PENGARUH SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA AMILIN DI BAZNAS
PENGARUH SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA AMILIN DI BAZNAS EFFECT OF QUALITY MANAGEMENT SYSTEM ISO 9001: 2008 ON THE PERFORMANCE AMILIN IN BAZNAS
R. Wadah 1
1 Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Islam Universitas Djuanda, Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak Pos 35 Bogor 16720.
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of the Quality Management System ISO 9001: 2008 on the performance amilin in BAZNAS Center. The method used is descriptive method with quantitative approach. Sampling technique using a convenience sampling. Analysis of the data used is logistic regression. The results showed that the variables that affect the performance of amilin there are six variable which is competence, education, expertise, skills, experiences and concerns. The variables that do not affect the performance of the variable amilin training and concern for the lack of quality procedures that describe these variables. Therefore in addition to the variable Quality Management System ISO 9001: 2008 affect amilin performance.
Keywords: Quality Management System ISO 9001: 2008, performance.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 terhadap kinerja amilin di BAZNAS Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Analisis data yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi kinerja amilin terdapat enam yaitu variabel kompetensi, pendidikan, keahlian, keterampilan, pengalaman dan kepedulian. Adapun variabel yang tidak mempengaruhi kinerja amilin yaitu variabel kompetensi, pelatihan, dan kepedulian karena tidak adanya prosedur mutu yang menjelaskan tentang variabel tersebut. Maka dari itu selain variabel tersebut Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 mempengaruhi kinerja amilin.
Kata kunci: Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Kinerja.
194 Wadah, R. Kinerja Amilin
Wadah, Rohmatul. 2016. Pengaruh Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Kinerja Amilin Di BAZNAS. Jurnal Syarikah 2 (1): 193- 213 lembaga. Selain itu, adanya penyimpangan
dana dalam pengelolaan dana zakat di Islam menganjurkan kepada seseorang
PENDAHULUAN
lembaga zakat. Hal ini disebabkan kurang bahwa tugas atau pekerjaan seharusnya
percayanya masyarakat terhadap lembaga memiliki keterampilan
tersebut atau pelayanannya kurang kemampuan tertentu. Keterampilan dan
dan tingkat
memuaskan. Dengan adanya dampak kemampuan seseorang tidak akan berjalan
permasalahan tersebut maka dalam efektif tanpa adanya pengetahuan dan
kegiatan pengelolaah zakat seorang amilin pemahaman yang jelas tentang apa yang
dituntut untuk memberikan pelayanan akan
kepada muzaki dan dikerjakannya (Rivai, 2009). Sebagaimana
mustahiknya. Oleh karenanya diperlukan dalam firman Allah SWT dijelaskan dalam
standar mutu yang bertujuan untuk surat Al-Isra ayat 84 sebagai berikut :
meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan kinerja amilin secara profesional. Maka dari itu Badan Amil Zakat Nasional menerapkan sistem manajemen mutu ISO
9001: 2008 demi tercapai pelayanan yang “Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat baik terhadap masyarakat, dengan peran
menurut keadaannya masing-masing". sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 di Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa
lembaga amil zakat nasional sebagai yang lebih benar jalanNya.”
standar dalam menerapkan sistemnya dan Dalam mengukur kemampuan seseorang
meningkatkan mutu dalam organisasi. bisa dilihat dari kinejanya, karena kinerja
diterapkannya sistem merupakan
Tujuan
manajemen mutu ISO 9001: 2008 di ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
lembaga Amil Zakat Nasional ini untuk kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai
menjadikan program unggulan BAZNAS dengan perannya dalam perusahaan. Oleh
pertama program karena itu, kinerja sangatlah penting dalam
sebagai
arus
pendayagunaan lembaga amil zakat upaya perusahaan untuk mencapai
nasional, memaksimalkan partisispasi tujuannya (Rivai, 2009).
zakat dalam Kinerja amilin dapat menentukan
organisasi
lembaga
mendukung program bersama, penguatan keberhasilan suatu organisasi, tidak jarang
sentralisasi data nasional dari muzaki masyarakat memilih menyalurkan dana
penghimpunan, zakatnya kepada mustahik langsung
maupun
jumlah
meningkatkan kerjasama antar lembaga dibanding ke lembaga pengelola zakat, lalu
nasional dan internasional. Dengan paradigma masyarakat lebih condong
demikian seharusnya peranan Sistem terhadap zakat fitrah dibanding zakat mal,
Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di sehingga dana yang terhimpun tidak
BAZNAS menjadikan kinerja amilin lebih seimbang dengan kebutuhan umat.
efisien dalam proses pelayanan. Karena Banyaknya lembaga zakat membuat
implementasi SMM ISO 9001:2008 secara masyarakat menjadi bingung untuk
konsisten akan meningkatkan mutu serta memilih menyalurkan dana zakatnya ke
efisiensi dalam pengelolaan sumber daya
Jurnal Syarikah ISSN 2442-4420 Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 195
lembaga zakat. Sumber daya yang ada di measurable (terukur), achievable (dapat lembaga ini adalah amilin terutama dalam
dicapai), relevant (relevan), time-bound kinerjanya. Maka dari itu diduga adanya
(batas waktu)(Gaspersz,2001). pengaruh penerapan Sistem Manajemen
Manfaat Penerapan SMM ISO 9001: 2008
Mutu terhadap kinerja amilin. Penerapan SMM ISO 9001: 2008 pada sebuah
organisasi
sangat penting
MATERI DAN METODE
dilaksanakan. Organisasi yang memiliki
Sistem Manajemen Mutu dan ISO
sertifikasi
ISO
kemungkinan akan
memenangkan persaingan pasar. Hal itu
Pengertian Sistem Manajemen Mutu dan
disebabkan karena adanya jaminan
ISO 9001:2008.
kualitas dari produk atau jasa yang Sistem manajemen mutu adalah
ditawarkan, serta kepercayaan masyarakat kumpulan unsur-unsur yang saling terkait
akan brand terkait. Adapun manfaat yang atau berinteraksi dalam menetapkan
akan diperoleh sebuah organisasi dengan kebijakan, sasaran, dan mengarahkan serta
adanya sertifikasi ISO 9001:2008 adalah: mengendalikan organisasi dalam hal mutu
1) Meningkatkan kredibilitas perusahaan (SNI ISO 9000:2005, 2016). Menurut
serta kepercayaan pelanggan. Gaspersz (2005), sistem manajemen mutu
Dengan menerapkan sistem manajemen merupakan sekumpulan prosedur dan
mutu, sebuah perusahaan akan dapat praktik-praktik standar untuk manajemen
kredibilitas mereka. sistem yang manajemen mutu secara
menjamin
Kredibilitas adalah kendali proses dan konsisten bertujuan untuk memenuhi
prosedur sebuah perusahaan dimana kebutuhan pelanggan. Salah satu sistem
memastikan apabila terdapat sesuatu manajemen mutu yang saat ini sedang
yang tidak beres maka antisipasi akan berkembang adalah Sistem Manajemen
dilakukan dengan cepat. Pada akhirnya Mutu ISO 9001:2008.
kredibilitas ini akan menghasilkan nilai ISO 9001 adalah suatu standar
positif dalam kepuasan pelanggan. internasional yang mengatur sistem
2) Jaminan atas kualitas dengan standar manajemen mutu. Adapun tulisan 2008
internasional.
menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001: Untuk mendapatkan Standardisasi ISO 2008 adalah sistem manajemen mutu ISO
sebuah perusahaan harus melalui 9001 hasil revisi tahun 2008 (Setyawan,
sebuah siklus pasti yang dikenal dengan 2016). ISO 9001: 2008 menetapkan
PDCA yakni identifikasi, analisa, dan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi
eksekusi sebuah penyelesaian masalah untuk desain dan penilaian dari suatu
untuk menjamin mutu internasional. sistem manajemen mutu. ISO 9001: 2008
Siklus atau prinsip ini adalah prinsip bukan merupakan standar produk, karena
internasional yang juga diterapkan di tidak menyatakan persyaratan-persyaratan
segala jenis industri.
yang harus dipenuhi oleh sebuah produk
3. Menghemat biaya.
(barang atau jasa). ISO 9001: 2008 hanya Standar ISO akan memungkinkan suatu merupakan standar sistem manajemen
perusahaan untuk menerapkan sistem kualitas. Metode pembuatan sasaran mutu
manajemen khusus yang membantu dalam ISO 9001: 2008 mempunyai prinsip
mereka untuk mengetahui kinerja SMART yaitu harus specific (spesifik),
perusahaan secara menyeluruh. Jika ada
196 Wadah, R. Kinerja Amilin
indikasi bahwa produk akan gagal atau dan instruksi yang terdefinisi secara kinerja perusahaan menurun maka
baik.
antisipasi akan segera dilakukan. Hal itu
5) Organisasi yang telah memperoleh juga secara tidak langsung berarti
sertifikat ISO 9001: 2008 secara mencegah kemungkinan pemborosan
otomatis terdaftar pada lembaga anggaran terkait produk atau kinerja
registrasi, sehingga apabila pelanggan yang buruk tersebut.
potensial ingin mencari pemasok
4. Mengoptimalkan kinerja karyawan. bersertifikat ISO 9001: 2008, akan Kembali kepada prinsip manajemen
menghubungi lembaga registrasi. mutu, semua prinsip tersebut ditetapkan
6) Menghemat biaya dan mengurangi untuk dapat diikuti oleh seluruh
duplikasi audit sistem kualitas oleh karyawan dari level staf hingga level
pelanggan. Terjadi perubahan positif eksekutif dalam sebuah perusahaan. Hal
dalam hal budaya mutu dari anggota ini akan memacu para karyawan untuk
organisasi, karena manajemen dan dapat menjaga kualitas, efisiensi, serta
terdorong untuk produktivitas mereka dalam standar ISO
karyawan
mempertahankan sertifikat ISO 9001: yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Meningkatkan image perusahaan
Badan Amil Zakat
Salah satu keuntungan paling jelas dari Badan amil zakat adalah lembaga yang perusahaan yang telah mendapatkan
melakukan pengelolaan zakat meliputi sertifikasi ISO adalah tentunya image
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan atau brand perusahaan akan menjadi
pengoordinasian dalam pengumpulan, jauh lebih positif (Nasution, 2016).
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat Sedangkan menurut Gasperz (2005),
(UU RI No. 23 Tahun 2011). Dalam manfaat yang akan diperoleh apabila
melaksanakan tugasnya, badan amil zakat sebuah organisasi mengimplementasikan
membentuk susunan organisasi yang ISO 9001:2008 adalah:
terdiri dari atas badan pelaksana, dewan
1) Meningkatkan
pertimbangan, dan komisi pengawas. kepuasan pelanggan melalui jaminan
kepercayaan
dan
Adapun tugas dari masing-masing susunan mutu yang terorganisasi dengan baik
organisasi tersebut adalah (Keppres RI No. dan sistematis
8 Tahun 2001):
2) Meningkatkan brand image perusahaan
Pelaksana bertugas serta daya saing dalam memasuki pasar
1) Badan
pengumpulan, global
menyelenggarakan
pendistribusian, dan pendayagunaan
3) Meningkatkan mutu dan produktivitas zakat sesuai dengan ketentuan agama dari manajemen melalui kerjasama dan
dan tugas lain berkenaan dengan komunikasi yang lebih baik, sistem
pengelolaan zakat sesuai dengan pengendalian yang konsisten, serta
peraturan perundang-undangan yang pengurangan
pemborosan karena operasi internal
Pertimbangan bertugas menjadi lebih baik.
2) Dewan
memberikan pertimbangan berkenaan
4) Sebagai sarana pelatihan
dengan pelaksanaan pengumpulan, sistematis kepada seluruh karyawan dan
secara
pendistribusian, dan pendayagunaan manajer organisasi melalui prosedur
zakat kepada Badan Pelaksana.
Jurnal Syarikah ISSN 2442-4420 Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 197
3) Komisi Pengawas
zakat. Dalam menyelenggarakan pengawasan atas
pendistribusiannya, badan amil zakat harus pelaksanaan
mendistribusikan dana zakat berdasarkan pendistribusian, dan pendayagunaan
pengumpulan,
skala prioritas dengan memperhatikan zakat oleh Badan Pelaksana.
prinsip
pemerataan
dan keadilan.
Tugas dan Fungsi Badan Amil Zakat
Pendistribusian zakat tersebut wajib Dalam
didistribusikan kepada mustahik yang fungsinya, badan amil zakat dapat
sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak
dalam melaksanakan pendayagunaan, yang dapat membantu meningkatkan
badan amil zakat dapat menggunakan zakat pengelolaan zakat, baik ke lembaga
untuk usaha produktif dalam rangka maupun perusahaan-perusahaan. Badan
penanganan fakir miskin dan peningkatan amil
Pendayagunaan ini menyelenggarakan
dilakukan apabila kebutuhan dasar sebagai berikut(UU No 23 Tahun 2011):
fungsi-fungsinya
mustahik telah terpenuhi (UU No 23 Tahun
pendistribusian, dan pendayagunaan Dalam manajemen badan amil zakat, zakat.
terdapat dewan pengurus yang mengelola
2) Pelaksanaan
setiap kegiatan yang berkaitan dengan pendistribusian, dan pendayagunaan
pengumpulan,
zakat. Adapun berbagai bagian yang ada di zakat.
dalam dewan pengurus terdiri dari
3) Pengendalian
(Mahmudi dalam Huda dkk, 2010): pendistribusian, dan pendayagunaan
pengumpulan,
1) Ketua atau direktur. Tugas utama yang zakat.
dilaksanakan memastikan pencapaian
4) Pelaporan
dari berbagai tujuan yang dilaksanakan pendistribusian, dan pendayagunaan
pengumpulan,
oleh badan amil zakat; zakat.
2) Bagian penyaluran Zakat, infak dan
Manajemen Pengelolaan Badan Amil
shadaqah (ZIS). Bertugas membuat
Zakat
program kerja distribusi ZIS dan Secara umum, tugas yang dilaksanakan
pendistribusian ZIS oleh
melaksanakan arah dan juga kebijakan
3) Bagian keuangan. Bertugas membuat umum dari badan amil zakat dan juga
laporan keuangan dari badan amil zakat merealisir berbagai rencana yang sudah
dan juga melakukan pengelolaan aset- ditetapkan oleh pihak pengurus (Huda dkk,
aset yang dimiliki oleh badan amil zakat. 2010). Selain itu, pengelolaan dilakukan
Dalam bagian keuangan juga terdapat oleh
bagian akuntansi, bendahara, dan juga pengumpulan,
badan amil
internal audit;
pendayagunaan, dan pelaporan. Dalam
program. Bertugas melakukan pengumpulan, muzaki dapat
4) Koordinator
menyusun dan melaksanakan berbagai melakukan penghitungan sendiri atas
program yang dilakukan oleh badan amil kewajiban zakatnya. Namun, apabila
zakat, serta menyusun laporan kinerja muzaki tidak dapat menghitung sendiri,
badan amil zakat;
maka dapat meminta bantuan kepada
198 Wadah, R. Kinerja Amilin
5) Bagian pembinaan mustahik. Bertugas kebijakan mutu Pondok Pesantren Modern melakukan pendataan mustahik yang
Sahid.
ada dan kemudian mencatat dalam data
(2009) melakukan mustahik yang dimiliki oleh badan amil
Wulandari
penelitian mengenai kajian penerapan zakat. Selain itu, juga melakukan
SMM ISO 9001:2000 pada PT. Unitex Tbk, pembinaan terhadap mustahik dan
Bogor. Permasalahan ditelusuri dari unsur- pemantauan terhadap berbagai program
unsur dasar ISO 9001: 2000, yang distribusi ZIS kepada para mustahik.
terdiri dari SMM, tanggungjawab
6) Bagian pengumpulan dana ZIS. Bertugas manajemen, manajemen sumber daya, untuk melakukan pengumpulan dana
realisasi produk serta pengukuran, analisis ZIS di wilayah yang menjadi tanggung
dan peningkatan. Analisis permasalahan jawab serta menyetorkan berbagai dana
di atas dilakukan dengan menyusun ZIS tersebut kepada bendahara ZIS.
suatu model hirarki (AHP). Pengolahan Penelitian
yang dilakukan oleh data menunjukkan bahwa kriteria masalah Kholidatunnur
yang dihadapi paling tinggi terdapat pada “Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
mengenai
SMM dengan bobot 0,307 dan paling 9001:2008 Dalam Meningkatkan Mutu
ditemukan pada faktor Pelayanan
rendah
pengukuran, analisis dan peningkatan Pesantren
dengan bobot 0,105. Kesalahan yang menggunakan metode deskriptif kualitatif
muncul berupa kesalahan dalam hal berupa fokus pada studi dokumentasi
pendokumentasian, akibat kurang menyimpulkan bahwa proses penerapan
pahamnya karyawan terhadap sistem sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
manajemen yang dijalankan. Untuk itu, dalam meningkatkan mutu pelayanan
perusahaan harus memperbaiki sistem pendidikan di Pondok Pesantren Modern
pendokumentasian, agar karyawan dapat Sahid yang dispesifikasikan kepada
dengan mudah memahami ketentuan yang pembuatan job description yang jelas,
berlaku.
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Irma Riswanti (2013) melakukan sumber daya pondok pesantren, perlu
penelitian yang berjudul “pengaruh adanya komunikasi internal dan eksternal,
penerapan sistem manajemen mutu ISO dan perlu adanya supervisor/pengawasan,
9001: 2008 terhadap kualitas kinerja disusun
Widyaiswara di Badan Pendidikan dan sistematis sesuai dengan fungsi manajemen
Penelitian Daerah Provinsi Jawa Barat”. mutu yaitu PDCA (Plan, Do, Check, and Act).
Metode yang digunakan dalam penelitian Dalam pelaksanaannya, proses penerapan
ini adalah metode deskriptif dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008,
kuantitatif. Teknik meliputi wewenang dan tanggungjawab
pendekatan
pengumpulan data menggunakan angket (Job description) disusun berdasarkan
tertutup. Dari hasil penelitian ini dikatakan struktur organisasi yang telah ditetapkan
bahwa penerapan Sistem Manajemen Mutu dan disahkan oleh pimpinan harian Pondok
ISO 9001:2008 yang telah diterapkan Pesantren Modern Sahid. Sedangkan
lembaga akan meningkat 0,745 terhadap penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
kualitas kinerja mengajar Widyaiswara 9001:2008 dalam meningkatkan mutu
dengan perubahan positif sehingga pelayanan pendidikan ditetapkan pada
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Jurnal Syarikah ISSN 2442-4420 Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 199
yang kuat terkait Sistem Manajemen Mutu Penelitian kuantitatif pada umumnya lebih ISO 9001:2008 terhadap kinerja mengajar
menekankan pada keleluasan informasi, Widyaiswara di Badan Pendidikan dan
(bukan kedalaman) sehingga metode ini Penelitian Daerah Provinsi Jawa Barat.
cocok digunakan untuk populasi yang luas Penerapan
dengan variabel yang terbatas (Sugiyono, manajemen mutuberdasarkan ISO 9001:
dan
pengelolaan
2014). Jenis penelitian deskriptif dengan 2008 seharusnya lebih sistematis dan
pendekatan kuantitatif bertujuan untuk terstruktur
memberikan penjelasan secara terperinci mengeksplorasi amilin secara efektif dan
sehingga
mampu
tentang pengaruh penerapan SMM ISO efisien. Untuk dapat mencapai hasil yang
9001: 2008 terhadap kinerja amilin di berkualitas serta berdaya saing tinggi,
Badan Amil Zakat Nasional sehingga diperlukan pengelolaan yang baik terhadap
diharapkan dapat sesuai dengan standar input-input manajemen mutu. Maka amilin
yang sudah ditetapkan. Langkah-langkah: harus mampu melaksanakan pekerjaan dan
1. Populasi dan sampel, Populasi dalam mempengaruhi
penelitian ini adalah Amilin BAZNAS persyaratan produk. Kesesuaian terhadap
kesesuaian
terhadap
pusat yang berjumlah 70 orang, adapun persyaratan dapat dipengaruhi secara
sampel ditentukan langsung maupun tidak langsung oleh
pengambilan
berdasarkan metode non probability amilin
sampling dalam bentuk convenience menerapkan
suatu teknik manajemen mutu.
pengambilan sampel yang dilakukan Kinerja amilin sangatlah penting untuk
berdasarkan kenyamanan dan berkaitan mencapai kesesuaian SMM ISO 9001: 2008.
dengan penyediaan data yang mudah Dalam SMM ISO 9001: 2008, faktor yang
diperoleh, elemen populasi yang dipilih mempengaruhi kinerja pada amilin yaitu
tidak terbatas sehingga peneliti bebas kompetensi, pendidikan dan pelatihan,
menentukan sampel yang paling cepat keterampilan dan keahlian, pengalaman,
dan mudah sesuai dengan yang dan kepeduliaan. Faktor-faktor tersebut
dibutuhkan (Supomo dan Indriantoro saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh
dalam Hafidloh, 2015). karena itu, faktor-faktor tersebut menjadi
2. Jenis dan sumber data, Data Primer, penting dalam memperngaruhi kinerja
yaitu Data primer dalam penelitian ini amilin di Badan Amil Zakat Nasional
diperoleh dari hasil wawancara, dan (BAZNAS).
kuesioner yang diberikan kepada amilin Jenis penelitian yang digunakan dalam
BAZNAS. Data Sekunder, yaitu Data penelitian ini adalah penelitian deskriptif
sekunder diperoleh dari data-data dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian
internal BAZNAS, buku-buku, jurnal, dan kuantitatif adalah metode penelitian yang
bahan pustaka lainnya yang memiliki berlandaskan pada filsafat positivisme,
keterkaitan dengan penelitian ini. digunakan untuk meneliti pada populasi
3. Teknik Pengumpulan Data, Kuesioner, atau sampel tertentu, pengumpulan data
kuesioner digunakan untuk mengetahui menggunakan
pengaruh penerapan SMM ISO 9001: analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
instrumen
penelitian,
2008 terhadap amilin di BAZNAS. dengan tujuan untuk menguji hipotesis
Wawancara, wawancara yang digunakan yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014).
200 Wadah, R. Kinerja Amilin
peneliti adalah wawancara semi Skala Likert adalah skala yang dapat terstruktur.
digunakan
untuk
mengukur sikap,
4. Teknik Sampling, teknik sampling yang pendapat dan persepsi seseorang tentang digunakan
suatu objek atau fenomena tertentu menggunakan metode teknik non
(Sugiyono, 2011). Dengan menggunakan probabilitas sampling (sampling non
skala likert, maka variabel yang akan peluang).
diukur dijabarkan dari variabel menjadi
5. Teknik Analisis Data: Uji validitas, dimensi, dari dimensi dijabarkan menjadi Adapun pengujian validitas instrumen
indikator dan dari indikator dijabarkan dalam
menjadi subindikator yang dapat diukur. menggunakan rumus korelasi pearson
Akhirnya subindikator dapat dijadikan product moment yaitu (Riduwan dan
tolak ukur untuk membantu suatu Akdon, 2010).
pertanyaan/pertanyaan yang perlu dijawab Rumus uji validitas:
oleh responden. Dalam penelitian ini pertanyaan yang ada diberikan skor dari
xy x y 4,3, 2, 1. Pengukurannya sendiri terdiri
2 2 2 2 atas: x x y y a. Sangat setuju (SS)
b. Setuju (S)
=2 Keterangan:
c. Tidak Setuju
=1 rxy : koefisien korelasi antara x dan y r xy Pengukuran ordinal digunakan dalam N : Jumlah Subyek
d. Sangat Tidak Setuju
skala likert karena dapat membuat
X : Skor item rangking (peringkat), tetapi tidak dapat Y : Skor total
diketahui berapa kali satu responden lebih ∑X : Jumlah skor item
baik atau lebih buruk dari responden ∑Y : Jumlah skor total
lainnya didalam skala (Nazir, 1983:397). ∑X 2: Jumlah kuadrat skor item
Berikut pengukuran untuk mengukur ∑Y 2: Jumlah kuadrat skor total
ordinal.
Uji reliabilitas, Dalam penelitian ini, Tabel 3.1. Tabel Penghitungan Untuk peneliti menggunakan metode Alpha.
Pengukuran Ordinal Bagi Rumus Alpha digunakan untuk mencari
Variabel Pengaruh relabilitas yang skornya bukan 1 dan 0.
Kriteria Rumus yang digunakan adalah sebagai
Nilai
Sangat Setuju berikut:
Tidak Setuju Dimana :
r 11 = Nilai reliabilitas
Dari
pemberian skor yang
i = Jumlah varian skor tiap tiap item ∑S didapatkan, diperoleh interval antara S t = Varians total
satu kriteria dengan yang lainnya k
= Jumlah item
sebagai berikut: Standar Penilaian 1-4
Jurnal Syarikah ISSN 2442-4420 Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 201
4 - 1 = 3 = 0,75 Dari pemberian skor yang didapatkan,
4 4 diperoleh interval antara satu kriteria Yang menjadi patokan untuk memperoleh
dengan yang lainnya sebagai berikut: kriteria berdasarkan pengaruh adalah:
Standar Penilaian 1-4
i. Untuk jawaban sangat setuju pada
4 - 1 = 3 = 0,75
angka 3,25-4,00.
ii. Untuk jawaban setuju angka 2,49- Yang menjadi patokan untuk memperoleh 3,24.
kriteria berdasarkan persepsi adalah:
iii. Untuk jawaban kurang setuju pada
i. Untuk jawaban sangat setuju pada angka angka 1,73-2,48.
3,25-4,00.
iv. Untuk jawaban tidak setuju pada
ii. Untuk jawaban setuju angka 2,49-3,24. angka 0,97-1,72.
iii. Untuk jawaban kurang setuju pada Tabel 3.2. Tabel Penghitungan Untuk
angka 1,73-2,48.
Pengukuran Ordinal Bagi iv. Untuk jawaban tidak setuju pada angka Variabel Pengaruh.
0,97-1,72. Regresi logistik dimana analisis ini
Nilai
Kriteria
digunakan untuk mengetahui pengaruh
4 Sangat penting Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
amilin (Gujarati,
2 Kurang penting 1997:287). Terdapat 7 variabel kategori
1 Tidak penting
ini yang harus Dari pemberian skor yang didapatkan,
dalam
penelitian
ditransformasi kedalam dummy variabel, diperoleh interval antara satu kriteria
yaitu variabel kompetensi, pendidikan, dengan yang lainnya sebagai berikut:
keterampilan, keahlian, Standar Penilaian 1-4
pelatihan,
pengalaman, dan kepedulian.
4 - 1 = 3 = 0,75 Berdasarkan tabel dummy variabel,
4 4 maka model analisis penelitian ini untuk Yang menjadi patokan untuk memperoleh
variabel kompetensi yaitu: kriteria berdasarkan persepsi adalah:
i. Untuk jawaban sangat setuju pada angka Y i = α + βX i + μi 3,25-4,00.
ii. Untuk jawaban setuju angka 2,49-3,24.
Keterangan:
iii. Untuk jawaban kurang setuju pada
Y i = Kinerja amilin
angka 1,73-2,48.
= Kompetensi
iv. Untuk jawaban tidak setuju pada angka α, β = Konstanta atau parameter 0,97-1,72.
μ i = Standar Error
Tabel 3.3. Tabel Perhitungan Untuk Pengukuran Ordinal Bagi
Model analisis penelitian untuk variabel Variabel Pengaruh.
pendidikan, yaitu:
4 Sangat Sesuai
3 Sesuai Keterangan:
2 Kurang sesuai Y i = Kinerja amilin
1 Tidak sesuai
202 Wadah, R. Kinerja Amilin
X i = Pendidikan Sedangkan model analisis dari variabel α, β = Konstanta atau parameter
kepedulian adalah:
μ i = Standar Error
Adapun model analisis dari variabel Y i = α + βX 7 + μi pelatihan, adalah:
Keterangan:
Y i = α + βX 3 + μi
Y i = Kinerja amilin
X 7 = Kepedulian Keterangan: α, β = Konstanta atau parameter
Y i = Kinerja amilin μ i = Standar Error
X 3 = Pelatihan α, β = Konstanta atau parameter HASIL DAN PEMBAHASAN
μ i = Standar Error Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Model analisis
untuk
variabel
Sejarah dan Profil Singkat
keterampilan adalah: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah
lembaga
yang melakukan
Y i = α + βX 4 + μi
pengelolaan zakat meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan Keterangan: pengoordinasian dalam penghumpulan,
Y i = Kinerja amilin pendistribusian, dan pendayagunaan zakat
X 4 = Keterampilan (UU RI No. 23 Tahun 2011). Dalam α, β = Konstanta atau parameter melaksanakan tugasnya, badan amil zakat
μ i = Standar Error membentuk susunan organisasi yang Model analisis untuk variabel keahlian,
terdiri dari atas badan pelaksana, dewan adalah: pertimbangan, dan komisi pengawas.
(Keppres RI No. 8 Tahun 2001).
Y i = α + βX 5 + μi
Dari sejarah singkat dan latar belakang berdirinya BAZNAS ini, dapat kita lihat Keterangan: bahwa awal berdirinya BAZNAS memang
Y i = Kinerja amilin bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
X 5 = Keahlian dan efisien pelayanan dalam pengelolaan α, β = Konstanta atau parameter zakat dan meningkatkan manfaat zakat μ i = Standar Error untuk
kesejahteraan Model analisis dari variabel pengalaman
mewujudkan
penanggulangan adalah:
Visi dan Misi
Y i = α + βX 6 + μi
Baznas juga memiliki visi dan misi dalam
menjalankan kegiatan Keterangan:
operasionalnya. Visi dari Badan Amil Zakat Y i = Kinerja amilin
Nasional ( BAZNAS) ini adalah “Menjadi
X 6 = Pengalaman Badan Zakat Nasional yang Amanah, α, β = Konstanta atau parameter
Transparan dan Profesional.” Disamping μ i = Standar Error
visi tersebut BAZNAS juga memiliki misi-
Jurnal Syarikah ISSN 2442-4420 Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 203
daya manusia sebagai amil yang perjalanannya, misi tersebut antara lain:
misi yang ingin
dicapai
dalam
menjalankan amanah.
1) Meningkatkan kesadaran umat untuk
6) Selalu mengedepankan keselamatan dan berzakat melalui amil zakat.
kesehatan kerja bagi seluruh amil
pendayagunaan zakat nasional sesuai Adapun tujuan kebijakan mutu yaitu dengan ketentuan syariah dan prinsip
sebagai berikut:
manajemen modern.
1) Menjadikan program unggulan BAZNAS
3) Menumbuh kembangkan pengelola/amil sebagai mainstream (arus utama) zakat
program pendayagunaan Organisasi profesional, dan terintegrasi.
(OPZ) seluruh
4) Mewujudkan pusat data zakat nasional.
Indonesia.
5) Memaksimalkan peran zakat dalam 2) Memaksimalkan partisipasi organisasi menanggulangi kemiskinan di Indonesia
pengelola zakat dalam mendukung melalui sinergi dan koordinasi dengan
program bersama pendayagunaan zakat lembaga terkait.
nasional.
Untuk menopang pencapaian dan 3) Fokus kepada instansi pemerintah, misi lembaga bertekad mendapatkan
BUMN dan luar negeri melalui kebijakan mutu yang diukur secara objektif
penguatan regulasi.
melalui tujuan dan target mutu lembaga 4) Penguatan sentralisasi data nasional dengaa mengutamakan prinsip mutu yang
maupun jumlah berlandaskan moral dan amanah, tanggung
jawab kepada Allah SWT dan masyarakat 5) Melakukan sosialisasi dan edukasi sebagai stakeholder. BAZNAS sebagai
bersama.
lembaga yang berwenang melaksanakan 6) Optimalisasi KKI (Koordinasi, tugas pengelolaan zakat secara nasional
Informasi) melalui berupaya melakukan:
Konsultasi,
penyusunan mekanisme dan sistem
1) Pembinaan, pengembangan
koordinasi, penguatan lembaga serta penyadaran kewajiban berzakat demi
dan
SDM OPZ.
meningkatkan
kerjasama antar kualitas kehidupan masyarakat.
lembaga nasional dan internasional.
2) Memberikan pelayanan yang terbaik
dan ekstensifikasi bagi muzaki dan mustahik BAZNAS.
8) Intensifikasi
hubungan kemitraan dan koordinasi
3) Membuat program pendayagunaan yang dengan instansi pemerintah, BUMN, terancam dan berkesinambungan dalam
perbankan syariah, dan organisasi meningkatkan taraf hidup mustahik
sosial/keagamaan di dalam dan luar menjadi muzaki.
negeri.
4) Menyajikan data penerimaan dan
9) Penyempurnaan Regulasi dan SOP. pendayagunaan zakat yang akurat
10) Peningkatan sumber dana dan sumber karena didukung oleh amil yang bekerja
daya.
secara profesional.
11) Reorganisasi
dan konsolidasi
5) Manajemen yang fokus terhadap
organisasi.
pembinaan dan pengembangan sumber
204 Wadah, R. Kinerja Amilin
Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil kuisioner dapat Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
diketahui usia dari 30 amilin BAZNAS dapat diketahui jenis kelamin dari 30
dimana untuk usia 18 sampai 25 tahun amilin, dimana yang berjenis kelamin laki-
terdapat sebanyak 12 orang (40%), usia 26 laki terdapat 18 orang (60%) dan yang
sampai 30 tahun terdapat 10 orang berjenis kelamin perempuan sebanyak 12
(33,33%), usia 31 sampai 35 tahun orang (40%). Dari hasil penelitian tersebut,
terdapat 5 orang (16,67%), usia 36 sampai dapat memberikan gambaran mengenai
40 tahun terdapat 2 orang (6,7%), usia 41 karakteristik amilin berdasarkan jenis
sampai 50 terdapat 1 orang (3,3%) dan kelamin, dimana jenis kelamin laki-laki
yang lebih dari 50 tahun tidak ada sama mendominasi
sekali. Sampel yang didapatkan dalam perempuan.
dibandingkan
dengan
penelitian ini, yang lebih banyak yaitu usia Pendidikan dari 30 amilin di BAZNAS,
muda 18 sampai 25 tahun, usia ini didominasi oleh lulusan dari sarjana
merupakan kelompok usia produktif sementara lulusan dari SMA dan
dimana setiap orang dapat bekerja secara dibawahnya tidak ada sama sekali, Diploma
optimal untuk memajukan visi dan misi terdapat 3 orang (10%), S1 terdapat 27
serta tujuan lembaga tersebut. orang (90%). Hal ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil olahan kuisioner, untuk menjadi amilin di BAZNAS terdapat
dapat di ketahui bahwa bidang keahlian 30 kategori atau kriteria yang harus dipenuhi
amilin di BAZNAS yaitu bidang Ekonomi terutama dari aspek pendidikan dengan
paling banyak yaitu terdapat 14 orang minimal tingkat pendidikan diploma.
(46,67%) dan bidang ekonomi Islam Jumlah diploma yang hanya 10 persen dari
terdapat 2 orang (6,66%) adapun bidang total
pendidikan terdapat 5 orang (16.67%) dan menggambarkan
bidang lainnya terdapat 9 orang (30%). pendidikan lulusan S1 menjadi kriteria
bahwa
kriteria
Zakat merupakan bidang dari program utama dalam penerimaan amilin di
Studi Ekonomi Islam namun penggunaan BAZNAS. Tingkat pendidikan secara umum
lulusan Ekonomi Islam masih relatif rendah dapat mempengaruhi perilaku dan pola
di BAZNAS. Hal tersebut mungkin pikir amilin. Hal ini tentunya akan
disebabkan karena orang lulusan ekonomi mempengaruhi kinerja. Sistem manajemen
Islam masih relatif terbatas dibandingkan ISO 2001: 2008 mempersyaratkan adanya
dengan lulusan program studi Ekonomi pengaturan penyediaan sumber daya
dan program studi lainnya. Seperti yang manusia pada klausul 6.2.2 tentang
dicantumkan dalam klausul SMM ISO 2001: kompetensi, pelatihan dan kepedulian pada
2008 bahwa nomor 6.2.2 a. yang catatan dinyatakan bahwa kesesuaian
menetapkan bahwa kompetensi yang terhadap persyaratan produk/jasa dapat
personel yang dipengaruhi baik secara langsung maupun
diperlukan
bagi
pekerjaan yang tidak langsung oleh personel dalam sistem
melaksanakan
kesesuaian terhadap manajemen mutu dan pada butir e
mempengaruhi
produk/jasa. Dengan dinyatakan bahwa memelihara rekaman
persyaratan
demikian rendahnya jumlah sumber daya yang sesuai tentang pendidikan, pelatihan
manusia yang berasal dari program studi dan pengalaman (ISO 2001: 2008)
Ekonomi Islam harus menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen puncak
Jurnal Syarikah ISSN 2442-4420 Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 205
karena kesesuaian pendidikan akan tabel. Dengan menggunakan distribusi mempengaruhi kesesuaian produk/jasa
(Tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat yang dihasilkan.
kebebasan (dk= n – 1 = 30 - 1 = 29) Berdasarkan hasil kuisioner, dapat
sehingga didapat r tabel = 0,367 (Riduwan diketahui bahwa jabatan amilin di BAZNAS,
dkk, 2013:208).
bahwa yang jabatannya sebagai manajer Berdasarkan data yang sudah diterima, sebanyak 4 orang (13,33%), dan selebihnya
bahwa terdapat kolom Correted Item-Total jabatan yang dimiliki oleh 26 orang
Correlation yang menunjukkan nilai (86,67%) yaitu official, kepala divisi,
validitas dari pertanyaan nomor 1 (p1) bidang penelitian. Hal tersebut mungkin
sampai dengan pernyataan nomor 32 disebabkan banyaknya amilin yang bekerja
(p32). Dikolom tersebut nilai statistik yang dibidang keahliannya masing-masing.
dihasilkan dari mulai p1 sampai dengan Pada penelitian ini uji realibilitas
p32 lebih besar dari 0,367. Sehingga semua dilakukan dengan melihat koefisien
pernyataan yang dipakai untuk mengetahui Cronbach Alpha yang dapat diartikan
pengaruh SMM ISO 9001-2008 terhadap sebagai
kinerja amilin di BAZNAS adalah valid. pertanyaan satu dengan lainnya. suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel
Deskriptif Variabel SMM ISO 9001-2008
jika memiliki nilai Alpha berkisar antara
Responden Berkaitan 0,60 – 0,70. Dasar pengambilan keputusan
1. Tanggapan
dengan Indikator Kompetensi. adalah: jika Cronbach Alpha > 0,60 –
Variabel SMM ISO 9001-2008 construct reliable. Jika Cronbach Alpha <
indikator Kompetensi 0,60 – construct not reliable. (Yvonne dan
dengan
diberikan enam pertanyaan dan Robert,2013).
tanggapan responden pada setiap Berikut merupakan hasil uji reliabilitas
pertanyaan. Tanggapan sangat sejutu dengan menggunakan SPSS versi 22 nilai
(SS) sebesar 9 responden terhadap Cronbach Alpha menunjukkan nilai statistik
“memastikan bahwa sebesar 0,967. Sehingga ini menunjukkan
pertanyaan
kompetensi yang diperlukan telah bahwa untuk 32 pertanyaan yang diajukan
tercapai”, tanggapan setuju (S) sebesar responden adalah reliabel, karena sesuai
20 dari pertanyaan yang pertama dengan dasar pengambilan keputusan
adanya prosedur mutu/SOP tentang bahwa 0,967> 0,60.
Menentukan Untuk uji validitas sendiri ditentukan
kompetensi,
kedua,
kompetensi personal yang dibutuhkan berdasarkan koefisien korelasi (r), dimana
untuk melakukan pekerjaan yang jika r hitung > r tabel, maka instrumen tes
mempengaruhi kesesuaian persyaratan yang diuji cobakan tersebut dinyatakan
mutu. Ketiga, Memastikan bahwa valid. (Nurgiyantoro, Gunawan, dan
kompetensi yang diperlukan telah Marzuki, 2012:341). Dalam penelitian ini
tercapai. Tanggapan Kurang Setuju untuk mengetahui tingkat validitas juga
(KS) sebesar 10 responden dengan menggunakan SPSS 22, dimana tingkat
pertanyaan “ISO 9001: 2008 ini validitas dapat dilihat pada Correted Item-
menentukan kejelasan kompetensi”. Total Correlation yang merupakan korelasi
Dan tanggapan tidak setuju (TS) antara skor item dengan skor total item
dengan pertanyaan “ISO 9001:2008 ini (nilai r hitung) dibandingkan dengan nilai r
menentukan kejelasan kompetensi”.
206 Wadah, R. Kinerja Amilin
2. Tanggapan Responden
prosedur mutu/SOP dengan Indikator Pendidikan.
Berkaitan
“Apakah
membantu mempermudah jalannya Variabel SMM ISO 9001-2008
pelatihan”. Dan tanggapan Tidak Setuju dengan indikator Pendidikan diberikan
(TS) sebesar 2 respon terhadap empat pertanyaan dan tanggapan
pertanyaan “Apakah pelatihan yang responden pada setiap pertanyaan
diberikan oleh BAZNAS sudah sesuai menunjukkan bahwa persentase dari
mutu/SOP” dan tanggapan
dengenprosedur
prosedur mutu/SOP keempat instrumen pertanyaan pada
membantu mempermudah jalannya indikator
Sangat Setuju (SS) sebesar 10 dengan
4. Tanggapan Responden terkait dengan pertanyaan “Pendidikan memberikan
keterampilan
kemampuan kepada Bapak/Ibu untuk Variabel SMM ISO 9001-2008 memecahkan masalah ”. Tanggapan
dengan
indikator Keterampilan
pertanyaan dan pertanyaan “Kesesuaian pekerjaan
setuju (S) sebesar 24 terhadap
diberikan
tiga
tanggapan responden pada setiap dengan
menunjukkan bahwa Tanggapan Kurang Setuju (KS) sebesar
pendidikan
Bapak/Ibu”.
pertanyaan
persentase dari tanggapan responden
kedelapan instrumen pendidikan Bapak/Ibu sudah sesuai
3 terhadap pertanyaan “Apakah
terhadap
pada indikator dengan
pertanyaan
keterampilan. Tanggapan Sangat BAZNAS”. Dan tanggapan Tidak Setuju
prosedur mutu/SOP
di
Setuju (SS) sebesar 10 respon terhadap (TS) sebesar 1 respon terhadap
pertanyaan “Memastikan personal pertanyaan “Adanya Prosedur Mutu
sadar akan relevansi dan pentingnya terkait dengan Pendidikan”.
kegiatan dan bagaimana peranan
dalam mencapai mutu”. Tanggapan dengan Pelatihan.
3. Tanggapan Responden
berkaitan
Setuju (S) sebesar 22 terhadap Variabel SMM ISO 9001-2008
“Adanya prosedur dengan indikator Pelatihan diberikan
pertanyaan
mutu/SOP tentang keterampilan”. delapan pertanyaan dan tanggapan
Tanggapan Kurang Setuju (KS) sebesar responden pada setiap pertanyaan
7 terhadap pertanyaan “Apakah menunjukkan bahwa persentase dari
keterampilan yang dimiliki Bapak/Ibu tanggapan
sesuai dengan prosedur kedelapan instrument pertanyaan pada
mutu/SOP”. Dan tanggapan Tidak indikator pelatihan Tanggapan Sangat
Setuju (TS) sebesar 1 respon terhadap
“adanya prosedur pertanyaan “Menyediakan pelatihan
Setuju (SS) sebesar 12 dengan
pertanyaan
terkait dengan atau mengambil tindakan lain untuk
mutu/SOP
keterampilan”.
5. Tanggapan terkait tentang Indikator diperlukan ”. Tanggapan setuju (S)
sebesar 25 terhadap pertanyaan Variabel SMM ISO 9001-2008 “Adanya prosedur mutu/SOP tentang
dengan indikator Keahlian diberikan pelatihan”. Tanggapan Kurang Setuju
dan tanggapan (KS) sebesar 3 terhadap pertanyaan
tiga pertanyaan
responden pada setiap pertanyaan
Jurnal Syarikah ISSN 2442-4420 Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 207
menunjukkan bahwa persentase dari Tidak Setuju (TS) sebesar 1 respon tanggapan responden terhadap ketiga
terhadap pertanyaan “adanya prosedur instrumen pertanyaan pada indikator
terkait dengan keahlian. Tanggapan Sangat Setuju (SS)
mutu/SOP
Pengalaman”.
sebesar
7. Tanggapan terkait dengan Indikator pertanyaan “Memastikan personal
sadar akan relevansi dan pentingnya Variabel SMM ISO 9001-2008 kegiatan dan bagaimana peranan
dengan indikator kepedulian diberikan dalam mencapai mutu”. Tanggapan
tiga pertanyaan dan tanggapan
responden pada setiap pertanyaan pertanyaan
Setuju (S) sebesar 22 terhadap
menunjukkan bahwa persentase dari mutu/SOP
“Adanya
prosedur
responden terhadap Tanggapan Kurang Setuju (KS) sebesar
keempat instrumen pertanyaan pada
Kepedulian. Tanggapan keterampilan yang dimiliki Bapak/Ibu
4 terhadap pertanyaan “Apakah
indikator
Sangat Setuju (SS) sebesar 11 respon sudah
terhadap pertanyaan “Lembaga harus mutu/SOP”. Dan tanggapan Tidak
memberikan sarana prasarana yang Setuju (TS) sebesar 1 respon terhadap
mendukung pekerjaan Bapak/I bu”. pertanyaan
Tanggapan Setuju (S) sebesar 22 mutu/SOP
“adanya
prosedur
pertanyaan “Tingkat ketera mpilan”.
penghasilan berpengaruh terhadap
6. Tanggapan terkait tentang Indikator kinerja bapak/Ibu”. Tanggapan Kurang Pengalaman
Setuju (KS) sebesar 10 respon Variabel SMM ISO 9001-2008
pertanyaan “Apakah dengan
terhadap
Bapak/Ibu merasa prosedur mutu/SOP diberikan
indikator
Pengalaman
yang jelas”. Tanggapan Tidak Setuju tanggapan responden pada setiap
tiga pertanyaan
dan
(TS) sebesar 3 respon terhadap pertanyaan
pertanyaan “Apakah Bapak/Ibu merasa persentase dari tanggapan responden
menunjukkan
bahwa
prosedur mutu/SOP yang jelas”. terhadap ketiga instrumen pertanyaan
pada indikator Pengalaman. Tanggapan
Analisis pengaruh kompetensi terhadap
Sangat Setuju (SS) sebesar 9 respon
kinerja amilin.
terhadap pertanyaan “Pengalaman Bapak/Ibu membuat lebih terampil
Selanjutnya analisis regresi logistik, dalam bekerja”. Tanggapan Setuju (S) dimana pada bagian ini akan dilihat
sebesar 22 terhadap pertanyaan pengaruh dari setiap variabel Sistem “Adanya prosedur mutu/SOP tentang Manajemen Mutu terhadap kinerja amilin, Pengalaman”. dimana pengolahan data dilakukan dengan Tanggapan Kurang
menggunakan SPSS versi 22. Pengujian pertanyaan “Pengalaman Bapak/Ibu hipotesis penelitian ini menggunakan
Setuju (KS) sebesar 3 terhadap
membuat lebih terampil dalam regresi logistic atau logit. Model regresi ini bekerja”. Dan “Pengalaman Bapak/Ibu dipilih karena data didalam penelitian ini
sangat membantu
menggunakan data nominal dan data interval. Variabel terikat menyelesaikan pekerjaan”. Tanggapan (dependen)
dalam
208 Wadah, R. Kinerja Amilin
merupakan data nominal sedangkan kompetensi seseorang yang tidak didasari variabel bebas (independen) merupakan
atas ilmu pengetahuan tidak akan kuat, data interval (skala likert) sehingga regresi
begitupun sebaliknya, orang yang berilmu, logistiklah yang tepat untuk digunakan
tetapi tidak kompeten, ia akan tersesat. pada penelitian ini.
Karena ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak Berdasarkan hasil analisis regresi
untuk kebaikan sesama. Dengan demikian logistik terdapat variabel yang tidak
seharusnya BAZNAS memilih amilin yang berpengaruh terhadap kinerja amilin, yang
kompetensi yang bisa ditunjukan dengan nilai sig 0.271 > 0.05.
memiliki
memberikan kepuasan dalam bekerja. nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel
Kompetensi sangat penting bagi kompetensi tidak berpengaruh secara
perusahaan khususnya bagi karyawan signifikan terhadap kinerja amilin. Hal ini
karena dengan adanya kompetensi ini dikarenakan Prosedur mutu pada divisi
maka karyawan dituntut oleh pekerjaan sumberdaya manusia tidak menjelaskan
menghasilkan tugas yang adanya variabel
untuk
memuaskan di tempat kerja, hal ini juga prosedur, seharusnya ada prosedur mutu
kompetensi dalam
menunjukkan karakteristik pengetahuan yang terkait dengan kompotensi dalam
dan keterampilan yang dimiliki setiap SMM ISO 9001: 2008. Terkait dengan
individu yang mampu melakukan tugas dan kompetensi ini, telah dijelaskan dalam
tanggung jawab secara efektif dan Al’Quran surat Ar-Rahman ayat 33 yaitu:
meningkatkan standar kualitas profesional dalam bekerja. Seperti yang tercantum pada persyaratan SMM ISO 2001: 2008 tentang kompetensi. Kejelasan kompetensi
sangat mempengaruhi produk atau jasa yang dihasilkan.
Analisis Pengaruh Pendidikan terhadap
Kinerja Amilin
Artinya: “Hai jama'ah jin dan manusia, jika Berdasarkan data yang telah diolah nilai signifikan 0.029<0.05 yang berarti variabel
kamu sanggup menembus (melintasi)
memberikan pengaruh penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, terhadap kinerja amilin di BAZNAS. Kolom kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. B menunjukkan nilai koefisien dari variabel
pendidikan
pendidikan, sehingga model yang dapat Berdasarkan ayat di atas menjelaskan
dibentuk dari hasil analisis ini adalah bahwa pentingnya ilmu pengetahuan,
sebagai berikut:
karena orang yang beriman dan berilmu
Y i = α + βX 2 + μi
pengetahuan akan diangkat derajatnya oleh Y i = 2.398 Pendidikan Allah SWT dan dihormati oleh orang lain, Nilai Exp(B)dalam variabel pendidikan diberikan
kepercayaan
untuk
sebanyak 11.000 kali lebih tinggi mengendalikan atau mengelola pekerjaan
pengaruhnya dibandingkan dengan yang yang diberikan. Akan tetapi orang yang
tidak sesuai dengan prosedur mutu untuk berilmu namun tidak kompeten maka dia pendidikan. Hal ini berarti bahwa tingkat akan kalah bersaing dengan olang yang pendidikan yang sesuai akan memberikan berkompetensi.
11 kali kinerja yang lebih baik
Jurnal Syarikah ISSN 2442-4420 Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 209
dibandingkan dengan tingkat pendidikan
Hasil Analisis pengaruh Pelatihan
yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaan.
terhadap kinerja amilin
Didalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yaitu: Hasil analisis menunjukkan nilai 0.008 <
0.05 yang berarti variabel pelatihan memberikan pengaruh terhadap kinerja amilin di BAZNAS. Kolom B menunjukkan nilai koefisien dari variabel pelatihan,
sehingga model yang dapat dibentuk dari hasil analisis ini adalah sebagai berikut:
Y i = α + βX 2 + μi Y i = -3.379 pelatihan
Pada tabel ini terdapat kolom Exp(B)dalam variabel pelatihan sebanyak
Artinya: “Hai orang-orang beriman 0.034 kali lebih tinggi pengaruhnya
apabila kamu dikatakan kepadamu: dibandingkan dengan yang tidak sesuai "Berlapang- lapanglah dalam majlis", Maka
dengan prosedur mutu untuk mengikuti lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
pelatihan. Maka dari itu tingkat pelatihan kelapangan
lebih tinggi akan mempengaruhi kualitas dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
kerja. Dengan demikian, proses sistematis berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
pengubahan tingkah laku para karyawan orang-orang yang beriman di antaramu dan
dalam suatu arah di BAZNAS untuk orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
meningkatkan upaya pencapaian tujuan- beberapa derajat. dan Allah Maha
tujuan BAZNAS. Karena dalam pelatihan mengetahui apa yang kamu kerjakan”. dapat memperoleh sikap, kemampuan, Berdasarkan pengertian ayat di atas
keahlian, pengetahuan dan perilaku yang menjelaskan bahwa orang yang beriman
berkaitan dengan dan berilmu pengetahuan akan diangkat
spesifik
yang
pekerjaannya. Sehingga dengan adanya derajatnya oleh Allah SWT. orang yang
pelatihan bisa membantu individu, lembaga memliki ilmu pengetahuan luas akan
dan hubungan sosial dalam kelompok dihormati oleh orang lain karena
kerja.
kemampuannya melakukan pekerjaan. Ini
Hasil Analisis pengaruh Keterampilan
artinya tingkat orang yang beriman dan
terhadap kinerja amilin
berilmu lebih tinggi dibandingkan dengan Berdasarkan hasil olahan data nilai
orang yang tidak berilmu karena orang signifikansi terdapat variabel yang tidak