PERKEMBANGAN AGAMA PADA MASA REMAJA TENG

PERKEMBANGAN AGAMA PADA MASA REMAJA
TENGAH
Dosen Pengampu : Muna Erawati S.Psi, M.Si

Disusun Oleh :
M. Fauzil „Adzim (111-14-120)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015

BAB I
PENDAHULUHAN

A. Latar Belakang
Kehidupan remaja tengah kita saat ini sering dihadapkan pada berbagai
masalah yang amat banyak yang tentunya sangat perlu mendapatkan
perhatian kita semua. Salah satu masalah tersebut adalah semakin turunnya
tatakrama kehidupan sosial dan etika moral remaja tengah dalam praktek
kehidupan, baik dirumah, sekolah maupun lingkungan sekitarnya. Itu
mengakibatkan timbulnya efek negatif di masyarakat yang akhir ini semakin

merisaukan.

Semakin

banyaknya

penyimpangan

di

berbagai

norma

kehidupan, baik agama maupun sosial. Dan itu terwujud dalam bentuk-bentuk
perilaku antisosial seperti tawuran, pencurian, pembunuhan, pilok-pilokan
lulusan sekolah serta perbuatan amoral lainnya.
Perubahan zaman telah mengubah gaya hidup para remaja tengah,
terutama di kota-kota besar. Kebanyakan remaja sekarang sangat aktif
melahap media. Dari media itulah remaja sangat gampang terpengaruh.

Remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman serta ketaatan
terhadap ajaran-ajaran agama yang dianut.

B. Rumusan Masalah
1.

Apa pengertian remaja tengah ?

2.

Apa saja masalah-masalah yang dihadapi pada masa remaja tengah ?

3.

Bagaimana perkembangan jiwa remaja tengah ?

4.

Bagaimana peranan PAI dalam perkembangan remaja tengah ?


C. Tujuan Masalah
1. Definisi remaja tengah
2. Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi pada masa remaja tengah
3. Mengetahui perkembangan jiwa pada remaja tengah
4. Memahami peran PAI dalam perkembangan remaja tengah

BAB II
PEMBAHASAN
REMAJA TENGAH

1. Pengertian Remaja Tengah
Remaja berasal dari kata istilah Latinya “puber” berasal dari “pubes
berarti rambut-rambut kemaluan, yang menandakan kematangan fisik
(Singgih D.Gunarsa, 1995 : 201). Masa remaja tengah adalah masa
peralihan dari masa kanak-kanak yang sudah tercapainya masa persiapan
fisik dan menuju masa persiapan diri, yakni dari umur 15 sampai 18 tahun.
Remaja tengah harus benar-benar bisa mempersiapkan dirinya, karena ini
yang menentukan baik dan buruknya moral seorang remaja menuju masa
dewasa besok.
Pada masa ini remaja mengalami penuh gejolak emosi dan tekanan jiwa

sehingga sangat mudah menyimpang dari norma-norma sosial dikalangan
masyarakat. Terkadang sikap dan tingkah laku bila tidak dapat dikontrol akan
terjerumus pada suatu hal yang negatif. Hal ini sangat mengacu pada remaja
agar dapat mempersiapkan dan mencari jati dirinya dengan baik.
Menurut sebagian orang, masa remaja merupakan masa yang paling
indah karena masa ini orang bisa menghabiskan waktunya tanpa ada yang
menghalanginya.

Dalam ajaran agama Islam remaja di istilahkan dengan sebutan Baligh,
karena tidak dikenal secara khusus batasan usia remaja. Dalam bahasa Arab

َ ) yang artinya
pengertian remaja dapat dikategorikan dengan kata (‫شا ب‬
pemuda. Unsur baligh yang memisahkan antara kesempurnaan dan
kekurangan akal. Seseorang dapat membedakan antara baik dan buruknya
tingkah laku.
Dalam masa pralihan ini, remaja menjalani dalam kehidupan, perasaan
dan emosi yang sangat dahsyat. Ketidakstabilan tersebut begitu nampak
jelas dalam berbagai aspek. Untuk itu remaja butuh perhatian, bimbingan
orang tua, guru dan masyarakat sosial sangatlah penting.


2. Masalah Remaja Tengah dan Pembinaanya
Masalah Remaja Tengah
Masalah remaja tengah sebenarnya bukanlah masalah baru dan bukan
pula masalah satu bangsa saja, tapi masalah yang dihadapi oleh beberapa
bangsa. Bahkan setiap manusia diberi oleh Allah umur sampai melewati
masa remaja. Karena ini menyangkut semua aspek kehidupan dari setiap
orang pasti melewati masa tersebut jika dikehendaki Allah SWT, mulai dari
aspek jasmani sampai kepada aspek rohani (mental). Hanya saja segi-segi
yang menonjol pada masa tersebut diberbagai bangsa itu berbeda-beda.
Sehingga menimbulkan perbedaan dalam pemahaman tentang remaja itu
(Daradjat Z, 1976 : 113).
Masalah yang sering dihadapi oleh para remaja :

a.

Masalah yang menyangkut jasmani
Pada permulaan masa remaja tengah mengalami perubahan jasmani
sangat cepat, dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa.
Pertumbuhan jasmani yang sangat cepat, membawa goncangan bagi

remaja tengah. Dengan berubahnya kelenjar-kelenjar pada tubuh yang
berganti antara kelenjar kanak-kanak dengan kelenjar dewasa. Prores
pergantian tersebut mengakibatkan pertumbuhan seks pada remaja
tersebut, dengan tanda-tandanya haidh dan mimpi.

b.

Masalah hubungan dengan orang tua
Orang tua masih memperlakukan anaknya seperti biasa yang mereka
lakukan lakukan, serta kurangnya pengertian terhadap anak tentang
perubahan yang sedang dilaluinya tersebut. Itu yang seringkali
menimbulkan kekecewaan terhadap remaja.

c.

Masalah akhlak
Zaman sekarang ini kita melihat kelakuan remaja tengah semakin
memprihatinkan. Dimana-mana ada sebagian anak remaja yang tidak
mempunyai akhlak sama sekali. Sekarang narkoba telah menjadi tradisi,
berjudi menjadi budaya dan pacaran sudah hal yang lumrah dimata

remaja sekarang. Itu semua disebabkan adanya pengaruh-pengaruh
buruk melalui berbagai macam media yang canggih.

Pembinaan Remaja
Inilah usaha untuk membantu remaja tengah dalam mengatasi masalahmasalah tersebut, diantaranya :

a.

Meningkatkan pengertian remaja akan dirinya
Remaja hendak memahami pertumbuhan jasmaninya yang relatif
singkat, tidak stabil atau kurang serasi itu. Begitu juga dengan orang
tuanya dapat memahami pertumbuhan jasmani anaknya dan tidak
melempar perkataan atau tindakan yang menyebabkan kecemasan
bertambah. Orang tuanya harus dapat meyakinkan bahwa pertumbuhan
yang dilaluinya itu kehendak Allah, serta dia dapat menunggu masa
pertumbuhan tersebut sempurna dalam bebarapa tahun mendatang.

b.

Menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua

Hubungan harmonis dan sikap terbuka dengan orang tua akan
memudahkan bimbingan dan pembinaan remaja. Apabila anak memiliki
masalah yang dirasakan dapat dicurahkan secara terbuka kepada orang
tuanya. Dan orang tuanya dapat menaggapi dan membantunya dalam
menghadapi masalah tersebut. Akan tetapi jika hubungan mereka kurang
baik, maka dia (remaja) akan mencari orang untuk mencurahkan
masalah atau perasaan cemas dari jiwanya. Keadaan ini dapat memicu
hal-hal yang negatif mudah masuk.

c.

Bimbingan pendidikan Agama dan Sosialisasi masyarakat
Sejak kecil, remaja sudah diajarkan tentang pendidikan agama dari
orang tuanya. Tumbuh unsur-unsur agama yang terjalin didalam
kepribadiannya. Pendidikan Agama ini adalah alat pembina yang sangat
ampuh bagi remaja. Hal itu akan sangat membantu remaja dalam
manghadapi berbagai masalah atau pengaruh-pengaruh buruk dan untuk
mengendalikan keinginan-kenginan yang kurang baik. Dengan keyakinan

Iman dan akhlak, remaja dapat mengontrol dengan sendirinya dengan

baik.
Setiap remaja ingin merasa dirinya berguna dan berharga dalam
masyarakat lingkungan. Karena itu maka remaja hendaknya aktif dalam
kegiatan-kegiatan sosial. Supaya mereka dapat bergerak dalam
masyarakat sosial yang cocok dengan bakat dan kemampuanya.

3. Perkembangan Jiwa Remaja Tengah
Perkembangan adalah perubahan bersifat kualitatif yang terus-menerus
secara tetap yang berhubungan dengan jasamani, mental, intelektual dan
lain-lain. Sedangkan pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif
yaitu dalam struktur dan ukuran tubuh remaja. Perkembangan dan
pertumbuhan itu saling berkaitan, karena pertumbuhan fisik seorang remaja
itu juga diikuti dengan perkembangan jasmaninya, tetapi terkadang tidak
seimbang.
Syamsu Yusuf (Dalam Syafaat Aat, Sahrani & Muslih, 2008 : 103-106)
mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi beberapa perkembangan
diantaranya sebagai berikut.
a. Perkembangan Fisik
Pada masa ini remaja mengalami berbagai perubahan fisik.
Perubahan fisik berhubungan dengan perkembangan dan kematangan

seksual. Masa remaja juga merupakan salah satu diantara dua masa
rentangan kehidupan untuk menuju masa dewasa. Masa pertama
terjadinya pada masa pranatal dan bayi.
b. Perkembangan Intelektual dan Emosi

Perkembangan intelektual seorang remaja tengah sudah mencapai
tahap operasi formal. Yang mana remaja dapat berpikir logis tentang
berbagai gagasan yang bersifat abtrak. Remaja dapat memecahkan
masalah secara sistematis dan ilmiah daripada berpikir sekara konkret
(nyata).
Pertumbuhan fisik seorang remaja terutama organ-organ seksual
yang mempengaruhi perkembangan emosi (perasaan).

Itu semua

merupakan puncak emosional seorang remaja. Dan mendapatkan
dorongan yang baru dialaminya seperti perasaan cinta, rindu dan
keinginan untuk berkenalan dengan lawan jenis.
c. Perkembangan Sosial dan Moral
Semenjak mereka memasuki masa remaja dan meninggalkan masa

kanak-kanak yang penuh bergantungan, mereka mulai ada peningkatan
kepada lingkungan sekitar. Pada permualaan masa remaja, mereka
tertarik untuk bergaul dengan teman-teman sebaya. Karena mereka butuh
teman curhat untuk membicarakan tentang keadaan dirinya yang samasama

mengalami

perubahan

tersebut.

Mereka

sangat

gampang

terpengaruh oleh teman dan lingkungan dimana mereka tinggal.
Mereka juga muncul dorongan untuk melakukan perbuatan-perbuatan
yang dapat dinilai baik oleh orang lain atau sebaliknya. Biasanya remaja
berperilaku untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya. Oleh
karena itu kebutuhan fisik dan psikologis saling berkaitan.
d. Perkembangan Kepribadian
Perkembangan ini merupakan fase yang paling penting bagi
perkembangan dan integritas (konsisten) kepribadian seorang remaja.

Karena kepribadian merupakan sistem yang dinamis dari fisik, sikap
kebiasaan yang menghasilkan tingkat konsistensi respons yang berbedabeda. Faktor-faktor terjadinya perubahan kepribadian pada masa remaja
tengah, meliputi :
1) Mendapatkan pertumbuhan fisik yang menyerupai dewasa, maka
remaja harus bisa menerima keadaan fisiknya tersebut.
2) Kesadaran diri, keinginan untuk mengarahkan diri dan mengevaluasi
kembali tentang standar (norma) tujuan cita-citanya.
3) Kematangan seksual yang disertai dengan dorongan-dorongan dan
emosi (perasaan) baru.
4) Kebutuhan

menjalin

persahabatan

yang

bersifat

heteroseksual

(ketertarikan seksual), berteman dengan teman pria atau wanita.
5) Munculnya konflik sebagai dampak dari masa transisi seorang remaja
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.

PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI REMAJA
TENGAH

1. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Remaja Tengah
Nasir Sahilun A (Dalam Syafaat Aat, Sahrani & Muslih, 2008 : 15-16)
mengemukakan bahwa,
“Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan pragmatis
dalam membimbing anak didik yang beragama Islam. Supaya ajaran-ajaran
Islam

itu

benar-benar

menjiwai

dalam

dirinya.

Dapat

menyakini

kebenaranya, menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol perbuatanya,
pemikiran dan mental."
Pendidikan agama Islam itu sangat penting bagi masa remaja tengah.
Remaja tengah membutuhkan pengajaran dan bimbingan tentang pendidikan
agama Islam. Dan nilai-nilai Islam juga harus ditumbuhkan dalam diri remaja
memalui proses transformasi pendidikan. Supaya remaja dapat memahami,
menghayati serta menjadikan pendidikan tersebut sebagai jalan kehidupan
mereka, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakat.
Bagi remaja yang berkepribadian Islam, hasil proses tersebut akan
berada dalam lingkaran hubungan vertikal (hubungan dengan Allah) dan
hubungan horizontal (hubungan dengan sesama manusia).

2. Fungsi dan Prinsip Pendidikan Agama Islam bagi Remaja
Tengah
Pada saat seseorang menginjak masa remaja tengah, mereka akan
mengalami kegoncangan jiwa yang tidak mudah untuk mengatasi. Karena itu
pendidikan Agama dapat membantu para remaja dalam menghadapi
berbagai macam masalah yang dihadapi dalam hidupnya tersebut.
Pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian remaja.
Pendidikan agama itu benar-benar mencerminkan dalam sikap, tingkah laku,
cara berpakaian, berbicara, menghadapi persoalan dan keseluruhan
pribadinya. Sehingga pendidikan agama tersebut akan menjadi pengendali
dan dapat menentramkan batin dalam kehidupannya dikemudian hari apabila
pendidikan agama itu tumbuh dan berkembangan dalam pribadi remaja.
Fungsi pendidikan Islam yang sekaligus suatu proses sosialisasi pada
lingkungan atau lembaga pndidikan lembaga keluarga, menurut Zakiah
Darajat (Dalam Syafaat Aat, Sahrani & Muslih, 2008 : 173-174), antara lain
sebagai berikut.
a. Pembekalan, yaitu untuk membimbing anak dalam menentukan
akhlak.
b. Penerangan, yaitu membantu anak untuk mengetahui prinsip-prinsip
dan hukum agama agar dalam melakukan sesuatu sesuai dengan
ajaran agama.
c. Perbaikan, yaitu untuk menolong anak dalam membina akidah yang
baik serta pembentukan jiwa keagamaan yang kokoh pada remaja.

d. Penyandaran, yaitu untuk memberikan pemeliharaan remaja agar
memahami dan mampu menjaga kesehatan, baik jasmani maupun
rohani.
e. Pengajaran, yaitu menyiapkan peluang untuk mengamalkan nilai-nilai
agama dan akhlak dalam kehidupan remaja tengah.
Beberapa prinsip-prinsip pendidikan Islam yang menjadi pokok dasar remaja
untuk berpikir, bertindak dan sebagainya.
a. Prinsip yang memandang bahwa segala yang ada dialam ini adalah
hasil

ciptaan

Allah

dan

tunduk

pada

mekanisme

sebagai

sunnahtullah. Oleh sebab itu manusia harus dididik agar mampu
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai dalam hukum Allah tersebut.
Seorang remaja wajib mendasari kehidupannya dengan keimanan
dan ketaqwaannya kepada Allah. Keimanan ini diyakini dengan hati,
diucapkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan.
b. Prinsip yang memandang manusia sebagai makhluk yang paling
mulia, karena manusia memiliki harkat, martabat dan hawa nafsu.
Jika seorang remaja dapat menguasai hawa nafsu maka derajatnya
dia sama dengan malaikat atau melebihinya. Tetapi, jika ia kalah
dengan hawa nafsunya maka derajatnya sama dengan binatang atau
lebih rendah darinya. Oleh karena itu mereka ditempatkan pada
kedudukan yang mulia. Ini ditegaskan dalam Al Quran :

‫لقد خلقنا اإلنسان فى احسن تقويم‬
Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia itu dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. (QS Al Tin : 4)

c. Prinsip selanjutnya adalah pandangan bahwa manusia sebagai
makhluk sosial yang berarti harus hidup berhubungan dengan
sesama manusia dalam suatu ikatan keluarga. Karena umat islam
adalah ummatan wahidatan, yang bersatu dalam tali ukhwah
islamiyyah.
Dijelasakan dengan Firman Allah SWT:

‫حمون‬
‫انما المؤمنون إخوة فأ صلحوا بين أخويكم واتقوا هللا لعلكم تر‬
َ
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu,
damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah
supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al Hujurat : 10)
d. Prinsip moralitas yang memandang bahwa seseorang mampu
melakukan nilai-nilai moral agama dalam hidupnya. Tanpa nilai-nilai
moral agama, kehidupannya akan menyimpang dari fitrah Allah.
Remaja memiliki banyak kecenderungan, yaitu kecenderungan
menjadi orang baik dan kecenderungan menjadi orang buruk. Agar
tidak cenderung menjadi orang tidak baik, maka remaja harus
memiliki nilai-nilai moral. Meletakkan pola dasar pendidikan Islam
berarti harus meletakkan nilai-nilai dasar agama dalam mencapai
tujuan yang baik.

3. Pandangan Remaja Tengah Terhadap Agama
Dalam hal ini, Zakiah Darajat (1996 : 78) berpendapat, “Perasaan remaja
terhadap Allah bukan perasaan tetap, tetapi perasaan yang tergantung
kepada perubahan-perubahan emosi yang sangat cepat. Kebutuhan remaja

terhadap Allah kadang-kadang tidak terasa apabila jiwa mereka dalam
keadaan aman tentram dan tenang. Tetapi remaja sangat membutuhkan
Allah apabila mereka dalam keadaan gelisah, karena menghadapi bahaya
yang mengancam, ketika takut akan gagal ataupun karena merasa berdosa.”
Pandangan remaja terhadap agama tidak bisa dipastikan atau diberi
suatu patokan secara pasti, karena setiap pandangan remaja dapat berubah
sesuai kondisi kejiwaannya. Apabila kondisi jiwanya stabil maka agama
dianggap baik baginya. Sebaliknya, bila kondisi kejiwaannya sedang kacau,
maka agama tidak berguna. Namun, semuanya tergantung ajaran agama
yang diterima oleh remaja. Artinya bila ajaran agama baik dan kondisi
lingkungan mendukung, maka agama selalu dianggap baik dan dibutuhkan.

4. Agama dan Kehidupan Remaja Tengah
Remaja tengah pada satu sisi mempunyai peranan yang sangat penting,
karena remaja sebagai generasi penerus bangsa dan agama. Dari dalam diri
remaja harus berhadapan dengan kondisi psikologinya, yaitu berada dalam
kegoncangan

perasaan

akibat

proses

transisi.

Disamping

itu

yang

menggelisahkan remaja adalah perbedaan antara nilai-nilai akhlak yang
diajarkan oleh agama dalam kelakuan orang dalam masyarakat.
Pada era modern ini pendidikan hendaknya menjadi perhatian bersama,
terutama untuk membentuk akhlak dan mental remaja. Apalagi saat ini
adalah zaman globalisasi, dimana budaya barat telah mengubah moral atau
akhlak remaja menjadi lebih bebas dan berani tanpa kita sadari. Seperti cara
berpakaian yang meperlihatkan kemolekan tubuhnya, bertutur kata yang

kurang sopan terhadap orang yang lebih tua, serta gemar berfoya-foya yang
tidak ada manfaatnya.
Dalam menghadapi problemnya, para remaja harus memiliki bekal
pertahanan berupa kekuatan mental spiritual agama untuk mengatasi
masalahnya. Remaja juga membutuhkan nilai-nilai moral dan agama sebagai
pedoman dalam menentukan sikap, arah dan haluan dalam mengarungi
derasnya samudra kehidupan. Karena saat ini remaja jarang mempunyai
pemahaman dan keyakinan yang kuat terhadap agama akan mudah
terpengaruh oleh teman dan lingkungan.
Untuk itu, agama berfungsi sebagai terapi bagi jiwa yang gelisah dan
terganggu. Agama berperan sebagai pencegah dari gangguan kejiwaan dan
merupakan pembinaan mental bagi remaja tengah. Dengan demikian, agama
dan keyakinan merupakan kebutuhan jiwa yang penting bagi remaja yang
dapat memberikan bantuan untuk melepaskan diri dari goncangan jiwa dan
gejolak-gejolak jiwa yang hebat.
Jadi remaja masih memerlukan banyak bimbingan dan arah dari orangorang terdekat. Peran orang tua, guru dan lingkungan sangat berpengaruh
dalam mempersiapkan remaja tengah. Karena faktor intrenal dan eksternal
harus saling mendukung diantara keduanya. Dengan bekal inilah mereka
akan selamat dalam mengarungi dasyatnya gelombang pasang kehidupan
yang telah menerpa mereka saat ini dan masa datang.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Remaja Tengah adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak yang
sudah tercapainya masa persiapan fisik dan menuju masa persiapan diri,
yakni dari umur 15 sampai 18 tahun. Pada masa ini remaja mengalami penuh
gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga sangat mudah menyimpang dari
norma-norma sosial dikalangan masyarakat. Terkadang sikap dan tingkah
laku bila tidak dapat dikontrol akan terjerumus pada suatu hal yang negatif.
Dalam menghadapi problem-problemnya, remaja harus memiliki bekal
pertahanan berupa kekuatan mental spiritual agama untuk mengatasi
masalahnya. Untuk itu, pendidikan agama Islam sangatlah penting bagi
masa remaja tengah. Remaja tengah membutuhkan pengajaran dan
bimbingan tentang pendidikan agama Islam. Pendidikan agama berfungsi
sebagai terapi bagi jiwa yang gelisah dan terganggu.

berperan sebagai

pencegah dari gangguan kejiwaan dan merupakan pembinaan mental bagi
remaja tengah.

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Darajat Zakiah. (1976). Cet ke-2. Pembinaan Remaja. Jakarta : Bulan Bintang.
.(1996). Cet ke-15. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Bulan Bintang.
D. Gunarsa Singgih & Yulia Singgih D (1995). Cet ke-7. Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.
Syafaat A, Sahrani & Muslih. (2008). Peranan Pendidikan Agama Islam. Jakarta :
PT RajaGrafindo Persada.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124