Tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah: sebuah survei bagi guru-guru Sekolah Dasar Negeri di Kota Yogyakarta - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TINGKAT IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK
OLEH GURU PENGAMPU KELAS BAWAH: SEBUAH SURVEI BAGI
GURU-GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Septyawati Ria Utami
101134139
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
TINGKAT IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK
OLEH GURU PENGAMPU KELAS BAWAH: SEBUAH SURVEI BAGI
GURU-GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Septyawati Ria Utami
101134139
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai, memberkati, dan membimbing dalam hidupku.
2. Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Catur Rismiati dan Ibu Andri Anugrahana yang menjadi pembimbing penyelesaian skripsi ini.
4. Ayahku Abdul Khabib yang selalu memberikan semangat dan doa, ibuku Surwanti yang telah menemani, menyemangati, dan mengingatkanku, terimakasih atas segala pengorbanan dan kasih sayang kalian untukku.
5. Adikku Yusak Dwi Kurniawan si troublemaker.
6. Surya Efrata yang selalu memberikan semangat, perhatian, serta bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabatku Yohana Nicoli Melina, Chrisna Murti Irawan, dan Karolina Rina Adventin yang selalu mendukung dan memberikan semangat.
8. Teman-teman payung, Deo, Aji, Anis, Sita, Tessa, Amel, dan Dian yang membantu dan mendukung menyelesaikan skripsi ini bersama-sama.
9. Teman-teman Kelas A PGSD USD 2010 yang memberikan dukungan serta semangat.
10. Guru-guru kelas bawah SD Negeri se-Kota Yogyakarta yang bersedia membantu pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Theodore Roosevelt- Banyak kegagalan dalam hidup, mereka tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
- Thomas Edison-
v
MOTTO
Do what you can, with what you have, where you are.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
TINGKAT IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK
OLEH GURU PENGAMPU KELAS BAWAH: SEBUAH SURVEI BAGI
GURU-GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA
Oleh: Septyawati Ria Utami
NIM: 101134139 Sistem pendidikan nasional di Indonesia terus mengalami perubahan agar kualitas pendidikan semakin baik. Perubahan dalam sistem pendidikan di Indonesia terjadi pada penyempurnaan kurikulum. Kurikulum 2013 menjadi salah satu bukti dari penyempurnaan kurikulum. Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) seberapa tinggi tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta, (2) perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta ditinjau dari faktor latar belakang pendidikan guru, dan (3) perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta ditinjau dari faktor status kepegawaian guru.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan cross sectional desain melalui metode survei. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 328 guru pengampu kelas bawah sekolah dasar negeri di Kota Yogyakarta. Sampel yang digunakan berjumlah 175 guru. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpossive random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru-guru pengampu kelas bawah sekolah dasar negeri di Kota Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi, 2) tidak ada perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta ditinjau dari faktor latar belakang pendidikan guru (H(3) = 3,797) dan dengan = 0,284; dan 3) tidak ada perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta ditinjau dari faktor status kepegawaian guru U = 2904,500, z = -1,400 dan dengan = 0, 162.
Kata kunci: Kurikulum, pembelajaran tematik viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
IMPLEMENTATION LEVEL OF THEMATIC INSTRUCTION BY LOWER
GRADE TEACHERS: A SURVEY TO ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS
IN YOGYAKARTA
By: Septyawati Ria Utami
101134139 The national education system in Indonesia has changing in order to get a good education quality. The changing of education system in Indonesia was completion of the curriculum. Curriculum 2013 was the evidence of the completion curriculum. The process in the class which apply the Curriculum 2013 was uses a thematic instructional. The purposes of the research were to (1) know the implementation level of thematic instruction by lower grade teachers of elementary schools in Yogyakarta, (2) know the differences of the implementation level of thematic instruction lower grade teachers of elementary schools in Yogyakarta seen from the teachers’ educational background and (3) know the differences of the implementation level of thematic instruction by lower grade teachers of elementary schools in Yogyakarta seen from teachers’ employment status.
This non-experimental research used cross sectional design in survey method. The population included 328 lower grade teachers of elementary schools in Yogyakarta. The sample used was 175 teachers. Sampling technique used in this research was purposive random sampling. The data collection used was questionnaire.
The results of the research showed that 1) the implementation level of thematic instruction lower grade teachers of elementary schools in Yogyakarta was moderate (M = 97,96 SD = 6,031); 2) the implementation level of the thematic instructional differed according to the teacher s’ educational background (H(5)=3,797) and <
0,05 which = 0,284; 3) the implementation level of the thematic instructional was not differed according to the t eachers’ employment status U = 2904,500, z = -1,400 and > 0,05 which = 0,162.
Keywords: Curriculum, Thematic instructional ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji dan syukur kepada Tuhan atas segala berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tingkat Implementasi Pembelajaran Tematik oleh Guru Pengampu Kelas Bawah: Sebuah Survei bagi Guru- guru Sekolah Dasar Negeri di Kota Yogyakarta
”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma serta dapat bermanfaat bagi semua pihak. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Peneliti berterima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah membimbing dan memberkati segala usaha dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A selaku Ketua Program Studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D selaku Wakil Program Studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang telah dengan sabar membimbing dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan membantu penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Briggita Erlita Tri A, S.Psi., M.Psi selaku dosen penguji III yang telah bersedia menjadi dosen penguji untuk penelitian ini.
7. Semua dosen dan karyawan PGSD yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan sudah banyak membantu.
8. Semua guru SD Negeri di Kota Yogyakarta yang telah bersedia membantu dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.
9. Mbak Eti Astuti yang telah membantu serta memberikan dukungan.
10. Bapak, Ibu, Yusak, Simbah, Pakdhe, Budhe, Oom, dan Bulik yang selalu memberikan dukungan dan doa. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Batasan Masalah ....................................................................................... 6 C. Rumusan Masalah .................................................................................... 6 D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7 F. Definisi Operasional ................................................................................. 8BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 9
A. Tinjauan Teoritik ...................................................................................... 91. Reformasi Pendidikan secara Global ................................................. 9
2. Reformasi Pendidikan di Indonesia ................................................... 10
3. Reformasi Kurikulum di Indonesia .................................................... 12
4. Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ............ 25
5. Pembelajaran Terpadu ........................................................................ 33
6. Pembelajaran Tematik ........................................................................ 40
7. Implikasi Pembelajaran Tematik ........................................................ 46
8. Karakteristik Pembelajaran Tematik .................................................. 58
9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Reformasi .............. 60
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 64
C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 69
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 70
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 71
A. Jenis dan Desain Penelitian ...................................................................... 71 B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 72 C. Variabel Penelitian ................................................................................... 731. Variabel bebas (independent variable) .............................................. 73
2. Variabel terikat (dependent variable) ................................................ 73 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Populasi dan Sampel ................................................................................ 73
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 74
F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 75
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................................ 80
a. Validitas ............................................................................................. 80
1. Validitas isi (content validity) ...................................................... 81
2. Validitas muka (face validity) ...................................................... 91
3. Validitas konstruk (construct validity) ......................................... 93
b. Reliabilitas ......................................................................................... 96
H. Prosedur Analisis Data ............................................................................. 98
1. Menentukan Hipotesis Statistik .......................................................... 98
2. Pengelolaan Data ................................................................................ 100
3. Menganalisis Data Deskriptif ............................................................. 103
4. Menentukan Taraf Signifikansi .......................................................... 104
5. Menguji Asumsi Klasik ..................................................................... 104
6. Uji Hipotesis ...................................................................................... 110
I. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 116
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............. 117
A. Deskripsi Penelitian ................................................................................. 117 B. Tingkat Pengembalian Kuesioner ............................................................ 118 C. Hasil Penelitian ........................................................................................ 118 D. Pembahasan .............................................................................................. 143BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 149
A. Kesimpulan .............................................................................................. 149 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 150 C. Saran ......................................................................................................... 150DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 151
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keunggulan KBK dengan Kurikulum 1994 .......................................... 17Tabel 2.2 Perubahan Kurikulum di Indonesia ...................................................... 24Tabel 2.3 Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 .......................................... 27Tabel 2.4 Perbedaan Esensial Kurikulum SD ....................................................... 31Tabel 2.5 Landasan Pembelajaran Tematik ......................................................... 41Tabel 3.1 Penjabaran Skor Item Positif dan Negatif ............................................ 76Tabel 3.2 Sebaran Item Positif dan Item Negatif .................................................. 77Tabel 3.3 Indikator Kuesioner .............................................................................. 79Tabel 3.4 Kriteria Revisi Pernyataan ................................................................... 81Tabel 3.5 Hasil Expert Judgement Indikator Kegiatan Pembelajaran yangBerpusat pada Siswa ............................................................................. 82
Tabel 3.6 Hasil Expert Judgement Indikator Siswa Mengalami PengalamanLangsung dalam Belajar ....................................................................... 83
Tabel 3.7 Hasil Expert Judgement Indikator Pemisahan pada SetiapMata Pelajaran tidak Begitu Jelas ........................................................ 85
Tabel 3.8 Hasil Expert Judgement Indikator Pembelajaran yangMenyajikan Konsep dari Satu Mata Pelajaran ..................................... 86
Tabel 3.9 Hasil Expert Judgement IndikatorPembelajaran Bersifat Fleksibel ........................................................... 87
Tabel 3.10 Hasil Expert Judgement Indikator Hasil Pembelajaran yangsesuai dengan Minat dan Kebutuhan Siswa .......................................... 89
Tabel 3.11 Hasil Expert Judgement Indikator Prinsip Belajar SambilBermain yang Menyenangkan bagi Siswa ............................................ 90
Tabel 3.12 Hasil Validitas Muka ............................................................................ 92Tabel 3.13 Hasil Validitas Konstruk ....................................................................... 95Tabel 3.14 Koefisien Reliabilitas ............................................................................ 97Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas ................................................................................... 97Tabel 3.16 Contoh Coding Data ............................................................................. 100Tabel 3.17 Jadwal Penelitian .................................................................................. 116Tabel 4.1 Panjang Kelas Interval ......................................................................... 119Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Daftar Distribusi ..................................................... 120Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov SLatar Belakang Pendidikan Guru ......................................................... 121
Tabel 4.4 Uji Normalitas Shapiro Wilk ................................................................. 122Tabel 4.5 Tabel Hasil Uji Homogenitas ................................................................ 132Tabel 4.6 Hasil Uji Kruskal Wallis Faktor Demografi......................................................... 134
Latar Belakang Pendidikan Guru
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov SmirnovTingkat Implementasi Pembelajaran Tematik dengan Status Kepegawaian .................................................................. 135
Tabel 4.8 Uji Normalitas Shapiro Wilk ................................................................. 136 xivPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.9 Tabel Hasil Uji Homogenitas ................................................................ 141Tabel 4.10 Hasil Uji Mann Whitney Faktor DemografiStatus Kepegawaian Guru .................................................................... 143
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Penelitian yang Relevan .................................................... 68Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 72Gambar 3.2 Rumus Product Moment ................................................................... 94Gambar 3.3 Rumus Koefisien Alpha Cronbach .................................................... 96Gambar 3.4 Rumus Menghitung Jumlah Kelas .................................................... 103Gambar 3.5 Rumus Menghitung Panjang Kelas Interval ..................................... 103Gambar 3.6 Rumus Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ................................... 107Gambar 3.7
Rumus Lavene’s Test ........................................................................ 109
Gambar 3.8 Rumus Uji Kruskall Wallis ............................................................... 111Gambar 3.9 Rumus Effect Size .............................................................................. 112Gambar 3.10 Rumus Koefisien Determinasi .......................................................... 113Gambar 3.11 Rumus Mann Whitney ....................................................................... 114Gambar 4.1 Visualisasi P-P Plot Uji Normalitas DataLatar Belakang Pendidikan SPG ...................................................... 124
Gambar 4.2 Visualisasi Histogram Uji NormalitasData Latar Belakang Pendidikan SPG ............................................. 125
Gambar 4.3 Visualisasi P-P Plot Data Latar Belakang PendidikanSarjana non-PGSD ........................................................................... 126
Gambar 4.4 Visualisasi Histogram Data Latar Belakang PendidikanSarjana non-PGSD ........................................................................... 127
Gambar 4.5 Visualisasi P-P Plot Uji Normalitas Data Latar BelakangPendidikan Sarjana D2 PGSD ......................................................... 128
Gambar 4.6 Visualisasi Histogram Uji Normalitas DataLatar Belakang Pendidikan Sarjana D2 PGSD ............................... 129
Gambar 4.7 Visualisasi P-P Plot Uji NormalitasData Latar Belakang Pendidikan Sarjana PGSD ............................ 130
Gambar 4.8 Visualisasi Histogram Uji Normalitas DataLatar Belakang Pendidikan Sarjana PGSD ..................................... 131
Gambar 4.9 Visualisasi P-P Plot Uji Normalitas StatusPegawai tidak Tetap Yayasan ........................................................... 137
Gambar 4.10 Visualisasi Histogram Uji Normalitas Data Status Pegawai tidakTetap Yayasan ................................................................................... 138
Gambar 4.11 Visualisasi P-P Plot Uji Normalitas DataStatus Pegawai Negeri ...................................................................... 139
Gambar 4.12 Visualisasi Histogram Uji Normalitas DataStatus Pegawai Negeri ...................................................................... 140
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dan Surat Telah Melakukan Penelitian .......... 155 Lampiran 2 Expert Judgement ............................................................................ 159 Lampiran 3 Validitas Muka ................................................................................ 245 Lampiran 4 Data Validitas .................................................................................. 256 Lampiran 5 Hasil Validitas ................................................................................. 258 Lampiran 6 Data Reliabilitas .............................................................................. 259 Lampiran 7 Hasil Reliabilitas ............................................................................. 261 Lampiran 8 Data Asli ......................................................................................... 263 Lampiran 9 Hasil Perhitungan Sturges ............................................................... 269 Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas Latar Belakang Pendidikan ........................... 270 Lampiran 11 Hasil Uji Homogenitas Latar Belakang Pendidikan ....................... 287 Lampiran 12 Hasil Uji Kruskall Wallis Latar Belakang Pendidikan .................... 288 Lampiran 13 Hasil Uji Normalitas Status Kepegawaian ...................................... 289 Lampiran 14 Hasil Uji Homogenitas Status Kepegawaian ................................... 298 Lampiran 15 Hasil Uji Mann Whitney Status Kepegawaian ................................ 299 Lampiran 16 Tabel Krejcie .................................................................................... 300 Lampiran 17 Tabel r .............................................................................................. 301 Lampiran 18 Kuesioner Penelitian Sebelum dan Sesudah direvisi ....................... 302 Lampiran 19 Contoh Kuesioner yang sudah diisi ................................................. 308 Lampiran 20 Tabel Pengembalian Kuesioner ....................................................... 313
BIODATA .............................................................................................................. 315
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab I akan membahas enam bagian pendahuluan dari penelitian ini. Enam
bagian tersebut yaitu latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Dictionary of Psychology (dalam Syah, 2002: 11) memaknai pendidikan
sebagai “The institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes, etc.
” Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat kelembagaan dimana dalam kegiatan tersebut dapat menyempurnakan atau membentuk perkembangan individu dalam hal pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Pengetahuan, kebiasaan, dan sikap merupakan hal yang saling terkait dimana ketiganya saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Setiap individu tentu akan mengalami perkembangan ataupun perubahan dalam pengetahuan, kebiasaan, atau sikapnya. Tidak hanya manusia saja yang mengalami perubahan dan perkembangan, suatu negara pun juga akan mengalami sebuah perubahan dan perkembangan. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, telah melakukan banyak perubahan atau reformasi, salah satunya dalam bidang pendidikan (Kemendiknas, 2010: 1).
Trianto (2012: 12) menyebutkan bahwa Undang-Undang Dasar 1945 meletakkan sistem pendidikan nasional di Indonesia sebagai sistem yang mampu meningkatkan iman dan takwa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas tidak ditinjau dari pengetahuan yang luas saja, namun juga ditinjau dari iman, taqwa, serta akhlak. Trianto (2012: 12) mengemukakan bahwa terdapat dua cara untuk mewujudkan tujuan sistem pendidikan nasional di Indonesia. Pertama, melalui implementasi pendidikan desentralisasi pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang tersebut mengalami perubahan menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta dengan peraturan pelaksanaannya. Kedua, melalui penyempurnaan kurikulum dengan adanya pembaharuan kurikulum yang telah dilakukan berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan peraturan pelaksanaannya dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Terdapat dua landasan hukum yang berpengaruh pada perubahan kebijaksanaan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistik ke desentralistik. Landasan hukum tersebut adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom. Perubahan kebijaksanaan pengelolaan pendidikan tersebut juga berpengaruh pada penyempurnaan kurikulum di jenjang sekolah dasar dan menengah. Dikti (2012: 47) menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan nasional di Indonesia telah mengalami beberapa kali penyempurnaan yaitu pada tahun 1945, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 1999, 2004, dan 2006. Seiring
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berjalannya waktu, kurikulum 2006 juga mengalami penyempurnaan yaitu kurikulum 2013.
Mulyasa (2013: 163-164) menjelaskan bahwa melalui lahirnya Kurikulum 2013 diharapkan dapat menciptakan generasi penerus yang produktif, kreatif, dan inovatif karena kurikulum 2013 berbasis karakter dan kompetensi. Kurikulum 2013 diharapkan tidak hanya mengutamakan kognitif saja namun juga dapat membentuk karakter siswa melalui proses pembelajaran. Misalnya, dalam proses pembelajaran siswa diminta untuk bekerja kelompok, tentu saja kerjasama antar siswa dalam satu kelompok sangat dibutuhkan. Kemampuan setiap siswa tentu berbeda, oleh karena itu siswa yang merasa mempunyai pengetahuan lebih dapat berbagi pengetahuan yang ia miliki dengan teman dalam satu kelompok. Ketika siswa sudah dapat berkomunikasi dengan baik, maka siswa juga telah berhasil bersosialisasi. Kurikulum 2013 disajikan melalui pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang mengaitkan beberapa mata pelajaran dengan menggunakan tema tertentu sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa (Poerwodarminto dalam Sudrajat, 2008). Pengalaman-pengalaman tersebut tentunya akan sangat membantu siswa dalam membentuk pengetahuan baru yang akan atau sedang dipelajari. Pengetahuan siswa akan diperoleh secara utuh apabila siswa dapat aktif dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sebelum diterapkannya pembelajaran tematik di sekolah dasar, pembelajaran yang dilaksanakan masih berdiri sebagai satu mata pelajaran, belum terlihat adanya kesatuan di setiap mata pelajaran.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) (dalam Sudrajat, 2008: 6) menyebutkan bahwa pembelajaran tematik sesuai untuk siswa Sekolah Dasar (SD) sebab pembelajaran tematik menekankan adanya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas sehingga diharapkan siswa mampu mendapatkan pengalaman langsung dan terlatih sejak dini memperoleh pengetahuan secara mandiri. Setelah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan, siswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep yang sedang dipelajari serta mampu mengaitkannya dengan konsep-konsep lain yang telah dipahaminya. Secara umum, Piaget (dalam Trianto, 2012: 70-71) menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Pembelajaran tematik juga menekankan pada implementasi konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Kebermaknaan belajar siswa dipengaruhi oleh cara guru mengemas dan merancang pengalaman belajar bagi siswa. Pengalaman belajar siswa yang mampu menunjukkan kaitannya dengan konsep- konsep yang sedang dipelajari akan menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.
Kaitan konsep-konsep tersebut akan membentuk sebuah skema pengetahuan sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa dapat utuh dan bulat. Penerapan pembelajaran tematik diterapkan untuk siswa sekolah dasar karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan yang menyeluruh (holistik).
Pembelajaran tematik di kelas dapat berjalan dengan efektif apabila guru dapat menyusun rencana atau rancangan pembelajaran yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional di Indonesia, hanya terdapat
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13% guru yang mampu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan baik (Depdiknas, 2008). Fullan (dalam Rismiati 2012) mengatakan bahwa terdapat dua masalah utama yang dihadapi oleh sekolah, salah satunya adalah fragmentasi dan beban berlebih. Fragmentasi yang dimaksud berupa ketidakpastian dan ketidakstabilan lingkungan sekolah. Sekolah juga memiliki tambahan tanggung jawab yaitu dalam perubahan-perubahan yang tidak diperlukan dalam kebijakan dan penerapan. Tambahan tanggung jawab tersebut menjadi beban lebih bagi sekolah. Peran guru sebagai pendidik tentu diharapkan mampu menyajikan pembelajaran yang baik dan efektif.
Pembelajaran yang baik dan efektif tentu tidak terlepas dari peran guru yang berkompeten. Depdiknas (2008) menyebutkan bahwa sebagian guru mengalami kesulitan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), selain itu guru masih kesulitan dalam menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru juga masih mengalami kesulitan dalam proses penilaian. Selain itu, masih ada faktor-faktor yang sebaiknya perlu diperhatikan oleh pemerintah seperti usia, status kepegawaian, dukungan kepala sekolah, pengalaman mengajar, pengalaman menggunakan pembelajaran terpadu, jumlah jam training pembelajaran terpadu, jumlah siswa, dan jumlah rekan guru yang menggunakan tematik.
Faktor-faktor tersebut perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah karena seorang guru yang baik dapat menyajikan pembelajaran dengan baik dan efisien.
Penelitian ini hanya membahas tentang faktor latar belakang pendidikan dan status kepegawaian berdasarkan hasil pembagian dengan kelompok studi. Hal
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut yang mendasari penulis menyusun sebuah penelitian yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Tematik Oleh Guru Pengampu Kelas Bawah: Sebuah Survei Bagi Guru- Guru Sekolah Dasar Negeri di Kota Yogyakarta”.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi permasalahan pada guru sekolah dasar negeri pengampu kelas bawah di Kota Yogyakarta. Guru sekolah dasar pengampu kelas bawah menjadi fokus penelitian ini sebab guru pengampu kelas bawah telah menerapkan pembelajaran tematik sejak diberlakukannya Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Selain guru sekolah dasar pengampu kelas bawah, penelitian ini hanya berfokus pada dua faktor demografi yang dapat mempengaruhi terjadinya reformasi. Kedua faktor tersebut adalah latar belakang pendidikan dan status kepegawaian.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat implementasi pembelajaran tematik di kelas oleh guru pengampu kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta?
2. Apakah ada perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta ditinjau dari faktor latar belakang pendidikan guru?
3. Apakah ada perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta ditinjau dari faktor status kepegawaian guru?
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini dirancang untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta.
2. Mengetahui perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta ditinjau dari faktor latar belakang pendidikan guru.
3. Mengetahui perbedaan tingkat implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah SD Negeri di Kota Yogyakarta ditinjau dari faktor status kepegawaian guru.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi calon guru sekolah dasar, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang sejauh mana implementasi pembelajaran tematik di sekolah- sekolah dasar. Sehingga ketika sudah benar-benar menjadi seorang guru, mampu menerapkan pembelajaran tematik dengan baik dan benar.
2. Bagi guru sekolah dasar, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tambahan yang berguna terkait dengan pembelajaran tematik.
Sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki jika pembelajaran tematik yang dilakukan dirasa masih kurang baik.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi Program Studi PGSD, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi peneliti ilmiah atau mahasiswa yang akan meneliti tentang implementasi pembelajaran tematik oleh guru pengampu kelas bawah.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu yang mengintegrasikankan beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan dengan menggunakan tema-tema tertentu (disebut juga dengan pembelajaran tematik integratif).
2. Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan sekaligus menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendidikan.
3. Demografi adalah faktor yang dapat mempengaruhi perilaku atau tingkah laku seseorang.
4. Reformasi adalah sebuah perubahan yang drastis sebagai bentuk perbaikan sesuatu yang telah ada sebelumnya.
5. Guru kelas bawah adalah seorang pendidik yang memiliki kemampuan untuk mengampu siswa di kelas 1, 2, dan 3 sekolah dasar.
6. Implementasi adalah pelaksanaan dari sebuah rencana yang telah disusun.
7. Survei adalah suatu cara pemgumpulan data dari sebagian populasi.
8. Latar belakang pendidikan adalah proses jangka panjang dimana seseorang mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
9. Status kepegawaian adalah keterikatan perjanjian kerja seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI Bab II ini menguraikan kajian teori yang akan digunakan untuk memecahkan
masalah dalam penelitian ini. Pembahasan tentang kajian teori ini terdiri dari empat bagian, yaitu tinjauan teoritik, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis.
A. Tinjauan Teoritik 1. Reformasi Pendidikan secara Global
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Depdiknas, 2008: 1154) menyebutkan bahwa reformasi adalah perubahan drastis sebagai sebuah perbaikan (bidang sosial, politik, dan agama) dalam suatu masyarakat atau negara. Perbaikan dapat dilakukan dalam bidang sosial, politik, agama, dan tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Salah satu caranya dengan penyempurnaan kurikulum yang ada. Reformasi atau perbaikan dalam bidang pendidikan dilakukan oleh pemerintah dalam upaya menciptakan generasi penerus yang berkualitas.
Reformasi merupakan kata kunci dalam membenahi tatanan hidup berbangsa dan bernegara termasuk reformasi di bidang pendidikan. Banyak hal yang dibahas dan tidak sedikit pula persoalan yang memerlukan jawaban ketika berbicara tentang reformasi pendidikan. Pendidikan juga berusaha menjawab kebutuhan dan tantangan yang muncul di masyarakat sebagai sebuah konsekuensi dari sebuah perubahan (Suyanto dan Hisyam dalam Sanaky, 2009: 1).
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reformasi pendidikan merupakan hukum alam yang akan mencari jejak jalannya sendiri (Sanaky, 2009: 1). Pendidikan suatu wilayah dapat dikatakan dengan baik apabila wilayah tersebut mampu memenuhi persyaratan kualitas global. Era sekarang ini siapa saja yang tidak mampu memenuhi persyaratan kualitas global tersebut akan tersingkir dengan sendirinya. Abad 19-20 merupakan masa dimana terjadi persaingan global yang sangat ketat. Semua yang terlibat dalam persaingan tersebut harus berusaha dengan sebaik mungkin agar tidak tersingkir dan berusaha untuk menjadi pelopor dalam bidang pendidikan.
Kesiapan mental sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Kesiapan mental tersebut ditunjukkan dengan tidak lagi menjadi manusia yang reaktif. Manusia reaktif yang dimaksud adalah seseorang hanya menunggu dan menghindari setiap persoalan yang ada, namun dalam persaingan global manusia dituntut untuk menjadi manusia yang pro-aktif. Manusia pro-aktif merupakan manusia yang memiliki toleransi dan inisiatif yang baik untuk melakukan suatu tindakan berkaitan dengan perubahan yang telah terjadi (Sanaky, 2009: 2).
2. Reformasi Pendidikan di Indonesia
Tilaar dalam Sanaky (2009: 2) menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini sedang dalam masa reformasi. Lahirnya era reformasi membuat masyarakat Indonesia melakukan perubahan dalam semua aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Perubahan atau reformasi pendidikan sebenarnya telah dimulai sejak Kabinet Indonesia Bersatu (Kemendiknas, 2010: 1). Reformasi tersebut dilaksanakan berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(RPJM) dimana Kementrian Pendidikan Nasional 2010-2014 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) tahun 2005-2025. Fokus dalam RPJP tersebut adalah meningkatkan kualitas layanan (Kemendiknas, 2010:1). Peningkatan kualitas layanan dilakukan dengan memperhatikan target yang harus dicapai dan harapan masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan anggaran fungsi pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatan kualitas manusia Indonesia melalui olah batin, olah pikir, dan olah kinerja. Ketiga aspek tersebut diperlukan agar manusia memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global (Trianto, 2012: 3). Pendidikan nasional di Indonesia memiliki beberapa masalah dalam menghadapi tantangan global. Djohar (2006: 1-3) menguraikan masalah- masalah yang sedang dihadapi oleh pendidikan nasional Indonesia. Pertama, adanya kapitalisme pendidikan. Pendidikan di Indonesia terjebak dalam pola pikir kapitalis dimana pendidikan hanya untuk orang berada saja. Pendidikan untuk rakyat kecil belum begitu diperhatikan. Kedua, terjadi diskriminasi pendidikan.