MAKALAH DASAR DI PENDIDIKAN MIPA

MAKALAH DASAR PENDIDIKAN MIPA
HAKEKAT MIPA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Aprilia Handayani
Dina Afrini Satri
Domdom Novida Sitanggang
Ivan Silalahi

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karuniaNya lah makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini membahas
tentang Dasar - Dasar pendidikan MIPA, dimana pada makalah ini pokok topic
yang di bahas ialah hakekat MIPA dan Hakekat pendidikan MIPA.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai MIPA dan hakekat yang terdapat
dalam dunia pendidikan MIPA, baik dalam hal pengajaran maupun alat
pengajarannya.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu
matakuliah Dasar - Dasar Pendidikan MIPA kelas Kimia DIK A 2011 Bapak Drs.
A. Simanjuntak, atas bimbingan dan arahan yang diberikan kepada kami, serta
ucapan terima kasih kepada teman - teman yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah ini.
Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun, agar pada pembuatan makalah
selanjutnya bisa lebih baik. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Medan, 4 September 2013

Penulis


i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

i

Daftar Isi

ii

BAB I PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1


Tujuan

1

Manfaat

2

BAB II ISI

3

Hakekat MIPA

3

Pengertian dan Ciri MIPA

3


Hakekat Pendidikan dan Pendidikan MIPA

4

Hakekat Guru dan Tugas Guru MIPA

5

BAB III PENUTUP

6

Kesimpulan

6

Saran

6


DAFTAR PUSTAKA

7

ii

1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar yang terpenting dalam kemajuan
berbangsa dan negara, pendidikan berperan penting dalam kemajuan bangsa.
Pendidikan dalam hal ini termasuk diantaranya pendidikan MIPA, makna
pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaannya. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu
masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena
itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.
Pendidikan dapat di peroleh secara formal dan nonformal, secara formal

pendidikan didapatkan dalam ruangan sekolah dan sederajat dengan itu, kita
sebagai calon pendidik haruslah mengetahui dasar-dasar pendidikan agar dalam
pengajaran pendidikan tersebut dapat mencerdaskan kehidupan berbangsa. Untuk
dapat memenuhi hal tersebut maka perlu dijelaskan secara rinci aspek-aspek yang
dibutuhkan untuk mengajarkan pendidikan khusunya pendidikan MIPA.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan tercapai dalam materi Hakekat MIPA ini,
antara lain.
1. Mahasiswa dapat menguraikan Hakekat MIPA
2. Mahasiswa dapat menguraikan Pengertian dan ciri-ciri MIPA
3. Mahasiswa dapat membedakan Hakekat Pendidikan dan Pendidikan MIPA
4. Mahasiswa dapat menguraikan Hakekat Guru dan Tugas Guru MIPA

2
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari materi yang dipaparkan dalam makalah ini antara
lain.
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan hakekat MIPA dalam pengajaran.
2. Mahasiswa dapat mengetahui ciri MIPA dan aplikasinya dalam
pendidikan.

3. Mahasiswa

dapat mengembangkan pengajaran sesuai dengan hakekat

guru.
4. Mahasiswa mengetahui hakekat pendidikan dan aplikasinya dalam dunia
pendidikan.

3
BAB II
ISI
2.1 Hakekat MIPA
Hakekat MIPA adalah melihat suatu masalah secara logis, mampu
memecahkan masalah secara rasional,dimana adanya sikap mencintai kebenaran,
rasional, faktawi, jujur dan objektif.
2.1.1 Pengertian dan Ciri MIPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kerja sama antara ekperimen
dan teori. Teori IPA pemodelan matematis terhadap berbagai prinsip dasar yang
kebenarannya harus diuji dengan eksperimen yang dapat memberikan hasil
serupa dalam keadaan yang sama. Dengan menggunakan teori dalam IPA orang

dapat membuat prediksi (ramalan) kuantitatif terhadap suatu prestasi. Pada
dasarnya eksperimen merupakan suatu proses induktif dalam menemukan prinsip
dasar yang baru dan suatu proses deduktif bagi pengujian teori baru.
Dalam membuat interprestasi hasil eksperimen untuk pengambilan
kesimpulan diperlukan kemampuan menggunakan inferensi (kesimpulan)
statistik. Inilah yang dikenal dengan metode ilmiah suatu metode yang juga
digunakan ilmu-ilmu lain. Alam IPA ditekankan pada proses induktif maupun
deduktif. Alam Matematika terutama menekankan pada proses deduktif yang
memerlukan penalaran logis dan aksionatik.
Matematika terkenal pula dengan materinya yang sangat hierarkis sifatnya
serta menghasilkan bahasa yang efisien yang sangat dibutuhkan oleh Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Dari segi kemampuan analisis kuantitatif terhadap
masalah yang berkaitan dengan pengajaran MIPA, pemodelan matematis dalam
taraf sederhana dengan menerapkan pemahaman atas berbagai konsep dan prinsip
dalam MIPA merupakan hal yang mutlak perlu dikuasai.
Pengetahuan MIPA merupakan pengetahuan yang sangat terstruktur dalam
arti antara bagian yang satu dengan bagian yang lain terjalin hubungan fungsional
yang erat. Karena itu konsep – konsep dan prinsip – prinsip dalam MIPA akan

4


lebih mudah dikuasai jika disajikan dalam bentuk terkait satu dengan yang lain
dengan simpulan – simpulan yang jelas. Penerapan berbagai pengertian dan
prinsip MIPA dalam taraf sederhana terhadap masalah alamiah seringkali
memerlukan keterpaduan berbagai komponen MIPA, dengan Matematika sebagai
dasar logika penalaran dan penyelesaian kuantitatif sedangkan fisika, kimia,
biologi sebagai deskripsi permasalahan yang ada. Untuk menekuninya diperlukan
kecintaan yang dalam terhadap ilmu sebagai suatu sistem logis yang indah dan
ampuh.
Ciri-ciri MIPA meliputi :
1.

Pendidikan MIPA menghendaki pendekatan – pendekatan tertentu dan metode
– metode tertentu yang sesuai, serta sarana yang mendukung untuk
memantapkan berbagai konsep MIPA pada anak didik.

2.

Membuat anak didik mampu berpikir kritis.


3.

Menggunakan nalar (akal budi) mereka secara efektif dan efisien.

4.

Menanamkan benih sikap ilmiah pada diri anak didik.

2.2 Hakekat Pendidikan dan Pendidikan MIPA
Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan
transfer of culture and transfer of religius yang semoga diarahkan pada upaya
untuk memanusiakan manusia.
Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku
individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan
agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan. Menurut pandangan Paula Freire pendidikan adalah proses pengaderan
dengan hakikat tujuannya adalah pembebasan. Hakikat pendidikan adalah
kemampuan untuk mendidik diri sendiri.
Dengan demikian hakikat pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nilai5
nilai, motivasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Maka hakikat pendidikan

dapat dirumuskan sebagi berikut :
1. Pendidikan

merupakan

proses

interaksi

manusiawi

yang

ditandai

keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik.

2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan
yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup. Pendidikan merupakan kiat dalam
menerapkan prinsip-prinsip ilmu.
MIPA sebagai suatu kumpulan mata pelajaran, hendaknya jangan hanya
dipandang sebagai :
1. Sekumpulan informasi hasil kajian orang terdahulu yang harus diteruskan
kepada peserta didik, tetapi harus pula dipandang.
2. Sebagai alat pendidikan yang potensial dapat memberikan uriman
(sumbangan) nyata untuk perwujudan manusia Indonesia yang utuh.
2.3 Hakekat Guru dan Tugas Guru MIPA
Makna guru selalu dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan
pendidikan anak di sekolah, di lembaga pendidikan, dan mereka yang harus
menguasai bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum. Secara umum, baik dalam
pekerjaan ataupun sebagai profesi, guru selalu disebut sebagai salah satu
komponen utama pendidikan yang sangat penting.
Guru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam
sistem pendidikan nasional. Ketiga komponen pendidikan tersebut merupakan
conditiosine quanon atau syarat mutlak dalam proses pendidikan sekolah. Melalui
mediator yang disebut guru, siswa dapat memperoleh menu sajian bahan ajar yang
diolah dari kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal.
Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator sehingga
siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara
optimal, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat atau
swasta. Dengan demikian, guru tidak hanya dikenal secara formal sebagai
pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, tetapi juga sebagai social agent hired by
society to help facilitate members of society who attend schools12, atau agen
sosial yang diminta masyarakat untuk memberikan bantuan kepada warga
masyarakat yang akan dan sedang berada di bangku sekolah.

6

Sejalan dengan pikiran pokok di atas, tugas guru MIPA tidak hanya
sekedar :
1. Mengupayakan diperolehnya berbagai pengetahuan dan ketrampilan dalam
MIPA dikalangan peserta didik.
2. Lebih penting dari itu, seorang guru MIPA hendaknya dapat mendorong
berkembangnya pemahaman dan penghayatan akan prinsip – prinsip dan
nilai – nilai IPA dikalangan peserta didik dalam rangka menumbuhkan
daya nalar, cara berpikir logis, sistematis dan kreatif, kecerdasan, serta
sikap kritis, terbuka dan ingin tahu.
Sehubungan dengan itu, seorang guru MIPA :
1. Hendaknya tidak sekedar menyampaikan informasi/ceritera tentang MIPA
kepada peserta didik tetapi betul – betul membimbing para siswanya
berbuat sesuai dengan prinsip – prinsip dan nilai – nilai yang terkandung
dalam MIPA.
2. Dengan kata lain, guru MIPA hendaknya dapat membawa peserta didiknya
untuk menjalani proses MIPA itu sendiri melalui kegiatan pengamatan,
percobaan, pemecahan masalah, diskusi dengan teman – temannya dan
sebagainya.
3. Dapat menumbuhkan kesenangan belajar MIPA dikalangan peserta didik.
Ini akan besar pengaruhnya terhadap pencapaian hasil yang diharapkan
dari pengajaran MIPA
4. Hendaknya memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga tidak segan
mengakui keterbatasan pengetahuannya tentang hal – hal tertentu kepda
peserta didik tanpa mengabaikan tanggungjawabnya membantu mereka
menemukan jawaban terhadap persoalan – persoalan yang diajukan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hakekat mipa adalah melihat suatu masalah secara logis,mampu
memecahkan masalah secara rasional,dimana adanya sikap mencintai
kebenaran, rasional, faktawi, jujur dan objektif.
2. Ciri dari MIPA meliputi pendidikan MIPA menghendaki pendekatan –
pendekatan tertentu dan metode – metode tertentu yang sesuai, serta sarana
yang mendukung untuk memantapkan berbagai konsep MIPA pada anak
didik, membuat anak didik mampu berpikir kritis, menggunakan nalar
(akal budi) mereka secara efektif dan efisien, dan menanamkan benih
sikap ilmiah pada diri anak didik.
3. Hakikat pendidikan dan pendidikan MIPA ditentukan oleh nilai-nilai,
motivasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri.
4. Hakekat guru adalah sebagai fasilitator sehingga siswa dapat belajar dan
mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal, baik
yang didirikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta.
3.2 Saran
Mahasiswa yang telah mengikuti presentasi ini diharapkan memiliki
pengetahuan baru tentang hakekat MIPA, pengertian dan ciri MIPA, hakekat
pendidikan dan pendidikan MIPA serta hakekat guru dan tugas guru MIPA.
Makalah ini tidak terlepas dari kekurangan untuk itu kami mengharapkan
penelitian kembali mengenai hakekat MIPA.

8
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Hakikat Manusia dan Hakikat Pendidikan Program Pasca Sarjana UNNES,
http// hakikat pendidikanpdf . Tanggal akses 03 September 2013
Jurnal Hakekat Pendidikan, http//hakikat pendidikanpdf . Tanggal akses 03
September 2013
Muhaimin dan Abdurrahman. 2008 , Mathematical Intelligence
, Ae-Ruzzmedia ,Jogjakarta
Aly Abdullah , Drs. , Eny Rahma , Ir. 2004, Ilmu Alamiah
Dasar , Bumi Aksara , Jakarta
Suparlan. 2002. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Dari Konsepsi Sampai
Implementasi. Jakarta : Grafindo Persada.