SEMINAR PROPOSAL DAN HASIL PENELITIAN AN
SEMINAR PROPOSAL DAN HASIL PENELITIAN ANAKON LEKSIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Linguistik Kontrastif.
Kelompok 8 – VI A:
Hadi Maryana
1145020042
Sarastika Endang Hapriyonita
1145020134
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Anakon Leksis...................................................................................................
B. Makna Leksikal.................................................................................................
C. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem
Mirip Bentuk Sama Makna.............................................................................
D. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem
Mirip Bentuk Beda Makna..............................................................................
E. Analisis Tingkat Kesulitan...............................................................................
F. Materi dan Metode Bahan Ajar.......................................................................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah dibahas mengenai beberapa unsur utama dalam bahasa, yaitu ilmu bunyi
(fonologi), ilmu sharaf (morfologi), ilmu nahwu (sintaksis), maka perlu dibahas ilmu
makna (semantik), sebab leksikologi merupakan bagian dari semantik.
Kesalahpahaman orang awam mengenai pembelajaran B2 justru terletak semata-mata
pada masalah pembelajaran ekuivalen-ekuivalen leksikal B2 yang berkorespondensi
dengan kata-kata B1 seorang pembelajar.
Leksikologi kontrastif yang secara relatif telah terabaikan sebagai salah satu cabang
dari ketiga cabang anakon mikrolinguistik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja cakupan anakon leksis?
2. Bagaimana analisis leksem mirip bentuk sama makna dan leksem mirip bentuk
beda makna dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Arab?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui cakupan anakon leksis.
2. Mengetahui analisis mirip bentuk sama makna dan mirip bentuk beda makna
dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anakon Leksis
Leksikologi adalah telaah mengenai butir-butir kosakata (leksem-leksem) suatu
bahasa, termasuk makna-makna dan hubungan-hubungannya, serta perubahan-perubahan
dalam bentuk dan makna sepanjang waktu (Richards dalam Tarigan, 2009: 150).
Leksikologi sebagai bagian dari ilmu yang membahas makna kosakata, maka ruang
lingkup pembahasan leksikologi juga tidak bisa lepas dari ilmu semantik (ilmu makna).
Leksikon dianggap sebagai suatu daftar atau perangkat entri (kata kepala) leksikal
yang tidak berurutan. Entri leksikal dianggap sebagai suatu gabungan dari tiga spesifikasi,
yaitu: spesifikasi morfologis, spesifikasi sintaktis, dan spesifikasi semantik. (Tarigan,
2009: 154).
Para pembelajar B2 biasanya memiliki kamus-kamus bilingual. Salah satu lahan subur
bagi leksikologi kontrastif adalah leksikografi bilingual yang menarik perhatian dalam
praktik bahkan dalam komitmen teoritis bagi leksikologi kontrastif. Di Indonesia terdapat
sejumlah kamus dwibahasa, baik bahasa daerah-bahasa asing, bahasa asing-Bahasa
Indonesia, dan sebaliknya.
Kamus bahasa Arab di Indonesia cukup berkembang, baik kamus dalam bentuk buku
maupun digital. Adapun kamus yang digunakan dalam pembahasan ini adalah KBBI
(Indonesia-Indonesia) digital versi 2.1 yang dikembangkan Yufid (Jln. Kaliurang KM 6,5
GG. Timor Timur no D-9 Sleman, Yogyakarta), aplikasi berukuran 2,11 MB dan kamus
Al-Maany (Arab-Indonesia, Indonesia-Arab) digital versi 1.1 yang dikembangkan Atef
Sharia (Amman, Yordania).
B. Tinjauan Pustaka
Rujukan penelitian pertama yaitu makalah Anita Rohani mahasiswa Universitas
Negeri Jakarta pada tahun 2014 dengan judul Analisis Kontrastif Bahasa Sunda dengan
Bahasa Indonesia pada Tataran Makna Kosakata (Leksikal). Dalam makalah ini hanya
disebutkan kata-kata berbentuk mirip sama makna dan beda makna dalam bahasa Sunda
dan Bahasa Indonesia.
C. Makna Leksikal
Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa
konteks apapun. Makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna apa adanya yang
sesuai dengan hasil observasi indra kita. Ada pendapat bahwa makna leksikal adalah
makna kamus, nemun perlu diketahui bahwa dalam kamus juga ada memuat makna2
makna lain yang bukan leksikal, seperti makna-makna yang terbentuk kiasan (Abdul
Chaer, 2014: 289).
D. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem Mirip Bentuk
Sama Makna
Setelah kata-kata dalam kamus Bahasa Indonesia-Arab dipilih secara acak, maka
diperoleh bentuk leksikal Bahasa Indonesia-Arab yang memiliki kemiripan bentuk dan
sama makna, diantaranya adalah:
No
Kata dalam
Makna
Bahasa Indonesia
Bahasa Arab
Makna
أحد
Hari Ahad,
tunggal, satu
Belakang, yang
آخر
Minggu,
Yang akhir
belakang sekali
Budi pekerti,
أخلقا
1
Ahad
Minggu, Esa,
2
Akhir
Akhlak
3
Kata dalam
kelakuan
perangai
bentuk jamak dari
kata “”خلق
4.
Akidah
Keyakinan pokok
5.
Balig
cukup umur
عقيدة
بليغ،بالغ
Yang dipercayai
hati
dewasa, pandai
bicara, lancar
6
7
8
Izin
membolehkan
Fakir
orang yang sangat
Ikhlas
berkekurangan
bersih hati, tulus
إإذِن
فقير
إخلصا
hati.
bicara
izin
yang miskin
ketulusan,
kejujuran,
integritas,
loyalitas,
9
10
Wajib
Asli
harus dilakukan,
واجب
kesetiaan.
tugas, kewajiban,
tidak boleh tidak
fardu, pekerjaan,
dilaksanakan
harus, perlu,
(ditinggalkan).
wajib, mesti.
tidak ada
ّ
أصلي
asli, orisinal,
3
campurannya,
autentik, benar,
tulen, murni,
nyata, pertama.
bukan salinan,
tempat asal
E. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem Mirip Bentuk
Beda Makna
Setelah kata-kata dalam kamus Bahasa Indonesia-Arab dipilih secara acak, maka
diperoleh bentuk leksikal Bahasa Indonesia-Arab yang memiliki kemiripan bentuk dan
beda makna, diantaranya adalah:
No.
Kata dalam Bahasa
1
Indonesia
Hajar
Makna
memukuli supaya
Kata dalam Bahasa
Makna
Arab
حجر
batu
jera, memukuli
sebagai hukuman,
membuat tidak
2
Ijazah
berdaya, batu
surat tanda tamat
إجازة
belajar, izin yang
surat izin lisensi,
liburan, libur.
diberikan oleh
guru kepada
muridnya untuk
mengajarkan ilmu
yang diperoleh si
murid dari
3
Jidar
gurunya.
garis (sekeliling
جدار
tembok
طبيب
dokter
atau halaman
4
Tabib
buku), penggaris
orang yang
pekerjaannya
mengobati orang
sakit secara
tradisional,
seperti dukun,
4
5
Ulama
dokter
orang yang ahli
dalam hal
pengetahuan
6
Ustaz
agama Islam
guru agama atau
علماء
bentuk jamak dari
kata “”عليم
ِأستاذ
orang yang ahli
dalam berbagai
bidang ilmu
pengetahuan.
Guru, guru besar
guru besar (lakilaki), tuan
(sebutan atau
7
Madrasah
sapaan)
sekolah atau
مدرسة
sekolah
perguruan
(biasanya yang
berdasarkan
8
Ziarah
agama Islam)
Kunjungan ke
زيارة
Kunjungan
أسماء
nama-nama
tempat yang
dianggap keramat
9
Asma
atau mulia
gangguan
pernapasan yang
sering bersifat
alergis, ditandai
bentuk jamak dari
kata “ ”إسم
dengan sulit
bernapas dan rasa
sesak dalam dada;
nama (bagi
10
Kuliah
Tuhan)
Sekolah tinggi,
كلية
ّ
fakultas
mengikuti
pelajaran di
perguruan tinggi,
11
Imtihan
ceramah.
Upacara saat
إمتحان
ujian
pengumuman
kenaikan kelas
5
atau
pengumuman
12
ujian.
Puji-pujian
Zikir
ذِكر
mengingat
kepada Allah
yang diucapkan
berulang-ulang,
doa atau pujipujian berlagu
(dilakukan pada
perayaan Maulid
13
Nabi)
Lebih baik, lebih
Afdal
افضل
lebih utama.
utama, lengkap,
komplet.
F. Analisis Prediksi Tingkat Kesulitan
a. Leksem Mirip Bentuk Sama Makna
No
Kata dalam
Bahasa Indonesia
(B1) – Bahasa Arab
Kalimat dalam
Makna
(B2)
1
Ahad -
أحد
Bahasa Indonesia
Tingkat
(B1) -
Kesulitan
Minggu (apabila
Bahasa Arab (B2)
B1 : Perlombaan
TK 1 : Karena di
ditulis dengan
cerpen nasional
dalam Bahasa
huruf kapital),
diselenggarakan
Arab (B2) tidak
esa, tunggal, satu
pada hari Ahad.
mengenal huruf
kapital, tetapi
B2 :
apabila dilihat
ذهبت يوم
.الحأد
قل هو الله
-
dari segi makna,
bermakna sama.
-
.أحأد
2
Akhir-
آخر
B1: Belakang,
B1:Peristiwa itu
TK 0:
penghabisan,
berakhir dengan
Kata ini tidak
6
kesudahan
pembunuhan yang
menimbulkan
kejam.
kesulitan apapun.
B2: Yang akhir
B2:
فعل مضارع
مرفوع
وعلمة رفعه
الضمة
الظاهرة
3
Akhlak –
أخلقا
()جـ
Budi pekerti,
. على آخره
B1: Krisis akhlak
TK 3:
kelakuan –
terjadi karena
dalam B1
perangai
pembinaan moral
diberikan
yang dilakukan
interpretasi baru
oleh orangtua,
dalam B2. Selain
sekolah, dan
mengetahui
masyarakat sudah
bermakna sama
kurang efektif.
antara B1-B2,
pembelajar B2
B2:
perlu mengetahui
عامل الناس
بأخلقك ل
bahwa kata dalam
B2 adalah bentuk
jamak.
.بأخلقهم
4.
Akidah -
عقيدة
B1: Keyakinan
B1: Tanpa akidah
pokok
yang benar,
TK 1:
seseorang akan
B2: yang
terbenam dalam
dipercayai hati
keraguan.
B2:
7
5.
B1 : cukup umur
Balig –
بليغ،بالغ
B1 : Apabila
TK 5 :
seorang perempuan
Satu unsur dalam
B2 : dewasa,
telah mengeluarkan B1 menjadi dua
pandai bicara,
darah haid maka
unsur dalam B2.
lancar bicara
dirinya telah
Terdapat dua kata
menginjak usia
dalam B2, dimana
balig.
dua kata tersebut
berbeda arti
B2 :
meskipun sama
bentuk.
Perbedaan arti
dapat diketahui
melalui cara
6
Izin - إذِن
إ
B1:
B1: Orang tuanya
pelafalannya.
TK 1:
membolehkan,
telah
Makna kata dalam
mempersilakan
mengizinkannya
B1 menyatu
untuk segera
menjadi satu
menikah
unsur dalam B2.
B2: izin
B2:
،غدا أجمل
.بإذن الله
7
Fakir -
فقير
B1: orang yang
B1: Setiap Jumat
TK 1:
sangat
dia membagi-
Makna kata dalam
berkekurangan
bagikan sedekah
B1 menyatu
kepada fakir dan
menjadi satu
miskin.
unsur dalam B2.
B2: yang miskin
Makna kata ini
B2:
dalam B1 berbeda
فقير لكنه
.كريم
antara fakir dan
miskin, dalam B2
hanya memiliki
8
8
Ikhlas - إخلصا
B1: bersih hati,
B1: Ikhlas dalam
tulus hati.
bekerja.
B2:
B2:
satu makna.
TK 0:
الخلصا في
العمال
9
Wajib - واجب
B1: harus
B1: Shalat lima
dilakukan, tidak
waktu adalah
boleh tidak
wajib.
TK 1:
dilaksanakan
(ditinggalkan).
B2:
الصلوات
B2: tugas,
الخمس
kewajiban, fardu,
pekerjaan, harus,
واجب
perlu, wajib,
10
Asli - أصلي
mesti.
B1: tidak ada
B1: Kurma adalah
campurannya,
buah asli dari
tulen, murni,
Arab.
TK 1:
bukan salinan,
tempat asal
B2:
التمر هو ثمر
B2:
الصألي
العربية
b. Leksem Mirip Bentuk Beda Makna
No.
Kata dalam
Bahasa Indonesia
(B1) – Bahasa Arab
(B2)
Kalimat dalam
Makna
Bahasa Indonesia
Tingkat
(B1) -
Kesulitan
Bahasa Arab (B2)
9
1
Hajar -
حجر
B1: memukuli
B1: Dia menghajar
TK 4:
supaya jera,
semua lawannya.
Ada makna kata
memukuli sebagai
dalam B2 benar-
hukuman,
B2:
benar baru dan
membuat tidak
ضرب عصفرين
tidak memiliki
berdaya, batu
بحجر
(Aswad)
kesamaan sama
sekali dengan
unsur dalam B1.
2
Ijazah - إجازة
B2: batu
B1: surat tanda
B1 : Pelamar kerja
TK 4:
tamat belajar, izin
diminta
Ada makna kata
yang diberikan
menyerahkan
dalam B2 benar-
oleh guru kepada
fotokopi ijazah dan
benar baru dan
muridnya untuk
transkrip nilai yang
tidak memiliki
mengajarkan ilmu
dilegalisir.
kesamaan sama
yang diperoleh si
murid dari
sekali dengan
B2 :
unsur dalam B1.
هل تبحث عن
gurunya –
إجازة صأيفية
B2: surat izin
رخيصة؟
lisensi, liburan,
3
Jidar - جدار
libur.
B1: garis
B1:
(sekeliling atau
-
TK 4:
Untuk
Makna kata
halaman buku),
menghasilkan
dalam B2 benar-
penggaris
gambar bangun
benar baru dan
ruang yang
tidak memiliki
bagus,
kesamaan sama
diperlukan jidar.
sekali dengan
B2: tembok.
unsur dalam B1.
B2:
الساعة على
الجدار تثير
10
شفقتي
4
Tabib -
طبيب
B1: orang yang
B1: Uang
TK 1:
pekerjaannya
simpanannya yang
mengobati orang
sedikit dengan cepat
sakit secara
habis untuk membeli
tradisional,
obat dan membayar
seperti dukun;
tabib.
dokter
Ketika mencari tabib
B2: dokter
dan dokter itu
sepanjang hari, dia
terus juga
menggendong
anaknya.
B2:
هل ذهبت
-
إلى
الطبيب؟
ن أخوك
إ ن
-
طبيب
5
Ulama - علماء
B1: orang yang
B1: Kholifah Indar
TK 3:
ahli dalam hal
Parawansa berkata
dalam B1
pengetahuan
bahwa yang
diberikan
agama Islam
memimpin bangsa
interpretasi baru
seharusnya seorang
dalam B2. Selain
ulama atau kiyai.
mengetahui
B2: orang yang
ahli dalam
berbagai bidang
ilmu
pengetahuan.
kesamaan makna
B2:
yaitu “orang yang
رأيت
العلماء إل
- ahli”, pembelajar
B2 perlu
mengetahui
bahwa kata dalam
11
واحأدا ا
B2 adalah bentuk
jamak dan
membedakan
makna lain yaitu
“pengetahuan
agama Islam” dan
“pengetahuan
(secara umum,
tidak hanya
6
Ustaz -
ِأستاذ
B1: guru agama
B1: Seorang ustaz
agama)”
TK 3:
atau guru besar
berjuang
dalam B1
(laki-laki), tuan
membangun
diberikan
(sebutan atau
pesantren untuk
interpretasi baru
sapaan)
yatim dan jompo.
dalam B2. Selain
mengetahui
B2: Guru, guru
B2:
besar
أمامى أستاذ ذ
خرج الستاذ
kesamaan makna
-
yaitu “seorang
guru”, pembelajar
B2 perlu
mengetahui
bahwa kata dalam
B2 adalah bentuk
jamak dan
membedakan
makna lain yaitu
“guru agama” dan
“guru (secara
7
Madrasah -
B1:
umum)”
B1: Usman pergi ke TK 3:
مدرسة
sekolah atau
sekolah.
perguruan
dalam B1
diberikan
(biasanya yang
B2:
interpretasi baru
berdasarkan
ذهممب عثمممان
dalam B2. Selain
12
agama Islam)
إلى المدرسة
mengetahui
kesamaan makna
B2: sekolah
yaitu “sekolah”,
perlu
membedakan
makna lain yaitu
“sekolah Islam”
dan “sekolah
8
Ziarah - زيارة
(secara umum)”
TK 3:
B1: Kunjungan ke B1: Objek ziarah
tempat yang
utama di seluruh
dianggap keramat
situs Pamijahan
atau mulia
adalah makam
Syekh Abdul Muhyi.
B2: Kunjungan
B2:
الملك سلمان
يصل إندونيسيا
في زيارة
.تاريخية
9
Asma –
أسماء
B1: gangguan
B1:
Jahe
pernapasan yang
dijadikan
sering bersifat
bahan
alergis, ditandai
untuk asma.
bisa TK 3:
sebagai dalam B1
obat
alami diberikan
dengan sulit
interpretasi baru
dalam B2. Selain
bernapas dan rasa
B2:
mengetahui
sesak dalam dada;
السممتاذة تبحممث
makna “nama-
nama (bagi
Tuhan)
B2: nama-nama
عن أسماء أولدا
nama”,
pembelajar B2
فمممممي كشمممممف
perlu mengetahui
.الحضور
bahwa kata dalam
B2 adalah bentuk
jamak.
13
10
ّ ك
Kuliah - لية
B1: Sekolah
B1:
Ali
sedang TK 4:
tinggi, mengikuti
belajar di fakultas makna dalam B2
pelajaran di
teknik
benar-benar baru
perguruan tinggi,
ceramah.
B2: fakultas
dan tidak
B2:
memiliki
علممي يممدرس
kesamaan sama
فمممممي كليمممممة
sekali dengan
makna dalam B1
هندسة
11
Imtihan -
B1:
B1:
TK 4:
إمتحان
Upacara saat
Annisa
pengumuman
belajar untuk ujian.
sedang makna dalam B2
benar-benar baru
kenaikan kelas
dan tidak
atau
B2:
memiliki
pengumuman
النساء تممدرس
kesamaan sama
ujian.
12
Zikir -
ذِكر
للمتحان
B2: ujian.
B1: puji-pujian
B1: Pemerintah
kepada Allah
Kabupaten Klaten
yang diucapkan
menggelar doa dan
berulang-ulang,
zikir serentak di
doa atau puji-
rumah dinas wakil
pujian berlagu
bupati.
sekali dengan
makna dalam B1.
TK 3:
(dilakukan pada
perayaan Maulid
Nabi)
B2:
ه
أذكروا الل ه
-
ذذكرا كثيرا
هو ذكر
-
B2: mengingat
اسماء
الصحابة
13
Afdal - افضل
B1:
B1:
Lebih baik, lebih
lebih
Shalat
utama
wajib TK:
dari
14
utama, lengkap,
shalat sunah.
komplet.
B2:
B2: lebih utama.
صألة الفممرض
افضمممل ممممن
صألة السنة
Keterangan:
0 = tidak menimbulkan kesulitan apapun
1 = bahasa pertama menyatu menjadi satu unsur dalam bahasa kedua
2 = tidak menemukan padanannya dalam bahasa kedua
3 = dalam bahasa pertama diberikan interpretasi baru dalam bahasa kedua
4 = unsur dalam bahasa kedua benar-benar baru dan tidak memiliki kesamaan sama
sekali dengan unsur dalam bahasa pertama
5 = satu unsur dalam bahasa pertama menjadi dua unsur atau lebih dalam bahasa
kedua
G. Materi dan Metode Bahan Ajar
Ahmad Fuad Effendy menjelaskan lebih rinci tentang tahapan dan teknik-teknik
pembelajaran kosakata atau pengalaman siswa dalam mengenal dan memperoleh makna
kata (al-mufradat)1:
1. Mendengarkan kata. Ini merupakan tahapan pertama yaitu dengan memberikan
kesempatan pada siswa untuk mendengarkan kata yang diucapkan guru atau
media lainnya. Apabila unsur bunyi dari kata itu sudah dikuasai oleh siswa, maka
untuk selanjutnya siswa akan mampu mendengarkan secara benar.
2. Mengucapkan kata. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengucapkan kata yang telah didengarnya. Mengucapkan kata baru akan
membantu siswa mengingat kata tersebut dalam waktu yang lebih lama.
3. Mendapatkan makna kata. Pada tahap ini guru hendaknya menghindari terjemahan
dalam memberikan arti kata kepada siswa, karena bila hal itu dilakukan maka
tidak akan terjadi komunikasi langsung dalam bahasa yang sedang dipelajari,
sementara makna kata pun akan cepat dilupakan oleh siswa. Ada beberapa teknik
yang bisa digunakan oleh guru untuk menghindari terjemahan dalam memperoleh
arti suatu kata, yaitu dengan pemberian konteks kalimat, defines sederhana,
1 Ahmad Fuad Effendy, 2005, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, hlm. 99-101.
15
pemakaian gambar/foto, sinonim, antonim, memperlihatkan benda asli atau
tiruannya, peragaan gerakan tubuh, dan terjemahan sebagai alternatif terakhir bila
suatu kata memang benar-benar sukar untuk dipahami oleh siswa.
4. Setelah melalui tahap mendengar, mengucapkan, dan memahami makna kosakata
baru, guru menulisnya di papan tulis. Kemudian siswa diberikan kesempatan
membaca kata tersebut dengan suara keras.
5. Penguasaan kosakata siswa akan sangat terbantu bila ia diminta untuk menulis
kata-kata baru yang dipelajarinya mengingat karakteristik kata tersebut masih
segar dalam ingatan siswa.
6. Tahap terakhir dari kegiatan pembelajaran kosakata adalah menggunakan katakata baru itu dalam sebuah kalimat yang sempurna, baik secara lisan maupun
tulisan. Guru harus kreatif dalam memberikan contoh kalimat dan siswa diminta
untuk menirukannya. Dalam menyusun kalimat, hendaknya digunakan kata-kata
yang produktif dan actual agar siswa dapat memahami dan mempergunakannya
sendiri.
Langkah-langkah pembelajaran kosakata di atas tentunya dapat dijadikan
acuan para pengajar bahasa asing khususnya bahasa Arab, walaupun tidak semua
kata-kata baru harus dikenalkan dengan langkah-langkah tersebut.
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hasil analisis kontrastif perbedaan kata antara dua bahasa ini agar guru dapat
memprediksi bahwa pola ini akan menyulitkan pembelajar B2 sehingga guru dapat
menyiapkan langkah pembelajaran yang tepat.
Menerjemahkan suatu teks adalah salah satu cara yang paling sering digunakan untuk
mengajarkan kosakata. Guru akan mengajarkan materi tentang tata bahasa menggunakan
rumus, dan kemudian menggunakan alih bahasa ketika memberikan pengajaran
membaca, menulis, serta kosakata dalam bahasa Arab.
17
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa.
Aplikasi:
Yufid KBBI
Kamus Arab Indonesia Al-Maany
18
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Linguistik Kontrastif.
Kelompok 8 – VI A:
Hadi Maryana
1145020042
Sarastika Endang Hapriyonita
1145020134
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Anakon Leksis...................................................................................................
B. Makna Leksikal.................................................................................................
C. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem
Mirip Bentuk Sama Makna.............................................................................
D. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem
Mirip Bentuk Beda Makna..............................................................................
E. Analisis Tingkat Kesulitan...............................................................................
F. Materi dan Metode Bahan Ajar.......................................................................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah dibahas mengenai beberapa unsur utama dalam bahasa, yaitu ilmu bunyi
(fonologi), ilmu sharaf (morfologi), ilmu nahwu (sintaksis), maka perlu dibahas ilmu
makna (semantik), sebab leksikologi merupakan bagian dari semantik.
Kesalahpahaman orang awam mengenai pembelajaran B2 justru terletak semata-mata
pada masalah pembelajaran ekuivalen-ekuivalen leksikal B2 yang berkorespondensi
dengan kata-kata B1 seorang pembelajar.
Leksikologi kontrastif yang secara relatif telah terabaikan sebagai salah satu cabang
dari ketiga cabang anakon mikrolinguistik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja cakupan anakon leksis?
2. Bagaimana analisis leksem mirip bentuk sama makna dan leksem mirip bentuk
beda makna dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Arab?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui cakupan anakon leksis.
2. Mengetahui analisis mirip bentuk sama makna dan mirip bentuk beda makna
dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anakon Leksis
Leksikologi adalah telaah mengenai butir-butir kosakata (leksem-leksem) suatu
bahasa, termasuk makna-makna dan hubungan-hubungannya, serta perubahan-perubahan
dalam bentuk dan makna sepanjang waktu (Richards dalam Tarigan, 2009: 150).
Leksikologi sebagai bagian dari ilmu yang membahas makna kosakata, maka ruang
lingkup pembahasan leksikologi juga tidak bisa lepas dari ilmu semantik (ilmu makna).
Leksikon dianggap sebagai suatu daftar atau perangkat entri (kata kepala) leksikal
yang tidak berurutan. Entri leksikal dianggap sebagai suatu gabungan dari tiga spesifikasi,
yaitu: spesifikasi morfologis, spesifikasi sintaktis, dan spesifikasi semantik. (Tarigan,
2009: 154).
Para pembelajar B2 biasanya memiliki kamus-kamus bilingual. Salah satu lahan subur
bagi leksikologi kontrastif adalah leksikografi bilingual yang menarik perhatian dalam
praktik bahkan dalam komitmen teoritis bagi leksikologi kontrastif. Di Indonesia terdapat
sejumlah kamus dwibahasa, baik bahasa daerah-bahasa asing, bahasa asing-Bahasa
Indonesia, dan sebaliknya.
Kamus bahasa Arab di Indonesia cukup berkembang, baik kamus dalam bentuk buku
maupun digital. Adapun kamus yang digunakan dalam pembahasan ini adalah KBBI
(Indonesia-Indonesia) digital versi 2.1 yang dikembangkan Yufid (Jln. Kaliurang KM 6,5
GG. Timor Timur no D-9 Sleman, Yogyakarta), aplikasi berukuran 2,11 MB dan kamus
Al-Maany (Arab-Indonesia, Indonesia-Arab) digital versi 1.1 yang dikembangkan Atef
Sharia (Amman, Yordania).
B. Tinjauan Pustaka
Rujukan penelitian pertama yaitu makalah Anita Rohani mahasiswa Universitas
Negeri Jakarta pada tahun 2014 dengan judul Analisis Kontrastif Bahasa Sunda dengan
Bahasa Indonesia pada Tataran Makna Kosakata (Leksikal). Dalam makalah ini hanya
disebutkan kata-kata berbentuk mirip sama makna dan beda makna dalam bahasa Sunda
dan Bahasa Indonesia.
C. Makna Leksikal
Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa
konteks apapun. Makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna apa adanya yang
sesuai dengan hasil observasi indra kita. Ada pendapat bahwa makna leksikal adalah
makna kamus, nemun perlu diketahui bahwa dalam kamus juga ada memuat makna2
makna lain yang bukan leksikal, seperti makna-makna yang terbentuk kiasan (Abdul
Chaer, 2014: 289).
D. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem Mirip Bentuk
Sama Makna
Setelah kata-kata dalam kamus Bahasa Indonesia-Arab dipilih secara acak, maka
diperoleh bentuk leksikal Bahasa Indonesia-Arab yang memiliki kemiripan bentuk dan
sama makna, diantaranya adalah:
No
Kata dalam
Makna
Bahasa Indonesia
Bahasa Arab
Makna
أحد
Hari Ahad,
tunggal, satu
Belakang, yang
آخر
Minggu,
Yang akhir
belakang sekali
Budi pekerti,
أخلقا
1
Ahad
Minggu, Esa,
2
Akhir
Akhlak
3
Kata dalam
kelakuan
perangai
bentuk jamak dari
kata “”خلق
4.
Akidah
Keyakinan pokok
5.
Balig
cukup umur
عقيدة
بليغ،بالغ
Yang dipercayai
hati
dewasa, pandai
bicara, lancar
6
7
8
Izin
membolehkan
Fakir
orang yang sangat
Ikhlas
berkekurangan
bersih hati, tulus
إإذِن
فقير
إخلصا
hati.
bicara
izin
yang miskin
ketulusan,
kejujuran,
integritas,
loyalitas,
9
10
Wajib
Asli
harus dilakukan,
واجب
kesetiaan.
tugas, kewajiban,
tidak boleh tidak
fardu, pekerjaan,
dilaksanakan
harus, perlu,
(ditinggalkan).
wajib, mesti.
tidak ada
ّ
أصلي
asli, orisinal,
3
campurannya,
autentik, benar,
tulen, murni,
nyata, pertama.
bukan salinan,
tempat asal
E. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem Mirip Bentuk
Beda Makna
Setelah kata-kata dalam kamus Bahasa Indonesia-Arab dipilih secara acak, maka
diperoleh bentuk leksikal Bahasa Indonesia-Arab yang memiliki kemiripan bentuk dan
beda makna, diantaranya adalah:
No.
Kata dalam Bahasa
1
Indonesia
Hajar
Makna
memukuli supaya
Kata dalam Bahasa
Makna
Arab
حجر
batu
jera, memukuli
sebagai hukuman,
membuat tidak
2
Ijazah
berdaya, batu
surat tanda tamat
إجازة
belajar, izin yang
surat izin lisensi,
liburan, libur.
diberikan oleh
guru kepada
muridnya untuk
mengajarkan ilmu
yang diperoleh si
murid dari
3
Jidar
gurunya.
garis (sekeliling
جدار
tembok
طبيب
dokter
atau halaman
4
Tabib
buku), penggaris
orang yang
pekerjaannya
mengobati orang
sakit secara
tradisional,
seperti dukun,
4
5
Ulama
dokter
orang yang ahli
dalam hal
pengetahuan
6
Ustaz
agama Islam
guru agama atau
علماء
bentuk jamak dari
kata “”عليم
ِأستاذ
orang yang ahli
dalam berbagai
bidang ilmu
pengetahuan.
Guru, guru besar
guru besar (lakilaki), tuan
(sebutan atau
7
Madrasah
sapaan)
sekolah atau
مدرسة
sekolah
perguruan
(biasanya yang
berdasarkan
8
Ziarah
agama Islam)
Kunjungan ke
زيارة
Kunjungan
أسماء
nama-nama
tempat yang
dianggap keramat
9
Asma
atau mulia
gangguan
pernapasan yang
sering bersifat
alergis, ditandai
bentuk jamak dari
kata “ ”إسم
dengan sulit
bernapas dan rasa
sesak dalam dada;
nama (bagi
10
Kuliah
Tuhan)
Sekolah tinggi,
كلية
ّ
fakultas
mengikuti
pelajaran di
perguruan tinggi,
11
Imtihan
ceramah.
Upacara saat
إمتحان
ujian
pengumuman
kenaikan kelas
5
atau
pengumuman
12
ujian.
Puji-pujian
Zikir
ذِكر
mengingat
kepada Allah
yang diucapkan
berulang-ulang,
doa atau pujipujian berlagu
(dilakukan pada
perayaan Maulid
13
Nabi)
Lebih baik, lebih
Afdal
افضل
lebih utama.
utama, lengkap,
komplet.
F. Analisis Prediksi Tingkat Kesulitan
a. Leksem Mirip Bentuk Sama Makna
No
Kata dalam
Bahasa Indonesia
(B1) – Bahasa Arab
Kalimat dalam
Makna
(B2)
1
Ahad -
أحد
Bahasa Indonesia
Tingkat
(B1) -
Kesulitan
Minggu (apabila
Bahasa Arab (B2)
B1 : Perlombaan
TK 1 : Karena di
ditulis dengan
cerpen nasional
dalam Bahasa
huruf kapital),
diselenggarakan
Arab (B2) tidak
esa, tunggal, satu
pada hari Ahad.
mengenal huruf
kapital, tetapi
B2 :
apabila dilihat
ذهبت يوم
.الحأد
قل هو الله
-
dari segi makna,
bermakna sama.
-
.أحأد
2
Akhir-
آخر
B1: Belakang,
B1:Peristiwa itu
TK 0:
penghabisan,
berakhir dengan
Kata ini tidak
6
kesudahan
pembunuhan yang
menimbulkan
kejam.
kesulitan apapun.
B2: Yang akhir
B2:
فعل مضارع
مرفوع
وعلمة رفعه
الضمة
الظاهرة
3
Akhlak –
أخلقا
()جـ
Budi pekerti,
. على آخره
B1: Krisis akhlak
TK 3:
kelakuan –
terjadi karena
dalam B1
perangai
pembinaan moral
diberikan
yang dilakukan
interpretasi baru
oleh orangtua,
dalam B2. Selain
sekolah, dan
mengetahui
masyarakat sudah
bermakna sama
kurang efektif.
antara B1-B2,
pembelajar B2
B2:
perlu mengetahui
عامل الناس
بأخلقك ل
bahwa kata dalam
B2 adalah bentuk
jamak.
.بأخلقهم
4.
Akidah -
عقيدة
B1: Keyakinan
B1: Tanpa akidah
pokok
yang benar,
TK 1:
seseorang akan
B2: yang
terbenam dalam
dipercayai hati
keraguan.
B2:
7
5.
B1 : cukup umur
Balig –
بليغ،بالغ
B1 : Apabila
TK 5 :
seorang perempuan
Satu unsur dalam
B2 : dewasa,
telah mengeluarkan B1 menjadi dua
pandai bicara,
darah haid maka
unsur dalam B2.
lancar bicara
dirinya telah
Terdapat dua kata
menginjak usia
dalam B2, dimana
balig.
dua kata tersebut
berbeda arti
B2 :
meskipun sama
bentuk.
Perbedaan arti
dapat diketahui
melalui cara
6
Izin - إذِن
إ
B1:
B1: Orang tuanya
pelafalannya.
TK 1:
membolehkan,
telah
Makna kata dalam
mempersilakan
mengizinkannya
B1 menyatu
untuk segera
menjadi satu
menikah
unsur dalam B2.
B2: izin
B2:
،غدا أجمل
.بإذن الله
7
Fakir -
فقير
B1: orang yang
B1: Setiap Jumat
TK 1:
sangat
dia membagi-
Makna kata dalam
berkekurangan
bagikan sedekah
B1 menyatu
kepada fakir dan
menjadi satu
miskin.
unsur dalam B2.
B2: yang miskin
Makna kata ini
B2:
dalam B1 berbeda
فقير لكنه
.كريم
antara fakir dan
miskin, dalam B2
hanya memiliki
8
8
Ikhlas - إخلصا
B1: bersih hati,
B1: Ikhlas dalam
tulus hati.
bekerja.
B2:
B2:
satu makna.
TK 0:
الخلصا في
العمال
9
Wajib - واجب
B1: harus
B1: Shalat lima
dilakukan, tidak
waktu adalah
boleh tidak
wajib.
TK 1:
dilaksanakan
(ditinggalkan).
B2:
الصلوات
B2: tugas,
الخمس
kewajiban, fardu,
pekerjaan, harus,
واجب
perlu, wajib,
10
Asli - أصلي
mesti.
B1: tidak ada
B1: Kurma adalah
campurannya,
buah asli dari
tulen, murni,
Arab.
TK 1:
bukan salinan,
tempat asal
B2:
التمر هو ثمر
B2:
الصألي
العربية
b. Leksem Mirip Bentuk Beda Makna
No.
Kata dalam
Bahasa Indonesia
(B1) – Bahasa Arab
(B2)
Kalimat dalam
Makna
Bahasa Indonesia
Tingkat
(B1) -
Kesulitan
Bahasa Arab (B2)
9
1
Hajar -
حجر
B1: memukuli
B1: Dia menghajar
TK 4:
supaya jera,
semua lawannya.
Ada makna kata
memukuli sebagai
dalam B2 benar-
hukuman,
B2:
benar baru dan
membuat tidak
ضرب عصفرين
tidak memiliki
berdaya, batu
بحجر
(Aswad)
kesamaan sama
sekali dengan
unsur dalam B1.
2
Ijazah - إجازة
B2: batu
B1: surat tanda
B1 : Pelamar kerja
TK 4:
tamat belajar, izin
diminta
Ada makna kata
yang diberikan
menyerahkan
dalam B2 benar-
oleh guru kepada
fotokopi ijazah dan
benar baru dan
muridnya untuk
transkrip nilai yang
tidak memiliki
mengajarkan ilmu
dilegalisir.
kesamaan sama
yang diperoleh si
murid dari
sekali dengan
B2 :
unsur dalam B1.
هل تبحث عن
gurunya –
إجازة صأيفية
B2: surat izin
رخيصة؟
lisensi, liburan,
3
Jidar - جدار
libur.
B1: garis
B1:
(sekeliling atau
-
TK 4:
Untuk
Makna kata
halaman buku),
menghasilkan
dalam B2 benar-
penggaris
gambar bangun
benar baru dan
ruang yang
tidak memiliki
bagus,
kesamaan sama
diperlukan jidar.
sekali dengan
B2: tembok.
unsur dalam B1.
B2:
الساعة على
الجدار تثير
10
شفقتي
4
Tabib -
طبيب
B1: orang yang
B1: Uang
TK 1:
pekerjaannya
simpanannya yang
mengobati orang
sedikit dengan cepat
sakit secara
habis untuk membeli
tradisional,
obat dan membayar
seperti dukun;
tabib.
dokter
Ketika mencari tabib
B2: dokter
dan dokter itu
sepanjang hari, dia
terus juga
menggendong
anaknya.
B2:
هل ذهبت
-
إلى
الطبيب؟
ن أخوك
إ ن
-
طبيب
5
Ulama - علماء
B1: orang yang
B1: Kholifah Indar
TK 3:
ahli dalam hal
Parawansa berkata
dalam B1
pengetahuan
bahwa yang
diberikan
agama Islam
memimpin bangsa
interpretasi baru
seharusnya seorang
dalam B2. Selain
ulama atau kiyai.
mengetahui
B2: orang yang
ahli dalam
berbagai bidang
ilmu
pengetahuan.
kesamaan makna
B2:
yaitu “orang yang
رأيت
العلماء إل
- ahli”, pembelajar
B2 perlu
mengetahui
bahwa kata dalam
11
واحأدا ا
B2 adalah bentuk
jamak dan
membedakan
makna lain yaitu
“pengetahuan
agama Islam” dan
“pengetahuan
(secara umum,
tidak hanya
6
Ustaz -
ِأستاذ
B1: guru agama
B1: Seorang ustaz
agama)”
TK 3:
atau guru besar
berjuang
dalam B1
(laki-laki), tuan
membangun
diberikan
(sebutan atau
pesantren untuk
interpretasi baru
sapaan)
yatim dan jompo.
dalam B2. Selain
mengetahui
B2: Guru, guru
B2:
besar
أمامى أستاذ ذ
خرج الستاذ
kesamaan makna
-
yaitu “seorang
guru”, pembelajar
B2 perlu
mengetahui
bahwa kata dalam
B2 adalah bentuk
jamak dan
membedakan
makna lain yaitu
“guru agama” dan
“guru (secara
7
Madrasah -
B1:
umum)”
B1: Usman pergi ke TK 3:
مدرسة
sekolah atau
sekolah.
perguruan
dalam B1
diberikan
(biasanya yang
B2:
interpretasi baru
berdasarkan
ذهممب عثمممان
dalam B2. Selain
12
agama Islam)
إلى المدرسة
mengetahui
kesamaan makna
B2: sekolah
yaitu “sekolah”,
perlu
membedakan
makna lain yaitu
“sekolah Islam”
dan “sekolah
8
Ziarah - زيارة
(secara umum)”
TK 3:
B1: Kunjungan ke B1: Objek ziarah
tempat yang
utama di seluruh
dianggap keramat
situs Pamijahan
atau mulia
adalah makam
Syekh Abdul Muhyi.
B2: Kunjungan
B2:
الملك سلمان
يصل إندونيسيا
في زيارة
.تاريخية
9
Asma –
أسماء
B1: gangguan
B1:
Jahe
pernapasan yang
dijadikan
sering bersifat
bahan
alergis, ditandai
untuk asma.
bisa TK 3:
sebagai dalam B1
obat
alami diberikan
dengan sulit
interpretasi baru
dalam B2. Selain
bernapas dan rasa
B2:
mengetahui
sesak dalam dada;
السممتاذة تبحممث
makna “nama-
nama (bagi
Tuhan)
B2: nama-nama
عن أسماء أولدا
nama”,
pembelajar B2
فمممممي كشمممممف
perlu mengetahui
.الحضور
bahwa kata dalam
B2 adalah bentuk
jamak.
13
10
ّ ك
Kuliah - لية
B1: Sekolah
B1:
Ali
sedang TK 4:
tinggi, mengikuti
belajar di fakultas makna dalam B2
pelajaran di
teknik
benar-benar baru
perguruan tinggi,
ceramah.
B2: fakultas
dan tidak
B2:
memiliki
علممي يممدرس
kesamaan sama
فمممممي كليمممممة
sekali dengan
makna dalam B1
هندسة
11
Imtihan -
B1:
B1:
TK 4:
إمتحان
Upacara saat
Annisa
pengumuman
belajar untuk ujian.
sedang makna dalam B2
benar-benar baru
kenaikan kelas
dan tidak
atau
B2:
memiliki
pengumuman
النساء تممدرس
kesamaan sama
ujian.
12
Zikir -
ذِكر
للمتحان
B2: ujian.
B1: puji-pujian
B1: Pemerintah
kepada Allah
Kabupaten Klaten
yang diucapkan
menggelar doa dan
berulang-ulang,
zikir serentak di
doa atau puji-
rumah dinas wakil
pujian berlagu
bupati.
sekali dengan
makna dalam B1.
TK 3:
(dilakukan pada
perayaan Maulid
Nabi)
B2:
ه
أذكروا الل ه
-
ذذكرا كثيرا
هو ذكر
-
B2: mengingat
اسماء
الصحابة
13
Afdal - افضل
B1:
B1:
Lebih baik, lebih
lebih
Shalat
utama
wajib TK:
dari
14
utama, lengkap,
shalat sunah.
komplet.
B2:
B2: lebih utama.
صألة الفممرض
افضمممل ممممن
صألة السنة
Keterangan:
0 = tidak menimbulkan kesulitan apapun
1 = bahasa pertama menyatu menjadi satu unsur dalam bahasa kedua
2 = tidak menemukan padanannya dalam bahasa kedua
3 = dalam bahasa pertama diberikan interpretasi baru dalam bahasa kedua
4 = unsur dalam bahasa kedua benar-benar baru dan tidak memiliki kesamaan sama
sekali dengan unsur dalam bahasa pertama
5 = satu unsur dalam bahasa pertama menjadi dua unsur atau lebih dalam bahasa
kedua
G. Materi dan Metode Bahan Ajar
Ahmad Fuad Effendy menjelaskan lebih rinci tentang tahapan dan teknik-teknik
pembelajaran kosakata atau pengalaman siswa dalam mengenal dan memperoleh makna
kata (al-mufradat)1:
1. Mendengarkan kata. Ini merupakan tahapan pertama yaitu dengan memberikan
kesempatan pada siswa untuk mendengarkan kata yang diucapkan guru atau
media lainnya. Apabila unsur bunyi dari kata itu sudah dikuasai oleh siswa, maka
untuk selanjutnya siswa akan mampu mendengarkan secara benar.
2. Mengucapkan kata. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengucapkan kata yang telah didengarnya. Mengucapkan kata baru akan
membantu siswa mengingat kata tersebut dalam waktu yang lebih lama.
3. Mendapatkan makna kata. Pada tahap ini guru hendaknya menghindari terjemahan
dalam memberikan arti kata kepada siswa, karena bila hal itu dilakukan maka
tidak akan terjadi komunikasi langsung dalam bahasa yang sedang dipelajari,
sementara makna kata pun akan cepat dilupakan oleh siswa. Ada beberapa teknik
yang bisa digunakan oleh guru untuk menghindari terjemahan dalam memperoleh
arti suatu kata, yaitu dengan pemberian konteks kalimat, defines sederhana,
1 Ahmad Fuad Effendy, 2005, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, hlm. 99-101.
15
pemakaian gambar/foto, sinonim, antonim, memperlihatkan benda asli atau
tiruannya, peragaan gerakan tubuh, dan terjemahan sebagai alternatif terakhir bila
suatu kata memang benar-benar sukar untuk dipahami oleh siswa.
4. Setelah melalui tahap mendengar, mengucapkan, dan memahami makna kosakata
baru, guru menulisnya di papan tulis. Kemudian siswa diberikan kesempatan
membaca kata tersebut dengan suara keras.
5. Penguasaan kosakata siswa akan sangat terbantu bila ia diminta untuk menulis
kata-kata baru yang dipelajarinya mengingat karakteristik kata tersebut masih
segar dalam ingatan siswa.
6. Tahap terakhir dari kegiatan pembelajaran kosakata adalah menggunakan katakata baru itu dalam sebuah kalimat yang sempurna, baik secara lisan maupun
tulisan. Guru harus kreatif dalam memberikan contoh kalimat dan siswa diminta
untuk menirukannya. Dalam menyusun kalimat, hendaknya digunakan kata-kata
yang produktif dan actual agar siswa dapat memahami dan mempergunakannya
sendiri.
Langkah-langkah pembelajaran kosakata di atas tentunya dapat dijadikan
acuan para pengajar bahasa asing khususnya bahasa Arab, walaupun tidak semua
kata-kata baru harus dikenalkan dengan langkah-langkah tersebut.
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hasil analisis kontrastif perbedaan kata antara dua bahasa ini agar guru dapat
memprediksi bahwa pola ini akan menyulitkan pembelajar B2 sehingga guru dapat
menyiapkan langkah pembelajaran yang tepat.
Menerjemahkan suatu teks adalah salah satu cara yang paling sering digunakan untuk
mengajarkan kosakata. Guru akan mengajarkan materi tentang tata bahasa menggunakan
rumus, dan kemudian menggunakan alih bahasa ketika memberikan pengajaran
membaca, menulis, serta kosakata dalam bahasa Arab.
17
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa.
Aplikasi:
Yufid KBBI
Kamus Arab Indonesia Al-Maany
18