TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD 91 PENGARUH PERENCANAAN STRATEGIS ... JOURNAL | UNAIR fullpapers

91

PENGARUH PERENCANAAN STRATEGIS TERHADAP KINERJA DI RUMAH SAKIT
EFFECT OF STRATEGIC PLANNING ON THE HOSPITAL PERFORMANCE
Nurhapna, Setya Haksama
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
E-mail: nurhapna_oktavia@yahoo.com
ABSTRACT
Strategic planning very important to be performed in order to create and maintain conformity between
organizational goals and organizational resources possessed with objective to catch constantly-growing
market opportunity. Hospitals be required of strategic planning in order to provide boundary of venture,
organizational direction and organizational culture, to maintain flexibility and stability, to facilitate the
preparation of the annual working plan and budgeting in aims to achieve the goals of the organization
and to improve performance of organization. The purpose of this research was to learn the influence of
strategic planning (strategy development and strategy implementation) towards performance hospital. This
research was an observational-analytic with cross sectional design. Population for the research was all
staffs in Muhammadiyah Hospital Lamongan (which included doctors, nurses, midwives and supporting
staffs) in 2014. The number of staffs included was 284 staffs, and samples used for this research were as
many as 74 respondents. Based on statistical test using logistic bivariate regression test with α = 0,05,
showed that P (0,019) < α (0,05), thus H 0 was rejected, which meant there was influence of strategic
planning towards performance hospital. Based on the result of the research, it’s concluded that sufficient

strategic planning will improve performance hospital.
Keywords: strategic planning, hospital performance
PENDAHULUAN

Lamongan

Indikator cakupan pelayanan sebuah rumah

kinerjanya

harus

mampu

mempertahankan

agar rumah sakit ini tetap menjadi

sakit terdiri dari jumlah dan persentase kunjungan


pilihan

rawat inap/rawat

jalan,

dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya

jumlah tindakan

(Nursalam,

data

kunjungan

jumlah

pasien


Muhammadiyah Lamongan,

pelayanan

atau

2002). Berdasarkan
di

Rumah

diperoleh

masyarakat.

Kinerja

rumah

sakit


adalah perencanaan strategis (Whittaker, 2002).
Berdasarkan

Sakit
adanya

bagi

Rumah

Sakit

data

yang

diperoleh

Muhammadiyah


dari

Lamongan,

penurunan rata-rata jumlah kunjungan pasien UGD

perencanaan strategis rumah sakit masih dianggap

dari tahun 2010 sampai tahun 2013 sejumlah 247

belum cukup, karena rumah sakit belum melakukan

pasien, dan adanya penurunan jumlah kunjungan

langkah-langkah perencanaan strategis yang sesuai

pasien rawat inap dari tahun 2012 sampai tahun

dengan kaidah penyusunan perencanaan strategis.


2013 sejumlah 625 pasien.
Penurunan
kemungkinan

jumlah

disebabkan

Perencanaan strategis rumah sakit yang tidak
kunjungan
oleh

adanya

pesaing (rumah sakit lain). Banyaknya

pasien

cukup


disebabkan

karena

rumah

sakit

belum

faktor

maksimal melakukan analisis lingkungan internal

pesaing

dan eksternal, rumah sakit juga belum melakukan

memungkinkan masyarakat untuk memilih rumah


identifikasi

sakit yang terbaik ketika membutuhkan pelayanan

berkaitan dengan masalah yang akan dihadapi.

kesehatan, sehingga Rumah Sakit Muhammadiyah

terhadap

isu-isu

strategis

yang

Analisis lingkungan internal dan lingkungan

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


92

eksternal rumah sakit hanya meliputi analisis

dalam menciptakan dan memelihara kesesuaian

kemitraan seperti: kemitraan dengan dokter mitra,

antara tujuan organisasi dengan sumber daya yang

dengan

balai

dimiliki guna menangkap peluang pasar yang selalu

pengobatan dan perusahaan. Analisis lingkungan

berkembang. Perencanaan strategis juga menguji


internal

bagaimana cara memilih sasaran hasil, tujuan

rumah

sakit

sebaiknya

kepemimpinan,
prasarana,

dan lain-lain

lingkungan

faktor
sarana


kesehatan,

sedangkan

eksternal

mengidentifikasi faktor politik,
arah

klinik,

mengidentifikasi

petugas

kebijakan

analisis

swasta,

sebaiknya

ekonomi,

sosial,

(Bryson, 2002).

disebarkan

dan

yang strategis

dirubah jika keadaan

berubah, serta bagaimana kemajuan program yang
telah ditetapkan.
Menurut teori Bryson (2002) penyusunan
perencanaan strategis terdiri dari langkah-langkah

penting

sebagai berikut: (1) Penetapan visi, misi dan tujuan

strategis

organisasi, merupakan tindakan mengembangkan

belum cukup dapat disempurnakan untuk

dan mengklarifikasikan tanggung jawab sosial dari

Perkembangan
untuk dilakukan

strategi

agar

sangat

perencanaan

tahun berikutnya sehingga peluang pasar dapat
dimasuki
strategi

untuk

teknologi dan lain-lain

perkembangan

yang

organisasi dan rencana tindakan

rumah sakit. Pengembangan

oleh
yang

kurang

akan

mepengaruhi

perusahaan

yang berkaitan dengan pernyataan

visi, misi dan tujuan organisasi
tujuan

dari organisasi;

untuk mencapai

(2) Analisis lingkungan

implementasi strategi rumah sakit karena program,

eksternal, yaitu mengungkapkan

prosedur dan anggaran yang dilakukan rumah

yang dimaksud

sakit tidak sesuai dengan keadaan rumah sakit

dan ancaman

dan

berkaitan dengan faktor politik, ekonomi, sosial dan

tidak

sesuai

dengan

kebutuhan

pasien/pelanggan.

lingkungan

untuk mengidentifikasi
yang

peluang

dihadapi oleh perusahaan,

arah perkembangan teknologi merupakan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

dari

aktivitas

luar

analisis

luar;

bagian

(3) Analisis

pengaruh perencanaan strategis terhadap kinerja

lingkungan

rumah sakit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan utuk menganalisi kedalam organisasi itu

dimanfaatkan oleh Rumah Sakit Muhammadiyah

sendiri, dengan menilai sumberdaya organisasi.

Lamongan sebagai dasar untuk mengevaluasi

Indikator dalam analisis lingkungan internal ini

perencanaan strategis dan kinerja rumah sakit

hanya berfokus pada kekuatan dan kelemahan

sebagai

organisasi itu sendiri;

upaya

dalam

peningkatan

kinerja

bedasarkan perencanaan strategis rumah sakit.

strategis

PUSTAKA

organisasi,

Perencanaan strategis menurut Supriyanto
dan Ernawati (2010) adalah proses manajemen

yang

internal,

merupakan

(4)

langkah

Identifikasi

yang

isu-isu

berkaitan dengan yang dihadapi
merupakan

berkaitan

pertanyaan-pertanyaan

dengan kebijakan fundamental

tentang pengaruh mandat organisasi, visi, misi,

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014

93

pelayanan biaya, pendanaan, maupun rencana

tersebut, serta mekanisme

organisasi atau manajemen; (5) Mengembangkan

Melakukan

strategi, yaitu melaksanakan tindakan-tindakan dari

melaksanakan

rencana- rencana

keputusan atas dasar isu-isu strategis yang telah

Menjamin

bahwa

diidentifikasikan pada langkah sebelumnya,

peningkatan

mengelola

isu

untuk

dan penetapan visi

strategis

organisasi yang efektif dan efesien.

dibagi

Baldrige

atas

dua

item,

yaitu:

pengembangan strategi dan implementasi strategi
(Gaspersz,

2011).

analisis tentang kemampuan

Pengembangan

(5)
untuk

strategis;

program-

keunggulan

kinerja

(6)

program

yang

akan

dilaksanakan itu terintegrasi atau selaras dengan
arah, sasaran

Perencanaan strategis menurut Malcolm

penilaiannya;

dan tujuan strategis

telah

yang

ditetapkan

untuk

organisasi
memenuhi

kebutuhan dari pelanggan, karyawan masyarakat
dan pemerintah.
Implementasi

strategi

Strategi

adalah

proses

(strategy
di

mana

menurut Supriyanto dan Ernawati (2010) adalah

implementation)

cara

dalam

manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk

hasil

program, prosedur dan anggaran. Implementasi

yang

dilakukan

menetapkan
yang

oleh

strateginya

strategis

menunjukkan

menurut

sasaran

dan

mencakup

tantangan

bagaimana

strategi

juga

dapat

diartikan

sebagai

strategis,

meringkas

dan

tujuan.

implementasi

tentang pengembangan

strategi

implementasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan

(1)

strategis dan misi strategis yang telah ditetapkan.

sasaran hasil
Uraikan

organisasi

strategis

Gaspersz

(2011) adalah:

pengembangan strategi dalam bentuk tindakan,
strategi

dari

pelanggan,

Hal- hal

karyawan,

masyarakat

dan

pemerintah

implementasi strategi: penataan Staf Mengikuti

sasaran

dan

Mengidentifikasi
kesempatan

arah,

Strategi,
dan

perubahan

melatih,

dalam

dalam kebutuhan merekrut

tujuan

organisasi;

(2)

titik-titik

kelemahan

dan

strategi, seleksi dan pengembangan manajemen,

dan

mengidentifikasi kemampuan dan potensi.

untuk

ditingkatkan kinerjanya;
SWOT

menetapkan

diperhatikan

adalah

kebutuhan

untuk

harus

sesuai

Memahami

sebagai masukan

yang

yang

diperbaiki
(3) Malakukan

(strengths, weaknesses,

analisis

opportunities,

menyesuaikan

Manfaat perencanaan

manajer

dengan

strategis menurut

Harrisfadilah (2013) adalah sebagai berikut: (1)

dan threats atau kekuatan, kelemahan, peluang

Menentukan

dan

analisis

fokus bidang usaha yang akan dikembangkan

dan

analisis

yang didasarkan pada semua lapisan manajemen;

(4) Menetapkan

sasaran,

(2) Memberikan arah perusahaan (rumah sakit); (3)

tujuan strategis indikator kinerja dan batas waktu

Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan;

untuk mencapai

(4) Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai;

ancaman).

Analisis

keadaan

internal

keadaan

eksternal;

ini

organisasi

sasaran

meliputi

dan tujuan strategis

batasan

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014

usaha/bisnis,

memilih

94

(5) Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi; (6)

sasaran

Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan

dilakukan dengan cara membandingkan kemajuan

anggaran tahunan.

yang telah dicapai organisasi dengan tujuan yang

Kinerja adalah penacapaian kerja individu

dan

strategi menurut Whittaker (2000),

ditetapkan pada perencanaan strategis organisasi.

atau sekelompok orang di rumah sakit sesuai

(4) Mengevaluasi kinerja

dengan wewenang

jawabnya

hasil evaluasi untuk perbaikan kinerja organisasi

masing-masing, yang dinilai dari kondisi yang

dimasa yang akan datang. Evaluasi kinerja akan

sebenarnya

dan

dan

terjadi

perencanaan
Pengukuran

tanggung

dibandingkan

strategis
kinerja

manajemen

yang

ditetapkan.

merupakan

yang

dengan

alat

suatu

digunakan

meningkatkan kualitas

untuk

pengambilan

keputusan

dan

memanfaatkan

memberikan gambaran kepada penerima informasi
mengenai

nilai kinerja

yang

berhasil

organisasi. Capaian kinerja organisasi dapat dinilai
dengan

skala

pengukuran

tertentu.

Informasi

capaian kinerja dapat dijadikan feedback dan

dan akuntabilitas. Pengukuran kinerja menurut

reward-

Whittaker dapat dilakukan berdasarkan penilaian

organisasi

pada perencanaan strategis (Whittaker, 2000 dan

pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

Simamora, 1995).

METOD

Pengukuran

kinerja

terdiri dari beberapa
Menetapkan

4

menurut
langkah

sasaran, tujuan

dan

Whittaker
yaitu:
hasil

dicapai

punishment,
dan

penilaian

dasar

kemajuan

peningkatan

kualitas

E

(1)

Penelitian ini termasuk penelitian analitik

yang

yang menggunakan pendekatan cross sectional.

diinginkan pada saat perencanaan strategis, (2)

Populasi dalam

Merumuskan indikator kinerja dan ukuran kinerja.

tanaga

Menurut Umar (2002), indikator

tenaga para medis dan tenaga penunjang di

suatu penilaian

adalah

ini adalah

seluruh

kesehatan yang meliputi tenaga medis,

Rumah

Sakit

yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan

sebanyak

284

indikasi-indikasi

sehingga bentuknya

penelitian ini adalah Stratified Random Sampling

kinerja mengacu

sehingga diperoleh sampel sebanyak 74 tanaga

cenderung

kinerja

kinerja

penelitian

secara tidak langsung

kinerja,

kualitatif.

Ukuran

pada penilaian kinerja secara langsung.

4

yaitu:

level/tingkatan,

trends/tren,
dan

comparisons/perbandingan
integration/intregasi.
ketercapaian

tujuan,

Mengukur tingkat

(3)

Mengukur

sasaran

dan

ketercapaian

orang.

Teknik

Lamongan

sampling dalam

kesehatan yang terdiri dari tenaga medis 17

Indikator kinerja menurut Malcolm Baldrige
ada

Muhammadiyah

tingkat
strategi.
tujuan,

orang, tenaga paramedis 42 orang

dan tenaga

penunjang 15 orang. Pengumpulan data dilakukan
dengan

menggunakan

kuesioner

yang

berisi

pernyataan mengenai perencanaan strategis yang
terdiri

dari

pengembangan

strategi

dan

implementasi strategi serta kinerja rumah sakit

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014

95

dengan

pilihan

jawaban

tertutup.

Jumlah

pernyataan untuk perencanaan strategis adalah
23 pernyataan

Kinerja

di

Rumah

Sakit

Muhammadiyah

Lamongan

yang terdiri dari 10 pernyataan

Hasil

pengolahan

data

untuk

tentang pengembangan strategi dan 13 pernyataan

pengembangan strategi dalam penelitian ini dibagi

tentang implementasi strategi. Kinerja rumah sakit

dalam dua kategori, yaitu pengembangan strategi

terdiri

23

dari

menggunakan
logistik

pernyataan.
uji

dilakukan

perencanaan

regresi
untuk

strategis

Analisis

data

logistik. Uji regresi
pengaruh

melihat
yang

terdiri

dari

cukup

dan pengembangan strategi tidak cukup.

Pengembangan strategi

cukup

adalah

suatu

strategis yang selalu mengalami

perencanaan

penyempurnaan dalam fungsi menyeluruh (nilai dan

pengembangan strategi dan implementasi strategi

struktur)

terhadap kinerja Rumah Sakit Muhammadiyah

pengembangan strategi yang tidak cukup adalah

Lamongan.

suatu perencanaan

HASIL

DAN

mengalami

PEMBAHASAN
Pengaruh

organisasi.

suatu

Sedangkan

strategis yang jarang sekali

penyempurnaan

dalam

fungsi

menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.

Pengembangan

Strategi

Terhadap

Tabel 1 Analisis Pengembangan Strategi Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Kinerja Rumah Sakit

Pengembangan Strategi
n

Tidak Cukup
Cukup
Berdasarkan

Jelek

tabulasi

pengembangan

silang

5
23
untuk

%
20,83
46,00
analisis

strategi terhadap kinerja rumah

n

Total

Baik

%
79,17
54,00

19
27

menunjukkan

n

ρ value
%
32,43
67,57

24
50

hasil yang memenuhi syarat yaitu

diatas 2,00, sehingga hipotesis H1 diterima artinya

sakit, dapat diketahui bahwa mayoritas responden

ada pengaruh pengembangan

menyatakan pengembangan strategi rumah sakit

kinerja karyawan.

cukup sejumlah 50 responden (67,57%).

Pengaruh

Pengembangan

strategi

yang

digunakan untuk menyempurnakan

cukup

perencanaan

0,037

Kinerja

Implementasi
di

Rumah

strategi terhadap

Strategi

Sakit

Terhadap

Muhammadiyah

Lamongan

strategis berikutnya agar perencanaan strategis

Hasil pengolahan data untuk implementasi

yang berikutnya mampu menangkap peluang pasar

strategi dalam penelitian ini dibagi dalam dua

yang terus berkembang. Hasil

kategori, yaitu: implementasi strategi sesuai dan

sejalan dengan hasil penelitian
(2005)

tentang

penelitian
dari

Kurniawan

mplementasi

pengaruh pengembangan strategi

Implementasi

terhadap kinerja karyawan, berdasarkan
pengolahan

ini

hasil

roses

di

strategi
strategi
mana

tidak
sesuai adalah

manajemen

data diperoleh CR= 2,312. Nilai ini
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014

sesuai.
suatu

mewujudkan

96

strateginya dalam bentuk program, prosedur dan

organisasi yang tidak sesuai dengan yang telah

anggaran yang sesuai dengan tujuan strategis

ditentukan sebelumnya, baik dari program, prosedur

dan misi strategis

maupun anggaran. Hasil

yang

Sedangkan implementasi
sesuai

adalah

telah

strategis

ditetapkan.
yang

suatu proses

tidak

di

mana

penelitian

ini

sejalan

hasil penelitian dari Soepardi (2009)

dengan

tentang pengaruh perumusan

dan implementasi

strateginya dalam

strategi terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian

bentuk program, prosedur dan anggaran yang

menunjukkan bahwa perumusan dan implementasi

tidak sesuai dengan tujuan strategis dan misi

strategi

strategis

signifikan terhadap pengendalian anggaran, baik

manajemen

mewujudkan

yangtelah

ditetapkan.

implementasi strategis dapat

Analisis

dilihat

pada

secara

memiliki

pengaruh

maupun

parsial

yang

positif

simultan.

dan

Variabel

implementasi strategi memiliki pengaruh yang lebih

Tabel 2.
Berdasarkan tabulasi silang untuk analisis
implementasi

strategi

terhadap

kinerja

rumah

dominan dibandingkan dengan variabel perumusan
strategi terhadap pengendalian anggaran masing-

sakit, dapat diketahui bahwa mayoritas responden

masing sebesar 55,77% dan 27,41%.

menyatakan

Pengaruh Perencanaan Strategis Terhadap
Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan

implementasi

strategi tidak sesuai

sejumlah 40 responden (54,05%). Hasil uji statistik
implementasi

Hasil pengolahan data untuk perencanaan

strategi terhadap kinerja rumah sakit. Implementasi

strategis dalam penelitian ini dibagi dalam dua

strategi sangat penting dalam mencapai tujuan dari

kategori. Perencanaan

strategis

cukup

adalah

rumah sakit dengan memaksimalkan sumber daya

perencanaan jangka

panjang

yang

dapat

yang dimiliki oleh rumah sakit

menciftakan dan memelihara kesesuaian

menunjukkan

adanya

pengaruh

tersebut.

Apabila

strategis yang dibuat telah sesuai

sumber

daya

dengan langkah-langkah penyusunan perencanaan

peluang

pasar

strategis yang baik maka perencanaan

Sedangkan

perencanaan

akan

dikategorikan

strategis

cukup. Tetapi perencaan

strategis yang dikategorikan cukup tersebut

tidak

tujuan

yang dimiliki guna menangkap
yang

perencanaan

selalu
strategis

berkembang.
yang

tidak

cukup adalah perencanaan jangka panjang yang
tidak

dapat

menciftakan

dan

sumberdaya

memelihara

akan mampu mencapai tujuan rumah sakit jika

kesesuaian tujuan

implementasi strategi tidak dilakukan berdasarkan

sehingga tidak dapat menangkap peluang pasar

perencanaan strategis yang ditetapkan.

yang selalu berkembang.

Implementasi strategi yang tidak sesuai
adalah tindakan
sesorang

yang

dilakukan

oleh

atau sekelompok orang didalam

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014

yang

dimiliki

97

Tabel 2 Analisis Implementasi Strategi Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Kinerja Rumah Sakit

Implementasi Strategi

Jelek

n

Tidak Sesuai
Sesuai

11
17

%
27,50
50,00

n

Total

Baik
29
17

%
72,50
50,00

n

ρ value
%
54,05
45,95

40
34

0,044

Tabel 3 Analisis Perencanaan Strategis Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Kinerja Rumah Sakit
Perencanaan Strategis
Tidak Cukup
Cukup
Berdasarkan

terhadap

diketahui

bahwa

kinerja
37

menyatakan perencanaan
37

10
19

%
27,03
51,35

silang untuk perencanaan

tabulasi

strategis

dan

Jelek

n

responden

rumah

strategis
(50,00%)

Baik
27
18

%
72,97
48,65

harus

diawali

n

dapat

cukup/efektif.

(50,00%)

Hasil

sakit,

responden

Total

tidak

cukup

menyatakan

n

37
37

dengan

penelitian

hasil penelitian

dari

ρ value
%
50,00
50,00

perencanaan

ini

sejalan

Budiyarto

pengaruh perencanaan

0,019

(2004)

strategis

yang

dengan
tentang
terhadap

perencanaan strategis cukup. Berdasarkan hasil uji

kinerja

statistik dengan nilai α = 0,05, diperoleh nilai p (p

data

value) = 0,019 sehingga p (0,019) < α (0,05) maka

Fhitung sebesar 11,168 dan nilai Ftabel untuk

H0 ditolak, artinya ada pengaruh perencanaan

tingkat kepercayaan α = 95% dengan DF = 1-3

strategis terhadap kinerja rumah sakit.

adalah 10,13. dengan demikian Fhitung > Ftabel

Perencanaan strategis yang cukup dapat

maka

finansial. Berdasarkan hasil pengolahan
dari

H0

penelitain

ditolak,

Budiyarto,

artinya

diperoleh

Terdapat

nilai

pengaruh

memberikan pandangan menyeluruh tentang semua

perencanaan strategis terhadap peningkatan kinerja

tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan

finansial.

menjadi tuntutan dalam proses pencapaian visi, misi,
tujuan

dan

motto

dari

rumah

sakit.

Penelitian dari Asmarani (2006) tentang
analisis pengaruh perencanaan strategis terhadap

Perencanaan strategis yang cukup juga dapat

kinerja perusahaan

mempertajam fokus organisasi, agar semua sumber

keunggulan

daya organisasi digunakan secara optimal untuk

pengolahan data diperoleh CR = 4,028 dan nilai p

melayani misi rumah sakit. Adanya

perencanaan

(0,000) < α (0,05), dengan demikian H1 yang

pengambil

menyatakan perencanaan strategis berpengaruh

stretegis,

memungkinkan

keputusan/pemimpin

para

dapat menggunakan sumber

daya yang dimiliki secara tepat, berdaya guna dan

dalam upaya

bersaing.

menciftakan

Berdasarkan

hasil

positif terhadap kinerja perusahaan diterima.
Penelitian ini juga sejalan dengan

berhasil guna, sehingga rumah sakit dapat memiliki

penelitian dari Widodo (2011), yang menyatakan

kinerja yang baik/efektif. Kinerja yang baik/efektif

bahwa terdapat pengaruh perencanaan strategis

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014

98

terhadap peningkatan kinerja organisasi, hal ini

Kinerja

rumah

sakit

yang

akan

diperoleh berdasarkan hasil analisis dengan

meningkatkan

criteria Critical ratio yang diidentik dengan uji-

menimbulkan loyalitas pelanggan

t, parameter estimasi menunjukkan hasil yang

yang

signifikan dengan nilai CR = 2,130 dan p = 0,033

pelanggan yang puas akan kembali ke

dengan taraf signifikan sebesar 0,05 (5%),

sakit jika membutuhkan pelayanan medis, dan

sehingga P (0,033) < α (0,05) maka H0

pelanggan yang loyal akan merekomendasikan

ditolak, artinya ada pengaruh

rumah sakit tersebut ke orang yang dia kenal,

strategis

Berdasarkan

uraian

tentang

pengaruh

pelanggan

dan

akan produk

oleh rumah sakit, karena

disediakan

sehingga

kinerja organisasi.

terhadap

perencanaan

perencanaan

kepuasan

baik

jumlah

kunjungan

rumah

pasien

akan

diperoleh

dari

mengalami peningkatan.
Berdasarkan

strategis terhadap kinerja rumah

data

yang

sakit, dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian ini

Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan terdapat

telah sesuai dengan teori dari Whittaker

penurunan jumlah kunjungan

menyatakan

yang

bahwa kinerja rumah sakit dapat

Kinerja
kemungkinan
yang

cukup,

rumah

sakit

dikategorikan

kerena perencanaan
sehingga

rumah

pasien rawat inap. Penurunan kunjungan pasien
ini

dinilai melalui perencanaan strategis.
baik

strategisnya

sakit

mampu

memaksimalkan sumber daya yang ada untuk

pasien UGD dan

kemungkinan

bukan

disebabkan

karena

perencanaan strategis yang ada, tetapi karena
faktor-faktor
kinerja

lain yang

rumah

sakit,

dapat mempengaruhi
seperti

faktor inputs,

proses, outputs dan outcomes.
Faktor

sakit. Keberadaan perencanaan strategis disebuah

(pemimpin

organisasi juga membantu organisasi tersebut

sarana prasarana, material, dan mesin. Pemimpin

untuk

melakukan

pembatasan

usaha/bisnis,

memberikan arah bagi organisasi, mengarahkan
dan

membentuk

kultur

perusahaan,

menjaga

kebijakan yang taat asas dan sesuai, menjaga
fleksibilitas

dan

stabilitas

operasi

dan

inputs

rumah

dan

sakit

adalah

manusia

memcapai visi, misi, tujuan dan motto dari rumah

petugas/pekerja),

uang,

merupakan orang yang memiliki wewenang untuk
membuat kebijakan
petugas

dalam mengarahkan

kesehatan untuk memaksimalkan sumber

daya yang dimiliki sehingga tujuan dari rumah sakit
dapat tercapai.

memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan

Rumah sakit merupakan organisasi yang

anggaran tahunan, dengan demikian keberadaan

bergerak dibidang barang dan jasa, sehingga

perencanaan

produk yang

strategis

sangat

penting

sekali

diberikan

tidak

hanya

berupa

bagi rumah sakit dalam menetukan batas kerja

barang tetapi juga pelayanan. Petugas kesehatan

dari

merupakan orang yang langsung

rumah sakit dan memaksimalkan

rumah sakit.

kinerja

pelayanan

kepada

memberikan

pasien maupun pelanggan

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014

99

sehingga peran dari petugas kesehatan juga

yang cukup disebabkan karena pengembangan

sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan

strategi yang cukup

kinerja dari rumah sakit. Petugas kesehatan yang

strategi

mampu meningkatkan kepuasan dan menimbulkan

yang cukup menyebabkan kinerja Rumah Sakit

loyalitas pasien adalah petugas kesehatan yang

Muhammadiyah

mampu memeberikan pelayan yang dibutuhkan

pengaruh pengembangan strategi (pengembangan

oleh pasien, tidak hanya secara teoritis tetapi

strategi dan implementasi strategi) terhadap kinerja

juga secara prilaku/sikaf.

di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, artinya

Uraian

tentang

sesuai. Perencanaan strategis

Lamongan menjadi baik. Ada

strategis

kesehatan tersebut membuktikan bahwa kinerja

meningkatkan

kinerja dari rumah sakit. Untuk

rumah sakit

Rumah

hanya

dan petugas

implementasi

perencanaan

tidak

pemimpin

yang

dan

dipengaruhi

oleh

Sakit

perencanaan strategis saja masih banyak faktor

sebaiknya

lain salah

terhadap

satunya adalah faktor manusia yaitu

yang

cukup

Muhammadiyah

Lamongan

melakukan pengembangan
perencanaan

strategis

akan

strategi

rumah

sakit,

pemimpin dan petugas kesehatan. Oleh sebab itu,

sehingga analisis lingkungan internal dan analisis

menurunnya kunjungan pasien bisa saja terjadi

lingkungan

eksternal

karena faktor pemimpin dari rumah sakit atau faktor

diidentifikasi

secara maksimal dan melakukan

petugas kesehatan rumah sakit atau faktor-faktor

Identifikasi

lain yang dapat mempengaruhi rumah sakit.

yang

SIMPULAN

Sakit Muhammadiyah Lamongan memiliki kinerja

Perencanaan strategis yang ada di Rumah

yang

isu-isu

dihadapi

baik

dan

rumah

strategis

organisasi,

tetap

sehingga

Sakit Muhammadiyah Lamongan pada tahun 2014

masyarakat

dikategorikan

pasien akan mengalami peningkatan.

cukup.

Perencanaan

strategis

DAFTAR PUSTAKA
Asmarani, D. E. 2006. Analisis Pengaruh
Perencanaan Strategis Terhadap Kinerja
Perusahaan Dalam Upaya
Menciftakan
Keunggulan
Bersaing.
http://eprints.undip.ac.id/15482/1/Dinda_
Estika_ Asmarani.pdf
Bryson, J. M. 2002. Perencanaan Strategis
Bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Budiyarto. 2004.
Pengaruh Perencanaan Strategis
Terhadap Kinerja Finansial Devisi-Devisi
Pada PT Telekomunikasi Indonesia.
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bit
stream/
handle/10364/541/1400023.pdf?sequenc
e=1
Gaspersz, V. F. 2011. Malcolm Baldrige For
Performance
Excellence.
Bogor:
Vinchristo Publication.
Harrisfadilah's.
2013.
Perencanaan

dapat

berkaitan dengan

menjadi

yang akibatnya

sakit

Rumah

pilihan

bagi

jumlah kunjungan

Strategis Perusahaan.
http://harrisfadilah.wordpress.com/2013/
01/03/pe rencanaan-strategiperusahaan/.html
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan.
Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Purwanto, A. 2007. Malcolm Baldrige Criteria Fot
Performance
Excellence.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, H. 1995. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: STIE YKPN.
Soepardi, E. M. 2009. Pengaruh Perumusan
dan Implementasi
Strategis
Kinerja Keuangan.
Terhadap
Volume
21,
No.3,
http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mi
mbar/arti cle/view/187
Supriyanto, S., & Ernawati. 2010. Pemasaran
Industri Jasa Kesehatan. Surabaya:
Andi.
Umar, H. 2002. Teknik Evaluasi Bisnis dan Kinerja
Perusahaan Secara Komprehensif,

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014

100

Kualitatif dan Modern. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Widodo. 2011. Peningkatan Kinerja Organisasi
Melalui Perencanaan Strategis.
Volume 15, Nomor 1:
83-97. http://fecon.uii.ac.id/images/stories/jurnal/
JSB/januari11/9_widodorevisi%20feb%202012. pdf
Whittaker, J. 2002. The Internet: The
Basics, Routledge.

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014