PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM EJAAN BAHASA

Jumat, 26 Oktober 2012
PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM EJAAN BAHASA INDONESIA
Diposting oleh Fitria Pratiwi di 22.53

PENGGUNAAN
TANDA
BACA
EJAAN BAHASA INDONESIA

DALAM

Kita berada di negara Indonesia yang banyak suku bangsanya, mungkin
ratusan banyaknya karena Indonesia negara kepulauan yang wilayahnya
cukup luas. Untuk mempersatukan bahasa supaya setiap suku bangsa salin
gmengerti satu sama lain yang di maksudkan maka kita menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun dalam berbagai suku masih
banyak wilayah yang tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia di
karenakan tenaga pengajaran yang kurang karena wilayahnya di pelosok
sehingga transportasi yang ada kurang memadai.
Untuk itu kita mulai dengan dengan memahami berbagai tanda baca yang di
gunakan dalam bahasa Indonesia.

Ini adalah berbagai macam tanda baca yang ada dalam Bahasa Indonesia.

1. TITIK
Titik atau perhentian akhir biasanya dilambangkan dengan (.). Tanda ini
lazimnya dipakai untuk :
1.Menyatakan akhir dari sebuah tutur atau kalimat.
Contoh:
Hewan kurbanitu telah di sembelih semua.
Jangan selalu mengikuti kehendak orang lain.
Berlari mengerjar layang – layang.
Karena kalimat tanya dan kalimat perintah atau seru mengandung pula
pengertian perhentian akhir, yaitu berakhirnya tutur, maka tanda tannya dan
tanda seru yang digunakan dalam kalimat-kalimat tersebut selalu
mengandung sebuah tanda titik.
Contoh:
Apa yang hendak kamu cari?
Mengapa orang tersebut dapat sukses?
Dimana harta karun itu berada?

2.Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat,

dan singkatan kata atau ungkapan yang sudah lazim. Pada singkatan
kata yang sudah terdiri dari tiga huruf atau lebih yang dipakai satu titik.
Contoh:
a.n. (atas nama)
Dr. (Dokter)
H. (haji)
Ir. (Insinyur)
u.b (untuk beliau)
Kol. (Kolonel)
dkk. (dan kawan-kawan)
M.Sc. (Master of Science)
dll. (dan lain-lain)
S.H. (Sarjana Hukum)
dst. (dan seterusnya)
Drs.(Doktorandus)
tsb. (tersebut)
M.A.(Master of arts)
Yth. (yang terhormat)
Spd. (sarjana pendidikan)
Semua singkata kata yang menggunakan inisial atau akronim tidak

menggunakan titik : DPR, MPR, ABRI, Hankam, Kopkamtib, ampera,
Lemhanas, dsb.
3.Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka ribuan, jutaan,
dan seterusnya yang menunjukkan jumlah; juga dipakai untuk
memisahkan angka jam, menit dan titik .
Contoh:
10.000
125.000
pukul 5.45.42 (pukul lima 45 menit 42 detik)
pukul 02.00 (pukul 2 tepat)

2. KOMA
Koma atau perhentian antara yang menunjukkan suara menarik ditengahtengah tutur, biasanya dilambangkan dengan tanda (,). Disamping untuk
menyatakan perhentian antara (dalam kalimat), koma juga dipakai untuk
beberapa tujuan tertentu.
Dalam hal-hal berikut dapat digunakan tanda koma :
1. Untuk memisahkan bagian-bagian kalimat, antara kalimat setara
yang menyatakan pertentangan, antara anak kalimat dan induk
kalimat, dan antara anak kalimat dan anak kalimat.
Contoh:

Amiir sudah bernagkat ke kampus pagi – pagi, tetapi ia masih saja tertinggal
kereta. Mereka bukan mengerjakan apa yang diperintahkan, melainkan
bermalas-malasan.
Ada berbagai macam sayuran di kerbun diantaranya sawi, kangkung,
bayam, brokoli.
Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa dalam usaha penyempurnaan
ejaan bahasa Indonesia, lebih dahulu harus ditentukan secara deskriptif tata
fonem bahasa Indonesia sebelum dilakukan pemilihan huruf bagi fonemfonemnya.
2. Koma digunakan untuk menandai suatu bentuk parentetis
(keterangan-keterangan tambahan yang biasanya ditempatkan juga
dalam kurung) dan unsur-unsur yang tak restriktif :
Contoh:
Pertama, tulislah nama, NPM dan kelas.
Kedatangannya, seperti yang diinginkan dari dulu, tidak disambut dengan
upacara besar-besaran.
3.Tanda koma digunaka untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat mendahului induk kalimatnya, atau
untuk memisahkan induk kalimat dengan sebuah bagian pengantar
yang terletak sebelum induk kalimat.
Contoh:

Bila matahari terik ibu akan menjemur kerupuk.
Karena senang, ia pergi berkeliling menggunakan sepeda.
Sebagai pembaca doa, maka kami persilahkan untuk meju ke atas panggung
4.Koma digunakan untuk menceraikan kata yang disebut berturutturut :
Contoh:
Pak Burno memeli segulung tali, selembar papan triplek dan 1 sak semen.

5.Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan transisi yang
terdapat pada awal kalimat, misalnya : jadi, oleh karena itu, lagi
pula, meskipun begitu, akan tetapi, disamping itu, dlsb.
Contoh:
Walaupun sulit, tetap saja apabila belajar akan menjadi mudah di pahami.
6.Koma selalu digunakan untuk menghindari salah baca atau
keragu-raguan.
Contoh:
Meragukan : Dijalan raya kelihatan ramai.
J e l a s : dijalan raya, kelihatan ramai.
7.Koma dipakai untuk menandakan seseorang yang diajak bicara.
Contoh:
Saya berharap, anak saya menjadi anak yang berbudi baik.

8.Koma dipakai juga untuk memisahkan aposisi dari kata yang
diterangkan.
Contoh:
Presiden Soekarna adalah presiden pertama Indonesia, dia berjuang dengan
sekuat tenaga.
9.Koma dipakai untuk memisahkan kata-kata afektif seperti o, ya,
wah, aduh, kasihan, dari bagian kalimat lainnya.
Contoh:
Aduh, betapa senangnya dapat nilai bagus.
Wah, sungguh indah pemandangan itu.
10.Tanda koma dipakai untuk memisahkan sebuah ucapan langsung
dari bagian kalimat lainnya.
Contoh:
Kata ayah, “saya akan menangani semua masalah yang ada”.
11.Koma digunakan juga untuk beberapa maksud berikut:
a. Memisahkan nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tinggal.
b. Menceraikan bagian nama yang dibalikkan (untuk referensi, misalnya).
c. Memisahkan nama keluarga dari gelar akademik.
d. Untuk menyatakan angka desimal.
Contoh :

Apabila anda ingin bertemu dengan saya, harap melapor ke bagian :
personalia.
Veronia, Kamila ( namanya sebenarnya Kamila Veronika )
3. Tanda Seru (!)



Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau
perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa, atau
rasa emosi yang kuat.
Contoh :
Jangan ganggu anak itu !
4. Tanda Titik Koma (;)
Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:


Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara




Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk
sebagai pengganti kata penghubung.

5. Tanda Titik Dua (:)
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut


Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau
pemerian.



Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian



Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam
percakapan




Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman. antara bab dan
ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu
karangan.

Contoh :
Nama – nama burung : pipit, rajawali, elang, kasuari.
6. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:


Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,



Menyambung unsur-unsur kata ulang



Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing


Contoh :
Air yang jatuh dari langut di sebut air hujan.
7. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut



Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan



Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok
pembicaraan



Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan

Contoh :

Dapat (bisa)
Emapt (empat).
8. Tanda Kurung Siku ( {..} )
Tanda kurung siku digunakan untuk:


Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang
lain



Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda
kurung

Contoh :
Himpunan A {1,2,3,4}.
9. Tanda Petik ("...")
Fungsi tanda petik adalah:


Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau
bahan tertulis lain



Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam
kalimat



Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal

Contoh :
Ibu berkata “jangan main jauh-jauh”.
10. Tanda Petik Tunggal ('..')
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsiL


Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain



Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing

Contoh :

File tersebut harus di ‘save’ di dalam folder yang baru.
11. Tanda Garis Miring (/)


Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat



Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau
nomor alamat

Contoh :
IV/III/2012 (nomor surat 4, bulan 3 tahun 2012).
12. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')


Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.

Sumber : http://rezi-syahputra.blogspot.com/2010/10/penggunaan-tandabaca-dalam-ejaan.html
NAMA
: FITRIA PRATIWI
KELAS
: 3 KA 21
NPM
: 12110849
TOP
Kirimkan Ini lewat Email