PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS T (1)

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP
RETURN SAHAM
(Studi Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Di BEI
Tahun 2009-2011)
Siswadi Sululing 1)
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Luwuk
email:siswadi.sululing@yahoo.com
Nurmawati Mambuhu 2)
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Luwuk
email: nunu.mambuhu@yahoo.com

ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of partially and simultaneously Profitability
Liquidity and Stock Return Against Food and Beverage Company in Indonesia Stock
Exchange Year 2009-2011. The liquidity ratio is the current ratio, quick ratio ratio while
profitability is return on investment (ROI) and return on equity (ROE).
This study used a descriptive analysis method. This research was conducted with
explanatory research on food and beverage companies and active listings in the
Indonesia Stock Exchange using secondary data that the financial statements of food and
beverage companies in 2009-2011, while the data analysis method used is multiple
regression analysis using SPSS 19 .

Based on the partial test results indicate that the current ratio of no significant negative
effect on stock returns of food and beverage companies, the quick ratio is not a
significant positive effect on stock returns of food and beverage companies, return on
investment is not significant negative effect on stock returns of food and beverage
companies, and return on equity is not significant positive effect on stock returns of food
and beverage companies. While the results of simultaneous testing showed that the ratio
of liquidity and profitability ratios is not significant effect on stock returns of food and
beverage company in Indonesia stock exchange.
Keywords: Liquidity Ratios, Profitability Ratios and Stock Return of Food and Beverage.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial dan secara simultan
Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011. Rasio likuiditas yaitu current ratio, quick
ratio sedangkan Rasio profitabilitas yaitu return on investment (ROI) dan return on equity
(ROE).
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan
explanatory research pada perusahaan makanan dan minuman yang listing dan aktif di
Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan
perusahaan makanan dan minuman tahun 2009-2011, sedangkan metode analisis data
yang digunakan adalah analisa regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 19.

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa current ratio tidak
berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham perusahaan makanan dan
minuman, quick ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham
perusahaan makanan dan minuman, return on investment tidak berpengaruh negatif
signifikan terhadap return saham perusahaan makanan dan minuman, dan return on

equity berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham perusahaan makanan
dan minuman. Sedangkan hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa rasio
likuiditas dan rasio profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham
perusahaan makanan dan minuman di bursa efek indonesia.
Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Return Saham Perusahaan Makanan
dan Minuman.

1. PENDAHULUAN
Pasar
modal
memperdagangkan beberapa jenis
sekuritas yang mempunyai tingkat
risiko
berbeda-beda.

Saham
merupakan salah satu sekuritas yang
mempunyai tingkat risiko yang
cukup tinggi. Risiko tinggi tercermin
dari ketidak pastian return yang akan
diterima oleh investor di masa
mendatang. Hal ini disebabkan risiko
saham berhubungan dengan keadaankeadaan yang terjadi seperti keadaan
perekonomian, politik, industri, dan
keadaan perusahaan atau emiten.
Kalau investor ingin memperoleh
keuntungan dari suatu investasi
saham, maka harus diperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi
return saham. Faktor- faktor tersebut
bisa saja faktor dari eksternal
maupan faktor internal perusahaan
itu sendiri. Salah satu faktor internal
yang berpengaruh terhadap return
saham

adalah
kemampuan
perusahaan
menghasilkan
laba.
Kenaikan tingkat laba adalah suatu
pertanda positif bagi pelaku pasar
modal, karena dengan meningkatnya
tingkat laba, para pemilik modal
lebih berinvestasi dalam bentuk
saham
Return merupakan salah satu
faktor yang memotivasi investor
untuk melakukan investasi dan juga
merupakan imbalan atas keberanian
investor menanggung risiko atas
investasi yang dilakukan, atau bisa
juga dikatakan return merupakan
hasil yang diperoleh dari suatu
investasi.

Sumber dari return terdiri
dari yield dan capital gain (loss).
Yield merupakan komponen return
yang mencerminkan aliran kas atas
pendapatan yang diperoleh secara

periodik dari suatu investasi. Yield
untuk investasi dalam saham
ditunjukkan oleh deviden yang
diterima. Sedangkan capital gain
(loss) merupakan kenaikan atau
penurunan
harga
suatu
surat
berharga, yang bisa memberikan
keuntungan atau kerugian bagi
investor. Capital gain (loss) dapat
pula diartikan sebagai pertambahan
atau (penurunan) keuntungan akibat

adanya perubahan harga suatu surat
berharga. Apabila surat berharga
mengalami kenaikan harga, maka
investor
akan
mendapatkan
tambahan keuntungan dari nilai
selisih harga yang terjadi, dan
sebaliknya apabila suatu surat
mengalami penurunan harga, maka
investor akan mengalami penurunan
keuntungan dari selisih harga
tersebut (Tandelilin, 2010:51).
Kinerja keuangan perusahaan
dapat menjadi petunjuk arah naik
turunnya
harga
saham
suatu
perusahaan. Membeli saham adalah

membeli sebagian atau suatu
kekayaan
atau
keuntungan
perusahaan serta hak-hak lain yang
melekat padanya. Oleh karena itu,
harga saham lebih banyak ditentukan
oleh reputasi atau performance
perusahaan itu sendiri dibandingkan
faktor-faktor lainnya. Secara umum
kinerja
keuangan
perusahaan
ditunjukkan dalam laporan keuangan
yang dipublikasikan yang kemudian
dianalisis
menggunakan
rasio
keuangan.
Laporan

keuangan
dirancang untuk membantu para
pemakai
laporan
untuk
mengidentifikasi hubungan variabelvariabel dari laporan keuangan.
Faktor fundamental dalam
perusahaan tercermin dalam rasiorasio keuangan. Analisis faktor

fundamental didasarkan pada laporan
keuangan perusahaan yang dapat
dianalisis
melalui
rasio-rasio
keuangan seperti: Rasio likuiditas,
rasio leverage, rasio aktivitas, rasio
profitabilitas dan rasio nilai pasar
(Irham Fahmi, 2011:58-70).
Proses
penentuan

harga
saham di pasar modal secara obyektif
dipengaruhi
oleh
kekuatan
permintaan dan penawaran akan
saham
tersebut.
Faktor
yang
mempengaruhi
permintaan
dan
penawaran saham adalah persepsi
investor terhadap saham yang
ditawarkan, sedangkan persepsi
tersebut muncul dari berbagai macam
isu yang berkembang dan juga
analisis yang telah dilakukan oleh
investor maupun meminta bantuan

pialang.
Pertimbangan investor untuk
berinvestasi
akan
dipengaruhi
tersedianya informasi yang dapat
digunakan
dalam
melakukan
penilaian terhadap suatu investasi.
Biarpun dalam memperkirakan dan
melakukan penilaian surat berharga
(saham), investor memperhatikan
situasi pasar, namun demikian
kinerja perusahaan menjadi faktor
penting untuk diperhatikan oleh
investor yang dapat mencerminkan
tingkat
efektifitas
pengelolaan

perusahaan dengan tujuan untuk
memaksimalkan
tingkat
kesejahteraan pemegang saham
(Brigham, 1999:45).
Salah satu informasi yang
penting untuk diperhatikan oleh para
investor dalam melakukan transaksi
jual beli saham adalah harga saham
itu sendiri. Tingkat keuntungan
perusahaan akan mempengaruhi
harga saham, semakin tinggi tingkat

keuntungan, maka semakin tinggi
harga saham.

Perkembangan harga saham perusahaan makanan dan minuman selama 3
tahun terakhir dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1
Perkembangan Harga Saham
Perusahaan Makanan dan Minuman
Tahun 2009-2011
Kode
Tahun
No.
Perusahaan
Perusahaan
2009
2010
2011
1.

PT. Cahaya Kalbar, Tbk

CEKA.JK

1.250

1.100

950

2.

PT. Davomas Abadi, Tbk

DAVO.JK

50

74

50

3.

PT. Delta Jakarta, Tbk

DLTA.JK

62.000

120.000

111.500

4.

PT. Fast Food Indo, Tbk

FAST.JK

4.410

8.917

9.950

5.

PT. Indofood SM, Tbk

INDF.JK

3.550

4.875

4.600

6.

PT. Mayora Indah, Tbk

MYOR.JK

4.500

10.750

14.250

7.

PT. Multi BI, Tbk

MLBI.JK

150.100

274.950

359.000

8.

PT. Prashida AN, Tbk

PSDN.JK

148

80

305

9.

PT. Sekar Laut, Tbk

SKLT.JK

150

140

140

10.

PT. Siantar Top, Tbk

STTP.JK

220

385

690

11.

PT. Sierad Produce, Tbk

SIPD.JK

50

71

54

12.

PT. Smart, Tbk

SMAR.JK

2.550

5.000

6.400

13.

PT. Tunas BL, Tbk

TBLA.JK

340

410

590

PT. Ultra Jaya MI, Tbk
ULTJ.JK
560
Sumber: http://www.yahoo. Finance Indonesia.com

1.210

1.080

14.

Berdasarkan data pada tabel 1
di atas, maka perkembangan harga
saham yang terjadi selama tahun 20092011 terjadi fluktuasi, tentu akan
menyebabkan pengaruh terhadap return
saham juga mengalami fluktuasi. PT.
Multi
Bintang
Indonesia,
Tbk

menunjukkan kenaikan harga saham
terbesar selama tahun 2009-2011
sebesar Rp. 150.100, Rp. 274.950, Rp.
359.000, sedangkan PT. Tunas BL, Tbk
menunjukkan kenaikan harga saham
terkecil sebesar Rp. 340, Rp. 410, dan
Rp. 590. Kondisi inilah yang membuat
peneliti untuk menyelidiki faktor

penyebabnya; apakah dipengaruhi oleh
rasio likuiditas dan rasio profitabilitas
atau rasio lainnya. Likuiditas dalam
penelitian ini diukur oleh current ratio,
dan quick ratio, sedangkan profitabilitas
diukur oleh return on investment dan
return on equity.
Rasio-rasio keuangan dalam
kaitannya
dengan
return
saham
merupakan tema yang menarik untuk
diteliti sehingga peneliti tertarik untuk
mengkaji kembali tentang peran rasiorasio keuangan dalam kaitannya dengan
return saham. Pemilihan rasio likuiditas
dan rasio profitabilitas dalam penelitian
ini didasari oleh penelitian-penelitian
sejenis.
Dalam pengambilan keputusan
ekonomi seperti keputusan investasi,
investor memerlukan berbagai informasi
yang dapat diperoleh dari berbagai
sumber, baik informasi internal maupun
informasi eksternal. Informasi internal
yaitu informasi kinerja perusahaan yang
secara umum diukur dari tingkat
likuiditas, profitabilitas dan tingkat
solvabilitas
yang
memerlukan
kredibilitas suatu perusahaan. Laba
sebagai salah satu informasi internal
yang diperoleh dari informasi akuntansi
sebagai alat pengukur profitabilitas
dimasa yang akan datang bagi investor.
Laba digunakan untuk mengetahui dan
memperhitungkan besarnya laba per
lembar saham. Sedangkan informasi
eksternal yang meliputi berbagai
informasi di luar perusahaan, yaitu
kondisi ekonomi makro, politik dan
kondisi pasar sebagai salah satu sumber
informasi bagi investor.
Berdasarkan fenomena yang ada
yakni harga saham perusahaan yang
meningkat dan harga saham yang
menurun
dan
masih
adanya
inkonsistensi tentang peranan rasio-rasio
keuangan dalam hubungannya dengan
return saham. Adapun tujuan dari
penelitian ini yaitu mempelajari variabel
yang berpengaruh terhadap return
saham. Maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh
Likuiditas
dan
Profitabilitas Terhadap Return Saham
Pada Perusahaan Makanan dan
Minuman Di Bursa Efek Indonesia”.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka peneliti merumuskan
masalah yang akan diteliti adalah:
1. Apakah rasio likuiditas (current ratio,
quick ratio) dan rasio profitabilitas
(return on investment dan return on
equity) terdapat pengaruh secara
simultan terhadap return saham pada
Perusahaan Makanan dan Minuman
di Bursa Efek Indonesia?.
2. Apakah rasio likuiditas (current ratio,
dan quick ratio) dan rasio
profitabilitas (return on investment
dan return on equity) terdapat
pengaruh secara parsial terhadap
return saham pada Perusahaan
Makanan dan Minuman di Bursa
Efek Indonesia?.
Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah
di atas, maka peneliti mengajukan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Ho1 : Rasio Likuiditas dan rasio
profitabilitas secara simultan
tidak terdapat pengaruh positif
terhadap return saham pada
Perusahaan
Makanan
dan
Minuman di Bursa Efek
indonesia.
Ha1 : Rasio Likuiditas dan rasio
profitabilitas secara simultan
terdapat
pengaruh
positif
terhadap return saham pada
Perusahaan
Makanan
dan
Minuman di Bursa Efek
indonesia.
2. Ho1 : Current ratio tidak
terdapat
pengaruh
negatif
terhadap return saham pada
Perusahaan
Makanan
dan
Minuman di Bursa Efek
indonesia.

Ha1 : Current ratio terdapat
pengaruh
negatif
terhadap
return saham pada Perusahaan
Makanan dan Minuman di
Bursa Efek indonesia.
Ho2 : Quick ratio tidak terdapat
pengaruh positif terhadap return
saham
pada
Perusahaan
Makanan dan Minuman di Bursa
Efek Indonesia.
Ha2 : Quick ratio berpengaruh
positif terhadap return saham
pada Perusahaan Makanan dan
Minuman di Bursa Efek
Indonesia.
Ho3 : Return on investment
tidak terdapat pengaruh negatif
terhadap return saham pada
Perusahaan
Makanan
dan
Minuman di Bursa Efek
Indonesia.
Ha3 : Return on investment
terdapat
pengaruh
negatif
terhadap return saham pada
Perusahaan
Makanan
dan
Minuman di Bursa Efek
Indonesia.
Ho4 : Return on equity tidak
terdapat berpengaruh positif
terhadap return saham pada
Perusahaan
Makanan
dan
Minuman di Bursa Efek
Indonesia.
Ha4 : Return on equity terdapat
berpengaruh positif terhadap
return saham pada Perusahaan
Makanan dan Minuman di Bursa
Efek Indonesia.
Definisi Variabel
Untuk membatasi ruang lingkup
permasalahan yang akan di teliti serta
untuk menyamakan persepsi terhadap
judul penelitian ini perlu dijelaskan
pengertian dari istilah-istilah yang
digunakan yaitu:
1. Rasio
likuiditas,
adalah
kemampuan suatu perusahaan
memenuhi kewajiban jangka
pendeknya pada saat jatuh

tempo dengan menggunakan
aktiva lancar yang tersedia,
((Ifham Fahmi, 2011:58).
2. Rasio profitabilitas, rasio yang
mengukur
efektivitas
manajemen secara keseluruhan
yang ditujukan oleh besar
kecilnya tingkat keuntungan
yang
diperoleh
dalam
hubungannya dengan penjualan
maupun investasi. Semakin baik
rasio
profitabilitas
maka
semakin baik menggambarkan
kemampuan tingginya perolehan
keuntungan perusahaan, (Ifham
Fahmi, 2011:68).
3. Return saham, merupakan hasil
yang diperoleh dari investasi.
Return dapat berupa return
realisasian yang sudah terjadi
atau return ekspektasian yang
belum terjadi tetapi diharapkan
akan terjadi terjadi dimasa yang
akan
datang,
Jogiyanto,
2009:199)
Batasan Permasalahan
Peneliti memberikan batasan
permasalahan yang diteliti yaitu
pengaruh likuiditas yaitu current ratio,
quick ratio sedangkan profitabilitas
yaitu return on investment dan return on
equity terhadap return saham pada
Perusahaan makanan dan minuman di
BEI tahun 2009-2011.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji pengaruh rasio
likuiditas dan rasio profitabilitas
terhadap return saham secara
simultan dan parsial pada Perusahaan
Makanan dan Minuman di Bursa
Efek Indonesia.
Sedangkan kegunaan penelitian ini
adalah:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengambilan investasi saham di pasar
modal.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu
ekonomi khususnya ilmu akuntansi.
2. KAJIAN LITERATUR
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan
suatu indikator mengenai kemampauan
perusahaan membayar semua kewajiban
fianansial jangka pendek pada saat jatuh
tempo dengan menggunakan aktiva
lancar yang tersedia. Likuiditas tidak
hanya berkenaan dengan keadaan
keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi
juga berkaitan dengan kemampuannya
mengubah aktiva lancar tertentu menjadi
uang
kas.
Riyanto
(2008:25)
menyatakan bahwa likuiditas adalah
masalah yang berhubungan dengan
masalah kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban financialnya
yang segera harus dipenuhi.
Suatu
perusahaan
yang
mempunyai alat-alat likuid sedemikian
besarnya sehingga mampu memenuhi
segala kewajiban finansialnya yang
segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa
perusahaan
tersebut
likuid,
dan
sebaliknya apabila suatu perusahaan
tidak mempunyai alat-alat likuid yang
cukup
untuk
memenuhi
segala
kewajiban financialnya yang segera
harus terpenuhi dikatakan perusahaan
tersebut insolvable.
Apabila mengukur tingkat likuiditas
dengan menggunakan current ratio
sebagai alat pengukurnya, maka tingkat
likuiditas atau current ratio suatu
perusahaan dapat dipertinggi dengan
cara (Riyanto, 2001:28):
1. Dengan utang lancar tertentu,
diusahakan untuk menambah
aktiva lancar.
2. Dengan aktiva lancar tertentu,
diusahakan untuk mengurangi
jumlah utang lancar.

Rasio likuiditas adalah rasio
yang mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui
sumber informasi tentang modal kerja
yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang
lancar. Dengan demikian rasio likuiditas
berpengaruh dengan kinerja keuangan
perusahaan dan memiliki hubungan
dengan harga saham perusahaan.
Current Ratio (Rasio Lancar)
Current
ratio
merupakan
perbandingan antara aktiva lancar dan
kewajiban lancar dan merupakan ukuran
yang paling umum digunakan untuk
mengetahui
kesanggupan
suatu
perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Current ratio menunjukkan sejauh mana
akitva lancar menutupi kewajibankewajiban lancar. Semakin besar
perbandingan
aktiva
lancar
dan
kewajiban lancar semakin tinggi
kemampuan
perusahaan
menutupi
kewajiban jangka pendeknya.
Current ratio yang rendah
biasanya
dianggap
menunjukkan
terjadinya masalah dalam likuidasi,
sebaliknya current ratio yang terlalu
tinggi juga kurang bagus, karena
menunjukkan
banyaknya
dana
menganggur yang pada akhirnya dapat
mengurangi kemampulabaan perusahaan
(Sawir, 2009:10).
3. Dengan mengurangi jumlah
utang lancar sama-sama dengan
mengurangi aktiva lancar.
Current ratio dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut:

Aktiva lancar
Current ratio = -----------------Hutang lancar

Quick Ratio (Rasio Cepat)
Rasio ini disebut juga acid test
rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Penghitungan quick ratio dengan
mengurangkan aktiva lancar dengan
persediaan.
Hal
ini dikarenakan
persediaan merupakan unsur aktiva
lancar yang likuiditasnya rendah dan
sering mengalami fluktuasi harga serta

menimbulkan kerugian jika terjadi
likuiditas. Jadi rasio ini merupakan rasio
yang menunjukkan kemampuan aktiva
lancar yang paling likuid mampu
menutupi hutang lancar.
Sawir (2009:10) mengatakan
bahwa quick ratio umumnya dianggap
baik adalah semakin besar rasio ini
maka semakin baik kondisi perusahaan.
Quick ratio dapat dihitung dengan
formula:

Aktiva lancar – Persediaan
Quick ratio = --------------------------------Hutang lancar

Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan
rasio yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba selama periode
tertentu dan juga memberikan gambaran
tentang tingkat efektifitas manajemen
dalam
melaksanakan
kegiatan
operasinya. Efektifitas manajemen disini
dilihat dari laba yang dihasilkan
terhadap penjualan dan investasi
perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio
rentabilitas.
Rasio Profitabilitas merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam mendapatka laba
melalui semua kemampuan dan sumber
yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang
dan sebagainya (Syafri, 2008:304).
Return on Investment
Return
on
investment
merupakan perbandingan antara laba
bersih setelah pajak dengan total aktiva.
Return on investment adalah merupakan
rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan
keuntungan
dengan
jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia

didalam
perusahaan
(Syamsuddin,
2009:63). Semakin tinggi rasio ini
semakin baik keadaan suatu perusahaan.
Return on investment merupakan rasio
yang menunjukkan berapa besar laba
bersih diperoleh perusahaan bila diukur
dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63).
Return on investment dapat dihitung
dengan formula:
Laba Bersih Setelah Pajak
ROI = --------------------------------Total Aktiva
Return on Equity
Return on equity adalah rasio
yang memperlihatkan sejauh manakah
perusahaan mengelola modal sendiri
(net worth) secara efektif, mengukur
tingkat keuntungan dari investasi yang
telah dilakukan pemilik modal sendiri
atau pemegang saham perusahaan
(Sawir 2009:20). ROE menunjukkan
rentabilitas modal sendiri atau yang
sering disebut rentabilitas usaha. Return
on equity dapat dihitung dengan
menggunakan formula:

Laba bersih setelah Pajak
ROE = --------------------------------Equitas

Return Saham
Return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi. Actual return
adalah return yang telah terjadi, yang

Keterangan :
Rt
: Return saham
Pt
: Harga saham pada periode t
Pit – 1
: Harga saham pada periode t-1

dihitung berdasarkan data historis
(Jogiyanto, 2009:204). Semakin tinggi
return yang diberikan perusahaan, maka
akan semakin baik prospek perusahaan.
Untuk menghitung return saham
masing-masing perusahaan dengan
menggunakan
rumus
(Jogiyanto,
2009:200) sebagai berikut:

Sedangkan untuk menghitung return
rata-rata (average return) menggunakan
rumus (Jogiyanto, 2009:211) sebagai
berikut:

Pt – Pt-1
Rt = ---------------Pt-1

Hubungan Rasio Likuiditas Terhadap
Return Saham
Manajemen perusahaan selalu
berusaha menjaga kondisi likuiditas
perusahaan yang sehat dan terpenuhi
secara tepat waktu. Ini dilakukan dengan
maksud untuk memberi reaksi kepada
para calon investor dan para pemegang
saham khususnya bahwa kondisi
perusahaan selalu berada dalam kondisi
yang aman dan stabil, yang otomatis
maka harga saham perusahaan juga akan
cenderung stabil dan bahkan diharapkan
terus mengalami kenaikan. Dalam
rangka memperkecil risiko likuiditas,
maka perusahaan harus memperkuat
nilai rasio likuiditas. Karena, perusahaan
yang memiliki rasio likuiditas yang
tinggi akan diminati para investor dan
akan berimbas pula pada harga saham
yang cenderung akan naik karena
tingginya permintaan. Kenaikan harga
saham
ini
mengindikasikan
meningkatnya kinerja perusahaan dalam
hal ini juga akan berdampak pada para
investor
karena
mereka
akan
memperoleh tingkat pengembalian yang
tinggi dari investasinya.

AR = (R1 + R2 + ...Rn) / n
Keterangan:
AR : Average return
R1 : Return periode ke- 1
R2 : Return periode ke- 2
Rn : Return periode ke- n
n : Total jumlah periode

Kemampuan
likuiditas
keuangan antar perusahaan cenderung
berbeda-beda. Berdasarkan Raharjo
(2006:110) kriteria perusahaan yang
mempunyai posisi keuangan kuat adalah
mampu
memenuhi
kewajiban
keuangannya kepada pihak luar secara
tepat waktu, mampu membayar bunga
dan kewajiban dividen yang harus
dibayarkan, dan menjaga posisi kredit
utang yang aman. Penelitian yang
dilakukan
oleh
Ulupui
(2006)
menunjukkan hasil bahwa current ratio
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap return saham satu
periode ke depan.
Hubungan
Rasio
Profitabilitas
Terhadap Return Saham
Investor di pasar modal sangat
memperhatikan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan, menunjang, dan
meningkatkan profit. Profitability dapat
diukur beberapa hal yang berbeda,
namun dalam dimensi yang saling
terkait. Pertama, terdapat hubungan
antara profit dengan sales sehingga
terjadi residual return bagi perusahaan
per rupiah penjualan. Pengukuran yang

lainnya adalah return on investment
(ROI) atau disebut juga return on asset
(ROA), yang berkaitan dengan profit
dan investasi atau aset yang digunakan
untuk menghasilkannya. Return on sales
dapat berupa rasio gross margin,
operating margin, profit margin.
Return on investment dapat berupa rasio
return on asset, dan return on equity.
Penelitian ini menggunakan
rasio likuiditas atau working capital
ratio, rasio aktivitas (asset turn over),
rasio debt, dan rasio profitabilitas yang
masing-masing dipilih salah satu
perhitungan rasio dari masing-masing
rasio di atas. Misalnya untuk rasio
aktivitas dinyatakan dengan total asset
turn over (ATO), rasio likuiditas
menggunakan
current
ratio
(CURRENT), rasio debt atau leverage
dijelaskan dengan debt to equity ratio
(DTE), sedangkan rasio profitabilitas
diukur dengan rasio return on asset. Hal
ini sesuai dengan variabel yang
digunakan oleh Tuasikal (2002), namun
ia memasukkan seluruh komponen rasio
dan ditambahkan dengan rasio pasar.
Demikian juga dengan Kennedy (2003)
yang menggunakan seluruh rasio
keuangan yang sesuai dengan analisis
Dupont.
3. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Metode
penelitian
ini
dikategorikan penelitian penjelasan
(eksplanatory research). Menurut Masri
dan Sofyan (1989), verifikasi terhadap
data deskriptif memberikan jawaban atas
masalah
yang
dihadapi
dengan
menjelaskan hipotesis dan mengadakan
interpretasi
yang
lebih
dalam
menjelaskan hubungan antar variabel
melalui pengujian hipotesis berdasarkan
data laporan keuangan perusahaan

makanan dan minuman di Bursa Efek
Indonesia
yang
menjadi
objek
penelitian.
Pengujian
hipotesis
penelitian
atas
dasar
bangun
teori/konsep dimana dugaan adanya
hubungan
kausal
masing-masing
variabel telah teridentifikasi oleh
kerangka konseptual yang jelas. Untuk
tujuan pengumpulan data maka variabel
penelitian dioperasionalisasikan secara
jelas mulai dari variabel/dimensi,
konsep, indikator, satuan pengukuran,
dan
skala
pengukurannya.
Data
penelitian yang digunakan merupakan
jenis data sekunder dengan metode
pengumpulan data secara dokumenter.
Setelah data dikumpulkan selanjutnya
dilakukan analisis data untuk mencari
pembuktian hipotesis penelitian yang
diturunkan dari rumusan masalah
penelitian.
Lokasi Penelitian, dan Sampel
Penelitian ini dilakukan pada
Perusahaan Makanan dan Minuman
yang listing di Bursa Efek Indonesia
selama Tahun 2009-2011.
Sampel penelitian dilakukan
pada perusahaan makanan dan minuman
dengan kriteria: laporan keuangan yang
diterbitkan secara lengkap di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2011 dan
laporan keuangan tersebut telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Independen
sehingga
diperoleh sebelas
(11)
perusahaan makanan dan minuman
adalah PT Cahaya Kalbar, Tbk, PT
Delta Jakarta, Tbk, PT Indo Food
Sukses Mandiri, Tbk, PT Mayora Indah,
Tbk, PT Multi Bintang Indonesia, Tbk,
PT Prashida Aneka Niaga, Tbk, PT
Sekar Laut, Tbk, PT Siantar Top, Tbk,
PT Ultrajaya Milk Industri, Tbk, PT
Akasha Wira Internasional, Tbk, dan PT
Davomas Abadi Tbk.

Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan likuiditas dan profitabilitas terhadap return saham.
Likuiditas terdiri dari Current Ratio (X1), Quick Ratio (X2), sedangkan Profitabilitas
terdiri dari Return on Investment (X3), Return on Equity (X4) sebagai variabel
independen, serta Return Saham (Y) sebagai variabel dependen.

No.

Tabel 2
Variabel Penelitian
Konsep

Variabel dan Dimensi

Indikator

Ukuran
dan
Skala

1.

Rasio Likuiditas & Current Ratio(X1)

2.

Rasio Likuiditas & Quick Ratio (X2)

3.

Rasio Profitabilitas
Investment (X3)

4.

Rasio Profitabilitas & Return on Equity
(X4)

5.

Return saham & average return (Y)

& Return

on

Current ratio merup. perbandingan
antara aktiva lancar & kewajiban
lancar & merup. ukuran yg paling
umum digunakan utk mengetahui
kesanggupan suatu perusahaan
memenuhi kewajiban jk pendeknya.
Sumber: Sawir, 2009:10
Quick Ratio
digunakan utk
mengukur
kemampuan
suatu
perusahaan
dlm
memenuhi
kewajiban jk pendeknya.
Sumber: Sawir, 2009:10
ROI adalah merup. rasio yg
mengukur kemampuan perusahaan
secara
keseluruhan
didalam
menghasilkan keuntungan dgn
jumlah
keseluruhan
aktivayg
tersedia
didlm
perusahaan
(Syamsuddin, 2009:63).
ROE: rasio yang memperlihatkan
sejauh
manakah
perusahaan
mengelola modal sendiri (net
worth) secara efektif, mengukur
tingkat keuntungan dari investasi yg
tlh dilakukan pemilik modal sendiri
atau pemegang saham perusahaan
(Sawir 2009:20).
Tingkat kembalian yang dinikmati
oleh pemodal atas investasi yang
dilakukannya.
Sumber: (Jogiyanto, 2009:200).

Aktiva Lancar
Hutang Lancar

Persen dan
Rasio

(Aktiva Lancar –
Persediaan) / Hutang
lancar

Persen dan
Rasio

Earning after Tax
Assets

Persen dan
Rasio

Earning after Tax
Equity

Persen dan
Rasio

Pt – Pt-1
Pt-1

Persen dan
Rasio

Teknik Pengumpulan Data
Menggunakan
teknik
pengumpulan data sekunder yaitu
dokumentasi laporan keuangan yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Independen, harga saham di BEI
periode 2009-2011 dan kajian pustaka
yang berhubungan dengan objek
penelitian.
Analisis Data
Peneliti menggunakan analisis
data model regresi berganda (Arif, 2010:
107) sebagai berikut:
Y = α + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + ԑ
Untuk pengolahan data dan analisis data,
peneliti menggunakan program software
SPSS
19.
Hipotesis
pengujian
menggunakan uji t, uji F dengan tingkat
signifikansi α = 0.05.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada
perusahaan makanan dan minuman yang
konsisten listing di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2009-2011, diperoleh data
sampel sebelas (11) perusahaan yang
konsisten listing dan menerbitkan
laporan keuangan secara lengkap di
Bursa
Efek
Indonesia.
Sebelum
membahas pengaruh rasio likuiditas
yang terdiri current ratio, quick ratio
dan rasio profitabilitas yang terdiri dari
return on investment dan return on
equity
terhadap
return
saham
perusahaan makanan dan minuman,
terlebih
dahulu
akan
dibahas
perkembangan current ratio, quick ratio,
return on investment dan return on
equity serta return saham.
Analisis
Deskriptif
Variabel
Penelitian
Data yang digunakan dan
dianalisis dalam penelitian ini berupa
data sekunder yaitu laporan keuangan
perusahaan makanan dan minuman
tahun 2009-2011. Untuk memperoleh
gambaran
tentang
perusahaan,

diperlukan adanya analisis terhadap
laporan keuangan perusahaan makanan
dan minuman yang bersangkutan. Data
keuangan tersebut tercermin di dalam
laporan keuangan, dimana laporan ini
sangat penting artinya bagi pihak
manajemen dan investor.
Bagi manajemen perusahaan,
analisis laporan keuangan digunakan
untuk
mengetahui
sejauh
mana
perkembangan keuangan perusahaan dan
apa yang menjadi kelemahan bagi
perusahaan.
Dengan
demikian
manajemen
perusahaan
mampu
membuat rencana yang lebih baik di
masa yang akan datang. Sedangkan bagi
investor analisis keuangan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan untuk
melakuan investasi, karena dari analisis
tersebut dapat diketahui sejauh mana
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
kewajibannya
dan
menguntungkan bagi investor.
Perusahaan yang baik tentunya
dapat memenuhi tujuan perusahaannya
untuk meningkatkan kesejahteraan para
pemegang sahamnya, karena pandangan
pihak eksternal umumnya memiliki
anggapan bahwa kondisi perusahaan
yang baik akan berbanding lurus dengan
kesejahteraan para pemegang saham
perusahaan yang bersangkutan.
Analisa Rasio Lancar (Current ratio)
Rasio
lancar
merupakan
perbandingan antara aktiva lancar dan
kewajiban lancar dan merupakan ukuran
yang paling umum digunakan untuk
mengetahui
kesanggupan
suatu
perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Rasio lancar menunjukkan
sejauh mana akitva lancar menutupi
kewajiban-kewajiban lancar. Semakin
besar perbandingan aktiva lancar dan
kewajiban lancar semakin tinggi
kemampuan
perusahaan
menutupi
kewajiban jangka pendeknya.

Rasio lancar perusahaan makanan dan minuman tahun 2009-2011 sebagai
berikut:

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

EMITEN

Tabel 3
Rasio Lancar
Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI
Tahun 2009-2011
KODE
Rasio Lancar (X1)
EMITEN
2009
2010
2011

PT. Cahaya Kalbar, Tbk
PT. Delta Jakarta, Tbk
PT. Indo Food Sukses Mandiri,Tbk
PT. Mayora Indah, Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk
PT. Sekar Laut, Tbk
PT. Siantar Top, Tbk
PT. Ultrajaya Milk Industri, Tbk
PT. Akasha Wira Internasional, Tbk
PT. Davomas Abadi Tbk
Sumber: data sekunder diolah kembali

CEKA.JK
DLTA.JK
INDF.JK
MYOR.JK
MLBI.JK
PSDN.JK
SKLT.JK
STTP.JK
ULTJ.JK
ADES.JK
DAVO.JK

Analisa Rasio Cepat (Quick Acid)

4,799
4,531
1,163
2,290
0,659
1,563
1,890
1,688
2,116
2,484
3,708

1,672
6,331
2,036
2,581
1,038
1,382
1,875
1,708
2,001
1,511
54,992

likuiditas.

Jadi

1,687
1,233
1,910
2,219
0,905
1,550
1,697
1,035
1,521
1,709
37,400

rasio

Mean

Growth

2,719
4,032
1,703
2,363
0,867
1,498
1,821
1,477
1,879
1,901
32,033

1,570
(3,449)
(0,500)
(0,326)
(0,256)
0,174
(0,082)
(0,346)
(0,182)
0,585
(34,439)

ini

Rasio ini disebut juga acid test

merupakan rasio yang menunjukkan

rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan aktiva lancar yang paling

kemampuan suatu perusahaan dalam

likuid mampu menutupi hutang lancar.

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Penghitungan

quick

ratio

dengan

mengurangkan aktiva lancar dengan
persediaan.
persediaan

Hal

ini

dikarenakan

merupakan unsur

aktiva

lancar yang likuiditasnya rendah dan
sering mengalami fluktuasi harga serta
menimbulkan kerugian jika terjadi

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Tabel 4
Rasio Cepat
Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI
Tahun 2009-2011
KODE
Rasio Cepat (X2)
EMITEN
EMITEN
2009
2010
2011
PT. Cahaya Kalbar, Tbk
PT. Delta Jakarta, Tbk
PT. Indo Food Sukses Mandiri, Tbk
PT. Mayora Indah, Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk
PT. Sekar Laut, Tbk
PT. Siantar Top, Tbk
PT. Ultrajaya Milk Industri, Tbk
PT. Akasha Wira Internasional, Tbk
PT. Davomas Abadi Tbk
Sumber: data sekunder diolah kembali

CEKA.JK
DLTA.JK
INDF.JK
MYOR.JK
MLBI.JK
PSDN.JK
SKLT.JK
STTP.JK
ULTJ.JK
ADES.JK
DAVO.JK

Analisa Return on Investment
Return
on
investment
merupakan perbandingan antara laba
bersih setelah pajak dengan total aktiva.
Return on investment adalah merupakan
rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan
keuntungan
dengan
jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia

No.
1
2
3
4
5
6

3,346
4,039
0,704
1,690
0,529
0,725
0,914
0,669
1,118
2,244
91,652

0,493
5,398
1,464
2,102
0,878
0,590
0,891
0,851
1,252
1,414
27,376

0,622
0,354
1,400
1,495
0,743
0,647
0,934
0,502
0,914
1,192
23,956

Growth

1,487
3,264
1,189
1,762
0,717
0,654
0,913
0,674
1,095
1,617
47,661

1,491
(3,202)
(0,412)
(0,509)
(0,242)
0,096
0,034
(0,266)
(0,235)
0,304
30,428

didalam
perusahaan
(Syamsuddin,
2009:63). Semakin tinggi rasio ini
semakin baik keadaan suatu perusahaan.
Return on investment merupakan rasio
yang menunjukkan berapa besar laba
bersih diperoleh perusahaan bila diukur
dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63).
Perkembangan return on investment
sebagai berikut:

Tabel 5
Return On Investment
Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI
Tahun 2009-2011
KODE
Retrun On Investment (X5)
EMITEN
EMITEN
2009
2010
2011
PT. Cahaya Kalbar, Tbk
PT. Delta Jakarta, Tbk
PT. Indo Food Sukses Mandiri, Tbk
PT. Mayora Indah, Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk

Mean

CEKA.JK
DLTA.JK
INDF.JK
MYOR.JK
MLBI.JK
PSDN.JK

0,087
0,173
0,071
0,118
0,343
0,127

0,035
0,206
0,083
0,114
0,390
0,062

0,117
0,218
0,091
0,073
0,416
0,057

Mean

Growth

0,080
0,199
0,082
0,102
0,383
0,082

0,067
(0,011)
(0,002)
(0,018)
(0,010)
0,030

7
8
9
10
11

PT. Sekar Laut, Tbk
PT. Siantar Top, Tbk
PT. Ultrajaya Milk Industri, Tbk
PT. Akasha Wira Internasional, Tbk
PT. Davomas Abadi Tbk
Sumber: data sekunder diolah kembali

SKLT.JK
STTP.JK
ULTJ.JK
ADES.JK
DAVO.JK

Analisa Return on Equity (ROE)
Return on equity adalah rasio
yang memperlihatkan sejauh manakah
perusahaan mengelola modal sendiri
(net worth) secara efektif, mengukur
tingkat keuntungan dari investasi yang

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

0,065
0,075
0,035
0,092
0,009

0,024
0,066
0,053
0,098
0,009

0,028
0,046
0,046
0,082
0,006

0,022
(0,005)
(0,013)
(0,011)
(0,001)

telah dilakukan pemilik modal sendiri
atau pemegang saham perusahaan
(Sawir 2009:20). ROE menunjukkan
rentabilitas modal sendiri atau yang
sering disebut rentabilitas usaha.
Perkembangan return on equity adalah:

Tabel 6
Return On Equity
Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI
Tahun 2009-2011
KODE
Return On Equity (X6)
EMITEN
EMITEN
2009
2010
2011
PT. Cahaya Kalbar, Tbk
PT. Delta Jakarta, Tbk
PT. Indo Food Sukses Mandiri, Tbk
PT. Mayora Indah, Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk
PT. Sekar Laut, Tbk
PT. Siantar Top, Tbk
PT. Ultrajaya Milk Industri, Tbk
PT. Akasha Wira Internasional, Tbk
PT. Davomas Abadi Tbk
Sumber: data sekunder diolah kembali

0,039
0,062
0,045
0,090
0,008

CEKA.JK
DLTA.JK
INDF.JK
MYOR.JK
MLBI.JK
PSDN.JK
SKLT.JK
STTP.JK
ULTJ.JK
ADES.JK
DAVO.JK

0,041
0,104
0,076
0,080
0,211
0,076
0,046
0,065
0,037
0,121
0,020

0,041
0,121
0,102
0,069
0,247
0,028
0,015
0,056
0,057
0,145
0,065

0,078
0,109
0,108
0,051
0,273
0,019
0,017
0,042
0,048
0,086
0,046

Mean

Growth

0,053
0,111
0,096
0,067
0,244
0,041
0,026
0,054
0,048
0,118
0,044

0,018
(0,015)
(0,010)
(0,004)
(0,006)
0,020
0,016
(0,002)
(0,014)
(0,041)
(0,032)

(Jogiyanto, 2009:204). Semakin tinggi
return yang diberikan perusahaan, maka
akan semakin baik prospek perusahaan.
Perkembangan return saham berikut ini:

Analisa Return Saham
Return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi. Actual return
adalah return yang telah terjadi, yang
dihitung berdasarkan data historis

Tabel 7
Return Saham
Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI
Tahun 2009-2011
KODE
RATA-RATA RS (Y)
EMITEN
EMITEN
2009
2010
2011

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

PT. Cahaya Kalbar, Tbk
PT. Delta Jakarta, Tbk
PT. Indo Food Sukses Mandiri, Tbk
PT. Mayora Indah, Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk
PT. Sekar Laut, Tbk
PT. Siantar Top, Tbk
PT. Ultrajaya Milk Industri, Tbk
PT. Akasha Wira Internasional, Tbk
PT. Davomas Abadi Tbk
Sumber: data sekunder diolah kembali

CEKA.JK
DLTA.JK
INDF.JK
MYOR.JK
MLBI.JK
PSDN.JK
SKLT.JK
STTP.JK
ULTJ.JK
ADES.JK
DAVO.JK

Uji Multikolinieritas

Unstandardized
Coefficients

1

0,484
0,441
0,890
0,274
0,185
0,516
0,534
0,346
0,324
0,295
0,738

0,877
0,479
0,104
0,302
0,832
0,643
0,720
0,379
0,544
0,395
0,579

Growth

0,607
0,618
0,576
0,278
0,372
0,548
0,494
0,276
0,326
0,323
0,565

0,185
0,266
(0,471)
0,005
0,281
0,048
(0,061)
(0,106)
0,002
0,042
(0,259)

Tidak ada masalah multikolinieritas
karena nilai VIF nya tidak lebih dari 10.
Perhatikan tabel 8 Coefisients berikut
ini:
Coefficientsa

Pengujian Asumsi Klasik

Model

0,461
0,934
0,734
0,257
0,101
0,485
0,226
0,102
0,108
0,279
0,379

Mean

B

Std.
Error

(Constant)

,328

,097

Current ratio

,001

,007

Quick ratio

,027

ROI
ROE

Standardize
d
Coefficients
Beta

Collinearity
Statistics
t

Sig.

Tolerance

VIF

3,387

,002

,026

,105

,917

,519

1,925

,042

,126

,655

,518

,860

1,163

,122

,226

,126

,542

,592

,589

1,699

,113

,099

,227

1,138

,265

,795

1,258

a. Dependent Variable: Return Saham
Uji Autokorelasi
Dari tabel model summary terdapat nilai untuk Durbin Watson (DW) = 1,524. Nilai DW ini
bertujuan untuk menguji apakah ada atau tidak korelasi. Persamaan regresi yang baik hendaknya
tidak mengandung autokorelasi. Dasar pengambilan keputusan autokorelasi (Yus Agusyana,
2011:106) : jika nilai DW berada pada rentang -2 < DW < 2, maka tidak terjadi autokorelasi,
sedangkan jika tidak pada rentang tersebut terjadi autokorelasi. Hasil uji autokorelasi
menunjukkan DW berada berada pada rentang -2 < DW < 2 = -2 < 1,524 < 2 yang berarti tidak
terjadi korelasi.
Model Summaryb
Model
1

R

R Square
a

,336

,113

Adjusted R
Square
-,014

Std. Error of
the Estimate
,247070

DurbinWatson
1,524

a. Predictors: (Constant), ROE, Quick ratio, ROI, Current ratio
b. Dependent Variable: Return Saham
Uji Heteroskedastisitas
Tidak ada masalah heteroskedastisitas karena data tidak membentuk pola tertentu.
Sebagaimana nampak pada gambar 1 Scatterplot dibawah ini:

Pengujian Secara Simultan
Dihipotesiskan bahwa yang terdiri dari current ratio, quick acid ratio, return on
invesment, dan return on equity berpengaruh terhadap return saham. Untuk membuktikan
kebenaran dari hipotesis tersebut dilakukan pengujian secara bersama-sama dengan rumusan
hipotesis statistik sebagai berikut:
Current ratio, quick acid ratio, return on investment, dan return
H0 : 1 =…=4 = 0:
on equity secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
return saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Current ratio, quick acid ratio, return on investment, dan return
Ha : 1 ≠... ≠  4 ≠ 0:
on equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap return
saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia

Diperoleh Fhitung = 0,892, Ftabel pada α 0,05 dengan derajad bebas pembilang = (k – 1 = 4 –
1 = 3) derajat penyebut = (n – k = 33 - 4 = 29) dan F tabel = 2,93.
Hasil pengujian yang diperoleh dari perbandingan Fhitung terhadap Ftabel adalah Fhitung <
Ftabel (0,892 < 2,93), sehingga pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho dan
menolak Ha. Dengan diterimanya Ho berarti hasil pengujian tidak signifikan (p-value = 0,482 >
0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama current ratio, quick acid ratio,
return on invesment, dan return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
dapat dilihat dari kolom sig. 0,482 atau tepatnya probability 0,05 < 0,482, hal ini berarti Ho
diterima, sedangkan Ha ditolak, sebagaimana pada tabel 9 berikut ini:
ANOVAb
Sum of
Squares

Model
1

Regression

df

Mean Square

,218

4

,054

Residual

1,709

28

,061

Total

1,927

32

F
,892

Sig.
,482a

a. Predictors: (Constant), ROE, Quick ratio, ROI, Current ratio
b. Dependent Variable: Return Saham
Berdasarkan tabel 8 coeffisients di atas, diperoleh persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
Y = 0,328 + 0,001X1 + 0, 027X2 + 0,122X3 + 0,113X4

Pengujian Regresi Berganda Secara Parsial
Pengaruh Current ratio Terhadap Return Saham
Dihipotesiskan Current ratio berpengaruh negatif terhadap return saham
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk
membuktikan kebenaran dari hipotesis tersebut dilakukan pengujian secara parsial
dengan rumusan hipotesis statistik sebagai berikut:
Current ratio tidak berpengaruh negatif terhadap return saham
H01 : 1 ≥ 0 :
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efe
Indonesia.
Current ratio berpengaruh negatif terhadap return saham perusahaa
Ha1 : 1 < 0:
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil pengujian uji t untuk variabel current ratio (X1) tabel 8 Coefficients di atas
sebesar 0,105.
Kriteria pengujiannya adalah “Menolak H0 jika thitung < negatif ttabel”, hasil perbandingan
yang diperoleh adalah thitung > negatif ttabel (0,105 > - 1,699, sehingga pada tingkat
kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho dan menolak Ha. Dengan diterimanya Ho
berarti hasil pengujian tidak signifikan (p-value = 0,917 > 0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa Current ratio tidak berpengaruh negatif terhadap return saham
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengaruh Quick Ratio Terhadap Return Saham
Dihipotesiskan quick ratio berpengaruh positif terhadap return saham
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk
membuktikan kebenaran dari hipotesis tersebut dilakukan pengujian secara parsial dengan
rumusan hipotesis statistik sebagai berikut:
Quick ratio tidak berpengaruh positif terhadap return saham
H02 : 2 ≤ 0 :
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Quick ratio berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan
Ha2 : 2 > 0:
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil pengujian uji t untuk variabel quick ratio (X2) tabel 5.6 Coefficients di atas
sebesar 0,655.
Kriteria pengujiannya adalah “Menolak H0 jika thitung > ttabel”, hasil perbandingan yang
diperoleh adalah thitung < ttabel (0,655 < 1,699), sehingga pada tingkat kekeliruan 5%
diputuskan untuk menerima Ha dan menolak Ho. Dengan diterimanya Ho berarti hasil
pengujian tidak signifikan (p-value = 0,518 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
Quick ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Return on Investment Terhadap Return Saham
Dihipotesiskan return on investment berpengaruh negatif terhadap return
saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis tersebut dilakukan pengujian secara parsial
dengan rumusan hipotesis statistik sebagai berikut:
Return on investment tidak berpengaruh negatif terhadap return
H05 : 3 ≥ 0 :
saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Return on investment berpengaruh negatif terhadap return saham
Ha5 : 3 < 0:
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Hasil pengujian uji t untuk variabel return on investment (X3) tabel 5.6
Coefficients di atas sebesar 0,542.
Kriteria pengujiannya adalah “Menolak H0 jika thitung < negatif ttabel”, hasil perbandingan
yang diperoleh adalah thitung > negatif ttabel (0,542 > - 1,699, sehingga pada tingkat
kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho dan menolak Ha. Dengan diterimanya Ha
berarti hasil pengujian tidak signifikan (p-value = 0,592 > 0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa return on investment tidak berpengaruh negatif terhadap return
saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengaruh Return on Equity Terhadap Return Saham
Dihipotesiskan return on equity berpengaruh positif terhadap return saham
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk
membuktikan kebenaran dari hipotesis tersebut dilakukan pengujian secara parsial dengan
rumusan hipotesis statistik sebagai berikut:
Return on equity tidak berpengaruh positif terhadap return saham
H06 : 4 < 0 :
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Return on equity berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan
Ha6 : 4 > 0:
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil pengujian uji t untuk variabel return on investment (X3) tabel 5.6
Coefficients di atas, seebsar 1,138.
Kriteria pengujiannya adalah “Menolak H0 jika thitung > ttabel”, hasil perbandingan yang
diperoleh adalah thitung > ttabel (1,138 > 1,699), sehingga pada tingkat kekeliruan 5%
diputuskan untuk menerima Ha dan menolak Ho. Dengan diterimanya Ha berarti hasil
pengujian tidak signifikan (p-value = 0,265 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
return on equity berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan, maka peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Menghasilkan
persamaan
regresi linier berganda adalah:

Y = 0,328 + 0,001X1 + 0, 027X2
+ 0,122X3 + 0,113X4
2. Secara simultan: current ratio,
quick ratio, return on invesment,
return on equity memberikan
pengaruh
sebesar
11,3%
terhadap
return
saham

perusahaan
makanan
dan
minuman yang terdaftar di BEI
periode 2009-2011, sedangkan
sisanya
sebesar
88,7%
merupakan pengaruh diluar
rasio likuiditas dan rasio
profitabilitas.
3. Secara parsial: Current Ratio
(X1) tidak berpengaruh negatif
signifikan
terhadap
return
saham perusahaan makanan dan
minuman, Quick Ratio (X2)
berpengaruh
positif
tidak

signifikan
terhadap
return
saham perusahaan makanan dan
minuman,
Return
on
Investment
(X3)
tidak
berpengaruh negatif signifikan
terhadap
return
saham
perusahaan
makanan
dan
minuman, dan Return on Equity
(X4) berpengaruh positif tidak
signifikan
terhadap
return
saham perusahaan makanan dan
minuman.

REFERENSI

Hartanto, Jogiyanto, 2009. Teori
Portofolio dan Analisis Investasi.
Edisi
Keenam.
Yogyakarta:
Penerbit PT. BPFE.
Http://www.yahoo.com.
Finance
Indonesia Com, 2013. Harga
Saham Emiten Makanan dan
Minuman Periode Tahun 20092011. Diunduh tgl. 14 Maret 2013
jam 13.00 WITA.
IGKA. Ulupi, 2006. Analisis Pengaruh
Rasio
Likuiditas,
Leverage,
Aktivitas
dan
Profitabilitas
Terhadap
Return
Saham.
Http://www.pdfs.com/pdf/jurnalpengaruh-rasio-keuanganterhadap-return
saham.html.
Diunduh tgl 10 Maret 2013 jam
07.00 WIB.
Kennedy J.S.P, 2003. Analisis Pengaruh
ROA, ROE, EPS, Profit Margin,
Assets Turnover, Rasio Leverage
dan DER Terhadap 17 Return
Saham (Studi Terhadap Sahamsaham yang termasuk dalam LQ45 di BEJ Tahun 2001). Tesis
Tidak Dipublikasikan, Program
Pascasarjana
Universitas
Indonesia, Jakarta.

M Ria, H Aswir, Yesi M, 2011. Analisis
Pengaruh Likuiditas, Leverage
dan
Profitabilitas
Terhadap
Return
Saham
Perusahaan
Properti di BEI Tahun 20082010.
Pratisto, Arif, 2009. Statistik Menjadi
Mudah dengan SPSS. Jakarta:
Penerbit
PT
Elex
Media
Komputindo.
Raharjo, S, 2006. Kiat Membangun Aset
Keuangan. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-Dasar
Pembelajaran
Perusahaan.
Yogyakarta: Penerbit PT. BPFE.
Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja
Keuangan dan Perencanaan
Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Penerbit
Gramedia
Pustaka
Umum.
Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa
Kritis Atas Laporan Keuangan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Syamsuddin,
Lukman,
2009.
Manajemen
Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Tandelilin, Eduardus, 2010. Portofolio
dan Investasi (Teori dan Praktek).
Yogyakarta:
Penerbit
PT
Kanisius.
Tuasikal
A,
2001.
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
Untuk
Memprediksi Return Saham: Studi
Terhadap
Perusahaan
Pemanufakturan
dan
Non
Pemanufakturan.
SNA
IV.
Bandung Agusutus: 762-786.

Weston, J. Fred dan Eugene F Brigham,
1999. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta: Penerbit PT
Erlangga.
Yus Agusyana, 2011. Olah Data Skripsi
dan Penelitian dengan SPSS 19.
Jakarta:
PT.
Elex
Media
Komputindo.