MAHASISWA DALAM PERUBAHAN nilai mahasiswa

1

KARYA ILMIAH
“PERAN MAHASISWA DALAM PERUBAHAN”

OLEH :
ARDANA KURNIAJI
I1A2 10 097

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti
Lomba Karya Tulis Ilmiah Porsiaf Bidang Penalaran

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012

2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas keridhoaan serta
keberkahannya, sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dengan Judul
“Mahasiswa Dalam Perubahan”. Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat untuk mengikuti lomba porsiaf bisang penalaran, selain itu diharapkan
nantinya karya ilmiah ini dapat menjadi bahan untuk menambah wawasan seluruh
mahasiswa dalam dunia akademik. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya
ilmiah ini tidak dapat tersusun karena bantuan berbagai pihak, oleh sebab itu kami
menyampaikan terima kasih kepada para para Dosen dan seluruh mahasiswa yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan yang
kami miliki. Maka dari itu, kami harapkan agar segala saran dan masukan yang
membangun dapat disampaikan kepada kami guna perbaikan karya ilmiah
selanjutnya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
memberikan bantuan kepada kami dan semoga karya ilmiah ini dapat memberikan
manfaat sebaimana yang diharapkan.

Kendari, Januari 2012


Penulis

3

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
I.

PENDAHULUAN ...............................................................................

1


1.1. Latar Belakang ...............................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ……………………………………………… 2
1.3. Tujuan ...........................................................................................

2

1.4. Manfaat……………………………………………………………. 3
II.

TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................

4

2.1. Pengertian Mahasiswa ...................................................................

4


2.2. Peran Mahasiswa ...........................................................................

5

2.3. Strategi Mahasiswa Sebagai Agen Perubah .................................

5

III. METODE PENELITIAN...................................................................

7

3.1. Waktu dan Tempat .........................................................................

7

3.2. Metode Penelitian ..........................................................................

7


3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

7

3.4. Teknik Analisis Data……………………………………………… 8
IV. ANALISIS DATA ...............................................................................

9

4.1. Hasil Pengumpulan Data ………………………………………… 9
4.2.Pembahasan ………………………………………………………. 12
V.

PENUTUP ........................................................................................... . 15
5.1. Kesimpulan .................................................................................... . 15
5.2. Saran .............................................................................................. . 15

DAFTAR PUSTAKA


4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah perguruan tinggi berkisar
antara 82 PTN dengan 3051 program studi, dan 2561 PTS dengan 10287 program
studi (Slameto, 2010). Dari jumlah perguruan tinggi yang ada, maka sekitar 900.000
sarjana dihasilkan pertahun, dan jumlah ini terus meningkat sekitar 20 % setiap
tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa yang dilakukan Universitas Atma
Jaya bahwa dari tahun 2007, jumlah sarjana yang dihasilkan berkisar 740.000 dan
pada awal 2009 meningkat hingga 900.000 sarjana (Winarno, 2009).
Data ini menunjukkan bahwa pada dasarnya perguruan tinggi di Indonesia
menerima calon mahasiswa dengan jumlah yang banyak. Itu berarti bahwa jumlah
sumber daya manusia yang terdidik akan menambah peluang segmentasi daya saing
negara. Selain itu, setiap SDM yang dihasilkan perguruan tinggi memikul tugas
pengabdian terhadap masyarakat dan negara. Hal ini jelas dalam konsep tri dharma
perguruan tinggi yang memuat tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Maka disadari pula bahwa peran mahasiswa yang begitu urgen ini,
mampu menentukan arah kestabilan negara.

Mahasiswa merupakan sebuah miniatur masyarakat intelektual yang memilki
corak keberagaman pemikiran, gagasan dan ide-ide yang penuh dengan kreatifitas.
Sungguh menarik memang jika kita kembali memperbincangkan persoalan kampus
dan dinamikannya yang sangat dinamis. Kampus merupakan tempat pengembangan
diri yang memberikan perubahan pikiran, sikap, dan pencerahan, tempat mahasiswa
lahir menjadi kaum pemikir bebas yang tercerah. Dengan sifat keintelektual dan
idealismenya mahasiswa lahir dan tumbuh menjadi entitas (model) yang memiliki
paradigma ilmiah dalam memandang persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan. Ciri
dan gaya mahasiswa terletak pada ide atau gagasan yang luhur dalam menawarkan
solusi atas persoalan-persoalan yang ada. Pijakan ini menjadi sangat relevan dengan

5

nuansa kampus yang mengutamakan ilmu dalam memahami substansi dan pokok
persoalan apapun.
Dengan kata lain, kampus merupakan laboratorium besar tempat melahirkan
beragam ide, pemikiran, pengembangan wawasan yang kemudian diwujudkan dalam
bentuk peranan sosial individu mahasiswa tersebut dalam kehidupan kemasyarakatan
sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Menjadi agen bagi perubahan sosial, budaya,
paradigma, ekonomi dan politik masyarakat secara luas. Dengan demikian,

kepentingan masyarakat menjadi barometer utama bagi keberhasilan suatu perubahan
sosial yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa dituntut tidak hanya berhasil
membawa ijazah, tetapi juga diharuskan membawa perubahan dari ilmu dan
pengalamannya selama berada dalam laboratorium kampus. Disinilah nampak adanya
peran mahasiswa sebagai agen perubah, dengan pemikiran intelektualnya, arah dan
kondisi negara dapat ditentukan olehnya melalui perubahan ditengah-tengah
msayarakat. Maka dengan semakin urgennya peran mahasiswa sebagai agen perubah,
sangat layak untuk kemudian melakukan penelusuran obyektif secara ilmiah akan
peran tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Secara umum mahasiswa merupakan miniatur masyarakat intelektual yang
memiliki corak keberagaman pemikiran, gagasan dan ide yang diembannya. Ciri
masyarakat intelektual tersebut tentu memberikan tanggung jawab besar agar
mahasiswa mampu untuk menjadi pionir untuk menyelesaikan setiap problematika
yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Masalahnya adalah bagaimana bentuk
penyelesain problem yang dilakukan mahasiswa sebagai agen perubahan baik dalam
paradigm akademik, sosial, ekonomi, budaya maupun ideology negara.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar sumbangsi mahasiswa sebagai agen perubahan dalam mengatur, mengontrol


6

dan mengarahkan lingkungan akademis hingga kelingkungan masyarakat agar
kemudian mampu menjaga paradigma negara sebagai suatu kesatuan yang utuh.
1.4.

Manfaat
Manfaat yang akan dihasilkan dari karya ilmiah ini adalah diharapkan

nantinya mahasiswa memiliki pandangan yang jelas terhadap fungsinya yang begitu
urgen sebagai agen perubahan,

agar kelak mampu memberikan sumbangsinya

terhadap penyelesaian setiap problematika yang timbul dimasyarakat.

7

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah sebagai pelaku utama dan agent of change dalam gerakan
gerakanpembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia Intelektual,memandang
segalasesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab serta dewasa
secaramoril,karena mahasiswa akan dituntut tanggung jawab akademisnya,dalam
menghasilkanbuah karya yang berguna bagi kehidupan lingkungan.Mahasiswa dalam
peraturanpemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan
belajar diperguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa
adalah setiaporang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi
denganbatas usia sekitar 18-30 tahun.Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat
yang memperolehstatusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga
merupakan calonintelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering
kali syaratdengan berbagai predikat.
Mahasiswa menurut Knop femacher (Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan
calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang makin
menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual. Mahasiswa
menurut A.Malik Fadjar dan Muhadjir Effendy (2009) dalam Djahjoko (1995) adalah
mereka merupakan aset masa depan bangsa, karena merekalah yang paling berpeluang untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana keduanya menjadi alat penyelesai

utama bagitan tangan kehidupan berbangsa masa kini dan mendatang, juga
mahasiswa sebagai kelompok strategis yang memiliki peluang untuk mengembangkan
Idealismenya, karena dengan Idealisme yang berkembanglah jiwa semangat Nasionalismenya itu
bisa tumbuh dengan subur dan menyadarkan upaya membangun solidaritas bersama
memikirkan dan memenuhi kebutuhan bersama dan rela mengorbankan kepentingannya
sendiri.

8

2.2. Peran Mahasiswa
Menurut Drs. M. Achmad Icksan bahwa mahasiswa pasti berhubungan dengan universitas
namun mahasiswa di dalam universitas tidak hanya sebagai anggota masyarakat kampus, tapi
mahasiswa harus ikut berperan dalam menentukan program-program, aturan-aturan dan
kesejahteraan dari lembaga yang ada di kampus Mahasiswa sebagai salah satu wadah pemikiran
demi kemajuan masa depanbangsa,dalam hal ini seorang mahasiswa harus dituntut untuk
mempunyai pemikiran yang sifatnya holistic dan ofensif demi masa depan indonesia yang lebih
baik,yang dapatdigalinya pemikiran tersebut dengan penanganan masalah-masalah kecil, sehingga
dari pengalaman masalah kecil tersebut dapat membentuk seorang mahasiswa menjadi kritis.
Sebagai Agent of change mahasiswa dengan upayanya yang merupakan ujung tombak
pembangunan masa depan bangsa, mempunyai relasi kontribusi yang mendalam dan
strategis, hal ini tercermin dari ide-ide dan karyanya dalam pembangunan nasional. Sejakmasa
perjuangan hingga masa sekarang sejarah mencatat bahwa pemudalah yang menyusun dasar
negara, membangunnya dan sebagai pembawa perubahan secara Global dan
eksistensinya, yang berkeahlian kritis, aktif dan inovatif serta berkemampuan multi disipliner ilmu
dalam berbagai bidang kehidupan nasional indonesia.
2.3. Strategi Mahasiswa Dalam Perannya sebagai Agen Perubahan
1. Mahasiswa berusaha membawa kenyataan kearah pemikiran tidak kalah
pentingnya dengan usaha membawa atau menerapkan pemikiran kearah
kenyataan. Meskipun kadang tindakan pragmatis kadang perlu di ambil oleh
mahasiswa tetapi kiranya tidak dapat dipungkiri kenyataan bahwa apabila
tindakan pragmatis tersebut dituntun oleh pandangan (konsep) masa depan yang jelas,
tindakan tersebut mempunyai bentuk dan akibat yang jauh berbeda. Inillah yang pada
dasarnya membedakan antara tindakan mahasiswa dengan tindakan negarawan
maupun tindakan politisi bisaa
2. Mahasiswa melakukan perubahan dalam cara berfikir ilmiah, lebih-lebih bila cara berpikir
seperti ini hendak diterapkan pada usaha pembangunan masa depan, baik

9

nasional, regional, ekonomi, sosial ataupun apa saja. Di dalam masyarakat primitif, masa
depan memang semata-mata ulangan dari masa sekarang,dan masa sekarang adalah
lanjutan belaka dari masa lampau. Sampai sekarang memang selalu ada
kebutuhan untuk menggunakan. Pengalaman masa lampau sebagai dasar tindakan
dibidang politik, sosial maupun ekonomi. Tetapi kenyataannya membuktikan
bahwa pengalaman masa lampau saja tidak cukup, tidak mencukupi lagi, karena
Evolusi berjalan begitu cepat, berhubung perubahan-perubahan saling beruntun begitu cepat
sehingga pengetahuan ,masa lampau tidak lagi sanggup menuntun kita seperti dulu
dilakukannya. Dengan merombak cara berpikir ke arahyang lebih ilmiah mahasiswa
berharap tidak akan ada lagi kesenjangan sosial, ekonomi dan politik yang selama ini
menyengsarakan rakyat indonesia dalam kurungan kemiskinan, kriminalitas dan
ketidakberdayaan dalam menuju kehidupanyang adil, sejahtera dan makmur.
3. Semua mahasiswa sekarang tiba pada saat persimpangan jalan sejarah yang penting.
mahasiswa tidak saja dipaksa untuk membangun secara sadar masa depan bangsa kita
sendiri, tetapi juga dimana kita dipaksa mencari tuntunan pada cara berpikir
anti cipatrice, jadi mempergunakan sebanyak mungkin nalar daninsting. Tetapi

kita juga kini berada ditengah-tengah krisis penalaran. Mahasiswa seharusnya mampu
memegang tanggung jawab sebagai pengembang masa depan bangsa ini. Bangsa ini
ini sudah terlalu rindu dengan kemakmuran, kebahagiaan dan kelayakan hidup
sebagai manusia. Bangsa ini sudah bosan dengan balutan kemiskinan yang
menghimpit kehidupan dan inilah saatnya mahasiswa bangkit dan maju untuk masa depan
bangsa yang lebih baik

10

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai peran mahasiswa sebagai agen perubahan ini
menggunakan dua tahap sekaligus, yakni tahap pengumpulan data dilapangan dan
analisis data. Pengumpulan data dilakukan di Universitas Haluoleo sebagai salah satu
perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara, yang mampu menghasilkan mahasiswa
dengan kualitas terbaik. Pengumpulan data ini dilakukan ditiap-tiap fakultas selam 2
hari berturut-turut yakni pada tanggal 25 Januari 2011 sampai 26 Januari 2012.
Selanjutnya dilakukan analisis data secara utuh untuk menemukan hasil penelitian.

3.2. Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metoda penelitian
deskriptif argumentatif,

yakni

suatu

metode

yang

mengumpulkan,

mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data yang diambil dari data
koesioner responden, observasi dilapangan. Semua objek tersebut sangat berkaitan
dengan penelitian tentang posisi dan peran mahasiswa sebagai agen perubahan.

3.3. Teknik Mengumpulkan Data
Untuk mendapatkan dan informasi yang vaild, penulis menggunakan beberapa
teknik pengumpulkan data diantaranya :
a.

Penelitian kepustakan, bertujuan untuk menganalisa suatu pengertian
yang bersifat teoritis, dan untuk itu penulis menggunakan literatur yang
mendukung pelaksanaan penelitian, penelitian kepustakaan dilakukan dan
mengacu padateori-teori yang berlaku yang dapat ditemukan pada buku

11

teks atau pada hasil penelitian dengan lain, baik yang sudah terbitkan
maupun yang belum.
b. Angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dengan
memberikan beberapa pertanyaan untuk memperoleh sejumlah data
tertulis kepada mahasiswa di Universitas Haluoleo. Angket ini berisi
sepuluh pertanyaan yang disebarkan kepada 25 mahasiswa dan 5 dosen di
Universitas Haluoleo yang menjadi responden.

3.4. Teknik Analisis Data
Interprestasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang
lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.
Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitien secara
kritis dengan teori yang relauan dan informasi akurat yang diperoleh dilapangan.
Karena itu dalam menganalisis data-data yang sudah terkumpul, penulis mengunakan
metode

statistik

deskriptif,

dengan

cara

menggambarkan

keadaan

objek

penelitien pada saat sekarang berdasarkan fakta dan data yang tampak sebagaimana
adanya, yang kemudian data tersebut dianalisis dan diolah untuk mengambil sebuah
kesimpulan. Sehubungan dengan hal ini semua hasil data penelitian penulis dapatkan
dianalisis dan diinterprestasikan dibab empat dengan menggunakan rumus prosentase
(distribusi frekuensi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

12

BAB IV
ANALISIS DATA
4.1. Hasil Pengumpulan Data
Untuk melihat posisi dan peran mahasiswa perubahan akademik, masyarakat
dan negara bisa dilihat dari data kuesioner. Dari hasil 30 responden yang menjawab
angket yang telah kami sebarkan dapat diketahui hasilnya, untuk lebih mengetahui
jawaban responden maka peneliti menampilkan variable informasi yang telah di
dapat. Berdasarkan hasil observasi dengan responden maka hasilnya dapat diketahui
dalam table berikut :

Tabel 1
Mahasiswa merupakan pionir intelektual mayarakat yang bertugas untuk
mengatur dan mengubah paradigma sebagai solusi terhadap problem yang ada
Jawaban Responden
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Jumlah
Sumber data : Kuisioner 1

F
30
0
0
30

%
100
100

Tabel 2
Kurangnya pemahaman mahasiswa akan tugasnya sebagai agen of change
Jawaban Responden
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Jumlah
Sumber data : Kuisioner 2

F
14
14
2
30

%
46
46
8
100

13

Tabel 3
Mahasiswa mampu mengarahkan paradigma masyarakat dibidang sosial, ekonomi
dan budaya
Jawaban Responden
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Jumlah
Sumber data : Kuisioner 3

F
20
10
0
30

%
66
34
100

Tabel 4
Pengaruh teknologi mendominasi kehidupan manusia, dan mahasiswa berpeluang
besar dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut
Jawaban Responden
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Jumlah
Sumber data : Kuisioner 4

F
22
1
7
30

%
73
3
20
100

Tebel 5
Mahasiswa sebagai agen perubahan yang memiliki peranan terhadap suatu peradaban
Jawaban Responden
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Jumlah
Sumber data : Kuisioner 5

F
24
16
0
30

%
80
20
100

14

Tabel 6
Konsep perubahan yang diusung oleh lembaga-lembaga mahasiswa masih bersifat
semu
Jawaban Responden
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Jumlah
Sumber data : Kuisioner 6

F
19
7
4
30

%
63
20
17
100

Tabel 7
Posisi mahasiswa sebagai agen perubahan masih dihadapkan oleh ketidakpedulian
dan penentangan pemerintah sebagai penguasa
Jawaban Responden
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Jumlah
Sumber data : Kuisioner 7

F
18
8
4
30

%
60
26
14
100

Tabel 8
Perlukah mahasiswa ikut mengusung perubahan ideologi negara Indonesia
Jawaban Responden
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Jumlah
Sumber data : Kuisioner 8

F
22
8
0
30

%
74
26
100

15

Tabel 9
Mahasiswa adalah salah satu pihak yang mendominasi terjadinya perubahan tatanan
perubahan di suatu negara
Jawaban Responden
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Jumlah
Sumber data : Kuisioner 9

F
22
8
0
30

%
74
26
100

Tabel 10
Ideologi bangsa yang merupakan gagasan utama terbentuknya sebuah aturan
hendaknya disandarkan pada ideologi yang benar yakni ideologi islam
Jawaban Responden
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Jumlah
Sumber data : Kuisioner 10

F
29
1
0
30

%
96
4
100

4.2. Pembahasan
a. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden
yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 100 %.,
sedangkan untuk yang ragu-ragu dan tidak setuju tidak ada sama sekali.
Berdasarkan perincian data tersebut, maka seluruh responden dari 30 orang
menyatakan setuju bahwa mahasiswa merupakan pionir untuk mengatur dan
mengubah paradigm sebagai solusi terhadap problem yang ada.

16

b. Berdasarkan table 2 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden
yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 46 %.,
sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 46 % dan tidak setuju sekitar 8 %.
Berdasarkan perincian data tersebut, maka seluruh responden dari 30 orang
memiliki tingkat kesamaan dalam hal menyetujui dan juga merasa ragu-ragu
akan kurangnya mahasiswa sebagai agen of change
c. Berdasarkan table 3 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden
yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 66 %.,
sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 34 % dan tidak setuju tidak ada sama
sekali. Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari
30 orang menyatakan setuju bahawa mahasiswa mampu mengarahkan
paradigma masyarakat dibidang sosial, ekonomi dan budaya
d. Berdasarkan table 4 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden
yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 73 %.,
sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 3 % dan tidak setuju 14 %.
Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari 30
orang menyatakan setuju bahwa pengaruh teknologi mendominasi kehidupan
manusia, dan mahasiswa berpeluang besar dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut
e. Berdasarkan table 5 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden
yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 80 %.,
sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 20 % dan tidak setuju tidak ada sama
sekali. Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari
30 orang menyatakan setuju bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan yang
memiliki peranan terhadap suatu peradaban
f. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden
yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 63 %.,
sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 20 dan tidak setuju adalah 17 %.
Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari 30

17

orang menyatakan setuju bahwa konsep perubahan yang diusung oleh
lembaga-lembaga mahasiswa masih bersifat semu
g. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden
yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 60 %.,
sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 26 % dan tidak setuju adalah 14 %.
Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari 30
orang menyatakan setuju bahwa posisi mahasiswa sebagai agen perubahan
masih dihadapkan oleh ketidakpedulian dan penentangan pemerintah sebagai
penguasa
h. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden
yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 74 %.,
sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 26% dan tidak setuju tidak ada sama
sekali. Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari
30 orang menyatakan setuju bahwa perlukah mahasiswa ikut mengusung
perubahan ideologi negara Indonesia
i. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden
yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 74 %.,
sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 26% dan tidak setuju tidak ada sama
sekali. Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanayakan responden dari
30 orang menyatakan setuju bahwa mahasiswa adalah salah satu pihak yang
mendominasi terjadinya perubahan tatanan perubahan di suatu negara
j. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden
yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 96 %.,
sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 4% dan tidak setuju tidak ada sama
sekali. Berdasarkan perincian data tersebut, maka hamper seluruh responden
dari 30 orang menyatakan setuju bahwa ideologi bangsa yang merupakan
gagasan utama terbentuknya sebuah aturan hendaknya disandarkan pada
ideologi yang benar yakni ideologi islam

18

BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan Analisis data dan tinjauan pustaka yang ada maka dapat ditarik
simpulan bahwa mahasiswa yang merupakan pioneer intelektual masyarakat memiliki
fungsi penting dalam melakukan perubahan baik secara akademik maupun paradigma
masyarakat dalam bidang pendidikan, sosial, budaya maupun dalam tatanan
peradaban dunia.
5.2. Saran
Saran yang dapat kiranya kami ajukan dalam penyusunan karya ilmiah ini
adalah sebaiknya mahasiswa lebih mengutamakan fungsi dan peranannya untuk
melakukan perubahan secara universal.

19

DAFTAR PUSTAKA

Djahjoko. 1995. Iman, Mahasiswa dan Perubahan Sosial. Jurnal Pelita Zaman. Vol-X No.1.
Fadjar, A.Malik dan Effendy, Muhadjir. 2001. Mahasiswa Calon Pemimpin Masa
Depan. http://www.scribd.com. Diakses pada tanggal 26 Januari 2012
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1978. Perbedaan antara Pemimpin & Aktifitas dalam
Gerakan Protes Mahasiswa. UI-Press. Jakarta.
Slameto. 2010. Peran Perguruan Tinggi Meningkatkan Daya Saing Bangsa.
http://www.ispi.or.id. Diakses pada tanggal 25 Januari 2012.
Winarno. 2009. Jumlah Sarjana di Indonesia. http://www.atmajaya.ac.id. Diakses
pada tanggal 25 Januari 2012.