SUMBER DAYA PENDIDIKAN DALAM KONTEKS SIS (1)
SUMBER DAYA PENDIDIKAN DALAM KONTEKS SISTEM PENDIDIKAN,
KATEGORI SUMBER DAYA PENDIDIKAN ISLAM, KRITERIA SUMBER DAYA
PENDIDIKAN ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Dan Akreditasi Sekolah”
Dosen Pengampu:
Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh:
SRI ENI WAHYUNI : 17160097
ISLAM DAROINI
: 17160110
MPI A- SMT II
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Maret 2018
KATA PENGANTAR
1
Segala puji kami sampaikan kehadirat Allah SWT dengan segala berkah dan nikmat
yang sudah diberikan untuk kita semua, berkat nikmat yang melimpah penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sumber Daya Pendidikan Dalam
Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan
Islam,
Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam”
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai suri
tauladan dan selalu menegakkan ajaran al-Qur’an membawa kita dari menuju yang terang
benderang seperti kita alami saat ini.
Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan Akreditasi Sekolah,
Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo
tahun 2017/2018. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen atas masukan agar
menjadi lebih baik dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis dengan senang hati banyak masukan, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari seluruh pembaca untuk menjadi acuan dalam menyelesaikan tugas
selanjutnya dan bermanfaat bagi pembaca.
Ponorogo, 17, April 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL.............................................................................
i
KATA PENGANTAR............................................................................
ii
DAFTAR
ISI.........................................................................................................
....
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................
.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................
.........................................................................................2
C. Tujuan ..............................................................................
.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Pendidikan...............................
.........................................................................................3
B. Kategori Sumber Daya Pendidikan Islam.........................
.........................................................................................3
C. Kreteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam............
.........................................................................................7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
10
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai salah satu sarana yang paling penting dalam mencerdaskan
bangsa dan sebagai manusia Indonesia seutuhnya.1 Sebuah lembaga pendidikan tidak
terlepas dari sistem pendidikan dan sumber daya pendidikan yang meliputi Tenaga
pendidik, karyawan serta pegawai pendukung yang lain demi terwujudnya standar
pendidikan nasional. Peranan pendidikan memang menjadi krusial untuk membangun
manajemen sumber daya yang berkualitas, salah satunya sumber daya manusia sebagai
salah satu elemen utama dalam berorganisasi sedangkan elemen yang lain manusia itu
sendiri yang mampu mengendalikannya.
Sistem pendidikan yang berguna sebagai itu komponen atau bagian yang terkait
dalam menunjang atau komponen yang berfungsi dalam mencapai suatu tujuan.
Sedangkan pendidikan sebagai ssalah satu usaha bersama yang sedang terjadi dalam
sebuah pola kehidupan insane dan sebagai salah satu proses pelatihan dan pengembangan
pengetahuan, pikiran keterampilan, karakter, dan seterusnya, yang ditempu dengan sistem
pendidikan formal.2
Sumber daya pendidikan tidak terlepas dari sejumlah kegiatan atau proses
manajemen lainnya seperti strategi perencanaan, pengembangan manajemen dan
pengembangan organisasi. Keterkaitan antara aspek-aspek manajemen itu sangat erat
sekali sehingga sulit bagi kita untuk menghindari dari pembicaraan secara terpisah satu
dengan lainnya. Manajemen sumber daya adalah perencanaan, pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam
1 Muzakkir “Harmonisasi Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam” Jurnal Al-Ta’dib Vol. 10
No. 1, Januari-Juni 2017h, hlm 146.
2 S.Marwiyah-Karyoto-A.Musta’in-E.Winarsih-C.Roidah “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem
Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” (Paper at Acadeimca.edu.
2017), hlm 3.
4
rangka mencapai tujuan organisasi. Untuk membangun manajemen sumber daya manusia
yang berkualitas tidak pernah lepas dari pendidikan3.
Sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terhimpun kelompok-kelompok
manusia yang masing-masing baik secara perorangan maupun kelompok saling melakukan
hubungan kerja sama untuk mencapai tujuan. Kelompok-kelompok manusia yang
dimaksud adalah sumber daya manusia yang terdiri dari : Kepala Sekolah, guru-guru,
tenaga administrasi / staf, peserta didik, dan kelompok orang tua siswa.4
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian sumber daya pendidikan?
2. Apa kategorisasi sumber daya pendidikan Islam?
3. Bagaimana kriteria minimal sumber daya pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sumber daya pendidikan?
2. Untuk mengetahui siapa saja yang termsuk dalam kategorisasi sumber daya pendidikan
islam?
3. Untuk mengetahui kriteria minimal sumber daya Pendidikan Islam?
3 Ibid, “Harmonisasi Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam, hlm 49.
4 Ibid, “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan
Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” hlm 3.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Pendidikan
Sumber daya pendidikan adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan oleh
pengelola pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien. Prinsip dan teori pengembangan
sumber daya manusia sebagaimana manajemen secara umum yang ada dalam dunia
perusahaan, pada saat ini juga telah diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan
itu, maka di lembaga pendidikan dikenal istilah manajemen sumber daya manusia
pendidikan atau pengembangan pengelolaan tenaga kependidikan.5
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan6.
Walaupun demikian, sepanjang pengetahuan penulis, di lembaga pendidikan masih
belum banyak yang menjadikan manajemen sumber daya manusia sebagai divisi atau
departemen tersendiri.Menurut UUSPN pasal 1, Sumber daya pendidikan adalah segala
sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga
kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.7
B. Kategori Sumber Daya Dalam Pendidikan Islam
Sekolah memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai
tujuan- tujuan pendidikan. Sumber daya pendidikan di sekolah dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Sumber daya bukan manusia, yang meliputi program sekolah, kurikulum,
5 Mudassir "Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) Kabupaten Bireun"Jurnal
Ilmiah DIDAKTIKA VOL. 16, NO. 2, Februari 2016, hlm 257.
6 Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Prenada
Press, 2007, hlm 118.
7 Ibid, “Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) Kabupaten Bireun".hlm 258.
6
2. Sumber daya manusia (SDM) yang meliputi kepala sekolah, guru, staf, tenaga
pendidikan lainnya, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat yang memiliki keperdulian
kepada sekolah,
3. Sumber daya fisik (SDF) yang meliputi bangunan, ruangan, peralatan, alat peraga
pendidikan, waktu belajar, dan penampilan fisik sekolah, dan
4. Sumber daya keuangan (SDK) yang meliputi keseluruhan dana pengelolaan sekolah
baik yang diterima dari pemerintah maupun masyarakat8.
a. Sumber Daya Manusia
1. Kepala Sekolah
Secara etimologi, kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah. Kata kepala
sekolah berasal dari dua kata yaitu kepala dan sekolah. Kata kepala dapat diartikan
sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi sedangkan sek olah adalah
sebuah lembaga di mana tempat terjadinya penerimaan dan pemberian penjelasan.
Menurut Syafaruddin, tugas kepala sekolah adalah mempengaruhi, mendorong,
membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua dan
pihak yang terkait untuk bekerja dan dan berperan guna mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Wahjosumidjo, mengungkapkan bahwa kepala sekolah adalah tenaga fungsional
guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana
diselenggarakan prosesbelajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara
guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Jadi, dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah
orang yang memimpin sebuah lembaga pendidikan atau sekolah dan menggerakkan,
memengaruhi serta mendorong semua pihak yang terlibat dalam lembaga tersebut
untuk mencapai tujuan bersama. Hal-hal yang memengaruhi kepemimpinan kepala
sekolah menurut Depdiknas (1999) antara lain sebagai berikut9.
a. Kepribadian yang kuat, yakni pribadi yang percaya diri, berani, bersemangat,
murah hati, dan memiliki kepekaan sosial;
b. Memahami tujuan pendidikan dengan baik, karena dengan pemahaman yang baik,
kepala sekolah dapat menjelaskan kepada guru, staf, murid-murid dan pihak yang
terkait tentang strategi pencapaian tujuan sekolah;
8 Ibid, “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan
Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” hlm 5.
9 M.Kristiawan-D. Safitri & R. Lestari “Manajemen Pendidikan”hlm 11.
7
c. Memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang tugasnya maupun bidang lain
yang terkait; dan
d. Memiliki keterampilan yang profesional, yaitu keterampilan yang terkait dengan
tugasnya sebagai kepala sekolah yaitu keterampilan teknis (menyusun jadwal
pelajaran, memimpin rapat, melakukan supervisi), keterampilan hubungan
kemanusiaan (memotivasi, mendorong guru dan staf untuk berprestasi),
keterampilan konseptual (mengembangkan konsep pengembangan sekolah,
mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengantisipasi masalah yang
akan timbul dari semua kemungkinan).
Kepemimpinan kepala sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam
mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru,
staf, siswa, oang tua siswa, dan pihak lain yang terkait, untuk bekerja/berperan serta
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.10
2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
Sebab yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin
program pembelajaran, latihan, dan masyarakat/organisasi. Guru yang memegang
peranan sentral dalam proses belajar mengajar diharapkan mampu menciptakan
interaksi belajar mengajar yang mendorong kemampuan siswa mewujudkan mutu
perilaku belajar secara efektif.11
Menurut Imam Al-Ghazali sebagaimana yang kutip oleh Ngainun Naim, kewajiban
yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut12:
a. Harus menaruh kasih sayang terhadap anak didik dan memperlakukan mereka
seperti perlakuan terhadap anak sendiri.
b. Memberikan nasehat kepada anak didik pada setiap kesempatan.
c. Mencegak anak didik dari suatu ahklak yang tidak baik.
d. Berbicara kepada anak didik sesuai dengan bahasa dan kemmpuan mereka.
10 Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Manajemen Sekolah.(Proyek peningkatan mutu SLTP
Jaakarta) Jakarta 200. hlm, 9
11 Ibid, “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya
Pendidikan Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” hlm 6.
12 Mohammad Muchlis Solichin “Belajar Dan Mengajar Dalam Pandangan Al-Ghazâlî” (Tadrîs) Volume 1.
Nomor 2. 2006, hlm 144.
8
e. Pendidik harus mengamalkan ilmunya, dan jangan berlainan kata dengan
perbuatannya.
H. A. Malik Fajar pernah melontarkan statement bahwa: ”Pada saat ini di dunia
pendidikan kita masih kekurangan guru, kalau tenaga pengajar banyak, tetapi
tenaga guru masih sangat langka.” Ini mengandung makna bahwa seorang guru
dituntut untuk komitmen terhadap profesionalisme dalam mengemban tugasnya.
Seseorang dikatakan profesional, bilamana pada dirinya melekat sikap dedikatif
yang tinggi terhadap tugasnya, sikap komitmen terhadap mutu proses dan hasil
kerja, serta sikap continous improvement, yakni selalu berusaha memperbaiki dan
memperbaharui model-model atau cara kerjanya yang sesuai dengan tuntutan
zamannya, yang dilandasi oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas mendidik adalah
tugas menyiapkan generasi penerus yang akan hidup pada zamannya di masa
depan13.
3. Pesesrta didik
Dalam proses perkembangan peserta didik membutuhkan bantuan dan bimbingan.
Hal ini menunjukan bahwa pada diri peserta didik ada tiga yang menggejala:
a. Keadaannya yang tidak berdaya menyebabkan ia membutuhkan bantuan
b. Adannya kemampuan untuk mengembangkan dirinya, hal ini membutuhkan
bimbingan.
c. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
Dalam perkembangan peserta didik ia mempunyai kemampuan untuk
berkembang ke arah kedewasaan. Pada diri anak ada kecerendungan untuk
memerdekakan diri. Hal ini menimbulkan kewajiban pendidik dan orang tua (si
pendidik) untuk setapak demi setapak memberikan kebebasan dan pada akhirnya
mengundurkan diri. Jadi, pendidik tidak boleh memaksakan agar peserta didik
berbuat menurut pola yang dikendaki pendidik. Ini dimaksud agar peserta didik
memperoleh kesempatan memerdekakan diri dan bertanggung jawab sesuai
dengan kepribadiannya sendiri. Pada saat ini si anak telah dapat berdiri sendiri
dan bertanggung jawab sendiri.
4. Karyawan
Pengembangan sumber daya manusia bagi karyawan adalah suatu proses belajar dan
berlatih secara sistematis untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka dalam
13 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Pustaka pelajar, 2003), hlm 210.
9
pekerjaannya sekarang dan menyiapkan diri untuk peran dan tanggung jawab yang
akan datang14.
5. Tata Usaha
Karyawan sekolah yang bertugas mengatur administrasi di lingkungan sekolah.
Sehingga peranannya sangat penting dalam mengelola administrasi di sekolah, agar
tertata dengan baik. “Tidak boleh lengah dalam urusan Administrasi, harus selalu
waspada setiap detik, Administrasi yang rapi, muthlak perlu (wajib) untuk menjaga
kepercayaan”. (KH. Imam Zarkasyi)
b. Sumber Daya Informasi
Terdiri dari :15
1. Manusia (tenaga ahli informasi dan pemakai)
2. Perangkat keras komputer;
3. Perangkat lunak komputer
4. Basis data
5. Jaringan
c. Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik
berdirinya suatu lembaga pendidikan seperti alat-alat kelengkapannya.16
d. Sumber Daya Keuangan
Manajemen keuangan adalah kegiatan sekolah untuk merencanakan, memperoleh,
menggunakan, dan mempertanggungjawabkan keuangan sekolah kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Manajemen keuangan perlu dilakukan karena sumber
pembiayaan sekolah biasanya terbatas. Karena itu, sekolah harus mampu meyakinkan
pihak-pihak yang berkepentingan bahwa program sekolah memerlukan tambahan biaya.
C. Kriteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam
a. Sumber daya manusia
Dalam Islam sosok manusia terdiri dua potensi yang harus dibangun, yaitu
lahiriah sebagai tubuh itu sendiri dan ruhaniyah sebagai pengendali tubuh.
14 Achmad S. Ruky, Sumber Daya Manusia Berkualitas (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm 227.
15 Hendri Murti Susanto, Willem Mantja, Ibrahim Bafadal, Ahmad Sonhadji, Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Jurnal Pendidikan Humaniora) Vol. 3 No. 2, Juni 2015, hlm 98.
16 Melati Indri Hapsar- Ana Kristiani, Strategi Peningkatan Kualitas Layanan Peserta Didik Kursus Bidang Vokasi
(Studi Di Lembaga Pendidikanprofesi Graha Wisata Semarang), Journal of Nonformal Eduacation, Vol. 1 No 1, Tahun 2015
10
Pembangunan manusia dalam Islam tentunya harus memperhatikan kedua
potensi ini.
Kualitas SDM menyangkut banyak aspek, yaitu aspek sikap mental,
perilaku, aspek kemampuan, aspek intelegensi, aspek agama, aspek hukum,
aspek kesehatan dan sebagainya.17
Untuk mencapai SDM berkualitas, usaha yang paling utama sebenarnya
adalah memperbaiki potensi dari dalam manusia itu sendiri, hal ini dapat
diambil contoh seperti kepatuhan masyarakat terhadap hukum ditentukan
oleh aspek ruhaniyah ini. Dalam hal ini pendidikan Islam memiliki peran
utama untuk mewujudkannya.
Peningkatan kualitas manusia hanya dapat dilakukan dengan perbaikan
pendidikan. A. R. Saleh menyatakan ada beberapa ciri masyarakat atau
manusia yang berkualitas, yaitu :
1.
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, serta berakhlak mulia dan
berkepribadian
2.
Berdisiplin, bekerja keras, tangguh dan bertanggung jawa
3.
Mandiri, cerdas dan terampil
4.
Sehat jasmani dan rohani
5.
Cinta tanah air, tebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan
sosial
Untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang berkualitas,
ditetapkan langkah-langkah dalam pembinaan pendidikan agama yaitu :18
17 Ketut Sudarma, Mencapai Sumber Daya Manusia Unggul (Analisis Kinerja Dan Kualitas Pelayanan), Jurnal
Dinamika Manajemen. JDM Vol. 3, No. 1, 2012, pp: hlm 76-83.
18 I Komang Gde Bendesa, Sumberdaya Manusia Berkualitas Dan Berkarakter (Sumber daya Manusia Berkualitas
Dan Berkarakter) Vol. X No.1, hlm 1-7.
11
1.
Meningkatkan dan menyelaraskan pembinaan perguruan agama dengan
perguruan umum dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi sehingga
perguruan agama berperan aktif
2.
Pendidikan agama pada perguruan umum dari tingkat dasar sampai
dengan perguruan tinggi akan lebih dimantapkan agar peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta
pendidikan agama berperan aktif bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
3.
Pendidikan tinggi agama serta lembaga yang menghasilkan tenaga
ilmuan dan ahli dibidang agama akan lebih dikembangkan agar lebih
berperan dalam pengembangan pikiran-pikiran ilmiah dalam rangka
memahami dan menghayati serta mampu menterjemahkan ajaran-ajaran
agama sesuai dan selaras dengan kehidupan masyarakat (A. R. Saleh,
2000 : 206).
b. Sumber daya informasi
Sistem Informasi ialah jaringan prosedur pengelolaan data, pengolahan data,
penyimpanan data, pengambilan data dan penyebaran informasi dengan menggunakan
berbagai peralatan yang tepat, dengan maksud memberikan data kepada manajemen
setiap waktu diperlukan dengan cepat dan tepat untuk dasar pembuatan keputusan
dalam rangka mencapai tujuan.
c. Sumber daya fisik
Sarana pendidikan mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan seperti gedung, ruang kelas,
alat, media, meja, kursi dan sebagainya. Adapun yang disebut dengan prasarana
pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak secara langsung menunjang jalannya
proses pendidikan seperti halaman, kebun sekolah, taman sekolah, jalan dan lain-lain.
d. Sumber daya keuangan
Pengelolaan keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan pencatatan,
pelaporan, dan pertanggungjawaban yang dialokasikan untuk penyelenggaraan lembaga
pendidikan. Tujuan pengelolaan keuangan adalah untuk mewujudkan tertib administrasi
dan bisa dipertanggungjawabkan berdasar ketentuan yang sudah digariskan. Tugas
12
pengelolaan keuangan dapat dibagi ke dalam tiga fase, yaitu financial palanning,
implementation and evaluation.19
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi: Perencanaan anggaran, Strategi
mencari sumber dana sekolah, Penggunaan keuangan sekolah, Pengawasan dan
evaluasi anggaran, Pertanggungjawaban.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Pengertian sumber daya pendidikan adalah sumber daya pendidikan adalah semua
faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola pendidikan untuk melaksanakan
proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif
dan efesien.
2. Kategori sumber daya dalam pendidikan islam sekolah memiliki sumber daya yang
dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan- tujuan pendidikan. Sumber daya
pendidikan di sekolah dapat dikelompokkan menjadi:
a) Sumber daya bukan manusia, yang meliputi program sekolah, kurikulum,
b) Sumber daya manusia (SDM) yang meliputi kepala sekolah, guru, staf, tenaga
pendidikan
lainnya, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat yang memiliki
keperdulian kepada sekolah.
c) Sumber daya fisik (SDF) yang meliputi bangunan, ruangan, peralatan, alat peraga
pendidikan, waktu belajar, dan penampilan fisik sekolah, dan
19 Ngismatul Choiriyah, Manajemen Sumber Daya Anggaran Keuangan Pendidikan (Jurnal Studi Agama dan
Masyarakat) Volume 8, Nomor 1, Juni 2014, hal 90.
13
d) Sumber daya keuangan (SDK) yang meliputi keseluruhan dana pengelolaan
sekolah baik yang diterima dari pemerintah maupun masyarakat
3. Kriteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam
a. Sumber daya manusia
b. Sumber daya informasi
c. Sumber daya fisik
d. Sumber daya keuangan
DAFTAR PUSTAKA
Choiriyah, N. “Manajemen Sumber Daya Anggaran Keuangan Pendidikan”
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat. Volume 8, No.1, 2014.
Sudarma, K. “Mencapai Sumber Daya Manusia Unggul (Analisis Kinerja
Dan Kualitas Pelayanan)”, Jurnal Dinamika Manajemen. JDM Vol. 3,
No. 1, 2012.
Bendesa, IKG. Sumberdaya Manusia Berkualitas Dan Berkarakter. Sumber
daya Manusia Berkualitas Dan Berkarakter, Vol. X No.1
Ruky, AS. Sumber Daya Manusia Berkualitas. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2006.
Susanto, H.A., Mantja, W., Bafadal, I., Sonhadji, A. “Pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan” Jurnal
Pendidikan Humaniora, Vol. 3 No. 2, 2015.
Hapsar, M.I., Kristiani, A., “Strategi Peningkatan Kualitas Layanan Peserta
Didik Kursus Bidang Vokasi (Studi Di Lembaga Pendidikanprofesi
Graha Wisata Semarang)” Journal of Nonformal Eduacation, Vol. 1 No.
1, 2015.
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Pustaka pelajar,
2003.
14
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Manajemen Sekolah.(Proyek
peningkatan mutu SLTP Jaakarta) Jakarta. 2000.
Solichin, M.M., “Belajar Dan Mengajar Dalam Pandangan Al-Ghazâlî” Tadrîs
Volume 1. No. 2, 2006.
Kristiawan. M., Safitri. D., Lestari. R., “Manajemen Pendidikan”
Mudassir, “Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Di Madrasah Aliyah
Negeri (Man) Kabupaten Bireun”, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Vol. 16,
NO. 2, 2006.
Nata, A., Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam
di Indonesia, Jakarta: Prenada Press, 2007.
Muzakkir. “Harmonisasi Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan
Pendidikan Islam” Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 10, No. 1, 2017.
Marwiyah, S., Karyoto, Musta’in, A., Winarsih, E., Roidah, C. Sumber Daya
Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber
Daya Pendidikan Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam.
Paper at Acadeimca.edu, 2017.
15
KATEGORI SUMBER DAYA PENDIDIKAN ISLAM, KRITERIA SUMBER DAYA
PENDIDIKAN ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Dan Akreditasi Sekolah”
Dosen Pengampu:
Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh:
SRI ENI WAHYUNI : 17160097
ISLAM DAROINI
: 17160110
MPI A- SMT II
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Maret 2018
KATA PENGANTAR
1
Segala puji kami sampaikan kehadirat Allah SWT dengan segala berkah dan nikmat
yang sudah diberikan untuk kita semua, berkat nikmat yang melimpah penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sumber Daya Pendidikan Dalam
Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan
Islam,
Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam”
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai suri
tauladan dan selalu menegakkan ajaran al-Qur’an membawa kita dari menuju yang terang
benderang seperti kita alami saat ini.
Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan Akreditasi Sekolah,
Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo
tahun 2017/2018. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen atas masukan agar
menjadi lebih baik dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis dengan senang hati banyak masukan, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari seluruh pembaca untuk menjadi acuan dalam menyelesaikan tugas
selanjutnya dan bermanfaat bagi pembaca.
Ponorogo, 17, April 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL.............................................................................
i
KATA PENGANTAR............................................................................
ii
DAFTAR
ISI.........................................................................................................
....
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................
.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................
.........................................................................................2
C. Tujuan ..............................................................................
.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Pendidikan...............................
.........................................................................................3
B. Kategori Sumber Daya Pendidikan Islam.........................
.........................................................................................3
C. Kreteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam............
.........................................................................................7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
10
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai salah satu sarana yang paling penting dalam mencerdaskan
bangsa dan sebagai manusia Indonesia seutuhnya.1 Sebuah lembaga pendidikan tidak
terlepas dari sistem pendidikan dan sumber daya pendidikan yang meliputi Tenaga
pendidik, karyawan serta pegawai pendukung yang lain demi terwujudnya standar
pendidikan nasional. Peranan pendidikan memang menjadi krusial untuk membangun
manajemen sumber daya yang berkualitas, salah satunya sumber daya manusia sebagai
salah satu elemen utama dalam berorganisasi sedangkan elemen yang lain manusia itu
sendiri yang mampu mengendalikannya.
Sistem pendidikan yang berguna sebagai itu komponen atau bagian yang terkait
dalam menunjang atau komponen yang berfungsi dalam mencapai suatu tujuan.
Sedangkan pendidikan sebagai ssalah satu usaha bersama yang sedang terjadi dalam
sebuah pola kehidupan insane dan sebagai salah satu proses pelatihan dan pengembangan
pengetahuan, pikiran keterampilan, karakter, dan seterusnya, yang ditempu dengan sistem
pendidikan formal.2
Sumber daya pendidikan tidak terlepas dari sejumlah kegiatan atau proses
manajemen lainnya seperti strategi perencanaan, pengembangan manajemen dan
pengembangan organisasi. Keterkaitan antara aspek-aspek manajemen itu sangat erat
sekali sehingga sulit bagi kita untuk menghindari dari pembicaraan secara terpisah satu
dengan lainnya. Manajemen sumber daya adalah perencanaan, pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam
1 Muzakkir “Harmonisasi Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam” Jurnal Al-Ta’dib Vol. 10
No. 1, Januari-Juni 2017h, hlm 146.
2 S.Marwiyah-Karyoto-A.Musta’in-E.Winarsih-C.Roidah “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem
Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” (Paper at Acadeimca.edu.
2017), hlm 3.
4
rangka mencapai tujuan organisasi. Untuk membangun manajemen sumber daya manusia
yang berkualitas tidak pernah lepas dari pendidikan3.
Sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terhimpun kelompok-kelompok
manusia yang masing-masing baik secara perorangan maupun kelompok saling melakukan
hubungan kerja sama untuk mencapai tujuan. Kelompok-kelompok manusia yang
dimaksud adalah sumber daya manusia yang terdiri dari : Kepala Sekolah, guru-guru,
tenaga administrasi / staf, peserta didik, dan kelompok orang tua siswa.4
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian sumber daya pendidikan?
2. Apa kategorisasi sumber daya pendidikan Islam?
3. Bagaimana kriteria minimal sumber daya pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sumber daya pendidikan?
2. Untuk mengetahui siapa saja yang termsuk dalam kategorisasi sumber daya pendidikan
islam?
3. Untuk mengetahui kriteria minimal sumber daya Pendidikan Islam?
3 Ibid, “Harmonisasi Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam, hlm 49.
4 Ibid, “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan
Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” hlm 3.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Pendidikan
Sumber daya pendidikan adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan oleh
pengelola pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien. Prinsip dan teori pengembangan
sumber daya manusia sebagaimana manajemen secara umum yang ada dalam dunia
perusahaan, pada saat ini juga telah diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan
itu, maka di lembaga pendidikan dikenal istilah manajemen sumber daya manusia
pendidikan atau pengembangan pengelolaan tenaga kependidikan.5
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan6.
Walaupun demikian, sepanjang pengetahuan penulis, di lembaga pendidikan masih
belum banyak yang menjadikan manajemen sumber daya manusia sebagai divisi atau
departemen tersendiri.Menurut UUSPN pasal 1, Sumber daya pendidikan adalah segala
sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga
kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.7
B. Kategori Sumber Daya Dalam Pendidikan Islam
Sekolah memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai
tujuan- tujuan pendidikan. Sumber daya pendidikan di sekolah dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Sumber daya bukan manusia, yang meliputi program sekolah, kurikulum,
5 Mudassir "Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) Kabupaten Bireun"Jurnal
Ilmiah DIDAKTIKA VOL. 16, NO. 2, Februari 2016, hlm 257.
6 Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Prenada
Press, 2007, hlm 118.
7 Ibid, “Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) Kabupaten Bireun".hlm 258.
6
2. Sumber daya manusia (SDM) yang meliputi kepala sekolah, guru, staf, tenaga
pendidikan lainnya, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat yang memiliki keperdulian
kepada sekolah,
3. Sumber daya fisik (SDF) yang meliputi bangunan, ruangan, peralatan, alat peraga
pendidikan, waktu belajar, dan penampilan fisik sekolah, dan
4. Sumber daya keuangan (SDK) yang meliputi keseluruhan dana pengelolaan sekolah
baik yang diterima dari pemerintah maupun masyarakat8.
a. Sumber Daya Manusia
1. Kepala Sekolah
Secara etimologi, kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah. Kata kepala
sekolah berasal dari dua kata yaitu kepala dan sekolah. Kata kepala dapat diartikan
sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi sedangkan sek olah adalah
sebuah lembaga di mana tempat terjadinya penerimaan dan pemberian penjelasan.
Menurut Syafaruddin, tugas kepala sekolah adalah mempengaruhi, mendorong,
membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua dan
pihak yang terkait untuk bekerja dan dan berperan guna mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Wahjosumidjo, mengungkapkan bahwa kepala sekolah adalah tenaga fungsional
guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana
diselenggarakan prosesbelajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara
guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Jadi, dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah
orang yang memimpin sebuah lembaga pendidikan atau sekolah dan menggerakkan,
memengaruhi serta mendorong semua pihak yang terlibat dalam lembaga tersebut
untuk mencapai tujuan bersama. Hal-hal yang memengaruhi kepemimpinan kepala
sekolah menurut Depdiknas (1999) antara lain sebagai berikut9.
a. Kepribadian yang kuat, yakni pribadi yang percaya diri, berani, bersemangat,
murah hati, dan memiliki kepekaan sosial;
b. Memahami tujuan pendidikan dengan baik, karena dengan pemahaman yang baik,
kepala sekolah dapat menjelaskan kepada guru, staf, murid-murid dan pihak yang
terkait tentang strategi pencapaian tujuan sekolah;
8 Ibid, “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan
Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” hlm 5.
9 M.Kristiawan-D. Safitri & R. Lestari “Manajemen Pendidikan”hlm 11.
7
c. Memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang tugasnya maupun bidang lain
yang terkait; dan
d. Memiliki keterampilan yang profesional, yaitu keterampilan yang terkait dengan
tugasnya sebagai kepala sekolah yaitu keterampilan teknis (menyusun jadwal
pelajaran, memimpin rapat, melakukan supervisi), keterampilan hubungan
kemanusiaan (memotivasi, mendorong guru dan staf untuk berprestasi),
keterampilan konseptual (mengembangkan konsep pengembangan sekolah,
mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengantisipasi masalah yang
akan timbul dari semua kemungkinan).
Kepemimpinan kepala sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam
mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru,
staf, siswa, oang tua siswa, dan pihak lain yang terkait, untuk bekerja/berperan serta
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.10
2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
Sebab yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin
program pembelajaran, latihan, dan masyarakat/organisasi. Guru yang memegang
peranan sentral dalam proses belajar mengajar diharapkan mampu menciptakan
interaksi belajar mengajar yang mendorong kemampuan siswa mewujudkan mutu
perilaku belajar secara efektif.11
Menurut Imam Al-Ghazali sebagaimana yang kutip oleh Ngainun Naim, kewajiban
yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut12:
a. Harus menaruh kasih sayang terhadap anak didik dan memperlakukan mereka
seperti perlakuan terhadap anak sendiri.
b. Memberikan nasehat kepada anak didik pada setiap kesempatan.
c. Mencegak anak didik dari suatu ahklak yang tidak baik.
d. Berbicara kepada anak didik sesuai dengan bahasa dan kemmpuan mereka.
10 Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Manajemen Sekolah.(Proyek peningkatan mutu SLTP
Jaakarta) Jakarta 200. hlm, 9
11 Ibid, “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya
Pendidikan Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” hlm 6.
12 Mohammad Muchlis Solichin “Belajar Dan Mengajar Dalam Pandangan Al-Ghazâlî” (Tadrîs) Volume 1.
Nomor 2. 2006, hlm 144.
8
e. Pendidik harus mengamalkan ilmunya, dan jangan berlainan kata dengan
perbuatannya.
H. A. Malik Fajar pernah melontarkan statement bahwa: ”Pada saat ini di dunia
pendidikan kita masih kekurangan guru, kalau tenaga pengajar banyak, tetapi
tenaga guru masih sangat langka.” Ini mengandung makna bahwa seorang guru
dituntut untuk komitmen terhadap profesionalisme dalam mengemban tugasnya.
Seseorang dikatakan profesional, bilamana pada dirinya melekat sikap dedikatif
yang tinggi terhadap tugasnya, sikap komitmen terhadap mutu proses dan hasil
kerja, serta sikap continous improvement, yakni selalu berusaha memperbaiki dan
memperbaharui model-model atau cara kerjanya yang sesuai dengan tuntutan
zamannya, yang dilandasi oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas mendidik adalah
tugas menyiapkan generasi penerus yang akan hidup pada zamannya di masa
depan13.
3. Pesesrta didik
Dalam proses perkembangan peserta didik membutuhkan bantuan dan bimbingan.
Hal ini menunjukan bahwa pada diri peserta didik ada tiga yang menggejala:
a. Keadaannya yang tidak berdaya menyebabkan ia membutuhkan bantuan
b. Adannya kemampuan untuk mengembangkan dirinya, hal ini membutuhkan
bimbingan.
c. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
Dalam perkembangan peserta didik ia mempunyai kemampuan untuk
berkembang ke arah kedewasaan. Pada diri anak ada kecerendungan untuk
memerdekakan diri. Hal ini menimbulkan kewajiban pendidik dan orang tua (si
pendidik) untuk setapak demi setapak memberikan kebebasan dan pada akhirnya
mengundurkan diri. Jadi, pendidik tidak boleh memaksakan agar peserta didik
berbuat menurut pola yang dikendaki pendidik. Ini dimaksud agar peserta didik
memperoleh kesempatan memerdekakan diri dan bertanggung jawab sesuai
dengan kepribadiannya sendiri. Pada saat ini si anak telah dapat berdiri sendiri
dan bertanggung jawab sendiri.
4. Karyawan
Pengembangan sumber daya manusia bagi karyawan adalah suatu proses belajar dan
berlatih secara sistematis untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka dalam
13 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Pustaka pelajar, 2003), hlm 210.
9
pekerjaannya sekarang dan menyiapkan diri untuk peran dan tanggung jawab yang
akan datang14.
5. Tata Usaha
Karyawan sekolah yang bertugas mengatur administrasi di lingkungan sekolah.
Sehingga peranannya sangat penting dalam mengelola administrasi di sekolah, agar
tertata dengan baik. “Tidak boleh lengah dalam urusan Administrasi, harus selalu
waspada setiap detik, Administrasi yang rapi, muthlak perlu (wajib) untuk menjaga
kepercayaan”. (KH. Imam Zarkasyi)
b. Sumber Daya Informasi
Terdiri dari :15
1. Manusia (tenaga ahli informasi dan pemakai)
2. Perangkat keras komputer;
3. Perangkat lunak komputer
4. Basis data
5. Jaringan
c. Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik
berdirinya suatu lembaga pendidikan seperti alat-alat kelengkapannya.16
d. Sumber Daya Keuangan
Manajemen keuangan adalah kegiatan sekolah untuk merencanakan, memperoleh,
menggunakan, dan mempertanggungjawabkan keuangan sekolah kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Manajemen keuangan perlu dilakukan karena sumber
pembiayaan sekolah biasanya terbatas. Karena itu, sekolah harus mampu meyakinkan
pihak-pihak yang berkepentingan bahwa program sekolah memerlukan tambahan biaya.
C. Kriteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam
a. Sumber daya manusia
Dalam Islam sosok manusia terdiri dua potensi yang harus dibangun, yaitu
lahiriah sebagai tubuh itu sendiri dan ruhaniyah sebagai pengendali tubuh.
14 Achmad S. Ruky, Sumber Daya Manusia Berkualitas (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm 227.
15 Hendri Murti Susanto, Willem Mantja, Ibrahim Bafadal, Ahmad Sonhadji, Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Jurnal Pendidikan Humaniora) Vol. 3 No. 2, Juni 2015, hlm 98.
16 Melati Indri Hapsar- Ana Kristiani, Strategi Peningkatan Kualitas Layanan Peserta Didik Kursus Bidang Vokasi
(Studi Di Lembaga Pendidikanprofesi Graha Wisata Semarang), Journal of Nonformal Eduacation, Vol. 1 No 1, Tahun 2015
10
Pembangunan manusia dalam Islam tentunya harus memperhatikan kedua
potensi ini.
Kualitas SDM menyangkut banyak aspek, yaitu aspek sikap mental,
perilaku, aspek kemampuan, aspek intelegensi, aspek agama, aspek hukum,
aspek kesehatan dan sebagainya.17
Untuk mencapai SDM berkualitas, usaha yang paling utama sebenarnya
adalah memperbaiki potensi dari dalam manusia itu sendiri, hal ini dapat
diambil contoh seperti kepatuhan masyarakat terhadap hukum ditentukan
oleh aspek ruhaniyah ini. Dalam hal ini pendidikan Islam memiliki peran
utama untuk mewujudkannya.
Peningkatan kualitas manusia hanya dapat dilakukan dengan perbaikan
pendidikan. A. R. Saleh menyatakan ada beberapa ciri masyarakat atau
manusia yang berkualitas, yaitu :
1.
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, serta berakhlak mulia dan
berkepribadian
2.
Berdisiplin, bekerja keras, tangguh dan bertanggung jawa
3.
Mandiri, cerdas dan terampil
4.
Sehat jasmani dan rohani
5.
Cinta tanah air, tebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan
sosial
Untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang berkualitas,
ditetapkan langkah-langkah dalam pembinaan pendidikan agama yaitu :18
17 Ketut Sudarma, Mencapai Sumber Daya Manusia Unggul (Analisis Kinerja Dan Kualitas Pelayanan), Jurnal
Dinamika Manajemen. JDM Vol. 3, No. 1, 2012, pp: hlm 76-83.
18 I Komang Gde Bendesa, Sumberdaya Manusia Berkualitas Dan Berkarakter (Sumber daya Manusia Berkualitas
Dan Berkarakter) Vol. X No.1, hlm 1-7.
11
1.
Meningkatkan dan menyelaraskan pembinaan perguruan agama dengan
perguruan umum dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi sehingga
perguruan agama berperan aktif
2.
Pendidikan agama pada perguruan umum dari tingkat dasar sampai
dengan perguruan tinggi akan lebih dimantapkan agar peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta
pendidikan agama berperan aktif bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
3.
Pendidikan tinggi agama serta lembaga yang menghasilkan tenaga
ilmuan dan ahli dibidang agama akan lebih dikembangkan agar lebih
berperan dalam pengembangan pikiran-pikiran ilmiah dalam rangka
memahami dan menghayati serta mampu menterjemahkan ajaran-ajaran
agama sesuai dan selaras dengan kehidupan masyarakat (A. R. Saleh,
2000 : 206).
b. Sumber daya informasi
Sistem Informasi ialah jaringan prosedur pengelolaan data, pengolahan data,
penyimpanan data, pengambilan data dan penyebaran informasi dengan menggunakan
berbagai peralatan yang tepat, dengan maksud memberikan data kepada manajemen
setiap waktu diperlukan dengan cepat dan tepat untuk dasar pembuatan keputusan
dalam rangka mencapai tujuan.
c. Sumber daya fisik
Sarana pendidikan mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan seperti gedung, ruang kelas,
alat, media, meja, kursi dan sebagainya. Adapun yang disebut dengan prasarana
pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak secara langsung menunjang jalannya
proses pendidikan seperti halaman, kebun sekolah, taman sekolah, jalan dan lain-lain.
d. Sumber daya keuangan
Pengelolaan keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan pencatatan,
pelaporan, dan pertanggungjawaban yang dialokasikan untuk penyelenggaraan lembaga
pendidikan. Tujuan pengelolaan keuangan adalah untuk mewujudkan tertib administrasi
dan bisa dipertanggungjawabkan berdasar ketentuan yang sudah digariskan. Tugas
12
pengelolaan keuangan dapat dibagi ke dalam tiga fase, yaitu financial palanning,
implementation and evaluation.19
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi: Perencanaan anggaran, Strategi
mencari sumber dana sekolah, Penggunaan keuangan sekolah, Pengawasan dan
evaluasi anggaran, Pertanggungjawaban.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Pengertian sumber daya pendidikan adalah sumber daya pendidikan adalah semua
faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola pendidikan untuk melaksanakan
proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif
dan efesien.
2. Kategori sumber daya dalam pendidikan islam sekolah memiliki sumber daya yang
dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan- tujuan pendidikan. Sumber daya
pendidikan di sekolah dapat dikelompokkan menjadi:
a) Sumber daya bukan manusia, yang meliputi program sekolah, kurikulum,
b) Sumber daya manusia (SDM) yang meliputi kepala sekolah, guru, staf, tenaga
pendidikan
lainnya, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat yang memiliki
keperdulian kepada sekolah.
c) Sumber daya fisik (SDF) yang meliputi bangunan, ruangan, peralatan, alat peraga
pendidikan, waktu belajar, dan penampilan fisik sekolah, dan
19 Ngismatul Choiriyah, Manajemen Sumber Daya Anggaran Keuangan Pendidikan (Jurnal Studi Agama dan
Masyarakat) Volume 8, Nomor 1, Juni 2014, hal 90.
13
d) Sumber daya keuangan (SDK) yang meliputi keseluruhan dana pengelolaan
sekolah baik yang diterima dari pemerintah maupun masyarakat
3. Kriteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam
a. Sumber daya manusia
b. Sumber daya informasi
c. Sumber daya fisik
d. Sumber daya keuangan
DAFTAR PUSTAKA
Choiriyah, N. “Manajemen Sumber Daya Anggaran Keuangan Pendidikan”
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat. Volume 8, No.1, 2014.
Sudarma, K. “Mencapai Sumber Daya Manusia Unggul (Analisis Kinerja
Dan Kualitas Pelayanan)”, Jurnal Dinamika Manajemen. JDM Vol. 3,
No. 1, 2012.
Bendesa, IKG. Sumberdaya Manusia Berkualitas Dan Berkarakter. Sumber
daya Manusia Berkualitas Dan Berkarakter, Vol. X No.1
Ruky, AS. Sumber Daya Manusia Berkualitas. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2006.
Susanto, H.A., Mantja, W., Bafadal, I., Sonhadji, A. “Pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan” Jurnal
Pendidikan Humaniora, Vol. 3 No. 2, 2015.
Hapsar, M.I., Kristiani, A., “Strategi Peningkatan Kualitas Layanan Peserta
Didik Kursus Bidang Vokasi (Studi Di Lembaga Pendidikanprofesi
Graha Wisata Semarang)” Journal of Nonformal Eduacation, Vol. 1 No.
1, 2015.
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Pustaka pelajar,
2003.
14
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Manajemen Sekolah.(Proyek
peningkatan mutu SLTP Jaakarta) Jakarta. 2000.
Solichin, M.M., “Belajar Dan Mengajar Dalam Pandangan Al-Ghazâlî” Tadrîs
Volume 1. No. 2, 2006.
Kristiawan. M., Safitri. D., Lestari. R., “Manajemen Pendidikan”
Mudassir, “Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Di Madrasah Aliyah
Negeri (Man) Kabupaten Bireun”, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Vol. 16,
NO. 2, 2006.
Nata, A., Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam
di Indonesia, Jakarta: Prenada Press, 2007.
Muzakkir. “Harmonisasi Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan
Pendidikan Islam” Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 10, No. 1, 2017.
Marwiyah, S., Karyoto, Musta’in, A., Winarsih, E., Roidah, C. Sumber Daya
Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber
Daya Pendidikan Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam.
Paper at Acadeimca.edu, 2017.
15