this PDF file DEVELOPING BLENDED LEARNING MODEL ON CIVIC EDUCATION COURSE (PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) | Susilawati | EDUTECH 1 PB
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
DEVELOPING BLENDED LEARNING MODEL ON CIVIC EDUCATION COURSE
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED
LEARNING PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Oleh :
Evi Susilawati
Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara
Email : evi.utnd@gmail.com
Abstract. This study aimed to develop a blended learning model in the course of Civic
Education and gained a blended learning model which was a learning model that combines
face-to-face learning with online learning on Civic Education course. This research was a
mixed methods research that combines qualitative and quantitative approach in one study.
The approach of this study was based on data which had been collected, that is quantitative
and qualitative data.The object of this study was blended learning model of Civic Education
Course and the subject was students of Education and Science Education Faculty, Islamic
University of North Sumatera. The sample was selected based on the mastery computer and
previous experience on online lectures so that the students would not face some technical
problems in following the learning activities The implementation of this research was only up
to the third step of the research development step that was recommended by Borg and Gall
and by using Dick and Carey ‘s learning design model as main reference , which involved
collecting data, planning, and developing product. The result of this study was in the form of
online learning programs that was packaged in Learning Management System (LMS) by using
an application called Edmodo. This learning product is expected to provide alternative solutions to students’ learning problems and provide learning resources for students and lecturers
of Civic Education at the Faculty of Education and Science Education, Islamic University of
North Sumatera.
Key Words: Blended Learning, Civic Education, Developing Learning Models.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran blended learning pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraa (PKn) dan diperolehnya suatu model pembelajaran blended learning, yaitu suatu model pembelajaran yang mengkombinasikan
antara pembelajaran tatap-muka dengan pembelajaran online learning pada mata kuliah PKn.
Penelitian pengembangan ini termasuk pada mixed methods research, yaitu pendekatan
penelitian yang menggabungkan penelitian secara kualitatif dan kuantitatif dalam satu
penelitian. Penggunaan pendekatan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan, yaitu data
kuantitatif dan kualitatif. Obyek dari penelitian pengembangan ini adalah model pembelajaran
blended learning pada mata kuliah PKn. Sedangkan subyek penelitiannya adalah para mahasiswa Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara. Pemilihan
subyek peneitian didasarkan pada penguasaan komputer dan sudah pernah mengikuti perkuliahan online, sehingga mahasiswa tidak akan menghadapi permasalahan teknis dalam mengikuti
pembelajaran blended learning. Pelaksanaan penelitian penelitian pengembangan ini hanya
sampai pada langkah ke 3 (tiga) dari pengembangan penelitian yang direkomendasikan oleh
Borg and Gall dan dengan menggunakan rujukan utama model desain pembelajaran Dick and
Carey yaitu pengumpulan data, perencanaan, dan pengembangan produk. Hasil penelitian dan
pengembangan ini berupa produk pembelajaran dalam bentuk program pembelajaran online
yang yang dikemas dalam sistem manajemen pembelajaran (LMS) dengan menggunakan aplikasi
program Edmodo. Produk pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan alternatif terhadap
masalah belajar mahasiswa dan menyediakan sumber-sumber belajar bagi mahasiswa dan
dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Fakultas Kependidikan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara.
Kata Kunci: Pengembangan Model Pembelajaran, Blended Learning, Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
288 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
A. PENDAHULUAN
menggunakan e-learning (Lalima dan
Saat ini, dalam dunia yang semakin
Dangwal, 2017:129). Pemanfaatan e-
menglobal dampak teknologi informasi
learning yang sangat
dan komunikasi dalam dunia pendidikan
kegiatan
semakin terasa. Keadaan ini menunjuk-
mumpuni dalam meningkatkan efektivi-
kan bahwa telah terjadi revolusi informa-
tas
si dimana dunia pendidikan harus segera
Berbagai penelitian telah menunjukkan
menyesuaikan dengan perubahan global
bahwa pemanfaatan e-learning lebih
yang begitu cepat termasuk perubahan
efektif dan fleksibel bila dibandingkan
dalam pola hidup dan pola pikir manusia
dengan pembelajaran klasikal dimana
(Khader, 2017:129). Proses pendidikan
materi pembelajaran dapat diakses kapan
merupakan suatu proses komunikasi dan
saja dan dari mana saja dengan materi
informasi dari pendidik kepada peserta
pembelajaran
didik yang berisi informasi-informasi
dengan berbagai sumber belajar terma-
pendidikan seperti: sumber informasi,
suk multimedia dengan cepat dapat di-
media sebagai sarana penyajian ide, ga-
perbaharui oleh pendidik (Firmansyah,
gasan dan materi pendidikan serta peser-
2015:86).
ta didik itu sendiri, bahkan sebahagian
besar
informasi-informasi
pendidikan
tersebut mendapatkan sentuhan media
teknologi informasi.
pesat dalam
pembelajaran
dan
fleksibilitas
yang
diyakini
pembelajaran.
dapat
diperkaya
Melihat efektivitas dan fleksibilitas
penggunaan e-learning dalam pembelajaran,
Fakultas Pendidikan dan Ilmu
Kependidikan Universitas Islam Su-
Teknologi informasi sebagai sebuah
matera Utara (FKIP UISU ) telah mem-
jaringan universal, dengan berbagai ap-
berikan perhatian yang serius terhadap
likasi yang berjalan di atasnya, memung-
pemanfaatan e-learning dalam upaya
kinkan untuk penyelenggraan pendidikan
meningkatkan kualitas dan relevansi lu-
berbasis
e-
lusan. Hal ini terlihat dari rencana strate-
learning ini telah merubah paradigma
gis (Renstra) FKIP UISU tahun 2015 –
pembelajaran masa depan kita sebagai
2018 yang memaparkan bahwa menjadi
pembelajaran abad pengetahuan yang
peluang bagi FKIP UISU untuk menyi-
memungkinkan setiap orang dapat bela-
kapi perkembangan TIK teknologi infor-
jar di mana saja dan kapan saja sehingga
masi dan komunikasi dan dengan adanya
pendidik maupun peserta didik dalam
perkembangan
pembelajaran masa depan lebih memilih
berikan solusi bagi keterbatasan sarana
e-learning.
Kehadiran
tersebut,
telah
289 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
mem-
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
dan prasarana. Oleh karenanya, sejak ta-
20% yang memanfaatkan internet untuk
hun 2015 FKIP UISU telah menjalankan
menambah sumber belajar. Namun, ma-
e-learning agar terjadi peningkatan ke-
hasiswa yang belajar mata kuliah PKn
mampuan kompetitor dalam menerapkan
masih belum merasakan pemanfaatan e-
TIK, dan derasnya arus pengembangan
learning dalam kegiatan pembelajaran
informasi dan IPTEKS (Renstra FKIP
mereka.
UISU, 2015).
Kondisi ini menjelaskan bahwa perlu
Meskipun FKIP UISU telah men-
adanya perubahan dalam pengembangan
jalankan e-learning sejak tahun 2015,
pembelajaran mata kuliah PKn di FKIP
pembelajaran Pendidikan Kewarganega-
UISU yang dapat memanfaatkan e-
raan (PKn) saat ini belum menggunakan
learning. Kita ketahui bahwa teknologi
fasilitas e-learning di FKIP UISU. Ber-
informasi dan komunikasi menawarkan
dasarkan hasil pengamatan yang dil-
peluang yang besar dalam berkompetisi
akukan di FKIP UISU para dosen dalam
di dunia pendidikan. Hadirnya e-learning
pemanfaatan e-learning, secara garis be-
ini bukan berarti seluruh dosen dan ma-
sar juga dapat dikatakan sudah siap. Hal
hasiswa FKIP UISU meninggalkan pem-
ini terlihat dari sebanyak 83% dari mere-
belajaran tatap muka yang selama ini su-
ka telah memiliki komputer yang ter-
dah
koneksi
bahkan
penggunaan e-learning lebih diperhi-
sebanyak 86% dosen menyatakan kom-
tungkan sebagai pelengkap dari pendeka-
puter yang dimilikinya dalam bentuk lap-
tan yang selama ini sudah ada, sehingga
top. Kemudian, bila dilihat dari aspek
perlu kiranya membuat inovasi dengan
kesiapan mahasiswa dalam pemanfaatan
pengembangan model pembelajaran yang
e-learning, secara garis besar juga dapat
mempertemukan kegiatan tatap muka
dikatakan sudah siap. Hal ini terlihat dari
dan e-learning melalui blended learning.
sebanyak 89% dari mereka telah memiliki komputer yang terkoneksi dengan
1. Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
internet, bahkan sebanyak 83% maha-
Mata kuliah PKn merupakan mata
dengan
internet,
siswa menyatakan komputer yang dimilikinya dalam bentuk laptop. Mereka telah
menggunakan internet sebanyak 100%
dan di antara mereka yang memanfaatkan internet untuk perkuliahan 80%, dan
mereka
lakukan,
akan
tetapi
kuliah yang wajib diberikan diberikan
pada semua program studi perguruan
tinggi di FKIP UISU. Mata kuliah ini
merupakan mata kuliah pengembangan
kepribadian yang sangat penting untuk
290 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
diberikan kepada mahasiswa. Di Indone-
mata kuliah PKn adalah mahasiswa harus
sia, mata kuliah PKn pada hakikatnya
memiliki watak kewarganegaraan (civics
berlandaskan pada falsafah Pancasila dan
disposition) dimana setelah belajar ma-
mengandung identitas nasional Indonesia
ta kuliah PKn mahasiswa bukan saja
serta materi muatan tentang bela negara.
memiliki pengetahuan kewarganegaraan
Kemudian, Erwin (2010: 3) mengemuka-
dan keterampilan kewarganegaraan saja,
kan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
tetapi
di Indonesia merupakan pendidikan ke-
gaplikasikannya dalam bentuk ketrampi-
bangsaan dan kewarganegaraan yang
lan seperti menjadi masyarakat yang
berhadapan dengan keberadaan Negara
dapat berperan dalam pembuatan ke-
Kesatuan Republik Indonesia, demo-
bijakan publik dan juga dapat berguna
krasi,
bagi masyarakat, bangsa, dan negara
HAM,
dan
cita-cita
untuk
mewujudkan masyarakat madani Indonesia dengan menggunakan filsafat Pancasila sebagai pisau analisisnya. Kompe-
tensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa
yang mempelajari mata kuliah PKn adalah: (1) mahasiswa harus memiliki
pengetahuan kewarganegaraan (civics
knowledge) dimana setelah belajar mata
kuliah PKn mahasiswa dapat memiliki
pengetahuan tentang kebangsaan dan
kewarganegaraan, (2) mahasiswa harus
memiliki keterampilan kewarganegaraan
(civics skills) dimana setelah belajar mata kuliah PKn mahasiswa bukan saja
mengerti seluk beluk tentang kebangsaan
dan kewarganegaraan akan tetapi harus
dapat menerapkan pengetahuan yang
mereka peroleh pada tingkatan civics
knowledge untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) untuk tingkatan
yang paling tinggi dalam mempelajari
mereka
telah
mampu
men-
(Erwin, 2010: 6-7).
Kompetensi di atas harus beradaptasi
dengan masyarakat global, sehingga
pembelajaran PKn harus relevan dengan
sejumlah isu-isu global dengan akses informasi kewarganegaraan menjadi moving online. Kesemuannya ini menuntut
kemampuan
dosen
pengampu
mata
kuliah PKn dalam mendesain pembelajaran dengan mengaplikasikan teknologi
komunikasi dan informasi yang dapat
memobilisasi nitizen sehingga memiliki
kepedulian terhadap isu-isu kewarganegaraan yang pada akhirnya dapat menciptakan masyarakat global. Oleh karennya, dosen
mata kuliah PKn dapat
merancang pembelajaran blended learning agar mampu membentuk kepedulian
mahasiswa FKIP UISU terhadap isu-isu
kewarganegaraan.
291 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
2. Model Pembelajaran Blended Learning Pada Mata Kuliah PKn
dilakukan pada waktu dan tempat yang
merupakan
blended learning terdapat enam unsur
perpaduan pembelajaran e-learning dan
yang harus ada, yaitu: (1) tatap muka (2)
pembelajaran tatap muka. Kata blended
belajar mandiri, (3) menggunakan ap-
atau
campuran,
likasi, (4) kegiatan tutorial, (5) adanya
ataupun
kerjasama, dan (6) evaluasi (Soler dkk,
Blended
learning
blend
penyelarasan
berarti
kombinasi,
perpaduan, sedangkan learning memiliki
arti umum yakni belajar. Dari kedua arti
di atas dapat dimaknai bahwa Blended
learning merupakan pola pembelajaran
yang mengandung unsur pencampuran
atau penggabungan suatu pola belajar
dengan pola belajar lainnya. Blended
learning
(2017:79)
didefinisikan
oleh
Rivera
sebagai sebuah kelas tatap
muka tradisional dimana mahasiswa
dilengkapi dengan sebahagian pembelajaran e-learning dan pada bahagian
lainnyal
berhubungan dengan dengan
dosen ataupun dengan teman sekelas
yang lainnya secara tatap muka. Salata
(2017) menjelaskan blended learning sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan setting pembelajaran synchronous dan asynchronous secara tepat untuk memberikan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran. Pembelajaran synchronous
merupakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan pada waktu yang sama dan
pada tempat yang sama ataupun berbeda,
sedangkan pembelajaran asynchronous
merupakan kegiatan pembelajaran yang
berbeda (Blayone dkk, 2017). Dalam
2017:773).
Melihat uraian di, atas dapat diambil
kesimpulan bahwa pembelajaran blended
leraning merupakan pencampuran dua
model pembelajaran yaitu pembelajaran
menggunakan tatap muka dan online
learning. Aspek yang digabungkan dalam
blended
learning
tidak
hanya
mengkombinasikan pembelajaran tatap
muka dengan online learning saja tetapi
juga dapat berbentuk apa saja, seperti:
metode, media, sumber, lingkungan ataupun web (Kintu dkk, 2017:5). Oleh karenanya, untuk megembangkan model
pembelajaran blended learning mata
pelajaran PKn di FKIP UISU infrastruktur berupa intranet, client/server,
learning management system (LMS) dan
konten pembalajaran yang interaktif.
LMS merupakan perangkat lunak untuk
mendistribusikan program pembelajaran
melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara online.
Sebagai
perangkat
lunak,
LMS
mengelola sistem perencanaan, pengi-
riman, dan pengelolaan kegiatan pem-
292 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
belajaran dalam ruang kelas virtual, dan
data yang dikumpulkan dalam penelitian
mengelola konten e-learning di berbagai
ini terdiri atas dua jenis data, yaitu data
bidang
kuantitatif dan kualitatif. Pertimbangan
pengembangan
pembelajaran.
Dalam penelitian ini perangkat lunak
lainnya adalah
LMS,
Gall dan Borg (2007) yang menyatakan
dapat
digunakan
dengan
berdasarkan pendapat
menggunakan aplikasi edmodo. Edmodo
bahwa
adalah platform media sosial yang sering
pengembangan dalam bidang pendidikan
digambarkan sebagai facebook untuk
sangat menjanjikan karena menyangkut
pembelajaran dan dapat berfungsi lebih
hubungan yang erat antara evaluasi pro-
banyak lagi sesuai dengan kebutuhan (Al
gram yang sistematis dengan pengem-
Said, 2015:172). Edmodo merupakan
bangan program di masa yang akan da-
aplikasi yang menarik bagi dosen dan
tang. Berdasarkan pada ke dua pertim-
mahasiswa dengan elemen sosial yang
bangan di atas, penelitian ini dil-
menyerupai
tetapi
aksanakan dengan mengacu pada model
sesungguhnya ada nilai lebih besar dalam
penelitian dan pengembangan dari Borg
aplikasi
jejaring.
dan Gall, (2007) dengan langkah-langkah
Penggunaan model pembelajaran blend-
penelitian sebagai berikut: (1) penelitian
ed learning dengan menggunakan ap-
dan pengumpulan data (research and in-
likasi edmodo di FKIP UISU akan lebih
formation collecting), (2) perencanaan
mudah untuk memonitor interaksi maha-
(planning), (3) pengembangan draft
siswa dalam learning management sys-
produk (develop preliminary form of
tem karena bersifat open course. Karena
product).
facebook,
edukasi
berbasis
hampir mirip dengan facebook mahasiswa dan dosen dapat mengoperasikannya dengan mudah.
3. Metode Penelitian
penggunaan
penelitian
dan
Penelitian pengembangan ini dilakukan pada FKIP UISU yang terdiri
dari: prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, prodi Pendidikan Biologi,
Penelitian ini termasuk pada mixed
prodi Pendidikan Matematika, prodi Pen-
methods research, yaitu suatu pendeka-
didikan Sejarah, prodi Pendidikan Kimia,
tan penelitian yang menggabungkan
Prodi Pendidikan Fisika, dan Prodi Pen-
penelitian secara kualitatif dan kuantitatif
didikan PPKn. Dengan demikian lokasi
dalam satu penelitian (Creswell & V.L.
dan subyek penelitian ditetapkan secara
Piano Clark 2008). Penggunaan pendeka-
purposive. Pelaksanaan penelitian dil-
tan ini didasarkan pada pertimbangan
akukan pada semester ganjil tahun akad-
293 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
emik 2017/2018. Obyek penelitian ini
studi pendahuluan berupa deskripsi dan
adalah model
blended
analisis pelaksanaan pembelajaran PKn
learning pada mata kuliah PKn, yang
untuk mahasiswa FKIP UISU, dan draf
diwujudkan dalam bentuk program pem-
pemgembangan
belajaran tatap muka dan online. Subyek
blended learning pada mata kuliah PKn
penelitiannya adalah para mahasiswa se-
digital yang dikemas dalam Learning
luruh program studi yang ada di FKIP
Manage-ment Sistem dengan aplikasi
UISU.
program Edmodo.
Data
pembelajaran
penelitian
ini
menyangkut
sejumlah data yang bersifat kuantitatif
maupun kualitatif. Data kualitatif merupakan data verbal yang diperoleh pada
saat wawancara dengan mahasiswa. Di
samping itu data kualitatif juga bisa diperoleh dari log kuliah online, khususnya
dilihat dari log aktivitas mahasiswa dan
log tentang diskusi online, serta komentar mahasiswa yang diperoleh dari diskusi tersebut. Data kuantitatif merupakan
data berupa angka-angka yang merupakan representasi dari pendapat atau
penilaian responden atas model pembelajaran melalui penyebaran angket dalam
bentuk skala likert dan skala nilai.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang dicapai dalam penelitian
ini merupakan deskripsi dan analisis data
yang diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan catatan harian peneliti pada
waktu melaksanakan observasi, pengembangan bahan pembelajaran
blended
learning pada mata kuliah PKn. Luaran
yang dicapai dalam penelitian meliputi:
bahan
pembelajaran
1. Studi Pendahuluan
Sebelum melakukan studi pendahuluan, peneliti menyusun jadwal dan penetapan tahapan-tahapan penelitian. Penentuan
jadwal
dan
penetapan
tahapan
penelitian ini agar kegiatan yang dilakukan terstruktur dan sesuai dengan
waktu yang sudah dijadwalkan diawal
penyusunan
penelitian
penelitian.
dilanjutkan
Kegiatan
dengan
studi
pustaka dan kegiatan observasi awal tentang
kondisi
pembelajaran
yang
sebenarnya terhadap para dosen PKn di
FKIP UISU. Hasil pra observasi dan observasi lapangan mengenai pelaksanaan
pembelajaran PKn untuk mahasiswa
FKIP UISU ditindak lanjuti dengan
melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Hal-hal utama yang
dideskripsikan dalam FGD adalah agar
dosen mau menerapkan e learning dalam
kegiatan pembelajaran Berdasarkan hasil
observasi dan FGD pelaksanaan pembelajaran
PKn
kegiatan
penelitian
dilanjutkan pada pengembangan instru-
294 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
men pendahuluan. Langkah pertama
Instrumen yang telah valid dan relia-
pengembangan instrument pendahuluan
ble digunakan untuk menjaring data da-
dengan membuat kisi-kisi instrument.
lam analisis kebutuhan (need assess-
Untuk mendapatkan instrument yang val-
ment) terhadap pengembangan model
id dan handal, sebelum digunakan untuk
pembelajaran blended learning mata
analisis kebutuhan, terlebih dahulu in-
kuliah PKn di FKIP UISU. Berdasarkan
strument di uji validitasnya oleh 2 (dua)
hasil kalibrasi pengisian instrument di-
orang ahli pembelajaran. Tahap beri-
peroleh data analisis kebutuhan sebagai
kutnya adalah melakukan uji validitas
berikut : (1) 100 % mahasiswa menya-
dan
dengan
takan mengetahui tujuan pembelajaran
menggunakan SPSS versi 24. Berdasar-
dan kompetensi yang ingin dicapai dalam
kan hasil perhitungan validitas, dari 30
pembelajaran mata kuliah PKn, menge-
item instremen untuk mahasiswa terdapat
tahui tujuan pembelajaran PKn sesuai
4 item yang tidak valid yaitu item no
dengan kebutuhan mereka, kompetensi
8,11, 25 dan 29. Untuk instremen yang
mata kuliah PKn sudah sesuai dengan
tidak valid direvisi dan digunakan se-
kebutuhan mereka, mahasiswa menerima
bagai instrument penelitian. Kemudian
kontrak kuliah mata kuliah PKn untuk
dilakukan uji reabilitas, Berdasarkan
satu semester, pembelajaran PKn selalu
hasil uji reabilitas diperoleh hasil 0.77.
menggunakan metode ceramah jaringan
Jika diinterpretasikan maka reabilitas
internet di kampus lancar, sehingga tidak
intrumen penelitian awal untuk maha-
mengganggu
siswa tinggi. Sedangkan uji validitas in-
PKn; (2) 80% mahasiswa menyatakan
strument untuk dosen dari 30 item ter-
pernah mencari materi pelajaran dengan
dapat 3 item yang tidak valid yaitu item
di jejaring sosial, (3) 70 % mahasiswa
no 7,11,dan 30. Instremen yang tidak
menyatakan diberikan kesempatan ber-
valid direvisi dan digunakan sebagai in-
tanya tentang materi mata kuliah PKn
strument penelitian. Langkah selanjutnya
dalam setiap pertemuan, (4) 60 % maha-
melakukan uji reabilitas. Berdasarkan
siswa menyatakan giat dalam mempela-
hasil uji reabilitas diperoleh hasil 0.93.
jari mata kuliah PKn, (5) 50 % maha-
Jika diinterpretasikan maka reabilitas
siswa menyatakan bahwa hasil belajar
intrumen penelitian awal untuk dosen
PKn yang selama ini mereka terima yang
sangat tinggi.
belum memuaskan, menerima tugas un-
reliabilitas
instrument
kegiatan
pembelajaran
tuk dikerjakan di rumah secara individu
295 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
maupun kelompok, (6) 30 % mahasiswa
laporan hasil Simulasi atau Praktik terse-
menyatakan
diberikan
but, mahasiswa tidak pernah menerima
dosen PKn tidak menarik bagi mereka,
tugas untuk mencari informasi yang
membuat mencatat materi yang disam-
berhubungan dengan mata kuliah PKn
paikan Dosen mata kuliah Pendidikan
dari media massa cetak dan elektronik,
Kewarganegaraan pada setiap kali per-
mahasiswa tidak pernah mengenal Pro-
temuan, (7) 25 % mahasiswa menya-
gram Aplikasi Edmodo .
metode
yang
takan dosen memberikan contoh nyata
Berdasarkan analisis terhadap hasil
dalam pembelajaran PKn, dosen menilai
observasi, penelitian awal, FGD dan
hasil belajar mahasiswa secara adil dan
need assesment di atas dapat disimpul-
sesuai kompetensi yang mereka capai,
kan bahwa pembelajaran PKn di FKIP
penilaian mata kuliah PKn sudah sesuai
UISU masih menggunakan pendekatan
dengan tugas yang mereka selesaikan,
Teacher Center Learning (TCL). Hal ter-
(8) 100% mahasiswa menyatakan tidak
sebut dapat dilihat dari pelaksanaan pem-
pernah menerima tes awal kemampuan
belajaran masih dilaksanakan secara
untuk menetapkan batas awal materi ma-
klasikal dan kelompok. Kemudian, tidak
ta kuliah PKn pada awal semester, bahan
tersedianya bahan pembelajaran yang
ajar yang digunakan tidak pernah diberit-
bisa menjadi bahan ajar mandiri bagi ma-
ahukan kepada mereka agar mereka
hasiswa membuat proses pembelajaran
dapat mempelajarinya secara mandiri,
sangat tergantung pada dosen. Metode
dosen tidak pernah menjelaskan jawaban
pembelajaran masih menggunakan ce-
yang benar kepada mereka, setiap hasil
ramah pada awal pembelajaran untuk
tes dan tugas tidak pernah diumumkan
menjelaskan
kepada mereka agar mereka mengetahui
demikian dapat dikatakan bahwa hasil
kemampuan sendiri, dosen tidak pernah
proses pembelajaran yang dilaksanakan
menggunakan multimedia pembelajaran
belum efektif dalam membentuk kompe-
mata kuliah PKn, mahasiswa tidak
tensi mahasiswa sesuai dengan standar
pernah melakukan simulasi perilaku da-
kompetensi yang diharapkan.
dasar
teori..
Dengan
lam pembelajaran PKn, mahasiswa tidak
Bertolak dari pemaparan di atas, yaitu
pernah menggunakan video sebagai me-
pelaksanaan pembelajaran PKn untuk
dia pembelajaran PKn, mahasiswa tidak
mahasiswa belum makasimal dan belum
pernah menerima tugas Simulasi Sikap
efektif hasilnya, sehingga untuk pem-
atau Praktik Perilaku
belajaran mata kuliah PKn sangat diper-
dan
membuat
296 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
lukan pembelajaran yang efektif untuk
jaran. Pembelajaran yang berjalan saat
meningkatkan kompetensi mahasiswa.
ini belum mengacu kebutuhan stakehold-
Pembelajaran yang dirancang diharapkan
er. Hadirnya mata kuliah PKn menurut
dapat
mahasiswa
Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia
melaksanakan belajar mandiri dengan
(KKNI) dimaksudkan agar mahasiswa
memanfaatkan
pembelajaran
menjadi ilmuan dan profesional yang
perangkat lunak komputer (Teknologi
memiliki rasa kebangsaan dan cinta
Informasi dan Komunikasi).
tanah air, demokratis yang berkeadaban,
2. Hasil Pengembangan Model Pem-
menjadi warga negara yang memiliki
belajaran Blended Learning Pada Ma-
daya saing, berdisiplin tinggi, ber-
ta Kuliah Pendidikan Kewarganega-
partisipasi aktif dalam membangun ke-
raan (PKn)
hidupan yang damai berdasarkan system
Pengembangan model pembelajaran
nilai Pancasila serta berperan aktif dalam
mengakomodasi
media
yang dihasilkan adalah suatu sistem pem-
bela Negara.
belajaran dan produk pembelajaran da-
3. Langkah kedua adalah melakukan analisis
lam bentuk draf yang dapat meningkat-
pembelajaran PKn.
kan kualitas proses pembelajaran PKn
Langkah-langkah
dalam
mena-
bagi mahasiswa Fakultas Kependidikan
ganalisis kebutuhan mata kuliah PKn
dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam
dengan cara mengklasifikasi tujuan ke
Sumatera
pertama
dalam ranah belajar Gagne, menentukan
pembelajaran
langkah-demi langkah apa yang dil-
blended learning pada mata kuliah PKn
akukan orang ketika mereka melakukan
adalah dengan melakukan identifikasi
tujuan tersebut (mengenali keterampilan
kebutuhan
bawahan/subordinat). Kemudian dalam
Utara.
pengembangan
Langkah
model
pembelajaran
perumusan
(standar
proses analisis pembelajaran adalah un-
kompetensi). Analisis kebutuhan pem-
tuk menentukan keterampilan, penge-
belajaran ini begitu penting dilakukan
tahuan, dan sikap, yang dikenal sebagai
karena desain pembelajaran mata kuliah
perilaku masukan (entry behaviors), yang
PKn yang ada saat ini belum memenuhi
diperlukan
kaidah desain pembelajaran yang benar.
memulai pembelajaran.
tujuan pembelajaran umum
mahasiswa
untuk
dapat
Capaian pembelajaran lulusan saat ini
Langkah ketiga adalah menuliskan tujuan
belum terarah karena belum dikem-
pembelajaran khusus. Kegiatan perumusan
bangkan menggunakan desain pembela-
tujuan pembelajaran khusus ini dalam
297 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
pengembangan pembelajaran PKn ini dis-
yang dikembangkan sebelumnya. Untuk
esuikan dengan materi mata kuliah PKn di
itu, telah dikembangkan sebuah program
FKIP
(1)
blended learning untuk mata kuliah PKn.
menganalisis Pancasila sebagai dasar
Setelah semua perangkat model di
UISU
sebagai
berikut:
negara, tujuan negara, nilai dasar, dan
atas
selesai
dikembangkan
falsafah hidup bangsa Indonesia, (2)
lengkap, proses pembelajaran blended
menganalisis Pendidikan Kewarganega-
learning dapat dilaksanakan. Langkah-
raan, (3) menganalisis Hak Azasi Manu-
langkah pengembangan Model Pembela-
sia dan Perkembangannya di Indonesia,
jaran Blended Learning mata kuliah PKn
(4) memiliki pengetahuan tentang wawa-
menggunakan
san nasional bangsa Indonesia, (5) mem-
menggunakan aplikasi program Edmodo
iliki kesadaran hak dan kewajiban, (6)
dilihat pada Gambar berikut ini:
LMS
dengan
dengan
memiliki kesadaran bela Negara, (7)
memiliki kesadaran berdemokrasi, (8)
memiliki motivasi untuk berpartisipasi
dalam mewujudkan ketahanan nasional
Indonesia, (9) memiliki motivasi dalam
mewujudkan Poltranas Indonesia. Tujuan
pembelajaran khusus ini dikembangkan
menjadi
indikator-indikator
kemudian
dikembangkan
untuk
menjadi
seperangkat materi pembelajaran beserta
alat evaluasinya.
Untuk melaksanakan pembelajaran
tatap
muka,
menggunakan
kita
dapat
perangkat
langsung
yang
ada
(perencanaan, bahan ajar, dan sistem
evaluasi) untuk terjadinya proses pembelajaran pada mahasiswa. Sementara
untuk melaksanakan pembelajaran blended, terlebih dulu harus dikembangkan
program pembelajaran blended, yang
didasarkan pada perangkat pembelajaran
298 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
LMS Aplikasi Ed odo
E-Lear i g
Kelas
Kelas
Tatap
Muka
O li e
Ble ded
Lear i g
Ga
ar . Pe ge a ga Model Pe elajara Ble ded Lear i g Mata Kuliah PK
Me ggu aka Lear i g Ma age e t Siste LMS
299 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
Gambar 1 diatas dapat dilihat langkah
-langkah pengembangan model pembelajaran blended learning mata kuliah PKn
menggunakan
Edmodo.
Sebelum
menggunakan Edmodo, dosen dan mahaGa
siswa harus menyiapkan sarana prasarana
agar terhubung dengan Edmodo. Untuk
memulai Edmodo, dosen harus memper-
. Pada ta pila , isika
asih akif da
siapkan beberapa hal yang harus berikut
ini: (1)
ar . Ta pila Ed odo
e ail ya g
password lalu klik
Sig up for Free.
Komputer/Laptop/Smartphone
(sudah terinstall aplikasi edmodo), (2)
Jaringan Internet/Wifi, (3) Email yang
masih aktif. Dosen juga harus memilah
mana rancangan pembelajaran.
Berikut
menggunakan
ini
langkah-langkah
Edmodo
bagi
dosen
pengampu mata kuliah PKn FKIP UISU:
a. Dosen membuka aplikasi web browser seperti Opera, Modzila Firefox,
Google Chrome atau lainnya dan
mencari website Edmodo di website
http://www.edmodo.com.
Ga
ar . Ta pila
e datar Ed odo
d. Ke udia keika Na a Depa da
Na a Belaka g A da, lalu pada agia What i terests you
ost a out
Ed odo? Pilih USE IT WITH MY STUDENT, Ke udia klik CONTINUE
Ga
.
ar . Li k Ed odo
Pada hala a Uta a Ed odo terdapat
e erapa piliha . Pilih I’
teacher
Ga
ar . Piliha I situsi
300 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
e. Lalu
asuka
UISU
Sekolah ya keika
lalu Co i ue atau
lewatka de ga teka to
f.
Lihat pada agia
i prove
proile di pojok kiri
atas u tuk
e pe
isa
ol Skip
ta pila uta a,
terlihat kotak u tuk pe
uata ke-
las
aharui proile
A da
Ga
ar .Pe
uata Kelas Ed odo
Bo Na e of Class: Na a kelas ya g
Ga
aka di uat *
Bo Perso alize Your Classroo
War a u tuk
Color:
ar . Ta pila kelas di Ed odo
h. Per aharui proil A da sesuai Biodata
e u jukka war a kelas
*
Bo What Its This Class About : Bida g
studi Pilih Other
Bo Grade: piliha kelas Pilih Higher
Edu aio
Note:
Ga
* : waji diisika sesuai ya g dii gi ka
g. Pada agia hala a uta a, klik
i.
ar . Proil di Ed odo
Lalu si pa lah kode kelas de ga
ara
e gklik Na a kelas , o -
301 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
j.
Terakhir,
kepada
sebarkan
Group Code
belajaran blended learning secara efektif.
anda
Dengan mengadopsi model pembelajaran
mahasiswa/I
untuk
blended learning ini akan mendorong
bergabung
Dengan melihat pengembangan pembelajaran blended learning di atas, dapat
dinyatakan bahwa pengembangan model
pembelajaran blended learning
akan
menjadi salah satu model pembelajaran
alternatif dalam melaksanakan pembelajaran PKn di FKIP UISU. Kalau selama
ini mayoritas dosen melaksanakan pembelajaran hanya dalam bentuk tatapmuka, sekarang ada model lain yang
tercapainya target FKIP UISU yang tertuang dalam rencana strategis, yaitu pada
tahap reposisi dan konsolidasi sebesar
65%, tahap pemantapan dan mandiri
sebesar 60%, dan tahap penguatan dan
perluasan
sebesar
melaksanakan
masi.
muka
1. Kesimpulan
demikian untuk penerapan model ini
akan
berimplikasi
pada
perubahan
berbagai aturan khususnya terkait dengan
persyaratan administrasi, seperti aturan
tentang kehadiran mahasiswa dan dosen.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka
model pembelajaran blended learning
berbasis pada mata PKn akan berimplikasi pada berubahnya kebijakan bukan
hanya pada tingkat fakultas, tetapi juga
pada tingkat universitas untuk mendorong mendorong para dosen agar
melaksanakan pembelajaran berbasis in-
pembelajaran
berbasis teknologi komunikasi dan inforC. SIMPULAN
learning. Namun
prodi
dengan metode dan teknik pengajaran
mengombinasikan pembelajaran tatapdan online
proses
85%
Dengan mengacu pada hasil penelitian
yang diperoleh selama proses pengembangan model pembelajaran blended
learning pada mata kuliah PKn dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Proses penelitian dan pengembangan
yang
dilaksanakan
ini
telah
menghasilkan draf model pembelajaran
blended learning mata kuliah PKn pendekatan kontruktivistik pada mata kuliah
teknik pemesinan CNC baik dalam bentuk cetak maupun digital yang dikemas
dalam sistem manajemen pembelajaran
ternet (blended learning) dengan menga-
(LMS) dengan aplikasi program edmodo.
dopsi pengembangan model pembelajarn
Draf model pembelajaran blended learn-
ini. Dengan demikian para dosen dapat
ing mata kuliah PKn ini terdiri dari mod-
merencanakan dan melaksanakan pem-
el prosedural dan model fisikal. Model
302 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
prosedural merupakan hasil konstruksi
ditunjukkan oleh log aktivitas mereka di
dari kajian teori yang diwujudkan dalam
kelas online dapat dijadikan parameter
bentuk gambar. Model prosedural yang
bagi kehadiran mereka.
berhasil dikembangkan terdiri dari model
D. DAFTAR PUSTAKA
tentang langkah-langkah pengembangan
perangkat pembelajaran blended learning.
Untuk mendapatkan model pembelajaran yang diharapkan, diperlukan langkah
-langkah pengembangan selanjutnya seperti evaluasi (formatif) agar kelebihan
dan kelemahan model pembelajaran ini
dapat diketahui.
Learning and their Real Barriers
Towards
Them,
The
Turkish
Online Journal of Educational
Technology, April 2015, Volume
14, issue 2.
Blayone. Todd J.B, Oostveen.Roland
Barber.Wendy,
Guiseppe.Maurice Di, dan Childs.
Mengingat keberadaan dan penerapan
model pembelajaran blended learning
pada mata kuliah PKn ini berimplikasi
pada banyak hal, maka perlu dikembangkan kebijakan pada tingkat universitentang
ceptions of Edmodo and Mobile
van,
2. Saran
tas
Al Said. Khalel.M, 2015, Students' Per-
berbagai
aturan
yang
memungkinkan diterapkannya model ini,
seperti adanya perubahan terhadap redefinisi tentang kehadiran dosen dan mahasiswa di kelas. Jika selama ini yang dimaksud dengan kehadiran dosen di kelas
adalah kehadiran atau keberadaan maha-
siswa dan dosen secara fisik di kelas pada waktu yang telah dijadwalkan. Tetapi,
dengan adanya kegiatan pembelajaran
blended learning ini, kehadiran fisik
bukan menjadi ukuran melainkan kunjungan mahasiswa ke "kelas online" yang
Elizabeth, 2017, Democratizing
Digital Learning: Theorizing The
Fully Online Learning Community Model, International Journal of
Educational Technology in Higher
Education, 2017, Vol. 14 (13).
Borg, W. R, dan Gall, M. D, 2007, Educational Research An introduction, New York: Longman.
Creswell.
John
W,
Clark,2008,
search,
&
V.L,
Educational
Planning,
Piano
Re-
Conducting,
and Evaluating Quantitative and
Qualitative Research, New Jersey: Prentice .
Dick, Walter, Lou Carey, James O Carey,2005, The Systematic Design
of Instruction, Sixth Edition, Bos-
ton: Pearson Education, Inc.
303 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
Erwin. Muhammad, 2010. Pendidikan
Kewarganegaraan Republik Indonesia, PT Refika Aditama, Ban-
North Dakota USA.
Lalima, Dangwal. Kiran Lata, 2017,
Blended Learning: An Innovative
dung.
Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan
tion, IGI Global, University of
Universitas
Sumatera
Utara, 2015, Rencana Strategis,
Lembaga Penjamin Mutu FKIP
Approach, Universal Journal of
Educational Research, Vol 5(1),
hal129-136.
Rivera. Jennifer Hall, 2017, The Blended
Learning Environment: A Viable
UISU, Medan.
Firmansyah. Beny Hari, 2015, Pengem-
Alternative for Special Needs Stu-
bangan Blended Learning Ber-
dents, Journal of Education and
basis Schoology. Prosiding Semi-
Training Studies Vol. 5, No. 2,
nar Nasional Teknologi Pendidi-
February 2017.
kan. Malang, 14 Nopember 2015.
Salata. Tina L, 2017,Increasing a Sense
Kader. Nasreen Shaleh, 2017,The Effec-
of Place Using Blended Online
tiveness of Blended Learning in
and On Site Learning. Journal of
Improving Students' Achievement
Sustainability Education, Vol. 12,
in Third Grade's Science in Bani
February 2017.
Kenana. Journal of Education and
Practice. Vol.7, No.35, hal 109.
Solera. Rebeca, Solera. Juan Ramon,
Arayab. Isabel, 2017, Subjects in
Kintu. Muginye Justice, Zhu. Chang, dan
The Blended Learning Model De-
Kagambe. Edmond, 2017, Blend-
sign. Theoretical Methodological
ed Learning Effectiveness: The
Elements, Journal Social and Be-
Relationship
havioral Sciences, 237,
Between
Student
Characteristics, Design Features
2017,
( 771 – 777).
and Outcomes, International Jour-
Wang. Jing, Cherkassky.Vladimir L, dan
nal of Educational Technology in
Just. Marcel Adam, 2017, Predict-
Higher Education, 2017, Vol.14
ing the Brain Activation Pattern
(7).
Associated With the Propositional
Keengwe.Jared, 2017, Handbook of Re-
Content of a Sentence: Modeling
search on Digital Content, Mobile
Neural Representations of Events
Learning, and Technology Integ-
and States, Journal Human Brain
gration Models in Teacher Educa-
Mapping. Wiley Periodicals, Inc.
304 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
DEVELOPING BLENDED LEARNING MODEL ON CIVIC EDUCATION COURSE
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED
LEARNING PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Oleh :
Evi Susilawati
Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara
Email : evi.utnd@gmail.com
Abstract. This study aimed to develop a blended learning model in the course of Civic
Education and gained a blended learning model which was a learning model that combines
face-to-face learning with online learning on Civic Education course. This research was a
mixed methods research that combines qualitative and quantitative approach in one study.
The approach of this study was based on data which had been collected, that is quantitative
and qualitative data.The object of this study was blended learning model of Civic Education
Course and the subject was students of Education and Science Education Faculty, Islamic
University of North Sumatera. The sample was selected based on the mastery computer and
previous experience on online lectures so that the students would not face some technical
problems in following the learning activities The implementation of this research was only up
to the third step of the research development step that was recommended by Borg and Gall
and by using Dick and Carey ‘s learning design model as main reference , which involved
collecting data, planning, and developing product. The result of this study was in the form of
online learning programs that was packaged in Learning Management System (LMS) by using
an application called Edmodo. This learning product is expected to provide alternative solutions to students’ learning problems and provide learning resources for students and lecturers
of Civic Education at the Faculty of Education and Science Education, Islamic University of
North Sumatera.
Key Words: Blended Learning, Civic Education, Developing Learning Models.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran blended learning pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraa (PKn) dan diperolehnya suatu model pembelajaran blended learning, yaitu suatu model pembelajaran yang mengkombinasikan
antara pembelajaran tatap-muka dengan pembelajaran online learning pada mata kuliah PKn.
Penelitian pengembangan ini termasuk pada mixed methods research, yaitu pendekatan
penelitian yang menggabungkan penelitian secara kualitatif dan kuantitatif dalam satu
penelitian. Penggunaan pendekatan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan, yaitu data
kuantitatif dan kualitatif. Obyek dari penelitian pengembangan ini adalah model pembelajaran
blended learning pada mata kuliah PKn. Sedangkan subyek penelitiannya adalah para mahasiswa Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara. Pemilihan
subyek peneitian didasarkan pada penguasaan komputer dan sudah pernah mengikuti perkuliahan online, sehingga mahasiswa tidak akan menghadapi permasalahan teknis dalam mengikuti
pembelajaran blended learning. Pelaksanaan penelitian penelitian pengembangan ini hanya
sampai pada langkah ke 3 (tiga) dari pengembangan penelitian yang direkomendasikan oleh
Borg and Gall dan dengan menggunakan rujukan utama model desain pembelajaran Dick and
Carey yaitu pengumpulan data, perencanaan, dan pengembangan produk. Hasil penelitian dan
pengembangan ini berupa produk pembelajaran dalam bentuk program pembelajaran online
yang yang dikemas dalam sistem manajemen pembelajaran (LMS) dengan menggunakan aplikasi
program Edmodo. Produk pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan alternatif terhadap
masalah belajar mahasiswa dan menyediakan sumber-sumber belajar bagi mahasiswa dan
dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Fakultas Kependidikan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara.
Kata Kunci: Pengembangan Model Pembelajaran, Blended Learning, Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
288 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
A. PENDAHULUAN
menggunakan e-learning (Lalima dan
Saat ini, dalam dunia yang semakin
Dangwal, 2017:129). Pemanfaatan e-
menglobal dampak teknologi informasi
learning yang sangat
dan komunikasi dalam dunia pendidikan
kegiatan
semakin terasa. Keadaan ini menunjuk-
mumpuni dalam meningkatkan efektivi-
kan bahwa telah terjadi revolusi informa-
tas
si dimana dunia pendidikan harus segera
Berbagai penelitian telah menunjukkan
menyesuaikan dengan perubahan global
bahwa pemanfaatan e-learning lebih
yang begitu cepat termasuk perubahan
efektif dan fleksibel bila dibandingkan
dalam pola hidup dan pola pikir manusia
dengan pembelajaran klasikal dimana
(Khader, 2017:129). Proses pendidikan
materi pembelajaran dapat diakses kapan
merupakan suatu proses komunikasi dan
saja dan dari mana saja dengan materi
informasi dari pendidik kepada peserta
pembelajaran
didik yang berisi informasi-informasi
dengan berbagai sumber belajar terma-
pendidikan seperti: sumber informasi,
suk multimedia dengan cepat dapat di-
media sebagai sarana penyajian ide, ga-
perbaharui oleh pendidik (Firmansyah,
gasan dan materi pendidikan serta peser-
2015:86).
ta didik itu sendiri, bahkan sebahagian
besar
informasi-informasi
pendidikan
tersebut mendapatkan sentuhan media
teknologi informasi.
pesat dalam
pembelajaran
dan
fleksibilitas
yang
diyakini
pembelajaran.
dapat
diperkaya
Melihat efektivitas dan fleksibilitas
penggunaan e-learning dalam pembelajaran,
Fakultas Pendidikan dan Ilmu
Kependidikan Universitas Islam Su-
Teknologi informasi sebagai sebuah
matera Utara (FKIP UISU ) telah mem-
jaringan universal, dengan berbagai ap-
berikan perhatian yang serius terhadap
likasi yang berjalan di atasnya, memung-
pemanfaatan e-learning dalam upaya
kinkan untuk penyelenggraan pendidikan
meningkatkan kualitas dan relevansi lu-
berbasis
e-
lusan. Hal ini terlihat dari rencana strate-
learning ini telah merubah paradigma
gis (Renstra) FKIP UISU tahun 2015 –
pembelajaran masa depan kita sebagai
2018 yang memaparkan bahwa menjadi
pembelajaran abad pengetahuan yang
peluang bagi FKIP UISU untuk menyi-
memungkinkan setiap orang dapat bela-
kapi perkembangan TIK teknologi infor-
jar di mana saja dan kapan saja sehingga
masi dan komunikasi dan dengan adanya
pendidik maupun peserta didik dalam
perkembangan
pembelajaran masa depan lebih memilih
berikan solusi bagi keterbatasan sarana
e-learning.
Kehadiran
tersebut,
telah
289 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
mem-
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
dan prasarana. Oleh karenanya, sejak ta-
20% yang memanfaatkan internet untuk
hun 2015 FKIP UISU telah menjalankan
menambah sumber belajar. Namun, ma-
e-learning agar terjadi peningkatan ke-
hasiswa yang belajar mata kuliah PKn
mampuan kompetitor dalam menerapkan
masih belum merasakan pemanfaatan e-
TIK, dan derasnya arus pengembangan
learning dalam kegiatan pembelajaran
informasi dan IPTEKS (Renstra FKIP
mereka.
UISU, 2015).
Kondisi ini menjelaskan bahwa perlu
Meskipun FKIP UISU telah men-
adanya perubahan dalam pengembangan
jalankan e-learning sejak tahun 2015,
pembelajaran mata kuliah PKn di FKIP
pembelajaran Pendidikan Kewarganega-
UISU yang dapat memanfaatkan e-
raan (PKn) saat ini belum menggunakan
learning. Kita ketahui bahwa teknologi
fasilitas e-learning di FKIP UISU. Ber-
informasi dan komunikasi menawarkan
dasarkan hasil pengamatan yang dil-
peluang yang besar dalam berkompetisi
akukan di FKIP UISU para dosen dalam
di dunia pendidikan. Hadirnya e-learning
pemanfaatan e-learning, secara garis be-
ini bukan berarti seluruh dosen dan ma-
sar juga dapat dikatakan sudah siap. Hal
hasiswa FKIP UISU meninggalkan pem-
ini terlihat dari sebanyak 83% dari mere-
belajaran tatap muka yang selama ini su-
ka telah memiliki komputer yang ter-
dah
koneksi
bahkan
penggunaan e-learning lebih diperhi-
sebanyak 86% dosen menyatakan kom-
tungkan sebagai pelengkap dari pendeka-
puter yang dimilikinya dalam bentuk lap-
tan yang selama ini sudah ada, sehingga
top. Kemudian, bila dilihat dari aspek
perlu kiranya membuat inovasi dengan
kesiapan mahasiswa dalam pemanfaatan
pengembangan model pembelajaran yang
e-learning, secara garis besar juga dapat
mempertemukan kegiatan tatap muka
dikatakan sudah siap. Hal ini terlihat dari
dan e-learning melalui blended learning.
sebanyak 89% dari mereka telah memiliki komputer yang terkoneksi dengan
1. Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
internet, bahkan sebanyak 83% maha-
Mata kuliah PKn merupakan mata
dengan
internet,
siswa menyatakan komputer yang dimilikinya dalam bentuk laptop. Mereka telah
menggunakan internet sebanyak 100%
dan di antara mereka yang memanfaatkan internet untuk perkuliahan 80%, dan
mereka
lakukan,
akan
tetapi
kuliah yang wajib diberikan diberikan
pada semua program studi perguruan
tinggi di FKIP UISU. Mata kuliah ini
merupakan mata kuliah pengembangan
kepribadian yang sangat penting untuk
290 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
diberikan kepada mahasiswa. Di Indone-
mata kuliah PKn adalah mahasiswa harus
sia, mata kuliah PKn pada hakikatnya
memiliki watak kewarganegaraan (civics
berlandaskan pada falsafah Pancasila dan
disposition) dimana setelah belajar ma-
mengandung identitas nasional Indonesia
ta kuliah PKn mahasiswa bukan saja
serta materi muatan tentang bela negara.
memiliki pengetahuan kewarganegaraan
Kemudian, Erwin (2010: 3) mengemuka-
dan keterampilan kewarganegaraan saja,
kan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
tetapi
di Indonesia merupakan pendidikan ke-
gaplikasikannya dalam bentuk ketrampi-
bangsaan dan kewarganegaraan yang
lan seperti menjadi masyarakat yang
berhadapan dengan keberadaan Negara
dapat berperan dalam pembuatan ke-
Kesatuan Republik Indonesia, demo-
bijakan publik dan juga dapat berguna
krasi,
bagi masyarakat, bangsa, dan negara
HAM,
dan
cita-cita
untuk
mewujudkan masyarakat madani Indonesia dengan menggunakan filsafat Pancasila sebagai pisau analisisnya. Kompe-
tensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa
yang mempelajari mata kuliah PKn adalah: (1) mahasiswa harus memiliki
pengetahuan kewarganegaraan (civics
knowledge) dimana setelah belajar mata
kuliah PKn mahasiswa dapat memiliki
pengetahuan tentang kebangsaan dan
kewarganegaraan, (2) mahasiswa harus
memiliki keterampilan kewarganegaraan
(civics skills) dimana setelah belajar mata kuliah PKn mahasiswa bukan saja
mengerti seluk beluk tentang kebangsaan
dan kewarganegaraan akan tetapi harus
dapat menerapkan pengetahuan yang
mereka peroleh pada tingkatan civics
knowledge untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) untuk tingkatan
yang paling tinggi dalam mempelajari
mereka
telah
mampu
men-
(Erwin, 2010: 6-7).
Kompetensi di atas harus beradaptasi
dengan masyarakat global, sehingga
pembelajaran PKn harus relevan dengan
sejumlah isu-isu global dengan akses informasi kewarganegaraan menjadi moving online. Kesemuannya ini menuntut
kemampuan
dosen
pengampu
mata
kuliah PKn dalam mendesain pembelajaran dengan mengaplikasikan teknologi
komunikasi dan informasi yang dapat
memobilisasi nitizen sehingga memiliki
kepedulian terhadap isu-isu kewarganegaraan yang pada akhirnya dapat menciptakan masyarakat global. Oleh karennya, dosen
mata kuliah PKn dapat
merancang pembelajaran blended learning agar mampu membentuk kepedulian
mahasiswa FKIP UISU terhadap isu-isu
kewarganegaraan.
291 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
2. Model Pembelajaran Blended Learning Pada Mata Kuliah PKn
dilakukan pada waktu dan tempat yang
merupakan
blended learning terdapat enam unsur
perpaduan pembelajaran e-learning dan
yang harus ada, yaitu: (1) tatap muka (2)
pembelajaran tatap muka. Kata blended
belajar mandiri, (3) menggunakan ap-
atau
campuran,
likasi, (4) kegiatan tutorial, (5) adanya
ataupun
kerjasama, dan (6) evaluasi (Soler dkk,
Blended
learning
blend
penyelarasan
berarti
kombinasi,
perpaduan, sedangkan learning memiliki
arti umum yakni belajar. Dari kedua arti
di atas dapat dimaknai bahwa Blended
learning merupakan pola pembelajaran
yang mengandung unsur pencampuran
atau penggabungan suatu pola belajar
dengan pola belajar lainnya. Blended
learning
(2017:79)
didefinisikan
oleh
Rivera
sebagai sebuah kelas tatap
muka tradisional dimana mahasiswa
dilengkapi dengan sebahagian pembelajaran e-learning dan pada bahagian
lainnyal
berhubungan dengan dengan
dosen ataupun dengan teman sekelas
yang lainnya secara tatap muka. Salata
(2017) menjelaskan blended learning sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan setting pembelajaran synchronous dan asynchronous secara tepat untuk memberikan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran. Pembelajaran synchronous
merupakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan pada waktu yang sama dan
pada tempat yang sama ataupun berbeda,
sedangkan pembelajaran asynchronous
merupakan kegiatan pembelajaran yang
berbeda (Blayone dkk, 2017). Dalam
2017:773).
Melihat uraian di, atas dapat diambil
kesimpulan bahwa pembelajaran blended
leraning merupakan pencampuran dua
model pembelajaran yaitu pembelajaran
menggunakan tatap muka dan online
learning. Aspek yang digabungkan dalam
blended
learning
tidak
hanya
mengkombinasikan pembelajaran tatap
muka dengan online learning saja tetapi
juga dapat berbentuk apa saja, seperti:
metode, media, sumber, lingkungan ataupun web (Kintu dkk, 2017:5). Oleh karenanya, untuk megembangkan model
pembelajaran blended learning mata
pelajaran PKn di FKIP UISU infrastruktur berupa intranet, client/server,
learning management system (LMS) dan
konten pembalajaran yang interaktif.
LMS merupakan perangkat lunak untuk
mendistribusikan program pembelajaran
melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara online.
Sebagai
perangkat
lunak,
LMS
mengelola sistem perencanaan, pengi-
riman, dan pengelolaan kegiatan pem-
292 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
belajaran dalam ruang kelas virtual, dan
data yang dikumpulkan dalam penelitian
mengelola konten e-learning di berbagai
ini terdiri atas dua jenis data, yaitu data
bidang
kuantitatif dan kualitatif. Pertimbangan
pengembangan
pembelajaran.
Dalam penelitian ini perangkat lunak
lainnya adalah
LMS,
Gall dan Borg (2007) yang menyatakan
dapat
digunakan
dengan
berdasarkan pendapat
menggunakan aplikasi edmodo. Edmodo
bahwa
adalah platform media sosial yang sering
pengembangan dalam bidang pendidikan
digambarkan sebagai facebook untuk
sangat menjanjikan karena menyangkut
pembelajaran dan dapat berfungsi lebih
hubungan yang erat antara evaluasi pro-
banyak lagi sesuai dengan kebutuhan (Al
gram yang sistematis dengan pengem-
Said, 2015:172). Edmodo merupakan
bangan program di masa yang akan da-
aplikasi yang menarik bagi dosen dan
tang. Berdasarkan pada ke dua pertim-
mahasiswa dengan elemen sosial yang
bangan di atas, penelitian ini dil-
menyerupai
tetapi
aksanakan dengan mengacu pada model
sesungguhnya ada nilai lebih besar dalam
penelitian dan pengembangan dari Borg
aplikasi
jejaring.
dan Gall, (2007) dengan langkah-langkah
Penggunaan model pembelajaran blend-
penelitian sebagai berikut: (1) penelitian
ed learning dengan menggunakan ap-
dan pengumpulan data (research and in-
likasi edmodo di FKIP UISU akan lebih
formation collecting), (2) perencanaan
mudah untuk memonitor interaksi maha-
(planning), (3) pengembangan draft
siswa dalam learning management sys-
produk (develop preliminary form of
tem karena bersifat open course. Karena
product).
facebook,
edukasi
berbasis
hampir mirip dengan facebook mahasiswa dan dosen dapat mengoperasikannya dengan mudah.
3. Metode Penelitian
penggunaan
penelitian
dan
Penelitian pengembangan ini dilakukan pada FKIP UISU yang terdiri
dari: prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, prodi Pendidikan Biologi,
Penelitian ini termasuk pada mixed
prodi Pendidikan Matematika, prodi Pen-
methods research, yaitu suatu pendeka-
didikan Sejarah, prodi Pendidikan Kimia,
tan penelitian yang menggabungkan
Prodi Pendidikan Fisika, dan Prodi Pen-
penelitian secara kualitatif dan kuantitatif
didikan PPKn. Dengan demikian lokasi
dalam satu penelitian (Creswell & V.L.
dan subyek penelitian ditetapkan secara
Piano Clark 2008). Penggunaan pendeka-
purposive. Pelaksanaan penelitian dil-
tan ini didasarkan pada pertimbangan
akukan pada semester ganjil tahun akad-
293 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
emik 2017/2018. Obyek penelitian ini
studi pendahuluan berupa deskripsi dan
adalah model
blended
analisis pelaksanaan pembelajaran PKn
learning pada mata kuliah PKn, yang
untuk mahasiswa FKIP UISU, dan draf
diwujudkan dalam bentuk program pem-
pemgembangan
belajaran tatap muka dan online. Subyek
blended learning pada mata kuliah PKn
penelitiannya adalah para mahasiswa se-
digital yang dikemas dalam Learning
luruh program studi yang ada di FKIP
Manage-ment Sistem dengan aplikasi
UISU.
program Edmodo.
Data
pembelajaran
penelitian
ini
menyangkut
sejumlah data yang bersifat kuantitatif
maupun kualitatif. Data kualitatif merupakan data verbal yang diperoleh pada
saat wawancara dengan mahasiswa. Di
samping itu data kualitatif juga bisa diperoleh dari log kuliah online, khususnya
dilihat dari log aktivitas mahasiswa dan
log tentang diskusi online, serta komentar mahasiswa yang diperoleh dari diskusi tersebut. Data kuantitatif merupakan
data berupa angka-angka yang merupakan representasi dari pendapat atau
penilaian responden atas model pembelajaran melalui penyebaran angket dalam
bentuk skala likert dan skala nilai.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang dicapai dalam penelitian
ini merupakan deskripsi dan analisis data
yang diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan catatan harian peneliti pada
waktu melaksanakan observasi, pengembangan bahan pembelajaran
blended
learning pada mata kuliah PKn. Luaran
yang dicapai dalam penelitian meliputi:
bahan
pembelajaran
1. Studi Pendahuluan
Sebelum melakukan studi pendahuluan, peneliti menyusun jadwal dan penetapan tahapan-tahapan penelitian. Penentuan
jadwal
dan
penetapan
tahapan
penelitian ini agar kegiatan yang dilakukan terstruktur dan sesuai dengan
waktu yang sudah dijadwalkan diawal
penyusunan
penelitian
penelitian.
dilanjutkan
Kegiatan
dengan
studi
pustaka dan kegiatan observasi awal tentang
kondisi
pembelajaran
yang
sebenarnya terhadap para dosen PKn di
FKIP UISU. Hasil pra observasi dan observasi lapangan mengenai pelaksanaan
pembelajaran PKn untuk mahasiswa
FKIP UISU ditindak lanjuti dengan
melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Hal-hal utama yang
dideskripsikan dalam FGD adalah agar
dosen mau menerapkan e learning dalam
kegiatan pembelajaran Berdasarkan hasil
observasi dan FGD pelaksanaan pembelajaran
PKn
kegiatan
penelitian
dilanjutkan pada pengembangan instru-
294 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
men pendahuluan. Langkah pertama
Instrumen yang telah valid dan relia-
pengembangan instrument pendahuluan
ble digunakan untuk menjaring data da-
dengan membuat kisi-kisi instrument.
lam analisis kebutuhan (need assess-
Untuk mendapatkan instrument yang val-
ment) terhadap pengembangan model
id dan handal, sebelum digunakan untuk
pembelajaran blended learning mata
analisis kebutuhan, terlebih dahulu in-
kuliah PKn di FKIP UISU. Berdasarkan
strument di uji validitasnya oleh 2 (dua)
hasil kalibrasi pengisian instrument di-
orang ahli pembelajaran. Tahap beri-
peroleh data analisis kebutuhan sebagai
kutnya adalah melakukan uji validitas
berikut : (1) 100 % mahasiswa menya-
dan
dengan
takan mengetahui tujuan pembelajaran
menggunakan SPSS versi 24. Berdasar-
dan kompetensi yang ingin dicapai dalam
kan hasil perhitungan validitas, dari 30
pembelajaran mata kuliah PKn, menge-
item instremen untuk mahasiswa terdapat
tahui tujuan pembelajaran PKn sesuai
4 item yang tidak valid yaitu item no
dengan kebutuhan mereka, kompetensi
8,11, 25 dan 29. Untuk instremen yang
mata kuliah PKn sudah sesuai dengan
tidak valid direvisi dan digunakan se-
kebutuhan mereka, mahasiswa menerima
bagai instrument penelitian. Kemudian
kontrak kuliah mata kuliah PKn untuk
dilakukan uji reabilitas, Berdasarkan
satu semester, pembelajaran PKn selalu
hasil uji reabilitas diperoleh hasil 0.77.
menggunakan metode ceramah jaringan
Jika diinterpretasikan maka reabilitas
internet di kampus lancar, sehingga tidak
intrumen penelitian awal untuk maha-
mengganggu
siswa tinggi. Sedangkan uji validitas in-
PKn; (2) 80% mahasiswa menyatakan
strument untuk dosen dari 30 item ter-
pernah mencari materi pelajaran dengan
dapat 3 item yang tidak valid yaitu item
di jejaring sosial, (3) 70 % mahasiswa
no 7,11,dan 30. Instremen yang tidak
menyatakan diberikan kesempatan ber-
valid direvisi dan digunakan sebagai in-
tanya tentang materi mata kuliah PKn
strument penelitian. Langkah selanjutnya
dalam setiap pertemuan, (4) 60 % maha-
melakukan uji reabilitas. Berdasarkan
siswa menyatakan giat dalam mempela-
hasil uji reabilitas diperoleh hasil 0.93.
jari mata kuliah PKn, (5) 50 % maha-
Jika diinterpretasikan maka reabilitas
siswa menyatakan bahwa hasil belajar
intrumen penelitian awal untuk dosen
PKn yang selama ini mereka terima yang
sangat tinggi.
belum memuaskan, menerima tugas un-
reliabilitas
instrument
kegiatan
pembelajaran
tuk dikerjakan di rumah secara individu
295 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
maupun kelompok, (6) 30 % mahasiswa
laporan hasil Simulasi atau Praktik terse-
menyatakan
diberikan
but, mahasiswa tidak pernah menerima
dosen PKn tidak menarik bagi mereka,
tugas untuk mencari informasi yang
membuat mencatat materi yang disam-
berhubungan dengan mata kuliah PKn
paikan Dosen mata kuliah Pendidikan
dari media massa cetak dan elektronik,
Kewarganegaraan pada setiap kali per-
mahasiswa tidak pernah mengenal Pro-
temuan, (7) 25 % mahasiswa menya-
gram Aplikasi Edmodo .
metode
yang
takan dosen memberikan contoh nyata
Berdasarkan analisis terhadap hasil
dalam pembelajaran PKn, dosen menilai
observasi, penelitian awal, FGD dan
hasil belajar mahasiswa secara adil dan
need assesment di atas dapat disimpul-
sesuai kompetensi yang mereka capai,
kan bahwa pembelajaran PKn di FKIP
penilaian mata kuliah PKn sudah sesuai
UISU masih menggunakan pendekatan
dengan tugas yang mereka selesaikan,
Teacher Center Learning (TCL). Hal ter-
(8) 100% mahasiswa menyatakan tidak
sebut dapat dilihat dari pelaksanaan pem-
pernah menerima tes awal kemampuan
belajaran masih dilaksanakan secara
untuk menetapkan batas awal materi ma-
klasikal dan kelompok. Kemudian, tidak
ta kuliah PKn pada awal semester, bahan
tersedianya bahan pembelajaran yang
ajar yang digunakan tidak pernah diberit-
bisa menjadi bahan ajar mandiri bagi ma-
ahukan kepada mereka agar mereka
hasiswa membuat proses pembelajaran
dapat mempelajarinya secara mandiri,
sangat tergantung pada dosen. Metode
dosen tidak pernah menjelaskan jawaban
pembelajaran masih menggunakan ce-
yang benar kepada mereka, setiap hasil
ramah pada awal pembelajaran untuk
tes dan tugas tidak pernah diumumkan
menjelaskan
kepada mereka agar mereka mengetahui
demikian dapat dikatakan bahwa hasil
kemampuan sendiri, dosen tidak pernah
proses pembelajaran yang dilaksanakan
menggunakan multimedia pembelajaran
belum efektif dalam membentuk kompe-
mata kuliah PKn, mahasiswa tidak
tensi mahasiswa sesuai dengan standar
pernah melakukan simulasi perilaku da-
kompetensi yang diharapkan.
dasar
teori..
Dengan
lam pembelajaran PKn, mahasiswa tidak
Bertolak dari pemaparan di atas, yaitu
pernah menggunakan video sebagai me-
pelaksanaan pembelajaran PKn untuk
dia pembelajaran PKn, mahasiswa tidak
mahasiswa belum makasimal dan belum
pernah menerima tugas Simulasi Sikap
efektif hasilnya, sehingga untuk pem-
atau Praktik Perilaku
belajaran mata kuliah PKn sangat diper-
dan
membuat
296 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
lukan pembelajaran yang efektif untuk
jaran. Pembelajaran yang berjalan saat
meningkatkan kompetensi mahasiswa.
ini belum mengacu kebutuhan stakehold-
Pembelajaran yang dirancang diharapkan
er. Hadirnya mata kuliah PKn menurut
dapat
mahasiswa
Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia
melaksanakan belajar mandiri dengan
(KKNI) dimaksudkan agar mahasiswa
memanfaatkan
pembelajaran
menjadi ilmuan dan profesional yang
perangkat lunak komputer (Teknologi
memiliki rasa kebangsaan dan cinta
Informasi dan Komunikasi).
tanah air, demokratis yang berkeadaban,
2. Hasil Pengembangan Model Pem-
menjadi warga negara yang memiliki
belajaran Blended Learning Pada Ma-
daya saing, berdisiplin tinggi, ber-
ta Kuliah Pendidikan Kewarganega-
partisipasi aktif dalam membangun ke-
raan (PKn)
hidupan yang damai berdasarkan system
Pengembangan model pembelajaran
nilai Pancasila serta berperan aktif dalam
mengakomodasi
media
yang dihasilkan adalah suatu sistem pem-
bela Negara.
belajaran dan produk pembelajaran da-
3. Langkah kedua adalah melakukan analisis
lam bentuk draf yang dapat meningkat-
pembelajaran PKn.
kan kualitas proses pembelajaran PKn
Langkah-langkah
dalam
mena-
bagi mahasiswa Fakultas Kependidikan
ganalisis kebutuhan mata kuliah PKn
dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam
dengan cara mengklasifikasi tujuan ke
Sumatera
pertama
dalam ranah belajar Gagne, menentukan
pembelajaran
langkah-demi langkah apa yang dil-
blended learning pada mata kuliah PKn
akukan orang ketika mereka melakukan
adalah dengan melakukan identifikasi
tujuan tersebut (mengenali keterampilan
kebutuhan
bawahan/subordinat). Kemudian dalam
Utara.
pengembangan
Langkah
model
pembelajaran
perumusan
(standar
proses analisis pembelajaran adalah un-
kompetensi). Analisis kebutuhan pem-
tuk menentukan keterampilan, penge-
belajaran ini begitu penting dilakukan
tahuan, dan sikap, yang dikenal sebagai
karena desain pembelajaran mata kuliah
perilaku masukan (entry behaviors), yang
PKn yang ada saat ini belum memenuhi
diperlukan
kaidah desain pembelajaran yang benar.
memulai pembelajaran.
tujuan pembelajaran umum
mahasiswa
untuk
dapat
Capaian pembelajaran lulusan saat ini
Langkah ketiga adalah menuliskan tujuan
belum terarah karena belum dikem-
pembelajaran khusus. Kegiatan perumusan
bangkan menggunakan desain pembela-
tujuan pembelajaran khusus ini dalam
297 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
pengembangan pembelajaran PKn ini dis-
yang dikembangkan sebelumnya. Untuk
esuikan dengan materi mata kuliah PKn di
itu, telah dikembangkan sebuah program
FKIP
(1)
blended learning untuk mata kuliah PKn.
menganalisis Pancasila sebagai dasar
Setelah semua perangkat model di
UISU
sebagai
berikut:
negara, tujuan negara, nilai dasar, dan
atas
selesai
dikembangkan
falsafah hidup bangsa Indonesia, (2)
lengkap, proses pembelajaran blended
menganalisis Pendidikan Kewarganega-
learning dapat dilaksanakan. Langkah-
raan, (3) menganalisis Hak Azasi Manu-
langkah pengembangan Model Pembela-
sia dan Perkembangannya di Indonesia,
jaran Blended Learning mata kuliah PKn
(4) memiliki pengetahuan tentang wawa-
menggunakan
san nasional bangsa Indonesia, (5) mem-
menggunakan aplikasi program Edmodo
iliki kesadaran hak dan kewajiban, (6)
dilihat pada Gambar berikut ini:
LMS
dengan
dengan
memiliki kesadaran bela Negara, (7)
memiliki kesadaran berdemokrasi, (8)
memiliki motivasi untuk berpartisipasi
dalam mewujudkan ketahanan nasional
Indonesia, (9) memiliki motivasi dalam
mewujudkan Poltranas Indonesia. Tujuan
pembelajaran khusus ini dikembangkan
menjadi
indikator-indikator
kemudian
dikembangkan
untuk
menjadi
seperangkat materi pembelajaran beserta
alat evaluasinya.
Untuk melaksanakan pembelajaran
tatap
muka,
menggunakan
kita
dapat
perangkat
langsung
yang
ada
(perencanaan, bahan ajar, dan sistem
evaluasi) untuk terjadinya proses pembelajaran pada mahasiswa. Sementara
untuk melaksanakan pembelajaran blended, terlebih dulu harus dikembangkan
program pembelajaran blended, yang
didasarkan pada perangkat pembelajaran
298 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
LMS Aplikasi Ed odo
E-Lear i g
Kelas
Kelas
Tatap
Muka
O li e
Ble ded
Lear i g
Ga
ar . Pe ge a ga Model Pe elajara Ble ded Lear i g Mata Kuliah PK
Me ggu aka Lear i g Ma age e t Siste LMS
299 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
Gambar 1 diatas dapat dilihat langkah
-langkah pengembangan model pembelajaran blended learning mata kuliah PKn
menggunakan
Edmodo.
Sebelum
menggunakan Edmodo, dosen dan mahaGa
siswa harus menyiapkan sarana prasarana
agar terhubung dengan Edmodo. Untuk
memulai Edmodo, dosen harus memper-
. Pada ta pila , isika
asih akif da
siapkan beberapa hal yang harus berikut
ini: (1)
ar . Ta pila Ed odo
e ail ya g
password lalu klik
Sig up for Free.
Komputer/Laptop/Smartphone
(sudah terinstall aplikasi edmodo), (2)
Jaringan Internet/Wifi, (3) Email yang
masih aktif. Dosen juga harus memilah
mana rancangan pembelajaran.
Berikut
menggunakan
ini
langkah-langkah
Edmodo
bagi
dosen
pengampu mata kuliah PKn FKIP UISU:
a. Dosen membuka aplikasi web browser seperti Opera, Modzila Firefox,
Google Chrome atau lainnya dan
mencari website Edmodo di website
http://www.edmodo.com.
Ga
ar . Ta pila
e datar Ed odo
d. Ke udia keika Na a Depa da
Na a Belaka g A da, lalu pada agia What i terests you
ost a out
Ed odo? Pilih USE IT WITH MY STUDENT, Ke udia klik CONTINUE
Ga
.
ar . Li k Ed odo
Pada hala a Uta a Ed odo terdapat
e erapa piliha . Pilih I’
teacher
Ga
ar . Piliha I situsi
300 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
e. Lalu
asuka
UISU
Sekolah ya keika
lalu Co i ue atau
lewatka de ga teka to
f.
Lihat pada agia
i prove
proile di pojok kiri
atas u tuk
e pe
isa
ol Skip
ta pila uta a,
terlihat kotak u tuk pe
uata ke-
las
aharui proile
A da
Ga
ar .Pe
uata Kelas Ed odo
Bo Na e of Class: Na a kelas ya g
Ga
aka di uat *
Bo Perso alize Your Classroo
War a u tuk
Color:
ar . Ta pila kelas di Ed odo
h. Per aharui proil A da sesuai Biodata
e u jukka war a kelas
*
Bo What Its This Class About : Bida g
studi Pilih Other
Bo Grade: piliha kelas Pilih Higher
Edu aio
Note:
Ga
* : waji diisika sesuai ya g dii gi ka
g. Pada agia hala a uta a, klik
i.
ar . Proil di Ed odo
Lalu si pa lah kode kelas de ga
ara
e gklik Na a kelas , o -
301 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
j.
Terakhir,
kepada
sebarkan
Group Code
belajaran blended learning secara efektif.
anda
Dengan mengadopsi model pembelajaran
mahasiswa/I
untuk
blended learning ini akan mendorong
bergabung
Dengan melihat pengembangan pembelajaran blended learning di atas, dapat
dinyatakan bahwa pengembangan model
pembelajaran blended learning
akan
menjadi salah satu model pembelajaran
alternatif dalam melaksanakan pembelajaran PKn di FKIP UISU. Kalau selama
ini mayoritas dosen melaksanakan pembelajaran hanya dalam bentuk tatapmuka, sekarang ada model lain yang
tercapainya target FKIP UISU yang tertuang dalam rencana strategis, yaitu pada
tahap reposisi dan konsolidasi sebesar
65%, tahap pemantapan dan mandiri
sebesar 60%, dan tahap penguatan dan
perluasan
sebesar
melaksanakan
masi.
muka
1. Kesimpulan
demikian untuk penerapan model ini
akan
berimplikasi
pada
perubahan
berbagai aturan khususnya terkait dengan
persyaratan administrasi, seperti aturan
tentang kehadiran mahasiswa dan dosen.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka
model pembelajaran blended learning
berbasis pada mata PKn akan berimplikasi pada berubahnya kebijakan bukan
hanya pada tingkat fakultas, tetapi juga
pada tingkat universitas untuk mendorong mendorong para dosen agar
melaksanakan pembelajaran berbasis in-
pembelajaran
berbasis teknologi komunikasi dan inforC. SIMPULAN
learning. Namun
prodi
dengan metode dan teknik pengajaran
mengombinasikan pembelajaran tatapdan online
proses
85%
Dengan mengacu pada hasil penelitian
yang diperoleh selama proses pengembangan model pembelajaran blended
learning pada mata kuliah PKn dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Proses penelitian dan pengembangan
yang
dilaksanakan
ini
telah
menghasilkan draf model pembelajaran
blended learning mata kuliah PKn pendekatan kontruktivistik pada mata kuliah
teknik pemesinan CNC baik dalam bentuk cetak maupun digital yang dikemas
dalam sistem manajemen pembelajaran
ternet (blended learning) dengan menga-
(LMS) dengan aplikasi program edmodo.
dopsi pengembangan model pembelajarn
Draf model pembelajaran blended learn-
ini. Dengan demikian para dosen dapat
ing mata kuliah PKn ini terdiri dari mod-
merencanakan dan melaksanakan pem-
el prosedural dan model fisikal. Model
302 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
prosedural merupakan hasil konstruksi
ditunjukkan oleh log aktivitas mereka di
dari kajian teori yang diwujudkan dalam
kelas online dapat dijadikan parameter
bentuk gambar. Model prosedural yang
bagi kehadiran mereka.
berhasil dikembangkan terdiri dari model
D. DAFTAR PUSTAKA
tentang langkah-langkah pengembangan
perangkat pembelajaran blended learning.
Untuk mendapatkan model pembelajaran yang diharapkan, diperlukan langkah
-langkah pengembangan selanjutnya seperti evaluasi (formatif) agar kelebihan
dan kelemahan model pembelajaran ini
dapat diketahui.
Learning and their Real Barriers
Towards
Them,
The
Turkish
Online Journal of Educational
Technology, April 2015, Volume
14, issue 2.
Blayone. Todd J.B, Oostveen.Roland
Barber.Wendy,
Guiseppe.Maurice Di, dan Childs.
Mengingat keberadaan dan penerapan
model pembelajaran blended learning
pada mata kuliah PKn ini berimplikasi
pada banyak hal, maka perlu dikembangkan kebijakan pada tingkat universitentang
ceptions of Edmodo and Mobile
van,
2. Saran
tas
Al Said. Khalel.M, 2015, Students' Per-
berbagai
aturan
yang
memungkinkan diterapkannya model ini,
seperti adanya perubahan terhadap redefinisi tentang kehadiran dosen dan mahasiswa di kelas. Jika selama ini yang dimaksud dengan kehadiran dosen di kelas
adalah kehadiran atau keberadaan maha-
siswa dan dosen secara fisik di kelas pada waktu yang telah dijadwalkan. Tetapi,
dengan adanya kegiatan pembelajaran
blended learning ini, kehadiran fisik
bukan menjadi ukuran melainkan kunjungan mahasiswa ke "kelas online" yang
Elizabeth, 2017, Democratizing
Digital Learning: Theorizing The
Fully Online Learning Community Model, International Journal of
Educational Technology in Higher
Education, 2017, Vol. 14 (13).
Borg, W. R, dan Gall, M. D, 2007, Educational Research An introduction, New York: Longman.
Creswell.
John
W,
Clark,2008,
search,
&
V.L,
Educational
Planning,
Piano
Re-
Conducting,
and Evaluating Quantitative and
Qualitative Research, New Jersey: Prentice .
Dick, Walter, Lou Carey, James O Carey,2005, The Systematic Design
of Instruction, Sixth Edition, Bos-
ton: Pearson Education, Inc.
303 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
Erwin. Muhammad, 2010. Pendidikan
Kewarganegaraan Republik Indonesia, PT Refika Aditama, Ban-
North Dakota USA.
Lalima, Dangwal. Kiran Lata, 2017,
Blended Learning: An Innovative
dung.
Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan
tion, IGI Global, University of
Universitas
Sumatera
Utara, 2015, Rencana Strategis,
Lembaga Penjamin Mutu FKIP
Approach, Universal Journal of
Educational Research, Vol 5(1),
hal129-136.
Rivera. Jennifer Hall, 2017, The Blended
Learning Environment: A Viable
UISU, Medan.
Firmansyah. Beny Hari, 2015, Pengem-
Alternative for Special Needs Stu-
bangan Blended Learning Ber-
dents, Journal of Education and
basis Schoology. Prosiding Semi-
Training Studies Vol. 5, No. 2,
nar Nasional Teknologi Pendidi-
February 2017.
kan. Malang, 14 Nopember 2015.
Salata. Tina L, 2017,Increasing a Sense
Kader. Nasreen Shaleh, 2017,The Effec-
of Place Using Blended Online
tiveness of Blended Learning in
and On Site Learning. Journal of
Improving Students' Achievement
Sustainability Education, Vol. 12,
in Third Grade's Science in Bani
February 2017.
Kenana. Journal of Education and
Practice. Vol.7, No.35, hal 109.
Solera. Rebeca, Solera. Juan Ramon,
Arayab. Isabel, 2017, Subjects in
Kintu. Muginye Justice, Zhu. Chang, dan
The Blended Learning Model De-
Kagambe. Edmond, 2017, Blend-
sign. Theoretical Methodological
ed Learning Effectiveness: The
Elements, Journal Social and Be-
Relationship
havioral Sciences, 237,
Between
Student
Characteristics, Design Features
2017,
( 771 – 777).
and Outcomes, International Jour-
Wang. Jing, Cherkassky.Vladimir L, dan
nal of Educational Technology in
Just. Marcel Adam, 2017, Predict-
Higher Education, 2017, Vol.14
ing the Brain Activation Pattern
(7).
Associated With the Propositional
Keengwe.Jared, 2017, Handbook of Re-
Content of a Sentence: Modeling
search on Digital Content, Mobile
Neural Representations of Events
Learning, and Technology Integ-
and States, Journal Human Brain
gration Models in Teacher Educa-
Mapping. Wiley Periodicals, Inc.
304 Pengembangan model pembelajaran blended learning Pada mata kuliah pendidikan