PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI USAHA

PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, LOKASI USAHA DAN
JAM KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN
PEDAGANG
(STUDI PADA PEDAGANG DI KARANGREJO)
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar proposal

Dosen Pengampu :
Rokhmat Subagiyo, M.EI

Disusun oleh:
Irma Yulistiani Dewi
ES6A
17402153043
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
2018

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial. Manusia selalu membutuhkan satu sama
lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan yang utama harus
dipenuhi adalah kebutuhan primer yakni diantaranya sandang, papan, pangan.
Hal ini adalah kebutuhan wajib yang harus dipenuhi sebagai makhluk biologis,
karena ketika kebutuhan fisik tidak dipenuhi maka akan mengancam
keselamatan jiwa dan raga.
Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka sebagai
makhluk sosial, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan
membutuhkan bantuan orang lain. Pada masa sebelum modern, manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan barter. Namun pada saat ini kebutuhan
manusia dipenuhi dengan proses jual beli. Baik secara langsung, maupun tidak
langsung.
Proses jual beli ini menggunakan uang sebagai alat pembayaran yang sah.
Uang tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat dipakai/diterima untuk
melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun utang.1 Uang yang digunakan
dimasa sekarang ini, yang lebih dominan adalah uang kertas, uang logam
maupun penggunaan e-money yang telah disahkan, walaupun penggunaanya
belum begitu luas.
Namun demikian, untuk memperoleh uang ini yang nantinya digunakan
unuk memenuhi kebutuhan, setiap orang harus bekerja untuk memperoleh

pendapatan. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berusaha dan berikhtiar.
Mayoritas ulama telah sepakat, bahwa bagi orang muslim untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya hukumnya adalah fardhu ‘ain. Apabila kewajiban ini tidak
terpenuhi, maka ia tidak dapat melaksanakan kewajiban ubudiahnya.2
Pekerjaan yang halal adalah segala usaha yang dilakukan yang sesuai
dengan kaidah Islam. Sektor pekerjaan di Indonesia sangatlah beragam, mulai
dari sektor industri, perbankan, pembangungan, pertanian, perkebunan,
perdagangan, keuangan dan lain sebagainya. Namun dalam Islam, dalam AlQur’an dan Hadits seseorang muslin dianjurkan untuk berdagang. Karena pada
sektor ini, bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan banyak orang.
1
2

Nopirin, Ekonomi Moneter : Buku 1Edisi 4, (Yogyakarta:BEFE,2012), hal.7
M. Umer Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, (Jakarta: Gramedia,2003), hal.213

1

Faktor utama dalam membuka bisnis perdagangan adalah bagaimana
pemilihan lokasi yang tepat. Lokasi yang tepat akan memberikan berbagai
keuntungan bagi pelaku usaha, baik dari segi finansial maupun nonfinansial

Karena lokasi yang dipilih menentukan tingkat penjualan suatu usaha maka
pemilihan lokasi yang keliru akan menghambat perkembangan bisnis serta
nantinya pendapatan yang diperoleh juga akan tepengaruh besar.
Setelah usaha telah berjalan tentukan hal yang perlu diperhatikan terkait
dengan jam kerja dan kualitas pelayanan. Secara teoritis, faktor jam kerja
mempengaruhi pendapatan bersih. Ketika ingin memperoleh pendapatan yang
tinggi tentunya diperlukan jam operasional yang tinggi pula. Begitu pula dengan
pelayanan, jika ingin memperoleh pendapatan yang semakin tinggi tentunya
pelayanan kepada pelanggan harus lebih ditingkatkan.
Berdasarkan latar belakang berikut, maka ditarik masalah untuk diteliti
terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tingakat pendapatan pedagang,
oleh karenanya penulis memutuskan untuk membuat penelitian berjudul
“PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, LOKASI USAHA DAN JAM
KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG (STUDI
PADA PEDAGANG DI KARANGREJO).”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat pendapatan
pedagang?
2. Apakah terdapat pengaruh lokasi usaha terhadap tingkat pendapatan
pedagang?

3. Apakah terdapat pengaruh jam kerja terhadap tingkat pendapatan pedagang?
4. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan, lokasi usaha, jam kerja secara
bersama-sama terhadap tingkat pendapatan pedagang?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat pendapatan
pedagang
2. Untuk mengetahui pengaruh lokasi usaha terhadap tingkat pendapatan
pedagang
3. Untuk mengetahui pengaruh jam kerja terhadap tingkat pendapatan pedagang

2

4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, lokasi usaha, jam kerja
secara bersama-sama terhadap tingkat pendapatan pedagang
D. Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan berguna antara lain:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan akan memberkan pemahaman bagi pembaca dan
membawa perkembangan tehadap ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan
sebagai petimbangan sekaligus rujukan.

2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat antara lain:
a. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan bagi para peneliti selanjutnya
b. Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penerapan strategi
pemasaran yang efektif
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan dalam
berbisnis dalam meningkatkan pendapatan.
E. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yakni hanya
terkait dengan kualitas pelayanan, lokasi usaha dan jam kerja serta tingkat
pendapatan pedagang.
F. Penegasan Istilah
1. Penegasan Istilah secara Konseptual
a. Layanan
Kualitas layanan merupakan ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang
diberikan mampu sesuai dengan keinginan konsumen. Kualitas layanan
ditentukan oleh kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen sesuai dengan ekspetasi konsumen. Tjiptono dalam
Sunyoto mengatakan bahwa kualitas atau mutu dalam industri jasa

pelayanan adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang
berlaku di tempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya
setidaknya sama dengan yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen.

3

b. Lokasi Usaha
Lokasi usaha merupakan tempat/ lokasi yang tepat akan memberikan
berbagai keuntungan bagi pelaku usaha, baik dari segi finansial maupun
nonfinansial.3
c. Jam kerja
Jam kerja adalah lamanya pedagang berada di pasar untuk menjual
barang dagangannya (dalam satuan jam).
d. Pendapatan
Pendapatan adalah penerimaan bersih pedagang yang diperoleh dari hasil
penjualan tekstil, sudah dikurangi biaya operasional dan tenaga kerja
serta harga barang yang terjual (dalam satuan rupiah).
2. Penegasan Istilah secara Operasional
a. Layanan
Pelayanan dalam hal ini adalah memberikan perhatian penuh kepada

pelanggan sehingga merasa puas.
b. Lokasi Usaha
Lokasi merupakan tempat atau titik dimana toko dai pedagang itu
beroperasi.
c. Jam kerja
Jam kerja dalam hal ini waktu yang digunakan dalam kegiatan
pedagangan oleh pedagang.
d. Pendapatan
Pendapatan disini merupakan penghasilan yang diperoleh oleh pedangan
dalam jangka waktu tertentu.
G. Landasan Teori
1. Kualitas Layanan
Menurut Lewis dan Booms Kualitas Layanan, yang dikutip oleh
Tjiptono, kualitas jasa atau layanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat
layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspetasi konsumen.
Berdasarkan definisi ini, kualitas layanan ditentukan oleh kemampuan
perusahaan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sesuai dengan
3

Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hal. 130


4

ekspetasi konsumen. Tjiptono dalam Sunyoto mengatakan bahwa kualitas
atau mutu dalam industri jasa pelayanan adalah suatu penyajian produk atau
jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat produk tersebut diadakan dan
penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diingikan dan diharapkan
oleh konsumen.
2. Lokasi Usaha
Lokasi yaitu keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan
dimana operasi dan staffnya akan ditempatkan4 Lokasi merupakan salah satu
faktor utama dalam proses perencanaan usaha bisnis. Terlebih bagi jenis
usaha pedagangan. Dalam penentuan lokasi harus memperhatikan bagainama
kemudahan akses mobilitas daei berbagai sudut. tepat Hal ini dapat dilihat
dari bagaimana kemudahan proses distribusi barang dari agen, maupun
bagaiman kemudahan konsumen dalam menjangkau lokasi usaha.
Konsumen pada umumnya cenderung memperhatikan lokasi usaha
pedangan yang hendak dituju. Bisa dilihat dari jaraknya, apakah jarak yang
ditempuh seimbang dengan kebutuhan yang akan dibeli dan apakah bisa
menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi. Pemilihan lokasi yang tepat

akan meningkatkan pendapatan yang diperoleh.
3. Pendapatan
Pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat
dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Pendapatan dapat
didefinisikan sebagai jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau
rumah tangga selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan
terdiri dari upah atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan
seperti sewa, bunga dan dividen, serta pembayaran transfer atau penerimaan
dari pemerintah seperti tunjangan social atau asuransi pengangguran.
Pendapatan dapat menunjukkan seluruh uang atau hasil material
lainnya yang dapat dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa-jasa yang
diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu pada
suatu kegiatan ekonomi.

4

Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta:PT. Salemba Empat, 2001),

hal. 61-62


5

Tujuan pokok dijalankannya suatu usaha perdagangan adalah untuk
memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup usaha perdagangannya.
Pendapatan yang diterima adalah dalam bentuk uang, dimana uang
merupakan alat pembayaran atau alat pertukaran
4. Jam Kerja
Jam kerja menurut Artaman dkk adalah curahan waktu yang
digunakan oleh setiap individu dalam melaksanakan pekerjaan untuk
memperoleh penghasilan. Jam buka usaha sampai dengan usaha tersebut
tutup mempengaruhi jumlah tamu yang terlayani, sebab pembeli tidak dapat
ditentukan jam kedatangannya.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya
pendapatanvsangat ditentukan oleh berapa banyak waktu yang dicurahkan
oleh pedagang untuk berjualan. Jadi, jika seorang pedagang ingin
mendapatkan pendapatan

yang lebih banyak, mereka hanya


dapat

memperpanjang waktu kerjanya. Semakin tinggi curahan jam kerja akan
semakin tinggi pula pendapatan yang diperolehnya.
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam
mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.
Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian
terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan
penulis.
Nama peneliti

Judul

Hasil Penenlitian

Imelda Yuliana,

Pengaruh

1. Hasil pengujian menunjukkan

Jurnal ilmu dan

Kualitas

variabel kualitas layanan

Riset Manajemen: Layanan, Citra

berpengaruh positif dan

Volume 5 Nomor

Merek, dan

signifikan terhadap keputusan

6, Juni 2016

Lokasi terdapat

pembelian konsumen pada

6

keputusan

Dunkin’Donuts Basuki

pembelian

Rahmat Surabaya. Dimana
semakin baik kualitas layanan
yang diberikan oleh
Dunkin’Donuts Basuki Rahmat
Surabaya maka akan semakin
tinggi keputusan
pembelian. Sehingga hipotesis
pertama ditrima.
2. Hasil pengujian menunjukkan
variabel citra merek berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Dunkin’Donuts
Basuki Rahmat
Surabaya. Dimana semakin baik
citra merek dibenak konsumen,
maka semakin tinggi
keputusan pembelian. Sehingga
hipotesis kedua diterima.
3. Hasil pengujian menunjukkan
variabel lokasi berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Dunkin’Donuts
Basuki Rahmat
Surabaya. Dimana semakin
strategis lokasi Dunkin’Dunuts
maka semakin tinggi
keputusan pembelian. Sehingga
hipotesis ketiga diterima.

Korniawan

Analisis

Prioritas utama yang harus dilakukan

7

Raharjo, Suryono

pengaruh lokasi,

untuk menjaga keputusan pembelian

Budi Santosa,

kualitas

yaitu meningkatkan kualitas

Diponegoro

pelayanan dan

pelayanan. Jika selama ini TB

Journal of

persepsi harga

Rajawali kurang memperhatikan

Manajement,

terhadap

kualitas pelayanan dalam melayani

Volume 4, nomo

keputusan

pembeli, maka TB Rajawali harus

4, Tahun 2015

pembelian di t.b

meningkatkan kualitas pelayanan

rajawali

dengan kesopanan dan keramahan

kalicilik, demak

yang lebih baik dalam melayani

(studi pada toko

pelanggan.

bangunan
rajawali
kalicilik, demak)
Eko nur fu’ad,

Pengaruh

1. Berdasarkan hasil analisis regresi

media ekonomi

Pemilihan

berganda diperoleh koefisien

dan manajemen

Lokasi Terhadap

variabel independen (kedekatan

vol. 30 no. 1

Kesuksesan

dengan infrastruktur, kondisi

januari 2015

Usaha Berskala

lingkungan bisnis dan biaya lokasi)

Mikro/Kecil Di

seluruhnya bernilai positif, artinya

Komplek

perubahan yang terjadi pada

Shopping

variabel-variabel tersebut akan

Centre Jepara

diikuti perubahan searah pada
variabel dependen (kesuksesan
usaha).
2.

Variabel independen dalam
penelitian ini (kedekatan dengan
infrastruktur, kondisi lingkungan
bisnis dan biaya lokasi) baik secara
parsial maupun bersama-sama
mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kesuksesan usaha.

3. Variasi kesuksesan usaha dapat

8

dijelaskan dengan ketiga variabel
independen dalam penelitian ini,
terbukti dengan besarnya koefisien
Adjusted R2 sebesar 68%.
4. Dari ketiga variabel independen
yang diteliti berpengaruh terhadap
kesuksesan usaha, variabel biaya
lokasi mempunyai pengaruh paling
tinggi, artinya semakin tinggi
biaya yang harus dikeluarkan
pemilik usaha untuk memperoleh
lokasi, maka semakin tinggi
kemungkinan memperoleh
kesuksesan.
Budi Wahyono,

Analisis Faktor-

Jurnal Pendidikan

Faktor Yang

dan signifikan terhadap tingkat

Dan Ekonomi,

Mempengaruhi

pendapatan pedagang

Volume 6, Nomor Pendapatan
4, Tahun 2017

1. modal usaha berpengaruh positif

pasar bantul.

Pedagang Di

2. tingkat pendidikan tidak

Pasar Bantul

berpengaruh terhadap tingkat

Kabupaten

pendapatan pedagang pasar bantul.

Bantul

3. lama usaha tidak berpengaruh
terhadap tingkat pendapatan
pedagang pasar bantul.
4. jam kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat
pendapatan pedagang pasar
bantul.
5. tingkat pendidikan, modal usaha,
lama usaha, dan jam kerja secara
bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap

9

pendapatan pedagang pasar bantul
di kabupaten bantul.

I. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau bisa disebut dengan paradigma penelitian adalah
pola atau kerangka pikir yang memperlihatkan hubungan antar variabel yang
akan diteliti yang sekaligus menceminkan jenis dan jumlah rumusan masalah
yang pelu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan
digunakan.5
Dalam penelitian semakin baik kualitas pelayanan, semakin baik lokasi
usaha yang dipilih dan semakin lama jumlah jam kerja maka tingkat pendapatan
akan semakin tinggi.
Kualitas Pelayanan
(x1)
Pertumbuhan
Ekonomi
(Y)

Lokasi Usaha
(x2)
Jam Kerja
(x3)
J. Hipotesis

Menurut Boedi Abdullah, hipotesis adalah jawaban yang bersifat
sementara terhadap pemasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul.6 Dikatakan sementaa dikarenakan jawaban yang dirumuskan
belum berdasarkan pada teori dan fakta-fakta yang elevan yang diperoleh dari
proses pengumpulan data.
Dalam penelitian ini, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. H1: kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap tingkat

5

Rohmat Subagiyo,Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan, (Jakarta:
Alim’s Publishing,2017), hal. 36-37
6
Boedi Abdullah, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Muamalah, (Bandung: CV Pustaka
Setia , 2014), hal.187

10

pendapatan pedagang
2. H2 : lokasi usaha berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan
pedagang
3. H3 : jam kerja berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan
pedagang
4. H4 : kualitas pelayan, lokasi usaha, dan jam kerja secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan pedagang
K. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan
data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan).7
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan

yang

dapat

dicapai

(diperoleh)

dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran).8
Dalam penelitian ini, merupakan salah satu jenis penelitian
lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research).
Penelitian lapangan disini merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan oengamatan langsung kegiatan dilapangan. Pada
kegiatan penelitian ini, penelitian dilakukan pada pedagang yang berada
di wilayah Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Terkait
dengan penelitian kepustakaan merupakan studi yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan buku,
literatur yang digunakan sebagai landasan dalam pembuatan hipotesis dan
pembahasan teoritis.
2. Populasi, Sampling dan Sample
a. Populasi
Menurut sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
7
8

Rohmat Subagiyo,Metode Penelitian...,hal.14
Ibid., hal. 19

11

dtarik kesimpulan.9 Dalam penelitian ini populasi yang dipilih adalah
populasi pedagang tetap yang berada di kawasan Kecamatan Karangrejo.
b. Sampel
Sampel meupoakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang
sama. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel dalam penelitian
ini adalah simple random sampling yakni pengambilan sampel secara
acak dalam populasi tersebut.
3. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukuran
a. Sumber data
Data yang diggunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner yang diberikan
kepada responden, yakni pedagang di wilayah kecamatan karangrejo.
Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Tulungagung.
b. Variabel
Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi

tentang

apa

yang

diharapkan

peneliti

dan

ditarik

kesimpulannya.10 Dalam peneltian ini variabel yang digunakan adalah
variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang
mempengaruhi vaiabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang
dipengaruhi oelh variabel terikat.
Variabel teikat dari penelitian ini adalah pendapatan pedagang di
kecamatan karangrejo. Variabel bebas dai penelitian ini adalah kualitas
pelayanan, lokasi usaha dan jam kerja.
c. Skala pengukuran
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan sumber
data primer dengan metode observasi dan kuesioner. Sehingga skala
pengukuran yang digunakan adalah menggunakan skala likert. Dengan
skala likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel
yang nantinya dikembangkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
9

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2011), hal.80
Rohmat subagiyo, Metode Penekitian..., hal. 107

10

12

4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Dalam mengumpulkan data primer yang dibutuuhkan dalam
penelitia ini peneliti menggunakan beberapa jenis metode diantaranya:
a. Observasi
Menurut

Cholid

Narbuko

dan

Abu

Achmadi,

obsevasi

(pengamatan) adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.11
Ciri dari teknik observasi ini adalah adanya proses wawancara dan
kuesioner.
b. Kuesioner
Menurut sugiyono, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaa atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.12 Dalam
pembuatan kuesioner ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan
dalam desain kuesioner diantaranya:
1) Susunan kata dalam pertanyaan
2) Membuat kodifikasi hasil respon, skala dan kategori dari variabel
penelitian
3) Tampilan kuesione secara utuh
5. Analisis Data
Dalam upaya mendukung hasil penelitian, data penelitian yang
diperoleh dianalisis dengan bantuan bantuan software SPSS Statistics.
versi 16.0. Adapun pengujian yang dilakukan diantaranya:

a. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah
kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang
digunakan dapat diandalkan dan konsisten apabila pengukuran tersebut
diulang. Penguji yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS.
Pertanyaan sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

11
12

Chlid Nabuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,2013) hal.70
Sugiyono, Metode Penelitian...,hal. 193

13

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Jika r aplha > r tabel, maka
pertanyaan reliable Jika r aplha < r tabel, maka pertanyaan tidak reliable13
b. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas pada
model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual
terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki residual yang terdistribusikan secara normal.
2) Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai
tertentu variabel independen (heteroskedastisitas). Model regresi yang
baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas
digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan yang lain.
3) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan
yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan
secara sempurna. Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas.
c. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel
dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Variabel
independen dilambangkan dengan X1, X2...Xn sedangkan variabel
dependen dilambangkan dengan Y. Analisis regresi linier berganda dalam
penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS .
Bentuk persamaannya adalah:
13

Duwi Priyatno, SPSS Analisis Statistik Data Lebih Cepat Lebih Akurat, (Yogyakarta:
Medikom, 2011), hal. 24.

14

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y

: Pendapatan pedagang

a

: Konstanta

X1

: Kualitas pelayanan

X2

: Lokasi

X3

: Jam Kerja

b1 – b3

: Koefisien regresi variabel X

e

: Standart error Suatu perhitungan secara statistik disebut

signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak
signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho
diterima.
d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah prosedur untuk menguji jawaban sementara dari
suatu fenomena. Hipotesis merupakan hasil akhir dari proses berpikir
deduktif (logika deduktif). Logika deduktif adalah menganut asas
koherensi, mengingat premis merupakan informasi yang bersumber dari
pernyataan yang telah teruji kebenarannya, maka hipotesis yang
dirumuskan akan mempunyai derajat kebenaran yang tidak jauh berada
dengan premis.14
e. Uji Signifikansi Parsial (uji – t)
Uji – t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X) apakah
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara
parsial. Bentuk pengujiannya adalah: - Ho : b1, b2,b3 = 0, artinya variabel
bebas (X1, X2, X3), yaitu berupa variabel kualitas pelayanan, variabel
lokasi, dan variabel jam kerja secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu pendapatan pedagang. - Ha :
b1. b2.b3 ≠ 0, artinya variabel bebas (X1, X2,X3), yaitu berupa variabel
kualitas pelayanan, variabel lokasi, variabel jam kerja secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu
14

Muhammad, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali, 2008), hal.76.

15

pendapatan pedagang. Kriteria pengambilan keputusan Ho diterima jika t
hitung < t tabel pada α = 5 % Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5
% b.
f. Uji Signifikansi Simultan (uji – F)
Uji F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh
positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
model hipotesis yang digunakan dalam uji – F ini adalah: - Ho : b1 = b2 =
b3 = 0, artinya variabel bebas (X1, X2,X3), yaitu berupa variabel kualitas
pelayanan, variable lokasi, dan variable jam kerja secara bersama-sama
tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y)
yaitu pendapatan pedagang. - Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya variabel
bebas (X1, X2, X3), yaitu berupa variabel kualitas pelayanan, variabel
lokasi, variabel jam kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu pendapatan pedagang.
Kriteria pengambilan keputusan Ho diterima jika F hitung < F tabel pada
α = 5 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 % c.
g. Uji Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Jika (R2) semakin besar
(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa kemampuan menjelaskan
variabel bebas (X1, X2, X3) adalah besar terhadap variabel terikat (Y).
Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2)
semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil.
Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. .

16

DAFTAR PUSTAKA
Chapra, M. Umer.2003.Islam dan Tantangan Ekonomi.Jakarta: Gramedia
Kasmir.2008.Kewirausahaan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Muhammad.2008Metode Penelitian Kuantitatif.Jakarta: Rajawali
Nabuko, Chlid dan Abu Achmadi.2013.Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Nopirin.2012. Ekonomi Moneter : Buku 1 Edisi 4.Yogyakarta:BEFE
Rambat, Lupiyoadi.2001Manajemen Pemasaran Jasa.Jakarta:PT. Salemba Empat
Rohmat Subagiyo. 2017.Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan
Priyatno,

Duwi.2011.SPSS

Analisis

Statistik

Data

Lebih

Cepat

Akurat.Yogyakarta: Medikom Penerapan.Jakarta: Alim’s Publishing

Sugiyono.2011.Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D.Bandung: ALFABETA

17

Lebih