Tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah: survei bagi guru-guru Sekolah Dasar Afiliasi Katolik, Kristen dan Nasional di Kota Yogyakarta - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK
OLEH GURU PENGAMPU KELAS BAWAH: SURVEI BAGI
GURU-GURU SEKOLAH DASAR AFILIASI KATOLIK,
KRISTEN DAN NASIONAL DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:
FR. Amelia Cesarani Purwaningrum
101134130
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

-..{SQ{AT

.r,
.,:OrmmGunU.F U,rffi

"

**w,*nlStmrmi:mCr

18

Juni20t4,

.:
|:

,S:Sflffi-H


'Y.eg5 4J8 Jglri:2014.
::

Il,':,

:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

TINGI(AT IMPLEMENTASI PEIIIBELAJARAN IEMATII(
OLEH G{,RU PENGAMPU KELAS BAWAH: SI,RYEY BAGI
GT}RU.GT}RU SEKOLAH I}ASAR AFILIASI KATOLIK,

KRISTEN DAI\I NASIONAL DI KOTA YOGYAI(ARNi
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
FR. Amelia Cesaraoi Punrymingrum

Nllvf: I0II34t30


Telah dipertanggungiawabkan di depan penguji
pada tanggal 11 Juli 2014

dar dinyatalon telah memenuhi syarat

Susuuan Panitia Penguji

NamaLengkap:
Kehra

Grcgorius Ari Nugrahaota SJ,S.S.,BST.,[{A

Sekretaris

Catrn Rismiati. S.Pd-,

Anggota I

CaturRismiati, S.Pd., M.A." Ed.D


Anggota2

An&i aruSrdean4

Anggota3

Drs" YB. AdimassmaMA

MA., Ed.D

S.Pd., M.Pd

Yogyakarta

ll

Juli2014

Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Rohandi, Ph. D

lll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kasih, kekuatan, dan
anugerah tiada tara.
Kehidupanku sebagai calon pendidik yang professional.
Kedua orang tuaku Bapak Purwanto dan Ibu Ambar Rukmayanti atas
dukungan doa dan penyertaanya yang tiada henti demi kesuksesan
hidupku.
Adikku Lusia Milenia Pratiwi yang memberi motivasi dan hiburan untuk
tetap bersemangat menyelesaikan skripsi.
Dosen-dosenku pembimbing skripsiku, Ibu Catur Rismiati,
S.Pd.,M.A.,Ed.D dan Ibu Andri Anugrahana, S.Pd.,M.Pd yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu agar

skripsi ini dapat tersusun dengan baik.
Orang-orang terdekatku yang selalu memberi dukungan untuk
menyelesaikan penyusunan skripsi.
Almamterku Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilih
kamu dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi
dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya
yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu,
diberikannya kepadamu.
(Yohanes 15: 16)

Jangan takut bermimpi dan buat dirimu menjadi yang
terhebat


Education is the most weapon, which you can use to
change the world.
(Nelson Mandela)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya maupun bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah lainnya.

Yogyakarta, 18 Juni 2014
Penulis

FR. Amelia Cesarani Purwaningrum
NIM: 101134130


vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKDEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: FR. Amelia Cesarani Purwaningrum

Nomor Mahasiswa

: 101134130

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:
TINGKAT IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK OLEH GURU
PENGAMPU KELAS BAWAH: SURVEI BAGI GURU-GURU SEKOLAH
DASAR AFILIASI KATOLIK, KRISTEN DAN NASIONAL DI KOTA

YOGYAKARTA
Beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data dan mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan ke dalam internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 18 Juni 2014
Yang menyatakan,

FR. Amelia Cesarani Purwaningrum
vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
TINGKAT IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK OLEH GURU
PENGAMPU KELAS BAWAH: SURVEI BAGI GURU-GURU SEKOLAH

DASAR AFILIASI KATOLIK, KRISTEN DAN NASIONAL DI KOTA
YOGYAKARTA
FR. Amelia Cesarani Purwaningrum
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini dilatarbelakangi keingintahuan peneliti untuk melihat tingkat
implementasi pembelajaran tematik yang telah dilakukan oleh guru-guru sekolah
dasar untuk melihat kesiapan para guru untuk menerima kurikulum 2013 dengan
pembelajaran tematik integratifnya serta melihat faktor-faktor yang memberikan
perbedaan bagi para guru dalam mengimplementasikan pembelajaran. Penelitian
ini bertujuan untuk: 1) mengetahui tingkat implementasi pembelajaran tematik
oleh guru pengampu kelas bawah SD di Kota Yogyakarta, 2) mengetahui apakah
terdapat perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru kelas
bawah SD di Kota Yogyakarta ditinjau dari latar belakang pendidikan guru, 3)
mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat implementasi pembelajaran
tematik oleh guru kelas bawah SD di Kota Yogyakarta ditinjau dari status
kepegawaian guru.
Penelitian menggunakan jenis penelitian non eksperimental dengan cross
sectional desain melalui metode survei. Populasi penelitian adalah seluruh guru
pengampu kelas bawah SD afiliasi Katolik, Kristen, dan nasional di Kota

Yogyakarta yang berjumlah 111 guru. Sampel penelitian berjumlah 54 guru yang
diambil dengan teknik purposive random sampling. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat implementasi pembelajaran
tematik oleh guru-guru SD di kota Yogyakarta termasuk dalam kategori rendah.
Tidak terdapat perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru
pengampu kelas bawah SD di Kota Yogyakarta ditinjau dari latar belakang
pendidikan guru (U = 106,00, Z = -0,850, ρ > 0,05). Tidak terdapat perbedaan
tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah SD
di Kota Yogyakarta ditinjau dari status kepegawaian guru (H(2) = 0.293, ρ >
0,05).
Kata kunci: pembelajaran tematik, latar belakang pendidikan guru, status
kepegawaian guru.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
IMPLEMENTATION LEVEL OF THEMATIC INSTRUCTIONS BY
LOWER GRADE TEACHERS: A SURVEY OF CATHOLIC, CRISTIAN,
AND NATIONAL SCHOOL TEACHERS IN YOGYAKARTA
FR. Amelia Cesarani Purwaningrum
Sanata Dharma University
2014
The background of this research is the curiosity of the writer to find out how
far thematic instructions have been implemented in schools from which the
foundation of preparedness measurement of the teachers to apply 2013 curriculum
with its thematic integrative is drawn and to see the factors which differentiate the
implementations of thematic instructions done by different teachers. The purposes
of this research are: 1) to know the implementation level of thematic instructions
by middle-low teachers of elementary school in Yogyakarta; 2) to know the
differences implementation level of thematic instructions by middle-low teachers
seen from teacher’s educational backgrounds; 3) to know the differences of
implementation level of thematic instructions by middle-low teachers seen from
teacher’s employment statuses.
This research was conducted through non-experimental method with crosssectional design, aided by the results of survey. The population of the research
comprises of lower grade teacher in Yogyakarta, the amount of which are 111
teachers. The samples took 54 teachers, picked with purposive random sampling
technique. The technique of data collecting itself is through questionnaires
The results of this research show that the implementation level of thematic
instructions by middle-low teachers of elementary school in Yogyakarta is of low.
There is no difference of implementation level of thematic instructions by middlelow teachers seen from teacher’s educational backgrounds (U = 106,00, Z = 0,850, ρ > 0,05). There is no difference of implementation level of thematic
instructions by middle-low teachers seen from teacher’s employment statuses
(H(2) = 0.293, ρ > 0,05).
Keywords: thematic instructions, educational backgrounds of elementary school
teachers, employment statuses of elementary school teachers

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan berkat dan kasih-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Skripsi berjudul Tingkat Implementasi Pembelajaran
Tematik Oleh Guru Pengampu Kelas Bawah: Survei Bagi Guru-Guru
Sekolah Dasar Afiliasi Katolik, Kristen dan Nasional di Kota Yogyakarta ini
disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa
terciptanya skripsi ini tak lepas dari campur tangan banyak pihak, maka tak lupa
peneliti mengucapkan berjuta terimakasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma,
2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A., selaku kepala
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma,
3. Ibu Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D, dan Ibu Andi Anugrahana, S.Pd.,
M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi I dan II yang telah banyak
memberikan waktu, tenaga, dan pikiran demi membimbing, memberi
petunjuk dan arahan selama proses penulisan skripsi,
4. Guru-guru kelas bawah Sekolah Dasar Katolik, Kristen, dan Nasional di
Kota Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam
penyusunan skripsi;

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Kedua orang tua serta adik yang telah memberikan semangat dan
dukungan baik secara moral maupun material;
6. Sahabat-sahabatku Maria Erika, Maria Wanti, Febrieny Wulan, Aloisia
Rani Meita, Saverinus E, Valentina Feti yang selalu memberi motivasi
agar penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik;
7. Teman-teman payung tematik Dian, Sita, Tesa, Anis, Deo, Ria, Aji yang
telah bekerja bersama dari awal; dan
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Skripsi ini tentu tidaklah sempurna, masih terdapat banyak kekurangan pada
banyak bagiannya, maka penulis sangat menerima jika terdapat kritik dan saran
demi perbaikan ke depan. Di tengah banyaknya kekurangan dari skripsi, peneliti
juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Terimakasih.

Yogyakarta, 18 Juni 2014
Peneliti

FR. Amelia Cesarani Purwaningrum

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

iii

PERSEMBAHAN ............................................................................................

iv

MOTTO ...........................................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................

vi

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................. vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................

x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
B. Batasan Masalah ...................................................................................
C. Rumusan Masalah.................................................................................
D. Tujuan penelitian ..................................................................................
E. Manfaat Penelitian ................................................................................
F. Definisi Operasional .............................................................................
BAB II. KAJIANTEORI
A. Tinjauan Teoritik .......................................................................................
1. Reformasi pendidikan secara global .....................................................
2. Reformasi pendidikan di Indonesia ......................................................
3. Perubahan kurikulum di Indonesia .......................................................
4. Kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 ..................................................
5. Pembelajaran Terpadu ..........................................................................
6. Pembelajaran Tematik ..........................................................................
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan reformasi ..................
B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................................
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................................

xii

1
5
6
6
7
7
9
9
11
11
19
22
25
31
34
40
41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian .......................................................
B. Waktu dan Tempat penelitian .....................................................................
C. Variabel Penelitian .....................................................................................
D. Populasi dan Sampel ...................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................
F. Instrumen Penelitian ...................................................................................
G. Validitas Instrumen dan Reliabilitas instrumen..........................................
H. Prosedur Analisis Data ...............................................................................
I. Uji Hipotesis ...............................................................................................
J. Waktu Penelitian.........................................................................................
BAB IV.DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian ...................................................................................
B. Tingkat pengembalian kuesioner ................................................................
C. Hasil Penelitian ...........................................................................................
D. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................
BAB V. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Keterbatasan ...............................................................................................
C. Saran ...........................................................................................................
DAFTAR REFERENSI .....................................................................................

xiii

42
44
44
45
46
46
51
67
78
84
86
88
90
115
120
120
121
122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1

Keunggulan KBK dengan kurikulum 1994 .................................. 16

Tabel 2.2

Perubahan Kurikulum di Indonesia ............................................. 18

Tabel 2.3

Landasan pengembangan kurikulum 2013 ................................... 19

Tabel 2.4

Perbedaan esensial kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 ..... 22

Tabel 2.5

Landasan Pembelajaran Tematik .................................................. 26

Tabel 3.1

Penjabaran Skor Kuesioner ........................................................... 47

Tabel 3.2

Sebaran item positif dan item negatif .......................................... 48

Tabel 3.3

Kisi-kisi instrumen penelitian ....................................................... 51

Tabel 3.4

Kriteria Revisi .............................................................................. 52

Tabel 3.5

Hasil expert judgment indikator kegiatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa ...................................................................... 53

Tabel 3.6

Hasil expert judgment indikator siswa mengalami pengalaman
langsung dalam belajar ................................................................ 54

Tabel 3.7

Hasil expert judgment indikator pemisahan pada setiap mata
pelajaran tidak begitu jelas .......................................................... 55

Tabel 3.8

Hasil expert judgment indikator pembelajaran yang menyajikan
konsep dari satu mata pelajaran ................................................... 56

Tabel 3.9

Hasil expert judgment indikator pembelajaran bersifat fleksibel

57

Tabel 3.10 Hasil expert judgment indikator hasil pembelajaran yang sesuai
dengan minat dan kebutuhan siswa .............................................. 58
Tabel 3.11 Hasil expert judgment indikator prinsip belajar sambil bermain yang
menyenangkan bagi siswa ........................................................... 60
Tabel 3.12 Validitas muka ............................................................................ 61
Tabel 3.13 Hasil validitas implementasi pembelajaran tematik .................... 64
Tabel 3.14 Koefisien Korelasi Reliabilitas ..................................................... 65
Tabel 3.15 Hasil reliabilitas ........................................................................... 66
Tabel 3.16 Waktu Penelitian ........................................................................... 85
Tabel 4.1

Panjang Kelas Interval ................................................................. 91

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.2

Hasil Penghitungan Daftar Distribusi .......................................... 92

Tabel 4.3

Uji Normalitas Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik dengan
Jenjang Pendidikan Menengah ..................................................... 94

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik
dengan Jenjang Pendidikan Tinggi ............................................... 97

Tabel 4.5

Hasil Uji Homogenitas Data Tingkat Implementasi Pembelajaran
Tematik dengan Latar Belakang Pendidikan Guru ...................... 100

Tabel 4.6

Hasil Uji Hipotesis Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik
Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Guru ............................ 102

Tabel 4.7

Uji Normalitas Tingkat Implentasi Pemebelajaran Tematik dengan
Jenjang Status Kepegawaian Guru Tidak Tetap Yayasan ............ 104

Tabel 4.8

Uji Normalitas Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik dengan
Status Kepegawaian Guru Tetap Yayasan .................................... 107

Tabel 4.9

Uji Normalitas Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik dengan
Status Kepegawaian Pegawai Negeri ........................................... 108

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Data Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik
dengan Status Kepegawaian Guru ................................................ 112
Tabel 4.11 Uji Hipotesis Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik Ditinjau
dari Status Kepegawaian Guru ..................................................... 114

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Skema penelitian yang relevan ....................................................... 39
Gambar 3.1 Alur penelitian .............................................................................. 43
Gambar 3.2 Rumus Product Moment ............................................................... 63
Gambar 3.3 Rumus Chronbach Alpha ............................................................. 66
Gambar 3.4 Rumus Jumlah Kelas .................................................................... 71
Gambar 3.5 Rumus Panjang Kelas ................................................................... 72
Gambar 3.6 Rumus Kolmogorov Smirnov ........................................................ 73
Gambar 3.7 Rumus Lavene’s Test .................................................................... 76
Gambar 3.8 Rumus Mann Whitney................................................................... 79
Gambar 3.9 Rumus Effect Size ......................................................................... 80
Gambar 3.10 Rumus Koefisiensi Determinasi ................................................. 81
Gambar 3.11 Rumus Kruskal Wallis ................................................................ 82
Gambar 4.1Hasil Uji P-P Plot Data Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik
dengan Jenjang Pendidikan Menengah ......................................... 95
Gambar 4.2 Hasil Uji Histogram Data Tingkat Implementasi Pembelajaran
Tematik dengan Jenjang Pendidikan Menengah .......................... 96
Gambar 4.3 Hasil Uji P-P Plot Data Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik
dengan Jenjang Pendidikan Tinggi ............................................... 98
Gambar 4.4 Hasil Uji Histogram Data Tingkat Implementasi Pembelajaran
Tematik dengan Jenjang Pendidikan Tinggi ................................. 99
Gambar 4.5 Hasil ji P-P Plot Data Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik
dengan Pegawai Tidak Tetap Yayasan ......................................... 105
Gambar 4.6 Hasil Uji Histogram Data Tingkat Implementasi Pembelajaran
Tematik dengan Pegawai Tidak Tetap Yayasan ........................... 106
Gambar 4.7 Hasil Uji P-P Plot Data Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik
dengan Pegawai Tetap Yayasan ................................................... 108

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.8 Hasil Visualisasi Histogram Tingkat Implementasi Pembelajaran
Tematik dengan Pegawai Tetap Yayasan ..................................... 109
Gambar 4.9 Hasil Visualisasi P-P Plot Data Tingkat Implementasi Pembelajaran
Tematik dengan Pegawai Negeri .................................................. 110
Gambar 4.10 Hasil Visualisasi Histogram Data Tingkat Implementasi
Pembelajaran Tematik dengan Pegawai Negeri ........................... 111

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ............................................................................. 125
Lampiran 2 Surat Izin Telah Melakukan Penelitian ................................................ 136
Lampiran 3 Expert Judgement ................................................................................. 144
Lampiran 4 Validitas Muka ..................................................................................... 231
Lampiran 5 Data Validitas ....................................................................................... 242
Lampiran 6 Hasil Validitas Konstruk ...................................................................... 243
Lampiran 7 Data Reliabilitas ................................................................................... 244
Lampiran 8 Hasil Reliabilitas .................................................................................. 245
Lampiran 9 Kuesioner Sebelum dan Sesudah Revisi .............................................. 248
Lampiran 10 Contoh Kuesioner yang Telah Diisi ..................................................... 255
Lampiran 11 Data Asli............................................................................................... 259
Lampiran 12 Output Deskripsi Implementasi Pembelajaran Tematik ...................... 262
Lampiran 13 Hasil Perhitungan Distribusi Frekuensi ............................................... 263
Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas Implementasi Pembelajaran Tematik dengan
Jenjang Pendidikan Menengah ............................................................. 264
Lampiran 15 Hasil Uji Normalitas Implementasi Pembelajaran Tematik dengan
Jenjang Pendidikan Tinggi ................................................................... 268
Lampiran 16 Hasil Uji Homogenitas Implementasi Pembelajaran Tematik
dengan Latar Belakang Pendidikan ...................................................... 272
Lampiran 17 Hasil Uji Hipotesis Implementasi Pembelajaran Tematik ditinjau
dari Latar Belakang Pendidikan Guru .................................................. 273
Lampiran 18 Hasil Uji Normalitas Implementasi Pembelajaran Tematik dengan
Pegawai Tidak Tetap Yayasan ............................................................. 274
Lampiran 19 Hasil Uji Normalitas Implementasi Pembelajaran Tematik dengan
Pegawai Tetap Yayasan ........................................................................ 278
Lampiaran 20 Hasil Uji Normalitas Implementasi Pembelajaran Tematik dengan
Pegawai Negeri ..................................................................................... 282
Lampiran 21 Hasil Uji Homogenitas Implementasi Pembelajaran tematik dengan
Status Kepegawaian Guru .................................................................... 286

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 22 Hasil Uji Hipotesis Implementasi Pemebelajaran Tematik Ditinjau
dari Status Kepegawaian Guru ............................................................. 287
Lampiran 23 Tabel Krejcie ........................................................................................ 288
Lampiran 24 Ketentuan r tabel .................................................................................. 289
Lampiran 25 Tingkat Pengembalian Kuesioner ........................................................ 290

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan penelitian terdiri dari enam sub judul, yaitu latar belakang
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan definisi operasional dari penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2008: 326) diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga dianggap sebagai wahana
pengembang sumber daya manusia yang mampu menjadi subyek pengembang
IPTEK dan globalisasi (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 1). Tujuan
pendidikan sebagai pengembang sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan
perkembangan IPTEK dan globalisasi turut menuntut pendidikan untuk
berkembang memenuhi perkembangan IPTEK dan globalisasi. Tuntutan terhadap
kemampuan peserta didik pun semakin bertambah.
Hernawan (2012: 6.10) mencatatkan beberapa kemampuan yang perlu
dimiliki oleh para lulusan sekolah dasar di abad ke 21, berupa 1) mengenali dan
berprilaku sesuai dengan ajaran agama yang dimiliki; 2) mengenali dan
menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja, dan peduli terhadap
lingkungan; 3) berpikir logis, kritis dan kreatif serta berkomunikasi melalui
berbagai media termasuk teknologi informasi; 4) menikmati dan menghargai
keindahan; 5) membiasakan pola hidup sehat; dan 6) memiliki rasa cinta dan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

bangga terhadap tanah air. Syarat seperti yang disampaikan Hernawan telah
menyiratkan bahwa peserta didik di abad 21 perlu menguasai kemampuan pada
hampir seluruh lini kehidupan. Kemampuan yang membekali diri masing-masing
peserta didik untuk mengimbangi pekembangan global.
Hasil studi tentang peserta didik salah satunya yang dilakukan PISA
(Program for International Student Assessment) sepertinya belum menunjukan
hasil bahwa peserta didik di Indonesia telah melewati syarat-syarat seperti yang
telah dipaparkan.

Hasil studi PISA menempatkan peringkat Indonesia baru

menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara (Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012: 9). Hasil studi PISA ini tentu menjadi salah satu pandangan
bagi para pelaku pendidikan untuk membenahi tatanan pendidikan agar
mendapatkan hasil yang lebih baik ke depan.
Perubahan terhadap pendidikan telah beberapa kali dilakukan di Indonesia,
terutama perubahan dalam bidang kurikulum. Hidayat (2013) mengungkapkan
bahwa terhitung sejak kemerdekaan tahun 1945, Indonesia telah mengalami
beberapa kali perubahan kurikulum, yaitu pada tahun 1947; 1952; 1964; 1968;
1975; 1984; 1994; 2004; 2006; dan 2013. Setiap kurikulum memiliki ciri dan
karakteristik masing-masing dalam pergantiannya. Rencana pelajaran 1947
menekankan pada pembentukan watak dan karakter bangsa dengan semangat
Pancasila. Kurikulum 1952 merupakan pengembangan dari kurikulum 1947
karena

ditahun

ini

para

pelaku

pendidikan

sudah

diharapkan

untuk

mengembangkan isi pembelajaran dengan mengaitkannya pada kehidupan seharihari. Kurikulum 1968 memiliki sifat yang lebih teoritis karena setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

pembelajaran tidak dihubungkan dengan kehidupan faktual. Kurikulum 1975 telah
mengenal istilah tujuan instuksional khusus dari setiap pokok bahasan. Kurikulum
1984 yang menekankan pada pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Kurikulum ini menekankan agar siswa selalu aktif dalam setiap pembelajaran.
Kurikulum 1994 yang menekankan pemberian materi pembelajaran yang cukup
padat dengan pembagian waktu berdasarkan sistem caturwulan. Kurikulum 2004
mengacu pada pendidikan yang menyiapkan individu untuk mampu melakukan
seperangkat kompetensi. Kurikulum 2006, kompetensi belajar siswa menjadi
otonomi bagi tingkat satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik setiap satuan
pendidikan, pembelajaran di kelas bawah menggunakan tema agar konsep belajar
siswa lebih tertata atau dikenal dengan pembelajaran tematik. Kurikulum 2013
merupakan kurikulum pengembang dari kurikulum 2006 yang mengurangi
muatan pembelajaran dan menggabungkannya pada mata pelajaran lain dengan
mengacu pada tema yang sejalan atau dikenal dengan nama tematik integratif.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna pada siswa (Depdiknas, 2009: 6). Pembelajaran tematik
dianggap sebagai pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak
yang masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistic), pembelajaran
yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang
berkembanganya anak untuk berpikir secara holistik dan membuat kesulitan bagi
peserta didik (Depdiknas, 2009: 4). Pembelajaran tematik dianggap mampu untuk
menjawab tantangan zaman karena seluruh konten dari beberapa mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

dilihat secara utuh dalam naungan sebuah tema. Pembelajaran menjadi lebih
terkonsep dan pola pikir peserta didik terarah tidak terpisah-pisah.
Pengembangan pembelajaran tematik yang terjadi menjadi landasan
dilakukannya penelitian ini. Penelitian melihat tingkat implementasi pembelajaran
tematik yang telah dilakukan oleh para guru sehingga guru dapat dikatakan siap
untuk menerima pengembangan pendidikan yang lebih baru. Depdiknas (2008: 5)
masih menangkap indikasi kekurangan implementasi pembelajaran tematik yang
dilakukan oleh para guru, seperti (1) sebagian besar guru mengalami kesulitan
dalam menyusun RPP tematik khususnya guru kelas awal SD, (2) guru-guru
masih mengalami kesulitan dalam menjabarkan SK dan KD untuk pemetaan tema,
(3) guru masih mengalami kesulitan dalam sistem penilaian dalam desain
pembelajaran tematik, (4) kemampuan guru dalam menyusun pengembangan
silabus dari kompetensi dasar ke indikator masih kurang, dan (5) pemahaman
tentang pembelajaran terpadu diantara guru SD masih kurang.
Indikasi kekurangan yang implementasi pembelajaran yang dilaporkan
Depdiknas perlu diminimalisir keberadaannya sebab guru merupakan ujung
tombak pendidikan yang nantinya akan meneruskan inti dari perubahan untuk
dikembangkan dalam proses pembelajaran pada peserta didik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesiapan para guru dalam melaksanakan pembelajaran seperti
yang diterangkan Chairunniza (2012: 10) yaitu usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, status kepegawaian, status pernikahan, masa kerja dan pelatihan yang
diikuti perlu diberikan perhatian. Faktor-faktor yang terbukti memberikan
perbedaan bagi para guru untuk mengimplementasikan pembelajaran perlu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

mendapatkan perhatian lebih lanjut agar implementasi pembelajaran menjadi lebih
baik. Peserta didik pun lebih berkembang karena ditangani oleh guru-guru yang
profesional.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada usaha untuk melihat tingkat implementasi
pembelajaran tematik yang telah dilakukan oleh para guru kelas bawah sekolah
dasar swasta afiliasi Katholik, Kristen, dan nasional di kota Yogyakarta. Guru
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adalah guru-guru kelas 1, 2, dan 3
sebagai pelakana pembelajaran tematik pada kurikulum 2006. Indikasi
kekurangan yang implementasi pembelajaran yang dilaporkan Depdikas, seperti
(1) sebagian besar guru mengalami kesulitan dalam menyusun RPP tematik
khususnya guru kelas awal SD; (2) guru-guru masih mengalami kesulitan dalam
menjabarkan SK dan KD untuk pemetaan tema; (3) guru masih mengalami
kesulitan dalam sistem penilaian dalam desain pembelajaran tematik; (4)
kemampuan guru dalam menyusun pengembangan silabus dari kompetensi dasar
ke indikator masih kurang; dan (5) pemahaman tentang pembelajaran terpadu
diantara guru SD masih kurang perlu diminimalisir keberadaannya. Kekurangankekurangan yang telah disebutkan Depdiknas perlu diminimalisir keberadaannya.
Faktor-faktor pengaruh kesiapan guru yang terbukti memberikan perbedaan bagi
para guru untuk mengimplementasikan pembelajaran perlu untuk mendapatkan
perhatian lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

C. Rumusan Masalah
Terdapat 3 rumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini.
1.

Bagaimana tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu
kelas bawah di SD afiliasi Katolik, Kristen, dan nasional di Kota Yogyakarta?

2.

Apakah terdapat perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh
guru kelas bawah SD afiliasi Katolik, Kristen, dan nasional di Kota
Yogyakarta ditinjau dari latar belakang pendidikan guru?

3.

Apakah terdapat perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh
guru kelas bawah SD afiliasi Katolik, Kristen, dan nasional di Kota
Yogyakarta ditinjau dari status kepegawaian guru?

D. Tujuan Penelitian
Beberapa tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Mengetahui tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu
kelas bawah di SD afiliasi Katolik, Kristen, dan nasional di Kota Yogyakarta.

2.

Mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat implementasi pembelajaran
tematik oleh guru kelas bawah SD afiliasi Katolik, Kristen, dan nasional di
Kota Yogyakarta ditinjau dari latar belakang pendidikan guru.

3.

Mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat implementasi pembelajaran
tematik oleh guru kelas bawah SD afiliasi Katolik, Kristen, dan nasional di
Kota Yogyakarta ditinjau dari status kepegawaian guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1.

Bagi guru
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan refleksi atas tingkat implementasi
pembelajaran tematik yang telah dilakukannya.

2.

Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk melihat gambaran tentang tingkat
implementasi pembelajaran tematik yang telah berlaku di sekolah-sekolah
dasar.

3.

Bagi institusi pendidikan
Hasil

penelitian

terutama

faktor

yang mempengaruhi

implementasi

pembelajaran dapat dijadikan acuan dalam pembenahan faktor-fakktor
tersebut.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Reformasi adalah perubahan yang dilakukan oleh suatu negara untuk
perbaikan di bidang sosial, politik, dan agama.

2.

Kurikulum adalah seperangkat rencana yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan.

3.

Pembelajaran tematik adalah pendekatan yang mengintegrasikan kompetensi
pembelajaran menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

sehingga dapat memberikan pengalaman belajar bermakna kepada peserta
didik di SD kelas rendah (tematik integratif).
4.

Demografi adalah faktor yang dapat mempengaruhi perilaku atau tingkah
laku seseorang.

5.

Guru adalah seseorang yang berperan penting dalam menentukan
keberhasilan dalam proses pendidikan.

6.

Implementasi adalah pelaksanaan dari kurikulum yang telah dibuat

7.

Survei adalah kegiatan atau penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi dari populasi.

8.

Afiliasi adalah pertalian sebagai anggota atau cabang.

9.

Latar belakang pendidikan adalah kemampuan dasar yang dimiliki seseorang
sebagai bekal dalam menjalankan tuganya.

10. Status kepegawaian adalah kedudukan seseorang dalam pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI
Bab II membahas mengenai

tinjauan teoritik, penelitian-penelitian yang

relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
A. Tinjauan Teoritik
Tinjauan teoritik berisi tentang teori-teori relevan yang akan melandasi
pembahasan dalam penelitian ini. Tinjauan teoritik pada penelitian ini terdiri atas
teori-teori tentang: reformasi pendidikan secara global, reformasi pendidikan di
Indonesia, perubahan kurikulum di Indonesia, kurikulum 2006 dan kurikulum
2012, pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi implementasi pelaksanaan reformasi.
1.

Reformasi Pendidikan Secara Global
Reformasi oleh Depdiknas (2008: 1154) diartikan sebagai perubahan secara

drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, agama) dalam suatu masyarakat
atau Negara. Merefleksikan arti dari kata reformasi yang telah dijelaskan oleh
Depdiknas, maka dapat disimpulkan bahwa reformasi harus terus menerus
digalakkan agar terciptanya perbaikan dalam kehidupan masyarakat, termasuk di
dalamnya adalah reformasi dalam bidang pendidikan. Irianto (2009: 209) bahkan
menyatakan hal yang lebih mendalam, bahwa:
“Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses yang berlangsung seumur
hidup dari sejak dalam kandungan, kemudian melalui seluruh proses dan
siklus kehidupan, oleh karenanya pembangunan pendidikan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan manusia dan

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

upaya-upaya pembangunan pendidikan pada dasarnya diarahkan untuk
mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri”.
Hidayat (2013: 2) menambahkan bahwa jika sistem pendidikan tidak ingin
terjebak dalam stagnasi, maka semangat perubahan perlu terus dilakukan dan
merupakan suatu keniscayaan. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis
karena terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan IPTEK
dalam masyarakat berbangsa dan bernegara (Hidayat, 2013: 111). Semangat untuk
melakukan reformasi di bidang pendidikan perlu untuk dilakukan sebagai
konsekuensi dari bagian kehidupan lain di luar dunia pendidikan agar
perkembangan terjadi terus menerus secara merata.
Reformasi dalam pendidikan dimaksudkan untuk membenahi tatanan dan
menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam dunia global. Abad ke
19-20, siapa saja yang tidak bisa memenuhi persyaratan global atau tidak bisa
mengikuti perkembangan zaman akan tersingkir secara sendirinya (Suyanto dan
Hisyam dalam Hanaky, 2009:1). Sistem pendidikan selalu diarahkan pada
orientasi penyediaan sumber daya manusia yang unggul dalam interaksi dan
pergaulan dunia global. Manusia yang memiliki toleransi dan inisiatif yang baik
untuk melakukan suatu tindakan berkaitan dengan perubahan yang terjadi disebut
dengan manusia pro aktif (Hanaky, 2009: 2). Manusia yang aktif menanggapi
reformasi menjadi sangat diperlukan jika ia dapat membenahi tatanan
kehidupannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.

11

Reformasi Pendidikan di Indonesia
Pendidikan nasional masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang

menonjol, yaitu 1) masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan; 2)
masih rendahnya mutu dan relevansi pendidikan; dan 3) masih lemahnya
manajemen pendidikan (Jalal dan Supriadi, 2001: XXXI). Permasalahan ini
menjadi perkerjaan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan
pembangunan terhadap pendidikan nasional. Irianto (2011: 3) menyatakan bahwa:
“Pembangunan pendidikan nasional merupakan upaya bersama seluruh
komponen pemerintah dan masyarakat yang dilakukan secara terencana dan
sistematis untuk mewujudkan peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Salah satu bentuk inovasi pendidikan yang dikembangkan pemerintah guna
meningkatkan mutu pendidikan adalah melakukan inovasi di bidang kurikulum
(Hidayat, 2013: 13). Indonesia sendiri sejak kemerdekaannya di tahun 1945 telah
mengalami sepuluh kali masa pergantian. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk
turut membantu pendidikan di Indonesia untuk menjawab permasalahan yang ada.
3.

Perubahan Kurikulum di Indonesia
Sejak kemerdekaannya di tahun 1945, Indonesia terhitung telah mengalami

sepuluh kali perubahan kurikulum. Kurikulum pertama kali dikembangkan pada
tahun 1947, dikembangkan lagi di tahun 1952, tahun 1964, tahun 1968, tahun
1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 2004, tahun 2006, dan tahun 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Rencana pelajaran 1947 merupakan kurikulum yang dilandasi semangat
zaman dan suasana kehidupan berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan
maka pendidikan di tahun ini lebih menekankan pada pembentukan karakter
manusia Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain,
kesadaran bernegara dan masyarakat (Hidayat, 2013: 2). Rencana pelajaran 1947
mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat dengan
materi pelajaran yang dihubungkan pada kejadian sehari-hari berlandaskan
Pancasila (Muzamiroh, 2013: 41). Rencana pelajaran 1947 dapat disimpulkan
sebagai kurikulum yang menekankan pada pembentukan watak dan karakter
bangsa melalui semangat Pancasila dengan harapan agar bangsa Indonesia yang
baru saja memperoleh kemerdekaan lebih mencintai negaranya sehingga tidak
mudah lagi dikuasai oleh bangsa lain.
Kurikulum

1952

merupakan

kurikulum

penyempurna

dari

rencana

pembelajaran 1947. Ciri utama dari kurikulum 1952 adalah bahwa setiap rencana
pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari masyarakat Indonesia itu sendiri (Muzamiroh, 2013: 42). Kurikulum
1952 ini lebih merinci setiap mata pelajarannya sehingga diberi nama Rencana
Pelajaran Terurai 1952 yang berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan
mengajar di sekolah dasar (Hidayat, 2013: 3). Ahmad (Muzamiroh, 2013: 42)
menambahkan silabus pada kurikulum ini jelas sekali dan seorang guru mengajar
satu mata pelajaran. Pernyataan yang telah disampaikan para tokoh jelas
menyatakan bahwa kurikulum 1952 merupakan penyempurnaan dari kurikulum
1947, sama hanya dengan kurikulum 1947 isi pembelajaran pada kurikulum 1952

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat namun pada kurikulum
1952 setiap kegiatan telah terperinci pada setiap mata pelajaran dan silabus
pelajarannya.
Pemerintah pada kurikulum 1964 mempunyai keinginan agar rakyat
mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga
pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik dalam Hidayat,
2013: 3). Program Pancawardhana adalah program pembelajaran yang
menekankan pada perkembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik,
keprigelan, dan jasmani (Muzamiroh, 2013: 43). Program Pancawardhana ini
akhirnya yang menjadi ciri khas dari kurikulum 1964. Program Pancawardhana
menjadikan kemampuan yang harus dimiliki siswa lebih terarah.
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964, yaitu
dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana
menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus
(Muzamiroh, 2013: 43). Pendidikan pada kurikulum 1968 oleh Hidayat (2013: 4)
disebutkan sebagai kurikulum yang bertujuan untuk membentuk manusia
Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama dengan isi
pendidikan yang diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat. Muatan materi
pelajaran pada kurikulum 1968 bersifat lebih teoritis karena tidak mengaitkan
dengan permasalahan faktual di lapangan (Muzamiroh, 2013: 44). Pendidikan
pada kurikulum 1968 dapat dikatakan sebagai kurikulum yang berbeda dibanding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

kurikulum-kurikulum yang telah berkembang sebelumnya. Kurikulum 1968
menjujung tinggi pembentukan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan
khusus namun melalui hal-hal yang bersifat teoritis tidak dihubungkan dengan
kehidupan masyarakat seperti pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Kurikulum 1975 dikenalkan sebuah rencana pembelajaran yang pada saat itu
bernama satuan pelajaran. Satuan pelajaran berisi petunjuk umum, tujuan
instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajarmengajar, dan evaluasi (Muzamiroh, 2013: 44). Kurikulum 1975 menganut
beberapa prinsip yang tujuannya sebagai perbaikan bagi perkembangan
pendidikan kedepan. Prinsip-prinsip yang melandasi kurikulum 1975 adalah 1)
berorientasi pada tujuan, 2) menganut pendekatan integratif, 3) menekankan pada
efisiensi dan efektivitas dalam daya dan waktu, 4) menganut pendekatan sistem
yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instuksional (PPSI), dan 5)
dipengaruhi dengan psikologi behaviorisme (Hidayat, 2013: 6). Kurikulum 1975
memiliki sistem pelajaran yang lebih tertata walaupun akhirnya kurikulum ini
kembali mendapat kritikan karena dianggap terlalu membebani guru.
Kurikulum 1984 lahir sebagai perbaikan dari kurikulum 1975. Hidayat (2013:
9) menjabarkan ciri-ciri khusus dari kurikulum 1984, yaitu 1) berorientasi kepada
tujuan pembelajaran, 2) pendekatan pembelajaran berpusat pada anak didik
melalui cara belajar siswa aktif (CBSA), 3) materi dikemas dengan menggunakan
pendekatan spiral, 4) menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan
latihan, 5) materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa,
dan 6) menggunakan pendekatan keterampilan proses. Ciri utama yang terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

pada kurikulum 1984 adalah pembelajaran yang sangat menekankan pada
keaktifan siswa. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar dimulai dari
proses mengamati, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan
(Muzamiroh, 2013: 45).
Idris dan Jamal (Trianto, 2010: 61) kurikulum 1994 mengenal pelaksanaan
pendidikan dasar Sembilan tahun, menerapkan kurikulum muatan lokal, dan
penyempurnaan tiga kemampuan dasar (membaca, menulis, dan berhitung).
Pembagian tahapan pelajaran menggunakan sistem caturwulan dengan materi
pelajaran yang cukup padat (Hidayat, 2013: 11). Kurikulum 1994 menganjurkan
gurunya untuk memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif
dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial (Hidayat, 2013: 11).
Kurikulum 1994 kembali melakukan pendekatan pembelajaran dengan melibatkan
keaktifan siswa namun dikemas dengan materi yang cukup padat.
Kurikulum 2004 mengacu pada pendidikan yang berupaya menyiapkan
individu yang mampu melaksanakan perangkat kompetensi yang ditentukan
(Hidayat, 2013: 9). Kurikulum berbasis kompetensi tercipta sebagai jawaban dari
berbagai kritikan masyarakat terhadap kurikulum 1994. KBK secara yuridis
tercipta sebagai respon dari tuntutan reformasi, diantaranya UU No 22 tahun 1999
tentang pemerintahan daerah, yang telah diubah dengan UU No 32 tahun 2004,
dan UU No 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan
provinsi sebagai daerah otonom yang telah diubah dengan UU No 33 tahun 2004,
dan Tap MPR No IV/MPR/1999 tentang Arah Kebijakan Pendidikan Nasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

(Triyanto, 2010: 63). Tabel 2.1 menunjukkan keunggulan KBK apabila
dibandingkan dengan kurikulum 1994.
Tabel 2.1
Keunggulan KBK dibanding Kurikulum 1994
Subjek

Kurikulum 1994

KBK

Yang utama
Paradigma
pembelajaran

Penguasaan materi

Hasil belajar dan kompetensi.
Versi UNESCO: belajar
mengetahui, belajar untuk
bertindak, belajar hidup bersama,
dan belajar menjadi diri sendiri.

Silabus

Disamakan dengan sekolah lain

Silabus menjadi tanggung jawab
guru.

Jumlah jam pelajaran

40 jam per minggu

Metode pembelajaran

Keterampilan proses

Tercipta metode pembelajaran
PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan) dan CTL
(Contextual Teaching Learning).

Sistem pen

Dokumen yang terkait

Hubungan persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman.

0 1 167

st pelatihan implementasi pembelajaran tematik guru di wukirsari imogiri bantul 2012

0 0 1

Pemanfaatan komputer oleh guru fisika dalam pembelajaran fisika di SMA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta [sebuah survei pada tahun 2008] - USD Repository

0 0 190

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 123

Representasi materi pembelajaran oleh dua orang guru fisika pada dua SMA di Yogyakarta - USD Repository

0 0 252

Perbedaan kompetensi guru sebelum dan sesudah mengikuti program sertifikasi : studi kasus guru-guru Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri dan swasta di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 197

Tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah : sebuah survei bagi guru-guru Sekolah Dasar Negeri di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 321

Tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah: sebuah survei bagi guru-guru Sekolah Dasar Negeri di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 333

Tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah : survei bagi guru-guru SD Afiliasi Katholik, Kristen dan Nasional di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 1 284

Tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah: sebuah survei bagi guru-guru Sekolah Dasar Negeri di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 300