ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN MENG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN MENGINITIS

1. Pengkajian
1) Identitas Klien
2) Riwayat kesehatan yang lalu
 Apakah pernah menderita penyait ISPA dan TBC ?
 Apakah pernah jatuh atau trauma kepala ?
 Pernahkah operasi daerah kepala ?
3) Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan penjelasan dari keluhan utama.
4) Aktivitas
Gejala : Perasaan tidak enak (malaise). Tanda : ataksia, kelumpuhan, gerakan
involunter
5) Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat kardiopatologi : endokarditis dan PJK. Tanda :
tekanan darah meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi berat, taikardi,
disritmia.
6) Eliminasi
Tanda : Inkontinensi dan atau retensi.
7) Makanan/cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, sulit menelan. Tanda : anoreksia, muntah,

turgor kulit jelek dan membran mukosa kering.
8) Higiene
Tanda : Ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri.
9) Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, parestesia, terasa kaku pada persarafan yang terkena,
kehilangan sensasi, hiperalgesia, kejang, diplopia, fotofobia, ketulian dan
halusinasi penciuman. Tanda : letargi sampai kebingungan berat hingga koma,
delusi dan halusinasi, kehilangan memori, afasia,anisokor, nistagmus,ptosis,

kejang umum/lokal, hemiparese, tanda brudzinki positif dan atau kernig
positif, rigiditas nukal, babinski positif,reflek abdominal menurun dan reflek
kremastetik hilang pada laki-laki.
10) Nyeri/keamanan
Gejala : sakit kepala(berdenyut hebat, frontal). Tanda : gelisah, menangis.
11) Pernafasan
Gejala : riwayat infeksi sinus atau paru. Tanda : peningkatan kerja pernafasan.

2. Diagnosa Keperawatan yang sering terjadi
1. Bersihan


jalan

nafas

tidak

efektif

berhubungan

dengan

disfungsi

neuromuskuler
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan disfungsi neuromuskuler
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran darah
vena arteri
4. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit


3. Discharge Planning
1. Ajarkan pada orang tua tentang pemberian obat dan pemantauan efek
samping.
2.

Ajarkan pada orang tuan untuk emmantau komplikasi jangka panjang serta
tanda dan gejalanya.

4. Rencana Keperawatan
1.

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan disfungsi neuromuskuler.

Definisi : ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.
Batasan Karakteristik:
·

Dispneu, Penurunan suara nafas


·

Orthopneu

·

Cyanosis

·

Kelainan suara nafas (rales, wheezing)

·

Kesulitan berbicara

·

Batuk, tidak efektif atau tidak ada


·

Mata melebar

·

Produksi sputum

·

Gelisah

·

Perubahan frekuensi dan irama nafas

Faktor-faktor yang berhubungan:
·

Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi


·

Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan

nafas, asma
·

Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan banyaknya mukus,

adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda
asing di jalan nafas.
NOC :
·

Respiratory Status : Ventilation

·

Respiratory status : Airway patency


·

Aspiration Control

Kriteria Hasil :
·

Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis

dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
·

Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,

frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
·

Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan


nafas.
NIC :
Airway suction
·

Pastikan kebutuhan oral/tracheal suctioning

·

Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning

·

Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning

·

Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan


·

Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suction nasotrakeal

·

Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan

·

Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dan

nasotrakeal
·

Monitor status oksigen pasien

·

Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suction


·

Hentikan suction dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi,

peningkatan saturasi O2, dll.

Airway Management
·

Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu

·

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

·

Identifikasikan pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan


·

Pasang mayo bila perlu

·

Lakukan fisioterapi dada jika perlu

·

Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

·

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

·

Lakukan suction pada mayo

·

Berikan bronkodilator bila perlu

·

Berikan pelembab udara Kassa basah NACL Lembab

·

Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan

·

Monitor respirasi dan status O2

2.

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan disfungsi neuromuskuler
NOC :

·

Respiratory Status : Ventilation

·

Respiratory status : Airway patency

·

Vital sign Status

Kriteria Hasil :

·

Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis

dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
·

Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,

frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
·

Tanda-tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
NIC :

Airway Management
·

Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu

·

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

·

Identifikasikan pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

·

Pasang mayo bila perlu

·

Lakukan fisioterapi dada jika perlu

·

Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

·

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

·

Lakukan suction pada mayo

·

Berikan bronkodilator bila perlu

·

Berikan pelembab udara Kassa basah NACL Lembab

·

Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan

·

Monitor respirasi dan status O2

Oxygen Therapy
·

Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea

·

Pertahankan jalan nafas yang paten

·

Atur peralatan oksigenasi

·

Monitor aliran oksigen

·

Pertahankan posisi pasien

·

Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi

·

Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring
·

Monitor TD, nadi, suhu, dan RR

·

Catat adanya fluktuasi tekanan darah

·

Monitor vital sign saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri

·

Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan

·

Monitor TD, nadi, RR, sebelum selama, dan setelah aktivitas

·

Monitor kualitas dari nadi

·

Monitor frekuensi dan irama pernapasan

·

Monitor suara paru

·

Monitor pola pernapasan abnormal

·

Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit

·

Monitor sianosis perifer

·

Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi,

peningkatan sistolik)
·

Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

3.

Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran darah

vena arteri
NOC :
Circulation status
Tissue Prefusion : cerebral
Kriteria Hasil :
a. Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan:
·

Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan

·

Tidak ada ortostatik hipertensi

·

Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15

mmHg)
b.

Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:

·

Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan

·

Menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi

·

Memproses informasi

·

Membuat keputusan dengan benar

c. Menunjukkan fungsi sensori cranial yang utuh : tingkat kesadaran membaik,
tidak ada gerakan-gerakan involunter
NIC :
Peripheal Sensation Management (Manajemen Sensasi Perifer)
·

Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/ dingin/ tajam/

tumpul
·

Monitor adanya paretese

·

Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada isi atau laserasi

·

Gunakan sarung tangan untuk proteksi

·

Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung

·

Monitor kemampuan BAB

·

Kolaborasi pemberian analgetik

·

Monitor adanya tromboplebitis

·

Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi

4.

Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

Definisi : suhu tubuh naik di atas rentang normal
Batasan Karakteristik :
·

Kenaikan suhu tubuh di atas rentang normal

·

Serangan atau konvulsi (kejang)

·

Kulit kemerahan

·

Pertambahan RR

·

Takikardi

·

Saat disentuh tangan terasa hangat

Faktor-faktor yang berhubungan:
·

Penyakit/trauma

·

Peningkatan metabolisme

·

Aktivitas yang berlebih

·

Pengaruh medikasi/anastesi

·

Ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk berkeringat

·

Terpapar di lingkungan panas

·

Dehidrasi

·

Pakaian yang tidak tepat

NOC :
Thermoregulation
Kriteria Hasil :
·

Suhu tubuh dalam rentang normal

·

Nadi dan RR dalam rentang normal

·

Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman

NIC :
Fever treatment
·

Monitor suhu sesering mungkin

·

Monitor IWL

·

Monitor warna dan suhu kulit

·

Monitor tekanan darah, nadi dan RR

·

Monitor penurunan tingkat kesadaran

·

Monitor WBC, Hb, dan Hct

·

Monitor intake dan output

·

Berikan anti piretik

·

Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam

·

Selimuti pasien

·

Lakukan tapid sponge

·

Berikan cairan intravena

·

Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila

·

Tingkatkan sirkulasi udara

·

Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil

Temperature regulation
·

Monitor suhu minimal tiap 2 jam

·

Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu

·

Monitor TD, nadi, dan RR

·

Monitor warna dan suhu kulit

·

Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi

·

Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

·

Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh

·

Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas

·

Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif

dari kedinginan
·

Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency

yang diperlukan
·

Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan

·

Berikan anti piretik jika perlu

Vital Sign Monitoring
·

Monitor TD, nadi, suhu, dan RR’

·

Catat adanya fluktasi tekanan darah

·

Monitor Vital Sign saat paien berbaring, duduk, atau berdiri

·

Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan

·

Monitor TD, nadi, RR, sebelum selama, dan setelah aktivitas

·

Monitor kualitas dari nadi

·

Monitor frekuensi dan irama pernapasan

·

Monitor suara paru

·

Monitor pola pernapasan abnormal

·

Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit

·

Monitor sianosis perifer

·

Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi,

peningkatan sistolik)
·

Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Kesimpulan
Meningitis merupakan peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan
spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat. Yang
disebabkan oleh bakteri, virus, faktor predisposisi, faktor maternal dan faktor
imunologi. Meningitis dibagi menjadi 2 yaitu Meningitis purulen ( pus ) adalah
radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi otak dan medula spinalis
danMeningitis serosa ( bakteri ) merupakan peradangan yang disebabkan oleh
organisme pada bakteri seperti meningococcus, staphylococcus, Baccilus influenza,
Baccilus tubercula, Neiserria meningitides, sreptococus pnemoniae (pada dewasa),
haimopilus influenza (pada anak-anak dan remaja).

Saran
1.

Tenaga kesehatan

Sebagai tim kesehatan agar lebih bisa meningkatkan pengetahuan tentang meningitis
dan problem solving yang efektif dan juga sebaiknya kita memberikan informasi atau
health education mengenai meningitis kepada para orang tua anak yang paling utama.
2.

Masyarakat

Masyarakat sebaiknya mengindari hal-hal yang dapat memicu terjadinya meningitis
dan meningkatkan pola hidup yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Suriadi,dkk.2006.Asuhan Keperawatan pada Anak.Jakarta;Sagung Seto

Smeltzer, Suzanne C & Bare,Brenda G.(2001).Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa
Indonesia, Monica Ester.Ed.8.Jakarta : EGC.

Riyadi,Sujono.2010.Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit.Yogyakarta;Gosyen
Publising

Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis, And
Outcome. Alih bahasa Yasmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25