PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT COM ID

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

PENNGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT COMBORAN
MELALUI INDUSTRI KREATIF BERBASIS LIMBAH ELEKTRONIK
Khozinatus Sadah1, Ahmad syarif Fajarul Ihsan2, Syifaul Fuada3, Nurul Hidayati4
1
Jurusan Teknologi Industri, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang (UM)
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang(UM)
3
Pascasarjana S2,Sekolah Teknik Elektro & Informatika,Intitut Teknologi Bandung
(ITB)
4
Jurusan Teknologi Industri,Fakultas Teknik,Universitas Negeri Malang (UM)
1
sadahkhozinatus@gmail.com ,2ahmad.fajar96@gmail.com,
3
syifaulfuada@students.itb.ac.id, 4nurulhum@yahoo.com

Abstrak

Seiring dengan peningkatan teknologi menyebabkan peningkatan
akan limbah elektronik. Pengolahan limbah elektronik yang ada berupa
secondhand, reparasi, mengubur, dan membakar, belum mampu mengendalikan pertumbuhan limbah elektronik dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Indonesia berpeluang menjadi Negara buangan limbah elektronik
Negara maju dengan adanya penyelundupan diberbagai pelabuhan di Indonesia. Jika hal dibiarkan maka limbah elektronik di Indonesia akan terus
meningkat dan berdampak pada pencemaran lingkungan.
Pasar loak Comboran merupakan pusat perdagangan limbah elektronik di kota Malang. Kehadiran pasar ini diharapkan mampu mempelopori
pendirian industri kreatif berbasis limbah elektronik di kota Malang. Namun,
sayangnya tidak semua pedagang di pasar Comboran mengetahui teknik
pengolahan limbah elektronik yang tepat, sehingga limbah elektronik yang diolah masih menimbulkan sisa limbah (E-waste residu) yang dapat mencemari lingungan.
Metode yang digunakan dalam mengatasi limbah elektronik tersebut
adalah dengan menciptakan industri kreatif berbasis limbah elektronik.
Sehingga bahan baku produksi dalam industri tersebut adalah berasal dari
limbah elektronik. Adapun tahapan penulisan makalah ini antara lain (1) studi
literatur, (2) observasi, (3) perumusan industri kreatif limbah elektronik, (4)
penarikan kesimpulan, dan (5) saran.
Hasil dari penulisan ini adalah formulasi pendirian industri kreatif di
pasar loak Comboran dengan memanfaatkan bahan bahan baku limbah
elektronik. Dengan adanya makalah ini diharapkan mampu memberi
gambaran akan potensi pengelolaan limbah elektronik yang bernilai profit
dan mampu mensejahterakan masyarakat di pasar loak Comboran.

.
Kata kunci : kesejahteraan, masyarakat Comboran, industri kreatif, limbah
elektronik,
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan peningkatan teknologi menyebabkan masa pakai
produk elektronik semakin singkat. Padahal kuantitas konsumsi produk
elektronik adalah berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk.
Indonesia merupakan Negara berkembang dengan jumlah penduduk
tersebasar ke empat, di tahun 2013. Tentunya Indonesia berpotensi dalam
menghasilkan limbah elektronik, hal ini pun diperparah dengan adanya

1

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

impor limbah elektronik gelap di berbagai pelabuhan di Indonesia (Fuada,
2014).
Malang dikenal sebagai kota pendidikan dengan jumlah pelajar yang
datang setiap tahunnya mencapai belasan ribu. Sebagi kota pendidikan, kota

Malang juga berpotensi menghasilkan limbah elektronik yang cukup tinggi.
Hal ini sejalan dengan tingkat konsumsi masyarakat dan pelajar di kota
Malang yang tinggi. Comboran merupakan pasar loak terbesar di kota
Malang, sebagai pasar tradisional, Comboran bersaing dengan pasar
modern lainnya. Seperti mall, swalayan, dan pusat perbelanjaan lainnya. Jika
hal ini terus dibiarkan maka satu per satu pasar tradisional akan mati. Hal ini
dibuktikan dengan hasil survey yang dilakukan oleh Lembaga AC Nielsen di
tahun 2013 yang menyatakan bahwa pasar tradisional di Indonesia
mengalami penurunan yang cukup drastis sejumlah 73%(Radite, 2012).
Klasifikasi limbah elektronik yang dihasilkan adalah berfariatif, tergantung kategorinya. Berikut sepuluh kategori limbah elektronik berdasarkan EU
Directive 2002/96/EC. Kategori nomor satu sampai empat memberikan
sumbangan terbesar dalam menghasilkan limbah elektronik dengan
prosentase lebih dari 95% dari total limbah elektronik yang dihasilkan
(Nindyapuspa & Trihadiningrum, 2: 2012)
Tabel 1.1 Jenis-jenis Sampah Elektronik sesuai Arahan Uni Eropa
No.
1.

Kategori
Peralatan rumah

tangga besar

Label
Large HH

Contoh jenis produk
Refrigerators, Freezers, cold storage,
mesin cuci, pengering pakaian, pemanas,
radiator

2.

Peralatan rumah
tangga
Kecil

Small HH

3.


Peralatan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi

ICT

4.

Peralatan Konsumen CE

Radio, TV, Kamera Video, Video recorders,
Hi- fi recorders, Audio amplifiers, peralatan
musik elektronik

5.

Lampu penerangan

Lighting


Lampu fluorescence, lampu pijar, lampu lainnya
kecuali bola lampu filament

6.

Peralatan listrik
dan elektronik
(dengan
pengecualian
peralatan
industri skala besar)

E & E Tools

Vacuum cleaner, penghisap debu, mesin jahit,
setrika, toaster, pengering rambut, pemotong
rambut, alat cukur, mesin pembuat kopi,
mesin pemijat,
CPU, mainframes, komputer mini, komputer
desktop, laptop, printer, ipad, mesin fotokopi,

mesin ketik elektronik, kalkulator, mesin
telpon, mesin fax, telpon selular, akses point,

Bor, gergaji, m esin jahit, peralatan pem
otong kayu atau besi, pembengkok,
pelubang, alat pem asang paku rivet, alat
ulir, peralatan penyiram, dan kegiatan
pertamanan

2

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

7.

Mainan, peralatan
hiburan dan
olahraga


Toys

8.

Peralatan medis
(dengan
pengecualian
seluruh peralatan
tertanam dan
produk terinfeksi)

Medical
Equipment

Peralatan radioterapi, kardiologi, dialisis,
ventilator, pengobatan nuklir, alat diagnosis
laboratorium in vitro, analyser, freezer, alat
uji fertilisasi, peralatan untuk deteksi,
monitor, penanganan, peringan sakit.


9.

Instrumen
Monitoring dan
kontrol I

M&C

Detektor asap, regulator panas, termostat,
alat ukur, alat timbang dan pengatur peralatan
rumah tangga dan laboratorium, alat
monitoring dan kontrol dalam instalasi industri
seperti panel control

10.

Dispenser Otomatis

Dispenser


Dispenser otomatis untuk minuman panas,
dingin, atau kaleng, dispenser untuk
produk padat, dispenser untuk uang

Mainan kereta listrik, mainan mobil listrik,
konsol video game, komputer untuk
bersepeda, menyelam, lari, dayung,
peralatan olahraga dengan komponen listrik
dan elektronik,

Sumber (Unep, dalam Sudaryanto 2009)

Jika dihubungkan dengan klasifikasi limbah elektronik, maka
pedagang di Comboran telah mengolah limbah elektronik nomor 1-6 menjadi
produk elektronik yang bernilai jual. Baik berupa proses reparase atau
secondhand. Kebanyakan para pedagang di pasar Comboran memperoleh
limbah elektronik dari pengepul sampah di TPA (tempat pembuangan akhir).
Berikut gambaran pedagang limbah elektronik di pasar Comboran yang
dijelaskan pada Gambar 1.1


Gambar 1.1 kondisi perdagangan limbah elektronik di pasar loak Comboran Malang

Mata pencaharian yang digeluti oleh masyarakat di pasar Comboran,
rata-rata adalah sebagai pedagang barang-barang bekas atau barang
loakan. Adapun jenis barang yang diperjual belikan antara lain pakaian
bekas, produk elektronik, onderdil kendaraan, pelengkap kendaraan (helm),
tas bekas, dll. Jumlah pedagang di pasar Comboran, di tahun 2012 adalah
sejumlah 377 pedagang. Kebanyakan pedagang yang berjualan di pasar

3

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

Comboran adalah termasuk pedagang berkaki lima atau pedagang emperan,
artinya pedagang tersebut tidak memiliki toko atau ruko khusus melainkan
hanya membuka lapak di pinggir-pinggir jalan, atau berjajar di sepanjang rel
kereta api.
Meskipun produk yang dijual adalah produk bekas, namun dengan
adanya kekreatifan para pedagang, nyatanya produk tersebut masih bernilai
ekonomis. Misalnya untuk limbah kabel dan produk elektronik sejenis jika
dibeli kiloan harganya mencapai 1.500-2.000/kg, namun ketika sudah diolah
dan bisa difungsikan lagi harganya mencapai 5.00-15.000. tentunya usaha
ini sangat menjanjikan di tengah-tengah persaingan bisnis yang padat. Dari
potensi ini tentunya pendirian industri kreatif berbasis limbah elektronik dapat
didirikan dengan baik, melalui pemberdayaan pedagang di pasar Comboran,
agar pasar tersebut menjadi pasar yang berkompetitif di MEA 2015.
Tujuan penulisan makalah ini adalah berupa pendeskripsian
perdagangan limbah elektronik di pasar Comboran dan potensi pendirian
industri kreatif limbah elektronik yang bernilai profit. Hasil akhir dari makalah
ini adalah berupa gagasan pendirian industri kreatif limbah elektronik di
pasar Comboran yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Comboran.
2. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan dalam beberapa tahap, secara rinci
dijelaskan sebagai berikut ini:
2.1

Studi Literatur
Studi literatur atau studi pustaka digunakan penulis untuk mengkakaji
tulisan maupun berita tentang pasar Comboran diberbagai media massa.
Keguanaan studi literature ini adalah untuk memudahkan penulis dalam
mempereoleh informasi atau gambaran akan masyarakat di pasar
Comboran. Informasi ini akan dijadikan landasan pra penelitian peneliti.
2.2

Observasi
Observasi di lapangan kepada pedagang di pasar Comboran
merupakan suatu wujud tindak lanjut dari informasi yang didapat melalui
studi pustaka. Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui realita di
lapangan dan meng-up date informasi kondisi perekonomian masyarakat di
pasar Comboran.
2.3 Perumusan Industri Kreatif Limbah Elektronik
Industri kreatif limbah elektronik dirumuskan berdasarkan hasil
observasi di lapangan dan diperkuat sengan hasil studi literatur. Adapun
rincian perumusan industri kraetif limbah elektronik antara lain (1) potensi
penjualan limbah elektronik di pasar Comboran, (2) perumusan produk olahan limbah elektronik, (3) perbandingan nilai jual produk, dan (4) analisa segmen pasar dan promosi.
2.4 Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dirumuskan berdasarkan studi literatur,
observasi, dan rancangan pendirian industri kreatif. Dari tahapan perumusan

4

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

ini akan diperoleh suatu simpulan prediksi hasil, jika gagasan yang dirancang
diterapkan di pasar Comboran.
2.5 Perumusan Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka penulis
menyampaikan saran berupa pendirian industri kreatif limbah elektronik bagi
pemerintah kota malang maupun bagi masyarakat Comboran.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Kondisi Masyarakat di Pasar Comboran
Pasar Comboran merupakan pasar rakyat yang telah berdiri sejak
zaman belanda dan merupakan pasar loak pertama dan terlengkap di kota
Malang (Radite, 2012). Adapun produk yang dijual di pasar Comboran dapat
diklasifikasikan menjadi tiga macam antara lain (1) produk elektronik (bekas),
(2) kendaraan, dan (3) pakaian bekas.
Pendapatan yang diperoleh pedagang di pasar Comboran adalah tidak
pasti, menyesuaiakan jumlah pengunjuang atau pembeli yang datang. Ketika
sedang sepi pengunjung rata-rata pendapatan pedagang adalah mencapai
23.000-75.000, namun jika ramai pengunjung pendapatan pedagang ratarata mencapai 100.000-250.000. pendapatan yang tinggi dapat diperoleh
dengan ditunjang kreatifitas pedagang. Jika pedagang hanya sekedar
menjadi pedagang retail atau reseller artinya pedagang tersebut tidak
mengolah kembalih barang bekas yamg diperoleh maka keuntungan
pedagang hanya sekitar 20% saja. Namun jika pedagang kreatif dalam
mengolah barang loakan yang diterima maka keuntungan yang didapat
adalah mencapai 50%-75%.
Berdasarkan lokasi penjualan dan produk yang dijual, pasar loak
Comboran diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu
1) Jl. Prof. Moh. Yamin, “pasar kidul”
Lokasi pasar ini adalah pusat penjualan sepeda kayuh bekas dan baru.
Gambaran “pasar kidul” dijelaskan pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 gambaran pedagang sepeda kayuh di pasar Comboran

2) Jl. Sartono SH “pasar Elektronik”
Pasar elektronik di pasar Comboran mayoritas dipenuhi oleh
pedagang yang menjual produk bekas limbah elektronik. Adapun produk
yang dijual adalah berfariasi. Namun didominasi oleh produk elektronik
kebutuhan rumah tangga, misalnya seterika bekas, kipas angin, radio, TV,

5

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

blender dan peralatan elektronik sejenis lainnya. Meskipun demikian, di
pasar elektronik ini akan dijumpai pedagang pakaian bekas, tabung LPG,
pedagang kaki lima (menjual produk Rp 10.000/3 pcs), sepatu bekas dan
jam tangan. Adapun gambaran dari pasar elektronik ini dijelaskan pada
Gambar 3.2

Gambar 3.2 pasar Elektronik di Comboran

3) Jl. Irian Jaya “pasar kendaraan bermotor”
Pasar kendaraan bermotor merupakan pusat perdagangan beraneka
ragam onderdil kendaraan bermotor baik baru maupun bekas. Pasar ini juga
dikenal sebagai pasar “maling” atau pasar yang menjual barang curian. Hal
ini didasarkan pada perolehan barang yang dijual dipasar ini memang belum
pasti, sehingga pasar ini dicurigai sebagai pasar tujuan para pelaku pencuri
kendaraan untuk menjual kendaraan hasil curian. Adapun gambaran dari
pasar kendaraan bermotor ini dijelaskan pada Gambar 3.3

Gambar 3.3 pasar kendaraan bermotor di Comboran

4) Jl. Halmahera “pasar elektronik ke-2”
Pasar yang terletak di Jl. Halmahera ini, berbatasan dengan Jl Irian
Jaya. Adapun produk yang dijual adalah mayoritas berupa produk elektronik
komunikasi dan komputer, misalnya PCB, HP bekas, lampu bekas, jam
tangan, akik, part mesin spt roller, crank, silinder, dan baju bekas. Lokasi
pasar ini adalah berada dipinggir rel kereta api yang masih aktif. Pedagang
yang berjualan berada di deret rel kereta api. Rata-rata pedagang ini hanya
membutuhkan tikar atau alas untuk berjualan. Adapun penjelasan pasar
elktronik ke-2 dijelaskan pada Gambar 3.4

6

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

Gambar 3.4 pasar elektronik ke-2 di Comboran

Pasar loak Comboran merupakan pasar barang bekas dan antic
terlengkap di kota Malang, sayangnya kondisi pasar yang kumuh dan belum
tertata rapi menyebabkan hanya masyarakat dari kalangan menengah ke
bawah saja yang sering berkunjung di pasar ini. Padahal jika pasar
Comboran ini diperbaiki dan dikembangkan maka pasar ini bisa dijadikan
pasar potensial penjual barang antik yang bisa menarik konsumen hingga
mancanegara.
Potensi menjadikan pasar Comboran sebagai pasar antik telah
digagas oleh dinas pasar kota Malang, bapak Bowo Suprastyo di tahun
2011. Namun sayangnya gagasan ini, hingga sekarang belum terwujud
dengan berbagai kendala yang ada. Padahal pasar Comboran jika dikemas
lebih bersih dan menarik akan bisa dijadikan pasar seni atau tempat wisata
seperti pasar seni Sukawati di Bali atau pasar Triwindu di Solo (Afandi.2011).
3.2 Perumusan Industri Kreatif Limbah Elektronik
Industri kreatif merupakan industri yang mengandalkan kekreatifan
dalam mengembangkan usahanya. Bentuk dari industri kreatif rata-rata
adalah IKM (industri kecil menengah). Selain itu, dengan adanya industri
kreatif akan mampu menghadirkan ekonomi kreatif. Perekonomian kreatif
diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena
dengan ekonomi kreatif ini, masyarakat akan tertantang berinovasi dan
memunculkan usaha-usaha baru yang kompetitif.
Tahapan pendirian industri kreataif di pasar Comboran dilakukan
melalui beberapa tahapan, antara lain (1) analisa jenis limbah yang
dihasilkan, (2) potensi pendirian industri kreatif, (3) harga jual produk, (4)
pendirian rumah kreatif, dan (5) analisa segmen pasar dan dukungan
pemerintah daerah.
3.2.1 Analisa Penjualan Limbah Elektronik di Comboran
Harga limbah elektronik di pasar Comboran dapat diklasifikasikan
menjadi tiga macam, antara lain (1) harga limbah mentah – dari pengepul
limbah, (2) harga limbah olahan – sudah diolah, direparasi, dan
dikembangkan, dan (3) limbah residu – limbah yang sudah tidak bernilai
fungsi dan diserahkan ke pengolah akhir. Daftar harga limbah dijelaskan
pada Tabel 3.1

7

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

Tabel 3.1 Harga Limbah Elektronik mentah
No Jenis Limbah

Ukuran limbah – harga
Satuan
Kg
Rp. 50.000/kg
Rp. 25.000/buah

1

Mainboard/Motherboard Komputer

2

Rp. 50.000/kg

Rp. 2.000/buah

Rp. 35.000/kg

Rp. 6.000/buah
-

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Card-card (Vga Card, LAN Card, Sound
Card, Modem Internal, dll)
VGA Card yang mengandung CHIPSET
Board Panel Klasifikasi A (Board
CDRom, Empeg, PlayStation, Ratelindo,
dll)
Board Panel Klasifikasi B (PABX, Printer,
Foto Copy, dll)
Ram (SDRam, DDR1, DDR2) atau
Ram EDO
Board HandPhone h atau
Processor 486
Processor 486
Processor Zirex/Giga Pro/IBM
Processor Pentium 1
Processor P1 MMX (burik)
Processor P2 Slot warna Hijau
Processor P2 Slot warna Coklat
Harddisk
Power Supply

Rp. 3.000/buah
Rp. 500/bh
Rp. 4.000/buah
Rp. 50.000/buah
Rp. 110.000/buah
Rp. 35.000/buah
Rp. 15.000/buah
Rp. 5.000/buah
Rp. 10.000/buah
Rp. 5.000/buah
Rp. 8.000/buah
Rp. 8.000/buah

Rp. 180.000/kg
Rp. 75.000/kg
Rp. 230.000/kg
-

18

CDRom utuh

Rp. 3.000/buah

-

3
4

5

Rp. 25.000/kg

Sumber: Usman, 2010

Harga limbah elektronik yang diolah adalah meningkat 40%-70% dari
harga limbah mentah. Sedangkan, harga limbah elektronik residu bernilai
50%-80% lebih murah dari pada harga limbah mentah.
3.2.2 Potensi Pendirian Industri Kreatif di Comboran
Pasar loak Comboran memiliki dua wilayah pasar limbah elektronik,
yaitu di Jl. Sartono SH “pasar Elektronik” dan Jl. Halmahera “pasar elektronik
ke-2”. Pendirian industri kreatif limbah elektronik akan dipusatakan pada dua
wilayah ini. Teknik implementasi yang dilakukan adalah dengan
memberdayakan pedagang limbah elektronik tersebut dan melatih para
pedagang agar mampu mengolah limbah elektronik menjadi produk yang
bernilai jual tingga dan estetik.
3.2.3 Harga Jual Produk
Harga jual produk olahan limbah elektronik dapat diklasifikasikan
berdasarkan bahan pembuatan produk, antara lain logam besi, logam selain
besi, plastic, kaca, dan komponen campuran. Pengklasifikasian ini adalah
sejalan dengan komponen utama limbah elektronik yaitu 45 % logam besi,
10 % logam-logam selain besi, 22 % plastik dan 9 % kaca (Ficeriova dalam
Marwati, 2009). Adapun harga jual produk dijelaskan dalam Tabel 3.2

8

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

Tabel 3.2 Harga jual produk olahan limbah elektronik

No
1
2
3
4
5

Jenis bahan olahan limbah
logam besi
logam selain besi (kabel)
plastic
kaca
komponen campuran

Harga produk
Rp 150.000 – Rp 450.000
Rp 100.000 – Rp 300.000
Rp 75.000 – Rp 230.000
Rp 800.000 – Rp 2. 000. 000
Rp 350.000 – 3. 000. 0000

Contoh dari produk olahan limbah elektronik dijelaskan pada Gambar 3.5,
dan Gambar 3.6

Gambar 3.5 produk olahan limbah elektronik terbuat dari kawat berbentuk kaligrafi “man
jadda wa jada” dan limbah plastic berbentuk kereta lokomotif

Gambar 3.5 produk olahan limbah elektronik terbuat kabel bekas dan limbah elektronik
campuran (Sadah, 2015)

3.2.4 Pendirian Rumah Kreatif
Rumah kreatif merupakan suatu unit lembaga pendidikan yang
mencetak peserta didiknya agar menjadi insan-insan yang kreatif. Rumah
kreatif ini tidak harus melembaga ataupun dimiliki oleh instansi tertentu.
Melainkan rumah kreatif ini adalah swadaya asyrakat yang bekerjasama
dengan dinas pemerintah daerah, sivitas akademik, dan pengrajin atau
seniman. Sedangkan rincian peserta didik yang belajar di rumah kreatif ini
adalah masyrakat yang berasal dari ekonomi menengah ke bawah
khususnya anak-anak jalanan, pengemis, pengangguran, dan mantan
narapidana. Hadirnya rumah kreatif ini diharapkan mampu melatih dan

9

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas, terlepas dari status sosial
masyarakat dan perekonomian yang dialami.
3.2.5 Analisa Segmen Pasar dan Dukungan Pemerintah Daerah
Segmen pasar (konsumen potensial) produk olahan limbah elektronik
ini adalah masyarakat dari kalangan menengah ke atas dan mancanegara.
Hal ini didasarkan bahwa produk yang antik dan berbasis handmade lebih
digemari oleh konsumen yang berasal dari perekonomian menengah ke atas
dan masyarakat asing yang lebih menghargai produk handmade.
Keunggulan produk ini terletak pada nilai kekereatifan produk, dan tingkat
keeklusifan produk yang tidak bisa dimiliki oleh produk mass production
lainnya.
Dukungan pemerintah dibutuhkan dalam mengembangkan industri
kreatif ini, terutama bagi dinas pemerintah pasar kota Malang. Peran
pemerintah tersebut dapat berupa pengelolaan pasar Comboran yang lebih
baik, sehingga menarik kunjungan-kunjungan wisatawan asing.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Penciptaan industri kreatif limbah elektronik di pasar loak Comboran
memberikan nilai ekonomi kreatif sehingga mampu memberdayakan
masyarakat Comboran.
4.2
Saran
Diharapkan program pendirian industri kreatif limbah elektronik ini
melakukan kerjasama dengan Dinas pasar kota Malang. Sehingga usaha
akan bisa dikembangkan menuju ekonomi kreatif yang kompetitif dalam MEA
2015.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Achmad Syaiful. 2011. Dinas Pasar Akan Bangun Wisata Barang
Antik. Malang. Online: http://mediacenter.malangkota.go.id/2011/07/dinas-pasar-akan-bangun-wisata-barang-antik/. Diakses 25 September
2015.
Fuada, Syifaul. (2014) Electronic Art : Solusi Sampah Elektronika. Majalah
KOMUNIKASI, Kolom Opini, (ISSN: 0215-7632). Tahun 36 Nomor
290 Januari-Februari 2014, Hal. 11
Marwati, Siti. 2009. Kajian Tentang Kandungan Logam-logam Berharga
dalam Limbah Elektronik (E-waste) dan Teknik Recoverynya Melalui
Proses Daur Ulang. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Online:
staff.uny.ac.id. Diakses 21 Mei 2015.
Radite, Chandra. 2012. Kontruksi Identitas Kelompok Pasar Comboran Kota
Malang. Malang: Universitas Brawijaya. Online: www.academia.edu/12660341/Kontruksi_Identitas_Kelompok_Pasar_Comboran_Kota_
Malang. Diakses 25 September 2015.

10

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) XI
Jakarta, 8 Oktober 2015

Sadah, K., Fuada, S. dan Hidayati, N., 2015. Industri Kreatif Ramah
Lingkungan berbasis Limbah Elektronika, Prosiding Bappenas
International Conference on Best Development Practices and Policies,
Hlm, 205 - 211, ISSN: 978-602-1154-51-9.
Sadah, K. , Fuada, S. , Hidayati, N. , 2015. Model Baru dalam Penanganan
Limbah Elektronik di Indonesia Berbasis Integrasi Seni, Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya (SENTIA), Hlm.
I1 - I7, ISSN: 2085-2347.
Sudaryanto, Kiayati Yusriyah, & Erry T. Andesta. 2009. Studi Komparatif
Kebijakan Pengelolaan Sampah Elektronik di Negara Berkembang.
Universitas Gunadarma. Online: publication.gunadarma.ac.id. Diakses
21 Mei 2015.
Usman. David. 2010. Daftar Harga Barang Bekas Komputer dan Elektronik.
Online: http://davidusman.blogspot.co.id/2010/10/daftar-harga-barangbekas-komputer-dan.html. Diakses 25 September 2015.

11

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

PENGARUH KONFLIK PEREBUTAN LAHAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA NIPAH KUNING KECAMATAN MESUJI KABUPATEN MESUJI LAMPUNG TAHUN 2012

9 59 54

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

SIKAP MASYARAKAT KOTA PALEMBANG TERHADAP PEMINDAHAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) PASAR 16 ILIR PALEMBANG KE PASAR RETAIL JAKABARING

4 84 128

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62