2002). Tugas perkembangan ini seharusnya

mendapat perhatian guru mata pelajaran, guru pembimbing (guru BK), orang

tua dan siswa-siswi SMA tersebut.

  Pertanyaan dan pernyataan yang diajukan siswa SMA ketika peneliti

menjalani masa Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling (PLBK I) di

SMAN 1 Depok Yogyakarta adalah: “Setelah lulus, saya lanjut di Perguruan

Tinggi mana yah yang sesuai dengan pekerjaan yang saya minati?”, “Tetapi

saya masih bingung, pekerjaan apa yang sesuai dengan minatku?”, “Saya takut

mengambil pilihan yang salah”. Ini adalah kenyataan bahwa mereka masih

mengalami kebingungan dalam minat pekerjaan.

  Pertanyaan yang diajukan siswa SMA tersebut menjadi suatu

pertimbangan peneliti mengambil judul penelitian ini. Siswa-siswi SMA

membutuhkan informasi yang tepat mengenai pekerjaan-pekerjaan, agar kecil

kemungkinan mereka melakukan kesalahan dalam pemilihan pekerjaan.

  

Kesalahan dalam memilih pekerjaan berdampak pada rendahnya kepuasan

yang akan diperoleh dalam karier dan kehidupannya.

  Informasi pekerjaan yang diperlukan oleh siswa-siswi SMA

  

dapat merencanakan dan menentukan pilihan karier yang tepat sesuai dengan

minat mereka.

  Guru pembimbing sebagai orangtua siswa di sekolah perlu

memberikan layanan bimbingan karier yang diharapkan dapat membantu

siswa-siswi SMA. Menurut Sukardi (1987: 222-223) layanan bimbingan

karier membantu siswa-siswi dalam hal (1) mengenal potensi-potensi dasar

seperti minat, sikap, kecakapan dan cita-citanya, (2) mengidentifikasi nilai-

nilai yang ada pada diri siswa tersebut dan yang ada dalam masyarakat, (3)

mengenal bidang pekerjaan yang sesuai dengan potensi dan minatnya, (4)

mengembangkan sikap yang positif dan sehat terhadap dunia kerja, (5)

memahami dampak dari apa yang dilakukan saat ini dengan masa depannya,

(6) mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan untuk suatu

bidang pekerjaan tertentu, dan (7) mengembangkan kemampuan memilih dan

merencanakan karier atau studi.

  

atau Bahasa. Selain itu, siswa-siswi kelas X berada pada usia berkisar antara

14-17 tahun yang menurut teori pemilihan pekerjaan Ginzberg usia 11-17 tahun berada pada tahap tentatif. Pada tahap tentatif ditandai dengan

pengenalan pada tuntutan kerja secara bertahap. Salah satu dari tahap tentatif

yaitu munculnya tahap minat dimana siswa-siswi mulai memutuskan perhatiannya pada aktifitas yang disukai dan tidak disukai.

  Maka, siswa-siswi kelas X SMA BOPKRI I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 yang membutuhkan penelusuran minat pekerjaan. Dengan demikian, peneliti melakukan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran mengenai minat pekerjaan siswa-siswi kelas X SMA BOPKRI I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Setelah mendapatkan gambaran mengenai minat pekerjaan siswa-siswi kelas X SMA BOPKRI I Yogyakarta, peneliti akan memberikan usulan topik-topik bimbingan karier.

D. Manfaat Penelitian 1. Guru Pembimbing

  Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi guru pembimbing untuk memberikan bimbingan karier seperti memberikan layanan kepada siswa-siswi SMA dalam hal a) mengenal potensi-potensi dasar, seperti minat, sikap, kecakapan dan cita-citanya, b) mengidentifikasi nilai-nilai yang ada pada diri siswa tersebut dan yang ada dalam masyarakat, c) mengenal bidang-bidang pekerjaan yang sesuai dengan potensi dan minatnya, d) mengembangkan sikap yang positif dan sehat terhadap dunia kerja, e) memahami dampak dari apa yang dilakukan saat ini dengan masa depannya dan mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan untuk suatu bidang pekerjaan tertentu, dan f) mengembangkan kemampuan memilih dan merencanakan karier atau studi.

2. Peneliti

  4. Pembaca Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pembaca untuk melengkapi dan mengembangkan pengetahuan pembaca tentang minat pekerjaan siswa-siswi SMA.

  5. Siswa-Siswi Hasil penelitian ini dapat membantu siswa mengetahui pekerjaan yang mereka minati. Namun, perlu disadari oleh siswa-siswi bahwa dalam pemilihan pekerjaan tidak cukup hanya dipengaruhi oleh perasaan tertarik atau meminati pekerjaan tertentu saja tetapi ada faktor lain seperti kecerdasan, nilai hidup, bakat, sifat, keadaan jasmani, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Maka, siswa-siswi perlu menyadari sejak dini apa saja faktor-faktor dalam dan luar diri yang sesuai dengan pekerjaan yang dipilih.

BAB II KAJIAN TEORI Bab ini akan membahas tentang minat, pekerjaan, klasifikasi bidang pekerjaan dan bimbingan karir. A. Minat 1. Pengertian Minat Winkel (1997 : 259) mengartikan minat sebagai suatu kecenderungan

  yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu. Menurut Hurlock (1999 : 114) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang diinginkan, bila mereka memilihnya secara bebas dan bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan dan memuaskan. Menurut Sukardi (1987 :

  

bekerja tidak akan mendapatkan hasil yang baik. Proses kerja akan optimal

bila orang memiliki minat terhadap pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, setiap orang harus mengetahui apakah pekerjaan yang akan ditekuni cocok dengan minatnya.

2. Macam-Macam Minat Pekerjaan

  Hurlock (1999 : 137 & 143) menuliskan berbagai minat, tetapi ada dua minat yang berhubungan dengan pekerjaan, yaitu: a. Minat terhadap pelajaran-pelajaran yang nantinya berguna dalam pekerjaan yang dipilihnya, misalnya melalui pendidikan sekolah atau kursus.

  b. Minat pada pekerjaan meliputi berbagai macam pekerjaan yang ada di Indonesia yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan- kemampuan lain yang dimiliki. Seseorang mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi dengan suatu

B. Pekerjaan 1. Pengertian Pekerjaan

  Seseorang yang melakukan pekerjaan yang disenangi dan sesuai dengan kemampuannya akan melakukan pekerjaan tersebut secara optimal. Kamus Bahasa Inggris dapat menunjukkan beberapa kata yang menunjuk pada pengertian pekerjaan seperti employment, job, occupation, vocation dan career, namun masing-masing kata tersebut mengandung makna berbeda.

  Kata employment dan job lebih menekankan seseorang sibuk mengerjakan sesuatu dan mendapat imbalan ekonomis atas waktu yang diberikannya, tanpa memperhatikan apakah orang itu sungguh-sungguh merasa terlibat di dalam pekerjaannya dan memandangnya sebagai sumber kepuasan pribadi yang bersifat non ekonomis. Kata occupation lebih menekankan pada aspek bahwa seseorang merasa terlibat di dalam pekerjaannya karena telah mempersiapkan diri untuk memegang pekerjaan itu dan memperoleh kepuasan pribadi, tetapi keterlibatannya masih dapat dibatasi pada jam-jam kerja saja. Kata vocation dan career lebih menekankan aspek bahwa seseorang

2. Tahap Proses Pemilihan Pekerjaan.

  Ginzberg (Zunker, 1986 : 19-20) menyimpulkan bahwa pilihan pekerjaan merupakan proses perkembangan, di mana pada umumnya di awali dari periode 6-10 tahun, dimulai usia 11 tahun dan berakhir 17 tahun atau mulai dari dewasa awal. Ginzberg membedakan tiga tahap proses pemilihan pekerjaan, yaitu: fantasi, tentatif dan realistik. Tahap proses pemilihan pekerjaan beserta karakteristik dari masing-masing tahap tersebut, yaitu: a.

   Tahap Fantasi (usia kanak-kanak / sebelum 11 tahun) Anak-anak pada tahap ini melakukan aktivitas yang berorientasi murni pada permainan. Menjelang akhir tahap ini permainannya cenderung berorientasi pada kerja (work-oriented).

b. Tahap Tentatif (usia remaja / 11 - 17 tahun)

  Tahap ini ditandai dengan pengenalan pada tuntutan kerja secara

  4) Tahap transisi dimana individu membuat keputusan untuk memilih pekerjaan dan kemudian membuat pertanggungjawaban terhadap putusan karier.

c. Tahap Realistik (usia dewasa awal / 17 tahun – dewasa tengah)

  Tahap ini terjadi penyesuaian berbagai kemampuan, minat, nilai-nilai hidup terhadap spesifikasi pilihan pekerjaan. Tahap realistik terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu : 1) Tahap eksplorasi dimana individu memasuki masa perkuliahan.

  Selama tahap ini individu semakin sempit pilihan kariernya (dua atau tiga pekerjaan) tetapi umumnya pada tahap ini belum menjatuhkan pilihan.

2) Tahap kristalisasi dimana individu semakin spesifik memilih karir.

3) Tahap spesifikasi dimana individu telah memilih pekerjaan atau

mengikuti pelatihan profesional untuk spesifikasi kariernya.

b. Tahap Eksplorasi (15 – 24 tahun)

  

Seseorang memikirkan berbagai alternatif pekerjaan, pengambilan

keputusan penting mengenai pendidikan dan penentuan pekerjaan

masa depan, dan terjadi perubahan konsep diri. Pada tahap ini terdapat

tiga tugas perkembangan, yaitu:

1) Kristalisasi (14-18 tahun) dengan karakteristik umum bahwa

individu melakukan perumusan tujuan melakukan pekerjaan, adanya kesadaran sumber-sumber kepuasan karier, dan akan adanya berbagai kemungkinan karier bagi dirinya. Pada tahap ini individu telah mengalami kesadaran minat dan mulai merencanakan kariernya.

  

2) Spesifikasi (18-21 tahun) dengan karakteristik bahwa individu mulai memilah-milah minatnya, adanya kesadaran hubungan hari ini dan masa yang akan datang, dan menentukan kariernya secara menjalani pekerjaan tersebut. Pada tahap ini terdapat dua tugas perkembangan karier, yaitu: 1) Stabilisasi (25-35 tahun) dengan karakteristik bahwa inidvidu melakukan kegiatan secara aktual untuk menunjukan prestasi kerjanya. 2) Konsolidasi (35-44 tahun) dengan karakteristik bahwa individu memantapkan kariernya dengan promosi kerja, kenaikan pangkat, pemantapan status yang menunjukkan kariernya berkembang secara baik.

d. Tahap Pembinaan (45 – 64 tahun)

  Seseorang yang sudah dewasa pada tahap ini dapat menyesuaikan diri dalam penghayatan pekerjaan yang ditekuni selama ini. Orang yang berusia tengah baya umumnya mempertahankan kedudukan yang telah diperoleh dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. keputusan penting mengenai pendidikan dan penentuan akan pekerjaan. Siswa-siswi SMA pada tahap eksplorasi membutuhkan pendampingan dan bimbingan berupa pemberian informasi tentang potensi diri yang dimiliki, jurusan-jurusan yang ada di perguruan tinggi, dan pekerjaan.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pekerjaan.

  Winkel (1997 : 592-597) menuliskan bahwa terdapat faktor-faktor dari

dalam dan luar diri yang sangat mempengaruhi pemilihan pekerjaan, yaitu:

a. Faktor-faktor dari dalam diri

  1) Minat Minat adalah kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu pekerjaan tertentu yang akan mendatangkan keuntungan atau kepuasan. Seseorang meminati pekerjaan tertentu yang mungkin saja berkaitan dengan benda- benda mati, berurusan dengan orang, atau berurusan dengan data

  

prestasi tinggi, harga diri, lepas dari dikagumi orang lain, mencari

kepuasan dalam memiliki kekayaan, kesenangan bagi diri sendiri,

ilmu, dan peningkatan pengaruh agama dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai kehidupan ini memiliki kaitan dengan

pemahaman diri yang berpengaruh terhadap pekerjaan yang akan

dimasuki.

  3) Kecerdasan Kecerdasan diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk

mempelajari, menyesuaikan diri dan memecahkan persoalan-

persoalan baru (Prabu, 1982 : 11). Kecerdasan yang dimiliki setiap orang itu berbeda-beda. Seseorang dalam memilih pekerjaan, dipengaruhi oleh kecerdasan yang dimiliki. Beberapa bidang

pekerjaan yang tidak terlalu menuntut kecerdasan di atas rata-rata merupakan pekerjaan sederhana dan rutin. Ada pula bidang bidang kesenian. Contoh bakat, yaitu: kemahiran verbal, penalaran numerik, pengamatan ruang, kecepatan, kemampuan artistik, dan ketangkasan fisik. Banyak orang yang terpaksa menjalankan tugasnya yang tidak sesuai dengan bakatnya dan faktor dari dalam diri lainnya, karena mereka tidak atau kurang menyadari bakat apa yang dimiliki.

  5) Sifat-sifat Sifat-sifat merupakan ciri-ciri kepribadian yang memberikan corak khas pada seseorang, seperti riang gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, fleksibel, tertutup, lekas gugup, pesimis, dan ceroboh.

  Sifat-sifat yang kurang sesuai dengan tuntutan pekerjaan akan mempersulit seseorang dalam menjalankan peran kerja dalam bidangnya, misalnya seorang calon dokter tidak boleh bersifat ceroboh, dan lekas gugup tetapi memiliki sifat teliti, tekun, ramah, sekarang jenis kelamin pria dan wanita mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan.

  Masing-masing faktor di atas tidak dapat berdiri sendiri, tetapi

adanya saling terkait satu dengan yang lainnya. Pekerjaan-pekerjaan

yang dilakukan tidak cukup hanya membutuhkan kecerdasan saja,

tetapi dibutuhkan minat terhadap pekerjaan tersebut atau tidak cukup

memiliki keadaan jasmani yang sesuai tanpa adanya minat.

b. Faktor dari Luar Diri 1) Pengaruh keadaan sosial-budaya terhadap pemilihan pekerjaan.

  Sebagian besar masyarakat masih berpandangan pekerjaan tertentu hanya dapat dilakukan oleh pria dan wanita. Misalnya, selama masyarakat beranggapan bahwa pekerjaan sekretaris adalah pekerjaan untuk wanita, pria akan cenderung menghindari bidang pekerjaan itu.

3) Pengaruh keadaan keluarga terhadap pemilihan pekerjaan.

  Keluarga memiliki pengaruh terhadap pemilihan pekerjaan. Status sosial-ekonomi keluarga, harapan dan pandangan keluarga sangat mempengaruhi pemilihan pekerjaan seseorang. Misalnya, dengan pendapatan orang tua yang tinggi, mereka mampu membiayai sekolah anak. Misalnya, dokter umumnya berasal dari keluarga yang mampu secara ekonomi.

  Sama halnya dengan faktor dari dalam diri, pemilihan pekerjaan

yang sesuai dengan faktor dari luar diri tidak dapat dipisahkan satu

dengan yang lainnya. Pengaruh besar dari faktor luar diri seperti

pengaruh keadaan keluarga dipengaruhi juga keadaan sosial-budaya.

  Faktor-faktor dalam dan luar diri sangat mempengaruhi seseorang

dalam memilih pekerjaan. Minat yang menjadi salah satu faktor dalam

diri yang cukup mempengaruhi dalam pemilihan pekerjaan dan

C. Klasifikasi Bidang Pekerjaan 1. Klasifikasi Bidang Pekerjaan Menurut Anne Roe

  Roe mengklasifikasian sistem klasifikasi bidang pekerjaan menjadi dua dimensi, yaitu pengklasifikasian bidang pekerjaan secara horizontal dan vertikal. Pengklasifikasian pekerjaan secara horizontal yaitu pekerjaan yang menunjuk pada bidang-bidang pekerjaan. Bidang-bidang pekerjaan tersebut ada yang berorientasi pada kontak dengan orang lain dan adapula berorientasi pada benda-benda. Pengklasifikasian pekerjaan secara vertikal yaitu penggolongan pekerjaan yang menunjukkan tingkat fungsi, cakupan tanggungjawab, jenjang kemampuan dan kapasitas yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaannya. Secara horizontal Anne Roe menggolongkan bidang pekerjaan menjadi delapan kelompok, di antaranya (Sukardi, 1987 : 142-143) :

a. Budaya (General Cultural)

  c. Pekerjaan Lapangan (Outdoor) Bidang pekerjaan ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan

bidang pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, dan pekerjaan-

pekerjaan luar ruangan lain. Pekerjaan ini tidak membutuhkan kemampuan hubungan personal (antar manusia) dalam pekerjaan utamanya.

  d. Pemberi Layanan (Service) Tugas utama pekerjaan ini adalah memberi perhatian/pelayanan terhadap perasaan, kebutuhan, dan kesejahteraan orang perorangan.

  Pemberi layanan ini meliputi konselor, pekerja sosial, pelayan dalam rumah tangga, dan pelayanan lain yang berorientasi pada pemberian perlindungan pada orang lain. Inti dari pekerjaan pemberi layanan adalah pelaku kerja melakukan sesuatu bagi orang lain.

  e. Pengetahuan (Science)

  

manusia yang lain. Hubungan interpersonal menduduki peran yang

penting dalam pekerjaan ini.

  g. Teknologi (Technology)

Bidang pekerjaan ini meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan

produksi, pemeliharaan, dan penggunaan barang-barang, misalnya

pekerjaan dalam bidang teknik, pertukangan, kerajinan dan

perdagangan mesin. Hubungan interpersonal bukan menjadi faktor

penting dalam jenis pekerjaan ini karena fokus utama pekerjaan bidang

ini adalah benda-benda.

  h. Usaha dan Dagang (Business Contact)

Bidang pekerjaan ini berfokus pada penjualan secara langsung

(berhadapan), investasi, kontraktor, dan relasi perorangan sangat

penting untuk pekerjaan ini. Tetapi pekerjaan ini difokuskan pada

pendekatan dalam menjalani relasi yang lebih baik daripada melayani.

  

memiliki wewenang membuat kebijakan, dan pendidikan setingkat S1

atau yang sederajat.

b. Professional dan Managerial II

  

Tingkat ini memiliki perbedaan dari segi otonomi atau kebebasan yang

diterapkan lebih sedikit bila dibanding dengan tingkat pertama. Ciri-

ciri tingkat ini, yaitu: bertanggungjawab menginterpretasi atau menjelaskan kebijakan, memiliki kemampuan untuk melaksanakan kebijakan, dan membutuhkan pendidikan setingkat diploma.

  c.

   Semiprofessional Tingkat ini pada dasarnya memiliki ciri, yaitu: rendahnya tanggungjawab kepada yang lainnya, pelaksana kebijakan, dan membutuhkan pendidikan sekolah menengah (STM/SMK).

  d.

   Skilled

Orang-orang di tingkat ini menghendaki semacam latihan khusus dan

f. Unskilled

  Orang-orang di tingkat ini tidak memerlukan persyaratan kecakapan khusus. Pekerjaan mereka tidak memerlukan kecakapan khusus atau pendidikan formal tertentu. Kebutuhan mereka adalah contoh yang sederhana dan praktis atau dengan cara diberikan pekerjaan sederhana secara berulang-ulang.

2. Klasifikasi Bidang Pekerjaan Menurut Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI)

  Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI) edisi revisi 1986 disusun oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Biro Pusat Statistik.

  Tujuan penerbitan KJI adalah memberikan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan bagi guru pembimbing / konselor sekolah, guru-guru, para siswa dan pihak sekolah. Penyusunan KJI pada prinsipnya tidak menyimpang dari buku International Standard Clasification of Occupations (ISCO)

  Kode pekerjaan dalam KJI menunjukkan hubungan antara golongan pokok, golongan, kelompok jabatan dan jabatan yang terdapat pada sistem klasifikasi. Delapan golongan pokok jabatan dan satu golongan pokok khusus (untuk anggota Angkatan Bersenjata RI) yang membentuk KJI dapat dirinci sebagai berikut:

  a. Tenaga professional, teknisi dan tenaga lain yang berhubungan dengan itu (ybdi).

  b. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan.

  c. Pejabat pelaksana, tenaga tata usaha dan tenaga ybdi.

  d. Tenaga usaha penjualan.

  e. Tenaga usaha jasa.

  f. Tenaga usaha pertanian termasuk perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan perburuhan.

  g. Tenaga produksi dan tenaga ybdi, operator angkutan dan tenaga

D. Bimbingan Karier 1. Pengertian Bimbingan Karier

  Menurut Herr (Manrihu, 1988 : 15), bimbingan karier adalah suatu program yang sistematik, proses-proses, teknik-teknik atau layanan- layanan yang dimaksudkan untuk membantu seseorang memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan- kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang serta mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya. Sedangkan menurut Winkel (1997:139) bimbingan karier adalah salah satu bidang bimbingan yang membantu orang atau sekelompok orang dalam menghadapi dunia kerja, memilih lapangan pekerjaan tertentu serta membekali diri agar siap sewaktu memangku pekerjaan tersebut.

  

Secara khusus tujuan program bimbingan karier dapat dirinci sebagai

berikut:

a. Siswa dapat memahami dan menilai dirinya terutama potensi-potensi

dasarnya, seperti: minat, sikap, kecakapan, dan cita-citanya.

  

b. Siswa sadar dan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang

ada dalam masyarakat.

  

c. Siswa mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang sesuai dengan potensi

dan minatnya. Sehingga dapat bersikap positif dan sehat terhadap dunia kerja, memahami hubungan dari usahanya sekarang dengan

masa depannya, dan mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan

yang diperlukan untuk suatu bidang pekerjaan tertentu.

  

d. Siswa dapat menemukan hambatan-hambatan yang ada pada diri dan

lingkungannya dan dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

  

e. Siswa menyadari kebutuhan masyarakat dan negaranya yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penulis menguraikan jenis penelitian, populasi penelitian, instrumen

  

penelitian/alat ukur, pertanggungjawaban mutu alat ukur, teknik analisis data,

prosedur penggalian data dalam bab ini.

A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei.

  Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mengenai minat pekerjaan siswa-siswi kelas X SMA BOPKRI I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.

  Menurut Furchan (1982 : 424) metode survei dapat digunakan bukan saja

untuk melukiskan kondisi yang ada, melainkan juga membandingkan kondisi-

kondisi tersebut dengan kriteria atau menilai keefektifan suatu program.

  

X SMA BOPKRI I Yogyakarta berjumlah 210 eksemplar, namun skala yang

diisi hanya sebanyak 200 eksemplar. Penyebaran skala dilakukan sebagai

berikut:

  2

  24 Juli 2008

  XB

  18

  6

  24

  24 Juli 2008

  XA

  21

  23

  22

  25 Juli 2008

  XH

  23

  23

  25 Juli 2008

  XG

  25

  25 TOTAL 200 10 210 C.

  22

  XC

  

Tabel 1

Penyebaran Skala Minat Pekerjaan kepada Siswa-Siswi Kelas X

SMA BOPKRI I Yogyakarta

Tanggal Kelas Jumlah siswa TOTAL

  1

  Siswa Hadir Tidak Hadir

  21 Juli 2008

  XI

  23

  23

  22 Juli 2008

  XE

  23

  24

  23 Juli 2008

  22 Juli 2008

  XF

  21

  1

  22

  22 Juli 2008

  XD

  24

  24

   Instrumen Penelitian untuk menghindari kecenderungan responden memilih pilihan tengah atau netral. Skala minat pekerjaan dapat dilihat dalam LAMPIRAN I.

2. Pemberian Skor

  Pemberian skor untuk setiap jawaban dari item-item pekerjaan adalah alternatif jawaban yang sangat berminat (SB) diberi skor 4, berminat (B) diberi skor 3, tidak berminat (TB) diberi skor 2, sangat tidak berminat (STB) diberi skor 1.

  Responden diminta untuk memilih satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan peneliti pada setiap pernyataan pekerjaan dan tugasnya, dengan cara memberikan tanda centang (v) pada kolom alternatif jawaban. Setelah itu peneliti memberikan skor pada jawaban-jawaban tersebut. Skor-skor yang diperoleh masing-masing item akan dijumlahkan lalu dikategorikan guna mengungkap minat siswa-siswi kelas X SMA

BOPKRI I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 terhadap pekerjaan-

  

(Organization) , Pekerjaan Lapangan (Outdoor), Pemberi Layanan

(Service) , Pengetahuan (Science), Seni dan Hiburan (Arts and

Entertainment) , Teknologi (Technology), dan Usaha atau Dagang

(Business Contact) . Secara vertikal Anne Roe menggolongkan enam

tingkat pekerjaan, yaitu: Professional dan Managerial I, Professional dan

Managerial II , Semiprofessional, Skilled, Semi skilled dan Unskilled.

  

Namun, penelitian ini tidak mengukur penggolongan enam tingkat

pekerjaan (secara vertikal) karena akan terjadi bias negatif (ada

kecenderungan untuk tidak memilih pekerjaan yang skilled atau

unskilled ). Maka, skala ini hanya mengukur minat pekerjaan dari delapan

pengklasifikasian bidang pekerjaan (secara horizontal).

  

Skala minat pekerjaan ini disusun berdasarkan teori pemilihan bidang

pekerjaan Anne Roe (secara horizontal) dan dikembangkan menggunakan

acuan KJI (1986) yang memuat pekerjaan-pekerjaan yang ada di

  

Tabel 2

Kisi-Kisi Skala Minat Pekerjaan

No Bidang Pekerjaan Anne Roe Nomor item Jumlah item

1 Budaya (General Cultural)

  h. Manajer Penempatan Barang

  b. Bendaharawan Kantor

  c. Bankir

  d. Manajer Perusahaan

  e. Kasir Bank

  f. Kepala KOPERASI

  g. Manajer Keuangan

  10

  2

  (Organization)

  18

  26

  34

  42

  50

  58 11 item

  a. Akuntan

  81 11 item

  a. Ahli Antropologi

  Monumen k. Wartawan Surat Kabar atau Majalah

  b. Ahli Bahasa

  c. Ahli Geografi

  d. Ahli Kearsipan

  e. Sejarawan

  f. Sosiolog

  g. Pustakawan

  h. Kurator Museum dan Benda Seni i. Pengajar Sekolah Menengah j. Penjaga Museum atau

  1

  73

  9

  17

  25

  33

  41

  49

  57

  65

2 Organisasi

4 Pemberi Layanan (Service)

  a. Dokter Umum

5 Pengetahuan (Science)

  53

  h. Ahli Geologi i. Ahli Kimia j. Ahli Meteorologi k. Arsitek Bangunan l. Ahli Planologi

  5

  13

  21

  29

  37

  45

  69

  61

  f. Ahli Farmakologi

  77

  85 11 item

  Entertainment)

  a. Aktris atau Aktor

  b. Dekorator

  6

  14 11 item

  g. Ahli Fisika

  e. Ahli Ekonomi

  b. Psikolog

  20

  c. Jaksa

  d. Juru Masak (koki)

  e. Konselor

  f. Pekerja Sosial

  g. Pengacara

  h. Perawat i. Pramugara / Pramugari j. Pramuwisata k. Resepsionis

  4

  12

  28

  d. Ahli Biologi

  36

  44

  52

  60

  68

  76

  84 11 item

  b. Ahli Agronomi

  c. Ahli Anatomi

6 Seni dan Hiburan (Arts and

7 Teknologi (Technology)

  31

  87 11 item

  79

  71

  63

  55

  47

  39

  a. Ahli Teknik Listrik

  b. Ahli Teknik Mesin

  15

Dokumen yang terkait

Deskripsi tingkat pacaran yang sehat pada siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 100

Deskripsi penyesuaian sosial siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta kelas VII tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

1 0 93

Motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai.

0 1 139

Deskripsi tingkat kepercayaan diri para siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya pada usulan topik bimbingan klasikal.

0 0 97

Survai masalah-masalah yang banyak dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Kanisius Baciro Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 158

Masalah-masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas VII SMP Santa Maria Banjarmasin tahun ajaran 2007/2008 dan suatu usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 154

Deskripsi tingkat konsep diri remaja kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2005/2006 dan implikasinya terhadap penyusunan topik-topik bimbingan kelompok - USD Repository

0 0 107

Hambatan-hambatan aktualisasi diri siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 132

Deskripsi kebiasaan belajar siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009 dan implikasinya terhadap usulan topik bimbingan belajar - USD Repository

0 0 100

Minat bidang pekerjaan para siswa kelas III SMAK St. Madalena de Canossa Dili Timor Leste tahun ajaran 2008/2009 berdasarkan Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) - USD Repository

0 0 96