SASTRA DAN PORNOGRAFI SEBUAH STUDI PEMBA

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers

”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan V” 19-20
November 2015
Purwokerto

“(Tema: 6 (rekayasa sosial dan pengembangan perdesaan)”

SASTRA DAN PORNOGRAFI: SEBUAH STUDI PEMBACA SASTRA
TERHADAP CERITA PENDEK “THE BIRTHDAY TREAT”
KARANGAN BRANDY RUSSELL DIAMBIL DARI KUMPULAN
CERITA PENDEK
LOVE AND LUST IN SINGAPORE KARYA GOODWIN DKK
Oleh
Ririn Kurnia Trisnawati, MA
Mia Fitria Agustina, MA
Sastra Inggris/ Fakultas Ilmu Budaya
trisnawati2001@yahoo.com
ABSTRAK
Pembaca sastra merupakan salah satu objek kajian studi sastra. Pembaca sastra
dan kajian mengenainya mampu mengungkap hasil temuan yang menarik

karena langsung membahas persepsi, respons dan atau pandangan dari para
pembaca sebuah karya sastra. Salah satunya ialah yang akan disampaikan
dalam makalah ini. Studi pembaca yang dilakukan ialah dengan menggunakan
salah satu cerita pendek berjudul „The Birthday Treat” karangan dari Brandy
Russell yang diambil dari salah satu cerita pendek dalam antologi cerpen Love
and Lust in Singapore Karya Goodwin dkk. Studi pembaca yang dilakukan
menggunakan pendekatan kualitatif-deskripsi analitis dimana data diperoleh
dari pembaca cerita pendek tersebut melalui kuestioner dan wawancara guna
memperoleh respon/ tanggapan/ pandangan pembaca mengenai muatan
seksualitas dan pornografi yang ada pada cerita pendek tersebut. Data yang
diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan pendekatan structuralism
yang merupakan salah satu aliran dari teori resepsi pembaca yang digunakan
sebagai teori dalam penelitian studi pembaca ini. Hasil menunjukkan bahwa
para pembaca beranggapan cerita pendek berjudul „The Birthday Treat”
karangan dari Brandy Russell memuat konten seksualitas yang tinggi sehingga
menurut beberapa dari mereka mengarah pada jenis cerita pornogrrafi. Para
pembaca melalui data kuestioner juga menyebutkan kriteria pornografi yang
terdapat pada cerita pendek ini yakni karena bahasa yang vulgar, sensual, dan
erotik. Dengan demikian, melalui studi pembaca ini, sebuah kriteria cerita
bernuansa seksualitas dan porno dapat disimpulkan.

Kata kunci: porno, studi pembaca, sensual, structuralism

1

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers

”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan V” 19-20
November 2015
Purwokerto

PENDAHULUAN
Sastra telah banyak menampilkan cerita dan cacatan kehidupan yang beragam yang
layak dibaca dan diketahui oleh seluruh generasi manusia. Beragam cerita dan tema
disajikan kepada para pembaca dan para pembaca pun mampu mengambil manfaat dari
bacaan tersebut. Hal ini sesuai dengan hakekat manfaat sastra yakni seperti yang telah
ditulis oleh Wellek & Warren (1956:30) bahwa fungsi sastra ialah dulce et utile yang
berarti sastra adalah untuk pleasure and instruction. Dalam hal ini, Pleasure artinya
membaca sastra bermanfaat sebagai sebuah hiburan sedang instruction bermakna bahwa
sastra bermanfaat dalam membantu pembacanya belajar atau mendapatkan petuah dari
karya sastra tersebut. Dengan demikian, melalui cerita atau tema apapun yang disajikan

dalam sebuah karya sastra, seorang pembaca pasti akan tetap mendapatkan manfaat atas
apa yang telah ia baca.
Cerita mengenai lingkungan hidup, kejadian sosial, sejarah, atau mengenai sifat dan
karakter manusia yang beragam hingga cerita mengenai seksualitas yang terkadang
dianggap tabu juga dapat ditemukan pada karya sastra. Tema yang terakhir inilah yang
akan menjadi fokus pada kegiatan penelitian Pemula ini. Sastra dan tema seksualitas
merupakan salah satu cerita yang mulai berani ditampilkan menjadi cerita cerita sastra
yang berbau sensualitas maupun seksualitas. Akan tetapi, sebagaimana pendidikan seks
yang tabu untuk diajarkan. Sastra yang berbau seksualitas bagi beberapa kalangan cerita
semacam ini juga dianggap tabu untuk dibaca dan diperbincangkan dalam diskusi
akademis dan oleh karenanya karya sastra semacam itu tidak layak dibaca.
Karya sastra yang mengangkat tema seks dan sekualitas dianggap tabu karena
sama seperti membicarakan mengenai seks dan seksualitas secara umum yang juga
dianggap tabu. Padahal terdapat banyak aspek yang dapat dipelajari dengan membahas isu
atau tema karya sastra dengan seks dan seksualitas hal ini dikarenakan cakupan bahasan
mengenai sastra dengan tema seks dan seksualitas dengan cakupan yang lebih luas yakni
dapat meliputi tema seks-atau hal-hal yang berhubungan dengan jenis kelamin, atau
seksualitas –hal yang berhubungan dengan aktivitas seksual itu sendiri, ataupun hal yang
bethubungan dengan para pembaca dari karya sastra tersebut. Beberapa contoh ialah
menghubungkan pandangan pembaca terhadap tema seksualitas pada karya sastra tersebut,

pandangan terhadap karakter dalam karya sastra semacam itu dengan alasan mengapa para
pembaca berpendapat demikian. Lalu dapatlah disimpulkan bahwa karya sastra yang

2

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers

”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan V” 19-20
November 2015
Purwokerto

menyajikan tema seks dan seksualitas dapat menjadi sebuah kajian yang ilmiah dengan
melibatkan pembaca sastra ke dalam diskusi tersebut.
Mengetahui apa yang sebenarnya terdapat dalam benak pembaca dan mengungkap
pendapat mereka terhadap apa yang mereka baca merupakan salah satu bidang kajian
dalam studi pembaca. Dengan melakukan kajian pembaca terhadap pembaca karya sastra
yang bertema seksualitas, sensualitas atau bahkan berbau tulisan porno, seorang peneliti
mampu mengungkap pandangan para pembaca tersebut terhadap sebuah karya dan
menghubungkan pembaca, interpretasi mereka serta alasan mereka berpendapat demikian.
Pada akhirnya, sebuah data empiris dapat diperoleh mengapa karya sastra tersebut

dianggap tabu atau tidak tabu, porno atau tidak porno yang pada ujungnya bisa mengarah
pada layak dan tidaknya karya tersebut dibaca.
Permasalah inilah yang hendak disajikan dalam tulisan ilmiah ini. Para pembaca
salah satu cerita pendek yang berjudul „The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell
yang diambil dari salah satu cerita pendek dalam antologi cerpen Love and Lust in
Singapore Karya Goodwin dkk. Para responden yang telah dikumpulkan membaca karya
tersebut dan pendapat mereka pun dikaji untuk membuktikan bagaimana pandangan
mereka terhadap sebuah karya sastra. Cerita pendek „The Birthday Treat” karangan dari
Brandy Russell merupakan sebuah cerita pendek yang secara jelas dan terang menyajikan
gambaran cerita sensual dan mengarah pada kisah cinta sesama jenis. Namun, untuk
membuktikan apakah cerpen tersebut porno dan atau sensual, penulis perlu mengkaji
pendapat mereka dan menghubungkannya dengan kajian studi pembaca dengan secara
khusus mengaplikasikan alisan strukturalisme.
Dengan demikian, studi pembaca yang dilakukan terhadap pembaca cerita pendek
„The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell ini menghasilkan pandangan dan
penilaian para pembaca cerpen tersebut. Penilaian tersebut berujung pada anggapan bahwa
cerita pendek berjudul „The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell memuat konten
seksualitas yang tinggi sehingga menurut beberapa dari mereka mengarah pada jenis cerita
pornogrrafi. Lebih jauh lagi, para pembaca yang terlibat dalam studi ini mampu
menyebutkan alasan dan kriteria pornografi menurut mereka yang terdapat pada cerita

pendek ini yakni karena bahasa yang vulgar, sensual, dan erotik. Dengan demikian, melalui
studi pembaca ini, sebuah kriteria cerita bernuansa seksualitas dan porno dapat
disimpulkan.

3

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers

”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan V” 19-20
November 2015
Purwokerto

METODE PENELITIAN
Makalah ini merupakan hasil penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan
Qualitative-descriptive analytic dimana data yang diperoleh telah diinterpretasikan dan
dianalisa secara descriptive analytic. Data akan diperoleh dari jawaban kuestionar dan
wawancara para responden yang membaca cerita pendek tersebut. Para responden adalah
mahasiswa Prodi Sastra Inggris angkatan 2012 yang secara purposively random terpilih
menjadi responden pada penelitian. Mereka dipilih dengan menggunakan parameter usia
yakni dengan kategori usia remaja antara 17-20 tahun. Selain itu, data juga akan diambil

dari cerita pendek “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell yang digunakan
akan menjadi bahan bacaan dalam penelitian ini yang akan menjadi sumber secondary
data. Dalam proses pengambilan data, mahasiswa mengisi kuestioner menjawab beberapa
pertanyaan yang telah disediakan yang mengarah pada rumusan pertanyaan penelitian ini.
Setelah data terkumpul, teori resepsi pembaca dan aliran structuralism dalam teori resepsi
pembaca akan digunakan sebagai pisau analisa untuk mengkategorisasikan pendapat para
pembaca untuk mengungkap pandangan mereka terhadap “The Birthday Treat” karangan
dari Brandy Russell sebagai karya sastra yang berkategori porno atau tidak serta
mengungkap alasan mereka.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisa terhadap primary data yang tersedia, temuan dari hasil analisa
tersebut terbagi menjadi dua, yakni pendapat para pembaca mengenai cerita pendek “The
Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell yang mengarah pada pemdapat dan
interpretasi pembaca yang menyebutkan bahwa cerita pendek tersebut memiliki konten
pornografi. Bagian kedua membahas mengenai alasan para pembaca tersebut memberikan
argumentasi mereka dengan menghubungkan alasan mereka dengan teori yang
dipergunakan yakni teori resepsi pembaca dengan aliran structuralism.
1. Respon Pembaca Mengenai isu Pornografi “The Birthday Treat” karangan
dari Brandy Russell
Hasil temuan dan pembahasan pada bagian ini didapat dari oleh data yang

melibatkan kurang lebih 18 responden yang mengemukakan pendapat mereka pada butir
pertanyaan pada questioner yakni Between “Truth or Dare” and “The Birthday Treat”,
which one is more porno? Why? Pertanyaan tersebut mengarahkan para responden untuk
menganalisa cerita pendek yang lebih dianggap porno. Tabel di bawah ini menyajikan data
responden yang menyebutkan pandangan mereka terhadap pertanyaan di atas.
4

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers

”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan V” 19-20
November 2015
Purwokerto

Initial
D.A
I.H

K
R.A


A.M
B.S
DW
DN
EL

MZ
NL
RS

Between “Truth or Dare” and “The Birthday Treat”, which one is more
porno? Why?
Absolutely The Birthday Treat one as the author really describes in detail about
how exquisite the character‟s bodies are and the way Mei „massage‟ Hannah.
Obviously the birthday treat. Truth or dare s more like sending a message “free
sex is not okay” but does not delve too much in describing the sex, while on the
other hand the birthday treat is more focused on how the sex happens.
The birthday treat. Simple, because it involves some moral values by the end of
the story.
The Birthday Treat, maybe. Because from the beginning until the end of the story

exposed too much detail about the sexual experience. However, it is not really
porno at all. The author used literary diction to made the story little easy to learn.
The Birthday Treat is the one that provide detail activity of the character in the
story.
Birthday Treat, because the detailed is really clear mentioned about several points
of woman body.
The Birthday Treat is more porno, because the author tell about the detail of
sensual illustration.
The Birthday Treat. It has more detail sensual illustration.
I‟d say The Birthday Treat. I stand for LGBT right, but I still cannot fully accept
lesbian. Maybe because I‟m a female, I‟d prefer gay literature.
Why it is more porno? Maybe because the appropriate sex is the thing between
male and female, so lesbian is still more odd kind of sexual orientation.
The Birthday Treat is more vulgar with the detail.
The Birthday Treat because the author writes it in a very detailed way and because
the object is the same sex.
The Birthday Treat. Because from the beginning, the author write about
something sexual and that‟s too porn -_Tabel. 1. Data Pembaca dan Pornografi

Terdapat 12 responden yang memberikan pandangan mereka terhadap cerita pendek “The

Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell. Dari sajian tabel di atas, sebagian besar
menilai bahwa muatan “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell lebih dianggap
memiliki komponen pornografi dibandingkan dengan karya yang lain. Para pembaca
seakan langsung menentukan bahwa “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell
memang layak dianggap sebagai karya yang berkategori porno. Beberapa respoden
menekankan pendapat mereka dengan penjelasan kata seperti absolutely, obviously. Hal ini
menunjukkan para pembaca mendapat kesan yang mendalam bahwa cerita pendek tersebut
memang memiliki komponen atau muatan pornografi.
Para responden yang terlibat dalam penelitian ini memberikan pandangan mereka
terhadap muatan cerita pendek dengan tersebut dengan kesadaran dan menghubungkan
dengan apa yang telah secara tegas dan lugas tertera di dalam cerita pendek. Dari kutipan

5

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers

”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan V” 19-20
November 2015
Purwokerto

data di atas pernyataan berupa sensual illustration, sexual activity, sexual experience, too
detail sexual illustration yang berasal dari pembaca dapat dijadikan sebagai penguat bahwa
pernyataan tersebut sangat dengan asosiasi kata porno atau tulisan porno. Dengan kata lain,
para pembaca melihat bahwa cerita pendek tersebut porno karena terdapat banyak
„tampilan‟ sensualitas dan seksualitas yang kuat dalam cerita tersebut.
Pada butir kuestioner yang berikutnya, para responden lebih jauh lagi
menyampaikan perasaan mereka pada saat membaca cerita pendek tersebut. Seperti yang
tecantum pada kutipan berikut:
G.A
I.H
DW
DN

M
MZ
OS
RS

NZ

Yes, because the story expose sensual illustration
Yes i guess, I mean the characters are having sex and the author put a lot of details
on it, so yeah i think it‟s pretty much reading porn
I think reading it same as reading of porn. Because we can imagine about sensual
scene and it is same as porn
Yes, I think when we read “The Birthday Treat”, we will imagine that there are
two naked woman who “enjoy each other” –Mei enjoyed to give a message to
Hannah, and Hannah enjoyed Mei‟s massage
Yes, because it contains vulgarity
It seems like that because it is too detail on giving the sexual activity,
Yes, because like I have stated it before its way too much of female friendship. I
mean the intimacy between female friends is too out of normal,
I think it same as reading a porn because we can see that from the beginning of the
story Hannah “do something” with her body and usually something like that is a
part of porn
Well, honestly I do not know the limitation of a porn literature. I just think that
every literature work which exposes sensuality is included in porn literature, and
because the definition of porn lit. is like that. It means that the Birthday Treat is a
kind of porn lit
Tabel 2. Data Pembaca Butir 5

Pendapat para pembaca di atas semakin menekankan bahwa apa yang mereka baca
termasuk komponen cerita berupa tokoh dan penokohan, mengarahkan mereka untuk
meyakini bahwa cerita pendek tersebut ialah cerita yang berbau pornografi. Hal ini dapat
dilihat dari kata intimacy, having sex, sensual scene, dan beberapa kata lain. Detail
tersebutlah yang mengarahkan pembaca bahwa karya sastra tersebut porno.
Pendapat para pembaca di atas juga menjadi data yang penting karena para
pembaca secara sadar dan kritis memberikan pandangan mereka mengenai cerita pendek
tersebut disertai dengan alasan. Alasan yang disampaikan tersebut akan dibahas pada
bagian kedua dari bagian temuan dan hasil ini.

6

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers

”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan V” 19-20
November 2015
Purwokerto

2. Kriteria Pornografi dalam

“The Birthday Treat” karangan dari Brandy

Russell
Bagian ini menyajikan alasan mengapa para pembaca menyimpulkan bahwa karya sastra
“The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell termasuk sebuah karya yang memuat
unsur pornografi. Selain itu, bagian ini juga akan membahas apakah batasan pornografi
dalam sastra yang mereka gunakan sebagai parameter.
Alasan mengapa pembaca menyebutkan bahwa “The Birthday Treat” karangan dari
Brandy Russell adalah karya sastra bermuatan pornografi dikarenakan detail tulisan yang
mengungkap banyak ilustrasi sensual dan seksual. Seperti yang telah tercantum pada table
1 dan 2 di atas. Adapun sajian table berikut ini merupakan detail alasan pada bagian mana
saja yang meyakinkan para pembaca untuk mengkategorikan tulisan ini sebagai tulisan
karya sastra yang memuat pornografi.
D.A

GW

I.H

K

A.M

B
DW
DN

NL

Absolutely because the story often mentions specific parts of woman’s
body and vulgarly describes the actions done by both characters, for
example : “Hannah gasped at the sight of Mei’s breasts. They were
larger than she’d expected, the flash so packed and juicy-looking”
(page 231).
“Then they were a tangle of limbs, stroking and writhing in an intense
convulsive drama.” (page 234)
In my opinion, the author exposes too detailed sensual illustration.
Because, in the story much part that shows about sexsual interaction, such
as in page 229, paragraphs 2 and 3, and also in paragraf 231.
I think the author includes quite a lot detailed depictions of sex, but it is
needed because it is an integral part of this kind of story. I think the 6th
paragraph on page 233 is a really good detailed scene.
Russel has done a clever job by giving a vivid details to his readers about
the characters‟ actions. He wrote in detail how Mei started it all, what
feelings she‟s giving to Hannah, how Hannah responds, and how it all
ends, it is obviously written. In my opinion, it all begin in page 232 to the
ends.
Yes, she is in every part of her story, in the page 229 when Hannah
examine her body in the mirror, in the page 232 until 233 when this two
lesbian exposed their activity.
Yes, at page 231-234. It is detail.
I think the author exposes too detailed about sensual illustration at page
232 in paragraph 2.
Yes, I think in every paragraph of the short story, we can find vivid
depiction of sensuality written by the author. For example, in the
beginning of the story which the author describe Hannah‟s body shape.
Yes, it is too detailed, because her explanation in every scene is very very

7

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers

”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan V” 19-20
November 2015
Purwokerto

detailed, and the readers get the picture of the activity they have done. I
think from the first page, until the end of the story, it is already shows a
detailed sensual illustration.
Yes, page 233-234.
They were cuddling and naked!
Yes, I think the author exposes too detailed especially in the beginning of
the story.
Tabel 3. Butir 2. Responden dan Alasan

OS
RS

Berdasarkan sajian data di atas, para responden menyebutkan bagian berupa halaman,
detail cerita yang apabila dilihat dari teori structuralism dalam teori resepsi pembaca
sangatlah sesuai dan masuk akal. Bahwa apa yang menjadi alasan pembaca untuk
mengkategorisasikan cerita pendek ini bermuatan porno karena bagian dari cerita pendek
tersebutlah yang memang menampilkan detail sensualitas dan seksualitas. Dengan
demikian, pada proses transaksi membaca, pembaca dan karya yang mereka baca terjadi
proses transaksi yang sangat mempengaruhi pendapat para responden. Para responden
berpendapat demikian bukan karena terdapat alasan yang lain, tapi karena memang apa
yang mereka baca sepenuhnya terdapat kriteria tersebut.
Pada bagian terakhir adalah parameter pornografi yang sebelumnya disampaikan
oleh para responden sebelum mereka membaca karya cerita pendek tersebut. Dengan
melakukan pre-reading dan post-reading questioner, peneliti membuktikan bahwa apa yang
terdapat dibenak para pembaca sudah terdapat storage pre-reading para responden yang
membantu mereka memetakan kriteria pornografi dalam benak mereka. Kriteria pornografi
yang dihasilkan melalui studi pembaca “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell
merupakan hasil storage pre-reading para pembaca yang diperkuat dengan hasil transaksi
pembaca dengan karya sastra tersebut dimana para pembaca menemukan detail tulisan
yang mendukung asumsi dasar mereka. Data berikut menyajikan komponen storage prereading para responden. Dari data tersebut mereka sebagian besar berpendapat bahwa
karya sastra pornografi ialah yang menyajikan detail sensualitas, seksualitas, yang
digambarkan secara vulgar dan detail.
Name
DA
GW
IH
K

According to your own opinion, what is porn literature?
A literature that uses many sensual elements in their story as their main
element
Porn literature is literature that includes sexually explicit details as a
primary feature
Porn literature is fictional or even real stories whose purpose are to arouse
the reader through the usage of imagery, vivid depictions, etc.
Porn literature is an erotic adult fiction in which consist adults material as
the main issue of the story. it is strictly prohibited for underage readers

8

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers

”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan V” 19-20
November 2015
Purwokerto

because of the content.
Porn literature is a kind of literature which exposed much detail about the
sexual experience. The author did not choose a symbol or literary dictions
which can make every single details of the sexual scene or part of the story
looked so beautiful and easy to read.
In my knowledge porn literature is a kind of literature work that emphasize
the reader about sexual content, it depend on the author to describe it as
natural as it should be or push it to the detail, in the story usually a novel or
short story, the author also put some moral value, but usually it is hidden
and only the people who can seek for it will find and learn from the story.
Porn literature is literature that has a lot of pornography contain in the story.
In my opinion, porn literature is literary work or story which is tell about
lesbian erotic, adult friends story, etc.
Porn literature is a kind of literary work whether in the form of prose,
poetry, or drama which is expose sexual scene, interactions, or relationships
among the characters. It can be depicted by the theme, setting, or the plot
which deals with something erotic.
Porn literature is a literary work that contains sexual scene or activity. But, I
prefer to call it sexual literature rather than porn literature, because porn
sounds negative and while literature is always neutral –I mean the rating or
negativity or positivity of it is very subjective. In my opinion, this kind of
literature has an adult content inside, --well described adult content. But, I
think, what differs porn from this kind of literature is porn means just to
fulfill sexual need, and this literature means to fulfill aesthetic need.
Porn literature tell about the story that focus on exposing sexual relation or
intercourse as the way to entertain the reader, adult reader I mean.
A work that contains the vulgar things like intercourse scene or the imagery
of sex desire. A work that somehow take us to imagine the vulgar scene on
our own world.
Porn literature is the literature that takes theme as a porn with exposing porn
activity in the story.
Porn literature is a literary work which exposes sensual illustration,
especially focus of the story is in the sensuality.
A literature which shows sexual activities and body parts.
Porn literature is literature that tells about sexuality.

RA

AM

BS
DW
DN

EL

ID
M

MZ
NL
OS
RS

Para pembaca yang memang sudah memiliki storage defines karya sastra pornografi
melihat bahwa dalam karya sastra cerita pendek tersebut memiliki komponen tersebut.
Dengan demikian, kriteria yang dihasilkan adalah karya sastra pornografi memiliki
komponen bagaimana layaknya definisi pornografi secara umum.
KESIMPULAN
Bahwa karya sastra dan pembacanya memiliki sebuah hubungan erat yang layak
untuk dikaji untuk menghasilkan temuan yang menarik. Diantaranya ialah studi pada
pembaca “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell yang menghasilkan
pendefinisian karya sastra pornografi sesuai yang dipahami dan dibayangkan oleh para
pembaca yang terlibat dalam penelitian ini.
9

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers

”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan V” 19-20
November 2015
Purwokerto

DAFTAR PUSTAKA
Abrams, M.H. (1971). The Mirror and the Lamp: Romantic Theory and the Critical
Tradition. Oxford: Oxford University Press.
Bressler, Charles E. Literary Criticism: An Introduction to Theory and Practice. 1999.
New Jersey: Prentice Hall.
Culler, J. (1997). Literary Theory: A Very Short Introduction. Oxford: Oxford University
Press.
Corcoran, Bill and Evans, Emrys (Ed.) Readers, Texts, Teachers. 1987. Portsmouth: Co.
Publisher.
Davis, Robert Con. Contemporary Literary Criticism (Modern through Postructuralism)
1986. New York: Longman Inc.
Hall, S, Hobson, D, Lowe, A & Willis, P (eds.). (1980). Culture, Media, Language.
London: Routledge.
Hall, Stuart. (1980). “Race, Articulation, and Societies Structured in Dominance” in
Sociological Theories: Race and Colonialism. Paris: Unesco
Hall, S, Hobson, D, Lowe, A & Willis, P (eds.). (1980). Culture, Media, Language.
London: Routledge.
Hall, S. Morley, D., & Chen, K.H. (1996). Stuart Hall: Critical Dialogues in Cultural
Studies. London: Routledge
Roberts, Edgar. (2003). Writing About Literature Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall
Sumardjo, Jakob. (1984). Memahami Kesusasteraan. Bandung: Penerbit Alumi
Sulaiman, Penyimpangan Seksual dalam Sastra Indonesia Mutakhir. Jurnal Widyagogik,
Vol.1, No.1, Januari-Juni 2013, 85-97
Taufik dan Rachmah. Seksualitas Remaja: Perbedaan Seksualitas Antara Remaja Yang
Tidak Melakukan Hubungan Seksual Dan Remaja Yang Melakukan Hubungan Seksual.
Webster, R. (1990). Studying Literary Theory. New York: St Martin's Press Inc.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Seks%20Sastra%20JW%20MUTAKHIR.pdf

10