Peraturan Perundangan PP NO 41 TH 1990

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 1 TAHUN 1 9 9 0
TENTANG
MASA BAKTI DAN IZIN KERJA APOTEKER
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewuj udkan deraj at kesehat an yang opt imal
bagi seluruh rakyat Indonesia diperlukan langkah-langkah bagi
pemerat aan, pendayagunaan dan penyebaran t enaga kesehat an
khususnya t enaga apot eker secara rasional;
b. bahwa unt uk mencapai t uj uan t ersebut perlu pengat uran masa
bakt i, penyederhanaan pemberian izin kerj a dan pembinaan
t erhadap t enaga apot eker;
c. bahwa sehubungan dengan hal di at as, dan mengingat pengat uran
t ent ang pendaf t aran ij azah dan pemberian izin menj alankan
pekerj aan kef armasian bagi apot eker dalam Perat uran Pemerint ah
Nomor 36 Tahun 1964 t ent ang Pendaf t aran Ij azah dan Pemberian
Izin Melaksanakan Pekerj aan Dokt er/ Dokt er Gigi/ Apot eker t idak

sesuai lagi dengan kebu- t uhan, dipandang perlu unt uk menggant i
dan mengat ur kembali ket en- t uan t ermaksud dalam Perat uran
Pemerint ah;
Mengingat

: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 t ent ang Pokok-pokok
Kesehat an (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 131, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 2068);
3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1961 t ent ang Waj ib Kerj a Sarj ana
(Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 207, Tambahan Lembaran
Ne-gara Nomor 2270);
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 t ent ang Tenaga Kesehat an
(Lembaran Negara Tahun 1963 Nomor 79, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 2576);

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-


2

-

5. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1963 t ent ang Farmasi (Lembaran
Negara Tahun 1963 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Nomor
2580);
MEMUTUSKAN

:

Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG MASA BAKTI
DAN IZIN KERJA APOTEKER.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:
1. Apot eker adalah Saj ana Farmasi yang t elah lulus sebagai Apot eker
dan t elah mengucapkan sumpah j abat an apot eker.

2. Pekej aan kef armasian adalah pembuat an, pengolahan, peracikan,
pengubahan bent uk, penyampuran, penyimpanan dan penyerahan
perbekalan f armasi.
3. Masa bakt i adalah masa pengabdian prof esi apot eker dalam rangka
menj alankan t ugas yang diberikan oleh Pemerint ah pada suat u
sarana kesehat an.
4. Surat Izin Kej a (SIK) adalah izin yang diberikan kepada apot eker
unt uk menj alankan pekej aan kef armasian set elah memenuhi
persyarat an.
5. Ment eri adalah Ment eri Kesehat an Republik Indonesia.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

3

-


BAB II
PELAPORAN
Pasal 2
(1)

Pimpinan Perguruan Tinggi waj ib menyampaikan laporan secara
t ert ulis kepada Ment eri yang berisikan daf t ar apot eker yang baru
lulus selambat -lambat nya dalam wakt u 1 (sat u) bulan sesudah
diberikannya ij azah asli.

(2)

Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Ment eri at au pej abat yang dit unj uk memint a kepada apot eker
yang bersangkut an unt uk melengkapi persyarat an dalam rangka
penugasan masa bakt i.

(3)

Apot eker lulusan perguruan t inggi luar negeri waj ib melaporkan

diri kepada Depart emen Kesehat an selambat -lambat nya 6 (enam)
bulan sesudah t iba di Indonesia.

(4)

Ket ent uan mengenai pelaporan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dan ayat (3) diat ur oleh Ment eri.
Pasal 3

(1)

Apot eker yang t elah melengkapi persyarat an sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) diberikan Surat Penugasan.

(2)

Surat Penugasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
memberikan kewenangan kepada apot eker unt uk dapat
melakukan pekerj aan kef armasian dalam rangka pelaksanaan
masa bakt i dan sekaligus merupakan dasar bagi pengaj uan

permint aan izin kerj a.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

4

-

BAB III
MASA BAKTI
Pasal 4
(1)

Apot eker waj ib menj alankan masa bakt i sekurang-kurangnya 3
(t iga) t ahun dan selama-lamanya 5 (lima) t ahun, yang
penet apannya dilakukan oleh Ment eri.


(2)

Masa bakt i sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan di
sarana kesehat an milik Pemerint ah, di Perguruan Tinggi sebagai
st af pengaj ar dan di lingkungan Angkat an Bersenj at a Republik
Indonesia.

(3)

Pengecualian t erhadap ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dan ayat (2) dapat dit et apkan Ment eri unt uk daerah dan
sarana kesehat an t ert ent u.

(4)

Ket ent uan mengenai masa bakt i di Perguruan Tinggi sebagai st af
pengaj ar
diat ur
oleh
Ment eri

set elah
mendengarkan
pert imbangan Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan di
lingkungan Angkat an Bersenj at a Republik Indonesia diat ur oleh
Ment eri set elah mendengar pert imbangan Ment eri Pert ahanan
Keamanan
dan Panghma Angkat an Bersenj at a Republik
Indonesia.
Pasal 5

(1)

Apot eker yang t elah selesai menj alankan masa bakt i dapat
mengikut i pendidikan lanj ut an.

(2)

Ket ent uan mengenai t at a cara dan syarat -syarat administ rasi
mengikut i pendidikan lanj ut an sebagaimana dimaksud dalat n
ayat (1) diat ur oleh Ment eri set elah mendengar pert imbangan

Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

5

-

BAB IV
IZIN KERJA
Pasal 6
(1)

Apot eker yang bekerj a pada sarana kesehat an milik swast a waj ib
memimiliki Surat Izin Kerj a.

(2)


Unt uk memperoleh Surat Izin Keda sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), apot eker mengaj ukan permohonan kepada Ment eri at au
pej abat yang dit unj uk.

(3)

Surat Izin Kerj a diberikan oleh Ment eri at au pej abat yang
dit unj uk set elah memenuhi persyarat an :
a. memiliki Surat Penugasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3;
b. memiliki kemampuan j asmani dan rohani unt uk menj alankan
pekerj aan kef armasian;
c. memiliki Surat Keput usan Penempat an yang
Depart emen Kesehat an at au Depart emen
Kebudayaan at au Depart emen Pert ahanan
Markas Besar Angkat an Bersenj at a Repubhk
rangka pelaksanaan masa bakt i.

dikeluarkan oleh

Pendidikan dan
Keamanan at au
Indonesia dalam

Pasal 7
Permohonan Izin Kerj a dit olak apabila:
a. Apot eker sedang menj alani pidana penj ara;
b. Tidak memenuhi persyarat an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (3).

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

6

-

Pasal 8
Tat a cara pemberian at au penolakan permohonan izin kerj a
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 diat ur oleh Ment eri.
Pasal 9
Apot eker yang t elah memilih Surat Izin Kerj a dan bekerj a di sarana
kesehat an milik swast a waj ib melaporkan diri kepada Ment eri at au
pej abat yang dit unj uk.
Pasal 10
(1)

Surat Izin Kerj a berlaku selama memenuhi persyarat an yait u:
a. dilaksanakan di sat u wilayah Daerah Tingkat I sebagaimana
dit ent ukan dalam Surat Izin Kerj a.
b. Apot eker yang bersangkut an t idak cacat j asmani dan/ at au
rohani yang t idak memungkinkan unt uk menj alankan
pekerj aan kef armasian.
c. t idak sedang menj alankan pidana penj ara at au hukuman
administ rat if berupa pencabut an Surat Izin Kerj a.

(2)

Surat Izin Kerj a yang t idak memenuhi persyarat an sebagaimana
dit naksud dalam ayat (1) dinyat akan t idak berlaku oleh Ment eri
at au pej abat yang dit unj uk.
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 11

(1)

Pembinaan dan pengawasan t erhadap
apot eker
dalam
menj alankan t ugas prof esinya dilakukan oleh Ment eri dengan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

7

-

mengikut sert akan organisasi prof esi yang t erkait .
(2)

Apot eker selama menj alankan t ugas prof esinya waj ib menaat i
semua perat uran perundang-undangan dan kebij akan yang
dit et apkan oleh Pemerint ah.
Pasal 12

Apot eker dilarang melakukan perbuat an yang bert ent angan dengan
prof esi Apot eker.
BAB VI
SANKSI
Pasal 13
Apot eker yang dengan sengaj a at au karena kelalaiannya melanggar
ket ent uan Pasal 4 ayat (1) dikenakan pidana kurungan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1961 t ent ang Waj ib
Kerj a Sarj ana.
Pasal 14
(1)

Tanpa mengurangi ket ent uan yang berlaku dalam Kit ab
Undang-undang Hukum Pidana, apot eker yang dengan sengaj a
at au karena kelalaiannya melanggar ket ent uan sebagaimana
diat ur dalam Pasal 9, Pasal 11 ayat

(2)

dan Pasal 12 dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 t ent ang Tenaga
Kesehat an. (2) Hukuman administ rat if sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dapat berupa pencabut an Surat Izin Kerj a unt uk
j angka wakt u selama-lamanya 1 (sat u) t ahun, kecuali dalam
hal-hal t ert ent u dapat dimungkinkan pencabut an lebih dari 1
(sat u) t ahun.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

(3)

8

-

Hukuman administ rat if sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
diberikan oleh Ment eri at au pej abat yang dit unj uk.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15

(1)

Pada saat mulai berlakunya Perat uran Pemerint ah ini semua
ket ent uan pelaksanaan Perat uran Pemerint ah Nomor 36 Tahun
1964 t ent ang Pendaf t aran Ij azah dan Pemberian Izin Menj alankan
Pekerj aan Dokt er/ Dokt er Gigi/ Apot eker sej auh yang menyangkut
pengat uran t ent ang apot eker dinyat akan t et ap berlaku sepanj ang
t idak bert ent angan dengan Perat uran Pemerint ah ini dan/ at au
belum digant i dengan perat uran yang baru berdasarkan
ket ent uan Perat uran Pemerint ah ini.

(2)

Surat Izin kerj a Sement ara dan Surat Izin Kerj a yang t elah
diberikan berdasarkan Perat uran Pemerint ah Nomor 36 Tahun
1964 dinyat akan masih t et ap berlaku dan merupakan dasar
pengaj uan memperoleh Surat Izin Kerj a baru berdasarkan
ket ent uan Perat uran Pemerint ah ini.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16

Dengan berlakunya Perat uran Pemerint ah ini, Perat uran Pemerint ah
Nomor 36 Tahun 1964 t ent ang Pendaf t aran dan Pemberian Izin
Menj alankan Pekerj aan Dokt er/ Dokt er Gigi/ Apot eker dinyat akan t idak
berlaku lagi

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

9

-

Pasal 17
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal 1 Nopember
1990. Agar set iap orang dapat menget ahuinya, memerint ahkan
pengundangan Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 23 Agust us 1990
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 23 Agust us 1990
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

10

-

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 4 1 TAHUN 1 9 9 0
TENTANG
MASA BAKTI DAN IZIN KERJA APOTEKER

I. UMUM
Upaya di bidang f armasi merupakan bagian int egral dari
pembangunan kesehat an yang dit uj ukan unt uk mewuj udkan deraj ad
kesehat an rakyat secara opt imal. Upaya ini meliput i penyediaan,
penyimpanan, peredaran dan pemakaian obat -obat an dan alat
kesehat an sert a pengendalian, pengawasan dan pembinaan upaya di
bidang obat , t ermasuk di dalamnya narkot ika, psikot ropika,
minuman keras, alat dan perbekalan f armasi lainnya.
Sej alan dengan upaya t ersebut kegiat an pengendalian dan
pengawasan perlu dit ingkat kan agar disamping adanya kemudahan
unt uk mendapat kan obat , masyarakat j uga t erlindung dari
penyalahgunaan dan penggunaan obat - obat an secara salah. Dalam
hubungan ini apot eker merupakan t enaga yang pot ensial unt uk
mengemban t ugas pemerat aan pelayanan f armasi maupun t urut
sert a dalam pengendalian dan pengawasan obat -obat an dan
perbekalan f armasi lainnya. Oleh karena it u penyebaran apot eker
secara merat a di t anah air perlu dilaksanakan.
Penyebaran apot eker hingga saat ini belum dapat dilaksanakan
secara merat a akibat adanya berbagai hambat an. Pendekat an
t erhadap permasalahan ini hanya dapat dilaksanakan dengan
meningkat kan pendayagunaan apot eker dengan cara mewaj ibkan
set iap apot eker yang baru lulus unt uk mengikut i masa bakt i.
Pelaksanaan masa bakt i dilakukan pada sarana kesehat an milik

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

11

-

Pemerint ah at au di Perguruan Tinggi sebagai st af pengaj ar at au di
lingkungan Angkat an Bersenj at a Republik Indonesia sampai j angka
wakt u t ert ent u.
Dalam rangka pendayagunaan ini, t erhadap apot eker yang t elah
melengkapi persyarat an pelaporan, dit erbit kan Surat Penugasan
yang memberikan kewenangan kepada apot eker yang bersangkut an
unt uk menj alankan pekerj aan kef armasian dan merupakan
pemberian t anggung j awab dalam upaya pengendalian dan
pengawasan perbekalan f armasi. Bagi apot eker yang selama masa:
bakt i at au t elah selesai menj alankan masa bakt i, akan bekerj a di
sarana kesehat an swast a dapat diberikan Surat Izin Kerj a apabila
unt uk it u t elah dipenuhi syarat -syarat yang dit ent ukan.
Erat kait annya dengan pendayagunaan t enaga apot eker ini adalah
segi pembinaan dan pengawasan dalam menj alankan prof esinya,
t erut ama unt uk meningkat kan mut u pelayanan kepada masyarakat .
Pembinaan dan pengawasan ini dilaksanakan oleh Ment eri at au
pej abat yang dit unj uk dengan mengikut sert akan organisasi prof esi
yang t erkait .
Mengingat ket ent uan dalam Perat uran Pemerint ah Nomor 36 Tahun
1964 yang ant ara lain mengat ur Pendaf t aran Ij azah dan Pemberian
Izin Menj alankan Pekerj aan Apot eker, t idak sesuai lagi dengan
kebut uhan pembangunan kesehat an, maka dipandang perlu unt uk
mengat urnya kembali dengan Perat uran Pemerint ah ini. Dengan
diat urnya Apot eker dalam Perat uran Pemerint ah ini dan
Dokt er/ Dokt er Gigi dalam Perat uran Pemerint ah Nomor 1 Tahun
1988, maka Perat uran Pemerint ah Nomor 36 Tahun 1964 t ent ang
Pendaf t aran Ij azah dan Pemberian Izin Menj alankan Pekerj aan
Dokt er/ Dokt er Gigi/ Apot eker dinyat akan t idak berlaku lagi.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

12

-

II. PASAL DEMI PASAL
Pasal

1

Cukup j elas
Pasal

2

Ayat (1)
Laporan ini sangat diperlukan unt uk menget ahui j umlah
apot eker yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan set iap
periode t ert ent u, dalam rangka perencanaan pendayagunaan
dan penyebaran apot eker di wilayah Republik Indonesia dalam
pelaksanaan waj ib masa bakt i. Pembat asan j angka wakt u 1
(sat u) bulan, dimaksudkan agar j umlah lulusan apot eker dapat
segera diket ahui bagi keperluan penyusunan rencana t ersebut
di at as. Dalam laporan t ersebut dicant umkan ant ara lain
nama, j enis kelamin, alamat lengkap, st at us, bulan dan t ahun
lulus apot eker. Pencant uman dat a t ersebut dimaksudkan
unt uk memudahkan menghubungi apot eker yang bersangkut an
unt uk diket ahui. Yang dimaksud dengan perguruan t inggi
dalam Perat uran Pemerint ah ini adalah Lembaga Pendidikan
Tinggi, apapun namanya, yang menyelenggarakan pendidikan
apot eker.
Ayat (2)
Kelengkapan persyarat an yang dimaksud misalnya ij azah, surat
ket erangan sehat dari dokt er yang berwenang, dan lain-lain
yang diperlukan bagi penugasan t ersebut .
Ayat (3)
Penent uan kewaj iban unt uk melaporkan diri, dimaksudkan
unt uk memberikan pengarahan dari Ment eri Kesehat an at au
pej abat yang dit unj uk mengenai hal-hal yang berkait an dengan
penyesuaian ilmu penget ahuan yang diperoleh dari luar negeri

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

13

-

dan penerapannya dalam pekerj aan kef armasian di Indonesia.
Set elah dinyat akan selesai melakukan penyesuaian t ersebut
yang bersangkut an waj ib melengkapi persyarat an dalam
rangka masa bakt i dalam bat as wakt u selambat -lambat nya 6
(enam) bulan.
Ayat (4)
Cukup j elas
Pasal 3
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Yang dimaksudkan pemberian kewenangan adalah pemberian
kewenangan unt uk melakukan pekerj aan kef armasian.
Dengan Surat Penugasan ini sekaligus berart i pemberian
pengakuan dan kewenangan unt uk melakukan pekerj aan
kef armasian di sarana kesehat an milik Pemerint ah, at au di
Perguruan Tinggi sebagai pengaj ar, at au di lingkungan
Angkat an Bersenj at a Republik Indonesia. Disamping it u, Surat
Penugasan t ersebut j uga merupakan dasar unt uk mengaj ukan
permint aan Surat
Izin Kepada bagi
Apot eker
yang
bersangkut an.
Pasal

4

Ayat (1)
Penet apan lamanya kewaj iban menj alankan masa bakt i
sekurang-kurangnya 3 (t iga) t ahun dalam ayat ini sesuai
dengan ket ent uan Pasal 1 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1961
t ent ang Waj ib Kerj a Sarj ana yang prinsipnya menyat akan
bahwa sarj ana waj ib bekerj a pada Pemerint ah at au
perusahaan
yang
dit unj uk
oleh
Pemerint ah
sekurang-kurangnya-selama 3 (t iga) t ahun.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

14

-

Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Pengecualian ini t erut ama menyangkut lamanya pelaksanaan
masa bakt i sebagaimana diat ur dalam ayat (1). Bagi daerah
at au sarana kesehat an t ert ent u, sepert i daerah at au t empat
yang berdasar pert imbangan lain sepert i misalnya sarana,
rawan dari segi keamanan, lamanya masa bakt i dapat lebih
dipersingkat . Penent uan sepert i it u dan lamanya masa bakt i,
dit et apkan oleh Ment eri.
Ayat (4)
Cukup j elas

Pasal

5

Ayat (1)
Pendidikan lanj ut an bert uj uan unt uk meningkat kan ilmu
penget ahuan dan karier apot eker sert a bert uj uan pula unt uk
meningkat kan mut u pelayanan kesehat an pada masyarakat .
Ayat (2)
Yang dimaksudkan dengan syarat -syarat administ rasi disini
ant ara lain bukt i t elah menyelesaikan masa bakt i, dan
permohonan mengikut i pendidikan lanj ut an dari yang
bersangkut an.
Pasal

6

Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

15

-

Ayat (3)
Persyarat an-persyarat an dalam ayat ini merupakan syarat yang
harus dipenuhi apot eker unt uk memperoleh Surat Izin Kerj a.
Memiliki kemampuan j asmani dan rohani sebagaimana
dimaksud dalam huruf b harus dibukt ikan dengan surat
ket erangan sehat dari dokt er yang t elah memiliki Surat Izin
Prakt ek at au dokt er pada sarana kesehat an.
Pasal

7

Huruf a
Termasuk dalam pengert ian pidana penj ara adalah pidana
penj ara bersyarat .
Huruf b
Cukup j elas
Pasal

8

Cukup j elas
Pasal

9

Kewaj iban apot eker unt uk melapor semat a-mat a dimaksudkan
unt uk menget ahui j umlah t enaga apot eker yang bekerj a di
sarana kesehat an milik swast a dan penyebaran t enaga apot eker
di seluruh wilayah t anah air dalam rangka pembinaan prof esi.
Pasal

10

Ayat (1)
Prinsipnya, Surat Izin Kerj a hanya diberikan 1 (sat u) kali dan
berlaku selamanya unt uk daerah t ert ent u, kecuali bila yang
bersangkut an sudah t idak memenuhi persyarat an, misalnya
pindah kerj a dari wilayah yang diizinkan, usia lanj ut , cacat
f isik at au ment al yang t idak memungkinkan unt uk
menj alankan pekerj aan kef armasian at au dikenakan pidana
penj ara at au hukuman administ rat if berupa pencabut an Surat

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

16

-

Ij in Kerj a. Termasuk dalam pengert ian pidana penj ara adalah
pidana penj ara bersyarat . Pernyat aan t idak berlakunya Surat
Izin Kerj a diberikan dengan surat keput usan oleh Ment eri at au
Pej abat yang dit unj uk berdasarkan penelit ian t erhadap
syarat -syarat it u sendiri. Surat Izin Kerj a t ersebut dinyat akan
berlaku kembali apabila hal-hal yang menyebabkan t idak
berlakunya Surat Ij in Kerj a t idak ada lagi. Pernyat aan
berlakunya kembali Surat Izin Kerj a oleh Ment eri at au Pej abat
yang dit unj uk dit uangkan dalam bent uk Surat Keput usan
Ment eri at au Pej abat yang dit unj uk pula.
Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal

11

Ayat (1)
Pembinaan t erhadap apot eker diarahkan unt uk meningkat kan
kemampuan dan disiplin apot eker. Adapun pengawasan
dimaksudkan
agar
apot eker
t idak
melakukan
perbuat an-perbuat an yang bert ent angan dengan perat uran
perundang-undangan yang berlaku. Unt uk melaksanakan
pembinaan dan pengawasan yang lebih ef ekt if t erhadap
apot eker dalam melaksanakan t ugasnya, peranan organisasi
prof esi sepert i Ikat an Sarj ana Farmasi Indonesia sangat
pent ing. Oleh karena it u organisasi prof esi t ersebut perlu
diikut sert akan dalam pembinaan dan pengawasan apot eker.
Ayat (2)
Apot eker dalam menj alankan prof esinya diwaj ibkan menaat i
perat uran perundang-undangan yang berlaku dan kebij akan
lainnya t ermasuk ket ent uan-ket ent uan dari Pemerint ah.
Pasal

12

Prof esi apot eker adalah keahlian yang menj adi t ugas, wewenang

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

17

-

dan t anggung j awab apot eker sesuai dengan ket ent uan yang
berlaku dan sumpah apot eker.
Pasal

13

Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8
Tahun 1961 t ent ang Waj ib Kerj a Sarj ana adalah pidana kurungan
selama- lamanya 9 (sembilan) bulan.
Pasal

14

Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Dalam rangka pembinaan, sebelum sanksi administ rat if
dij at uhkan t erhadap apot eker yang melakukan pelanggaran,
waj ib didengar lebih dalam pert imbangan dari Maj elis
Pert imbangan yang dibent uk oleh Ment eri.
Pencabut an Surat Izin Kerj a selama 1 (sat u) t ahun t ersebut
berdasarkan pada pert imbangan bahwa dalam masa t ersebut
diharapkan apot eker yang bersangkut an sudah dapat
memperbaiki diri dari kesalahan yang dilakukan. Selain it u,
penet apan j angka wakt u it upun didasarkan pada pert imbangan
bahwa t enaga apot eker masih dibut uhkan dalam upaya
pelayanan kesehat an masyarakat . Namun begit u, t idak
t ert ut up pula kemungkinan unt uk pencabut an Surat Izin Kerj a
lebih dari 1 (sat u) t ahun, misalya dalam hal apot eker yang
bersangkut an sedang menj alani pidana penj ara lebih dari 1
(sat u) t ahun at au mengulangi kembali perbuat an yang sama
yang pernah dij at uhi pidana.
Dalam hal apot eker dicabut Surat Izin Kerj anya, unt uk
mendapat kan Surat izin Kerj a yang baru, yang bersangkut an
waj ib mengaj ukan permohonan kembali sesuai dengan
ket ent uan yang diat ur dalam Perat uran Pemerint ah ini.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

Ayat (3)
Cukup j elas
Pasal

15

Cukup j elas
Pasal

16

Cukup j elas
Pasal

17

Cukup j elas

18

-