this PDF file DEVELOPING BLENDED LEARNING MODEL ON CIVIC EDUCATION COURSE (PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) | Susilawati | EDUTECH 1 PB

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

DEVELOPING BLENDED LEARNING MODEL ON CIVIC EDUCATION COURSE
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED
LEARNING PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Oleh :
Evi Susilawati
Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara
Email : evi.utnd@gmail.com
Abstract. This study aimed to develop a blended learning model in the course of Civic
Education and gained a blended learning model which was a learning model that combines
face-to-face learning with online learning on Civic Education course. This research was a
mixed methods research that combines qualitative and quantitative approach in one study.
The approach of this study was based on data which had been collected, that is quantitative
and qualitative data.The object of this study was blended learning model of Civic Education
Course and the subject was students of Education and Science Education Faculty, Islamic
University of North Sumatera. The sample was selected based on the mastery computer and
previous experience on online lectures so that the students would not face some technical
problems in following the learning activities The implementation of this research was only up
to the third step of the research development step that was recommended by Borg and Gall
and by using Dick and Carey ‘s learning design model as main reference , which involved

collecting data, planning, and developing product. The result of this study was in the form of
online learning programs that was packaged in Learning Management System (LMS) by using
an application called Edmodo. This learning product is expected to provide alternative solutions to students’ learning problems and provide learning resources for students and lecturers
of Civic Education at the Faculty of Education and Science Education, Islamic University of
North Sumatera.
Key Words: Blended Learning, Civic Education, Developing Learning Models.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran blended learning pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraa (PKn) dan diperolehnya suatu model pembelajaran blended learning, yaitu suatu model pembelajaran yang mengkombinasikan
antara pembelajaran tatap-muka dengan pembelajaran online learning pada mata kuliah PKn.
Penelitian pengembangan ini termasuk pada mixed methods research, yaitu pendekatan
penelitian yang menggabungkan penelitian secara kualitatif dan kuantitatif dalam satu
penelitian. Penggunaan pendekatan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan, yaitu data
kuantitatif dan kualitatif. Obyek dari penelitian pengembangan ini adalah model pembelajaran
blended learning pada mata kuliah PKn. Sedangkan subyek penelitiannya adalah para mahasiswa Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara. Pemilihan
subyek peneitian didasarkan pada penguasaan komputer dan sudah pernah mengikuti perkuliahan online, sehingga mahasiswa tidak akan menghadapi permasalahan teknis dalam mengikuti
pembelajaran blended learning. Pelaksanaan penelitian penelitian pengembangan ini hanya
sampai pada langkah ke 3 (tiga) dari pengembangan penelitian yang direkomendasikan oleh
Borg and Gall dan dengan menggunakan rujukan utama model desain pembelajaran Dick and
Carey yaitu pengumpulan data, perencanaan, dan pengembangan produk. Hasil penelitian dan
pengembangan ini berupa produk pembelajaran dalam bentuk program pembelajaran online
yang yang dikemas dalam sistem manajemen pembelajaran (LMS) dengan menggunakan aplikasi

program Edmodo. Produk pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan alternatif terhadap
masalah belajar mahasiswa dan menyediakan sumber-sumber belajar bagi mahasiswa dan
dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Fakultas Kependidikan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara.
Kata Kunci: Pengembangan Model Pembelajaran, Blended Learning, Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
288 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

A. PENDAHULUAN

menggunakan e-learning (Lalima dan

Saat ini, dalam dunia yang semakin

Dangwal, 2017:129). Pemanfaatan e-

menglobal dampak teknologi informasi


learning yang sangat

dan komunikasi dalam dunia pendidikan

kegiatan

semakin terasa. Keadaan ini menunjuk-

mumpuni dalam meningkatkan efektivi-

kan bahwa telah terjadi revolusi informa-

tas

si dimana dunia pendidikan harus segera

Berbagai penelitian telah menunjukkan

menyesuaikan dengan perubahan global


bahwa pemanfaatan e-learning lebih

yang begitu cepat termasuk perubahan

efektif dan fleksibel bila dibandingkan

dalam pola hidup dan pola pikir manusia

dengan pembelajaran klasikal dimana

(Khader, 2017:129). Proses pendidikan

materi pembelajaran dapat diakses kapan

merupakan suatu proses komunikasi dan

saja dan dari mana saja dengan materi

informasi dari pendidik kepada peserta


pembelajaran

didik yang berisi informasi-informasi

dengan berbagai sumber belajar terma-

pendidikan seperti: sumber informasi,

suk multimedia dengan cepat dapat di-

media sebagai sarana penyajian ide, ga-

perbaharui oleh pendidik (Firmansyah,

gasan dan materi pendidikan serta peser-

2015:86).

ta didik itu sendiri, bahkan sebahagian
besar


informasi-informasi

pendidikan

tersebut mendapatkan sentuhan media
teknologi informasi.

pesat dalam

pembelajaran

dan

fleksibilitas

yang

diyakini


pembelajaran.

dapat

diperkaya

Melihat efektivitas dan fleksibilitas
penggunaan e-learning dalam pembelajaran,

Fakultas Pendidikan dan Ilmu

Kependidikan Universitas Islam Su-

Teknologi informasi sebagai sebuah

matera Utara (FKIP UISU ) telah mem-

jaringan universal, dengan berbagai ap-

berikan perhatian yang serius terhadap


likasi yang berjalan di atasnya, memung-

pemanfaatan e-learning dalam upaya

kinkan untuk penyelenggraan pendidikan

meningkatkan kualitas dan relevansi lu-

berbasis

e-

lusan. Hal ini terlihat dari rencana strate-

learning ini telah merubah paradigma

gis (Renstra) FKIP UISU tahun 2015 –

pembelajaran masa depan kita sebagai


2018 yang memaparkan bahwa menjadi

pembelajaran abad pengetahuan yang

peluang bagi FKIP UISU untuk menyi-

memungkinkan setiap orang dapat bela-

kapi perkembangan TIK teknologi infor-

jar di mana saja dan kapan saja sehingga

masi dan komunikasi dan dengan adanya

pendidik maupun peserta didik dalam

perkembangan

pembelajaran masa depan lebih memilih


berikan solusi bagi keterbatasan sarana

e-learning.

Kehadiran

tersebut,

telah

289 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

mem-

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

dan prasarana. Oleh karenanya, sejak ta-

20% yang memanfaatkan internet untuk


hun 2015 FKIP UISU telah menjalankan

menambah sumber belajar. Namun, ma-

e-learning agar terjadi peningkatan ke-

hasiswa yang belajar mata kuliah PKn

mampuan kompetitor dalam menerapkan

masih belum merasakan pemanfaatan e-

TIK, dan derasnya arus pengembangan

learning dalam kegiatan pembelajaran

informasi dan IPTEKS (Renstra FKIP

mereka.

UISU, 2015).

Kondisi ini menjelaskan bahwa perlu

Meskipun FKIP UISU telah men-

adanya perubahan dalam pengembangan

jalankan e-learning sejak tahun 2015,

pembelajaran mata kuliah PKn di FKIP

pembelajaran Pendidikan Kewarganega-

UISU yang dapat memanfaatkan e-

raan (PKn) saat ini belum menggunakan

learning. Kita ketahui bahwa teknologi

fasilitas e-learning di FKIP UISU. Ber-

informasi dan komunikasi menawarkan

dasarkan hasil pengamatan yang dil-

peluang yang besar dalam berkompetisi

akukan di FKIP UISU para dosen dalam

di dunia pendidikan. Hadirnya e-learning

pemanfaatan e-learning, secara garis be-

ini bukan berarti seluruh dosen dan ma-

sar juga dapat dikatakan sudah siap. Hal

hasiswa FKIP UISU meninggalkan pem-

ini terlihat dari sebanyak 83% dari mere-

belajaran tatap muka yang selama ini su-

ka telah memiliki komputer yang ter-

dah

koneksi

bahkan

penggunaan e-learning lebih diperhi-

sebanyak 86% dosen menyatakan kom-

tungkan sebagai pelengkap dari pendeka-

puter yang dimilikinya dalam bentuk lap-

tan yang selama ini sudah ada, sehingga

top. Kemudian, bila dilihat dari aspek

perlu kiranya membuat inovasi dengan

kesiapan mahasiswa dalam pemanfaatan

pengembangan model pembelajaran yang

e-learning, secara garis besar juga dapat

mempertemukan kegiatan tatap muka

dikatakan sudah siap. Hal ini terlihat dari

dan e-learning melalui blended learning.

sebanyak 89% dari mereka telah memiliki komputer yang terkoneksi dengan

1. Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

internet, bahkan sebanyak 83% maha-

Mata kuliah PKn merupakan mata

dengan

internet,

siswa menyatakan komputer yang dimilikinya dalam bentuk laptop. Mereka telah
menggunakan internet sebanyak 100%
dan di antara mereka yang memanfaatkan internet untuk perkuliahan 80%, dan

mereka

lakukan,

akan

tetapi

kuliah yang wajib diberikan diberikan
pada semua program studi perguruan
tinggi di FKIP UISU. Mata kuliah ini
merupakan mata kuliah pengembangan

kepribadian yang sangat penting untuk

290 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

diberikan kepada mahasiswa. Di Indone-

mata kuliah PKn adalah mahasiswa harus

sia, mata kuliah PKn pada hakikatnya

memiliki watak kewarganegaraan (civics

berlandaskan pada falsafah Pancasila dan

disposition) dimana setelah belajar ma-

mengandung identitas nasional Indonesia

ta kuliah PKn mahasiswa bukan saja

serta materi muatan tentang bela negara.

memiliki pengetahuan kewarganegaraan

Kemudian, Erwin (2010: 3) mengemuka-

dan keterampilan kewarganegaraan saja,

kan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan

tetapi

di Indonesia merupakan pendidikan ke-

gaplikasikannya dalam bentuk ketrampi-

bangsaan dan kewarganegaraan yang

lan seperti menjadi masyarakat yang

berhadapan dengan keberadaan Negara

dapat berperan dalam pembuatan ke-

Kesatuan Republik Indonesia, demo-

bijakan publik dan juga dapat berguna

krasi,

bagi masyarakat, bangsa, dan negara

HAM,

dan

cita-cita

untuk

mewujudkan masyarakat madani Indonesia dengan menggunakan filsafat Pancasila sebagai pisau analisisnya. Kompe-

tensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa
yang mempelajari mata kuliah PKn adalah: (1) mahasiswa harus memiliki
pengetahuan kewarganegaraan (civics
knowledge) dimana setelah belajar mata
kuliah PKn mahasiswa dapat memiliki

pengetahuan tentang kebangsaan dan
kewarganegaraan, (2) mahasiswa harus
memiliki keterampilan kewarganegaraan
(civics skills) dimana setelah belajar mata kuliah PKn mahasiswa bukan saja
mengerti seluk beluk tentang kebangsaan

dan kewarganegaraan akan tetapi harus
dapat menerapkan pengetahuan yang
mereka peroleh pada tingkatan civics
knowledge untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) untuk tingkatan
yang paling tinggi dalam mempelajari

mereka

telah

mampu

men-

(Erwin, 2010: 6-7).
Kompetensi di atas harus beradaptasi
dengan masyarakat global, sehingga
pembelajaran PKn harus relevan dengan
sejumlah isu-isu global dengan akses informasi kewarganegaraan menjadi moving online. Kesemuannya ini menuntut
kemampuan

dosen

pengampu

mata

kuliah PKn dalam mendesain pembelajaran dengan mengaplikasikan teknologi
komunikasi dan informasi yang dapat
memobilisasi nitizen sehingga memiliki
kepedulian terhadap isu-isu kewarganegaraan yang pada akhirnya dapat menciptakan masyarakat global. Oleh karennya, dosen

mata kuliah PKn dapat

merancang pembelajaran blended learning agar mampu membentuk kepedulian
mahasiswa FKIP UISU terhadap isu-isu
kewarganegaraan.

291 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

2. Model Pembelajaran Blended Learning Pada Mata Kuliah PKn

dilakukan pada waktu dan tempat yang

merupakan

blended learning terdapat enam unsur

perpaduan pembelajaran e-learning dan

yang harus ada, yaitu: (1) tatap muka (2)

pembelajaran tatap muka. Kata blended

belajar mandiri, (3) menggunakan ap-

atau

campuran,

likasi, (4) kegiatan tutorial, (5) adanya

ataupun

kerjasama, dan (6) evaluasi (Soler dkk,

Blended

learning

blend

penyelarasan

berarti
kombinasi,

perpaduan, sedangkan learning memiliki
arti umum yakni belajar. Dari kedua arti

di atas dapat dimaknai bahwa Blended
learning merupakan pola pembelajaran
yang mengandung unsur pencampuran
atau penggabungan suatu pola belajar
dengan pola belajar lainnya. Blended
learning

(2017:79)

didefinisikan

oleh

Rivera

sebagai sebuah kelas tatap

muka tradisional dimana mahasiswa
dilengkapi dengan sebahagian pembelajaran e-learning dan pada bahagian
lainnyal

berhubungan dengan dengan

dosen ataupun dengan teman sekelas

yang lainnya secara tatap muka. Salata
(2017) menjelaskan blended learning sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan setting pembelajaran synchronous dan asynchronous secara tepat untuk memberikan efektivitas dan efisiensi

pembelajaran. Pembelajaran synchronous
merupakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan pada waktu yang sama dan
pada tempat yang sama ataupun berbeda,
sedangkan pembelajaran asynchronous
merupakan kegiatan pembelajaran yang

berbeda (Blayone dkk, 2017). Dalam

2017:773).
Melihat uraian di, atas dapat diambil

kesimpulan bahwa pembelajaran blended
leraning merupakan pencampuran dua
model pembelajaran yaitu pembelajaran
menggunakan tatap muka dan online
learning. Aspek yang digabungkan dalam

blended

learning

tidak

hanya

mengkombinasikan pembelajaran tatap
muka dengan online learning saja tetapi
juga dapat berbentuk apa saja, seperti:
metode, media, sumber, lingkungan ataupun web (Kintu dkk, 2017:5). Oleh karenanya, untuk megembangkan model
pembelajaran blended learning mata
pelajaran PKn di FKIP UISU infrastruktur berupa intranet, client/server,
learning management system (LMS) dan
konten pembalajaran yang interaktif.
LMS merupakan perangkat lunak untuk
mendistribusikan program pembelajaran
melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara online.
Sebagai

perangkat

lunak,

LMS

mengelola sistem perencanaan, pengi-

riman, dan pengelolaan kegiatan pem-

292 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

belajaran dalam ruang kelas virtual, dan

data yang dikumpulkan dalam penelitian

mengelola konten e-learning di berbagai

ini terdiri atas dua jenis data, yaitu data

bidang

kuantitatif dan kualitatif. Pertimbangan

pengembangan

pembelajaran.

Dalam penelitian ini perangkat lunak

lainnya adalah

LMS,

Gall dan Borg (2007) yang menyatakan

dapat

digunakan

dengan

berdasarkan pendapat

menggunakan aplikasi edmodo. Edmodo

bahwa

adalah platform media sosial yang sering

pengembangan dalam bidang pendidikan

digambarkan sebagai facebook untuk

sangat menjanjikan karena menyangkut

pembelajaran dan dapat berfungsi lebih

hubungan yang erat antara evaluasi pro-

banyak lagi sesuai dengan kebutuhan (Al

gram yang sistematis dengan pengem-

Said, 2015:172). Edmodo merupakan

bangan program di masa yang akan da-

aplikasi yang menarik bagi dosen dan

tang. Berdasarkan pada ke dua pertim-

mahasiswa dengan elemen sosial yang

bangan di atas, penelitian ini dil-

menyerupai

tetapi

aksanakan dengan mengacu pada model

sesungguhnya ada nilai lebih besar dalam

penelitian dan pengembangan dari Borg

aplikasi

jejaring.

dan Gall, (2007) dengan langkah-langkah

Penggunaan model pembelajaran blend-

penelitian sebagai berikut: (1) penelitian

ed learning dengan menggunakan ap-

dan pengumpulan data (research and in-

likasi edmodo di FKIP UISU akan lebih

formation collecting), (2) perencanaan

mudah untuk memonitor interaksi maha-

(planning), (3) pengembangan draft

siswa dalam learning management sys-

produk (develop preliminary form of

tem karena bersifat open course. Karena

product).

facebook,

edukasi

berbasis

hampir mirip dengan facebook mahasiswa dan dosen dapat mengoperasikannya dengan mudah.
3. Metode Penelitian

penggunaan

penelitian

dan

Penelitian pengembangan ini dilakukan pada FKIP UISU yang terdiri
dari: prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, prodi Pendidikan Biologi,

Penelitian ini termasuk pada mixed

prodi Pendidikan Matematika, prodi Pen-

methods research, yaitu suatu pendeka-

didikan Sejarah, prodi Pendidikan Kimia,

tan penelitian yang menggabungkan

Prodi Pendidikan Fisika, dan Prodi Pen-

penelitian secara kualitatif dan kuantitatif

didikan PPKn. Dengan demikian lokasi

dalam satu penelitian (Creswell & V.L.

dan subyek penelitian ditetapkan secara

Piano Clark 2008). Penggunaan pendeka-

purposive. Pelaksanaan penelitian dil-

tan ini didasarkan pada pertimbangan

akukan pada semester ganjil tahun akad-

293 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

emik 2017/2018. Obyek penelitian ini

studi pendahuluan berupa deskripsi dan

adalah model

blended

analisis pelaksanaan pembelajaran PKn

learning pada mata kuliah PKn, yang

untuk mahasiswa FKIP UISU, dan draf

diwujudkan dalam bentuk program pem-

pemgembangan

belajaran tatap muka dan online. Subyek

blended learning pada mata kuliah PKn

penelitiannya adalah para mahasiswa se-

digital yang dikemas dalam Learning

luruh program studi yang ada di FKIP

Manage-ment Sistem dengan aplikasi

UISU.

program Edmodo.

Data

pembelajaran

penelitian

ini

menyangkut

sejumlah data yang bersifat kuantitatif
maupun kualitatif. Data kualitatif merupakan data verbal yang diperoleh pada
saat wawancara dengan mahasiswa. Di
samping itu data kualitatif juga bisa diperoleh dari log kuliah online, khususnya
dilihat dari log aktivitas mahasiswa dan
log tentang diskusi online, serta komentar mahasiswa yang diperoleh dari diskusi tersebut. Data kuantitatif merupakan
data berupa angka-angka yang merupakan representasi dari pendapat atau
penilaian responden atas model pembelajaran melalui penyebaran angket dalam
bentuk skala likert dan skala nilai.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang dicapai dalam penelitian
ini merupakan deskripsi dan analisis data
yang diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan catatan harian peneliti pada
waktu melaksanakan observasi, pengembangan bahan pembelajaran

blended

learning pada mata kuliah PKn. Luaran

yang dicapai dalam penelitian meliputi:

bahan

pembelajaran

1. Studi Pendahuluan

Sebelum melakukan studi pendahuluan, peneliti menyusun jadwal dan penetapan tahapan-tahapan penelitian. Penentuan

jadwal

dan

penetapan

tahapan

penelitian ini agar kegiatan yang dilakukan terstruktur dan sesuai dengan

waktu yang sudah dijadwalkan diawal
penyusunan
penelitian

penelitian.
dilanjutkan

Kegiatan

dengan

studi

pustaka dan kegiatan observasi awal tentang

kondisi

pembelajaran

yang

sebenarnya terhadap para dosen PKn di

FKIP UISU. Hasil pra observasi dan observasi lapangan mengenai pelaksanaan
pembelajaran PKn untuk mahasiswa
FKIP UISU ditindak lanjuti dengan
melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Hal-hal utama yang

dideskripsikan dalam FGD adalah agar
dosen mau menerapkan e learning dalam
kegiatan pembelajaran Berdasarkan hasil
observasi dan FGD pelaksanaan pembelajaran

PKn

kegiatan

penelitian

dilanjutkan pada pengembangan instru-

294 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

men pendahuluan. Langkah pertama

Instrumen yang telah valid dan relia-

pengembangan instrument pendahuluan

ble digunakan untuk menjaring data da-

dengan membuat kisi-kisi instrument.

lam analisis kebutuhan (need assess-

Untuk mendapatkan instrument yang val-

ment) terhadap pengembangan model

id dan handal, sebelum digunakan untuk

pembelajaran blended learning mata

analisis kebutuhan, terlebih dahulu in-

kuliah PKn di FKIP UISU. Berdasarkan

strument di uji validitasnya oleh 2 (dua)

hasil kalibrasi pengisian instrument di-

orang ahli pembelajaran. Tahap beri-

peroleh data analisis kebutuhan sebagai

kutnya adalah melakukan uji validitas

berikut : (1) 100 % mahasiswa menya-

dan

dengan

takan mengetahui tujuan pembelajaran

menggunakan SPSS versi 24. Berdasar-

dan kompetensi yang ingin dicapai dalam

kan hasil perhitungan validitas, dari 30

pembelajaran mata kuliah PKn, menge-

item instremen untuk mahasiswa terdapat

tahui tujuan pembelajaran PKn sesuai

4 item yang tidak valid yaitu item no

dengan kebutuhan mereka, kompetensi

8,11, 25 dan 29. Untuk instremen yang

mata kuliah PKn sudah sesuai dengan

tidak valid direvisi dan digunakan se-

kebutuhan mereka, mahasiswa menerima

bagai instrument penelitian. Kemudian

kontrak kuliah mata kuliah PKn untuk

dilakukan uji reabilitas, Berdasarkan

satu semester, pembelajaran PKn selalu

hasil uji reabilitas diperoleh hasil 0.77.

menggunakan metode ceramah jaringan

Jika diinterpretasikan maka reabilitas

internet di kampus lancar, sehingga tidak

intrumen penelitian awal untuk maha-

mengganggu

siswa tinggi. Sedangkan uji validitas in-

PKn; (2) 80% mahasiswa menyatakan

strument untuk dosen dari 30 item ter-

pernah mencari materi pelajaran dengan

dapat 3 item yang tidak valid yaitu item

di jejaring sosial, (3) 70 % mahasiswa

no 7,11,dan 30. Instremen yang tidak

menyatakan diberikan kesempatan ber-

valid direvisi dan digunakan sebagai in-

tanya tentang materi mata kuliah PKn

strument penelitian. Langkah selanjutnya

dalam setiap pertemuan, (4) 60 % maha-

melakukan uji reabilitas. Berdasarkan

siswa menyatakan giat dalam mempela-

hasil uji reabilitas diperoleh hasil 0.93.

jari mata kuliah PKn, (5) 50 % maha-

Jika diinterpretasikan maka reabilitas

siswa menyatakan bahwa hasil belajar

intrumen penelitian awal untuk dosen

PKn yang selama ini mereka terima yang

sangat tinggi.

belum memuaskan, menerima tugas un-

reliabilitas

instrument

kegiatan

pembelajaran

tuk dikerjakan di rumah secara individu
295 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

maupun kelompok, (6) 30 % mahasiswa

laporan hasil Simulasi atau Praktik terse-

menyatakan

diberikan

but, mahasiswa tidak pernah menerima

dosen PKn tidak menarik bagi mereka,

tugas untuk mencari informasi yang

membuat mencatat materi yang disam-

berhubungan dengan mata kuliah PKn

paikan Dosen mata kuliah Pendidikan

dari media massa cetak dan elektronik,

Kewarganegaraan pada setiap kali per-

mahasiswa tidak pernah mengenal Pro-

temuan, (7) 25 % mahasiswa menya-

gram Aplikasi Edmodo .

metode

yang

takan dosen memberikan contoh nyata

Berdasarkan analisis terhadap hasil

dalam pembelajaran PKn, dosen menilai

observasi, penelitian awal, FGD dan

hasil belajar mahasiswa secara adil dan

need assesment di atas dapat disimpul-

sesuai kompetensi yang mereka capai,

kan bahwa pembelajaran PKn di FKIP

penilaian mata kuliah PKn sudah sesuai

UISU masih menggunakan pendekatan

dengan tugas yang mereka selesaikan,

Teacher Center Learning (TCL). Hal ter-

(8) 100% mahasiswa menyatakan tidak

sebut dapat dilihat dari pelaksanaan pem-

pernah menerima tes awal kemampuan

belajaran masih dilaksanakan secara

untuk menetapkan batas awal materi ma-

klasikal dan kelompok. Kemudian, tidak

ta kuliah PKn pada awal semester, bahan

tersedianya bahan pembelajaran yang

ajar yang digunakan tidak pernah diberit-

bisa menjadi bahan ajar mandiri bagi ma-

ahukan kepada mereka agar mereka

hasiswa membuat proses pembelajaran

dapat mempelajarinya secara mandiri,

sangat tergantung pada dosen. Metode

dosen tidak pernah menjelaskan jawaban

pembelajaran masih menggunakan ce-

yang benar kepada mereka, setiap hasil

ramah pada awal pembelajaran untuk

tes dan tugas tidak pernah diumumkan

menjelaskan

kepada mereka agar mereka mengetahui

demikian dapat dikatakan bahwa hasil

kemampuan sendiri, dosen tidak pernah

proses pembelajaran yang dilaksanakan

menggunakan multimedia pembelajaran

belum efektif dalam membentuk kompe-

mata kuliah PKn, mahasiswa tidak

tensi mahasiswa sesuai dengan standar

pernah melakukan simulasi perilaku da-

kompetensi yang diharapkan.

dasar

teori..

Dengan

lam pembelajaran PKn, mahasiswa tidak

Bertolak dari pemaparan di atas, yaitu

pernah menggunakan video sebagai me-

pelaksanaan pembelajaran PKn untuk

dia pembelajaran PKn, mahasiswa tidak

mahasiswa belum makasimal dan belum

pernah menerima tugas Simulasi Sikap

efektif hasilnya, sehingga untuk pem-

atau Praktik Perilaku

belajaran mata kuliah PKn sangat diper-

dan

membuat

296 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

lukan pembelajaran yang efektif untuk

jaran. Pembelajaran yang berjalan saat

meningkatkan kompetensi mahasiswa.

ini belum mengacu kebutuhan stakehold-

Pembelajaran yang dirancang diharapkan

er. Hadirnya mata kuliah PKn menurut

dapat

mahasiswa

Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia

melaksanakan belajar mandiri dengan

(KKNI) dimaksudkan agar mahasiswa

memanfaatkan

pembelajaran

menjadi ilmuan dan profesional yang

perangkat lunak komputer (Teknologi

memiliki rasa kebangsaan dan cinta

Informasi dan Komunikasi).

tanah air, demokratis yang berkeadaban,

2. Hasil Pengembangan Model Pem-

menjadi warga negara yang memiliki

belajaran Blended Learning Pada Ma-

daya saing, berdisiplin tinggi, ber-

ta Kuliah Pendidikan Kewarganega-

partisipasi aktif dalam membangun ke-

raan (PKn)

hidupan yang damai berdasarkan system

Pengembangan model pembelajaran

nilai Pancasila serta berperan aktif dalam

mengakomodasi
media

yang dihasilkan adalah suatu sistem pem-

bela Negara.

belajaran dan produk pembelajaran da-

3. Langkah kedua adalah melakukan analisis

lam bentuk draf yang dapat meningkat-

pembelajaran PKn.

kan kualitas proses pembelajaran PKn

Langkah-langkah

dalam

mena-

bagi mahasiswa Fakultas Kependidikan

ganalisis kebutuhan mata kuliah PKn

dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam

dengan cara mengklasifikasi tujuan ke

Sumatera

pertama

dalam ranah belajar Gagne, menentukan

pembelajaran

langkah-demi langkah apa yang dil-

blended learning pada mata kuliah PKn

akukan orang ketika mereka melakukan

adalah dengan melakukan identifikasi

tujuan tersebut (mengenali keterampilan

kebutuhan

bawahan/subordinat). Kemudian dalam

Utara.

pengembangan

Langkah

model

pembelajaran

perumusan
(standar

proses analisis pembelajaran adalah un-

kompetensi). Analisis kebutuhan pem-

tuk menentukan keterampilan, penge-

belajaran ini begitu penting dilakukan

tahuan, dan sikap, yang dikenal sebagai

karena desain pembelajaran mata kuliah

perilaku masukan (entry behaviors), yang

PKn yang ada saat ini belum memenuhi

diperlukan

kaidah desain pembelajaran yang benar.

memulai pembelajaran.

tujuan pembelajaran umum

mahasiswa

untuk

dapat

Capaian pembelajaran lulusan saat ini

Langkah ketiga adalah menuliskan tujuan

belum terarah karena belum dikem-

pembelajaran khusus. Kegiatan perumusan

bangkan menggunakan desain pembela-

tujuan pembelajaran khusus ini dalam

297 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

pengembangan pembelajaran PKn ini dis-

yang dikembangkan sebelumnya. Untuk

esuikan dengan materi mata kuliah PKn di

itu, telah dikembangkan sebuah program

FKIP

(1)

blended learning untuk mata kuliah PKn.

menganalisis Pancasila sebagai dasar

Setelah semua perangkat model di

UISU

sebagai

berikut:

negara, tujuan negara, nilai dasar, dan

atas

selesai

dikembangkan

falsafah hidup bangsa Indonesia, (2)

lengkap, proses pembelajaran blended

menganalisis Pendidikan Kewarganega-

learning dapat dilaksanakan. Langkah-

raan, (3) menganalisis Hak Azasi Manu-

langkah pengembangan Model Pembela-

sia dan Perkembangannya di Indonesia,

jaran Blended Learning mata kuliah PKn

(4) memiliki pengetahuan tentang wawa-

menggunakan

san nasional bangsa Indonesia, (5) mem-

menggunakan aplikasi program Edmodo

iliki kesadaran hak dan kewajiban, (6)

dilihat pada Gambar berikut ini:

LMS

dengan

dengan

memiliki kesadaran bela Negara, (7)
memiliki kesadaran berdemokrasi, (8)
memiliki motivasi untuk berpartisipasi

dalam mewujudkan ketahanan nasional
Indonesia, (9) memiliki motivasi dalam
mewujudkan Poltranas Indonesia. Tujuan
pembelajaran khusus ini dikembangkan
menjadi

indikator-indikator

kemudian

dikembangkan

untuk
menjadi

seperangkat materi pembelajaran beserta
alat evaluasinya.
Untuk melaksanakan pembelajaran
tatap

muka,

menggunakan

kita

dapat

perangkat

langsung
yang

ada

(perencanaan, bahan ajar, dan sistem

evaluasi) untuk terjadinya proses pembelajaran pada mahasiswa. Sementara
untuk melaksanakan pembelajaran blended, terlebih dulu harus dikembangkan
program pembelajaran blended, yang
didasarkan pada perangkat pembelajaran
298 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

LMS Aplikasi Ed odo

E-Lear i g

Kelas

Kelas

Tatap
Muka

O li e

Ble ded
Lear i g

Ga

ar . Pe ge a ga Model Pe elajara Ble ded Lear i g Mata Kuliah PK
Me ggu aka Lear i g Ma age­ e t Siste LMS

299 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

Gambar 1 diatas dapat dilihat langkah
-langkah pengembangan model pembelajaran blended learning mata kuliah PKn

menggunakan

Edmodo.

Sebelum

menggunakan Edmodo, dosen dan mahaGa

siswa harus menyiapkan sarana prasarana
agar terhubung dengan Edmodo. Untuk
memulai Edmodo, dosen harus memper-

. Pada ta pila , isika
asih akif da

siapkan beberapa hal yang harus berikut

ini: (1)

ar . Ta pila Ed odo
e ail ya g

password lalu klik

Sig up for Free.

Komputer/Laptop/Smartphone

(sudah terinstall aplikasi edmodo), (2)
Jaringan Internet/Wifi, (3) Email yang
masih aktif. Dosen juga harus memilah
mana rancangan pembelajaran.
Berikut

menggunakan

ini

langkah-langkah

Edmodo

bagi

dosen

pengampu mata kuliah PKn FKIP UISU:
a. Dosen membuka aplikasi web browser seperti Opera, Modzila Firefox,
Google Chrome atau lainnya dan
mencari website Edmodo di website
http://www.edmodo.com.

Ga

ar . Ta pila

e datar Ed odo

d. Ke udia keika Na a Depa da

Na a Belaka g A da, lalu pada agia What i terests you

ost a out

Ed odo? Pilih USE IT WITH MY STUDENT, Ke udia klik CONTINUE

Ga
.

ar . Li k Ed odo

Pada hala a Uta a Ed odo terdapat

e erapa piliha . Pilih I’

teacher
Ga

ar . Piliha I situsi

300 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

e. Lalu

asuka

UISU

Sekolah ya keika

lalu Co i ue atau

lewatka de ga teka to
f.

Lihat pada agia

i prove

proile di pojok kiri

atas u tuk

e pe

isa

ol Skip

ta pila uta a,

terlihat kotak u tuk pe

uata ke-

las
aharui proile

A da

Ga

ar .Pe

uata Kelas Ed odo

Bo Na e of Class: Na a kelas ya g

Ga

aka di uat *
Bo Perso alize Your Classroo

War a u tuk

Color:

ar . Ta pila kelas di Ed odo

h. Per aharui proil A da sesuai Biodata

e u jukka war a kelas

*
Bo What Its This Class About : Bida g
studi Pilih Other
Bo Grade: piliha kelas Pilih Higher
Edu aio
Note:

Ga

* : waji diisika sesuai ya g dii gi ka
g. Pada agia hala a uta a, klik

i.

ar . Proil di Ed odo

Lalu si pa lah kode kelas de ga
ara

e gklik Na a kelas , o -

301 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

j.

Terakhir,
kepada

sebarkan

Group Code

belajaran blended learning secara efektif.

anda

Dengan mengadopsi model pembelajaran

mahasiswa/I

untuk

blended learning ini akan mendorong

bergabung

Dengan melihat pengembangan pembelajaran blended learning di atas, dapat
dinyatakan bahwa pengembangan model
pembelajaran blended learning

akan

menjadi salah satu model pembelajaran
alternatif dalam melaksanakan pembelajaran PKn di FKIP UISU. Kalau selama
ini mayoritas dosen melaksanakan pembelajaran hanya dalam bentuk tatapmuka, sekarang ada model lain yang

tercapainya target FKIP UISU yang tertuang dalam rencana strategis, yaitu pada
tahap reposisi dan konsolidasi sebesar
65%, tahap pemantapan dan mandiri
sebesar 60%, dan tahap penguatan dan
perluasan

sebesar

melaksanakan

masi.

muka

1. Kesimpulan

demikian untuk penerapan model ini
akan

berimplikasi

pada

perubahan

berbagai aturan khususnya terkait dengan
persyaratan administrasi, seperti aturan
tentang kehadiran mahasiswa dan dosen.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka
model pembelajaran blended learning
berbasis pada mata PKn akan berimplikasi pada berubahnya kebijakan bukan
hanya pada tingkat fakultas, tetapi juga

pada tingkat universitas untuk mendorong mendorong para dosen agar
melaksanakan pembelajaran berbasis in-

pembelajaran

berbasis teknologi komunikasi dan inforC. SIMPULAN

learning. Namun

prodi

dengan metode dan teknik pengajaran

mengombinasikan pembelajaran tatapdan online

proses

85%

Dengan mengacu pada hasil penelitian
yang diperoleh selama proses pengembangan model pembelajaran blended
learning pada mata kuliah PKn dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Proses penelitian dan pengembangan
yang

dilaksanakan

ini

telah

menghasilkan draf model pembelajaran
blended learning mata kuliah PKn pendekatan kontruktivistik pada mata kuliah
teknik pemesinan CNC baik dalam bentuk cetak maupun digital yang dikemas
dalam sistem manajemen pembelajaran

ternet (blended learning) dengan menga-

(LMS) dengan aplikasi program edmodo.

dopsi pengembangan model pembelajarn

Draf model pembelajaran blended learn-

ini. Dengan demikian para dosen dapat

ing mata kuliah PKn ini terdiri dari mod-

merencanakan dan melaksanakan pem-

el prosedural dan model fisikal. Model

302 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

prosedural merupakan hasil konstruksi

ditunjukkan oleh log aktivitas mereka di

dari kajian teori yang diwujudkan dalam

kelas online dapat dijadikan parameter

bentuk gambar. Model prosedural yang

bagi kehadiran mereka.

berhasil dikembangkan terdiri dari model

D. DAFTAR PUSTAKA

tentang langkah-langkah pengembangan
perangkat pembelajaran blended learning.
Untuk mendapatkan model pembelajaran yang diharapkan, diperlukan langkah

-langkah pengembangan selanjutnya seperti evaluasi (formatif) agar kelebihan
dan kelemahan model pembelajaran ini
dapat diketahui.

Learning and their Real Barriers
Towards

Them,

The

Turkish

Online Journal of Educational
Technology, April 2015, Volume
14, issue 2.
Blayone. Todd J.B, Oostveen.Roland
Barber.Wendy,

Guiseppe.Maurice Di, dan Childs.

Mengingat keberadaan dan penerapan
model pembelajaran blended learning
pada mata kuliah PKn ini berimplikasi
pada banyak hal, maka perlu dikembangkan kebijakan pada tingkat universitentang

ceptions of Edmodo and Mobile

van,

2. Saran

tas

Al Said. Khalel.M, 2015, Students' Per-

berbagai

aturan

yang

memungkinkan diterapkannya model ini,
seperti adanya perubahan terhadap redefinisi tentang kehadiran dosen dan mahasiswa di kelas. Jika selama ini yang dimaksud dengan kehadiran dosen di kelas
adalah kehadiran atau keberadaan maha-

siswa dan dosen secara fisik di kelas pada waktu yang telah dijadwalkan. Tetapi,
dengan adanya kegiatan pembelajaran
blended learning ini, kehadiran fisik
bukan menjadi ukuran melainkan kunjungan mahasiswa ke "kelas online" yang

Elizabeth, 2017, Democratizing
Digital Learning: Theorizing The
Fully Online Learning Community Model, International Journal of
Educational Technology in Higher
Education, 2017, Vol. 14 (13).

Borg, W. R, dan Gall, M. D, 2007, Educational Research An introduction, New York: Longman.
Creswell.

John

W,

Clark,2008,
search,

&

V.L,

Educational

Planning,

Piano
Re-

Conducting,

and Evaluating Quantitative and
Qualitative Research, New Jersey: Prentice .
Dick, Walter, Lou Carey, James O Carey,2005, The Systematic Design
of Instruction, Sixth Edition, Bos-

ton: Pearson Education, Inc.

303 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

Erwin. Muhammad, 2010. Pendidikan
Kewarganegaraan Republik Indonesia, PT Refika Aditama, Ban-

North Dakota USA.
Lalima, Dangwal. Kiran Lata, 2017,

Blended Learning: An Innovative

dung.
Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan

tion, IGI Global, University of

Universitas

Sumatera

Utara, 2015, Rencana Strategis,
Lembaga Penjamin Mutu FKIP

Approach, Universal Journal of
Educational Research, Vol 5(1),
hal129-136.
Rivera. Jennifer Hall, 2017, The Blended
Learning Environment: A Viable

UISU, Medan.

Firmansyah. Beny Hari, 2015, Pengem-

Alternative for Special Needs Stu-

bangan Blended Learning Ber-

dents, Journal of Education and

basis Schoology. Prosiding Semi-

Training Studies Vol. 5, No. 2,

nar Nasional Teknologi Pendidi-

February 2017.

kan. Malang, 14 Nopember 2015.

Salata. Tina L, 2017,Increasing a Sense

Kader. Nasreen Shaleh, 2017,The Effec-

of Place Using Blended Online

tiveness of Blended Learning in

and On Site Learning. Journal of

Improving Students' Achievement

Sustainability Education, Vol. 12,

in Third Grade's Science in Bani

February 2017.

Kenana. Journal of Education and
Practice. Vol.7, No.35, hal 109.

Solera. Rebeca, Solera. Juan Ramon,
Arayab. Isabel, 2017, Subjects in

Kintu. Muginye Justice, Zhu. Chang, dan

The Blended Learning Model De-

Kagambe. Edmond, 2017, Blend-

sign. Theoretical Methodological

ed Learning Effectiveness: The

Elements, Journal Social and Be-

Relationship

havioral Sciences, 237,

Between

Student

Characteristics, Design Features

2017,

( 771 – 777).

and Outcomes, International Jour-

Wang. Jing, Cherkassky.Vladimir L, dan

nal of Educational Technology in

Just. Marcel Adam, 2017, Predict-

Higher Education, 2017, Vol.14

ing the Brain Activation Pattern

(7).

Associated With the Propositional

Keengwe.Jared, 2017, Handbook of Re-

Content of a Sentence: Modeling

search on Digital Content, Mobile

Neural Representations of Events

Learning, and Technology Integ-

and States, Journal Human Brain

gration Models in Teacher Educa-

Mapping. Wiley Periodicals, Inc.

304 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan