KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN PRODUKSI

KEWIRAUSAHAAN DAN
MANAJEMEN PRODUKSI

DISUSUN OLEH:

SATRIYA TRIADHI W
21030112060109
2012 B

PSD III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

TIPE DAN BENTUK ORGANISASI
1.

ORGANISASI LINI
Struktur ini menggambarkan tekanan bahwa wewenang organisasi dipegang langsung oleh

manajemen puncak atau manajer atas yang di terapkan pada karyawannya untuk mencapai

keberhasilan. Namun demikian manajer-manajer departemen masih diberi kesempatan untuk
membuat pengambilan keputusan bagi departemennya, tetapi tetap dalam komando manajen
puncak.
Atau, bisa juga didefinisikan sebagai bentuk organisasi yang menghubungkan langsung
secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan
jabatan-jabatan yang terendah yang dihubungkan dengan garis wewenang atau komando.
Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai
dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki ciri-ciri:






Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
Jumlah karyawan sedikit
Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
Belum terdapat spesialisasi
Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala






bidang pekerjaan
Struktur organisasi sederhana dan stabil
Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

2.

ORGANISASI STAF
Organisasi Staf adalah suatu bentuk organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan

pimpinan tertinggi. Bawahan hanya berfungsi memberikan bantuan untuk kelancaran tugas
pimpinan. Didalam praktik, organsasi kantor yang murni menjalankan sistem/bentuk staf tidak
ada, karena tidak ada pekerjaan kantor yang seratus persen terdiri atas pekerjaan pikiran saja.
Disebut organisasi staf jika dalam organisasi dikembangkan satuan organsasi staf yang berperan
sebagai pembantu pimpinan. Bantuan yang diberikan oleh staf tersebut hanya bersifat nasihat

saja, sedangkan keputusan dan pelaksanan dari keputusan tersebut tetap berada ditangan
pimpinan. Bentuk ini biasanya sangat cocok bila digabungkan dengan bentuk organisasi lainnya.

Ciri-cirinya:
1. Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf
pelaksana.
2. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai
pembantu pimpinan.
3. Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin kompleksnya masalah-masalah
organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semuanya dan
memerlukan bantuan orang lain (biasanya para ahli) yang dapat memberikan masukan
pemikiran-pemikiran terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
3.

ORGANISASI LINI DAN STAF
Organisasi Lini dan Staf adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang

berlangsung secara vertical dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian dibawahnya
serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staf yang tidak
mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misalnya mengenai masalah

kearsipan, keuangan, personel dan sebagainya. Pada bentuk organisasi ini peranan staf tidak
hanya terbatas pada pemberian nasehat tetapi juga diberikan tanggung jawab melaksanakan
kegiatan tertentu. Bantuan yang diharapkan dari staf tidak hanya beruap pemikiran saja, tetapi
juga telah menyangkut pelaksanaannya.
Ciri-cirinya:
1. Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung,
2. Karyawan banyak,
3. Organisasi besar,
4. Ada dua kelompok kerja dalam organisasi yaitu personel lini dan personel staf sehingga
ditekankan adanya spesialisasi. Personel lini membuat keputusan yang menghasilkan
sasaran bisnis spesifik. Sedangkan personel staf mendukung usaha-usaha dari jabatan lini.
4.

ORGANISASI BENTUK FUNGSIONAL
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi

dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada
para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Struktur ini berawal dari konsep adanya
pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang


memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan
tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Didalam lembaga pendidikan khususnya di Indonesia, pada umumnya menggunakan struktur
organisasi fungsional Struktur organisasi ini sangat cocok diterapkan karena dapat memudahkan
melakukan pengawasan.
Ciri-cirinya:
1. Organisasi kecil,
2. Didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli,
3. Spesialisasi dalam pelaksaan tugas,
4. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti,
5. Pengawasan dilakukan secara ketat.
5.

ORGANISASI BENTUK PANITIA
Bentuk organisasi ini adalah bentuk dimana pimpinan dan para pelaksana dibentuk dalam

Kelompok - kelompok yang bersifat panitia. Artinya pada tingkat pimpinan, keseluruhan unsur
pimpinan menjadi panitia dan para pelaksana dibagi-bagi dalam kelompok - kelompok yang
bersifat task force.
Bentuk inipun tidak pernah populer. Ia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:



Tugas kepimpinan dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok orang.



Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggungjawab yang sama.



Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas yang harus dilakukan, dalam bentuk
task force..

Kebaikan-kebaikannya. Adapun kebaikan-kebaikan bentuk ini ialah:


Keputusan yang diambil pada umumnya tepat karena selalu dibicarakan secara kolektif
terlebih dahulu.




Kemungkinan bagi seseorang untuk bertindak diktatoris sangat kecil.



Usaha yang koorperatif dikalangan bawahan lebih mudah dibina.

6. Jenis Organisasi berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan

tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
(2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang,
semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
7. Organisasi Berdasarkan lalu lintang wewenang
(1) Organisasi garis
Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua, dan paling sederhana. Organisasi dengan
jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya merupakan pimpinan tertinggi didalam
perusahaan/organisasi yang mempunyai hubungan langsungdengan bawahannya. Di sini setiap
bagian-bagian utama langsung berada dibawah seorang pemimipin serta pemberian wewenang
dan tanggung jawab bergerak vertical ke bawah dengan pendelegasian yang tegas, melalui

jenjang hirarki yang ada.
Kebaikan-kebaikan organisasi garis :
a. Bentuk organisasi sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan,
b. Pembagian tugas serta tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas
c. Adanya kesatuan dalam perintah dan pelaksanaan sehingga mempermudah pemeliharaan
disiplin dan bertanggung jawab,
d. Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan secara cepat karena komunikasi cukup mudah.
Sedangkan kekurangan-kekurangannya adalah :
a. Bentuk organisasi tidak fleksibel,
b. Kemungkinan pemimpin untuk bertindak otokratis besar,
c. Ketergantungan pada seseorang cukup besar sehingga mudah terjadi kekacauan bila seseorang
didalam garis organisasi “hilang”.
(2) Organisasi garis dan staf
Dalam organisasi ini ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalankan
organisasi itu, yaitu :
a. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, yang
digambarkan dengan garis atau lini.
b. Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini berfungsi
hanya untuk memberikan saran-saran kepada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Di dalam organisasi garis dan staf :


– Terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan secara maksimal.
– Dalam melaksakan pekerjaannya, anggota atau lini dapat menerima pengarahan serta informasi
dari staf.
– Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi pelaksana.
– Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.
Organisasi ini mempunyai kebaikan, seperti :
– Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang melaksanakan tugas pokok dan
penunjang.
– Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang oleh segenap orang
yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.
– Adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari anggota organisasi memungkinkan
dikembangkannya spesialisasi keahlian.
– Adanya ahli-ahli dalam staf akan menghasilkan mutu pekerjaan yang lebih baik.
– Disiplin para anggota tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seseorang sesuai dengan
bakat kealian, pendidikan dan pengalamannya..
Sedangkan kekurangan dari organisasi ini adalah :
– Bagi para pelaksana operasional perbedaan antara perintah dan saran tidak selalu jelas.
Maksudnya dalam pelaksana tugas – tugas operasional, orang-orang lini atua garis dihadapkan
pada dua macam atasan.yaitu atasan yang terdapat dalam komando yang mempunyai hak

memerintah dan pinpinan staf yang meskipun hanya berhak memberikan saran, namun perlu pula
ditaati karna sarannya berdasarkan pada keahlian dan wewenang fungsional.
– Saran serta nasehat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit dilaksanakan, karna kurang
adanya tanggung jawab terhadap perkerjaan.
– Pejabat garis cendrung untuk mengabaikan gagasan dari staf sehingga gagasan tersebut dapat
tidak berguna.
– Timbulnya kekacauan bila tugas-tugas tidak dirumuskan dengan jelas.
(3) Organisasi fungsional
Organisasi dengan bentuk ini merupakan suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya
serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat-pejabatnya. Organisasi ini tidak
terlalu menekan hilarki sturtural, tetepai lebih pada sifat dan pungsi yang perlu dijalankan.

Dalam organisasi ini seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat
serta harus mempertanggung jawabkannya pada masing-masing pejabat yang bersangkutan.
Kebaikan-kebaikan dari pungsional organisasi fungsional :
a. Adanya spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat dengan baik.
b. Spesialisasi karyawan dapat dilakukan secara maksimal.
c. Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dilaksanakan atau dijalankan.
d. Pekerjaan mental dapat dipisahkan dari pekerjaan fisik.
Kekurangan – kekurangan orgganisasi fungsional antara lain adalah sebagai berikut :

a. Tanggung jawab terbagi-bagi, sehingga jika terjadi satu masalah tidak jelas siapa yang harus
bertanggung jawab penuh.
b. Ditinjau dari segi karyawan, banyaknya atasan yang membingungkan,
c. Terjadi saling mementinngkan fungsi masing-masing menyebabkan koordinasi yang bersifat
menyeluruh sukar dijalankan.
d. Pertukaran (mutasi) pekerjaan sukar dilakukan, karna anggota organisasi terlalu
menspesialisasikan diri dalam satu bidang keahliannya saja, sehingga untuk mengadakan
pertukaran jabatan harus dilakukan suatu pendidikan yang intensif terlebih dahulu.
(4) Organisasi komite/panitia : pendapat dari sekumpulan orang biasanya akan lebih baik dari
pada hasil pemikiran satu orang. Cara yang terbaik untuk menimbulkan kerja sama dari
kelompok orang adalah dengan membentuk satu kelompok tetap yang disebut komite.
Komite adalah suatu badan yang terdiri dari sekumpulan orang yang diberi kekuasaan tertentu
dan dengan berunding mereka dapat membuat keputusan bersama-sama.
Dengan adanya komite, diharapkan dapat menghilangkan iri hati atau pertentangan diantara
anggota kelompok dan dapat dihindari hambatan-hambatan yang timbul akibat adanya perintah
perintah yang simpang siur antara pimpinan yang sesingkat :
Komite dapat dibagi atas 4 macam yaitu :
 Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk bertindak (biasanya terdapat pada tingkatan
instrusional)
 Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi mempunya hak untuk menolak (hak veto).

 Komite penasehat.
 Komite pendidikan yang merupakan kelompok diskusi
8. Organisasi berdasarkan bagan organisasi.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan
organisasi.
1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pimpinan
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau
sebaliknya.
2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat
lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat
lingkaran kearah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips
kearah bidang elips.